MODULTRI
M
2
009
Kapal secara vertikal dibagi menjadi 4 sarat (minimal),
Design and
sarat paling atas adalah sarat kapal muatan penuh Constructio
(bobot mati/DWT penuh).
n. PPNS. ITS
Prosedur pembuatan diagram trim menurut Van der Ham
1. Kapal secara vertikal dibagi menjadi 4 sarat (minimal), sarat paling atas adalah
sarat kapal muatan penuh (bobot mati/DWT penuh). Sarat air terbawah adalah sarat
kapal saat kosong (bobot mati/DWT kosong). Sedangkan dua sarat kapal lainnya
dibagi rata antara sarat kapal tertinggi dan sarat kapal terendah.
2. Tiap sarat pada langkah 1. dibuat lima kondisi trim. Trim buritan terbesar dan trim
haluan terbesar disinggungkan dengan garis batas tenggelam (margin line), yaitu
garis lengkung yang sejajar dengan garis geladak (upper deck side line) yang
jaraknya dari garis geladak 76 mm. Sehingga dengan demikian untuk 4 sarat akan
displasemen.
Semua garis air trim diawali dari titik potong antara garis air pada sarat rata (tidak
trim) dengan bidang tengah kapal (midship). Bentuk garis air trim dari ketiga garis
air dibawah sarat kapal muatan penuh adalah sejajar dengan bentuk garis air trim
pada sarat kapal muatan penuh, jadi bentuk garis air trim W2 L 2 aa , W3 L 3 aa ,
W4 L 4 aa akan sejajar dengan W1L1aa , begitu juga untuk garis air trim yang
lainnya.
3. Displasemen dan momen displasemen dari 20 kondisi trim diatas dirangkum dalam
satu tabel untuk memudahkan dalam pembuatan diagram bantu displasemen dan
Bentuk tabel resume harga displasemen dan harga momen displasemen dari 20
trim yang sejajar dari garis air trim muatan penuh sampai garis air trim muatan
kosong (DWT berharga nol), jadi misalkan hubungan antara Ta dan ∆ dari garis
antara Ta dan ∆ dan antara Tf dan ∆ dibuat dalam satu kertas misalkan grafik
hubungan antara Ta dan ∆ bergerak dari kiri kekanan sedangkan grafik hubungan
displasemen pada rentang mulai garis air trim buritan terbesar sampai garis air
trim haluan terbesar pada displasemen tetap. Karena pembagiaan sarat kapal 4
buah, maka akan tergambar 4 unit gambar kurva momen displasemen dari
masing-masing displasemennya.
5. Dari diagram bantu displasemen dan diagram bantu momen displasemen dibaca
nilai displasemen dan nilai momen displasemen yang besarnya baik selanjutnya
dari kedua diagram bantu tersebut dibaca besarnya Tf dan Ta. Untuk lebih jelasnya
berikut akan ditunjukkan bentuk tabel hasil pembacaan dari diagram bantu
displasemen dan bentuk tabel hasil pembacaan dari diagram momen displasemen.
Tabel hasil pembacaan dari diagram bantu displasemen untuk Tf dan Ta adalah menunjukkan
koordinat dari nilai-nilai displasemen tertentu, begitu juga tabel hasil pembacaan dari diagram
momen displasemen untuk Tf dan Ta akan menunjukkan koordinat dari nilai-nilai momen
displasemen tertentu. Bila nilai-nilai Tf dan Ta untuk harga displasemen tertentu digambarkan pada
sistem salib sumbu dengan absis adalah Tf dan ordinat adalah Ta akan didapatkan grafik dari
displasemen tersebut, begitu juga bila nilai Tf dan Ta untuk harga momen displasemen tertentu
digambarkan pada sistem koordinat yang sama akan didapatkan grafik dari momen displasemen
displasemen tertentu
pertama dengan membaca pada tanda sarat dikapal (draught mark), Tf dan Ta,
selanjutnya dari diagram trim dapat diperoleh besarnya displasemen dan besarnya
displasemen. Sekarang misalnya barang sebesar p dengan jarak titik berat barang
displasemen baru adalah γV2 = γV1 + x p , dan besarnya momen displasemen baru
adalah γV1 * LCB + p * x p , maka dari diagram trim dapat dibaca besarnya Tf dan Ta
baru.
Pada langkah awal penentuan diagram trim dijelaskan bahwa kapal dibagi
menjadi 4 sarat, sarat tertinggi adalah sarat kapal pada saat muatan dan bahan habis
(bahan bakar, air tawar, bahan makanan dan lain-lain) masih penuh, atau dengan kata
lain DWT kapal 100%. Sedangkan sarat paling rendah adalah pada saat kapal hanya
terdiri dari LWT saja, jadi kapal hanya terdiri berat konstruksi dan permesinan saja,
sedangkan dua sarat kapal lainnya diperoleh dengan membagi sama rata jarak antara
sarat kapal tertinggi dan sarat kapal terendah. Untuk mengetahui besarnya sarat kapal
terendah ini, harus diketahui besarnya berat kapal kosong, bila nantinya berat kapal
moulded) dapat diketahui besarnya sarat kapal saat DWTnya sama dengan nol.
Contoh perhitungan berat kapal kosong (light weight,LWT) dengan memakai cara