2.1 Tujuan
Point load test dilakukan untuk mengukur kekuatan (strength) batu secara tidak langsung di lapangan.
berupa silinder atau bentuk lain yang tidak beraturan. Pengujian point load ini merupakan pengujian yang dapat dilakukan langsung di lapangan, dengan demikian dapat diketahui kekuatan batuan di lapangan sebelum pengujian di laboratorium dilakukan. Dari uji ini akan didapatkan nilai point load strength index (Is) yang akan menjadi patokan untuk menentukan nilai kuat tekan batuan (c).
2.4 Prosedur
a. b. Contoh batuan yang digunakan dalam uji ini disiapkan dengan ukuran diameter 50 mm. Contoh diletakkan diantara dua konsus penekan alat point load, kemudian dongkrak hidrolik diberikan tekanan sehingga kedua ujung konsus penekan tepat menekan permukaan contoh yang akan diuji. c. d. e. f. g. Catat ukuran mistar pengukuran pada awal kedudukan kedua konsus penekan mulai menekan contoh. Pemberian specimen pecah. Pembebanan dihentikan setelah specimen mengalami pecah dan matikan alat penekan apabila perconto batuan sudah pecah. Baca jarum penunjuk pembebanan maksimal (dial gauge) yang diberikan alat sehingga perconto pecah. Catat ukuran mistar pada akhir kedudukan, maka akan didapatkan nilai jarak antara dua konsus penekan. tekanan dilakukan sedikit demi sedikit hingga
2.5
Data Pengamatan
Nama Sampel
Luas (cm2)
Tegangan (Kg/cm2)
P (kg)
Lempung (Diameteral)
2,42
3,75
15
Lempung (Axiall)
3,3
2,5
10
2.6
Pengolahan Data
Perhitungan : 1. Is = P/D2 (Diameteral) = 15 / (4,2)2 = 0,85 kg/cm2 = 0,085 mpa c = beban/luas = 15/4 = 3,75 kg/cm2 = 0,375 mpa
c = 23xIs = 23x0,085 = 1,955 mpa = 19,55 kg/cm2 2. Is = P/D2 (Axial) = 10 / (2,4)2 = 1,74 kg/cm2 = 0,0174 mpa c = beban/luas = 10/4 = 2,5 kg/cm2 = 0,25 mpa c = 23xIs = 23x0,174 = 4,002 mpa = 40,02 kg/cm2
2.7
Luas (cm 2) 4
P (kg ) 15
0,85
3,3
2,5
10
1,74
40,22
2.8
Analisa
Untuk uji sampel lempung dan pasir disini yang kita dapatkan adalah sampelnya mudah dan cepat pecah, ini berarti bahwa sampel atau specimen yang kita gunakan kekompakannya tidak baik dan sangat buruk
atau dalam artian sampel yang kita gunakan tidak memenuhi standar sampel uji.
2.9
Kesimpulan
Kita dapatkan kesimpulan bahwa untuk sampel yang akan kita uji preparasinya harus bagus dan sampel yang akan kita uji harus benarbenar murni pasir dan lempung dalam artian sampel tersebut tidak boleh ada material lain karna akan sangat berpengaruh pada kekompakan dan nantinya pasti akan menyulitkan kita dalam proses pengujian.
DAFTAR PUSTAKA
Ashabbul
Khaffi,
Mekanika
Batuan,
Bandung
http://bumih.wordpress.com/about/, diakses oleh Irzan MZ pada tanggal 07 Maret 2013 pada pukul 21.25 WIB
LAMPIRAN