Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN BIJI

OLEH : KELOMPOK V (LIMA)

1. 2. 3. 4. 5. 6.

VENNA SINTHARY AISYAH SALIHA ANTO CHICHI FAUZIYAH JAMILA NILA ASTUTI EVA FERIADI

(F1F1 12 025) (F1F1 12 027) (F1F1 12 028) (F1F1 12 029) (F1F1 12 030) (F1F1 12 031)

KELAS A

JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul tentang Biji. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak, khususnya kepada Dosen Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan atas kesediaannya dalam membimbing kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu maupun dari segi penyampaian yang menjadikan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dari semua pihak untuk sempurnanya makalah ini.

Kendari, Maret 2013 Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1 DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2 BAB I .................................................................................................................................. 3 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3 A. B. C. Latar Belakang ........................................................................................................ 3 Rumusan Masalah .................................................................................................. 3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 4

BAB II................................................................................................................................. 5 PEMBAHASAN ................................................................................................................. 5 A. B. C. D. Pengertian Biji ....................................................................................................... 5 Bagian-Bagian Biji.................................................................................................. 5 Perbedaan Biji Monokotil dan Biji Dikotil ............................................................. 8 Kecambah ............................................................................................................... 9

BAB III ............................................................................................................................. 11 PENUTUP ........................................................................................................................ 11 A. B. Kesimpulan ........................................................................................................... 11 Saran ..................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah matang dan telah dibuahi. Istilah biji digunakan dalam arti alat perkembangbiakan sebagai pelanjut spesiesnya. Dalam bahasa Indonesia dikenal pula istilah benih. Benih mempunyai arti khusus, yaitu biji yang digunakan sebagai sumber perbanyakan tanaman atau tanaman budidaya. Biji sejati merupakan ovul yang telah dibuahi, terdiri dari tanaman mini berupa poros embrio, cadangan makanan, dan kulit pelindung. Embrio terdiri dari satu atau lebih kotiledon, plumula (bakal daun), hipokotil (bakal batang) dan radikula (akar dalam bentuk mini). Secara umum biji terdiri dari tiga komponen dasar yang secara struktur dan fungsi berhubungan satu dengan lainnya. Apabila biji digambarkan sebagai sebuah bola, maka biji ini di bagian paling luar dibatasi oleh suatu struktur yang dapat dikatakan sebagai pembungkus atau lapisan pelindung. Dalam keadaan yang sebenarnya dapat merupakan kulit biji sesungguhnya yang berkembang dari integument atau perpaduan dari kulit buah (dinding ovari) atau perikarp dengan kulit biji. Kulit biji tersebut sudah menyatu dalam perkembangannya dengan buah. Atau dapat pula terdiri dari perikarp dan kulit biji yang sesungguhnya bersatu dengan tangkai ovul.

B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diangkat pada makalah ini, yaitu : 1. Apa yang dimaksud dengan biji ? 2. Apa saja bagian-bagian dari biji ? 3. Bagaimana perbedaan antara bji monokotil dan biji dikotil ? 4. Apa yang dimaksud dengan kecambah ?

C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui pengertian dari biji. 2. Untuk mengetahui bagian-bagian dari biji. 3. Untuk mengetahui perbedaan antara biji monokotil dan biji dikotil. 4. Untuk mengetahui pengertian kecambah.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Biji Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk memperbanyak keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup generasinya. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.

B. Bagian-Bagian Biji Pada biji umumnya dapat kita bedakan bagian-bagian berikut:
1. Embrio

Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang perkembangannya sempurna akan memiliki struktur sebagai berikut: epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon akar) dan kotiledon (calon daun).

2. Cadangan Makanan Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada. Cadangan makanan disebut biji eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan. Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam selnya. Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum

perkembangan embrio. Cadangan makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder. Cadangan makanan tersebut kaya akan zat zat makanan, yang disediakan bagi embrio yang sedang berkembang. Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan yaitu: a. Kotiledon, misal pada kacang-kacangan (Legumes), semangka (Citrullus vulgaris Schrad), labu (Cucurbita pepo L).

b. Endosperm, misal pada jagung (Zea mays L), gandum (Triticum aestivum L) dan golongan cerealia lainnya. Pada kelapa (Cocos

nucifera bagian dalamnya yang berwama putih dan dapat dimakan adalah merupakan endospermnya

3. Pelindung Biji Pelindung biji terdiri atas kulit biji, sisa-sisa nucleus, endosperm dan kadang-kadang bagian dari buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Kulit biji (testa) berkembang dari jaringan integumen yang semula mengitari ovula (bakal biji). Tatkala biji masak, kulit biji ini dapat setipis kertas (misalnya pada kacang tanah) atau tebal dan keras seperti pada kelapa. Kulit biji ini berguna untuk menjaga lembaga (embrio) dari kekeringan dan kerusakan mekanis. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwama kecoklatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.

C. Perbedaan Biji Monokotil dan Biji Dikotil 1. Biji Monokotil Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Biji monokotil memiliki endosperma sehingga makanan untuk pertumbuhan embrio berasal dari endosperma.
2. Biji Dikotil

Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga(kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Biji dikotil tidak memiliki endosperma. Makanan untuk pertumbuhan embrio berasal dari kotiledon.

D. Kecambah Kecambah adalah tumbuhan yang masih kecil dan belum lama muncul dari bji serta masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji. Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih jelas dan mempunyai ukuran yang lebih besar. Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam : 1. Perkecambahan diatas tanah (epigaeis), yaitu jika pada perkecambahan, karena pembentangan ruas batang dibawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat keatas, muncul diatas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiates), daun lembaganya lalu berubah warnanya menjadi hijau, dapat digunakan untuk asimilasi, tetapi umurnya tidak panjang. Daun lembaga itu kemudian gugur, dan sememtara itu pada kecambah sudahterbentuk daun-daun normal yang dapat melakukan tugas asimilasi.

2. Perkecambahan dibawah tanah (Hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal didalam kulit biji, dan tetap didalam tanah, seperti terdapat misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum). Telah dikemukakan, bahwa biji hanya akan berkecambah, jika mendapat syarat-syarat yang diperlukan, yaitu : air, udara, cahaya, dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi, biji tinggal biji, tumbuhan baru yang ada didalamnya (lembaga), berada dalam keadaan tidur (latent). Dalam keadaan ini lembaga tetap hidup kadang-kadang sampai bertahun-tahun tanpa kehilangan daya tumbuhnya, artinya jika kemudian memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk perkecambahannya juga lalu dapat berkecambah. Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang dengan tambahnya waktu, tetapi ada juga biji yang memerlukan waktu isitirahat dulu yang diperlukan, biji tidak mau tumbuh, walaupun ada air, udara, cahaya, dan panas. Dalam dunia pertanian gejala itu dikenal dengan nama dormansi (dormancy).

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diberikan pada makalah ini, yaitu : 1. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. 2. Pada biji umumnya dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
a. Embrio b. Cadangan makanan c. Pelindung biji

3.

Perbedaan biji monokotil dan biji dikotil a. Biji Monokotil Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Biji monokotil memiliki endosperma sehingga makanan untuk

pertumbuhan embrio berasal dari endosperma.


b. Biji Dikotil

Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga(kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Biji dikotil tidak memiliki endosperma. Makanan untuk pertumbuhan embrio berasal dari kotiledon.

4. Kecambah adalah tumbuhan yang masih kecil dan belum lama muncul dari bji serta masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji. Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah itu berasal dari lembaga. B. Saran Saran yang dapat diberikan adalah kedepannya diharapkan ada penelitian lebih lanjut mengenai morfologi tumbuhan tentang biji sehingga dapat menambah lagi wawasan dan manfaat bagi kehidupan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB. Bandung. Kamaruddin. 2011. Makalah Morfologi Tumbuhan Tentang Biji. Http://kamaruddinkhimenkbima.blogspot.com/2011/02/morfologi tumbuhan - makalah- tentang- biji. html. Diakses tanggal 10 Maret 2013 Maxmaliq. 2009. Memahami Tumbuhan Berbiji Terbuka dan Tumbuhan Berbiji Tertutup. http://portalhiuinjakarta.blogspot.com/2009/01/bab-i.html. Diakses tanggal 10 Maret 2013. Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada Press. Yogyakarta. Tjitrosomo, Siti Sutarni. 1983. Botani Umum I. Penerbit Angkasa. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai