Anda di halaman 1dari 25

LBM 1 MARS Gambaran Umum RS dan Pengantar Manajemen RS

STEP 1 Rumah Sakit o istitusi kesehatan professional yg penangannannya disediakan oleh dokter dan paramedic lain o dimana pelayanan kesehatan masy. Pendidikan serta penilitian kedokteran dilaksanakan o Suatu organisasi melalui tenaga medis professional yang terorganisir serta saran kedokteran yang permanen menyelenggarkan pelayanan kesehatna asuhan perawatan yg berkesinambungan diagnosis serta pengobtan penyakit yang diderita pasien Rumah sakit kelas C, B
o

B RS yg mempu mmeberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis secara terbatas dan didirikan di tipa ibukota provinsi untuk menampung layanan rujukan dari RS kabupaten

o C RS yg mempu mmeberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas didirikan di tiap kabupaten untuk menampung layanan rujukan dari puskesmas o Menurut UU RI No. 44 th 2009 Teaching hospital (RS Pendidikan) o RSU yang terkait dengan pendidikan dan penelitian untuk dokter2 muda dari fak. Kedokteran dari suatu universitas, biasanya sebagai wujud dari pengabdian masyarakat o Bisa RS kelas A maupun B o RS yang berhubungan erat dengan pendidikan kedokteran, spesialis, interensip, residen Menejemen RS o Suatu proses yang membedakan perencanaaan, pengorganisasian, pergerakan pelaksanaan dan pengawasan dg memanfaatkan ilmu maupun seni agar dpt melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

o Didalamnya juga ada koordinasi antara perencanaaan, pengorganisasian, pergerakan pelaksanaan dan pengawasan o POACE o Salah satu tujuannya untuk melakukan upaya kesehatan secara efisien dg mengutamakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif STEP 2 STEP 3 Organisasi RS Definisi RS o istitusi kesehatan professional yg penangannannya disediakan oleh dokter dan paramedic lain o Pusat dimana pelayanan kesehatan masy. Pendidikan serta penilitian kedokteran dilaksanakan o Suatu organisasi melui tenag medis professional yang terorganisir serta saran kedokteran yang permanen menyelenggarkan pelayanan kesehatna asuhan perawatan yg berkesinambungan diagnosis serta pengobtan penyakit yang diderita pasien Klasifikasi o Menurut Kelas Kelas A RS yang mempu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis secara luas oleh pemerintah dan swasta, RS rujukan tertnggi dan disebut RS pusat B RS yg mempu mmeberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis secara terbatas dan didirikan di tipa ibukota provinsi untuk Organisasi RS MARS

menampung layanan rujukan dari RS kabupaten, ada B1 untuk non pendidikan (kapasitas Tempat Tidur 300-500buah)

B2 untuk pendidikan (500-1000 buah), biasnya di provinsi

C RS yg mempu mmeberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas didirikan di tiap kabupaten untuk menampung layanan rujukan dari puskesmas Kelas D RS hanya mampu memberika pelayanan kedokteran umum dan gigi juga menampung layanan rujukan dari puskesmas (medic dasar, apa saja, minimal 4, bedah ,kesehatan anak, dalam , kebidanan dan penyakit kandungan) o Menurut Pemilik

RS pemerintah Pemerintah pusat dimiliki depkes (RS CM, Sutomo), dimiliki oleh departemen lain (RS pertahanan,departemen pertambangan) Pemerintah daerah RS swasta UU Ri no 4 th 2009 o Pengelolaan

RS public dikelola pemerintah (pusat dan daerah) dan badan hokum yg sifatnya nirlaba dan diselenggarakan berdasarkan badan layana umum dan daerah sesuai UU RS privat sifatnya mencari laba dan dikelola oleh persero atau PT Tugas o Melaksanakan pelayanan kesehatan, upaya penyembuhan dan peningkatan derajat kesehatan

o Melayani pelayanan rujukan Misi

Memberikan pelayanan kesehatan yg bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dlm rangka meningkatkan derajat kesehatan masy.

Misi khusus RS : aspirasi ygditetapkan dan ingin dicapai oleh pemilik RS (SK Menteri RI No.983/Menkes/SK/XI/1992)

Fungsi Permenkes RI th 1998 Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medis, penunjang medis, rehabilitasi dan pencegahan dan peningktan RS sbg penyedia tmp pendidikan bagi paramedik Sbg tmp penelitian iptek kesehatan o Intramural did dlm RS Rawat inap Rawat jalan

o Ekstramural di luar RS Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan Struktur Organisasi RS (berdasarkan Kelas tipe A, B, C, D) SO RS kelas A a. b. direktur wakil direktur yang terdiri dari :

wadir pelayanan medik dan keperawatan wadir penunjang medik dan instalasi wadir umum dan keuangan wadir komite umum komite medik (KM)

c.

berfungsi untuk menghimpun anggota yang terdiri dari para kepala staf medik fungsional / SMF cTugas komite medik : Menyusun standar pelayanan medik Memberikan pertimbangan kepada direktur Masa jabatan wadir KM adalah 3 tahun

SO RS kelas B Susunan organisasi RS kelas B sama dengan kelas A, bedanya hanya terletak pada jumlah dan jenis masing- masing SMF, RSU kelas B tidak ada subspesialisnya SO RS kelas C dan D Susunan organisasi tidak ada wakil direktur tetapi dilengkapi dengan staf khusus yang mengurusi asuransi

o Direktur o Bidang pelayanan medisa dan keperawatan Seksi pelayanan medis Seksi pelayanankeperawatan Seksi bina asuhan, mutu, dan ketenagaan

o Bidang perencanaan dan pengembangan

Seksi penyusun program Seksi monitoring dan evaluasi Seksi pendidikan dan latihan (diklat)

o Bidang tata usaha Sub bagian umum Sub bagian kepegawaian Sub bagian keuangan

o Unit2 non structural Kesatuan pengawas intern Komite

Kepegawaian

Tugas dan Fungsi struktur organisasi

Direktur RSUD, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku;

Direktur RSUD adalah Jabatan Struktural Eselon III. a. Kepala Bidang dan Kepala Bagian adalah Jabatan struktural Esselon III b. Kepala Seksi dan Kepla Sub Bagian adalah Jabatan struktural Esselon IV b.

Satuan Pengawas Intern Satuan Pengawas Intern adalah Satuan Kerja Fungsional yang bertugas melaksanakan pengawasan intern rumah sakit. Satuan Pengawas Intern berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada pimpinan rumah sakit.

Satuan Pengawas Intern dibentuk dan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.

Komite Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada pimpinan rumah sakit dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Pembentukan komite ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit sesuai kebutuhan rumah sakit, sekurang-kurangnya terdiri dari Komite Medik serta Komite Etik dan Hukum. Komite berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan rumah sakit.

Instalasi Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian rumah sakit. Pembentukan instalasi ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit sesuai kebutuhan rumah sakit. Instalasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan rumah sakit. Kepala Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenagatenaga fungsional dan atau non medis. Kelompok jabatan fungsional Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan tungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. Masing-masing tenaga fungsional sebagaimana dimaksud berada di lingkungan unit kerja rumah sakit sesuai dengan kompetensinya. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;

Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud diatur berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Staf medik fungsional Staf medik fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional. Staf medik fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan. Dalam melaksanakan tugasnya, staf medik fungsional menggunakan pendekatan tim dengan tenaga profesi terkait.

Karakteristik o Ketidakpastian kbth RS tidak dapat dipastikan waktu,tmpt maupun biaya yang dibutuhkan o Asimetri of information konsumen pelayanan RS berada di posisi yang lebih lemah(missal diusulin pembedahan tp pasien tdk memiliki kemampuan) sedangkan RS tau lebih banyak ttg manfaat dan pelayana kualitas pelayanan yang diberikan o Eksternality RS tdk saja mempengaruhi konsumen tp juga yang bukan konsumen(jadi kbth pelayanan juga mempengaruhi masyarakat luas)

Sistem rujukan o Masalah kesehatan Masalah medis rujukan medis(penderita, pengetahuan, bahan2 pemeriksaan) Masalah kesehatan masyarakat rujukan kesehatan(teknologi, sarana dan operasional)

Rujukan kesehatan dapat disebut sebagai penyerahan tanggungjawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain. Secara lengkap Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo mendefinisikan sistem rujukan sebagai suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar unit-unit yang setingkat kemampuannya). Sederhananya, sistem rujukan mengatur darimana dan harus kemana seseorang dengan gangguan kesehatan tertentu memeriksakan keadaan sakitnya.

Bagan sistem rujukan dapat dilihat pada gambar berikut :

Teaching Hospital Definisi o RSU yang terkait dengan pendidikan dan penelitian untuk dokter2 muda dari fak. Kedokteran dari suatu universitas, biasanya sebagai wujud dari pengabdian masyarakat o Bisa RS kelas A maupun B o RS yang berhubungan erat dengan pendidikan kedokteran, spesialis, interensip, residen

Syarat o Umum RS utama yang terakreditasi (12 pelayanannya sudah terakreditasi) dan sertifikat ISO Jejaring sudah terakreditasi dan memiliki 5 pelayanan dan serifikat ISO Khusus sudah terakreditasi dan serifikat ISO

o Khusus

Memiliki kebutuhan akan proses pendidikan yang baik Memunyai fasilitas dan peralatan fisik Memiliki aspek keuangan dan sumber dana Memiliki manajemen umum dan mutu pelayanan RS

Standar

A. Visi, Misi Komitmen dan Persyaratan Rumah Sakit 1. Rumah Sakit Pendidikan mempunyai misi dan tujuan rumah sakit yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan profesi kedokteran, termasuk penelitian dan pelayanan 2. Terdapat kesepakatan bersama atau piagam kerjasama tertulis antara rumah sakit pendidikan dengan institusi pendidikan kedokteran terkaityang masih berlaku dlm kurun waktu tertentu, meliputi aspek medikolegal, SDM, pembiayaan, sarana prasarana, manajemen pendidikan dan daya tampung peserta didik yg ditandatangani oleh pihak rumah sakit pendidikan dan pihak institusi kedokteran 3. Kesepakatan bersama tadi harus saling mengikat dalam hal seluruh proses pendidikan profesi dokter. 4. Rumah sakit kelas A,B atau sederajat terakreditasi minimal 12 pelayanan yang telah

5. Rumah sakit yang telah menjalankan fungsi pendidikan telah memiliki SK Penetapan Menteri kesehatan sebagai RS Pendidikan 6. Rumah Sakit Pendidikan minimal mempunyai 4 disiplin ilmu dasar (penyakit dalam, anak, bedah, kebidanan dan kandungan) dan 11 disiplin lainnya (radiologi,anestesi,patologi klinik,kulit dan kelamin,THT,mata,neurologi,psikiatri, gigi dan mulut, patologi anatomi, dan rehabilitasi medik) B. Manajemen dan administrasi 1. Koordinasi Pendidikan Profesi Kedokteran

2. Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan 3. Administrai Pendidikan 4. Pembiayaan Pendidikan C. SDM untuk Program Pendidikan Klinik 1. Peraturan Rekruitmen tenaga pendidikan dan monitoring untuk pembelajaran klinik 2. Sistem Monitoring dan Evaluasi Tenaga Pendidik D. Penunjang Pendidikan (Kasus banyak, bervariasi) E. Perancangan dan Pelaksanaan Program Pendidikan Klinik yang berkualitas 1. Perhatian Rumah Sakit terhadap pembelajaran 2. Program Pendidikan Klinik 3. Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Klinik 4. Evaluasi Program dan Hasil Pembelajaran

o Utama o Afiliasi/ jejaring o Satelit


Klasifikasi ada 3 RS Pendidikan utama (RS yang menjadi leading sector) RS Pendidikan jejaring / afiliasi (RS yang sebagian SMF nya melaksanakan dan atau digunakan untuk proses pembelajaran tenaga medis) RS Pendidikan khusus (RS khusus yang melaksanakan dan atau digunakan untuk proses pembelajaran tenaga medis)

Klasifikasi

Kriteria Umumnya adalah: RS Pendidikan utama adalah RS yang terakreditasi 12 pelayanan atau ditambah dengan sertifikasi ISO9001: 2000 RS Pendidikan jejaring adalah RS yangterakreditasi 5 pelayanan atau ditambah sertifikatISO 9001: 2000

RS Pendidikan khusus adalah RS khusus yang telah terakreditasi atau telah mendapat sertifikat ISO 9001: 2000

Kriteria khusus: Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria dari dari dari dari kebutuhan akan proses pendidikan yang baik fasilitas dan peralatan fisik untuk pendidikan aspek keuangan dan sumber dana aspek manajemen umum dan mutu pelayanan rumahsakit

MARS (Manajemen RS) Definisi o Suatu proses yang membedakan perencanaaan, pengorganisasian, pergerakan pelaksanaan dan pengawasan dg memanfaatkan ilmu maupun seni agar dpt melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya o Didalamnya juga ada koordinasi antara perencanaaan, pengorganisasian, pergerakan pelaksanaan dan pengawasan o POACE o Salah satu tujuannya untuk melakukan upaya kesehatan secara efisien dg mengutamakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative manajemen rumah sakit adalah koordinasi antara berbagai sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, ada kemampuan pengendalian mencapai tujuan (Schulz R., dkk)
Manajemen : proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usahausaha dari anggota organisasi dan dari sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan / planning, organizing, actuating, controlling (POAC)

H.

Koontz

&

O,Donnel sebagai

dalam berikut :

bukunya

Principles

of

Management dengan

mengemukan

manajemen

berhubungan

pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain (Management involves getting things done thought and with people ). Mary Parker Folllett mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. George R. Terry dalam bukunya Principles of Management menyampaikan pendapatnya : manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya ( Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined objectives) James A.F. Stoner dalam bukunya Management (1982) mengemukakan manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Fungsi

a. Dapat mengelola sumber, tatacara dan kesanggupan secara efektif dan efisisen Sumber tatacara dan kesanggupan yang tersedia pada dasarnya bersifat terbatas dan karena itu perlu dikelola dengan sebaik- baiknya , dengan melaksanakan fungsi perencanaan yang mengatur pemanfaatan sumber tatacara dan kesanggupan yang efektif dan efisien b. Dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai Setiap upaya kesehatan yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan dan tuntutan tentu diperlukan ketrampilan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan itu sendiri c. Dapat menyediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik- baiknya Mengatur pemanfaatan sumber, tatacara dan kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan dengan baik . maka dapat diharapakan tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatan yang sebaik- baiknya

Pengantar administrsi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H

Karakteristik

Uncertainty atau ketidakpastian, bahwa kebutuhan akan pelayanan rumah sakit tidak bisa dipastikan baik waktunya, tempatnya, maupun besarnya biaya yang dibutuhkan. Sifat inilah yang menyebabkan timbulnya respons penyelenggaran mekanisme asuransi di dalam pelayanan kesehatan. Ciri ini pula yang mengundang mekanisme derma di dalam masyarakat tradisional dan modern. Karena pada akhirnya ciri ini menurunkan keunikan lain yang menyangkut aspek peri kemanusiaan (humanitarian) dan etika. Asymetry of information, bahwa konsumen pelayanan rumah sakit berada pada posisi yang lebih lemah sedangkan Rumah Sakit mengetahui jauh lebih banyak tentang manfaat dan kualitas pelayanan yang dijualnya. misalnya kasus ekstrim pembedahan, pasien hampir tidak memiliki kemampuan untuk

mengetahui apakah ia membutuhkan Kondisi ini sering dikenal dengan consumer ignorance atau konsumen yang bodoh. Externality, bahwa konsumsi pelayanan kesehatan/rumah sakit tidak saja mempengaruhi pembeli tetapi juga bukan pembeli. Demikian juga risiko kebutuhan pelayanan kesehatan tidak saja mengenai pasien melainkan juga public

Ruang lingkup

Kegiatan administrasi Melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dan fungsi pengawasan

Objek dan subjek administrasi Objek dan subjek administrasi adalah system keshatan : yang merupakan suatu kumpulan dari berbagai faktor komplek dan saling berhubungan dan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan perorangan , kelurga, kelompok serta masyarakat pada setipa saat yang dibutuhkan (Pengantar administrsi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H)

Tujuan

Tujuan manajemen RS : a. Menyiapkan sumber daya b. Mengevaluasi efektivitas c. Mengatur pemakaian pelayanan d. Efisiensi

e. Kualitas (Organisasi dan Manajemen Rumah Sakit)

Tata cara dan mekanisme dari peningkatan kelas RS (dari umum ke tingkatan yang lebih tinggi)

o Jelasakan pengertian manajemen, manajemen RS o Jelaskan tugas RS, fungsi2 RS, klasifikasi RS untuk negeri maupun swasta (1) Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus.

(2) Rumah Sakit Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. (3) Rumah Sakit Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya. Pasal 20

(1) Berdasarkan pengelolaannya Rumah Sakit dapat dibagi menjadi Rumah Sakit publik dan Rumah Sakit privat. (2) Rumah Sakit publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba. (3) Rumah Sakit publik yang dikelola Pemerintah dan Pemerintah Daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Rumah Sakit publik yang dikelola Pemerintah dan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat dialihkan menjadi Rumah Sakit privat. Pasal 21

Rumah Sakit privat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero. Pasal 22

(1) Rumah Sakit dapat ditetapkan menjadi Rumah Sakit pendidikan setelah memenuhi persyaratan dan standar rumah sakit pendidikan. (2) Rumah Sakit pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan Menteri yang membidangi urusan pendidikan. Pasal 23

(1) Rumah Sakit pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 merupakan Rumah Sakit yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan, dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya.

(2) Dalam penyelenggaraan Rumah Sakit Pendidikan dapat dibentuk Jejaring Rumah Sakit Pendidikan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Rumah Sakit pendidikan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Bagian Kedua Klasifikasi Pasal 24

(1) Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara berjenjang dan fungsi rujukan, rumah sakit umum dan rumah sakit khusus diklasifikasikan berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan Rumah Sakit. (2) Klasifikasi Rumah Sakit umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas : a. Rumah Sakit umum kelas A; b. Rumah Sakit umum kelas B c. Rumah Sakit umum kelas C; d. Rumah Sakit umum kelas D. (3) ayat a. b. c. Klasifikasi Rumah Sakit khusus sebagaimana dimaksud pada (1) terdiri atas : Rumah Sakit khusus kelas A; Rumah Sakit khusus kelas B; Rumah Sakit khusus kelas C.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri. Rumah sakit yang sangat besar sering disebut Medical Center (pusat kesehatan), biasanya melayani seluruh pengobatan modern. Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap (rawat jalan) bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam suatu rumah sakit. -Rumah sakit terspesialisasi Jenis ini mencakup trauma center, rumah sakit anak, rumah sakit manula, atau rumah sakit yang melayani kepentingan khusus seperti psychiatric (psychiatric hospital), penyakit pernapasan, dan lain-lain. Rumah sakit bisa terdiri atas gabungan atau pun hanya satu bangunan. Kebanyakan mempunyai afiliasi dengan universitas atau

pusat riset medis tertentu. Kebanyakan rumah sakit di dunia didirikan dengan tujuan nirlaba. -Rumah sakit penelitian/pendidikan Rumah sakit penelitian/pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu universitas/lembaga pendidikan tinggi. Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam obat baru atau teknik pengobatan baru. Rumah sakit ini diselenggarakan oleh pihak universitas/perguruan tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian masyararakat / Tri Dharma perguruan tinggi. -Rumah sakit lembaga/perusahaan Rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk melayani pasien-pasien yang merupakan anggota lembaga tersebut/karyawan perusahaan tersebut. Alasan pendirian bisa karena penyakit yang berkaitan dengan kegiatan lembaga tersebut (misalnya rumah sakit militer, lapangan udara), bentuk jaminan sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena letak/lokasi perusahaan yang terpencil/jauh dari rumah sakit umum. Biasanya rumah sakit lembaga/perusahaan di Indonesia juga menerima pasien umum dan menyediakan ruang gawat darurat untuk masyarakat umum.

Klinik Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu berkaitan dengan kesehatan. Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan. Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.

(1). Rumah sakit umum; rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit, (2). Rumah sakit khusus, rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit

tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya. Rumah sakit khusus meliputi : Rumah Sakit Jiwa Rumah Sakit Kusta Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Rumah Sakit Bersalin (RSB), dan Rumah sakit khusus lainnya Bila dikategorikan menurut kepemilikan/pengelolanya, maka rumah sakit dapat dibagi menjadi rumah sakit publik dan rumah sakit privat. Secara umum, kepemilikan rumah sakit terbagi atas : 1. Rumah Sakit Vertikal (Depkes) 2. Rumah Sakit Provinsi (Pemda Provinsi) 3. Rumah Sakit Kabupaten/Kota (Pemda Kabupaten/Kota) 4. Rumah Sakit TNI/Polri 5. Rumah Sakit Departemen Lain/BUMN 6. Rumah Sakit Swasta

1. Indikator Pelayanan Rumah Sakit a. Bed Occupancy Rate (BOR): angka penggunaan tempat tidur BOR digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Angka BOR yang tinggi (> 85 %) menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur. b. Average Length of Stay (AVLOS): rata-rata lamanya pasien dirawat AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari. c. Bed Turn Over (BTO): angka perputaran tempat tidur

BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. d. Turn Over Interval (TOI): tenggang perputaran TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi hingga saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari (Anonim, 2007).

STEP 4
Fungsi, Tujuan, Struktur Organisasi, Visi, Misi, Karakteristik, Klasifikasi Jenis Gambaran Umum Sistem Rujukan

Pendidikan, non pendidikan Umum, Khusus Negeri, Swasta Manajemen RS

RUMAH SAKIT Syarat UU Teaching Hospital atau Perubahan Kelas

Kelas A, B ,C , D

POACE

STEP 7 Organisasi RS Definisi RS Klasifikasi Tugas Misi Fungsi Struktur Organisasi RS (berdasarkan Kelas tipe A, B, C, D) Tugas dan Fungsi struktur organisasi Karakteristik Sistem rujukan

Teaching Hospital Definisi Syarat Standar Klasifikasi

MARS (Manajemen RS)

Definisi Fungsi Karakteristik Ruang lingkup Tujuan Tata cara dan mekanisme dari peningkatan kelas RS (dari umum ke tingkatan yang lebih tinggi)

o Jelasakan pengertian manajemen, manajemen RS o Jelaskan tugas RS, fungsi2 RS, klasifikasi RS untuk negeri maupun swasta o Beda RS umum dan khusus dan contoh o Apa beda RS pendidikan dan non pendidikan o Tugas RS kelas rendah ke tinggi dan sebaliknya o Perundang2an yang berhubungan dg RS

Anda mungkin juga menyukai