Anda di halaman 1dari 42

Bab 1 Pendahuluan Ilmu Mekanika Tanah adalah ilmu yang alam perkembangan selanjutnya akan mendasari dalam analisis

dan desain perencanaan suatu pondasi. Sehingga para siswa disini dituntut untuk dapat membedakan antara mekanika tanah dengan teknik pondasi. Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang mempelajari perilaku tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja. Sedangkan Teknik Pondasi merupakan aplikasi prinsip-prinsip Mekanika Tanah dan Geologi. , yang digunakan dalam perencanaan dan pembangunan pondasi seperti gedung, jembatan, jalan, bendung dan lain-lain. Oleh karena itu perkiraan dan pendugaan terhadap kemungkinan adanya penyimpangan dilapangan dari kondisi ideal pada mekanika tanah sangat penting dalam perencanaan pondasi yang benar. Agar suatu bangunan dapat berfungsi secara sempurna, maka seorang insinyur harus bisa membuat perkiraan dan pendugaan yang tepat tentang kondisi tanah dilapangan.
1. DEFINISI MEKANIKA TANAH

Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi berupa bola magma cair yang sangat panas. Karena pendinginan, permukaannya membeku maka terjadi batuan beku. Karena proses fisika (panas, dingin, membeku dan mencair) batuan tersebut hancur menjadi butiran-butiran tanah (sifat-sifatnya tetap seperti batu aslinya : pasir, kerikil, dan lanau.) Oleh proses kimia (hidrasi, oksidasi) batuan menjadi lapuk sehingga menjadi tanah dengan sifat berubah dari batu aslinya. Disini dikenal Transported Soil: adalah tanah yang lokasinya pindah dari tempat terjadinya yang disebabkan oleh aliran air, angin, dan es dan Residual Soil adalah tanah yang tidak pindah dari tempat terjadinya. Oleh proses alam, proses perubahan dapat bermacam-macam dan berulang. Batu menjadi tanah karena pelapukan dan penghancuran, dan tanah bisa menjadi batu karena proses pemadatan, sementasi. Batu bisa menjadi batujenis lain karena panas, tekanan, dan larutan.

Batuan dibedakan : - Batuan beku (granit, basalt). - Batuan sedimen (gamping, batu pasir). - Batuan metamorf (marmer). Tanah terdiri atas butir-butir diantaranya berupa ruang pori. Ruang pori dapat terisi udara dan atau air. Tanah juga dapat mengandung bahan-bahan organik sisa atau pelapukan tumbuhan atau hewan. Tanah semacam ini disebut tanah organik. a. Perbedaan Batu dan Tanah Batu merupakan kumpulan butir butirmineral alam yang saling terikat erat dan kuat. Sehingga sukaruntuk dilepaskan. Sedangkan tanah merupakan kumpulan butir butir min I al alam yang tidak melekat atau melekat tidak erat, sehingga sangat mudah untuk dipisahk n. Sedangkan Cadas adalah merupakan peralihan antara batu dan tanah. b. Jenis-Jenis Tanah Pengelompokan jenis tanah dalam praktek berdasarkan campuran butir (1). Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa pasir dan kerikil. (2). Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berttpa lempung dan lanau. (3). Tanah organik adalah tanah yang cukup banyak mengandung bahan-bahan organik. Pengelompokan tanah berdasarkan sifat lekatannya (1). Tanah Kohesif : adalah tanah yang mempunyai sifat lekatanantara butirbutirnya. (tanah lempungan = mengandung lempung cukup banyak). (2). Tanah Non Kohesif : adalah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit sekali lekitan antara butir-butirnya. (hampir tidak mengandung lempung misal pasir). (3). Tanah Organik : adalah tanah yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh bahanbahan
2

organik. (sifat tidak baik). Bab 2 Sifat Indek dan Klasifikasi Tanah 1. disebut sebagai : UKURAN PARTIKEL TANAH Ukuran partikel tanah sangat beragam dengan variasi yang cukup besar. Tanah umumnya Kerikil (gravel), yaitu kepingan kepingan batuan yang kadang juga partikel mineral quartz dan feldspar. Pasir (Sand), yaitu sebagian besar mineral quartz dan feldspar. Lanau (Silt), yaitu sebagian besar fraksi mikroskopis (yang berukuran sangat kecii) dari

tanah yang terdiri dari butiran-butiran quartz yang sangat halus, dan dari pecahanpecahan mika. Lempung (clay), yaitu sebagian besar terdiri dari partikel mikroskopis (berukuran sangat kecil) dan sub-mikroskopis (tak dapat dilihat, hanya dengan mikroskop). Berukuran lebih kecil dari 0. 002 mm (2 micron). Namun tanah yang berukuran lebih kecil dari 2 micron belum tentu lempung. Jadi lempung adalah tanah yang berukuran lebih kecil dari 2 micron yang mempunyai mineral tertentu yang menghasilkan sifat plastis bila dicampur dengan air. Nama dan sifat tanah ditentukan atau dipengaruhi oleh: Gradasinya (untuk tanah berbutir kasar), dan batas-batas konsistensinya (untuk tanah berbutirhalus. Yang dalam hal ini disebut Sifat Indek Tanah. Gradasi merupakan sifat yang penting untuk tanah berbutir kasar. Tanah terdiri beraneka ragam ukuran butiran dengan perbandingan prosentasi ukuran butiran beraneka ragam. Dengan kata lain distribusi ukuran butiran atau gradasi butiran tidak pernah sama tanah satu dengan tanah yang lain. Dan untuk menganalisa gradasi tanah berbutir kasar digunakan analisa saringan, untuk tanah berbutir halus digunakan cara pengendapan. Biasanya tanah terdiri dari campuran dari beberapa ukuran, biasanya terdiri dari cua rentang ukuran. Semakin panjang rentang gradasinya maka tanah tersebut akan semakin baik, sedangkan tanah yang mempunyai partikel-partikel yang melekat satu lama lain sete h
3

dibasahi dan setelah kering diperlukan gaya yang cukup besar untuk meremas tanah terse out maka tanah tersebut disebut tanah Kohesif

2. ANALISA UKURAN PARTIKEL Distribusi ukuran butirankasarditentukandengan metodepengayakan atau sieving. Sedangan untuk tanah berbutir halus ditentukan dengan metode sedimentasi pengendapan dengan slat Hidrometer a. Metode Pengayakan Pada metode ini alat yang digunakan adala susunan saringan dan sampel butiran butiran kering ditaruh pada ayakan yang paling atas. Kemudian saringan digetarkan dan butiran butiran akan tertinggal pada masing-masing saringan sesuai dengan ukuran dan prosentasirlya. Tabel I Ukuran Ayakan Standar Ayakan No ayakan mm 4 4.75 b 3,35 8 2.36 10 2.00 16 1.18 20 0.85 30 0.600 40 0.425 50 0.300 (0 0.250 80 0.180 100 0.150 140 0.106 170 0,088 200 0.075 240 0.053 Gambar 2. 2.: Susunan saringan.

Dari hasil pengayakan berupa tabel, kemudian dicari presentasi komulatifnya, dan digambarkan menjadi grafik gradasi butir. Setiap satu sampel tanah mempunyai satu kurva.

Contoh analisa ayakan dengan sampel tanah seberat 300 gram. Keterangan : Kolom 4 (tertahan) didapat dari pembagian dari kolom 3 dibagi dengan massa total tanah dikalikan 100 % Kolom 5 (lolos) didapat dari pembagian dari massa tanah total dikurangi jumlah total massa tanah tertahan pada saringan yang lebih besar, dibagi dengan jumlah massa total dikalikan 100%. D10 = Diameter yang bersesuaian dengan 10% lolos ayakan D30 = Diameter yang bersesuaian dengan 30% lolos ayakan D60 = Diameter yang bersesuaian dengan 60% lobs ayakan Cu (Coefisien Uniformitad) Adalah Koefisien keseragaman dimana menunjukkan kemirinlgan kurva dan menunjukkan sifat seragam (uniform) tanah. Cu makin kecil, kurva makin curam, dan butir tanah makin seragam. Sebaliknya Cu makin besar, kurva landai, butir-butir tali iah terdiri makin banyak ukuran butir (makin tidak seragam). Ukuran Cu minimal 1, yang betarti semua butiran berukuran sama. Cc (Curvature Coefisient) Adalah Koefisien gradasi Suatu tanah dianggap lengkungnya balk jika 1 < Cc < 3 dan jelek jika Cc<1 dan Cc>3 Gradasi baik (well graded) dan gardasi jelek (poorly graded)

Kerikil disebut bergradasi baikjika dipenuhi Cu<4 dan 1< Cc < 3, dan kedua kriteria harus dipenuhi, jika tidak maka termasuk bergradasi jelek. Pasir bergradasi baikjika Cu > 6 dan I < Cc < 3, kedua kriteria hares dipenuhi, jika tidak maka disebut bergradasi jelek. Pada gambar kurva diatas semakin ke kanan bararti makin kasar, dan makin ke kiri maka kondisi tanah makin halus. Tanah dengan kurva semakin tegak berarti variasi kuran butiran makin sedikit, atau butir-butirannya makin seragam (Uniform). Kurva makin landai berarti ukuran butir makin banyak variasinya atau gradasi makin baik. Banyaknya presentasi suatu fraksi yang ada dalam tanah dapat diketahui
5

dari perpotongan kurva dengan batas-batas butir fraksi. Misal kurva B diatas dapat dilihat presentasinya yaitu Lempung = 20% Pasir Kerikil =20%- 80% =80%- 93% =93%- 100% =7% =60% =13% Batas tanah butir kasar dan tanah butir halus adalah ayakan no 200 (0.075 mm). Jadi pada kurva B tersebut tanah berbutir halus = 82 % dan tanah butir kasar = 18 % Di alam ini tanah selalu terdiri atas campuran dari beberapa fraksi namun kita akan menamakan tanah tersebut sebagai berikut : jika kandungan fraksinya lebih besar dari #200 (0.075 mm) lebih dari 50% disebut tanah butir kasar. Jika lebih kecil disebut tanah butir halus. b. Analisa sedimentasi Untuk menentukan gradasi butir-butir halus (<0.075 mm) dan menentukan distribusinya. pada analisa ini didasarkan pada hukum Strokes yang berbunyi Butir-butir partikel mengendap dengan kecepatan konstan. v = (7s - yw)gD2 cm/det 1800 Diamana : VD y, yW m g = Kecepatan = Diameter equivalen butiran (mm) = Berat unit tanah (N/cm3) = G/(1+e). 'yW = Berat unit air (N/cm3) (dipengaruhi suhu lingkungan). = Kekentalan air (poise = gr/cm/det) = Percepatan grafitasi cm/det2 Untuk kondisi tertentu : gW gS g konstan Alat yang digunakan: Hidrometer (alat untuk mengukur berat volume cairan), jika dicelupkan dalam cairan akan terapung berdiri. Berat volume terbaca pada skala dipermukaan cairan. Butir tanah sebanyak W gram dilarutkan dalam air sehingga volumenya 1000 cc, larutan
6

dikocok rata diberdirikan diatas meja dianggap waktu t = 0. Pada saat itu berat volume larutan = y (berat volume campuran air dan butir-butir tanah). bila dalam 1000 cc campuranGambar 2.4 Hidrometer dalam suatu terdapat larutal. W gram butir-butir tanah maka :

W(y,-yW) W 1000 yr saat berikutnya, nilai y akan selalu berkurang karena sebagian butiran mengendap di bawah bendolan hidrometer. Butir-butir yang lebih besar mengendap lebih cepat. Pada saat t = ti semua butir yang lebih besar dari c L,/t, sudah lewat bendolan. % la. pada saat t = t,, hidrometer membaca berat volume larutan / cairan = g, berarti disek tar butiran hanya ada butir-butir dengan ukuran e Di sebanyak W, gram tiap 1000 cc. W, cipkat dihitung dari persamaan. W,y- YW y=Yw= 10007, Dengan mencatat pembacaan ylarutan untuk t,, t2, t3, dan seterusnya dapat dihitung nilai-riilai W I, D1, W2, D2, dst. data tersebut dapat diplotkan pada grafik gradasi tanah, yaitu hubungan antara persen lebih kecil dan diameter butir. catatan: Untuk tanah dengan berat unit y,=2.68 g/cm3 pada suhu 20, sehingga g = 0.01 poise, YW I g/cm3 dan y = 980 cm/det2, maka V = 91.5 D2 3. KONSISTENS! DAN PLASTISITAS Konsistensi tanah didefinisikan sebagai suatu kondisi fisis dari suatu tanah berbutir halus pada kadar air tertentu. Sedangkan Plastisitas merupakan karakteristik dari tanah berbiutir halus (lempung) yang sangat penting. Plastisitas melukiskan kemampuan tanah urituk berdeformasi pada volume yang tetap tanpa retakan atau remahan. Atas dasar air yang terkandung didalamnya (Konsistensinya) tanah
7

dibedakan atau dipisahkan menjadi 4 keadaan dasar: Padat, Semi padat, Plastis, Cair. - Transisi dari padat ke semi padat disebut batas susut (shrinkage limit) = SL = WS. Yaitu besar kadar air tanah dimana tanah tersebut mempunyai volume terkecil saat airnya mengering. - Transisi dari semi padat ke plastis disebut batas plastis (plastic limit) = PL = WP. Yaitu besarkadar air dimana tanah apabila digulung sampai diameter 3.2 mm tanah akan retak reatak. - Transisi dari plastis ke cair disebut bates cair (liquid limit) = LL = WL yaitu kadar air dimana tanah akan mengalir akibat berat sendiri. Kadar air pada kondisi transisi diatas pada masing-masing konsistensi disebut batas-batas ATTERBERG. Panjang daerah interval kadar air tanh pada kondisi lastis disebut Index Plastis (IP). IP = WL - WP = selisih batas cair dan Batas plastis. Setiap tanah mempunyai WL, WP, WS, IP, yang tidak same satu dengan yang lain (plastisitas masing masing tanah tidak sama). Plastisitas rendah LL < 35 % Plastisitas sedang LL 35% - 50% Plastisitas tinggi LL > 50% Berikut ini adalah skema hubungan antara kadar air, volume tanah, konsistensinya, dan batas-batas konsistensinya. Volume tanah kering belum kenyang air semi solid WS kenyang air plastic Liquid WP WL Gambar 2.5 : Skema hubungan kadar air, Volume, dan konsistensi. a. Penentuan Batas Cair di Laboratorium Alat yang digunakan adalah mangkok kuningan (Casagrade). Sampel tanah diaduk rata dengan air dalam mangkuk, kemudian pada bagian tengah di barut dengan coret sehingga menjadi dua bagian dengan alur selebar 2 mm. Engkol diputar maka mangkuk terangkat 1 cm dan jatuh bebas pada landasan. Pemutaran dilakukan berulang kali
8

sehingga bagian tanah dalam mangkuk tertaut. Makin kurang "cair" akan memerlukan jumlah pukulan semakin

i.maLVe MIA=

z..-_5MMtA

banyak. Setelah bagian tanah tertaut, dicatat jumlah pukulan dan diperiksa kadar airnya. Tanah dalam keadaan batas cair diperlukan kurang lebih 25 kali pukulan. T, Gambar 2.6 Alat Casagrade.Gambar 2.7 Pembarut (coret). Gambar 2.8 Kondisi tanah sebelum di putar dan sesudah diputar. Contoh sampel I II III IV jumlah pukulan 38 28 22 17 kadar air tanah %39.5 43.148.252 Jumlah pukulan Gambar 2. 9: Grafik hubungan jumlah pemukulan dengan kondisi tanah. Menurut penelitian hubungan antara jumlah pukulan dengan kadar air tanah merupakan garis lurus jika digunakan grafik semi logaritma. Interpolasi pada pukulan 25 perpotongan pada garis vertikal N = 25 lalu tank garis mendatar didapat WL = 44 %;i

b. Menentukan Batas Plastis Tanah di Laboratorium Jika tanah digulung sampai diameter 3 mm mulai timbul retak, maka kondisi semacam ini dianggap sebagai batas plastis. Mulanya tanah basah 20 - 30 gram
9

dibentuk menjadi bola, dan digiling-giling di atas kaca dengan telapak tangan sehingga menjadi silinder dengan diameter kurang lebih 3 mm. Bila tanah menjadi batangan-batangan berdiameter 3 mm belum retak-retak maka kondisinya masih plastis. Maka pekerjaan ini perlu diulang lagi sampai didapat batangan berdiameter 3 mm dengan terdapat retak-retak (batas plastis). Kemudian batang yang retak tersebut dicari kadar airnya. Sehingga didapat kadar air pada batas plastis (WP). Gambar 2.10 : Gulungan tanah pada uji batas plastis. c. Menentukan Batas Susut di Laboratorium Yaitu : kadar air batas, dimana j ika tanah dikeringkan tidak susut lagi dan tanah tidak kenyang air. Disini yang dicari adalah kadar air yang menyebabkan tanah dengan volume terkecil Vo menjadi kenyang air. Pada percobaan ini alat yang digunakan adaah porselin dengan diameter 44.4 mm dan tinggi 12.7 mm. Alat tersebut diisi dengan tanah lalu dikeringkan dengan menggunakan oven. SL = wi d. Hubungan Batas Batas Konsistensi dengan sifat tanah WL, WP, WS, dan IP berguna untuk memperkirakan sifat dan mengetahui jenis tanpth berbutir halos. 1. 2. 3. plastisitas (casagrade). dibagi dengan empat daerah dengan line A dan B. Jika tanah diketahui nilai WL dan IP dan diplotkan pada diagram dapat diketahui nama tanah dan sifatnya. WL= 60% Tanah dengan Ws makin kecil menunjukkan tanah bersifat kembang susut makin besar Dengan tanah WL < 50 % Disebut tanah plastisitas rendah. WL > 50% Disebut tanah dengan plastisitas tinggi. Jenis tanah dan sifat tanah ditentukan dari WL dan Ip dengan menggunakan diagram

10

maka tanah diatas disebut tanah plastisitas tinggi (Clay High Plasticity) disebelah kiri garis B untuk tanah plastisitas rendah, dan sebelah kanan garis B untuk palstisitas tinggi. Diatas garis A untuk tanah lempung dan dibawah garis A untuk lanau atau tanah organik. Bila tanah terletak dikiri garis B dan diatas garis A berarti WL< 50% dan IP> 0.73 (WL30) adalah tanah lempung low plasticity (CL). Bila tanah terletak dikanan garis B dan diatas garis A berarti WL > 50% dan IP > 0.73 (WL - 20).

Contoh Tanah butir halus diperiksa di laboratorium diperoleh batas-batas konsistensinya sbb: WL = 40%, WP = 10%, Termasuk tanah apa? IP= WL - WP = 30% a. Kombinasi WL=40 % dan IP = 30% setelah diplotkan pada casagrade diagram diatas A dan di kin B berarti CL b Tanpa Diagram . Untuk WL = 40%, IP = 0.73 (40 - 20) = 14.6 % maka IP = 30% > EP batas =14.6 % berarti diatas garis A Clay WL=40%<50% berarti dikiri garis B (low plasticity) 4. KLASIFIKASI TANAH Dialamjenis dan sifat tanah sangat bervariasi. hal ini ditentukan oleh perbandingan banyaknya fraksi-fraksi(kerikil, pasir, lanau dan lempung). - sifat plastisitas butir halus.

11

Klasifikasi bermaksud membagi tanah menjadi beberapa golongan tanah dengan kondisi dan sifat yang mirip diberi simbul nama yang sama. Ada 2 cara klasifikasi yang umum yang digunakan: cara UNIFIED cara AASHTO Klasifikasi menurut sistem UNIFIED Setiap tanah diberi simbul dua hurup, dan dari simbul tersebut dapat diketahui jenisnya dan sifatnya. Hurup pertama menunjukkan jenisnya, misal G = kerikil (gravel) S = pasir (sand) M = lanau (silt) C = lempung (clay) 0 = tanah organik Huruf kedua menunjukkan sifatnya W = bergradasi baik (well graded) P = bergradasi jelek (poorly graded) M = mengandung lanau C = mengandung lempung L = bersifat plastis rendah (low plasticity) H = bersifat plastis tinggi (high plasticity)

Sifat Index (sifat general) yang digunakan untuk mengklasifikasikan tanah adalah : 1. Perbandingan buttir kasar dan butir halus, banyaknya fraksi kerikil dan pasir. 2. Gradasi tanah (Cu dan Co). 3. Batas konsistensi tanah butir halus (WL danIP). 4. Sifat organik tanah. Tanah dibagiatas 3 kelompok besar : a). Tanah organik jika tampak organik misal humus dan gambut. Langsung diberi simbul Pt (plat). b). Tanah berbutir halus. Jika butir halusnya lebih banyak dari butir kasamya,
12

(dari diagram gradasinya atau dilihat di lapangan). c). Tanah berbutir kasar, jika butir kasarnya lebih banyak dari butir halusnya (lihat batas ukuran butir halus dan butir kasar). Tanah butir halus dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu tanah butir halus yang sifat plastisnya rendah (WL < 50 %, dan yang sifat plastisnya tinggi (WL > 50%). Tanah botir kasar juga di bagi menjadi dua bagian yaitu kelompok kerikil jika butir kasarnya fraksi kerikilnya lebih besar dari fraksi pasir (G). Dan yang kedua adalah pasir, jika fraksi pasirnya lebih besar dari fraksi kerikil (S). Simbul tanah butir halus ditetapkan dengan menggunakan diagram plastisitas Casagrde didapat CH, MH, OH, CL, ML, OL. Dengan data WL dan IP diplotkan dalam diagram, 4lu dilihat secara analisis WL < 50% atau WL > 50%. Kemudian dihitung IP batas = 0.73(WL - 20). jika IP > Ip batas berarti diatas garis A dan sebaliknya. Untuk tanah kasar Disini ada 3 kemungkinan pertama bersih bila fraksi halusnya < 5%, kedua dianggap campuran jika fraksi halusnya>12% dan ketiga peralian jika fraksi halusnya antara 5 - 12%. 1. Tanah butir kasar bersih (fraksi halus < 5%), tanah butir kasar yang bersih ini diseJbut punya gradasi baik jika Cu > 4 dan 1 < cc < 3 untuk pasir dan Cu > 6 dan 1 < Cc < 6, dan disebut poorly graded (simbul P) jika tidak dipenuhi salah satu kriteria diatas. 2. Jika tidak bersih (fraksihalus >12%), tanh ini tidak perlu dicari Cu dan Cc, fraksi halus dipisahkan dan dicari batas-bats konsistensinya (WL dan WP), selanjutnya dilihat poda diagram casagrade. Jika diatasgaris A berarti fraksi halusnya lempung. (di dapat taftah GC dan SC) bial dibawah garis A berarti lanau maka diperoleh tanah GM dan SM 3. Jika fraksi halus antara 5% - 12%. Pada tanah ini diberikan simbul ganda. Untuk menetapkan W atau P harus dilihat qulu Cu dan Cc. Untuk menetapkan apakah termasuk keluarga C atau M maka perlu diperi$ sa WL atau IP, maka kemungkinan simbul GW-GC, GW-GM, GPGC, GP-GM, SW-SC, SW-SM, SP-SC, SP-SM.

13

Tanah butir halus juga dapat diberi simbul ganda misal CL - ML, jika pada diagram casagrade terletak diatas garis Adan nilai IP nya antara 4 - 7. 5. PERMEABILITAS TANAH Permeabilitas merupakan sifat bahan berpori, dia dapat mengalir / merembes dalam tanah. (dalam tanah dapat terjadi perkolasi air). Tinggi rendahnya permeabilitas ditentukan ukuran pori. = permeabilitasnya tinggi. = bersifat pervius = permeabilitasnya rendah. = impervius = rapat air / kedap air. Lanau dan tanah campuran pasir lempung permeabilitasnya antara pasir lempung. V = bukan kecepatan air yang sebenarnya, karena luas tampang air sama dengan luas Pori bukan luas tampang tanah. 7. TEKANAN TOTAL, TEKANAN EFEKTIF DAN TEKANAN PORI a. Kondisi tanah kering MT Dipandang tekanan pada suatu bidang datar tanah. Kondisi tanah homogen dan hl tidak ada air, berapakah tekanan yang bekerja pada kedalaman h ? Tekanan = gaya per luas, Tekanan =berat prismatanah yang tampangnya h2 71 MAT )sat: Y tanah dasar Berat (W) = A h y Tekanan (6) = h y Tanah dapat bermacam-macam sesuai kondisinya y kering = yk, atau basah = y' atau gsat. Jika tanah berlapis-lapis dan ada beban, maka tekanan pada tanah dasar:

b. Kondisi ada air tanahQ


14

Pada kondisi ini dibedakan - Tekanan totalhi 71 - Tekanan pori (tekanan air pori = tekanan hidrostatika) Berapakah tekanan ((T) pada tanah dasar. Tanah terdiri 2 lapis muka air tanah sedalam hl dari muka tanah, dengan berat volume tanah ydan tanah dasar sedalam h2 dari muka air tanah, dengan berat volume tanah kenyang air = y,.,. Tekanan total = berat total prisma tanah a= h,y+h2y., Tekanan air (pori) atau tekanan hidrostatis pada dasartanah berpengaruh tekanan keatas pada prisma. u=h2yW Maka tekanan efektif = berat prisma efektif a'=a - u Untuk kondisi sederhana seperti diatas jika dihitung didapat a'=a - u =(hlyl+h.,y )-h2yW =h171 +h2(Y53,-Y,r) Atau= hl yl + h2y Jadi pada kondisi sederhana berlaku tekanan efektif = jumlah tekanan lapisanlapisan tanah adalah bagian dibawah air dianggap Y. Keadaan sederhana, misal: ada aliran air ada gempa bumi tanah dalam proses konsolidasi Pada kondisi-kondisi ini digunakan rumus umum
15

a' =a-u u ;6 h yW (bisa lebih benar) Catatan Dalam praktek air tanah berpengaruh pada tanah sebagai berikut: 1 Berat terendam, berat total menggunakan gsat, berat efektif mengunakan di 2 . dark 3. Karena naiknya air kapiler. 2. Tidak terendam, tapi tidak kenyang air dan beratnya yam. 3 Kondisi basah atau lembab. . 4 Kondisi kering. . Kenaikan air kapiler dipengaruhi oleh ukuran pori-pori tanah. Pada lempung yang pbriporinya kecil, kenaikan air kapiler bisa beberapa meter. Contoh: Hitung dan gambarkan diagram tekanan total, tekanan pori dan tekanan efektif untuk kondisi tanah sebagai berikut (sampai -9,0): MAT terdapat pada -2.0 m dari + 0. 0 sampai - 4.50 m tanahnya pasir dengan G = 2.6, e = 0.5 dan bagian diatas gnat mempunyai S = 60% dibawah -4.5 m berupa lempung dengan G=2.7 dan e=0.6 Pasir dimuka air tanah Bab 3 Daya Rembes 1. KONDISI ADA ALIRAN AIR ARAH VERTIKAL a. Aliran Dengan Arah Kebawah n Dalam tanah air mengalir kebawah panjang tanah sampel I m

16

selisih tinggi tekanan =Ah gradien hidraulik I = AM Tekanan tanah total= a = I y., + h yw Tekanan pori = tekanan hidroulik keatas u=h'y=(h+1-Oh)yw Jadi dibandingkan keadaan tanpa aliran a' = l y' Ada tambahan tekanan efektif =1 iy. Seolah-olah berat volume tanah bertambah dan y' menjadi (y'+ i. yw) atau dikatakan oleh aliran air menjadi tekanan rembasan sebesar i. yw yang arahnya sama dengan arah aliran Tekanan rembesan = gaya persatuan volume tanah. b. Ada Aliran Arahnya ke Atas. Air mengalir ke atas karena ada gradien hidraulik i = Ah / I tekanan total = a = I ye, + h yw Tekanan pori = tekanan pori keatas dilihat dari pipa kiri u = (1+h +Ah)yw Tekanan efektif = s' = a - u =1y'-Ahy w =1y'-AM1Yw =1(Y'-iyw) Pada setiap kedalaman x besarnya tekanan efektif: a' =x(Y - iyw) Maka akibat aliran keatas, tekanan efektif berkurang, dipengaruhi oleh I Gradien Hidrolik Kritis Keadaan kritis, tercapai bila I terlalu besar sehingga a' = 0 yaitu 0 = x (y' - i yw) Y'=iyw i kntis = y'lyw Pada tanah non kohesif, pada keadaan ini terjadi tanah mengapung `boiling' atau keadaan Quick Condition'. Pada keadaan ini tanah akan kehilangan daya dukungnya, benda yang terletak diatas tanah akan ambles. Beberapa contoh kejadian dalam praktek. FIN71
17

1. Menggali lubang pada tanah pasir bersih

dengan air tanah tinggi atau pada dasar sungai kesukaran timbul karena : - Permeabilitas tanah tinggi, lubang selalu penuh air Untuk galian dalam, cars terbaik sebelum digali, dipasang pipa-pipa diluar daerah galian. Air dipompa keluar pipa,airtanah turun sehingga penggalian bisa di laksanakan. Dalam keadaan kering. Gambar 3.6: Pemompaan diluar galian untuk mengamankan struktur galian lubang bertuip. 2. Pada konstruksi penahan tanah, air hujan dibelakang dinding akan mengalir dalam tanah menyusur dinding di dasar. Jika mencapai kritis(tergantungpadakeadaan tanah =y' dan Ah/i) butir-butir tanah akan terbawa, sehingga terjadi peristiwa piping. Mula-mula hanya sedikit, tapi lama-lama menjadi banyak dan terbentuk Gambar IT Filter pada dinding penahan tanah. pipa lubang dan akhirnya runtuh. Diatasi dengan dipasang pipa drainase, sehingga Eh menjadi kecil. Dibelakang pipa debit "filter" sehingga butir tanah tidak ikut terbawa aliran air. 3. Bendung disungai juga bisa terjadi piping, hal ini diatasi dengan memperpanjang turap dan menambah lantai. Gambar 3.9:Rembesan lewat bawah bendung dengan turap. 4. Kubangan lumpur dihutan sering merupakan cumber air. Ada aliran air keatas, sehinggakondisinyaboiling (quick conditian). Binatang atau orang yang terjerumus akan tenggelam makin bergerak makin tenggelam. 5. Perubahan tekanan aktif akibat penurunan muka air tekanan efektif dititik A mula-mula a1 = h,
18

Gambar 3.10: Kubangan Lumpur. hi MTA muia-mula

y., + h2 y' setelah air turun 62 = hl' hl' ys., + h2' y selisihnya = h3 x (ial - y') = h3 7W' 6 2 > 6, tekanan efektif h2 naik merupakan tambahan beban MTA kemudian sehingga tanah turun karena konsolidasi. Pengambilkan air berlebihan akan h2' menurunkan muka air, hat ini merupakan * ... masalah di kota-kota besar. A Gambar 3.10: Penurunan air tanah. 3 1 2. Peristiwa Liquifastion (tanah menjadi cair) Dapat terjadi oleh pengaruh gempa bumi pada tanah pasir bersih, berbutir halus atau sejang tidak padat serta kenyang air. Goncangan mendadak yang berulangulang dapat menailkkan tekanan pori sehingga tekanan efektif tanah berkurang. a'=a - u Jika u sangat besar a' men jadi nol tanah seolah olah menjadi cair. Bangunan yang dibuat d$atas tanah ini dapat ambles atau mengguling secara mendadak pada saat terjadi gempa bumf: Gambar 3.11: Butir-butir terbawa atauGambar piping. filter. AZ 3.12: Drainase sebagai

Gambar 3.13: Dinding pondasi tanah.Gambar 3.14: Dinding dengan filter dari ijbk (Geoteksil).
19

3. Tanah Untuk Bahan Filter Tujuan pemasangan drainase yang bersifat filter arah air diarahkan dan dihindari terbawsnya butir tanah. Syarat filter : Harus lebih permeabel dari tanah yang dilindungi. Sehingga air mengarah kesitu, Pori-pori tidak terlalu kasar, sehingga butir tanah tidak ikut terbawa. Gradasi butirnya filter hares cukup kasar sehingga filter tidak masuk lubang (jika 6ilter ada didepan lubang /pipa). Maka diagram gradasi filter harus ditetapkan dan memenuhi syarat sebagai berikut: 4D85S>D15f>5D15S maka diagram gradasi bahan-bahan filter harus sebagai berikut : tanah yang dilindungi Iebih kecil Contoh : Diketahui gradasi suatu tanah seperti kurva tanah di bawah ini. Bahan yang bagaimana yang dapat berfungsi sebagai filter A tanah yang dilingungi 10 1.Tentukan D15 SDes S dan lihat gambar D 15 diukur dengan mistar JI c11. a 0

S=al ;D85S=bl D15 S = 0. 061 mm D85S=1.87mm log(al 0.01) / _ jarak 0.1 - 0.01 log (0.1 / 0.01)

membaca skala logaritma iIarak al - 0.01

20

Diukur dengan mistar : 19.6 mm

2 .

Hitung 5D1 4D 5 S = 5 x 0. 061 =0.305mm(cl) 85 S = 4 x 1. 87 = 7.48 mm (dl)

3. Plotkan titik cl = 0. 305 mm dan di = 7.48 mm pada garis A tari dua kurva melalui c dan d yang kira-kira sejajar garis A maka setiap bahan tanah yang kurva gradasinya terletak didaerah arsiran memertuhi syarat sebagai bahan filter misal B dan C Apabila tanah yang dilindungi butir-butir sangat halus biasanya digunakan filter berlapis, misal: I = Filter tanah yang dilindungi II = filter dari filter I II = Filter dari filter II I I1 II 1 I Gambar 3.16: Lapisan filter Untuk bahan filter yang diletakkan di depan pipa atau lubang lain misalnya drainase untuk dinding penahan tanah. Maka ada tambahan syarat agar bahan filter tidak akan terbawa masuk lubang. Untuk lubang bulat : D95 f > 1 x diameter lubang Untuk lubang persegi D85 f > 1. 2 b (sisi sisi lubang) Gambar 3.17: Filter pada dinding penahan tanah

21

Maka untuk gradasi bahan filterditentukan sebagai berikut: Misal dicari filter yang melindungi tanah A (kurva tergambar) dan akan diletakkan didepan lubang persegi lebar 30 mm syarat4D85S>D15f>5D85S danD85f>I.2x30=36 85% Gambar 3.18: Kurva gradasi bahan filter. c = 5 D15 S, dan D = 4D 85 S ditambahkan diplotkan titik e = 1.2 b = 36 mm bahan filter hares terletak dibelakang garis c-e Bab 4 Kuat Geser Tanah Kuat geser tanab yaitu : kemampuan tanah melawan tegangan geser yang timbul dalam tanah. Dalam hal ini tanah dipandang sebagai bahan konstruksi di gunakan misalnya : Analisis stabilitas lereng Menentukan days dukung tanah Menghitung tekanan tanah aktif dan pasif Misal pada longsoran tanah: Tanah ABC di pandang akan longsor, berat W diuraikan menjadi Gaya normal N dan gaya geser T Gambar 4 1 gaya yang bekerja pada tebing tanah Komponen T adalah gaya yang mendorong longsoran. Didalam tanah timbul gaya geser yang melawan yaitu F. Gaya F maksimum sama dengan kuat geser tanah. Jika gaya T melampaui F maka tanah akan longsor. Perlawanan geser tanah terdiri atas: I Gesekan Inter tanah butir kasar. . 2.Lekatan (kohesi) lempung
22

3.Kombinasi Gesekan Lekatan 1.PERCOBAAN KOTAK GESER Pada benda kasar yang terletak pada lantai kasar, bekerja gaya normal sebesar N, bila benda tersebut ditarik dengan gaya T maka akan timbul gaya perlawanan yang berupa gaya gesekan atau friktion (F). F=T=Nf=Ntg' Dimana f= koefisien gesek antara Iantai dengan benda. (D = Sudut geser antara lantai dengan benda. vertikal & horisontal. Tegangan geser dipengaruhi secara linear oleh tegangan normal dan koefisien gesekan Benda halus terletak dilantai licin yang diberi perekat basah.Jika Benda ditarik dengan gaya geser T akan dilawan dengan gaya lekatan yang besarnya : F=AC A= Luas bidang geser (m2) c = Daya lekat perekat / mutu perekat (KN/M2) Pada kondisi ultimat F = T T = A c Jadi T dipengaruhi secara linear oleh luas bidang dan Jaya lekat lem. Jika dipandang satuan luas ti = c. 2. HUKUM COULOMB Gabungan benda kasar, lantai kasar diberi perekat. tegangan geser ultimitnya t i = c + a tan C rumus coulomb Hubungan antara c,a,c,.dan dapat digambarkan sebagai graft Jika terjadi pergeseran didalam tanah misalnya longsoran lereng berarti terjadi perges ran antara tanah dengan tanah. Yang melawan adalah kuat geser
23

1 I

per-

tanah, yang terdiri atas: 1. Gesekan intern: Gesekan antara tanah dengan tanah, sudut geseknya adalah sudut gtek intern = (D. Terjadi pada tanah butir kasar 2. Kohesi c Lekatan antara tanah dengan tanah terjadi pada tanah butir halus. Untuk tanah campuran antara tanah butir kasar dan butir halus, kuat geser tanah berupa kombiitasi kohesi dan gesekan dan berlaku hukum coulomb. T=c+atan 0 Tanah butir kasar sering disebut tanah non kohesif. Tanah butir halus sering disebut tafftah kohesif (khususnya lempung) F dan c disebut parameter kuat geser tanah. Menentukan nilai F dan c dilaboratorium Ada beberapa cara antara lain 1 Cara geser langsung (Direct Shear Test) . 2 Cara Tekan Bebas (Uniconfixed Compression Test) . 3 Cara Triaksial (Triaxial test) . 1 Cara geser langsung (Direct Shear Test) . Benda uji berupa contoh tanah bertampang lingkaran/ bujur sangkar. (sebanyak 3 buah iltau lebih). Satu persatu benda uji ditaruh dalam 2 buah cincin (tersusun atas dan bawa ), kemudian diatas diberi beban normal N yang tetap besarnya. Digeser dengan gaya T yng besarnya berangsur dinaikkan. Sehingga pada suatu saat tanah pecah tergeser, dan dic tat besarnya T yang memecahkannya. Tegangan normal : = aN/cm2 1 Ti Tegangan geser = T N/cm2 Plat perata beban A LNcicin

24

Diulangi lagi benda uji ke 2, 3 dan seterusnya setiap kali menggunakan gaya N2, N3, dan seterusnya yang tidak sama, Dihitung T2, a2, T3, a3. dst. Nilai f dan c dicari secara grafts secara gratis (dari data hasil penguian ) berdasarkan rumus coulomb. catatan : yang dicari dua variabel c dan 4) Sebenarnya cukup dengan 2 benda uji untuk mendapat 2 persamaan Tt = c + a, tan 4) dan T2=c+ a2tan0 Tetapi tanah selalu tidak homogen maka diperlukan lebih banyak sampel Contoh: Sampel diuji dengan 3 tegangan yang berbedamasing masing digesersampai pecah, dicatat tegangan geser sebagai berikut Plotkan 3 kombinasi data pada grafik 3 titik tarik garis lures kemudian nilai c diukur pada ordinat dan sudut f diukur kemiringannya 20 terhadap garis datar dan didapat c = 7.5 N/cm2 2. Pengujian Tekan Bebas Pengujian ini hanya untuk tanah kohesif terutama lempung kenyang air yang dianggap tidak punya f (dianggap f = 0). Percobaan ini hanya untuk menentukan qu = kuat tekan bebas (NI cm2 dan c = kohesi = 1/2 qu cara : plat pcrata Benda uji berbentuk silinder h > 2 x/r bcban diameter (2 - 3D) Dibebani Q berangsur-angsur diperbesar
25

T N/cm2 20

sampai tanah pecah.Bidang pecah=45 Kuat tekan bebas qu = Q/A yang memecahkan tanah. Kekerasan lempung kenyang air dapat dinyatakan atau diukur dari nilai qu sangat lunak lunak / soft sedang / medium kenyal / stif /kaku sangatkenyal keras / hard Catatan: 1. Jika tanah sangat lunak sehingga dalam 20% pengujian tidak pecah, tapi hanya mengembung, maka qu adalah yang menyebabkan pemendekan 20% 2. Tanah non kohesi bersih tidak punya kohesi c (c = 0) tanah ini hanya mempunyai 0, misalnya pasir 0 pasir = 28.5. - 46 (max) sangat tidak padat padat wellgraded butir tajam $ antara 30- 35 adalah umum membentuk kerucut dengan sudut 0 3. PERBEDAAN SIFAT PASIR DAN LEMPUNG SIFA ukuran butir Permeabilitas' kenaikan air kapiler pengaruh air Perlawanan geser kompresibilitas proses konsoloidasi Lanau mempunyai sifat antara pasir dan lempung Cara Sederhana Membedakan Jenis Tanah Kerikil dan pasir mudah dibedakan secara visual dari ukuran butir Berdasarkan kecepatan mengendap sering kali disebut f = sudut lereng alam. Jika pasir bersih, kering dituang terjadikonsistensi kembang susut kohesif Hancurkan tanah dan aduk rata dalam air dan gelas. Pasir mengendap dalam : 30 60 detik

26

Lanau dapat sampai 15 - 60 menit Lempung beberapa jam -hari. (colloid) Larutan koloid (<0.001 mm) selain butir-butirnya sangat halus bersifat sebagai elektrolit (bermua(an listrik). Butir-butirmengalami gerak brown (tolak menolak karena muatanlnya

sama). Maka sangat sukarmengendap. Untuk menjernihkan larutan koloid diberi larutan tawas (menetralkan muatan). 3 Lanaudanlempungsama. samamempunyaibutirsangathalus,sehinggasukardibedakan secara visual. Dapat dibedakan berdasarkan berdasarkan sifat-sifatnya. a.Cara pengendapannya. (cara 2). b Kekrasan padakeadaan kering. Gumpalan lanau kering mudah dihancurkan . dengan jari. . Sifat melekatnya. Kotoran tanah basah mudah dibersihkan jika berasal dari lanau d. Sifat permeabilitas. Taruh segumpal tanah basah ditelapak tangan. Tanah lanau bersifat permebel sehingga air dalam pori dapat dengan mudah mengalir keluar permukaan. Jika telapak tangan ditekuk atau diketuk-ketuk, permukaan jadi mengkilat, jika direnggangkan akan suram sebab air masuk. Keadaan ini tidak tampak pada lempung.

Bab 5 Pemadatan Tanah 1. MAKSUD DAN TUJUAN PEMADATAN Yaitu usaha secara mekanik agar butir-butir tanah merapat. Volume tanah akan berkurang. Volume pori berkurang namun volume butir tidak berubah. Hal ini bisa dilakukan dengan cars menggilas atau menumbuk. Manfaat dari pemadatan tanah adalah memperbaiki beberapa sifat teknik tanah, I. Memperbaiki kuat geser tanah yaitu menaikkan nilai 0 dan C (memperkuat tanah). 2 Mengurangi kompresibilitas yaitu mengurangi penurunan oleh beban
27

. 3 Mengurangi permeabilitas yaitu mengurangi nilai k . 4 Mengurangi sifat kembang susut tanah (lempung) . Pemadatan tanah biasanya digunakan pada pembuatan bendung, jalan raya, lapangan terbang dasar pondasi dsb. Perubahan yang terjadi jika tanah dipadatkan adalah pengurangan volume pori tanah sehingga akibatnya Volume total tanah berubah Nilai C dan e berkurangG yam, Berat volume kering (yk) naik sesuai rumus yk = Derajat kenyang air naik meskipun kadar air tetap S = Vs Dalam praktek yang digunakan sebagi ukuran kepadatan adalah berat volume kering gk Makin padat suatu tanah nili yk naik Hasil pemadatan suatu tanah disini dipengaruhi oleh a.Tenaga pemadatan. b Kadar air tanah. . Sedangkan tenaga pamadatan ditentukan oleh : misalnya pada penggilasan yang menentukan adalah berat mesin gilas. Makin besar tenaga pemadatan, tanah akan makin padat, tapi tidak berbanding linear dan ada maksimumnya. Tanah dengan kadar basah tertentu digilas dengan 5 kali lintasan tentu lebih pada tdari pada 2 kali lintasan. Akan tetapi setelah batas tertentu kepadatan tidak bertambah lagi. 2. PENGARUH KADAR AIR TANAH. Tanah kohesif kering merupakan bongkah-bongkah yang sukar dipadatkan. Jika disiram air menjadi lunak dan lebih mudah dipadatkan, tapi makin besar kadar air tanah makin membatasi kepadatan yang dapat dicapai. Tanah mula-mulaTelah dipadatkan
28

maksimum Yang dapat berkurang hanya udara, jika volume air lebih besar maka kepadatan maksimum berkurang. Tanah kenyang air tidak dapat dipadatkan. Pada dasarnya, makin basah tanah makin mudah dipadatkan. Karena air berfungsi sebagai pelumas agar butir-butir tanah mudah merapat. Tapi kadar air yang berlebihan akan mengurangi hasil pemadatan yang dapat dicapai. Pada pemadatan suatu tanah dengan tenaga pemadatan tertentu akan menghasilkan pemadatan terbesar. Kadar air terbaik tersebut disebut kadar air optimum = Optimum moisture Content = ONC = W opt. Kepadatan terbesar= berat volume kering maksimum = Maksimum Dry Density =MDD Jikadipadatkan dengan pemadatan tertentu, nilai OMC dan MDD tidak sama bagi setiap tahun. Untuk satu tahun yang sama nilai OMC dan MDD tidak sama j ika dipadatkan dengan pemadatan yang berbeda. OMC dan MDD tidak konstan unruk suatu tanah. 3. PERCOBAAN PROCTOR Berdasarkan besarnya tenaga pemadatan yang diberikan ada 2 cara 1 Cara Standar . 2 Cara berat (cara modifikasi) . Tujuan: Mencari OMC dan MDD suatu tanah yang dipadatkan dengan cara tertentu.D OMC dan diperoleh melalui grafik hubungan antara kadar air (w) dan yk dari hasil pemadatan. Kotarhollar Alat:(silinder fambahan) 1. Silinder pemadatan (termasuk plat atas dan kolar yang dapat dilepas). silinder bervolume 1/3 cft (ft') atau 0.95 liter 2. Penumbuk. Digunakan Penumbuk (standart) Standar 1. berat tinggi jatuh a. = 5.5 lbs (2.5 kg) = 12" (30cm). Silinder Vol 1/30
29

cft Sampelkuranglebih3.5kgdikeringkandiruanganagardapatdigemburkan.Setelah Penumbuk denang tinggi jatuh 12" gembur tanah dibasahi dengan sedikit air sehingga keadaan tanah menjadi lembab. Berikutnya tanah dimasukkan dalam sitinder diperkirakansepertigapadat silinder.(I / 3 volume silinder dalam keadaan padat. Tanah ditumbuk dengan merata sebarlyak 25 kali tumbukan. Kemudian sepertiga tanah yang kedua dimasukkan dan ditunbuk secara merata dengan 25 kali pukulan. Kemudian sepertiga volume yang terajkhir dimasukkan dan ditumbuk juga dengan 25 kali pukulan secara merata. b. Collar dilepas, dipotong rata dengan pisau. volume tanah padat =0.95 liter (950 cm3). Tanah ditimbang (WI gram) (sebagai berat tanah basah). Kemudian tnah diambil sedikit dan diperiksa kadar airnya (w1). setelah itu dihitung 2 . Setelah percobaan pertama selesai maka percobaan kedua dilakukan dengan Para membogkar tanah pada percobaan pertama, dengan cara tanah digemburkan lagi dan ditambah air sehingga kadar air naik menjadi 3 sampai 5 %. Percobaan dilakukan shma seperti percobaan pertama, sehingga didapat W2, w2, Yk 3 . Percobaan diulang lagi 4 sampai 6 kali dengan catatan dapat dihentikan bila yh tidak ttaik lagi. Sehinga pada hasil yang terakhir diperoleh data hubungan antara w dan yk! dan digambarkan pada grafik dan dicari OMC dan MDD. Berikut ini contoh hasil percobaan nomor 1 1

2
30

kadar air (%) 22.1 berat kering (N/cm3) unit13.7

25.0 28.4 14.. 14.7 5

31. 7 14. 2

35. 1 13. 2

Plotkan tiap pasang data sebagai titik dalam grafik. Tarik garis lengkung terbaik Poncak garis lengkung mempunyai ordinat OMC dan HDD pads contoh ini OMC =27.5% MDD 14.8 KN/cm3 4 CARA MODIFIKASI (BERAT) . Dibandingkan dengan cara standar perbedaannya adalah tenaga pemadat silinder yang diberikannya lebih besar Silinder sama ukurannya 1/30 cft I a.Penumbuknya lebih besar = 10 lbs = 4.5 kg b. Tinggi jatuhnya lebih besar = 18 " = 45 cm 2. Pemadatandalamsilinderdilaksanakandalamwaktu5lapisan,masingmasingdilakuka n penumbukan 25 kali tumbukan. Suatu tanah yang sama bila dipadatkan dengan cara standart dan cara modified perbedaan hasilnya adalah (MDD) ykmax modified > yk max standart Garis pori udara 5% kadar air optimum % Gambar 5.: Kurva-kurva pemadatan grafik yd.

Penggunaan hasil pemadatan laboratorium OMC dan MDD dari laboratorium digunakan sebagi pedoman pelaksanaan pemadaltan lapangan Sebelum digilas kadar air tanah hares disekitar OMC. Penggilasan bare dihentian jika gk tanah telah mencapai yang disyaratkan (biasanya 90% - 100% terhadap MDD)
31

Misal MDD lab.=16 N/cm3 Disyarat kan pemadatan lapangan hares > = 95% MOD, berarti yk tanah yang yang diperoleh harus > = 0.95 x 16 = 15.2 N/cm3 Cara modifikasi digunakan pada pekerjaan-pekerjaan lapangan.terbang dan jalan ralya. Untuk pekerjaan lain misalnya bendungan, tanggul saluran, pekerjaan pondasi biasanya dengan cara standar. catatan: Perkiraan nilai OMC dan MDD (standar)adalah OMC MDD : Prosedur Lapangan 1. 2. 3. 5% (tanah butir kasar) s/d 35% (lempung plastis), umumnya 15% sampai 25%. 9.6 (tanah organik) s/d 23.2 (tanah butir kasar well graded) Tanah biasa 12 s/d 16. Tanah ditimbun dan dipadatkan selapis demi selapis, dihamparkan rata dengan keteba4an sekitar 20 cm (tanah kohesif ) sampai 30 cm (tanah butir kasar). Kadar air sebelum tanah digilas kondisinya hares sekitar OMC. Penggilasan atau penumbukan dilakukan pada tiap lapis sebanyak 6 hingga 101intasan sampai kepadatannya mencapai yang disyaratkan (90% s/d 100% MDD). Selesai digilas diadakan pemeriksaan kepadatannya. Bila kurang padat digilas lagi, Alat Tumpuk (tamper / ramper) Sederhana : dengan tenaga manusia,

4. Alat Pemadat 1. a. Mesin Gilas

a. Smooth whell Roller = Road Roller - Terutama untuk kerikil dan bate pecah. - Masih bisa untuk tanah pasir - Tidak cocok untuk tanah lempung b Sheep foot Roller . - Rodanya ada tonjolan-tonjolan - Khusus Untuk tanah lempung, tonjolan dapat menembus dan memecah gumpalan gumpalan tanah. c.Pneumatic tired roller Ban berasal dari karet dipompa dan berjajar rapat.
32

--Sesuai untuk berbagai jenis tanah. d Vibrating Roller . Roda besi halus, waktu menggilas roda bergetar Sesuai untuk pasir dan sirtu (pasir batu) e.Buldoser - Sebenamya merupkan alat penggusur, dan alat perata tanah. Untuk pekerjaan kecil dapat berfungsi sebagai alat penggilas, lintasan lebih banyak. 5 PENGAWASAN PENIMBUNAN DAN PEMADATAN . 1 Tebal lapisan tidak boleh terlalu tebal, disesuaikan dengan bestek (20 - 30cm) . 2 Kadar air tanah sebelum digilas. . Jika kurang basah disiram atau diperciki air. Jika telalu basah harus dijemur atau dicampur dengan tanah lain. Jika musim hujan pekerjaan dihentikan. 3. Jumlah lintasan mesin gilas. Ditentukan dalam bestek dari hasil percobaan, menentukan tebal lapisan dan jumlah lintasan. Diusahakan padat dengan 6 - 10 lintasan. Jika kurang dari 6 lintasan sudah padat maka lapisan terlalu tipis. Jika lebih 10 lintasan barn padat maka lapisan terlalu tebal. 4. Memeriksa hasil kepadatan setelah digilas. Diperiksa setelah digilas. Hares sesuai bestek, biasanya 90% - 100% MDD (standar atau modified) tergantung proyek dan jenis tanah. cara pemeriksaan: drive cilinder sand cone rubber ballon nuclear density tester

5 Lain-lain .
33

Permukaan tanah sebelum ditimbun harus dibersihkan/dikupas/striping rumput, akar akar dan sebagainya 20 - 30 cm atau lebih. Bahan timbunan hares bersih dari kotoran, daun, batang, pisang, dan sebagainya. Bahan timbunan harus diambil dari borrow area yang telah ditetapkan. 6. MEMERIKSA KEPADATAN TANAH DILAPANGAN Ukuran kepadatan tanah sama dengan besarnya berat volume kering tanah tersebut yk Memeriksa kepadatan tanah sama dengan menentukan berat volume keringnya.kemudijan membandingkan dengan berat volume kering maksimum tanah tersebut. Kepadatan tarah diperiksa setelah selapis urukan tanah digilas/ditumbuk Basically (pengukuran 2 langkah) Pengukuran 2 langkah yang diukur Pengukuran sampel V secara langsung dilapangan. Beberapa cara: 1. Cara Silinder Pikul (Drive Cylinder Method) Silinder baja ujung tajam, diameter dan tinggi diketahui tepat (berarti juga volumenya.) Silinder diletakkan dimuka tanah yang diperiksa Dipukul masuk tanah. Silinder isi tanah kembali, dipotong rata dengan pisau Volume tanah = Volume 2. bahan bantu -Cara kerucut Pasir (Sand Cone Methode) Pasir kering berbutir seragam, jika dituang pelan--pelan berat volumerya

- Jika beratnya diketahui maka volumenya dapat dihitung - Tanah galian tidak ada yang boleh yang tercecer - Kemudian timbang berat W dan diperiksa kadar airnya. Volume sampel sama dengan volume pasir yang mengisi lubang diukur sebagai merikut : Isi pasir dalam botol mula mula = W I gram. Dengan kran tertutup botol dan kerucut diletakkan terbalik diatas lubang.
34

Kran dibuka dan pasir mengisi kerucut (Vo diketahui) dan lubang (V dicari). Kran ditutup pasir dalam botol ditimbang = W. gram Kemudian dihitung Wf -Wz isi kerucut + lubang = V1 = go isi lubang = V = VI - VO 3 Cara Balon Karet . Silinder gelas dengan skala ukuran berisi air Cara kerja Muka tanah yang mau di uji diratakan dan dibersihkan. Kemudian Plat dasar diletakkan pada lubang galian. Tanah galian hendaknya dikumpulkan danjangan sampai tercecer. Tanah galian tersebut ditimbang dan diperiksa kadar airnya. Kemudian dengan Pompa karet air didorong ke bawah mengisi balon. Baton mengembang mengisi seluruh lubang galian dengan volume V = selisih bacaan

Sinarymenembus kedalam tanah,jumlah sinar y diukur tergantung pada berat volume tanah basah. Knop I menghitung yb dan knop II tergantung kadarair tanah. (1) yb, (2). w sehingga akhirnya ketemu yk. Bab 6 Penyebaran Tekanan Dalam Tanah Sebuah pondasi dengan ukuran A= B XL memikul beban P kN. Pada bidang 0 (tepat dibawah pondasi) telah memikul tekanan terbagi rata 1 CARA PENDEKATAN . Tekanan dianggap diteruskan ke bawah dengan tetap terbagi merata, makin ke
35

bawah makin luas dan disebarkan dengan perbandingan kemiringan 2 : 1. bidang I Luas yang menderita tekanan LuasB1 =B+(2Z1 /2)=B+Z1 PanjangLl =L+(2Z1 /2)=L+Z1 LuasAl =B1 xLl =(B+ZI)x(L+ZI) Maka : D+Z zA2(D + z)2 Pondasi dinding sangat panjang (dianggap L = panjang tak hingga) Untuk menghitung penyebaran tekanan dipaka cars sebagai berikut lebar = B m panjang = L = 1 m Q = kN/m2 B 6 = kNhn2 (B + z) Z/2 Q AD Iv 2 Bentuk lain 6= A0 170 Az

Hitung tekanan yang terjadi pads kedalaman Z seperti pada gambar dibawah ini. 150 kN 150 6 = (2 + Z)(3 + Z) 2x3m1 Bila ditabelkan hasilnya adalah sbb: catatan : z diukur dari permukaan tanah. Contoh soal: MT0.00M -0.90 m
36

-3.50 m -6-00 .M ---------------------------------------------------kNIM 113=8.82kN/M Kondisi tanah seperti tergambar. Berapakah pengurangan

.2

16.66

anan efektif pada kedalaman - 6.0 in mula-mula (sebelum ada tangki) Po=0.91,+(6-3.5)1 =0.9 15.68 + 2.6 16.66 + 2.5 8.82 79.48 kN/m Tambahan tekanan -2.0 m hitunglah tegangan (Y Jawab: Dititik A z K _3 27L z dititik A dan B)

=5m,r=0,r/z=0 (1 1 = 0.477 +0)517 A B 4m

62 z2 Dititik B z = 5, r = 4 r/z = 0.8 3 K 2 pengurangan oleh galian (1

= K P = 0.0477 25 = 0.477 kN/M2 52

1 = 0.139 + 0.82)512

a" =0.9 15.68+ 1.1 16.66=32.44kN/m2 a, = di kedalaman -2 m = 101 9 _ 32.44 _ 69.4 9 Oleh pengaruh q pada seluruh luasan B x L, maka sz pada titik E diperoleh der gan mengintegralkan dengan batas-batas:

37

x dari nol sampai L - z dari nol sampai m y dari nol sampai B - y dari no] sampai n Dimana m = L/z, dan n = B/z x-m y=n 3 1 j x=oY=O q da L.y 2( + x-2 + y-1)112 1

Jika dikerjakan hasilnya: _I g2zr ( (2+m2+n2) +m2)(1+n2) _Vf l Jika dalam kalkulator menghitung are tan dalam derajat rumus disesuaikan, dan sexing ditulis sebagai berikut: Dimana 1 I= 27t m. n +arctan I +m2+n' m. n

1 m.n (2+m2+n2) ( + m2) (1 +1 1 n2)

n + + 180 m2 + n2 Irctan

in.n 1 -+ Ml +

Nilai B dan L dari segi empat boleh tertukar Catatan Pada buku-buku rumus tersebut sexing disajikan dalam bentuk tabel atau nomogram Contoh:Am Diatas tanah terdapat beban terbagi rata q = 2 N/cm2, pada bidang segi empat 6 x 8 m2. Berapakah tekanan vertikal pada kedalaman 4 m di bidang A, B, C, D. a.Dibawah titik A:
38

Karena A dibawah titik segi empat rumus fadum dapat langsung dipakai. Z 4 Z 4 I dapat dicari dengan nomogram, tabel atau rumus.

m2 = 2.25, n2 = 4 1 +m2=3.25, 1+n2=5 m.n=3 2+m2+n2=8.25 +m2+n2 = 1 8.25 2n Maka : 6iA b . Di bawah titik B 3.25 x 5

1 I =

3 + .25

arc 3 tan 18 7.2 0 5

= I. q = 0.224. 2 = 0.448 kN/m2

Rumus fadum hanya berlaku untuk titik dibawah sudut segi empat karena B ditengah tengah, ditarik garis tengah, sehingga B disudut 4 buah segi empat. Kebetulan 4 segi-4 lama ukurannya 3 x 4. Untuk masing masing segi -4 B = 3 m, L = 4m,Z=4m,m=3/4=0.75,dann=4/4=1 4 dari data m dan n tersebut didapat I = 0.15 Sehingga oleh pengaruh satu segi empatI II 3 kecil : =0.155 maka pengaruh dari 4 segi empat kecil : 6zs=4x6, c.Dibawah titik C =4x0.310= 1.24n/cm2 IVII I

6Zi x2=0.310N/cm2

39

Dianggap di sudut -2 segi -4 yang sama, masing-masing (4 x 6) m2 m = 1, n = 1.5 maka I didapat 0.194 maka 6,c = 2 x 0.194 = 0.776 N/cm2 d. Dibawah Titik D a 8m b

Titik D dipandang sebagai titik sudut segi empat. segi empat positif dan negatif dengan jumlah segi empat a b c d. Segi empat-segi empat itu ialah: Deah=8x10m2 m=8/4=2,n=10/4=2.5,I=0.236 Dfbh=2x8m2 m=0.5, n=2, I=0.135 Dedg=2x 10m2m=0.5, n=2.5, I=0.136 Dfeg=2x2m2 m=0.5, n=0.5, 1=0.084 MakaI=0.236-0.135-0.136+0.084 a,b = 0.098 x 2 = 0.098 N/cm2 Catatan Seandainya dihitung dengan cara pendekatan penyebaran 2: 1 maka a., dibawah -4 m terbagi rata sebesar cy= ( A, Al 6"^ l6xg2x2=0.8n/cm20 B. L J (c7)= (B + z)(L + z)a Sedangkan dengan cars Fadum (hasilnya lebih tepat adalah) adalah 4. CARA NEWMARK Dalam buku-buku mekanika tanah sering disajikan gambar diagram Newmark seperti dibawah ini. Gambar tersebut terdiri dari 9 lingkaran konsentris (sebenarnya terdiri dar 1 0 lingkaran tetapi lingkaran ke 10 mempunyai jari jari tak terhingga sehingga tidak bsa di gambarkan). Di bagian bawah tercantum garis A B = a (Biasanya a = 2.5 sampai dengan 10 cm )Jari jari lingkarannya bertueut turut adalah : 0.27 x a, 0.40 x a, 0.52 x a, 0.64 x a, 0.77 xa,0.92xa, 1.11 xa, 1.39xa, 1.91 xa. Gambar setiap lingkaran dibagi menjadi 20 bagian, sehingga terbentuk 180 kotak, (sebenaritya terbentuk 200 kotak). Lingkaran lingkaran ini dihitung berdasarkan cara Boussinesq sedemi1 ian rupa sehingga satu kotak (sebaran) diisi
40

penuh beban terbagi rata sebesar q. Titik di o sedalim a timbul tekanan a, = 0.005 Nq. Maka gambar Newmark dapat digunakan untuk mencad a yang timbul pada sembarang bentuk dan ukuran.

DAFTAR PUSTAKA R. F. Craig, Budi santoso S, Mekanika Tanah, Erlangga Jakarta 1996. M. J. Smith, Ir. Elly Madyanti, Mekanika Tanah Erlangga Jakarta 1992. Braja M. Das, Noor Endah, Indra Surya B. Mochtar, Mekanika Tanah (Prinsip-prinoip Rekayasa Geoteknis)erlangga Jakarta 1995. Joseph E. Boules, John K. Hainim Sifat-sifat fisis dan geoteknis tanah, Erlangga Jakarta, 1991. Ir. Sunggono K.H Mekanika Tanah, Penerbit Nova Bandung. Karl Terzaghi, Raplh B. Peck, Mekanika Tanah Dalam PraktekRekayasa. Erlangga Jakarta
41

1993. Ir. H. Daruslan, mekanikaTanah I, Biro Penerbit KMTS Jurusan T. Sipil Universitas Gadjah Mada

42

Anda mungkin juga menyukai