Anda di halaman 1dari 28

Penyiapan SDM Dalam Memanfaatkan Potensi Pertumbuhan Ekonomi dan Kekayaan SDA

Oleh Prof. Dr. Lukman Hakim, M.Sc

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jakarta, 22 Agustus 2013

MASALAH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


EKONOMI BERKELANJUTAN vs EKOLOGI BERKELANJUTAN

Kecenderu ngan kritikal

Degradasi Lingkungan Hidup dan deplesi Sumber Daya Alam (SDA)

Meningkatnya disparitas pendapatan

Meningkatnya kemiskinan dan marjinalisasi

Jumlah dan pertumbuhan populasi Perkiraan kecenderungan

Pola dan volume ekonomi

Pilihan teknologi

Peran Pemerintah

Kualitas Lingkungan Hidup

Kecenderung an tertinggi (ultimate trend)

Sistem nilai, keinginan/hasrat, dan aspirasi

Struktur kekuatan (politik)

Pengetahuan dan Pemahaman

Kebutuhan kehidupan

Proses ekologis jangka panjang

Triarko Nurlambang Anggota Tim KLHS Dirjen Bina Bangda DEPDAGRI Pusat Penelitian Geografi Terapan UI

Dikotomi baru: Ekonomi Berkelanjutan vs Ekologi Berkelanjutan? Dimanakah posisi kita saat ini? Menuju arah keberlanjutan yang mana? Jadi mau kemanakah kita? Apakah akan tercipta Paranoia atau kemitraan

Media

Indonesia. Headline Center Fri, 04 Nov 2011 07:44:00 WIB


Peringkat indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia melorot tajam. Indonesia berada di peringkat 124 dari 187 negara pada 2011.
Itu artinya peringkat Indonesia turun drastis sebab pada 2010 masih berada di posisi 108 dari 169 negara.

Peran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Dalam rangka pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan diperlukan: Kegiatan pembangunan iptek diarahkan untuk:
Penerapan iptek secara luas dalam sistem produksi barang dan jasa. Pembangunan pusat-pusat keunggulan iptek. Pengembangan lembaga penelitian yang handal. Pengakuan terhadap hasil temuan dan hak atas kekayaan intelektual. Menciptakan dan menguasai iptek (ilmu dasar, terapan, sosial, dan humaniora) untuk menghasilkan teknologi. Memanfaatkan teknologi hasil penelitian, pengembangan, dan perekayasaan (litbang-rek). Mendukung pemenuhan kebutuhan di semua bidang kehidupan.

Prediksi Ekonomi Indonesia


Visi Indonesia 2030 yang digagas Yayasan Indonesia Forum memperkirakan di tahun 2030
Indonesia masuk dalam 5 besar kekuatan ekonomi dunia dengan pendapatan perkapita 18.000 dollar AS, masuk 10 besar tujuan wisata dunia, kemandirian pemenuhan energi domestik, masuknya 30 perusahaan Indonesia dalam daftar Fortune 500.
PREPARATION ACCELERATION

CONTINUATION

Indonesia becomes a high income country with GDP per capita USD 14,250-USD 15,500

$46,900 $38,600 $30,400

$22,500

$14,900
$3,005 2010
711

$5,300

$9,000

2015
1,335

2020

2025

2030

2035

2040
12,989

2045
16,578

GDP Nominal (US$ Billion) 2,416 4,257 6,793 9,706

Population (Million People) 237 253 269 286 302 319 336 353

Source: National Economic Committe, 2011

Indonesia Saat Ini dan 2030


Saat Ini
16th- largest economy in the world 45 Million members of the consuming class 53% of population in the cities producing 74% of GDP 55 million skilled workers $0.5 trillion market opportunity in consumer services, agriculture, and fishiries resource and education
Mc Kinsey Global Institute, 2013

Indonesia 2030
7th- largest economy in the world 135 Million members of the consuming class 71% of population in the cities producing 74% of GDP 113 million skilled workers $1.8 trillion market opportunity in consumer services, agriculture, and fishiries resource and education

Dominasi Ekonomi Indonesia di ASEAN


Indonesia Economic Growth (nominal) (USD Billion)
CAGR 14.5%

Kontribusi ekonomi indonesia dalam: ASEAN-6 40% 48% 53%

ASEAN
(Total 11 Countries)

38%

46%

52%

Sumber: International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, April 2011; Proyeksi Ekonomi Indonesia 2011 2045; KEN, 2011

Permasalahan Ekonomi Saat Ini


Perekonomian Indonesia masih didominasi (93,4 %) usaha skala mikro dan kecil (World Bank) menyerap banyak tenaga kerja dengan produktivitas rendah sehingga kurang mampu berkompetisi pada standar global. Pertumbuhan ekonomi yang tidak inklusif serta kontribusi oleh faktor konsumsi Gini Rasio tahun 2012 : 0,4 %.

Faktor Pengungkit Pembangunan


Perlu penekanan pada tumpuan yang menjadi keunggulan Indonesia-yang tidak banyak dimiliki oleh negera lain- yaitu kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM). SDA memiliki cakupan luas meliputi: 1) Sumber daya alam yang merupakan input produksi dalam menciptakan nilai tambah produksi- termasuk kekayaan biodiversity Indonesia. 2) Letak geografis Indonesia yang berada di jantung perdagangan Asia-Pasifik. SDM meliputi jumlah penduduk yang besar dan berusia muda dengan daya beli yang terus meningkat (sebagai potensi pasar dan daya dukung tenaga kerja produktif)

SDM : Kondisi dan Tantangan


Proporsi Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun ) sebesar 66 % pada Tahun 2010 Pekerja profesional (termasuk guru dan tenaga medis ) relatif kecil ; (Laki-laki sekitar 5 %, Perempuan: sekitar 9 %) (Sakernas,BPS,2012)

Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin, 2012 (Sumber : Sakernas-BPS,2012)
60,0% 50,6% 50,0% 45,4%

40,0%

30,0% 19,5% 17,1% 17,2% 14,4% 10,0% 7,2% 3,7% 2,1% 7,1% 5,8%

20,0%

Laki-laki Perempuan Jumlah

10,0%

0,0%

SDA Indonesia dan Bioresources untuk Pembangunan Ekonomi Hijau


Sesuai letak geografi yang sangat strategis, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi ke 3 di Dunia setelah Brasil dan Kongo. Indonesia juga memiliki lautan terluas di dunia keanekaragaman laut yang paling besar di dunia. Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati dunia (11 % Tumbuhan berbunga, 12 % Mamalia, 15 % Amfibia dan Reptil, 17 % Burung, 37 % Ikan )

STATUS SUMBER DAYA HAYATI

Sekitar 250.000 hingga 300.000 tumbuhan bisa dimanfaatkan untuk sumber pangan dan pakan Lebih dari 20.000 spesies Sumber Daya Hayati untuk obat-obatan tradisional dan modern.

Namun Baru 12 spesies tanaman dan 5 spesies binatang dikembangkan untuk mencukupi 75% pangan Dunia

Hanya tiga spesies tanaman (padi, jagung dan gandum) memasok 60% pangan Dunia.

BIODIVERSITY HOT SPOTS

http://www.biologie.uni-hamburg.de/b-online/bonn/Biodiv_mapping/phytodiv.htm

POPULASI PENDUDUK DI NEGARA-NEGARA BIODIVERSITY HOT SPOTS

Cincotta, R.P., J. Wisnewski and R. Engelman. 1999. Human population in the biodiversity hotspots, Nature, 404: 990-992

Manfaat Biodiversity Indonesia Untuk Pemenuhan Kebutuhan Hidup Manusia:


Sumber pangan: (karbohidrat, protein, mineral dan vitamin) Biofarmaka untuk kesehatan: mikroba dan enzim Energi terbarukan Jasa Lingkungan (rekreasi, penyediaan O2, air, dll) Material produk: serat alam dan biokomposit untuk bahan material non kayu dan nanoteknologi

KEHILANGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DUNIA TERUS MENINGKAT

Total Kepunahan binatang dan tumbuhan akibat aktivitas Manusia

Nilai Utama Sumber Daya Hayati


Sumber

Pangan

Karbohidrat Protein Nabati/hewani Vitamin dan mineral

Sumber Sumber

obat Energi

Konsep Pembangunan Berkelanjutan mengandung 3 pilar utama yang saling terkait dan saling menunjang yakni pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan pelestarian lingkungan hidup. Pembangunan berkelanjutan adalah segala upaya untuk meningkatkan kualitas hidup umat manusia tanpa melakukan eksploitasi sumberdaya alam di luar batas kemampuan bumi itu sendiri. Terlaksananya pembangunan berkelanjutan membutuhkan perubahan cara pandang dan tingkah laku dari semua komponen masyarakat.

TANTANGAN INDONESIA DALAM MENGELOLA SDH

Pertumbuhan Populasi Polusi udara, air dan tanah serta munculnya penyakit baru Kehilangan dan kerusakan Habitat Introduksi spesies asing yang menggusur spesies asli Eksploitasi SDA berlebihan dan tidak terkendali Perubahan iklim global Krisis energi Perdagangan bebas

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN UNTUK SDH KEDEPAN ?

Promosi/kampanye terus menerus tentang kepedulian pentingnya SDH Merubah pola pikir masyarakat bahwa SDH sebagai nilai komparatif bangsa Indonesia dan modal pengembangan ekonomi Bangsa. Kebijakan pemerintah perlu di tata ulang untuk secara teknis dapat menafaatkan seluas-luas nya pontesi SDH dan konservasinya Promosi pemanfaatan lahan untuk produksi berbagai jenis produk SDH (polyculture along with monoculture) Subsidi ke pengembang produksi SDH termasuk peteni untuk pengembangan spesies SDH yang belum dikembangkan. Promosi Riset yang berkaitan dengan pemanfaatan dan konservasi SDH. Pengembangan koleksi bank DNA, kultivar, kultur mikroba dan spesimen awetan.

Rasio Peneliti Per 10.000 Populasi, ASEAN


58,18

Peneliti Indonesia Menurut Tingkat Pendidikan,2009

S3 18%

S1 27%

9,2 1,72 1,27 3,39

S2 55%

Indonesia* (2009)

Malaysia** (2008)

Singapura***(2009)

Filipina***(2007)

Thailand***(2009)

Rasio Belanja Litbang Nasional Terhadap PDB, ASEAN


2,26

Rasio Belanja Litbang Nasional Terhadap PDRB,2009


0,04% 0,03% 0,02%

Higher Education 0,24 0,08 0,21

Manufacturing Industri

Goverment

0,12

Indonesia* (2009)

Malaysia** (2008)

Singapura***(2009)

Filipina***(2007)

Thailand***(2009)

Sumber: Indikator Iptek Indonesia, LIPI 2011

Kualitas SDM Indonesia belum baik dalam mengelola kekayaan SDA dan Biodiversity.

Pentahapan Pembangunan RPJPN 2005-2025

Visi Pembangunan 2005-2025: Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
RPJM 2 (2010 2014) RPJM 1 (2005 2009)

RPJM 4 (2020 2025) RPJM 3 (2015 2019)

24

Tahun 2010-2020 sebagai dekade keanekaragaman hayati. Industri yang akan maju pesat adalah industri yang berbasis bioresource yaitu farmasi, kesehatan, pangan, pertanian dan kosmetika. Industri-industri tersebut mengandalkan keanekaragaman hayati sebagai bahan baku, dengan pengetahuan dan teknologi yang menyertainya. Oleh karena itu, kunci perkembangan bangsa dan negara Indonesia di masa yang akan datang terletak pada upaya memajukan Iptek dan menjadikan nya sebagai tulang punggung dalam pembangunan.

ROADMAP UNTUK MAINSTRIMING Sumber

Daya Hayati (SDH)


2020 2021 2022

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Kebijakan dan Perundangan (regulasi)

Capacity building (Fasilitas, SDM, pendanaan dsb)

Memacu Inovasi: riset, aplikasi pengembangan untuk industri hilir, pemasaran hasil, dan pertumbuhan Industri SDH
Status SDH Indonesia Mambangun produk SDH untuk industrialisasi produk SDH
Pengembangan pangan (karbohidrat, protein nabati/hewani, vitamin dan mineral dsb Produksi obat-obatan (bio-base drugs, standardized traditional medicines etc.) Pengembakan Pupuk Hayati, agen bioremediasi, bio-pestisida, bahan biomasa Pengembangan produk tanaman hias(anggrek, begonia, aglonema, dlll.

Target
Memacu Industri berbasis SDH Indonesia untuk pengentasan kemiskinan, kesempatan lapangan kerja, kesehatan lingkungan menghadapi perubahan iklim global dan pencapaian MDGs

Pebaikan jasa lingkungan (iklim, persediaan air, rekreasi dsb) etc

Penutup
Kemandirian bangsa harus dibangun melalui peningkatan daya saing nasional untuk menciptakan keunggulan kompetitif
Dalam konteks jumlah penduduk yang besar dan menghadapi bonus demografi, diperlukan penyiapan SDM yang berkualitas yang mampu meningkatkan nilai tambah SDH untuk pembangunan perekonomian nasional berkelanjutan .

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai