Anda di halaman 1dari 31

Modal Sosial untuk Menggerakkan Perubahan: Pengalaman Indonesia Mengajar

Apakah itu Modal Sosial?


Social capital can be defined simply as the existence of a certain set of informal values or norms shared among members of a group that permit cooperation among them (Fukuyama 1997) features of social organization such as networks, norms, and social trust that facilitate coordination and cooperation for mutual benefit (Putnam 1995, p. 67) the sum of the actual and potential resources embedded within, available through, and derived from the network of relationships possessed by an individual or social unit. Social capital thus comprises both the network and the assets that may be mobilized through that network (Nahapiet and Ghoshal 1998)
Ikatan Sosial (dan potensi yang terkandung di dalamnya)

Values/Norms (Agama/Budaya)

Kerjasama dan potensi pembangunan lainnya

Modal Sosial dan Daya Tahan Nasional


Ikatan masyarakat yang kuat adalah modal yang penting untuk pembangunan. Berpengaruh pada daya tahan (resilience) menghadapi krisis. Contoh: pada saat krisis, para pedagang kecil dan tukang becak di Beringharjo saling membantu meminjamkan modal (walaupun sebenarnya sama-sama miskin). Bisa bertahan saat institusi keuangan kolaps. Kenapa: saling percaya yang kuat. Dapat menggerakkan pembangunan!

Potensi Raksasa yang Tersembunyi


Indonesia memiliki modal sosial yang baik. Intisari Pancasila: Gotong Royong Tidak otomatis termanfaatkan optimal. Seperti panas bumi: energi raksasa yang tersembunyi dan belum termanfaatkan! Kuncinya sederhana: pemantik yang menggerakkan.

Indonesia Mengajar tidak dibuat untuk menyelesaikan semua masalah pendidikan. Indonesia Mengajar berupaya mengoptimalkan Modal Sosial yang ada di masyarakat, dengan memantik kesadaran bahwa kita semua harus turun tangan!

Visi
Indonesia Mengajar adalah gerakan

Seluruh bangsa yang ikut tergerak untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai janji kemerdekaan. Bangsa yang dipenuhi oleh pemimpin berbagai bidang dengan kompetensi global dan pemahaman akar rumput.

Misi
Program inti

Mengisi kekurangan guru erkualitas di SD daerah terpencil. Menjadi wahana pelatihan kepemimpinan bagi anak muda terbaik Indonesia.

Inspiration: Pengerahan Tenaga Mahasiswa


Students Deployment
1952 1962
Number of university students in start of PTM

161 1.418

Number of districts

Birth of PTM 1952

Number of university students served as teacher (in 10 years)

1950's Government established high school in every districts (+/- 150)

1960's

1970's University graduates entered the workplace

1980's New middle income group was formed (educated and coming from various socioeconomic level)

Increasing number of university students from lower socio-economic background

Education is socio-economic ESCALATOR

136 17 16 5

sekolah/komunitas kabupaten provinsi tahun

An initiator and trigger in sustainable changes 21,192students


Govt student Public Support

1,639
Guru
Teacher Communitie s

Civil society/ media

293 Young Teachers

Indonesia Menyala

Companies
Professional

School Principal

17 Districts 79 Subdistricts 138 Villages

136 School Principals

Per September 2012

connecting communities

Modal Sosial = hemat 78 M, Dampak jangkauan 3x !

Melihat Lebih Jauh


Masa depan kita akan dipenuhi kejutankejutan
Pergeseran kekuatan ekonomi dan politik global dan kawasan Integrasi ekonomi, liberalisasi dan ketimpangan Urbanisasi (2008: penduduk dunia tinggal di kota!; 2030: 5 milyar di kota, mayoritas Asia dan Afrika) Setelah masa bonus demografi, akan datang silver tsunami

Semakin penting merawat dan memanfaatkan modal sosial

Daftar Pustaka
Fukuyama, Francis. 1995. Trust : the social virtues and the creation of prosperity. London: Hamish Hamilton. Nahapiet, Janine, and Sumantra Ghoshal. 1998. Social capital, intellectual capital, and the organizational advantage.Academy of Management Review 23: 242. Putnam, Robert D. 1995. Bowling alone: Americas declining social capital. Journal of Democracy 6: 65-78

Terima Kasih

www.indonesiamengajar.org facebook: Indonesia Mengajar twitter: @Pengajarmuda

Anda mungkin juga menyukai