Anda di halaman 1dari 7

SYNDROMA BEHCET

DEFINISI Sindroma Behcet adalah penyakit peradangan menahun dan sering mengalami kekambuhan, yang bisa menyebabkan rasa nyeri yang berulang pada luka di mulut, lepuhan di kulit, luka di alat kelamin dan sendi yang membengkak. Mata, pembuluh darah, sistem saraf dan saluran pencernaan juga bisa mengalami peradangan. Sindroma ini 2 kali lebih sering mengenai laki-laki. Biasanya timbul pada usia 20an, tetapi kadangkadang terjadi pada masa kanak-kanak. Penyakit ini jarang ditemukan di AS. Orang-orang dari negara-negara Mediterania, Jepang, Korea dan daerah sepanjang rute sutra melalui Cina, memiliki resiko tertinggi terhadap terjadinya sindroma ini.

. ETILOGI Etiologi dari penyakit ini belum diketahui. Lebih dari separuh pasien penyakit Behcet memiliki HLAB5101 positif. Asam amino tunggal pada lokus HLA-B5101 ditemukan mengalami perubahan pada penderita penyakit Behcet di Jepang.10 Jenis HLA bertanggungjawab terhadap timbulnya gejala klinis tertentu, misalnya HLA-B12 berhubungan dengan kelainan mukokutaneus, HLA-B27 berhubungan dengan kelainan artritis, dan HLA-B5 berhubungan dengan kelainan okular.9 Kerusakan jaringan pada penyakit Behcet disebabkan karena timbulnya vaskulitis dan deposisi dari kompleks imun di dinding pembuluh darah, bersama-sama dengan aktivasi sistem komplemen. Pada penyakit Behcet, terjadi disregulasi respon imun yang mengakibatkan kegagalan fungsi sel supresor, aktivasi sel T-helper, dan disregulasi pembentukan sitokin, yang diikuti dengan pembentukan kompleks imun serta aktivasi dari netrofil dan sel pembunuh alami.9 .

EPIDEMIOLOGI Penyakit Behcet banyak ditemukan di negara-negara Mediterania, Timur Tengah, Timur Jauh, terutama di Jepang, dan relatif jarang terjadi di Amerika Serikat.7 Insiden penyakit ini di Jepang adalah 7-8,5 kasus dalam 100.000 penduduk, dimana sebanyak 20% dari kasus uveitis akan berkembang menjadi penyakit Behcet. Penyakit Behcet di Amerika Serikat terjadi sebanyak 4 kasus dalam 1 juta penduduk, dan sebanyak 0,2% dari penyakit ini bermanifestasi sebagai uveitis.9 Penyakit Behcet lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan rasio 2,3:1. Penyakit Behcet tipe komplit lebih banyak terdapat pada laki-laki, sedangkan tipe inkomplit terdapat pada laki-laki dan perempuan dalam jumlah yang sama.9 Kelainan okular lebih sering terjadi pada laki-laki, sedangkan ulserasi genital lebih sering terjadi pada perempuan.8 Penyakit Behcet biasanya menyerang usia 25 hingga 35 tahun.9

SIGN AND SYMPTOMPS Hampir semua penderita mengalami luka di mulut yang terasa nyeri dan berulang (mirip dengan luka cangker), yang biasanya merupakan gejala awal. Luka di penis, kantong buah zakar dan vulva cenderung nyeri, sedangkan luka di vagina tidak menimbulkan nyeri. Gejala lainnya muncul beberapa hari bahkan beberapa tahun kemudian. Peradangan berulang dari bagian mata (iridosiklitis kambuhan) menyebabkan nyeri pada mata, peka terhadap cahaya dan penglihatan berkabut. Beberapa gangguan mata lainnya bisa terjadi, seperti uveitis, yang bisa menyebabkan kebutaan jika tidak diobati. Lepuhan di kulit dan jerawat bernanah timbul pada sekitar 80% penderita. Luka kecil, bahkan tusukan jarum sekalipun, bisa menyebabkan daerah ini membengkak dan meradang. Sekitar 50% penderita mengalami artritis non-progresif yang relatif ringan di lutut dan sendi besar lainnya. Peradangan pembuluh darah (vaskulitis) di seluruh tubuh bisa menyebabkan: - pembentukan bekuan darah - aneurisma (penonjolan pada dinding pembuluh darah yang lemah) - stroke - kerusakan ginjal. Jika mengenai saluran pencernaan, gejalanya bisa berkisar mulai dari rasa tidak enak yang ringan

sampai kram perut yang berat dan diare.

Gejala atau periode bebas gejala dari sindroma ini bisa berlangsung selama beberapa minggu, beberapa tahun bahkan beberapa dekade. Komplikasi yang kemungkinan besar terjadi adalah kelumpuhan. Kadang-kadang kerusakan dari sistem saraf, saluran pencernaan atau pembuluh darah bisa berakibat fatal.

FAKTOR RISIKO Tidak diketahui apa yang menyebabkan penyakit Behcet. Kombinasi faktor genetik dan lingkungan ditengarai menjadi penyebab. Beberapa peneliti percaya bahwa virus atau bakteri dapat memicu penyakit Behcet pada orang-orang yang memiliki gen tertentu yang membuat mereka rentan terhadap penyakit inI

PATOFISIOLOGI Penderita penyakit Behcet dengan kelainan okular memberikan gejala nyeri pada mata, fotofobia, mata merah, dan penurunan tajam penglihatan. Kelainan okular terjadi pada lebih dari 70% penderita penyakit Behcet tetapi yang ditemukan hanya 25%.10 Sebenarnya, kelainan okular baru akan timbul 2-3 tahun setelah onset awal. Kelainan yang biasa ditemukan adalah uveitis hipopion (Gambar 3). Hipopion terjadi pada sepertiga kasus iridosiklitis.7 Kelainan ini biasanya bersifat sementara dan menjadi penyebab timbulnya gejala nyeri pada mata, fotofobia, dan penurunan tajam penglihatan.10 Gejalanya mirip dengan penyakit lain, seperti sindroma Reiter, sindroma Steven-Johnson, lupus eritematosus sistemik, penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. TREATMENT Tetes mata atau salep kortikosteroid bisa membantu penyembuhan mata yang meradang dan luka di kulit. Peradangan mata atau sistem saraf yang berat mungkin memerlukan prednison atau kortikosteroid lainnya.

2.1 Pengertian Achondroplasia Istilah Achondroplasia pertama kali digunakan oleh Parrot (1878).16,19 Achondroplasia berasal dari bahasa Yunani yaitu; achondros: tidak ada kartilago dan plasia: pertumbuhan. Secara harfiah Achondroplasia berarti tanpa pembentukan/ pertumbuhan kartilago, walaupun sebenarnya individu dengan Achondroplasia memiliki kartilago. Masalahnya adalah gangguan pada proses pembentukan kartilago menjadi tulang terutama pada tulang-tulang panjang.8,11 Achondroplasia adalah dwarfisme atau kekerdilan yang disebabkan oleh gangguan osifikasi endokondral akibat mutasi gen FGFR 3 (fibroblast growth factor receptor 3) pada lengan pendek kromosom 4p16.3.4-7 Sindroma ini ditandai oleh adanya gangguan pada tulang-tulang yang dibentuk melalui proses osifikasi endokondral, terutama tulang-tulang panjang.2,7,8 Selain itu, Achondroplasia memberikan karakteristik pada kraniofasial.24 Achondroplasia juga dikenal dengan nama Achondroplastic Dwarfism, Chondrodystrophia Fetalis, Chondrodystrophy Syndrome atau Osteosclerosis Congenital.2,3 Universitas Sumatera Utara

2.2 Insiden dan Epidemiologi Achondroplasia Achondroplasia adalah tipe dwarfisme yang paling sering dijumpai.2-6 Insiden yang paling umum menyebabkan Achondroplasia adalah sekitar 1/26.000 sampai 1/66.000 kelahiran hidup.19 Achondroplasia bersifat autosomal dominant inheritance, namun kira-kira 85-90% dari kasus ini memperlihatkan de novo gene mutation atau mutasi gen yang spontan.5,7 Ini artinya bahwa kedua orang tua tanpa Achondroplasia, bisa memiliki anak dengan Achondroplasia. Jika salah satu orang tua mempunyai gen Achondroplasia, maka anaknya 50% mempunyai peluang untuk mendapat kelainan Achondroplasia yang diturunkan heterozigot Achondroplasia. Jika kedua orang tua menderita Achondroplasia, maka peluang untuk mendapatkan anak normal 25%, anak yang menderita Achondroplasia 50% dan 25% anak dengan homozigot Achondroplasia (biasanya meninggal). Achondroplasia dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan dengan frekwensi yang sama.7,8,10 2.3 Etiologi Achondroplasia Achondroplasia disebabkan oleh mutasi dominan autosomal pada gen FGFR3 ( fibroblast growth factor receptor 3) pada lengan pendek kromosom 4p16.3.4-7 Gen FGFR3 berfungsi memberi instruksi dalam hal pembentukan protein yang terlibat dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang, khususnya pembentukan tulang secara osifikasi endokondral. 3,5,7 Dua mutasi spesifik pada gen FGFR3 bertanggungjawab pada hampir semua kasus Achondroplasia. Sekitar 98% kasus, terjadi mutasi G ke A pada nukleotida 1138 pada gen FGFR3. Sebesar 1% kasus disebabkan oleh mutasi G

ke C. Mutasi-mutasi ini mengakibatkan protein tidak bekerja sebagaimana mestinya, sehingga mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tulang.3,5 Osifikasi endokondral adalah salah satu jenis pertumbuhan tulang dimana sel mesenkim yang tidak terdifferensiasi langsung berkondensasi dan berdifferensiasi membentuk kondroblas. Kondroblas berproliferasi dan berdifferensiasi membentuk kondrosit yang secara bertahap menjadi matur membentuk hipertrofik kondrosit. Setelah itu, hipertrofik kondrosit akan mengalami apoptosis (kematian sel) dan pada regio tersebut terjadi kalsifikasi matriks ekstraseluler. Proses ini akan membentuk pelat pertumbuhan (growth plate) dan pertumbuhan normal tulang panjang tercapai melalui differensiasi dan maturasi kondrosit yang sinkron. 25 Adanya mutasi gen FGFR3 pada Achondroplasia menyebabkan gangguan pada proses osifikasi endokondral, dimana kecepatan perubahan sel kartilago menjadi tulang pada pelat pertumbuhan (growth plates) menurun sehingga pertumbuhan dan perkembangan tulang terganggu.8 Pada lingkup kraniofasial yang terpengaruh adalah basis kranium dan bagian tengah wajah (midface) karena bagian-bagian ini dibentuk secara osifikasi endokondral. Rongga kranium dan maksila dibentuk secara osifikasi intramebranosa, sedangkan mandibula dibentuk melalui osifikasi periosteal dan aposisi.25,26

Basis kranium yang kurang berkembang pada penderita Achondroplasia berpengaruh pada perkembangan maksila, karena pertumbuhan basis kranium akan mendorong maksila ke anterior dan ke bawah. Saat perlekatan maksila ke ujung anterior basis kranium, perpanjangan atau pertumbuhan basis kranium akan mendorong maksila ke anterior. Sampai usia 6 tahun, pergerakan dari pertumbuhan basis kranium adalah bagian penting dalam pertumbuhan maksila ke anterior Kegagalan perkembangan atau pertumbuhan basis kranium secara normal pada penderita Achondroplasia, memberikan karakteristik midface deficiency atau hypoplasia midface. Hal ini yang mengakibatkan maksila menjadi retrognatik, sedangkan mandibula normal atau sedikit prognatik, sehingga menghasilkan hubungan rahang Klas III

Anda mungkin juga menyukai