Anda di halaman 1dari 8

MODUL 13 PERENCANAAN JEMBATAN GANTUNG (3) 13.

1 Faktor Struktur ( f ) Besarnya faktor struktur f adalah sebagai berikut : NO 1 TIPE STRUKTUR Struktur jembatan dimana bangunanatas terpisah dengan 2 bangunan bawah Struktur jembatan dimana bangunanatas dengan bangunan bawah merupakan satu kesatuan (monolitik ) n adalah jumlah sendi plastis pada bagian struktur yang ditinjau. Bagian-bagian yang dipisahkan dengan sambungan dilatasi ( expansion joint ) ditinjau sebagai struktur terpisah. Pada tipe struktur ( 1 ), sendi plastis tidak mempengaruhi faktor struktur , tetapi diperlukan untuk menentukan banyaknya tulangan pada tempat yang diperkirakan berpotensi untuk terjadi sendi . 13.1.2 Faktor Kepentingan Menentukan faktor kepentingan ( p ) dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan suatu jembatan dalam kaitannya dengan fungsi jalan 1.25 0.25 n 1 1.00 FAKTOR STRUKTUR ( f )

NO 1 2

FUNGSI JALAN Jembatan terletak pada ruas jalan primer Jembatan terletak pada ruas jalan skunder

FAKTOR KEPENTINGAN ( p ) 1.00 0.8

13.1.3 Faktor bahan ( b )

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Edifrizal Darma, MT PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN

Menentukan faktor bahan ( b ) oleh karakteristik penyerapan energi pada daerah sendi plastis dan tidak dipengaruhi oleh jenis bahan pada bagian-bagian jembatan yang bersifat elastis. NO 1 2 3 4 BAHAN KONSTRUKSI ( di daerah plastis ) Baja Beton Bertulang Beton Pratekan Parsial Beton Pratekan Penuh FAKTOR BAHAN ( b ) 1.00 1.00 1.15 1.30

Gambar 2.2. Bagian bagian Jembatan Gantung

Gambar 2.3. Bagian bagian Jembatan Gantung Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MT PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN

Gambar 2.4. Arah Gaya yang bekerja pada Jembatan Gantung 13.2. Bagan Alir Untuk mempermudah desain, dibuat suatu alur sistematika. Adapun alur sistematika yang digunakan dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Edifrizal Darma, MT PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN

Mulai

Studi Literatur Jembatan Gantung

Spesifikasi Jembatan

- Pembebanan Jembatan - Data -data fisik Jembatan - Data - data struktur Jembatan

Desain

Desain awal : - Perencanaan Balok / Gelagar Melintang - Perencanaan Balok / Gelagar Memanjang - Perencanaan Kabel Skunder - Perencanaan Kabel Utama

Modifikasi Evaluasi Desain Awal OK Desain akhir : - Modifikasi akhir - Model struktur akhir - Hitungan akhir

Tidak OK

Gambar

13.2

Penjelasan Bagan Alir

Tahap-tahap pengerjaan Tugas Akhir 1. Mulai 2. Studi Literatur mengenai Jembatan Gantung ( Suspension Bridge ) Studi literatur dimulai dari metode pelaksanaan pekerjaan struktrur jembatan gantung, pengumpulan / penyuusnan data-data ( teori ) tentang jembatan gantung ( Suspension Bridge ). Data-data (teori) yang dikumpulkan pada tahap ini adalah datadata tentang Peraturan Pembebanan Jembatan, Struktur Kabel, dan Struktur Baja. 3. Spesifikasi Jembatan Menentukan spesifikasi / data-data jembatan yang akan di desain: Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MT PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN

13.3 Data-data fisik jembatan: Jenis Jembatan Bentang total Bentang utama Bentang tepi Lebar jembatan total Lebar total jalur lalu lintas ( kendaraan ) Jumlah jalur lalu lintas ( kendaraan ) Ruang bebas vertikal Lantai / lapisan perkerasan dan lapisan aus jalan - Bahan / Material yang dipakai - Mutu Bahan - Tebal lantai Deck jembatan - Bahan / Material yang dipakai - Mutu Bahan - Metode desain Kabel jembatan - Jenis kabel - Mutu - Metode desain 4. Desain Perencanaan Struktur Jembatan Gantung dimulai dengan preliminary design. 4.1. Perencanaan Balok / gelagar melintang Pada tahap ini ada beberapa perhitungan : a. Beban mati (semua ukuran asumsi dulu ), terdiri dari : Aspal Plat beton bertulang Rangka baja Air Trotoar

13.4. Data-data struktur jembatan:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Edifrizal Darma, MT PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN

Tiang pengaman

b. Beban hidup, terdiri dari : Beban Roda T Beban Garis P Beban merata q

c. Perhitungan Momen Maksimum Setelah perhitungan pembebanan selesai, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan reaksi tumpuan untuk mendapatkan momen maksimum yang terjadi. d. Kontrol terhadap tegangan dan lendutan Pengecekan dilakukan untuk memeriksa apakah tegangan dan lendutan yang terjadi pada profil yang dipakai dalam perhitungan diatas masih dibawah batas yang dijinkan (maksimum) atau sudah melewati batas. Jika lendutan yang terjadi melewati / lebih besar dari batas yang dijinkan, maka profil tersebut harus diganti ukuran atau tipe profilnya. 13.5. Perencanaan Balok / gelagar memanjang Pada tahap ini ada beberapa perhitungan : a. Beban mati (semua ukuran asumsi dulu ), terdiri dari : Aspal Plat beton bertulang Rangka baja Air Trotoar Tiang pengaman

b. Beban hidup, terdiri dari : Beban Roda T Beban Garis P Beban merata q Beban kejut K

c. Beban akibat gaya Uplift Gaya uplift ini terjadi pada kabel-kabel penggantung. Gaya ini arahnya ke atas (menahan beban dek jembatan). Besarnya gaya uplift ini di asumsikan dulu. d. Perhitungan Momen Maksimum Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MT PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN

Setelah perhitungan pembebanan selesai, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan reaksi tumpuan untuk mendapatkan momen maksimum yang terjadi. e. Perhitungan Pembebanan akibat beban bergerak . Pada perhitungan ini data yang dipakai adalah beban sumbu roda, beban garis dan faktor kejut. Untuk perhitungan momen maksimum pengaruh. f. Kontrol terhadap tegangan dan lendutan Pengecekan dilakukan untuk memeriksa apakah tegangan dan lendutan yang terjadi pada profil yang dipakai dalam perhitungan diatas masih dibawah batas yang dijinkan (maksimum) atau sudah melewati batas. Jika lendutan yang terjadi melewati / lebih besar dari batas yang dijinkan, maka profil tersebut harus di ganti ukuran atau tipe profilnya. 4.3. Perencanaan Kabel Penggantung ( sekunder ) Gaya (P) yang digunakan dalam perhitungan diameter penampang (A) kabel penggantung adalah q total x l + berat sendiri kabel, dimana q n
total

menggunakan garis

= qLL + qDL, l

adalah bentang utama (main span) dan n adalah jumlah section di tambah dengan berat sendiri kabel. Untuk tegangan ijin tarik maksimum menggunakan tegangan ijin baja 1600 kg/cm2 (Baja ST 37)
' =
P A

Untuk menghitung panjang/tinggi kabel penggantung menggunakan persamaan

y =4f

x (l x) l2

atau dengan menggunakan program kecil BRANTAC

(program/software hasil download dari internet) 5.4. Perencanaan Kabel Utama ( primer ) Perhitungan tegangan pada kabel utama Faktor pengurangan lendutan akibat pengaku = N = Tegangan kabel awal = T =
1 qtotal .l 2 ( 1 + 16n 2 ) 2 8f

8 3EI + (1 + 8n 2 ) 5 Af 2 Es

Tegangan komponen horizontal awal = H max =

1 f Pl n = (5 Nn ) l

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Edifrizal Darma, MT PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN

Panjang kabel setelah pembebanan = L =

H .l 2 16 2 1 + n Es .A 3

Lendutan sag =

f =

L 16 n(5 24n 2 ) 15
H xf f

Tambahan komponen horizontal akhir = H = Komponen horisontal akhir = H akhir = H H

Tegangan pada kabel utama = tegangan kabel awal + komponen horizontal akhir =
q total .l 2 1 + 16n 2 8f

) )
1 2

H H

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Edifrizal Darma, MT PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN

Anda mungkin juga menyukai