5.1. Kesimpulan PT. Manajemen Qolbu Televisi ( MQTV ) sebagai televisi local dengan berbasis ajaran islam yang kental memiliki arti tersendiri bagi perkembangan pertelevisian di Indonesia, khususnya Jawa Barat. MQTV hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai sahabat penyejuk hati dimana kalau sudah menjadi sahabat MQTV akan menjadi tempat saling memberi dan menerima kebaikan dan kesejukan. PT. Manajemen Qolbu Televisi ( MQTV ) memiliki fungsi tersendiri di tengah kehadirannya sebagai media massa elektronik yang membawa suatu wilayah atau kota tertentu, yakni: a. Menyajikan tayangan-tayangan yang mendidik dengan mengacu pada nilai-nilai keagamaan yang sangat tinggi di Jawa Barat. b. Meningkatkan kualitas keagamaan masyarakat Jawa Barat dalam mencari keridhoan Allah SWT melalui media televisi. c. Sebagai wadah kreatifitas masyarakat Jawa Barat, karena MQTV
sebagai televisi lokal yang berbasis Agama Islam menitikberatkan program acaranya pada upaya pencerahan masyarakat dalam segala aspek kehidupan dengan pondasi Agama Islam.
44
45
Dalam kesempatan ini penulis mengangkat sebuah judul yaitu Proses Produksi Acara Live Metode Al-Bana karena berisi proses produksi On Air MQTV dimana proses pembuatan acara On Air ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Kita perlu ketelitian dan keseriusan dalam melakukan pekerjaan ini. Diantaranya dalam proses Setting Studio dan Proses Shooting sehingga menghasilkan program yang bermutu dan berkualitas.
5.2. Saran-saran Selama penulis melaksanakan PRAKERIN, penulis memiliki saransaran baik untuk pihak industri maupun pihak sekolah. 5.2.1. Saran-Saran Untuk Pihak Industri Saran-saran untuk pihak industri, diantaranya: a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana baik yang sudah tersedia maupun yang belum tersedia. b. c. Menambah personil produksi agar proses produksi meningkat. Menambah program-program untuk anak muda sehingga kalangan muda dapat mendapatkan ilmu agama dengan metodemetode yang berbeda.
46
5.2.2. Saran-Saran Untuk Pihak Sekolah Saran-saran untuk pihak sekolah, antara lain: a. Sekolah harus lebih selektif dalam menempatkan siswa agar tidak salah menempatkan siswa, sehingga dalam prakteknya tidak akan mencoreng nama baik dirinya dan sekolah. b. Lebih sering memantau para siswa ketika sedang PRAKERIN sehingga para pembimbing internal mengetahui sikap, prilaku siswa ketika melaksanakan PRAKERIN.