Ide dari World Heritage Masyarakat Adat Dewan Ahli (WHIPCOE) telah disampaikan kepada sesi ke-24 Komite Warisan Dunia di Cairns, Australia oleh perwakilan dari Australia, Kanada dan Selandia Baru yang telah menghadiri Forum Masyarakat Adat di Cairns pada 24 November 2001. Inisiatif ini diambil sebagai tanggapan terhadap keprihatinan masyarakat adat kurangnya keterlibatan mereka dalam pengembangan dan pelaksanaan undangundang, kebijakan dan rencana untuk melindungi pengetahuan mereka, tradisi dan nilai-nilai budaya yang berlaku untuk mereka leluhur tanah, di dalam atau situs yang terdiri dari sekarang ditunjuk sebagai properti Warisan Dunia. Berikut dari diskusi di Cairns, sebuah Masyarakat Adat Kelompok Kerja dengan perwakilan dari Australia, Kanada dan Selandia Baru dikembangkan lebih lanjut ide dalam makalah yang disampaikan kepada sidang 25 Biro Komite diselenggarakan di Markas Besar UNESCO pada bulan Juni 2001. ( Laporan tentang Warisan Dunia Usulan Masyarakat Adat Dewan Pakar ). Pada bulan Juni Biro membayar upeti kepada karya Masyarakat Adat Kelompok Kerja, diperdebatkan masalah dan merekomendasikan bahwa usulan untuk membentuk WHIPCOE dipertimbangkan oleh sesi 25 Komite Warisan Dunia di Helsinki pada bulan Desember 2001. ( Debat Biro ) Karena keinginan yang disampaikan oleh Delegasi banyak pengamat pada pertemuan Biro, Biro membentuk Kelompok Kerja baru yang terdiri dari wakil-wakil dari Australia, Belize, Kanada, Ekuador, Amerika Serikat, ICOMOS, IUCN, ICCROM dan Warisan Dunia UNESCO Pusat. Biro meminta agar Kelompok Kerja menyelenggarakan workshop untuk membahas lebih lanjut usulan untuk mendirikan WHIPCOE.Lokakarya ini akan diselenggarakan oleh Taman Kanada di Winnipeg, Kanada, 17-19 September 2001. Tujuan luas dari lokakarya ini adalah: 1. Untuk menentukan masyarakat adat istilah untuk WHIPCOE. 2. Untuk menyediakan forum untuk diskusi dan pemahaman tentang nilai tambah oleh WHIPCOE, mendefinisikan interaksi WHIPCOE dengan IUCN, ICOMOS, ICCROM dan Sekretariat Konvensi Keanekaragaman Hayati, dan bagaimana interaksi ini akan tercapai. 3. Untuk lebih menentukan peran dan tanggung jawab WHIPCOE yang termasuk "aturan inklusi" untuk Pihak Negara dan masyarakat adat yang berhubungan dengan angka untuk masing-masing pihak, proses untuk pengoperasian dewan, dan garis besar masalah pendanaan jangka panjang dan pendekatan. 4. Untuk mencapai kesepakatan tentang langkah-langkah berikutnya dalam proses mencari persetujuan dan penetapan WHIPCOE. Pada bulan Agustus 2001, atas permintaan Biro Komite Warisan Dunia, surat Edaran dikirim ke semua Negara Pihak pada Konvensi Warisan Dunia dan Badan Penasehat kepada Komite Warisan Dunia (ICCROM, ICOMOS dan IUCN) meminta komentar pada usulan untuk membentuk World Heritage Masyarakat Adat Dewan Ahli (WHIPCOE) dan inisiatif lain yang berkaitan dengan Warisan Dunia dan Masyarakat Adat. Komentar pada usulan WHIPCOE dan inisiatif lain yang berkaitan dengan Warisan Dunia dan Masyarakat Adat harus dikirim secara tertulis, pada bulan September bahasa Inggris atau Perancis ke Pusat Warisan Dunia oleh 17 2001.
Activities
Category: Site Management Results: 21 1 2 Next Page See All
Enhancing our Heritage- Monitoring and managing for success in World Natural Heritage sites
Enhancing Our Heritage - Monitoring and Managing for Success in World Natural Heritage Sites was a seven-year UNESCO/IUCN project funded by the United Nations Foundation. The project commenced in ...
How does World Heritage add value and/or build support for protected areas?
Six general themes of ways in which WH might assist protected areas were identified. Suggestions based on these were submitted to site managers, national or international NGOs and others closely ...
Luang Prabang, Laos : soutien la sauvegarde et mise en valeur du site, et la coopration dcentralise avec la Ville de Chinon
La CFU a soutenu la coopration dcentralise entre la ville de Luang Prabang et la ville de Chinon depuis 1999, travers la mise disposition d'experts ...
The Inventory of the historic city of Sana'a: a tool for urban conservation
This publication documents the main outcomes of the studies undertaken in 2003 - 2006, by UNESCO's World Heritage Centre and the General Organisation for the Preservation of the Historic Cities ...
biens ...
Formation Patrimoine culturel et dveloppement local . Porto Novo, Bnin, 1821 novembre 2008.
La premire session de formation du programme Patrimoine culturel et dveloppement local a eu lieu Porto Novo, Bnin, du 18 au 21 ...
Session Spciale "Patrimoines et dveloppement : la diversit comme alternative", dans le cadre du Sommet Africits V.
La session spciale a eu lieu le 18 dcembre 2009 dans le cadre du Sommet Africits V Marrakech, Maroc. Elle s'est droule ...
Training course on management issues for the existing staff and rangers to increase their capacity for the management of the World Heritage Site ...
The present staff needs to have more knowledge in order to manage this complex situation. This knowledge should be given through a training, which aim should be to move one step closer to ...
In Europe
Tangible Heritage in Europe
Tunisia - Development of an emergency plan for the safeguard of the Ichkeul National Park
The program consists first in organizing a study preparatory workshop in order to elaborate the strategy that should lead to a sustainable use of the water resources of the Ichkeul National Park, ...