Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang berkembang diluar rahim, Sebagian besar Kehamilan Ektopik (ectopic gestation) terjadi di tuba falopii namun kadang-kadang ovum yang sudah dibuahi dapat mengadakan implantasi pada permukaan ovarium, servik uteri atau yang sangat jarang adalah pada omentum (menyebabkanabdominal pregnancy ). Di negara berkembang, angka kejadian kehamilan ektopik terkesan meningkat menjadi sekitar 1 : 80-150 kehamilan.
Etiologi:
Implantasi ovum yang sudah dibuahi hanya berlangsung setelah sebagian atau seluruh zona pellucida menghilang. Implantasi berlangsung terlalu awal bila terdapat hambatan perjalanan ovum yang sudah dibuahi dalam tuba falopii.
Implantasi yang menyebabkan kehamilan ektopik ini dapat terjadi di : Ujung fimbriae tuba fallopi (17 %) Ampula tubae (55%) Isthmus tuba fallopii (25%) Pars interstitalis tuba fallopii (2%)
4. Hormon eksogen
Kehamilan yang terjadi pada pasien dengan kotrasepsi oral yang hanya mengandung progestin Disebabkan oleh relaksasi otot polos progesterone
5. Faktor lain
AKDR Merokok Usia tua Riwayat abortus
Patofisiologi :
Pada sebagian besar kasus, kehamilan ektopik berakhir pada kehamilan 6 10 minggu melalui beberapa cara
A. Abortus tuba
Terjadi pada 65% kasus dan umumnya terjadi implantasi di daerah fimbriae dan ampula . Berulangnya perdarahan kecil pada tuba menyebabkan lepasnya ovum dan disertai kematian ovum tersebut. Perjalanan selanjutnya adalah: 1. Absorpsi lengkap secara spontan 2. Absorpsi lengkap secara spontan melalui tubae menuju cavum peritoneum 3. Absorpsi sebagian sehingga terdapat konsepsi yang terbungkus bekuan darah yang menyebabkan distensi tuba 4. Pembentukan tubal blood mole
B. Rupture tuba
Terjadi pada 35% kasus dan tersering pada kasus kehamilan ektopik dengan implantasi daerah isthmus . Ruptura pars ampularis umumnya terjadi pada kehamilan 6-10 minggu, namun rupture
pars isthmica dapat berlangsung pada usia kehamilan yang lebih awal. Pada keadaan ini trofoblast menembus lebih dalam dan seringkali merusak lapisan serosa tuba, rupture dapat berlangsung secara akut atau gradual. Bila rupture terjadi pada sisi mesenteric maka dapat terjadi hematoma ligamentum latum. Pada kehamilan pars interstitialis, rupture dapat terjadi pada usia kehamilan yang lebih tua dan menyebabkan perdarahan yang jauh lebih banyak
Gambaran Klinik
tidak ada tanda atau gejala yang patognomonik untuk kehamilan ektopik. Dugaan terhadap kehamilan ektopik dapat di tegakkan apabila pada kehamilan trimester pertama terjadi perdarahan prevaginam dan atau nyeri abdomen ysng bersifat akut serta terkadang disertai anemia dan renjatan.
B. Tes USG C. Kuldosintesis Penatalaksanaan: Laparotomi Pemberian injeksi methrotexate 50mg/m3 secara intramuskuler Prognosis : Baik, dengan 60% pasien pasca KE akan mengalami kehamilan berikutnya dengan risiko berulang sebesar 10 %.