Anda di halaman 1dari 2

ASUHAN KEPERAWATA PADA KLIEN HIPEREMIS GRAVIDARUM OLEH Ibu ROHANAH S.Pd M.KM A.

Pengertian Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999). Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas B. Etiologi : belum diketahui dengan pasti, tetapi ada Frekuensi kejadian adalah 3,5 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan : ( Rustan Mochtar, 1998 ) Perubahan endokrin sehingga perubahan metabolik Kurangnya pergerakan lambung Faktor psikologis Respon jaringan ibu terhadap anak C. Patofisiologi Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I. Cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena okisidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik, dan aseton dalam darah Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu, dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang D. Tanda dan Gejala Tingkatan I (Ringan) a. Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita. b. Ibu merasa lemah. c. Nafsu makan tidak ada. d. Berat badan menurun. e. Merasa nyeri pada epigastrium. f. Nadi meningkat sekitar 100 per menit. g. Tekanan darah menurun. h. Turgor kulit berkurang. i. Lidah mengering. j. Mata cekung. Tingkatan II (sedang) a. Penderita tampak lebih lemah dan apatis. b. Turgor kulit mulai jelek. c. Lidah mengering dan tampak kotor. d. Nadi kecil dan cepat. e. Suhu badan naik ( dehidrasi ). f. Mata mulai ikteris.

g. Berat badan turun dan mata cekung. h. Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria, kontipasi. i. Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuria. Tingkatan III ( Berat ) a. Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen sampai koma). b. Dehidrasi hebat. c. Nadi kecil, cepat dan halus. d. Suhu meningkat dan tensi turun. e. Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenalsebagai ensepalopati Wernicke, dengan gejala nistagmus, diplopia, dan penurunan mental. f. Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati. E. Penatalaksanaan Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerangan : 1. Kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, 2. Muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, 3. Makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. 4. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh 5. Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin. Tujuan diet HG : 1. Mengganti persediaan glikogen dan mengontrol asedosis 2. Memberi makanan cukup gizi dan kalori Syarat diet HG : 1. Tinggi KH , rendah lemak, cukup cairan 2. Diberikan dalam porsi kecil tapi sering

Anda mungkin juga menyukai