Anda di halaman 1dari 6

ISOLASI KAFEIN DARI TEH

1. TUJUAN : Dapat menentukan kadar kafein dalam suatu sample yang dianalisa. 2. ALAT YANG DIGUNAKAN : Alat soklet + kondensor spiral. Gelas kimia 100 + 400 ml Gelas ukur 200 ml Labu destilasi alat bulat 250 ml Spatula Tabung kalsium Thermometer asah + biasa 1 + 1 Oil bath Labu rata vapour 250 ml + alas labu Heater Dongkrak Kaca arloji Gegep kayu Hot plate Corong pemisah 250 ml Corong buchner + corong kaca Pengaduk 3. BAHAN YANG DIGUNAKAN : Teh H2SO4

Kloroform CHCl3 Etanol CaCO3 Aquadest 4. DASAR TEORI : Sejak kafein dapat diisolasi sebagai substansi murni, maka senyawa ini merupakan bahan favorit untuk study farmologis yang menyatakan bahwa makanan dapat mempengaruhi fungsifungsi fisiologis dan tingkah laku. Semenjak itu penelitian terhadap kafeinmeningkat dan banyak tulisan-tulisan yang dipublikasikan. Meningkatnya kegiatan penelitian disebakan oleh keinginan hidup dengan adanya konsumsi kafein. Zat-zat pada makanan yang mengandung kafein perlu diselidiki lebih lanjut dengan teknik-teknik baru untuk memperoleh hasil yang dapat bermanfaat. Konsumsi kafein rata-rata sehari meliputi seluruh dari sumber-sumber makanan atau minuman yang mengandung kafein diantaranya kopi, the, kola, dan coklat serta kakao dalam berbagai jenis minuman yang dikonsumsi diseluruh dunia. Konsumsi kafein yang dapat ditaksirkan dengan jumlah sekitar 120.000 ton/tahun, dimana tiap hari dikonsumsi sebanyak 70 mg tiap orang. Secangkir kopi mengandung 115 milligram kafein, secangkir espresso (dan kopi tubruk/saring) mengandung sekitar 80 mg kafein, sedangkan kopi instan mengandung sekitar 65 mg kafein. Kopi de-kafein ternyata tidak bebas kandungan kafein, masih mengandung sekitar 3 mg kafein. Satu kaleng Coca-Cola mengandung sekitar 23mg kandungan kafein, Pepsi Cola 25mg,

Mountain Dew 37mg, dan TAB 31mg. Teh mengandung sekitar 40 mg kafein, sedangkan satu ons coklat mengandung 20 mg. Kafein denyut sebagai jantung perangsang dan pada system saraf pusat dapat tergantung pada dosis yang diminum. Kafein dapat menaikkan kecepatan metabolismenya mendorong sekresi asam lambung dan menaikkan urine. Menurut Sivetz kafein mempunyai rumus molekul C 8H10N2O2 dan mempunyai berat molekul 194,2. kafein mempunyai bentuk serbuk dan berwarna putih. Jika dikristalkan pada air kafein dapat mengandung satu molekul air kristal. Pengkristalan dapat dilakukan pada suhu 800C sampai seluruhnya dapat kering pada suhu 1000C. bila kafein mempunyai kristal yang dibuat bukan dari pelarut air tanpa air maka akan meleleh pada suhu 235 0C atau sampai 1760C pada tekanan rendah. Kafein dapat dipisahkan dari suatu senyawa xantina dan mempunyai rumus bangun : CH3 O N N CH3 N N

CH3

Kafein dapat larut dalam beberapa zat pelarut. Penyebaran kelarutan diantara metal dan air pada suhu 80 0C pada

kakekatnya mempunyai kesetimbangan dengan 0,7% berat kafein dalam metal mempunyai kestimbangan dengan 0,7% berat dalam metal klorida 0,5% berat dalam air dan 0,3% berat pada metal klorida. Penambahan larutan pada suhu 38oC atau pada tekanan 1 atm dan beberapa operasi proses pada beberapa tekanan zat pelarut mempercepat kafein dapat berpindah dari biji. 5. PROSEDUR KERJA : Memasukkan 150 ml etanol ke dalam labu destilasi 250 ml. Memasukkan 15,03 g teh kedalam kantong soxlet. Merangkai peralatan ekstraksi selama 2 jam dengan menggunakan penangas minyak. Memasukkan ekstrak kedalam suspensi yang terdiri dari CaCO3 dalam 60 ml air dan mengisarkan hingga kering dengan menggunakan rotavapor. Larutkan residu kedalam 100 ml air dan di didihkan. Menyaring dalam keadaan panas (dengan vacuum), menyaring ulang ekstrak sebanyak 3 kali dengan 50 ml air. Menambahkan 10 ml asam sulfat kedalam filtrate dan diuapkan sampai volumenya tinggal 1/3 nya panas dengan untuk menggunakan rotavapor dalam keadaan

mengambil endapan yang terbentuk flek. Ekstaksi lagi dengan 5 kloroform sebanyak 5 kali. Untuk menghilangkan warna kuning pada lapisan kloroform bilaslah mula-mukla dengan NaOH kemudian dengan air. Uapkan kloroform. Jika terdapat residu itulah kafein.

6. DATA PENGAMATAN : Berat Teh Berat CaCO3 Berat kaca Arloji Berat kaca Arloji + Produk Titik Leleh = 15,03 gram = 20,07 gram = 28,20 gram = 28,41 gram

= 233,6 oC

7. PEMBAHASAN : Dari data pengamatan yang diperoleh dari masing-masing kelompok dapat dikatakan bahwa kadar kafein pada kelompok I lebih tinggi dari pada kelompok II, III, dan V dan kadar kafein paling rendah adalah kelompok II dimana kadar kafein yang diperoleh kelompok I sebesar 1,5 % sedangkan kadar kafein yang diperoleh kelompok II sebesar 0,24 %, kadar kafein kelompok III sebesar 0,94% dan kadar kafein kelompok V sebesar 0,349 %. Kemungkinan ekstraksi yang dilakukan oleh kelompok I untuk memperoleh larutan teh yang jernih berlangsung lama. Hal ini disebabkan oleh kadar kafein dalam teh besar karena semakin besar kadar kafein maka semakin lama ekstraksi yang dilakukan untuk menentukan larutan teh jenih. Ekstraksi dilakukan untuk mendapatkan ekstrak dimana ekstrak yang diperoleh dicampur kedalam suspensi berupa CaCO3 dan air dan juga untuk memperoleh residu digunakan rotavapor dimana rotavapor ini memiliki dua labu yang konsensornya dimiringkan agar residu yang diperoleh tidak bercampur dengan campuran yang lain. Residu yang diperoleh

disaring dalam keadaan panas sebab jika disaring dalam keadaan dingin maka residu yang diperoleh akan mengkristal karena titik leleh kafein tinggi dan pengekstrasian dilakukan dengan menggunakan kloroform sebab jika menggunakan air tidak ada yang menguap karena berat jenis kloroform lebih kecil daripada air sehingga residu yang tertinggal tersebut merupakan kafein yang ada dalam teh. 8. KESIMPULAN : Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh dari masingmasing kelompok maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Kadar kafein kelompok I lebih besar daripada kadar kafein kelompok II, III dan V. 9. DAFTAR PUSTAKA : Petunjuk Praktikum Laboratorium Kimia Organic Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang

Anda mungkin juga menyukai