Anda di halaman 1dari 35

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Bogasari Flour Mills dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1970, dan setelah masa konstruksi selama setahun, pada tanggal 29 November 1971 perusahaan ini mulai beroperasi untuk pertama kalinya. Bogasari terletak di Jl. Raya Cilincing no 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saat ini, pabrik tepung terigu Bogasari di Jakarta merupakan pabrik tepung terigu dengan kapasitas produksi terbesar di dunia. Pabrik tepung terigu PT. ISM Bogasari Flour Mills Jakarta memiliki total area seluas 291.316 m dengan berbagai fasilitas yang mendukung produksi. Kehadiran Bogasari sebagai produsen tepung terigu pertama di Indonesia membuka peluang diversifikasi makanan bagi masyarakat Indonesia yang masih bergantung pada beras. Untuk memenuhi permintaan tepung yang semakin meningkat, Bogasari mendirikan pabrik tepung terigu kedua di kawasan Tanjung Perak, Surabaya yang mulai beroperasi pada tanggal 10 Juli 1972. Pengembangan kapasitas produksi dan teknologi yang dilakukan terus menerus menjadikan Bogasari pada saat ini mampu memproduksi tepung lebih dari 16.000 ton per hari. Selain tepung terigu, Bogasari juga memiliki produk sampingan hasil produksi yaitu bran, pollard dan pellet

yang digunakan untuk makanan ternak, serta tepung industri yang digunakan dalam industri kayu lapis. Untuk mendukung peningkatan kapasitas produksinya, Bogasari membentuk divisi Tekstil yang memproduksi kantong terigu di Citereup, Bogor pada bulan Januari 1977. Untuk menjamin kelancaran pengadaan dan pengangkutan gandum yang diimpor dari

manca-negara, pada tahun 1977 Bogasari melengkapi organisasinya dengan divisi maritim. Selanjutnya dilakukan pengembangan usaha dengan mendirikan pabrik pasta yang memproduksi spaghetti dan macaroni pada tanggal 12 Juli 1992. Produk pasta ini kemudian sebagian besar diekspor ke luar negri. Pada tahun 1996, Bogasari berhasil memperoleh sertifikat ISO 9002 dari SGS dan SUCOFINDO. Pada tahun 1993, pemerintah melakukan deregulasi investasi di bidang industri tepung terigu nasional, diantaranya adalah menghapuskan monopoli tepung terigu oleh BULOG. Hal ini membuka peluang berdirinya pabrik-pabrik penggilingan tepung terigu yang baru di Indonesia. Persaingan bebas dalam pemasaran tepung terigu dimulai pada tahun 1998 ketika pemerintah melakukan deregulasi tata niaga tepung terigu dengan dibukanya impor terpung terigu secara besar-besaran dengan bea masuk 0 % dan lepasnya keterlibatan pemerintah dalam perdagangan tepung terigu menyebabkan makin ketatnya persaingan tidak hanya dengan produsen domestik, tapi juga luar negri. Menyikapi perubahan tersebut, Bogasari melakukan serangkaian pembenahan. Di bidang pengembangan SDM, Bogasari telah mengantisipasinya dengan sejumlah program peningkatan mutu seperti Total Quality Management. Di bidang produksi orientasi diubah melalui pengendalian kualitas (Quality Control), serta perencanaan pengembangan dan pengendalian produksi ( Production Planning and Inventory Control). Di bidang komersial pembenahan ditandai dengan dimulainya aktivitas pemasaran melalui perluasan jaringan distribusi (pendirian depo-depo diberbagai kota besar di Indonesia dan ditingkatkannya pengiriman tepung terigu curah), kegiatan promosi yang gencar, pelayanan pelanggan (Baking School / Pusat Pelatihan Pengolahan Tepung), serta pengembangan dan diversifikasi produk.

2.2 Fasilitas Pabrik Bogasari memiliki fasilitas-fasilitas pabrik yang dirancang untuk mendukung produksi tepung terigu antara lain terdapat dua buah Jetty (dermaga) untuk bongkar muat kapal pengangkut gandum yaitu Jetty A dan Jetty B. Jetty A memiliki panjang dermaga 185 meter dengan kedalaman air 9 meter dan memiliki 3 unit unloader dengan kapasitas bongkar (unloading) sebesar 1200 ton/jam dan kapasitas loading sebesar 400 ton/jam. Jetty B memiliki panjang dermaga 200 meter dengan kedalaman air 14 meter dan memiliki 2 unit unloader dengan kapasitas bongkar sebesar 2000 ton/jam dan kapasitas loading sebesar 400 ton/jam. Untuk penyimpanan gandum mentah, PT. ISM Bogasari Flour Mills memiliki 2 kompleks wheat silo, yaitu kompleks A dan B. kompleks A bertipe concrete yang terbuat dari beton berjumlah 60 buah dengan kapasitas masing-masing sebesar 3000 ton, sedangkan kompleks B bertipe baja berjumlah 80 buah silo dengan kapasitas masingmasing sebesar 2800 ton. Untuk proses penggilingan gandum, Bogasari memiliki 15 flour mills dengan total kapasitas 10.450 ton setiap harinya dan 1 durum mill dengan kapasitas 300 ton per hari. Selain itu, Bogasari juga memiliki fasilitas pengolahan byproduct yaitu 2 unit pelletizing plant, plant A memiliki 3 unit pellet mill dengan kapasitas per mill 10 ton/ jam dan plant B memiliki 8 unit pellet mill dengan kapasitas yang sama. Untuk penyimpanan pellet terdapat 2 kompleks pellet silo yaitu kompleks A dengan jumlah silo 45 unit dan kompleks B dengan jumlah silo 24 unit dengan kapasitas masing-masing 1000 ton. Tepung hasil penggilingan dari mill akan disimpan dalam flour silo yang terdapat pada bagian flour packing dimana terdapat 56 unit flour silo dengan kapasitas masing-

masing 180 ton dengan total kapasitas 10.080 ton dan untuk pengemasan tepung terigu terdapat 28 unit carrousel dengan kapasitas 12 kantong per menitnya. Khusus untuk terigu special yang biasanya adalah pesanan dari perusahaan lain atau terigu yang akan diekspor dikerjakan di sebuah flour mixing plant. Flour mixing plant ini memiliki 24 unit flour silo dengan kapasitas masing-masing 80 ton dan total kapasitas 1920 ton dan mixer untuk jumbo packing 1 ton dan paper bag packing 25 kg. Fasilitas lain yang dimiliki PT. ISM Bogasari Flour Mills adalah consumer packing section yang terpisah dari flour packing section khusus untuk pengemasan tepung yang berukuran 1 kg dengan total 4 line dan kapasitas 20 kantong per menitnya. Untuk byproduct seperti bran, pollard, dan industrial flour terdapat by-product packing section dengan fasilitas 8 jog packers dengan kapasitas masing-masing 80 kantong per jam untuk ukuran 50 dan 70 kg. Untuk finish product store, PT. ISM Bogasari Flour Mills memiliki luas 37.440 m yang terdiri dari 9 unit gudang untuk penyimpanan produk akhir terigu dengan kapasitas masksimal 1.550.000 kantong dan 2 unit gudang untuk penyimpanan by-product dengan kapasitas maksimal 120.000 kantong. Untuk mendukung kelancaran pengadaan bahan baku gandum, Bogasari memiliki 3 buah kapal pengangkut gandum ( bulk carrier vessel), 2 buah kapal kargo (cargo vessel) dan 2 buah kapal tunda (barge ship)

Tabel 2.1 Fasilitas Pabrik PT. ISM Bogasari Flour Mills Fasilitas Input 2 Jettys Fasilitas Proses 15 Flour Mills & 1 Durum Mill Compl ex 2 Wheat Silo Complex Compl ex 1 Flour Packing Section : 28 Carrousels 1 Flour Mixing Plant Bulk Discharger Station + 4 Bulk Trucks 11 Unit of Finished Product Storage Area Pasta Plant Milling Training Center 2 Pelletizing Plants 1 Flour Silo Quality Assurance Lab. Product Development Laboratory Baking Center Fasilitas Output 2 Pellet Silo Fasilitas Support Quality Control-

1 Consumer Packing Section : 4 Machines 1 ByProduct Packing Section : 8 Machines & Jumbo Bag Packing : 2 Machines

Sumber : Data Bagian Produksi PT. ISM Bogasari Flour Mills (2006)

2.3 Visi dan Misi Perusahaan Visi dan misi dari PT Bogasari Flour Mills sebagai berikut : Visi Perusahaan Menjadi perusahaan global penyedia makanan berkualitas (berbasis pertanian) dan produk serta jasa terkait. Misi Perusahaan Kami berkomitmen untuk menyediakan produk dan jasa makanan (berbasis pertanian)bermerek yang berorientasi pasar dan pelanggan yang inovatif dan berkualitas tinggi. Kami berusaha untuk memberikan kepuasan, memenuhi kebutuhan kesehatan dan gizi masyarakat; memberikan nilai (manfaat) optimal bagi pelanggan kami, pemilik modal, pekerja dan masyarakat pada umumnya. 5 Nilai Falsafah Bogasari : Integritas Setiap insan Bogasari menjalankan pekerjaannya dengan itikad baik, tulus, jujur, bertanggung jawab, dan penuh pengabdian kepada pelanggan, mitra usaha, masyarakat, sesama karyawan, dan para pemegang saham. Keunggulan Setiap insan Bogasari selalu memberikan yang terbaik kepada pelanggan, mitra usaha, masyarakat, sesama karyawan, dan para pemegang saham.

Kepedulian Bogasari merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat banyak. Oleh karena itu, setiap insan Bogasari senantiasa memperhatikan kepentingan pelanggan, mitra usaha, masyarakat, sesama karyawan, serta para pemegang saham dan lingkungan hidup. Kebersamaan Manusia saling membutuhkan untuk dapat hidup dan tumbuh bersama. Dalam berinteraksi terhadap sesama, setiap insan Bogasari menjunjung tinggi harkat martabat, kesetiakawanan, dan gotong-royong. Keterbukaan Setiap insan Bogasari senantiasa membangun komunikasi dua arah dan selalu berpikiran positif dalam memberi dan menerima setiap informasi, saran, kritik, demi kebaikan dan dan kemajuan bersama.

2.4 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Struktur Organisasi dari PT. ISM Bogasari Flour Mills dapat dilihat pada gambar 2.1. Dapat dilihat dalam gambar itu bahwa PT. ISM Bogasari Flour Mills Jakarta dipimpin oleh OPU yang membawahi 4 orang Senior Vice President (SVP) atau biasanya disebut juga Function Head yang dibagi menjadi SVP Commercial, SVP Manufacturing, SVP Human Resource dan SVP Finance. Masing-masing SVP

membawahi Vice President (VP) atau Division Head yang jumlah seluruhnya adalah 12 orang. VP membawahi Manager atau Departement Head yang berjumlah 42 orang. Setiap Manajer membawahi Asisten Manajer atau Sub-Departement Head yang jumlahnya adalah 85 orang. Dibawah Sub-Departement Head terdapat Section Head yang berjumlah 238 orang yang membawahi Foreman atau Officer yang berjumlah 405 orang. Lalu tingkatan paling bawah adalah operator atau clerks sebanyak 1251 orang ditambah dengan karyawan kontrak sebanyak 53 orang. Manajer PPIC bertanggung jawab terhadap perencanaan produksi dan persediaan bahan baku, tepung terigu, hasil samping dan beberapa produk lainnya. Beberapa tugas departemen PPIC antara lain membuat rencana produksi mingguan (RTP) berdasarkan estimasi permintaan yang diterima dari MPC (RTP dibuat dengan optimalisasi permintaan terhadap kapasitas produksi), melakukan pengawasan produksi dibandingkan dengan rencana apabila ada penyimpangan akan dilakukan revisi RTP, membuat rencana pembelian dan kedatangan gandum berdasarkan estimasi permintaan dari MPC, membuat rencana komposisi grist untuk RTP. Manajer Quality Assurance/Quality Control menangani pengawasan mutu dengan melakukan analisa kualitas gandum. Work in Process (WIP) dan produk akhir, memastikan produk akhir yang akan dikirim ke customer telah memenuhi spesifikasi (Quality Guide). Manajer Product Development bertanggung jawab atas inovasi produk baru dan pengembangan produk utama yaitu dengan melakukan riset dan pengembangan produk baru dan terlibat dalam proses produksi produk baru.

10

Manajer Milling bertanggung jawab atas semua proses produksi tepung terigu dan hasil sampingnya. Pelaksanaan tugas manajer Milling dibantu oleh beberapa orang Deputy Head Miller dan Miller (kepala seksi). Manajer Flour Silo dan Bulk Packing bertanggung jawab dalam penanganan penyimpanan produk utama (tepung terigu) dan pengemasan produk tepung regular. Manajer Blending Silo Bulk and Packing bertanggung jawab atas penanganan dan pengemasan produk tepung export. Manajer silo menangani masalah bongkar muat gandum, penyimpanan gandum, menentukan pengisian silo gandum dan pellet.

11

Chief Operating Officer


Deputy Chief Operating Officer

Senior Vice
President

Senior Vice
President

Senior Vice
President

Senior Vice
President

Manufacturing Commercial

Human Resources

Finance

Vice President Production Operations

Vice President Tech. Support

Vice President Quality, Production Planning & Dev.

Manager

Manager Flour Silo Bulk

Manager Blending Silo Bulk

Manager Silo

Packing
Mill

Packing

Deputy
Mill

Superint.
Pelletizing

Superint.
Flour Silo & Bulk

Superint.
Flour & Byproduct Pack

Superint.
Consumer Packing

Superint.
Flour Blending

Superint.
Wheat Silo

Miller

Sec. Head

Sec. Head

Sec. Head

Sec. Head

Sec. Head

Sec. Head

Sec. Head

Sec. Head

Sec. Head

Sec. Head

Sec. Head

Mill

Pelletizing

Flour Silo

Flour Bulk

Flour Packing

Byproduct Packing

Consumer Packing

PreMix Packing

Flour Packing

Flour Blending

Wheat Silo

Grain Handling

Ass.Miller Mill

Foreman Pelletizing

Foreman Flour Silo

Foreman Flour Bulk

Foreman
Flour

Foreman
Byproduct

Foreman
Consumer

Foreman
PreMix

Foreman
Flour

Foreman
Flour

Foreman Wheat Silo

Foreman
Grain

Packing

Packing

Packing

Packing

Packing

Blending

Handling

Operator Mill

Operator Mill

Operator Flour Silo

Operator Flour Bulk

Operator Flour
Packing

Operator Byproduct
Packing

Operator Consumer
Packing

Operator PreMix
Packing

Operator Flour
Packing

Operator Flour
Blending

Operator Wheat Silo

Operator Grain
Handling

Sumber : Data Perusahaan PT. ISM Bogasari Flour Mills Jakarta (2006) Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. ISM Bogasari Flour Mills (2006)

Pada PT. ISM Bogasari Flour Mills, urusan ketenagakerjaan dan SDM diatur oleh departemen People and Organization Development. Pada saat ini, jumlah karyawan yang bekerja di PT. ISM Bogasari Flour Mills Jakarta berjumlah 2191 orang. Karyawan tersebut dapat terbagi menjadi 2 yaitu sebanyak 2024 karyawan (92.38 %) berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 167 karyawan (7.62%) berjenis kelamin wanita. Pembagian karyawan berdasarkan tingkat pendidikan dan usia dapat dilihat pada tabel 2.2 dan 2.3

Tabel 2.2 Tingkat Pendidikan Karyawan PT. ISM Bogasari Flour Mills Pendidikan S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SLTA SLTP SD Tidak Teridentifikasi Total Jumla h 0 2 7 30 0 1 10 0 1 1 2 3 141 7 16 0 14 7 5 219 1 Persentase(%) 0 1.2 3 13.6 9 0.0 5 4.6 5 0. 5 1. 5 64.6 7 7. 3 6.7 1 0.2 3 10 0

Sumber : Data SDM PT. ISM Bogasari Flour Mills (2006)

Tabel 2.3 Demografi Usia Karyawan PT. ISM Bogasari Flour Mills Usia ( Tahun ) <20 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 >=55 Total Jumlah Karyawan 4 16 2 52 1 53 7 32 1 21 9 18 2 20 2 4 3 219 1 Persentase ( % ) 0.1 8 7.3 9 23.7 8 24.5 1 14.6 5 1 0 8.3 1 9.2 2 1.9 6 10 0

Sumber : Data SDM PT. ISM Bogasari Flour Mills (2006)

2.5 Produk-produk PT. Bogasari PT. Bogasari memproduksi berbagai jenis produk, diantaranya produk utama berupa tepung terigu dengan berbagai merek, dan juga berbagai produk sampingan dan produk dengan spesifikasi yang khusus. Berbagai macam produk tersebut antara lain : Produk Utama (Tepung Terigu) Cakra Kembar o o o Memiliki kadar protein paling tinggi. Dibuat dari gandum jenis hard. Untuk membuat roti dan mie dengan kualitas tinggi.

Komposisi : protein (min 13%), moisture (max. 14.5%), ash (max. 0.6%).

Segitiga Biru o Merupakan tepung serbaguna. o Campuran dari gandum hard dan soft. o Untuk membuat roti, mie, bolu, dan kue. o Tingkat protein medium. o Komposisi : protein (10.5% - 11.5%), moisture (max. 14.5%), ash (max.0.6%). Kastil o Tingkat protein medium. o Merupakan bahan dasar roti. o Komposisi (max.0.6%). Kunci Biru o Bahan dasar gandum jenis soft. o Untuk membuat kue kering, biskuit, dll. o Tingkat protein low. o Komposisi : protein (8% - 9%), moisture (13.5%), ash (max. 0.6%). Lencana Merah o Bahan dasar gandum jenis soft. o Untuk membuat kue, gorengan, biskuit,dll. o Komposisi : protein (min.9%), moisture (max. 13.5%), ash (max. 0.6%). : protein (12% - 12.5%), moisture (max.14%), ash

Produk Pasta Merupakan bahan makanan pengganti selain nasi, dihasilkan dari gandum jenis durum. Bermacam jenis pasta dihasilkan seperti spaghetti, macaroni, dan fettucini dengan merek La Fonte.

Produk Sampingan ( By Product ) Produk ini didapatkan dari hasil sampingan proses penggilingan tepung. Produk ini dihasilkan dari sisa kulit gandum berupa bran dan pollard yang diproses untuk makanan ternak.

Tepung Industri Merupakan tepung yang dihasilkan dari endosperm yang berada dekat bran, biasanya lebih lengket dari tepung terigu. Tepung ini mengandung 50 % pati sehingga banyak dipakai oleh industri kayu lapis sebagai lem dan sebagai pakan ikan.

Tepung Kualitas Khusus Tepung ini diproduksi secara khusus sesuai dengan permintaan konsumen untuk memenuhi kandungan gizi yang diperlukan. Biasanya spesifikasi yang diminta berupa kadar protein yang tinggi.

2.6 Proses Produksi PT. Bogasari PT. Bogasari Flour Mills merupakan produsen tepung terigu dan produk sampingan yang dihasilkan dari proses penggilingan gandum. Gandum yang dipakai sebagai bahan baku proses ini adalah jenis Triticum aestivum dan Triticum durum. Gandum adalah jenis serealia yang telah lama dikonsumsi oleh hampir seluruh penduduk dunia. Hasil temuan artefak dan relief- relief menunjukkan bahwa gandum telah sejak

lama dikenal sebagai makanan pokok, kurang lebih sejak 10000-15000 tahun SM. Gandum termasuk dalam familia Graminae yang terbagi menjadi banyak species. Morfologi gandum dapat dilihat secara visual berbentuk oval dengan ukuran panjang 6-8 mm dan diameter 2-3 mm. Gandum memliki komposisi kimia yang sangat berguna bagi tubuh kita yaitu karbohidrat, protein, lemak, air, mineral, serat, vitamin, enzim, dan pigmen. Elemen-elemen inilah yang membuat gandum menjadi sangat penting dalam kebutuhan gizi sehari-hari. Bagian biji gandum terdiri dari : Endosperm ( menyediakan makanan untuk tanaman baru dan merupakan sumber tepung ). Endosperm mengandung nutrient yang bermanfaat bagi tubuh yaitu karbohidrat, protein, thiamin, riboflavin, dan niacin. Bran ( bagian dari biji gandum yang melindungi gandum ). Kadar protein, abu, dan serat dari bran jauh lebih besar dibandingkan endosperm. Germ ( sebagai tempat tumbuhnya tanaman baru ). Germ banyak mengandung protein, lemak, dan vitamin B dan E, serta banyak mengandung enzim yang berfungsi mengubah pati dan protein dari endosperm. Semua bahan baku gandum didatangkan dari luar negeri dengan menggunakan kapal laut. Gandum di dalam kapal disimpan pada palka-palka besar. Setelah kapal laut merapat di Jetty (Dermaga), gandum tersebut akan dihisap menggunakan mesin penghisap NEURO dan HARTMAN. Aliran proses penanganan gandum dari palka kapal hingga penyimpanan dalam silo melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama ialah transfer di Jetty yaitu gandum dihisap dengan dua pipa penghisap dari satu mesin NEURO, kemudian dialirkan ke menara NEURO. Menara ini terletak di atas dermaga

dengan rel baja khusus sehingga dapat bergerak maju mundur dengan menyesuaikan posisi penyedotan. Menara NEURO dan HARTMAN memiliki ketinggian 47 meter yang dilengkapi unit penangkap debu. Kapasitas alat ini melakukan penyedotan sebesar 350 ton biji gandum tiap jam. Gandum kemudian akan dimasukkan ke hopper I. Tahap kedua dimulai dengan mengalirkan gandum dengan belt conveyor dan diangkat ke atas timbangan dengan bucket elevator dari hopper I ke hopper II sebelum ditimbang. Kemudian setelah ditimbang masuk ke mesin separator untuk pembersihan awal. Tahap terakhir, gandum ditransfer dengan belt conveyor dan diangkat ke atas dengan bucket elevator menuju silo untuk disimpan. Penyimpanan gandum dilakukan dalam silo, dimana PT. ISM Bogasari memiliki dua kompleks silo yaitu silo A berjumlah 60 silo, dan silo B berjumlah 80 silo. Penyimpanan gandum dilakukan agar mutu gandum dapat dipertahankan dari perubahan-perubahan yang mungkin terjadi. Setelah disimpan, pada saat produksi, gandum yang akan dipakai akan ditransfer ke bagian Mill. Sistem transfer harus tepat waktu, tepat jenis, dan tepat jumlah. Sistem transfer yang dipakai adalah FIFO (First In First Out) sehingga gandum yang masuk pertama akan keluar pertama kali juga. Hal ini dilakukan agar kualitas gandum yang akan digiling dapat dipertahankan sehingga gandum yang masih fresh yang akan digiling. Gandum ditransfer dari silo ke mill dengan menggunakan belt conveyor, bucket elevator, dan chain conveyor. Jumlah gandum yang ditransfer ke mill disesuaikan dengan RTP (Rencana Target Produksi) yang sudah ditetapkan. Setelah ditransfer, gandum akan disimpan pada Raw Wheat Bin di Mill.

Setelah gandum ditransfer ke mill, selanjutnya akan dilakukan proses produksi penggilingan gandum menjadi tepung terigu. Proses ini meliputi beberapa langkah yang akan dijelaskan lebih lanjut yaitu : 1. Cleaning Gandum sebagai raw material dari tepung mengandung offal ( 1.5 % - 2.5 % ). Offal adalah material lain yang ada pada gandum yang tidak diperlukan. Offal bisa berbentuk antara lain batu, logam, dan kulit gandum yang terkelupas. Offal harus dipisahkan dari gandum untuk mendapatkan kualitas tepung yang baik.

Proses pemisahan gandum dari offal terdiri dari : First Cleaning : dilakukan dari raw wheat bin hingga tempering bin. Pembersihan tahap ini bersifat menyeluruh dan kompleks. Tujuan dari pembersihan pertama ini adalah memisahkan gandum dari material lain yang dapat mempengaruhi mutu produk. Gandum yang ada pada Raw Wheat Bin akan keluar menuju volumetric yaitu alat yang dapat mengeluarkan gandum dengan jumlah yang ditentukan oleh grist dan selanjutnya dialirkan ke screw conveyor dan bucket elevator ke penimbangan yang dapat menimbang 150kg per sekali timbang. Gandum kemudian akan dialirkan dengan corong ke arah hopper dan dibagi dalam tiga bagian yang sama banyaknya dengan alat pemutar. Gandum dipisahkan dari kotoran dengan menggunakan separator dan magnetic separator yang berfungsi sebagai penahan potongan logam yang terbawa bersama gandum, juga dengan classifier. Pada classifier, gandum dikelompokkan berdasarkan perbedaan berat.

Gandum dan kotoran yang berat akan masuk ke dry stoner untuk memisahkan batu, dan gandum yang ringan akan dialirkan ke mesin carter disc dan trieur yaitu alat pemisah gandum dari material lain yang lebih besar atau lebih panjang dari gandum. Gandum yang keluar dari carter disc dan trieur mengalir ke mesin scourer dimana pada mesin ini, kotoran yang menempel pada permukaan kulit gandum akan dibersihkan dengan cara menggosok atau memoles permukaan gandum. Setelah dibersihkan dengan mesin scourer dan dry stoner, gandum ditimbang dengan alat flow regulator (FIB) yang sudah diatur sesusai dengan komposisi gandum yang diinginkan. Setelah ditimbang, gandum diangkat ke lantai atas untuk tahap pengkondisian.

Sumber : www.ocrim.com Gambar 2.2 Gambar Mesin Gravity Separator dan Magnet Separator Second Cleaning : dilakukan proses pembersihan gandum lagi setelah dilakukan second dampening. Second cleaning merupakan proses

pembersihan tahap akhir dimana pada proses ini kulit luar gandum akan dikupas, rambut gandum dipotong, dan gandum akan

dibersihkan dari debu dan butiran tanah. Aliran prosesnya adalah dari second dampening, gandum dialirkan dari alat timbangan flow regulator (FCA) dengan screw conveyor dan bucket elevator ke hopper. Lalu gandum dibersihkan dengan mesin scourer dari debu dan magenetic separator untuk memisahkan gandum dari logam- logam. Setelah melewati kedua alat tersebut gandum masuk ke hopper lagi dan ditimbang dengan mesin timbangan. Hasil timbangan disebut berat gandum bersih. Kemudian gandum yang siap digiling masuk ke hopper dan dialirkan ke corong spliter ke roll break (B1) yaitu mesin penggiling pertama.

Sumber : www.ocrim.com Gambar 2.3 Gambar Mesin FCA Flowmatic, Flow Measurer, dan Flowmeter

Cara yang digunakan untuk membersihkan gandum adalah : a. Berdasarkan ukurannya : dengan menggunakan Intended Separating Cylinder (BCS) dan separator yaitu mesin pembersih gandum untuk memisahkan offal yang ukurannya lebih besar dari gandum.

b.

Berdasarkan berat : menggunakan Dry Stoner yaitu mesin pemisah batu yang ukurannya lebih kecil dari gandum.

Sumber : www.ocrim.com Gambar 2.4 Gambar Mesin Dry Stoner c. Berdasarkan bentuk : dengan Intended Separating Cylinder (BCS) sebagai mesin pemisah gandum dari partikel lain berdasarkan bentuk dan ukuran. d. Pemisahan dari logam dan metal : menggunakan Magnetic Separator, Scourer ( mesin untuk memisahkan gandum dari kotoran yang menempel pada permukaan gandum ) dengan cara menggosok dan memoles permukaan gandum.

2. Dampening Merupakan proses penambahan air pada gandum (pengkondisian) agar gandum yang akan dipecah akan memiliki kadar air yang sesuai. Untuk menentukan jumlah air yang ditambahkan selama proses dampening, digunakan rumus sebagai berikut :

W = (M2-M1) x 1 / (100-M2) x Q Dimana, M1 = kadar air awal (% H2O) M2 = kadar air akhir yang dikehendaki (% H2O) W = volume air yang dibutuhkan (liter/jam) Q = kapasitas produksi per jam (kg) proses dampening ini meliputi : a. First Dampening : penambahan air dilakukan sebanyak 70 % dari keseluruhan jumlah air yang akan ditambahkan . proses ini dilakukan setelah tahap first cleaning. Jumlah air yang ditambahkan akan dihitung tergantung pada jumlah gandum yang akan diproses, tingkat kekerasan kulit gandum, dan juga tingkat moisture tepung yang akan diproduksi. b. Second Dampening : penambahan air selanjutnya sebanyak 30 % air. Tahap ini dilakukan setelah second cleaning. Sebagai prosesnya digunakan alat dampener yaitu alat penambah air dimana terdapat gelas pengukur berpelampung sebagai indicator jumlah air yang harus ditambahkan. Dilakukan dengan memutar valve maka jumlah air yang keluar akan sesuai dengan angka yang ditunjuk oleh pelampung pada gelas ukur.

3. Conditioning Merupakan proses perendaman gandum yang telah ditambahkan air dengan waktu tertentu untuk peresapan air ke dalam endosperm gandum dengan tujuan : a. Membuat bran menjadi liat dan elastis sehingga pada saat digiling tidak menghasilkan bran powder hal ini dapat meningkatkan kadar abu tepung. b. Membuat endosperm menjadi lunak sehingga mudah direduksi menjadi tepung. c. Membuat endosperm mudah terpisah dari bran ( memiliki ekstraksi tinggi ). d. Mencapai kadar air yang sesuai.

4. Milling process Merupakan proses pemisahan endosperm dari bran dan germ, selain itu tujuannya adalah mereduksi endosperm menjadi tepung dengan ekstraksi tinggi dan kandungan ash (abu) yang rendah. Proses ini dibagi menjadi : Breaking Proccess Bertujuan untuk membuka gandum dan memecah endosperm. Pada proses ini endosperm dilepaskan dari bran dan germ sehingga endosperm pecah menjadi semolina dan middling. Diusahakan powder bran sekecil mungkin, idealnya tidak ada. Alat yang digunakan adalah break roller mills ( fluted rolls) dan break shifter.

Pada tingkat akhir, break process finishing merupakan proses melepaskan sisa endosperm dari bran dan menjadikan middling

tepung, pada tahap akhir ini, digunakan bran finisher yang merupakan mesin untuk mengambil dan melepaskan sisa endosperm yang masih melekat pada bran menjadi middling dan tepung yang lengket. Dan menggunakn vibro vinisher sebagai mesin pengayak sebagai

centrifugal system yang berfungsi untuk mengayak produk yang lengket dan sulit diayak oleh plansifter. Proses ini terdiri dari produk sebagai berikut : Produk dari pass through bran finisher berupa middling dan tepung. Produk dari filter pneumatic system mill. Produk dari filter aspiration mill.

Proses breaking dapat terdiri dari 5 kali pemecahan tergantung pada desain proses penggilingan. Makin banyak tingkat pemecahan, semakin baik proses tersebut. Reduction Proccess Proses mereduksi endosperm yang sudah mengalami breaking process untuk dijadikan tepung dengan ukuran yang sehalus mungkin. Ekstraksi tepung pada proses ini diusahakan tinggi dengan tetap mempertahankan ash content-nya. Pada proses ini digunakan reduction roller

(smooth rolls) dan reduction sifter yang dibagi menjadi tiga tahap :

Proses sizing : proses ini bertujuan memecah semolina menjadi midlling dengan cara memisahkan lapisan bran yang masih melekat pada middling.

Proses middling : proses mereduksi middling menjadi tepung dengan menggunakan smooth roller.

Proses tarling : proses mereduksi middling yang bercampur bran menjadi tepung dan memisahkan germ dangan ditekan menjadi flat.

Sumber : www.ocrim.com Gambar 2.5 Gambar Mesin Break Roller

Purification Proccess yaitu tahap pemisahan atau pembersihan semolina dan middling dari bran supaya semolina dan middling mendjadi bersih (endosperm murni tanpa bran). Proses Purification berlangsung pada purifier. Pada tahap ini semolina dan middling bersih diklasifikasikan menjadi coarse semolina, fine semolina, coarse middling, dan fine middling. Tujuan utama dari proses pemurnian ini adalah :

Untuk memisahkan partikel bran dan material lain yang terdapat pada semolina atau middling

Untuk mengelompokkan semolina dan middling ke dalam berbagai variasi ukuran partikel yaitu coarse semolina, fine semolina, coarse middling, dan fine middling untuk

penggilingan yang lebih efisien. Mempermudah proses selanjutnya yaitu system sizing dan system reduksi middling.

5. Plant Sifter Tahap terakhir adalah proses pengayakan tepung untuk memastikan bahwa tepung yang dihasilkan memenuhi ukuran yang ditentukan oleh Quality Guide. Dalam proses plant sifter, terdapat 24 susun ayakan dimana tiap ayakan memilki ukuran lubang ayakan yang berbeda-beda. Makin ke bawah, ukuran lubang ayakan akan menjadi makin kecil sehingga hasil yang diperoleh akan sempurna. Tepung yang belum lolos ayakan akan dimasukkan kembali ke reduction roll sehingga akan digiling kembali menjadi lebih kecil.Tepung yang telah lolos ayakan akan kemudian dikirim ke flour silo untuk dikemas.

Sumber : www.ocrim.com Gambar 2.6 Gambar Mesin Plant Sifter

2.7 Five Forces Porter PT. Bogasari 2.7.1. Persaingan dalam Industri PT Bogasari Flour Mills merupakan pabrik penghasil tepung yang pertama dan terbesar di Indonesia, hal ini menggambarkan bahwa persaingan PT

Bogasari Flour Mills dalam industri penghasil tepung bukanlah merupakan hal yang sulit dikarenakan pesaing yang bergerak dalam bidang industri ini masih berada di bawah kekuatan PT Bogasari Flour Mills. Sedikit sekali perusahaan dan pabrik lain yang sanggup untuk menyaingi kemampuan PT Bogasari Flour Mills yang memiliki kapasitas produksi sebesar 3.6 juta ton pertahunnya. Selain memiliki pabrik yang besar, PT Bogasari juga memiliki sendiri tempat penyimpanan bahan baku utamanya yaitu gandum, dan juga memiliki dermaga yang modern dan terpadu di Jakarta dan Surabaya. Selain memproduksi tepung, PT Bogasari Flour Mills juga memiliki divisi-divisi lain, yaitu : divisi pasta yang menghasilkan pasta untuk pasar ekspor, divisi kemasan yang memproduksi kebutuhan kantong terigu, divisi maritim untuk pengoperasian pelayaran antar pulau. PT Bogasari Flour Mills juga memiliki pabrik peracikan tepung (mixing

plant) di Singapura dengan nama Bogasari International yang berada di kawasan industri Tuas Avenue yang berkapasitas produksi 12 ton perjam tepung yang dicampur dengan bahan seperti gula, ragi, essence.

Gambar 2.7 Pangsa Pasar Tepung Terigu di Indonesia (2004)

2.7.2. Kekuatan Tawar Menawar Suplier PT Bogasari Flour Mills menggunakan jenis gandum triticum aestivum dan triticum dulum, nama jenis gandumm berbeda-beda berdasarkan karakteristik dan asal tempat tumbuhnya. Untuk bahan baku gandum, PT Bogasari Flour Mills mengimpor dari berbagai Negara penghasil gandum, antara lain : Australia jenis hard wheat, nama gandum : Australian Prime Hard, Australian Hard, Australian Durum. jenis soft wheat, nama gandum : Australian Premium White, Australian Soft.

Canada jenis hard wheat, nama gandum : Canadian Western Red Spring, Canadian Western Amber Durum, Canadian Western Extra Strong, Canadian Western Red Winter. jenis soft wheat, nama gandum : Canadian Praire Spring, Canadian Western Soft White Spring.

Argentina jenis hard wheat, nama gandum : Hard Wheat Spring Wheat. jenis soft wheat, nama gandum : Argentina Wheat.

USA jenis hard wheat, nama gandum : Hard White Winter, Hard Spring, Hard White Spring. jenis soft wheat, nama gandum : Soft Red Winter, Soft Red Spring, Soft White Winter, Soft White Spring, Dark North Spring.

Arab Saudi jenis soft wheat, nama gandum : Saudi Arabian Wheat

2.7.3. Kekuatan Tawar Menawar Konsumen Konsumen besar PT Bogasari Flour Mills di Indonesia adalah perusahaan dan pabrik yang bergerak di bidang industri makanan dengan bahan dasar utama adalah tepung, selain itu, PT Bogasari Flour Mills juga mengekspor tepung ke negara :

Singapura dengan merek Orange Triangle, Brown Triangle, Red Triangle (high protein), Blue Triangle(medium protein), Green Triangle, dan Pink Triangle(low protein).

Malaysia dengan merek Yellow Kangoroo (medium protein). Brunei dengan merek Golden Grest (high protein), Par Blue (Medium Protein), Taj Mahal (low protein).

Jepang dengan merek Merit 11, 12, 13 dan Udon (low protein). Selain tepung, pasta yang dihasilkan oleh PT Bogasari Flour Mills dikemas dengan merek Bogasari dan Lafonte untuk konsumen Indonesia dan pasta dengan private label seperti Tirreno untuk konsumen Australia dan Chewy untuk pasar di Hongkong.

2.7.4. Ancaman Barang Substitusi Walaupun produk utama PT Bogasari Flour Mills merupakan tepung yang menjadi kebutuhan makanan pokok memiliki banyak barang pengganti lain yang sejenis, namun pasar untuk kategori ini telah dipegang oleh PT Bogasari Flour Mills dimana produk tepung lain yang beredar di pasar merupakan home industry yang diproduksi terbatas. Produk pengganti lainnya seperti tepung beras, tepung kue, dsb merupakan produk dengan skala kecil. PT Bogasari Flour Mills juga memproduksi berbagai macam jenis tepung dengan kriteria yang berbeda dari yang terendah hingga yang berkualitas tinggi dengan kegunaan maupun fungsi yang berbeda-beda.

2.7.5. Ancaman Pendatang Baru Seperti telah diketahui bahwa PT. Bogasari Flour Mills merupakan pabrik penghasil tepung terbesar maka ancaman pendatang baru yang bergerak dalam bidang ini dipastikan tidak terlalu besar karena kekuatan untuk bersaing di pasar yang telah dipegang oleh PT. Bogasari Flour Mills bukanlah hal yang mudah. Meskipun kemungkinan akan hadirnya pesaing dari luar Indonesia, hal ini dapat diatasi dengan peningkatan kualitas mutu terus menerus yang menjadi keyakinan pasar, serta komoditi impor memungkinkan harga yang lebih tinggi akan menjadi pertimbangan pesaing dari luar Indonesia untuk menembus pasar yang telah ada.

Five-Forces Porter PT. Bogasari

Ancaman Pendatang Baru Sangat sulit, karena biaya modal yang besar dan pangsa pasar yang masih dipegang PT. Bogasari

Kekuatan Tawar Menawar Supplier Sangat Tinggi, karena bahan baku diimpor dari luar negri

Persaingan Dalam Industri Persaingan ketat, tetapi PT. Bogasari masih memegang lebih dr 50% pangsa pasar.

Kekuatan Tawar Menawar Konsumen Rendah, karena produk yang dihasilkan merupakan kebutuhan pokok dan tidak banyak produsen lainnya.

Ancaman Barang Substitusi Tinggi, karena terdapat bahan makanan pokok lainnya seperti beras, kentang, singkong, dll Sumber : Hasil Pengolahan Data PT. ISM Bogasari Gambar 2.8 Skema Five-Forces Porter PT. ISM Bogasari Flour Mills Jakarta

Anda mungkin juga menyukai