Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS ULKUS KORNEA

Dokter Pembimbing : dr. Muhammad Edrial, S .M

Di!u!un oleh : Nadhratul Nadhira "t #ulki$li %&%.%'.(')

KEPAN*+ERAAN KL*N*K MA+A RS O+OR*+A "A+AM PER*ODE , APR*L - . ME* (%,& /AKUL+AS KEDOK+ERAN UN*0ERS*+AS +R*SAK+*

LEM"ARAN PEN1ESA2AN

"atam, 33334333334(%,& Di!ahkan oleh,

55555555555555. dr. Muhammad Edrial, S . M

"A" * PENDA2ULUAN

Ulkus kornea merupakan keadaan patologik kornea, yaitu hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea. Akibat kerusakan epitel menyebabkan mikroorganisme masuk ke dalam kornea. Terbentuknya ulkus pada kornea mungkin banyak ditentukan oleh adanya kolagenase yang dibentuk sel epitel baru dan sel radang. Kerusakan dapat terjadi di kornea bagian tepi, tetapi ulkus selalu meluas ke tengah. Biasanya disertai dengan hipopion. Insidensi ulkus kornea tahun 1993 adalah ,3 per 1!!.!!! penduduk di Indonesia. Ulkus kornea adalah keadaan patologik kornea yang ditandai oleh adanya in"iltrate supurati" disertai de"ek kornea bergaung, diskontinuitas jaringan kornea dapat terjadi dari epitel sampai stroma. Ulkus kornea yang luas memerlukan penanganan yang tepat dan #epat untuk men#egah perluasan ulkus dan timbulnya komplikasi berupa des#ematokel, per"orasi, endo"talmitis, bahkan kebutaan. Ulkus kornea yang sembuh akan menimbulkan kekeruhan kornea dan merupakan penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia.

"A" ** LAPORAN KASUS ,.,. *dentita! Pa!ien $ama &enis kelamin Umur *uku Alamat Agama +ekerjaan +endidikan Tanggal Berobat % Tn. $ % 'aki(laki % )1 tahun %( % Batam % Kristen % Bekerja di kebun kelapa sa,it % *-A % 13.)./!13

,.(.

Anamne!i! 0ilakukan alloanamnesis dengan ibu pasien bernama Tn. $ pada tanggal 11 April /!13

pukul !9.!! 2IB di poli mata 3* 4torita Batam. Keluhan utama % pandangan kabur di mata kiri sejak sebulan yang lalu. Keluhan tambahan% terasa gatal di mata kiri.berair,merah dan silau.kadang terasa nyeri. 3i,ayat penyakit sekarang% +asien datang ke poli mata 3*4B dengan keluhan pandangan kabur di mata kiri sejak sebulan yang lalu. +asien juga mengeluh mata kiri terasa gatal dan ber,arna merah, sangat berair, silau dan kadang terasa nyeri. +asien mengeluh kelopak mata kiri membengkak sehingga sulit untuk
4

membuka mata. *atu bulan yang lalu, pasien mengaku mata kirinya terkena biji sa,it saat lagi bekerja di kebun. A,alnya, keluhan yang dirasakan pasien hanya gatal dan mata merah, yang kemudiannya menjadi semakin parah. +asien pernah berobat ke klinik dan dikasi obat tetes mata dan antibiotik tapi tidak ada perbaikan. 3i,ayat penyakit dahulu% Tidak ada ri,ayat penyakit yang sama ataupun penyakit lain. Tidak pernah dira,at dirumah sakit. 3i,ayat penyakit keluarga% Tidak ada ri,ayat penyakit yang sama dengan pasien baik ibu, bapak ataupun saudara. 3i,ayat penyakit ken#ing manis disangkal. 3i,ayat alergi % Tidak ada alergi makanan dan obat(obatan ,.& Pemerik!aan /i!ik Keadaan umum Kesadaran $adi *uhu Kepala T9T 'eher &antung +aru Abdomen @kstremitas % Tampak sakit ringan % 5ompos -entis % 9/ 6. menit % 37,8 !5 % $ormo#hepali % $orrmotia, sekret :(.(; % K<B tidak membesar % B& 1 dan / regular, murmur :(;, gallop :(; % *uara napas =esikular, ,hee>ing (.(, rhonki (.( % 0atar, nyeri tekan :(;, bising usus :?; normal. % akral hangat, edema :(;

,.&.,

Statu! O$talmologi

A40 % 7.7! A4* % 1.3!!

,.&.(

Pemerik!aan Kamar +erang -ata Kanan 4rto"oria ( ( -ata Kiri 4rto"oria ( (

Kedudukan Bola -ata +osisi @kso"talmus @ndo"talmus *upersilia Alopesia *ikatriks +alpebra *uperior @dema *pasme 9iperemis Benjolan Ulkus Bistel 9ordeolum Kala>ion +tosis +alpebra In"erior @dema 9iperemis Benjolan ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( (

( (

( ( ( ( ( ( ( ( (

( ( (
6

Ulkus Bistel 9ordeolum Kala>ion

( ( ( (

( ( ( (

-argo +alpebra *uperior et *ilia @dema 9iperemis @ktropion @ntropion *ekret Benjolan Trikiasis -adarosis Ulkus Bistel ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( (

-argo +alpebra In"erior et *ilia @dema 9iperemis @ktropion @ntropion *ekret Benjolan Trikiasis -adarosis Ulkus Bistel Area Kelenjar 'akrimalis @dema 9iperemis Benjolan Bistel ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( (

+un#tum 'akrimalis @dema 9iperemis *ekret @pikantus ( ( ( ( ( ( ( (

Konjungti=a Tarsal *uperior Kemosis 9iperemis Anemis Bolikel +apil 'itiasis *imble"aron ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( (

Konjungti=a Tarsal In"erior Kemosis 9iperemis Anemis Bolikel +apil 'itiasis *imble"aron ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( (

Konjungti=a Borniks *uperior et In"erior Kemosis 9iperemis *imble"aron Konjungti=a Bulbi Kemosis +terigium +inguekula Blikten *imble"aron ( ( ( ( (
8

( ( (

( ( (

( ( ( ( (

Injeksi konjungti=a Injeksi silier Injeksi episklera +erdarahan subkonjungti=a Kornea Kejernihan @dema Ulkus Blikten -a#ula 'eukoma 'eukoma adheren *ta"iloma $eo=askularisasi +igmen iris Bekas jahitan Tes "luoresein Tes sensibilitas Tes pla#ido 'imbus Kornea Arkus senilis Bekas jahitan *klera *klera biru @piskleritis *kleritis

( ( ( (

? ? ( (

&ernih ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Keruh ( ? ( ( ( ( ( ( ( ( Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

6 (

6 (

( ( (

( ( (

+ergerakan Bola -ata Atas Baik


9

Baik

Ba,ah Temporal Atas

Baik Baik Baik Baik Baik (

Baik Baik Baik Baik Baik (

Ba,ah $asal Atas Ba,ah $istagmus

Tekanan Intra 4kuler +alpasi Tonometri s#hiot> Tidak diperiksa ( Tidak diperiksa (

,.&.& Kornea Kejernihan

Pemerik!aan Kamar 1ela

&ernih ( ( ( (

Keruh ( ( ? (

Keratik presipitat Imbibisio In"iltrat 3uptur terepitelisasi Kamera 4kuli Anterior Kedalaman Kejernihan Blare *el 9ipopion 9i"ema Iris 2arna <ambaran radier

0alam &ernih ( ( ( (

0alam &ernih ( ( ( (

5oklat &elas
10

5oklat &elas

@ksudat Atro"i *inekia anterior *inekia posterior *inekia anterior peri"er Iris bombe Iris tremulans +upil Bentuk Besar 3egularitas Isokoria 'etak 3e"leks #ahaya langsung 3e"leks #ahaya tak langsung *eklusi 4klusi 'eukokoria 'ensa Kejernihan *hado, tes 3e"leks ka#a +igmen iris 'uksasi 'ensa intraokuler 5orpus Aitreus Kejernihan Blare Bunduskopi

( ( ( ( ( ( (

( ( ( ( ( ( (

Bulat / mm 3egular Isokor *entral ? ? ( ( (

Bulat / mm 3egular Isokor *entral ? ? ( ( (

&ernih ( ( ( ( (

&ernih ( ( ( ( (

( (

( (

11

3e"leks "undus +apil 2arna Bentuk

? -erah jambu,bulat,batas tegas !.3 1%3 Baik Baik ?

? -erah jambu,bulat,batas tegas !.3 1%3 Baik Baik ?

Batas 5.0 rasio A.A rasio 3etina -a#ula lutea 3e"leks "o=ea 'ain(lain Uji proyeksi sinar Uji persepsi ,arna :merah hijau;

Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Shado7 +e!t

40 869

4* 869

12

Re$lek! /undu!

40 Tidak dilakukan

4* Tidak dilakukan

13

14

,.. Re!ume +asien laki(laki,usia )1 tahun datang dengan keluhan pandangan mata kiri kabur disertai dengan mata merah,gatal, berair dan silau sehingga sulit untuk membuka mata sejak sebulan yang lalu. Ada ri,ayat trauma sebelum timbulnya keluhan, yaitu mata kirinya terkena biji sa,it saat lagi bekerja di kebun. +asien sudah pernah berobat ke dokter dan diberi obat tetes mata dan antibiotika, namun tetap tidak ada perbaikan. +ada pemeriksaan status o"talmolgi, didapatkan% ( ( ( ( Aisus 40 % 7.7! Aisus 4* % 1.3!! Konjun#ti=a 4*% hiperemis Kornea 4* % keruh di sisi medial.arah jam 1. Terdapat lesi satelit di sekitarnya

,.: Diagno!i! Ker;a Ulkus kornea per"orasi et #ausa jamur 4*

,.< Di$$erential diagno!i! Keratitis bakterial Keratitis pseudomonas

,.<.

Pemerik!aan Penun;ang

15

+emeriksaan lab lengkap Tes laboratorium :darah rutin seperti 9b, '@0, leukosit, hitung jenis leukosit, trombosit; Tes "lurosensi Kultur dengan K49 +emeriksaan gram, giemsa dan K49 :untuk jamur;. +emeriksaan kultur dengan agar darah, agar #oklat dan agar sabouraud.

,.=.

Penatalak!anaan $on medikamentosa 9indari dari memegang mata dengan tangan kotor

-edikamentosa Tari=id 1 tetes.jam 5. 'yteers 1 tetes.jam 5. Tropin 1 tetes.8jam Bormy#o /61 5. Aital /61 -asardal /61

16

,.'. 40

Progno!i! Ad Aitam % ad bonam Ad Aisam % ad bonam

4*

Ad Aitam % ad bonam Ad Aisam % dubia ad bonam

17

"A" *** +*N>AUAN PUS+AKA ANA+OM* KORNEA Kornea :'atin, cornum C seperti tanduk; membentuk bagian anterior bola mata merupakan jaringan transparan dan a=askular mempunyai peranan dalam re"raksi #ahaya. Indeks re"raksi kornea adalah 1,311 dan kekuatan re"raksi sebesar )3 0, merupakan 1!D dari kekuatan re"raksi mata.

<ambar 1. Kornea $ormal

18

<ambar /. +otongan melintang bola mata *e#ara mikroskopik kornea dibagi menjadi @pitel kornea lapisan%

-erupakan lanjutan dari konjungti=a, disusun oleh epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk. 'apisan ini merupakan lapisan kornea terluar yang langsung kontak dengan dunia luar dan terdiri dari 1 lapis sel. @pitel kornea ini mengandung banyak ujung(ujung serat sara" bebas. *el(sel yang terletak di permukaan #epat menjadi aus dan digantikan oleh sel(sel yang diba,ahnya yang bermigrasi dengan #epat. -embran Bo,man

-erupakan lapisan "ibrosa yang terletak di ba,ah epitel tersusun dari serat sel kolagen tipe 1. *troma kornea

19

-erupakan lapisan kornea yang paling tebal tersusun dari serat(serat kolagen tipe 1 yang berjalan se#ara parallel membentuk lamel kolagen. *el(sel "ibroblas ini terletak di antara serat( serat kolagen. -embran 0es#emet

-erupakan membran dasar yang tebal tersusun dari serat(serat kolagen. @ndotel

'apisan ini merupakan lapisan kornea yang paling dalam tersusun dari epitel selapis gepeng atau kuboid rendah. *el(sel ini mensintesa protein yang mungkin diperlukan untuk memelihara membrane 0es#ement. *el(sel ini mempunyai banyak =esikel dan dinding selnya mempunyai pompa $atrium yang akan mengeluarkan kelebihan ion(ion natrium ke dalam kamera okuli anterior. Ion(ion klorida dan air akan mengikuti se#ara pasi". Kelebihan #airan di stroma akan diserap oleh endotel sehingga stroma dipertahankan dalam keadaan sedikit dehidrasi, suatu "aktor yang diperlulan untuk mempertahankan kualitas re"raksi kornea.

<ambar 3. 9istopatologi Kornea Kornea dipersara"i oleh banyak sara" sensoris terutama berasal dari per#abangan pertama :o"talmika; dari ner=us kranialis A :trigeminus;. *eluruh permukaan epitel kornea dan
20

konjungti=a diliputi oleh lapisan tipis air mata, dengan ketebalan 1 E 1! mikrometer. 'apisan air mata ini berkaitan erat dengan keutuhan permukaan epitel kornea dan konjungti=a. /*S*OLO1*S KORNEA Kornea ber"ungsi sebagai membran pelindung dan media re"raksi yang dilalui berkas #ahaya menuju retina. *i"at tembus #ahayanya disebabkan strukturnya yang uni"orm, a=askuler, dan deturgesens. 0eturgesens, atau keadaan dihidrasi relati" jaringan kornea, dipertahankan oleh FpompaF bikarbonat akti" pada endotel dan oleh "ungsi sa,ar epitel dan endotel. @ndotel lebih penting daripada epitel dalam mekanisme dehidrasi, dan #edera kimia,i atau "isikG pada #edera endotel jauh lebih berat daripada #edera pada epitel. Kerusakan sel(sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya si"at transparan. *ebaliknya, #edera pada epitel hanya menyebabkan edema lokal sesaat stroma kornea yang akan menghilang bila sel(sel epitel itu telah beregenerasi. +enguapan air dari tear film prakornea berakibat tear film menjadi hipertonik% proses itu dan penguapan langsung adalah "aktor("aktor yang menarik air dari stroma kornea super"isial untuk mempertahankan keadaan dehidrasi. +enetrasi kornea utuh oleh obat bersi"at bi"asik. *ubstansi larut(lemak dapat melalui epitel utuh, dan substansi larut(air dapat melalui stoma yang utuh. Karenanya agar dapat melalui kornea, obat harus larut(lemak dan larut(air sekaligus. DE/*N*S* Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya in"iltrat supurati" disertai de"ek kornea bergaung, dan diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma. Ulkus kornea karena jamur adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat nekrosis jaringan kornea yang disebabkan oleh "ungi.

21

EP*DEM*OLO1* ULKUS KORNEA Ulkus kornea merupakan penyebab tersering kebutaan di negara(negara berkembang yang disebabkan karena ulkus kornea yang sembuh akan menimbulkan kekeruhan kornea. Berdasarkan sur=ei yang dilakukan di A"rika dan Asia, telah ditemukan bah,a ulkus kornea merupakan penyebab kebutaan nomor dua setelah katarak sebagai penyebab utama kebutaan di banyak negara berkembang di Asia, A"rika dan Timur Tengah. Ulkus kornea juga merupakan penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia. +ola epidemiologi dari ulkus kornea ber=ariasi dari pada tiap negara bahkan di tiap daerah. Insidensi tahunan di Indonesia adalah ,3 per 1!!.!!! penduduk. 0i -andurai 0istri#t, India *elatan diperkirakan terdapat 11,3 kasus per 1!!.!!! penduduk atau paling sedikit sepuluh kali lebih banyak dibandingkan di U*A. Antara *eptember 198 hingga Agustus 1981, ditemukan penderita ulkus kornea sebanyak )! kasus di Kathmandu, $epal. Kemudian dari sepuluh besar kasus yang ditemukan di poliklinik -ata 3*U 0r. *ai"ul An,ar, ulkus kornea menempati urutan ke(9 dengan )!1 kasus dari //.39) pasien yang berkunjung. 0ari distribusinya berdasarkan jenis kelamin, kasus ulkus kornea juga ber=ariasi. +ada penelitian yang dilakukan di 3* *ardjito Hogyakarta didapatkan 77,1D kasus pada laki(laki dan 33,3D kasus pada ,anita. 0i U*A, dari 11D penderita mikrobial keratitis adalah laki(laki. Kemudian di India Utara 71D adalah laki(laki. +redisposisi "aktor populasi laki(laki lebih banyak daripada ,anita, tidak diketahui. -ungkin berhubungan dengan banyaknya kegiatan pada kaum laki(laki sehari(hari meningkatkan risiko terjadinya trauma, termasuk trauma pada kornea. Trauma kornea merupakan penyebab terbanyak :78,)D; terjadinya ulkus kornea di 3umah *akit *ardjito Hogyakarta. 9al yang sama juga terjadi di $epal. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan di <lasgo,, kasus ulkus kornea terbanyak disebabkan oleh pemakaian lensa kontak, sedangkan karena trauma hanya 8,8D. 0alam hal ini mungkin disebabkan pemakaian lensa kontak di Indonesia masih jarang.

22

PA+O/*S*OLO1* DAN PA+O1ENESA @pitel merupakan sa,ar yang e"isien terhadap masuknya mikroorganisme ke dalam kornea. $amun sekali kornea ini #edera, stroma yang a=askkuler dan membran bo,manFs mudah terkena in"eksi oleh berbagai ma#am organisme, seperti bakteri, amuba dan jamur. +erjalanan ulkus kornea dibagi ) stadium% *tadium in"iltrasi progresi" *tadium ulserasi akti" *tadium regresi" *tadium penyembuhan.sikatrisasi

1. *tadium In"iltrasi +rogresi" -ikroorganisme mengalami kesulitan untuk melekat pada epitel, karena epitel mempunyai permukaan yang li#in, membran yang tidak dapat ditembus mikroorganisme, dan ditambah dengan adanya re"laks mengedip dari kelopak mata. Tetapi dengan adanya penurunan alamiah ini maka kuman dapat melekat pada permukaan epitel dan masuk ke dalam stroma melalui epitel yang rusak dan melakukan replikasi. 0alam ,aktu / jam setelah kerusakan kornea timbul reaksi radang yang dia,ali pelepasan "aktor kemotakti" yang merangsang migrasi sel polimorphonuclear :+-$; ke stroma kornea yang berasal dari lapisan air mata dan pembuluh darah limbus. Apabila tidak terjadi in"eksi maka sel +-$ akan menghilang dalam ,aktu )8 jam dan epitel pulih dengan #epat. 5iri khas stadium ini adalah terdapatnya in"iltrat dari leukosit +-$ dan lim"osit ke dalam epitel dan stroma. 5iri klinis pada epitel terdapat kekeruha yang ber,arna putih atau kekuning( kuningan, edema dan akhirnya terjadi nekrosis. Keadaan tersebut tergantung pada =irulensi kuman, mekanisme pertahanan tubuh dan pengobatan antibiotika. -ikroorganisme akan di"agosit oleh sel +-$. *el ini akan mengeluarkan en>im E en>im yang men#erna bakteri, dan juga merusak jaringan sekitarnya.

23

/. *tadium Ulserasi Akti" +ada epitel dan stroma terjadi nekrosis, pengelupasan, dan timbul suatu #ekungan :de"ek;. &aringan sekitarnya terdapat in"iltrasi sel radang, dan edema. +ada pemeriksaan klinis terdapat kornea ber,arna putih keabuan dengan dasar ulkus yang nekrosis. +ada bilik mata depan timbul reaksi radang ringan atau sampai terjai hipopion, dan ble"arospasme pada kelopak mata. +enderita mengeluh rasa nyeri, "oto"obia, lakrimasi, dan penurunan tajam penglihatan. Ulkus meluas ke lateral atau ke lapisan yang lebih dalam sehingga menimbulkan des#emetokel, atau bahkan sampai per"orasi. 3. *tadium 3egresi +ada stadium ini terjadi regresi dari perjalanan penyakit di atas, karena adanya mekanisme pertahanan tubuh atau pengobatan. 5iri regresi tersebut antara lain, berkurangnya keluhan rasa nyeri, "oto"obia, lakrimasi dan keluhan E keluhan lainnya. *e#ara klinis tampak in"iltrat menge#il, batas ulkus lebih tegas, daerah nekrotik mendangkal, tanda E tanda radang berkurang. ). *tadium +enyembuhan . *ikatrisasi Ada penyembuhan timbul epitelisasi dari semua sisi ulkus, "ibroblast membentuk stroma baru dan dilanjutkan dengan pengeluaran debris. *troma baru terbentuk diba,ah epitel dan menebal, sehingga epitel terdorong ke depan. *troma tersebut mengisi seluruh de"ek, sehingga permukaan kornea yang terin"eksi menjadi rata atau meninggalkan sedikit #ekungan. +ada stadium ini keluhan semakin berkurang, tajam penglihatan mulai membaik. &aringan nekrotik mulai diganti dengan jaringan "ibrosa, pembuluh darah mulai timbul dan menutup ulkus dengan memba,a "ibrosa. Bila penyembuhan sudah selesai, pembuluh darah mengalami regresi. &aringan sikatrik yang terjadi tidak transparan, tetapi lama kelamaan kepadatannya akan berkurang terutama pada de,asa muda dan anak E anak. 0erajat sikatrisasi setelah ulkus berma#am E ma#am mulai dari nebula, makula, dan leukoma. KLAS*/*KAS* ULKUS KORNEA 0ikenal dua bentuk ulkus kornea yaitu ulkus kornea sentral dan marginal:peri"er;. Ulkus Kornea *entral
24

Ulkus kornea sentral biasanya merupakan ulkus in"eksi akibat kerusakan epitel. 'esi terletak di sentral, jauh dari limbus =askular. 9ipopion biasanya menyertai ulkus. @tiologi ulkus kornea sentral biasanya bakteri, =irus, dan jamur. Biasanya dimulai dari trauma ke#il dari epitel kornea, seperti tergores oleh pensil atau terkena debu yang disusul in"eksi sekunder. 1. Ulkus Kornea Bakterialis Staphylococcus aureus Staphylococcus epidermidis Pneumococcus Hemolytic streptococcus Hemolytic streptococcus Proteus sp Enterobacter aerogenes

/. Ulkus Kornea 4leh &amur Bentuk "ilamen Aspergillus dan Fusorium lebih sering di iklim tropis dan subtropis Bentuk ragi Candida lebih sering di iklim dingin

3. Ulkus Kornea 4leh =irus Ulkus kornea yang disebabkan oleh =irus, yaitu Herpes simpleks. *esudah in"eksi primer, =irus menetap se#ara laten di ganglion trigeminum. *erangan umumnya dipi#u oleh demam, pajanan

25

sinar ultra=iolet, trauma, stres psikis, a,al menstruasi atau imunosupresi lokal atau sistemik lainnya. Umumnya unilateral. Ulkus Kornea -arginal :peri"er;

Ulkus peri"er merupakan peradangan kornea bagian peri"er berbentuk khas yang biasanya terdapat pada daerah jernih antara limbus dan kornea dengan tempat kelainannya. 0iduga dasar kelainannya adalah suatu reaksi hipersensiti"itas terhadap eksotoksin bakteri, reaksi alergi, in"eksi, dan penyakit kolagen =askular. Ulkus marginal merupakan ulkus kornea yang terdapat pada orangtua yang sering dihubungkan dengan reumati dan debilitas. 9ampir !D kelainan ini dihubungkan dengan in"eksi sta"ilokok. +ada beberapa kejadian berhubungan dengan alergi terhadap makanan. +erjalanan penyakit dapat berubah E ubah, dapat sembuh #epat dapat pula kambuh dalam ,aktu singkat. Kebanyakan ulkus kornea peri"er bersi"at jinak namun sangat sakit. Ulkus E ulkus ini bukan proses in"eksi, ulkus timbul akibat sensitisasi terhadap prosuk bakteri, antibodi dari pembuluh limbus bereaksi dengan antigen yang berdi"usi melalui epitel kornea. Ulkus kornea peri"er antara lain berupa% ulkus dan in"iltrat marginal ulkus mooren keratokonjungti=itis phly#tenular keratitis marginal pada penyakit autoimun ulkus kornea akibat de"isiensi =itamin A keratitis neurotropik keratitis pajanan.

26

ULKUS KORNEA E.? >AMUR Ulkus kornea "ungi yang sebelumnya banyak dijumpai pada masyarakat pertanian kini banyak juga ditemukan pada masyarakat perkotaan. 9al ini disebabkan pemakaian kortikosteroid dalam jangka ,aktu lama. *ebelum pemakaian kortikosteroid, ulkus kornea "ungi hanya timbul jika stroma kornea kemasukan organisme dalam jumlah sangat banyak. -ata yang belum terpengaruh kortikosteroid dapat mengatasi in=asi organisme dalam jumlah sedikit. *ebagian besar ulkus ini disebabkan organisme opotunistik seperti Candida Fusarium Aspergillus Penicillium dan Cephalosporium. Tidak ada #iri khas yang membedakan masing( masing ulkus "ungi tersebut. Kerokan ulkus "ungi ke#uali yang disebabkan Candida mengandung hyphae, sedangkan kerokan dari ulkus Candida mengandung pseudohyphae atau bentuk ragi, yang menampakkan kun#up(kun#up khas. 5ara in"eksi % -elalui luka akibat ranting pohon, daun dan bagian E bagian tumbuhan 'uka akibat ekor binatang -elalui ulkus kornea sekunder -elalui lensa kontak

1E>ALA KL*N*S <ejala Klinis Umum <ejala subjekti" ulkus pada semua penderita adalah sama, yaitu% penurunan tajam penglihatan, "oto"obia, nyeri, mata merah, mata berair, bengkak dan terdapat sekret. <ejala objekti" ulkus kornea% pada kelopak dan konjungti=a tampak hiperemis, edema, blepharospasme, dan tampak sekret. +ada epitel tampak ulkus, pada stroma terdapat in"iltrat ,arna putih keabuan, pada jaringan sekitarnya terdapat in"iltrat dan edema. +ada bilik mata depan tampak reaksi radang mulai dari tingkat ringan sampai terbentuk hipopion.

27

3ingan serta beratnya gejala tergantung pada =irulensi kuman penyebabnya, kondisi penderita, serta lamanya gejala sebelum penderita datang untuk berobat. 1ambaran Klini! S e!i$ik Ulku! Kornea Oleh >amur Ulkus "ungi bersi"at indolen dengan in"iltrat kelabu, "ilamentous disertai hipopion, peradangan nyata pada bola mata, ulserasi super"isial, dan lesi satelit :umumnya in"iltrat, di tempat yang jauh dari daerah ulserasi utama;. 'esi utama maupun satelit berbentuk plak dengan tepi tidak teratur di ba,ah lesi kornea utama, disertai reaksi kamera okuli anterior yang hebat dan abses kornea. 0apat terjadi hipopion minimal dengan permukaan tidak rata atau sering kambuh, pengobatan dengan antibiotika tidak ada perbaikan.

Pemerik!aan Penun;ang +emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan% 1. *lit lamp -erupakan alat untuk melihat benda menjadi lebih besar dibanding ukuran normal. 'oupe mempunyai kekuatan ) E 7 0. +emeriksaan akan lebih sempurna bila dilakukan bila dilakukan di kamar yang digelapkan.

<ambar ). +emeriksaan slitlamp

28

<ambar . Ulkus dengan hipopion +ada gambaran slit lamp menunjukan luas, ul#us sentral kornea yang disebabkan "ungi "usarium. Ulkus karena jamur memberikan gambaran abu/, batas tidak jelas, dengan lesi satelit. /. Uji "lueresense Kertas "lueresense yang telah terlebih dahulu dibasahi oleh garam "isiologi diletakkan di dalam sakus konjungti=a anterior. +enderita diminta untuk menutup matanya selama /! detik, beberapa saat kemudian kertas ini diangkat dilakukan irigasi konjungti=a dengan garam "isiologis. 0ilihat permukaan kornea bila terlihat ,arna hijau dengan sinar biru berarti ada kerusakan epitel kornea. 0e"ek kornea akan terlihat hijau karena pada bagian itu akan bersi"at basa dan memberi ,arna hijau. +ada keadaan ini disebut uji "lueresense positi". 3. Uji "estel 0isebut juga *eidel :untuk mengetahui letak dan adanya kebo#oran kornea;. +ada konjungti=a in"erior ditaruh kertas "luresense atau diteteskan "lueresense. Kemudian dilihat adanya #airan mata yang keluar dari "istel kornea. Bila terdapat kebo#oran kornea adanya "istel kornea akan terlihat pengaliran #airan mata yang ber,arna hijau mulai dari lubang "istel. ). +apan pla#ido Untuk melihat lengkungan kornea. 0ipakai papan pla#ido dengan gambaran lingkaran konsentris putih hitam yang menghadap sumber #ahaya, sedang pasien sendiri membelakangi jendela. -elalui lubang di tengah plasidoskop dilihat gambaran bayangan plasido pada kornea.
29

. +emeriksaan gram, giemsa dan K49:untuk jamur; +emeriksaan kultur dengan agar darah, agar #oklat dan agar sabouraud 7. Uji sensiti=itas kornea

Pengobatan +engobatan umumnya untuk ulkus adalah dengan siklopegik, antibiotik yang sesuai topi#al dan subkonjungti=a, dan pasien dira,at bila mengan#am per"orasi, pasien tidak dapat memberi obat sendiri, tidak terdapat reaksi obat, dan perlunya obat sistemik. *e#ara umum tukak diobati%

Tidak boleh dibebat, karena akan menaikkan suhu sehingga akan ber"ungsi sebagai in#ubator

*ekret yang terbentuk dibersihkan ) kali satu hari 0iperhatikan kemungkinan terjadinya glau#oma sekunder 0ebridement sangat membantu penyembuhan 0iberi antibiotik yang sesuai dengan kausa. Biasanya diberi lo#al ke#uali dalam keadaan berat.

+rinsip terapi ulkus kornea adalah sebagai berikut%

Benda asing dan bahan yang merangsang harus lekas dihilangkan. @rosi kornea yang seke#il apapun harus diperhatikan dan diobati sebaik(baiknya.

+emberian sikloplegika *ikloplegika yang sering digunakan adalah sul"as atropin karena bekerjannya lama 1(/ minggu. @"ek kerja atropin adalah sebagai berikut%

1. *edati", menghilangkan rasa sakit /. 0ekongesti", menurunkan tanda radang

30

3. -enyebabkan paralise m.siliaris dan m.konstriktor pupil. 0engan lumpuhnya m.siliaris mata tidak mempunyai daya akomodasi sehingga mata dalam keadaan istirahat. 0engan lumpuhnya m.konstriktor pupil, terjadi midriasis, sehingga sinekia posterior yang telah terjadi dapat dilepaskan dan di#egah pembentukan sinekia posterior yang baru

Antibiotik

Antibiotik yang sesuai dengan kuman penyebabnya atau yang berspektrum luas dapat diberikan sebagai salep, tetes, atau suntikan subkonjun#ti=a.

Bedah

Tindakan bedah meliputi


Keratektomi super"i#ial tanpa membuat perlukaan pada membran Bo,man Keratektomi super"i#ial hingga membrane Bo,man atau stroma anterior Tissue adhesi=e atau gra"t amnion multilayer Blap konjungti=a +at#h gra"t dengan "lap konjungti=a Keratoplasti tembus Bas#ia lata gra"t

5ara +engobatan Ulkus Kornea &amur Untuk stadium a,al dapat diberikan natamisin dam ampoterisin B. Apabila tidak e"ekti", terapi dihentikan selama /) jam, kemudian spesimen dilakukan kultur. &ika tidak ada respon terhadap obat E obatan, in"iltrasi kornea dan ulkus meluas serta timbul des#emeto#el atau terjadi per"orasi, maka keratoplasti diindikasikan. 4bat topikal yang digunakan untuk ulkus "ungi adalah natamy#in D, amphoteri#in B :!,1 ( !,3D;, nystatin, itra#ona>ol oral /!! mg.hari atau mi#ona>ole. Untuk pengobatan subkonjungti=a
31

digunakan natamy#in atau mi#ona>ole. Untuk sistemik digunakan "ly#ytosine per oral atau ketokona>ole.

Kom lika!i Ulku! Kornea Komplikasi pada ulkus kornea ber=ariasi, stroma kornea yang hilang dan hanya tinggal membran des#emetFs bisa menyebabkan penonjolan membran des#emetFs, per"orasi, endo"talmitis, bahkan menimbulkan kebutaan apabila penanganan tidak tepat. Komplikasi ulkus kornea dapat bersi"at menghan#urkan. +er"orasi kornea dapat terjadi,

,alaupun jarang. 0apat terjadi jaringan sikatrik pada kornea yang mengakibatkan hilangnya =isus parsial atau menyeluruh. 0apat juga timbul syne#hiae anterior dan posterior, glaukoma, endopthalmitis dan katarak

32

"A" ,0 KES*MPULAN

0i Indonesia kekeruhan kornea masih merupakan masalah kesehatan mata sebabkelainan ini menempati urutan kedua dalam penyebab utama kebutaan. +enyakit ini makin banyak dijumpai pada pekerja pertanian dan kini makin banyak dijumpai pada penduduk perkotaan sejak mulai dipakainya obat kortikosteroid dalam pengobatan mata Kebanyakan ulkus kornea karena jamur disebabkan oleh organisme oportunis seperti#andida "usarium, aspergillus, peni#ilium, #ephalosporium, dan lain(lain. Tidak ada #iri khas yang membedakan ulkus jamur ini. 0engan penanganan sedini mungkin, in"eksi pada kornea dapat sembuh, tanpa harus terjadi ulkus. Bila ulkus kornea tidak diterapi, dapat merusak kornea se#ara permanen. 0an juga dapat mengakibatkan per"orasi dari interior mata, sehingga menimbulkan penyebaran in"eksi dan meningkatkan resiko kehilangan penglihatan yang permanen. *emakin telat pengobatan ulkus kornea, akan menimbulkan kerusakan yang banyak dan timbul jaringan parut yang luas.

33

DA/+AR PUS+AKA 1. Asbury Taylor, *anitato &ames &. Trauma, Aaughan 0aniel <, @=a +aul 3iordan. !ftalmologi "mum. @disi IIA. &akarta % 2idya -edikaG /!!!.p.38!(81 /. <rigsby, 2. *. /!!). 5orneal Ul#eration and Ul#erati=e Keratitis. :http%..,,,.emedi#ine.#om.emerg.topi#11 .htm;. 0iakses tanggal 1 April /!13. 3. $. 2ijaya *. 0, 0r. "lkus #ornea dalam $lmu Penyakit %ata& &akarta, 1983. ). +erhimpunan 0okter Ahli -ata. $lmu Penyakit %ata& Airlangga Uni=ersity +ress . *idartha Ilyas, +ro". 0r, *p-. "lkus #ornea dalam Ilmu +enyakit -ata. B+ BKUI, @disi kedua, &akarta, /!!/G hal. 17)(11/

34

Anda mungkin juga menyukai