Anda di halaman 1dari 13

BAB III URAIAN KHUSUS

3.1. Teori Penunjang Teori penunjang berisi tentang teori-teori umum yang menunjang pembuatan karya tulis ini. Seperti Pengertian Televisi dan Alur Produksi di televisi. 3.1.1. Pengertian Televisi Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom ( hitam-putih ) maupun berwarna. Kata TELEVISI merupakan gabungan dari kata tele ( jauh ) dari bahasa Yunani dan visio ( penglihatan ) dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan. Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui gelombang radio VHF dan UHF dalam jalur frekuensi yang di tetapkan antara 54-890 megahertz. Kini gelombang TV juga sudah memancarkan jenis suara stereo ataupun bunyi keliling di banyak negara. Hingga tahun 2000, siaran TV dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi belakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke teknologi penyiaran digital.

19

20

3.1.2. Alur Produksi Program Televisi Proses produksi televisi biasa terjadi di ruangan Master Control, karena di ruangan ini program-program televisi yang telah dibuat dapat di tayangkan ke masyarakat. MCR (Master Control Room) merupakan ruangan yang berisikan perangkat teknis utama penyiaran dalam mengontrol segala proses siaran stasiun televisi. MCR menjadi pusat dari segala kegiatan produksi siaran yang ada di stasiun penyiaran televisi. MCR sangat penting karena semua materi siaran baik acara secaran langsung maupun rekaman di studio, atau kejadian yang langsung dari suatu lokasi diluar studio melalui OB Van atau mobil siaran, harus melalui MCR terlebih dahulu, sebelum akhirnya di pancarkan ke satelit. Materi siaran berupa iklan, logo stasiun televisi, program-program acara, runninng text dan

sebagainya, semuanya telah disiapkan di MCR untuk ditayangkan. MCR memiliki bagian-bagian tertentu dalam proses produksi, diantaranya: a. Video Tape Recording (VTR) Material Room Bagian ini merupakan tempat penyediaan materi-materi program siaran yang berbentuk tape atau kaset siap tayang seperti sinetron, program non-drama. VTR berfungsi merekam dan melihat rekaman pada proses produksi, dapat juga digunakan untuk mengubah rekaman dari kaset pita ke digital. Format yang digunakan, antara lain VHS, S-VHS dan MiniDv.

21

Kaset-kaset tersebut di barcode atau dikomputerisasikan sehingga terdapat pembagian segmen untuk sebuah program acara. Kemudian setelah dibagi, di input ke mesin pemutar materi program. Misalnya suatu program sinetron akan tayang pada tanggal 7 November pukul 7 malam, dengan durasi 64 menit dan akan dibagi menjadi lima segmen untuk Running File program tersebut. Selain membagi segmen program, bagian VTR juga menyuplai keperluan materi iklan. Apabila ada materi iklan yang tidak sesuai dengan format yang ada pada ruangan VTR, maka materi kaset tersebut akan diubah menjadi materi yang siap tayang. Kebanyakan stasiun televisi saat ini, sudah meminta perusahaan iklan yang ingin memasuki iklan, agar memasukan format iklan yang sesuai. b. Studio Studio merupakan tempat untuk memproduksi dan menyuplai program-program stasiun televisi. Proses produksi di studio harus berkoneksi dengan MCR. Ketika program acara diproduksi di studio, MCR menjadi penting untuk mengatur jalannya produksi. Video dan Audio akan dikirim ke MCR. Produksi program distudio dapat secara langsung disiarkan ke pemirsa misalnya program musik, olahraga, dan berita ataupun secara program acara direkam terlebih dahulu atau dikenal dengan taping. Di dalam studio terdapat beberapa sistem yang

22

terintegrasi yaitu audio (system mixer), video (system camera), pencahayaan (system lighting) dan seni (art design). c. Siaran Langsung (Live Event) Siaran langsung merupakan suatu proses produksi yang sesuai dengan kenyataan saat itu sehingga apa yang dilihat di televisi pemirsa merupakan gambaran nyata baik waktu maupun lokasi. Siaran langsung memiliki resiko kegagalan baik masalah teknis maupun operasional. Siaran langsung mempunyai slot waktu program yang sulit diprediksi ketepatan selesainya, sehingga seandainya acara langsung gagal, otomatis

mengganggu runtutan acara berikutnya. d. Presentasi Presentasi merupakan pengendali utama siaran

berlangsung. Bagian ini merupakan pengatur waktu baik kapan program acara on air (berupa siaran langsung atau taping) maupun waktu iklan atau komersial akan atau turunnya logo televisi, running text. Sistem presentasi memiliki switcher utama yang saling terhubung dengan computer control switcher dan computer control superimpossed. Switcher merupakan alat untuk memilih satu gambar dari berbagai sumber untuk disiarkan atau direkam. Untuk sumber lainnya seperti logo running text, bumper, dan sebagainya juga akan masuk ke switcher utama.

23

e. Master Control Console Bagian ini sebagai pemantau alur sinyal audio dan video. Macter Control Console sebagai penyelenggaraan siaran, membagi sinyal input kebagian lain (studio, presentasi, transfer room), koordinasi utama saat siaran langsung. f. Ruang Transfer Ruang transfer disebut juga sebagai bagian rekam atau recording. Bagian transfer memberikan input untuk materi siaran yanng siap tayang. Bagian transfer dapat merekam materi live atau siaran tunda, merekam acara off air (hasil on air yang sudah ke masyarakat) guna keperluan saksi ke pemasang iklan. Bagian transfer sebagai perekam materi acara yang belum berformat digital.

3.2. Teori Khusus Teori khusus berisi tentang materi khusus yang dibahas sesuai dengan judul yang penulis ambil selama penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri di PT. Manajemen Qolbu Televisi. 3.2.1. Alur Produksi Televisi a. Pra-Produksi Adalah proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi (shooting) film/ video. Dari mulai

24

pengaturan budget, pemilihan sutradara, aktor, penata gambar, crew, lokasi, peralatan, kostum/wardrobe dll. i. Ide dan Pemilihan Konsep. Adalah merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang bertujuan untuk menuangkannya kedalam media visual dan audio. ii. Story Line / Sinopsis. Adalah ringkasan cerita/film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan film tersebut. Membuat Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan film yang panjang dalam bentuk yang singkat.

Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap

mempertahankan isi dan gagasan umum pengarangnya. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. iii. Script/Naskah Skenario. Membuat rancangan audio visual treatment dan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan utama pada synopsis menjadi sebuah cerita yang menarik dan

25

informatif. Diawali dengan penjelasan dan pengenalan tiap karakter dalam cerita secara menyeluruh. iv. Shot List dan Storyboard. Sebuah teknik shooting management. Disini dibuat daftar pengambilan gambar pada setiap adegan, dan

divisualisasikan dalam bentuk sketsa gambar/storyboard jika diperlukan. b. Produksi Adalah proses pelaksanaan produksi (shooting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses PraProduction. i. Directing/Penyutradaraan. Sutradara/Director adalah orang yang memimpin

pelaksanaan shooting dan bertugas mengatur bagaimana tim dalam pembuatan film seperti: aktor, penata gambar, penata cahaya, artistik, editor & special effect artist harus tampil sebagaimana mestinya dalam pembuatan sebuah film sesuai dengan script/naskah. Dan biasanya didampingi oleh satu orang atau lebih asisten sutradara. ii. Penguasaan Kamera dan Teknik Shooting. 1.) Anggle Adalah sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dilihat dari viewfinder pada sebuah kamera film/video.

26

Dimana pemilihan anggel sangat berperan penting dalam menciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita dalam pengadeganan sesuai dengan

script/naskah. 2.) Lighting/Pencahayaan Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanya aset pencahayaan yang memadai. Baik itu didapat dari sumber natural (sinar matahari) pada shooting exterior/luar ruang, ataupun melalui bantuan sinar lampu pada shooting interior/dalam ruang. 3.) Komposisi Merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran & kedalaman ruang, perspektif & mood adegan untuk menghasilkan script/naskah. 4.) Log/Catatan Shoting Diperlukan adanya log/catatan yang dibuat menjelaskan penandaan setiap gambar peradegan yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu (timecode) pada kaset yang digunakan. Proses ini akan sangat membantu mempercepat proses pengeditan gambar. citra sesuai dengan tuntutan

27

c.

Post-Produksi Adalah proses penyelesain akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shooting) yang meliputi pengeditan gambar, penambahan title, grafik, animasi dan special effects, musik, soundeffects, audio dubing, dan output ke media video seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV dan CD/DVD. Video Standart Frame Size Frame Rate :PAL,D1/DV : 720 X 576 (pixel) : 25 fps

Pixel Aspect Ratio : D1/DV,PAL (4:3/1,067) Audio : 48 kHz 16 Bit Stereo

Pembagiantahap Post Produksi 1. Offline : -Capture - Edit 2. Online : - Compositing - Motion Graphic - Visual Effects - Color Grading - Music & Sound FX - Titling - 3D

28

3.2.2. Metode Al-Bana

Gambar 3.1 Metode Al-Bana

Sinopsis Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Ankabuut: 45)

29

Mempelajari

Al

Quran

adalah

kewajiban

yang

diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Taala kepada setiap muslim dan muslimah. Selain sebagai kebutuhan, Al Quran adalah kitab hidayah yang menunjukkan jalan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Firman Allah Subhanahu wa Taala: dan bacalah Al Quran itu dengan tartil. (QS. Al Muzzammil: 4) Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Bacalah Al Quran, sesungguhnya ia pada hari kiamat akan datang menolong pembacanya. (HR. Muslim) Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Orang yang membaca Al Quran dan ia benar dalam membacanya, maka ia akan bersama para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Al Quran dengan terbata-bata karena kesusahan, maka ia mendapatkan dua pahala. (HR Muttafaqun Alaih) MQTV melalui program Metode Al Bana akan memperkenalkan salah satu cara belajar membaca Al Quran yang dikembangkan oleh Ustadz Ambya Abu Fathin dan Tim Al Bana. Metode ini dapat dilakukan secara mandiri (tanpa guru), karena sangat mudah untuk mempelajarinya dengan kemasan

30

dan trik-trik tertentu. Acara ini pula dikemas dengan apik dalam studio secara Live dibalut suasana hangat dan interaktif. Untuk menambah pemahaman akan program acara ini hadir pula penonton di studio yang ikut mengikuti metode yang diberikan tidak lupa melibatkan penonton dirumah melalui interaksi telepon. 1.) Nama Program METODE AL BANA 2.) Tujuan 1. Menumbuhkan motivasi dan keinginan masyarakat untuk belajar Al-Quran secara tartil 2. Memberikan penjelasan secara detail dan terperinci akan metode yang digunakan untuk mempermudah membaca Al-Quran 3. Memberikan bimbingan secara rinci pada audience di studio dan penelepon dirumah tentang metode yang dipraktekkan. 3.) Format Acara Talkshow Interaktif 4.) Karakter Cerdas, Berpendidikan, Profesional.

31

5.) Lokasi Studio MQTV 6.) Durasi Program 60 menit (48 BP, 12 CB) 7.) Target Audience Pria, Wanita (08 s/d 50 tahun) 8.) Frekuensi Program Weekly (1 X seminggu) 9.) Format Tayang LIVE 10.) Waktu Tayang Rabu Pkl. 16.00 s/d 17.00 wib

Anda mungkin juga menyukai

  • BAB 3 Ucup
    BAB 3 Ucup
    Dokumen13 halaman
    BAB 3 Ucup
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Ucup
    BAB 1 Ucup
    Dokumen7 halaman
    BAB 1 Ucup
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • Penjelasan Metode Al-Bana
    Penjelasan Metode Al-Bana
    Dokumen4 halaman
    Penjelasan Metode Al-Bana
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Ucup
    BAB 2 Ucup
    Dokumen11 halaman
    BAB 2 Ucup
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • Struktur Organisasi PT MQTV New Ucup
    Struktur Organisasi PT MQTV New Ucup
    Dokumen1 halaman
    Struktur Organisasi PT MQTV New Ucup
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • DAFTAR Gambar
    DAFTAR Gambar
    Dokumen2 halaman
    DAFTAR Gambar
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • Identitas Siswa
    Identitas Siswa
    Dokumen1 halaman
    Identitas Siswa
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • BAB 5 Ucup
    BAB 5 Ucup
    Dokumen3 halaman
    BAB 5 Ucup
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • BAB 4 Ucup
    BAB 4 Ucup
    Dokumen12 halaman
    BAB 4 Ucup
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Ucup
    BAB 1 Ucup
    Dokumen7 halaman
    BAB 1 Ucup
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Ucup
    BAB 2 Ucup
    Dokumen11 halaman
    BAB 2 Ucup
    muhammad yusuf
    Belum ada peringkat