Anda di halaman 1dari 2

Membuktikan Teori Einstein Menggunakan Pensil

Albert Einstein, Paul Dirac, dan peletak dasar fisika lainnya mungkin
menggunakan pensil untuk menuliskan teori relativitas dan mekanika kuantum.
Baru-baru ini, para peneliti berhasil membuktikan teori tersebut juga
menggunakan pensil - meskipun dalam bentuk yang lain.

Sebelumnya, untuk menguji teori relativitas Einstein hanya dapat dilakukan


dengan cara membuat mesin yang sangat mahal atau mempelajari bintang-
bintang di galaksi yang sangat jauh. Tapi, sebuah tim ilmuwan dari Inggris,
Rusia, dan Belanda dapat membuktikannya di laboratorium dan bahan yang
sederhana, pensil.

Isi pensil umumnya dibuat dari grafit, bahan karbon yang apabila digoreskan di
atas kertas akan meninggalkan bekas warna hitam sebab atom-atomnya mudah
terpisah. Grafit juga dikenal sebagai penghantar listrik yang baik. Setahun lalu,
Andre Geim dari University of Manchester, Inggris menggunakan permukaan
adesif untuk melekatkan lapisan grafit supertipis setebal atom yang disebut
graphene.

Penelitian terhadap graphene menunjukkan beberapa fenomena yang


menakjubkan sebagaimana dijelaskan dalan dua makalah dalam jurnal Nature
edisi 10 November. Tim peneliti menggambarkan bagaimana arus listrik mengalir
pada graphene karena adanya aliran elektron melalui struktur atom karbon. Tapi,
elektron ini menunjukkan sifat-sifat yang tidak biasa.

Tim peneliti menemukan bahwa aliran elektron tidak melambat meskipun berada
pada suhu yang lebih rendah. Dalam essence, elektron seperti tidak memiliki
massa, mirip seperti partikel-partikel tanpa massa yang digambarkan dalam teori
relativitas. Hal tersebut menunjukkan bahwa grafit dalam bentuknya yang lain ini
tidak pernah berhenti bersifat menghantarkan listrik.

Para peneliti juga melaporkan pengaruh baru sifat relativitas. Mereka


menunjukkan bahwa partikel tanpa massa ditarik oleh medan magnet dalam
bentuk gerakan dinamis yang dideskripsikan dengan persamaan Einstein
e=mc2. Ini mirip dengan kasus pada foton atau partikel cahaya yang juga tidak
memiliki massa tapi tetap dapat terkena pengaruh dorongan gravitasi matahari
yang gerakan dinamisnya dapat diterangkan dengan persamaan yang sama.

Secara terpisah, para fisikawan dari Columbia University yang dipimpin Philip
Kim menguatkan penemuan ini. Ia juga menunjukkan bahwa elektron tak
bermassa melakukan gerakan sesuai prediksi efek Hall.

Edwin Hall menunjukkan prediksi tentang fenomena ini sejak 1879 dengan
menyatakan bahwa memberikan medan magnet pada arah yang tepat untuk
mengubah suatu material bersifat seperti magnet (proses konduksi) akan

http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1186617552&15
menghasilkan beda tegangan yang berbanding terbalik dengan arus yang
mengalir melalui bahan tersebut.

Pengaruh ini juga diaplikasikan dalam level kuantum dengan sebuah catatan, di
samping tegangan naik secara perlahan karena meningkatnya intensitas
magnetik, tegangan juga naik secara drastis. Inilah yang juga terjadi pada
elektron di graphene.

Kim menulis bahwa penemuan ini akan menjadi dasar pengembangan aplikasi
elektronika berbasis karbon dan magnet meskipun diperlukan penelitian lebih
lanjut. Hal tersebut juga berarti bahwa isi pensil yang dipakai untuk membuat
garis setebal ukuran atom dapat digunakan untuk membuktikan teori yang
mungkin juga ditulis dengan pensil oleh ilmuwan dahulu kala.

http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1186617552&15

Anda mungkin juga menyukai