JEMBATAN
OUR TEAM
METODE
JENIS JEMBATAN KONSEP STRUKTUR PEMBUATAN
JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATAN
Jembatan adalah suatu struktur kontruksi yang
memungkinkan route transfortasi melalui sungai,
danau, kali, jalan raya, jalan kereta api dan lain-
lain. Jembatan adalah suatu struktur konstruksi
yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian
jalan yang terputus oleh adanya rintangan-
rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai
saluran irigasi dan pembuang.
SPESIFIKASI
JEMBATAN
Pada pelaksanaan jembatan diperlukan suatu panduan
pelaksanaan atau acuan pelaksanaan yang menjadi patokan bagi
para pelaksana dalam melaksanakan pekerjaannya. Spesifikasi
yang merupakan bagian dari dokumen kontrak merupakan bagian
yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Adapun
spesifikasi jembatan dapat dilihat sebagai berikut:
Persyaratan teknis yang disusun oleh
perencana untuk mencapai mutu
bangunan sesuai dengan yang
diinginkan oleh pemilik
Jembatan Bojonegoro
JENIS JEMBATAN
"Jembatan Bentang Panjang"
Beban Angin
Pengaruh beban angin sebesar 150 kg/m2 pada jembatan ditinjau
berdasarkan bekerjanya beban angin horizontal terbagi rata pada bidang
vertikal jembatan, dalam arah tegak lurus sumbu memanjang jembatan.
Jumlah luas bidang vertikal bangunan atas jembatan yang dianggap terkena
oleh angin ditetapkan sebesar suatu prosentase tertentu terhadap luas
bagianbagian sisi jembatan dan luas bidang vertikal beban hidup.
Gaya Akibat Perbedaan Suhu
Peninjauan diadakan terhadap timbulnya tegangan-tegangan struktural
karena adanya perubahan suhu akibat perbedaan suhu antara bagian-bagian
jembatan baik yang menggunakan bahan yang sama maupun dengan bahan
yang berbeda. Perbedaan suhu ditetapkan sesuai dengan data
perkembangan suhu setempat.
Beban “D”
Dengan menghitung momen dan gaya lintang dianggap bahwa
gelagargelagar mempunyai jarak dan kekuatan yang sama atau
hampir sama, sehingga penyebaran beban “D” melalui lantai
kendaraan ke gelagar-gelagar harus dihitung
Tahapan Desain Perencanaan
Bangunan Atas
TAHAPAN PERENCANAAN
JEMBATAN
Perencanaan Perencanaan
Bangunan Pondasi
Bawah
METODE PEMBUATAN
JEMBATAN
Tahapan Desain
Melakukan survey pendahuluan untuk mengumpulkan data-
data dasar perencanaan dan untuk mengetahui letak
jembatan.
Membuat pradesain/ rancangan awal berdasarkan hasil
survey pendahuluan
Menentukan desain akhir dari struktur atas dan bawah
jembatan
Tahapan Desain
Menentukan beban - beban yang bekerja pada
jembatan
Melakukan perhitungan analisa struktur
Menentukan dimensi tiap elemen jembatan
Membuat gambar hasil perencanaan.
Perencanaan Bangunan Atas
1. Tahapan Pengumpulan data - data yang
diperlukan:
Fungsi jembatan, Umur rencana, Lebar jalan dan
klas jalan, Jenis jembatan ( viaduk, aquaduk),
Bahan yang akan digunakan, Peta situasi, Lokasi
jembatan, Data tanah, Topografi sungai, Jenis
sungai, Muka air banjir / rintangan dibawah
jembatan, Kecepatan arus air banjir, Kecepatan
angin
2. Pembuatan bentuk / arsitek jembatan
penempatan letak jembatan terhadap sungai/rintangan dibawahnya,
Penentuan bentang jembatan, Penentuan perlu tidaknya pilar,
Penentuan type struktur atas ( Gelagar, box, rangka, kabel, kombinasi
rangka atau Gelagar dengan kabel ), Penentuan type struktur bawah
3. Pemodelan struktur
Penentuan type hubungan struktur atas dan bawah ; kaku, sendi, rol
Pemodelan hubungan antar elemen pembentuk jembatan ; jepit, sendi
Pembuatan model analisa;model mekanika
4. Preliminary design ( Pra desain)
Penentuan ukuran struktur atas dan bawah
Penentuan / perkiraan dimensi bagian -bagian struktur atas
Penentuan / perkiraan dimensi bagian -bagian struktur bawah
5. Analisa struktur
Analisis struktur dilakukan untuk mendapatkan gaya-gaya dalam dengan
pembebanan yang direncanakan. Analisis ini dapat diselesaikan dengan
menggunakan software.
Perencanaan Bangunan Bawah
Menentukan letak Kepala jembatan dan pilar,
berdasarkan Bentuk penampang sungai, permukaan air
banjir, jenis aliran sungai, dan statigrafi tanah.
Menentukan bentuk dan dimensi awal kepala dan pilar
jembatan yang sesuai dengan ketinggian dan kondisi
sungai.
Menentukan bentuk pondasi yang sesuai dengan kondisi
tanah dibawah kepala dan pilar jembatan
Perencanaan Bangunan Bawah
Menentukan beban-beban yang bekerja pada kepala dan
pilarjembatan.
Melakukan perhitungan mekanika teknik untuk
mendapatkan gaya-gaya dalam.
Menentukan dimensi akhir dan penulangan berdasarkan
gaya-gaya dalam tersebut.
Perencanaan Pondasi
Menentukan letak /posisi pondasi dibawah rcncana
kepala jembatan atau pilar
Melakukan penyelidikan tanah pada tempat dimana
kepala dan pilar jembatan akan diletakkan.
Menentukan bentuk pondasi yang sesuai dengan
kondisi tanah dibawah kepala dan pilar jembatan.
Perencanaan Pondasi
Menentukan beban-beban yang bekerja pada pondasi, yang
berasal dari aksi kepala dan pilar jembatan
Melakukan perhitungan mekanika untuk mendapatkan gaya-
gaya luar dari tekanan tanah, gaya reaksi sebagai daya dukung
tanah, dan gaya-gaya dalam pada tubuh pondasi.
Menentukan dimensi dan pendetailan penampang berdasarkan
gaya-gaya dalam tersebut.
Pengecekan kapasitas pondasi
Perencanaan Pondasi
Kapasitas pondasi harus proposional sesuai dengan bahan
yang di gunakan
Kapasitas pondasi ditentukan oleh kapasias 'reh.
Kapasitas pondasi ditentukan oleh kestabilan tanah
pendukungnya, termasuk keruntuhan akibat gelincir.
Kontrol ketahanan pondasi terhadap kemungkinan : geser,
guling dan penurunan, jika pondasi tidak didudukkan pada
lapisan tanah yang keras
DAFTAR PUSTAKA
RSNI T-02-2005, Pembebanan Untuk Jembatan
SNI 1725-2016 tentang Pembebanan untuk Jembatan
https://www.situstekniksipil.com/2017/10/pembebanan-jembatan.html
https://thamrinnst.files.wordpress.com/2012/04/modul-2-pembebanan-
jembatan-baja7.pdf
http://eprints.undip.ac.id/72219/5/11_BAB_II_PEMBEBANAN.pdf
THANK YOU