Anda di halaman 1dari 21

PRESENTASI

JEMBATAN BAJA
Dosen Pengampu :
M. Nuklirullah, ST. M.eng
Nama Kelompok :
ZULKIFLI ( 1200822201069)
M. AMIN ( 1200822201086)
IDIL AFRIALDI (1200822201080)
Pengertian dan Macam jembatan
PENGERTIAN JEMBATAN
Jembatan adalah suatu struktur
kontruksi yang memungkinkan
route transfortasi melalui sungai,
danau, kali, jalan raya, jalan kereta
api dan lain-lain. Jembatan adalah
suatu struktur konstruksi yang
berfungsi untuk menghubungkan
dua bagian jalan yang terputus oleh
adanya rintangan-rintangan seperti
lembah yang dalam, alur sungai
saluran irigasi dan pembuang .
Jalan ini yang melintang yang tidak
sebidang dan lain-lain.
BERIKUT INI BEBERAPA JENIS
JEMBATAN:

1.Jembatan diatas sungai


2.Jembatan diatas saluran sungai irigasi/
drainase
3.Jembatan diatas lembah
4.Jembatan diatas jalan yang ada / viaduct
Bagian-bagian Konstruksi Jembatan
terdiri dari :
 1. Konstruksi Bangunan Atas (Superstructures)
Konstruksi bagian atas jembatan meliputi :
•Trotoir : - Sandaran + tiang sandaran
-Peninggian trotoir / kerb
-Konstruksi trotoir
•Lantai kendaraan + perkerasan
•Balok diafragma / ikatan melintang
•Balok gelagar
•Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan rem,ikatan tumbukan)
•Perletakan (rol dan sendi)

2. Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures) Konstruksi bagian


bawah jembatan meliuputi :
 1Pangkal jembatan / abutment + pondasi 2 Pilar / pier + pondasi
Pada umumnya suatu bangunan jembatan terdiri
dari enam bagian pokok, yaitu :

1.Bangunan atas
2.Landasan
3.Bangunan bawah
4.Pondasi
5.Oprit
6.Bangunan pengaman jembatan.
Klasifikasi Jembatan menurut kegunaannya :

1. Jembatan jalan raya (highway brigde)


2. Jembatan pejalan kaki (foot path)
3. Jembatan kereta api (railway brigde)
4. jembatan jalan air
5. jembatan militer
6. jembatan penyebrangan
Klasifikasi Jembatan menurut jenis materialnya :

1. jembatan kayu
2. jembatan baja
3. jembatan beton bertulang dan pratekan
4. jembatan komposit.
Pengertian jembatan baja :
Jembatan baja yaitu jembatan yang mayoritas bahannya dari
baja.sedangkan konstruksinya dipertimbangkan pada
kebutuhan bentang,bisa berbentuk rangka bisa hanya
merupakan baja propil menerus.
Kelebihan Jembatan Rangka Batang
•Gaya batang utama merupakan gaya aksial
•Dengan sistem badan terbuka (open web) pada rangka batang dimungkinkan menggunakan tinggi
maksimal dibandingkan dengan jembatan balok tanpa rongga.
Kelemahan Jembatan Rangka batang
Efisiensi rangka batang tergantung dari panjang bentangnya, artinya jika jembatan rangka batang
dibuat semakin panjang,maka ukuran dari rangka batang itu sendiri juga harus diperbesar atau
dibuat lebih tinggi dengan sudut yang lebih besar untuk menjaga kekakuannya, sampai rangka batang
itu mencapai titik dimana berat sendiri jembatan terlalu besar ,sehingga rangka batang tidak mampu
lagi mendukung beban tersebut.
Keuntungan dan Kerugian memakai material
besi/baja dari beton

Keuntungan Kerugian
1. Besi baja mempunyai kuat tarik dan 1. Bisa berkarat
kuat tekan yang tinggi, sehingga
dengan material yang sedikit bisa 2. Lebih berisiko jika dilewati
memenuhi kebutuhan struktur. beban seperti kereta api.
2. Keuntungan lain bisa menghemat
tenaga kerja karena besi baja
diproduksi di pabrikan dilapangan
hanya memasang saja.
3. Setelah selesai masa layan, besi
baja bisa dibongkar dengan
mudah dan dipindahkan ke
tempat lain, setelah masa layan,
jembatan baja bisa dengan mudah
diperbaiki dari karat.
4. Pemasangan jembatan baja di
lapangan lebih cepat
dibandingkan dengan jembatan
beton.
• Bagian-bagian jembatan
baja
PILAR KABEL PENGGANTUNG

Truss baja

gelagar
lantai jembatan
Klasifikasi Jembatan menurut letak
lantai jembatan :

1. Jembatan Lantai Atas yaitu jembatan dimana posisi lantai


jembatan (sebagai tempat lalu lintas kendaraan) terletak disisi
atas struktur utama jembatan
2. Jembatan Lantai Bawah yaitu jembatan dimana posisi lantai
jembatan (sebagai tempat lalu lintas kendaraan) terletak disisi
bawah struktur utama jembatan
3. Jembatan Lantai Tengah yaitu jembatan dimana posisi lantai
jembatan (sebagai tempat lalu lintas kendaraan) terletak disisi
tengah struktur utama jembatan
4. Jembatan Lantai Ganda yaitu jembatan dimana sisi atas dan sisi
bawah dari jembatan digunakan untuk lalu lintas kendaraan
Kesimpulan jembatan baja/truss
Ditinjau dari segi ekonomis : pelaksanaan pembangunan
lebih cepat.

Ditinjau dari segi pembiayaan: biaya pelaksanaan akan


lebih murah,
Pembebanan

Beban mati

Beban mati adalah beban yang diakibatkan oleh berat sendiri dari konstruksi dan segala

unsur tambahan yang dianggap satu kesatuan tetap dengannya. Berdasarkan Struyk dan

Van Der Veen (1990), berat sendiri konstruksi dapat dihitung dengan menggunakan

rumus empiris, yaitu :

G = (20 + 3L) kg/m2

Keterangan :

G = Berat sendiri gelagar utama (kg/m2)

L = Panjang bentang jembatan (m)


Beban hidup

Berdasarkan PPPJJR SKBI-1.3.28-1987, beban hidup yaitu semua beban yang


berasal dari kendaraan yang bergerak/lalu lintas dan penjalan kaki yang dianggap
bekerja pada jembatan.

Beban hidup pada jembatan terdiri dari beban “T” yang merupakan beban
terpusat untuk lantai kendaraan dan beban “D” yang merupakan beban jalur untuk
gelagar. Beban “D” atau beban jalur adalah susunan beban pada setiap jalur lalu
lintas yang terdiri dari beban terbagi rata sebesar “q” ton/meter sepanjang jalur dan
beban garis “P” sebesar 12 ton per jalur lalu lintas tersebut.

Besarnya beban terbagi rata “q” dengan bentang 30< L < 60 meter adalah :

q = 2,2 t/m1 - (L-30) t/m


Batang tarik

Kuat tarik rencana ( Nn) ditentukan oleh kondisi batas yang mungkin dialami oleh
batang tarik dengan mengambil kondisi terkecil diantara kondisi leleh dan kondisi
fraktur :

Kondisi leleh :  Nn = 0,90 Ag Fy

Kondisi fraktur :  Nn = 0,75 Ag Fu

Keterangan :

Ag = Luas tampang kotor (mm2)

Ae = Luas bersih efektif penampang (mm 2)

Fy = tegangan leleh nominal baja profil yang digunakan dalam desain (MPa)

Fu = tegangan (batas) tarik yang digunakan dalam desain (MPa)


Batang tekan
Batang yang memikul gaya tekan konsentris akibat beban terfaktor, Nu
harus direncanakan sedemikian rupa sehingga selalu terprnuhi hubungan :
Nu <  Nn
Dimana :
f = factor reduksi kuat tekan , diambil 0,85
Nu = beban terfaktor.
Nn = kuat tekan nominal terkecil yang ditentukan diantara kondisi batas
tekuk lentur dan tekuk torsi.
Tekuk lentur

Kuat tekan nominal kolom dihitung sebagai barikut :

Nn = Ag Fcr = Ag

Dimana :

Ag = Luas penampang kotor (mm²)

Fcr = tegangan kritis penampang

Fy = tegangan leleh penampang (MPa)

 = direncanakan menurut batas yang diperhitungkan


Leleh umum λc < 0,25 maka  = 1

Tekuk inelastic 0,25 < λc < 1,2 maka  = 1,43/ 1,6 – 0,67 λ

Tekuk elastic λc > 1,2 maka  =1,25 λc2

Tekuk Torsi

Kuat tekan nominal yang mengalami tekuk torsi dihitung sebagai berikut :

Nnlt = Ag . Fclt

Nnlt = kuat tekan nominal ultimit

Ag = Luas Penampang kotor (mm²)

Fclt = tegangan kritis ultimit


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai