Anda di halaman 1dari 2

Respon Jaringan Periodontal Terhadap Tekanan Ortodontik

Respon Jaringan periodontal terhadap tekanan yang dibebankan untuk menggerakkan gigi adalah tergantung dari besar tekanan tersebut. Pemberian tekanan yang ringan akan menyebabkan resorpsi tulang secara langsung (frontal resorption atau direct resorption) dimana resorpsi ini tidak disertai rasa sakit dan akan terjadi perubahan (remodelling) tulang yang teratur. Remodelling adalah perubahan yang terjadi pada jaringan periodontal sebagai respon terhadap kekuatan mekanis yang diaplikasikan. Tekanan yang besar akan menyebabkan rasa sakit, nekrose elemen seluler dalam ligamen periodontal dan terjadi resorpsi yang tidak langsung (undermining resorption atau indirect resorption) pada tulang alveolar. Pemberian tekanan ortodonti bertujuan untuk menghasilkan resorpsi langsung, namun hal tersebut sangat sukar dicapai secara klinis. Walaupun telah diberikan gaya yang ringan, tetap saja akan terjadi daerah-daerah kecil pada ligamen periodontla yang terhialinisasi sehingga pada daerah itu terjadi resorpsi yang tidak langsung Pada pemberian tekanan yang ringan akan menyebabkan pengurangan aliran darah yang akan menstimulasi monosit pada ligamen periodontal untuk membentuk osteoklas , yang akan terlihat 36-72 jam setelah pembebanan tekanan tersebut. Monosit adalah sel darah putih yang besar dengan sitoplasma jernih dan nukleus tunggal yang besar, monosit mampu memfagositosis dan merupakan 5% dari seluruh leukosit, ukuranya sama atau lebih besar dari leukosit granuler. Sel sel osteoklas itu akan merusak lamina dura dan meresorpsi tulang di daerah itu dan pergerakan gigi akan mulai terjadi. Inilah yang disebut resorpsi langsung. Pemberian takanan untuk menghasilkan resorpsi langsung tidak boleh melebihi tekanan pembuluh darah kapiler, yaitu 20-26gr/ cm menurut Graber, sedangkan menurut Nikolas, tekanan pembuluh darah kapiler adalah 25-35gr/cm. Pemberian tekanan yang besar akan menyababkan pembuluh darah tertutup sehingga terjadi nekrosis pada daerah yang tertekan, yang disebut hialinisasi karena tidak adanya vaskularisasi Dengan adanya hialinisasi, maka

perbaikan tulang di sebelah daerah hialinisasi dilakukan oleh sel-sel yang datang dari daerah sekitar jaringan yang rusak, dan setelah beberapa hari elemen seluler dari daerah ligamen periodontal yang lain mulai memasuki jaringan yang rusak oleh osteoklas yang terbentuk pada ruang sumsum tulang (bone marrow) di dekatnya mulai merusak tulang di belakang daerah nerosis. Proses inilah yang disebut rosrpsi tidak langsung karena resorpsi tulang yang disebabkan oleh osteoklas terjadi di belakang lamina dura. Bila terjadi hialinisasi dan resorpsi tidak langsung maka terjadi kelambatan bergerakan gigi. Hal ini mungkin disebabkan oleh lambatnya stimulasi pembentukan osteoklas pada sumsum tulang dan lebih tebalnya tulang yang harus diresorpsi.

Mulyani. 1997. Biomekanika dalam Ortodonti. Medan: Bagian Ortodonti FKG USU 1:10-13 WR, Proffit dkk. 1986. Contemporary Orthodonthics. London: CV Mosby

Anda mungkin juga menyukai