NIM : 1902102
Yang saya ketahui mengenai keterkaitan antara jalan, jembatan, dan sistem
transportasi yaitu bahwa jembatan, merupakan bagian dari jalan. Konstruksi
jembatan adalah suatu konstruksi bangunan pelengkap sarana trasportasi jalan
yang menghubungkan suatu tempat ke tempat yang lainnya, yang dapat dilintasi
oleh sesuatu benda bergerak.
Jalan sendiri, merupakan prasarana transportasi darat sehingga jika tidak ada
jalan, sistem transportasi tidak akan berjalan dengan baik. Kontruksi jembatan juga
misalnya yaitu suatu lintas yang terputus akibat suatu rintangan atau sebab
lainnya, caranya dengan melompati rintangan tersebut apabila jembatan terputus
maka lalu lintas akan terhenti.
2. Kenapa kita perlu mengetahui klasifikasi jembatan dan disain
konseptual jembatan? Jelaskan!
Jawab :
Karena kita perlu mengetahuinya agar dapat menentukan jenis jembatan mana
yang sesuai dengan keadaan lokasi saat kita merencanakan atau mendesain sebuah
jembatan.
Proses Pra-Perencanaan
b. Beban Sekunder
- Beban Angin
Pengaruh beban angin yang ditetapkan sebesar 150 kg/m2 dalam arah
horizontal terbagi rata pada bidang vertikal setinggi 2 meter menerus di
atas lantai kendaraan dan tegak lurus sumbu memanjang seperti tercantum
dalam Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya pasal 2
(1) hal 13.
- Gaya Akibat Perbedaan Suhu
Peninjauan diadakan terhadap timbulnya tegangan-tegangan structural
karena adanya perubahan bentuk akibat perbedaan suhu antara bagian-
bagian jembatan baik yang menggunakan bahan yang sama maupun
dengan bahan yang berbeda. Tercantum dalam PPPJJR pasal 2 (2) tabel II
hal 14.
- Gaya Aliran Sungai
Gaya aliran sungai tergantung pada kecepatan rencana aliran sungai pada
butir yang ditinjau.
- Hanyutan
Gaya aliran sungai dinaikkan bila hanyutan dapat terkumpul pada struktur
kecuali tersedia keterangan lebih tepat.
- Gaya Apung
Pengaruh gaya apung harus termasuk pada gaya aliran sungai kecuali
diadakan ventilasi udara.
c. Beban Khusus
Beban khusus adalah muatan yang merupakan beban-beban khusus
untuk perhitungan tegangan pada perencanaan jembatan. Beban khusus yang
termuat dalam Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya
(PPPJJR) pasal 3 hal.16 berupa :
- Gaya Sentrifugal
- Gaya Tumbuk
- Gaya pada Saat Pelaksanaan
- Gaya Aibat Air dan Tumbukan Benda Benda Hanyutan
- Gaya Gempa
d. Kombinasi Pembebanan
Konstruksi jembatan beserta bagian–bagiannya harus ditinjau terhadap
kombinasi pembebanan dan gaya yang mungkin bekerja. Tegangan yang
digunakan dalam pemeriksaan kekuatan konstruksi yang bersangkutan
dinaikkan terhadap tegangan yang diijinkan sesuai keadaan elastis.
Perbedaan Beban
No Lajur “D” No Lajur “T”
Pembebanan Lajur “D”
Ditempatkan melintang pada Pembebanan truk “T” adalah
1. 1.
lebar penuh dari jalan berat kendaraan.
kendaraan jembatan.
Menghasilkan pengaruh pada Berat tunggal truk dengan
jembatan yang ekivalen tiga gandar yang ditempat
2. 2.
dengan rangkaian kendaraan dalam kedudukan sembarang
sebenarnya. pada lajur lalu lintas rencana.
Tiap gandar terdiri dari dua
Jumlah total pembebanan
pembebanan bidang kontak
lajur “D” yang ditempatkan
3. 3. yang dimaksudkan agar
tergantung pada lebar jalan
mewakili pengaruh moda
kendaraan jembatan.
kendaraan berat.
Umumnya, pembebanan “D”
Hanya satu truk “T” boleh
akan menentukan untuk
4. 4. ditempatkan perlajur lalu
bentang sedang sampai
lintas rencana.
panjang
Umumnya, pembebanan “T”
akan menentukan untuk
5. bentang pendek dan sistem
lantai.
Jawab :
“PLAT TROTOAR”.
2) Beban Hidup
qll = 500 . 1
= 500 kg/m
= 0,50 t/m
= 1,244 t/m
= 0,0656988 tm
= 65,6988.104 Nmm
Mu tumpuan = 1/3 Mu lapangan (PBI pasal 13.1.3.a halaman
192)
= 1/3. 65,6988.104 Nmm
= 21,8996.104 Nmm
b. Penulangan Trotoar
f’c = 25 MPa. (β1 = 0,85 untuk f’c < 30 Mpa) fy = 400 MPa
h = 100 mm d = 80 mm
b = 1000 mm d’ = 20 mm
ρmin = 1,4/fy
= 1,4/400
= 0,0035
Ρb = 0,85. β1. f’c / fy x 600/600+fy
= 0,85 x 0,85 x 25 / 400 . (600/600+400)
= 0,0271
ρmax = 0,75 x ρb
= 0,75 x 0,0271
= 0,0203
c. Tulangan Lapangan
Tulangan utama
= 0,128 N/mm²
m = fy / 0,85 f’c
= 400 / 0,85 . 25
= 18, 823
= 0,00032
As = ρmin . b .d
= 0,0035 . 1000 . 80
= 280 mm²
= 2,11 → 3
buah
= 1000 / 3
= 333,333 ≈
300
= 79,639 mm²
Jumlah tulangan (n) = As / 0,25 π 13²
= 0,6 → 2 buah
Jarak Tulangan =b/n
= 1000 / 2
= 500
Dipakai tulangan pembagi = Ø13-500 ⟶ As = 265,465 mm²
d. Tulangan Tumpuan
Tulangan utama
Mu = 21,8996.104 Nmm
Mn = Mu / Ø
= 21,8996.10’4 / 0,8
Rn = Mn/b.d²
= 0, 0428 N/mm²
m = fy / 0,85 f’c
= 400 / 0,85 . 25
= 18, 823
= 0,00011
As = ρmin . b .d
= 0,0035 . 1000 . 80
= 280 mm²
= 2,11 → 3
buah
Jarak Tulangan =b/n
= 1000 /
3
= 333,333 ≈
300
Catatan:
1. Jawaban diketik 1,5 spasi dan dikumpulkan hari Selasa, tgl 09-11-2021, jam 12.00
di email: sudjani@upi.edu (Subjek: UTSTJ_NAMA_NIM)
2. Data lain yang diperlukan, silahkan tetaapkan sendiri sesuai dengan ketentuan.