Anda di halaman 1dari 3

kandungan bahan aktif Super Sol: Texapon, camperlan, EDTA, sodium sulfat, fisative, parfume, citrid acid, dsb

Pine Oil 2,5% yang terkandung di dalamnya dapat efektif membunuh kuman Desinfektan 08 OCT Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunaka n untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Sedangkan antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang da pat menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses de sinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan pakaian. Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik ka rena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut harus memil iki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang pena mbahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses ste rilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua ba han desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi. Bahan kimia tertentu merupakan zat aktif dalam proses desinfeksi dan sangat mene ntukan efektivitas dan fungsi serta target mikroorganime yang akan dimatikan. Da lam proses desinfeksi sebenarnya dikenal dua cara, cara fisik (pemanasan) dan ca ra kimia (penambahan bahan kimia). Dalam tulisan ini hanya difokuskan kepada car a kimia, khususnya jenis-jenis bahan kimia yang digunakan serta aplikasinya. Banyak bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan, tetapi umumnya dike lompokkan ke dalam golongan aldehid atau golongan pereduksi, yaitu bahan kimia y ang mengandung gugus -COH; golongan alkohol, yaitu senyawa kimia yang mengandung gugus -OH; golongan halogen atau senyawa terhalogenasi, yaitu senyawa kimia gol ongan halogen atau yang mengandung gugus -X; golongan fenol dan fenol terhalogen asi, golongan garam amonium kuarterner, golongan pengoksidasi, dan golongan bigu anida. Telah dilakukan perbandingan koefisien fenol turunan aldehid (formalin dan gluta raldehid) dan halogen (iodium dan hipoklorit) terhadap mikroorganisme Staphyloco ccus aureus dan Salmonella typhi yang resisten terhadap ampisilin dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan dari disinfektan turunan aldehid dan halogen yang d ibandingkan dengan fenol dengan metode uji koefisien fenol . Fenol digunakan seb agai kontrol positif, aquadest sebagai kontrol negatif dan larutan aldehid dan h alogen dalam pengenceran 1 : 100 sampai 1 : 500 dicampur dengan suspensi bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi resisten ampisilin yang telah diinok ulum, keburaman pada tabung pengenceran menandakan bakteri masih dapat tumbuh. N ilai koefisien fenol dihitung dengan cara membandingkan aktivitas suatu larutan fenol dengan pengenceran tertentu yang sedang diuji. Hasil dari uji koefisien fe nol menunjukan bahwa disinfektan turunan aldehid dan halogen lebih efektif membu nuh bakteri Staphylococcus aureus dengan nilai koefisien fenol 3,57 ; 5,71 ; 2,1 4 ; 2,14 berturut-turut untuk formalin, glutaraldehid, iodium dan hipoklorit, be gitu juga dengan bakteri Salmonella typhi, disinfektan aldehid dan halogen masih lebih efektif dengan nilai koefisien fenol 1,81 ; 2,72 ; 2,27 dan 2,27 berturut -turut untuk formalin, glutaraldehid, iodium dan hipoklorit. Disinfeksi dan antiseptik

Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia a tau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan ja lam membunuh mikroorganisme patogen. Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permu kaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik. Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pa da jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati. Desinfektan dapa t pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasny a. Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-alat tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak karena dapat menghambat proses disinfe ksi. Macam-macam desinfektan yang digunakan: Alkohol Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit. A lkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi unguk mendesinfeksi permukaan, namun ADA tidak menganjurkkan pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi permukaan oleh karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa. Aldehid Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada kedokteran gigi , baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak d apat disterilkan, diulas dengan kasa steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada inst rumen dapat mengiritasi kulit/mukosa, operator harus memakai masker, kacamata pe lindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam wakt u 10-20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10 jam. Biguanid Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas dalam bid ang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak, misalnya 0,4% larutan p ada detergen digunakan pada surgical scrub (Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukon at pada larutan air digunakan sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsent rasi lebih tinggi 2% digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap bakteri Gram(+) maupun Gram(-). Efektivitasnya pada rongga mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan salivary mucus. Senyawa halogen. Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion halide. Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada lo gam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros, Domestos, dan B etadine). Fenol Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan a lat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organik. Zat in i bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah. Namun karena sebagian besar bakt eri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium . Klorsilenol Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebaga i antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terb atas sebagai desinfektan (misalnya Dettol). Desinfeksi permukaan Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda mati. Disinfektan d ibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa kelompok mikroorganisme, disinfe ktan tingkat tinggi dapat membunuh virus seperti virus influenza dan herpes, tetap i tidak dapat membunuh virus polio, hepatitis B atau M. tuberculosis.

Untuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah satu dari tiga desinfektan sep erti iodophor, derivate fenol atau sodium hipokrit : Iodophor dilarutkan menurut petunjuk pabrik. Zat ini harus dilarutkan baru setia p hari dengan akuades. Dalam bentuk larutan, desinfektan ini tetap efektif namun kurang efektif bagi kain atau bahan plastik. Derivat fenol (O-fenil fenol 9% dan O-bensil-P klorofenol 1%) dilarutkan dengan perbandingan 1 : 32 dan larutan tersebut tetap stabil untuk waktu 60 hari. Keunt ungannya adalah efek tinggal dan kurang menyebabkan perubahan warna pada instrumen atau permukaan keras. Sodium hipoklorit (bahan pemutih pakaian) yang dilarutkan dengan perbandingan 1 : 10 hingga 1 : 100, harganya murah dan sangat efektif. Harus hati-hati untuk be berapa jenis logam karena bersifat korosif, terutama untuk aluminium. Kekurangan nya yaitu menyebabkan pemutihan pada pakaian dan menyebabkan baru ruangan sepert i kolam renang. Untuk mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga desinfektan diatas. Tiap desinfektan tersebut memiliki efektifitas tingkat menengah bila permu kaan tersebut dibiarkan basah untuk waktu 10 menit.

Anda mungkin juga menyukai