Anda di halaman 1dari 22

SKENARIO II

Promosi Jabatan Ibu Siti, 40 tahun dipromosikan sebagai manager di kantor pusat sebuah perusahaan multinasional. Perusahaan mewajibkannya untuk mengikuti General Medical Check Up. Dari hasil pemeriksaan diketahui, secara umum kesehatan ibu siti baik kecuali nilai profil lipid darah yang berada di atas normal. Dokter menyarankan agar ibu siti rajin berolahraga secara teratur, mengatur pola makan dan mengkosumsi makanan yang halal dan thoyibah.

Sasaran Belajar

LI.1 Memahami dan Menjelaskan General Medical Check Up (GMC) LO 1.1 Definisi General Medical Check Up (GMC) 1.2 Tujuan General Medical Check Up (GMC) 1.3 Jenis-jenis General Medical Check Up (GMC) 1.4 Prosedur General Medical Check Up (GMC) LI.2 Memahami dan Menjelaskan Profil Lipid Darah LO 2.1 Definisi profil lipid darah 2.2 Profil Lipid Darah Normal 2.3 Profil Lipid Darah Abnormal 2.4 Pencegahan dan penangangan akibat dari profil lipid darah abnormal LI.3 Memahami dan Menjelaskan Makanan yang Halal dan Thoyibah LO 3.1 Definisi Halal dan thoyibah 3.2 Syarat-syarat makanan yang halal dan thoyibah 3.3 Dalil-dalil tentang makanan yang halal dan thoyibah

LI.1 Memahami dan Menjelaskan General Medical Check up (GMC) LO 1.1 Definisi GMC General medical check up atau GMC merupakan pemeriksaan minimal lengkap berupa beberapa jenis pemeriksaan laboratorium dan penunjang lain (non laboratorium), yang harus dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang umum terjadi. Beberapa kelainan atau penyakit yang bisa dideteksi secara langsung maupun tidak langsung dengan melakukan GMC, yakni: Penyakit yang dapat langsung dideteksi dengan GMC adalah hipertensi, diabetes mellitus, kelainan lemak darah, penyakit darah (anemia, kanker darah), penyakit hati (hepatitis, sirosis, kanker hati), penyakit ginjal (infeksi, kebocoran ginjal, gagal ginjal), penyakit reumatik, asam urat, penyakit paru, dan penyakit jantung koroner. - Sementara untuk penyakit yang tidak langsung terdeteksi, maka GMC merupakan langkah awal menuju ke arah kepastian diagnosis dari penyakit yang diduga. LO 1.2 Tujuan GMC untuk mendeteksi secara dini bila ada masalah kesehatan tersembunyi yang belum menunjukkan gejala, terutama penyakit-penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, penyakit liver dan diabetes mellitus. Selain mendeteksi dini penyakit, medical checkup juga menentukan tingkat kebugaran dan kesehatan umum. LO 1.3 Jenis-jenisGMC 1. Uji Kesehatan Dasar a. Pemeriksaan fisik oleh dokter umum. b. Thorax toto PA. c. Laboratorium, termasuk pemeriksaan untuk ; 1). Darah rutin (HB, Leukosit, jenis leukosit, LED). 2). Urin rutin (PH, BJ, Protein, glukosa, warna, kristal, sel-sel darah, keton). 3). Tinja rutin (warna, konsistensi, sel-sel daraih, parasit, telur cacing, sisa makanan, darah samar). 2. Uji Kesehatan Dibawah 35 Tahun a. Spesialis Penyakit Dalam. b. Spesialis Kebidanan & Kandungan.

c. EKG. d. Rontgen. e. Laboratorium, termasuk ; 1). Darah rutin. 2). Urin Lengkap. 3). SGOT. 4). SGPT. 5). Fungsi Ginjal. 6). Analisa Lemak. 7). Gula Darah Puasa. 8). Hepatitis B. 9). Makanan. 3. Uji Kesehatan Diatas 35 tahun (A) a. Spesialis Penyakit Dalam. b. Spesialis Bedah. c. Spesialis Kebidanan & Kandungan. d. Spesialis Mata. e. Spesialis Saraf. f. EKG. g. Treadmil. h. USG Abdomen. i. EEG. j. Rontgen. k. Laboratorium, terdiri dari : 1). Darah Lengkap.
4

2). Urin Lengkap. 3). Feses Lengkap. 4). SGOT. 5). SGPT. 6). Fungsi Ginjal. 7). Analisa Lemak. 8). Gula Darah Puasa. 9). Hepatitis B 10) Makanan. 4. Uji Kesehatan Diatas 35 Tahun (B) Sama dengan uji kesehatan diatas 35 tahun paket A, ditambah dengan : a. Audiometri. b. Spesialis THT. 5. Uji Kesehatan Eksekutif a. Pemeriksaan fisik oleh dokter ; 1). Spesialis penyakit dalam. 2). Spesialis mata. 3). Spesialis saraf. 4). Spesialis bedah. 5). Spesialis kebidanan. 6). Spesialis THT. 7). Spesialis Jantung. 8). Dokter gigi. b. Rontgen/foto dada. c. EKG.
5

d. USG (Ultrasonography) abdomen. e. EEG (Electroensefalography). f. Treadmill Test. g. Echocardiography. h. Spirometri. i. Audiometri. j. Laboratorium, termasuk pemeriksaan untuk ; 1). Darah lengkap. 2). Urin Lengkap. 3). Feses/tinja lengkap. 4). Fungsi hati 5). Fungsi ginjal. 6). Analisa lemak. 7). Gula Darah puasa dan 2 jam pp. 8). VDRL. 9). Petanda Hepatitis. 10).Anti HCV. 11). PSA. 12). Pap smear. 13). Anti HIV. 14). Makanan. 6. Uji Kesehatan Khusus Jantung a. Dokter spesialis jantung. b. EKG. c. Rontgen.
6

d. Echocardiogram. e. Treadmill Test. f. Laboratorium, terdiri dari ; 1). Darah lengkap. 2). Urin Lengkap. 3). Agregasi Trombosit. 4). Fibrinogen. 5). Analisa Lemak. 6). Gula darah puasa dan 2 jam PP. 7). Makanan. 7. Uji Kesehatan Khusus Ginjal a. Dokter spesialis penyakit dalam. b. USG (Ultrasonography). c. BNO IVP. d. Laboratorium ; 1). Darah lengkap. 2). Urin lengkap. 3). Fungsi ginjal. 4). Gula darah puasa dan 2 jam PP. 5). Makanan. 8. Uji Kesehatan Khusus Hati a. Dokter spesialis penyakit dalam. b. USG. c. Laboratorium, terdiri dari : 1). Darah lengkap.
7

2). Urin lengkap. 3). Fungsi hati. 4). Cholinesterase. 5). AFP. 6. Petanda Hepatitis; HbsAg & Anti Hbs. 9. Uji Kesehatan Khusus Paru a. Dokter Spesialis Penyakit Paru. b. Foto dada. c. Spirometri. d. Laboratorium, terdiri dari ; 1). Darah lengkap. 2). Urin lengkap. 3). Sputum BTA 1x. 4). Mycodot. 10. Uji Kesehatan Pra Nikah a. Dokter umum. b. Rontgen/foto dada. c. Laboratorium, terdiri dari ; 1). Golongan darah dan rhesus. 2). VDRL. 3). Petanda Hepatitis : HbsAg & Anti Hbs. 4). Sekret GO (Pria). 5). Anti HIV. 11. Uji Kesehatan Khusus Kandungan a. Dokter Spesialis Obgin Khusus.
8

b. Pap smear Thin Prep. c. Kolposkopi. d. USG Trans Vaginal. e. Pemeriksaaan tambahan jika diperlukan : 1). Biopsi. 2). Mikrokuret. 3). Eksisi. 4). Ca125 5). Test HPV-DNA.

12. Uji Kesehatan Khusus Otak & Saraf a. Konsultasi dengan spesialis saraf, pemeriksaan fisik umum. b. Pemeriksaan fungsi otak (brain mapping & CT Scan, sesuai kasus). c. Pemeriksaan fungsi saraf. d. Pemeriksaan fungsi memori (sesuai kasus). e. Pemeriksaan laboratorium, seperti ; 1). Darah lengkap. 2). Urin Lengkap. 3) Warna, Kristal, Urobilin, Urobilinogen, Sedimen. 4) Agregasi trombosit. 5) Analisa lemak; Kol. Total, HDL, LDI, Tg. 6) Gula darah puasa dan 2 jam setelah makan. 13. Uji Kesehatan Anti Aging a. Silver. 1). Konsultasi dokter.

2). Pengukuran Body Mass Index. 3) Hematologi lengkap. 4). Profil Kolesterol lengkap: Kolesterol total, HDL, LDL, Trigleserida. 5). Profil Gula Darah puasa. 6). Profil Hormon anti-aging: DHEA, Free Testosterone, FT-3, TSH, Estradiol, Progesterone, lgF-1, Cortisol. 6). Penanda Tumor: CEA & AFP (khusus wanita) atau Penanda Tumor: PSA (Khusus Pria. b. Gold. 1). Konsultasi dokter. 2). Pengukuran Body Mass Index. 3). Hematologi lengkap. 4). Analisa Urine Lengkap 5). Profil Kolesterol lengkap: Kolesterol total, HDL, LDL, Trigleserida. 6). Profil Gula Darah puasa. 7). Profil Hormon anti-aging: DHEA, Free Testosterone, FT-3, TSH, Estradiol, Progesterone, lgF-1, Cortisol. 8). Penanda Tumor: CEA & AFP (khusus wanita) atau PSA (khusus pria). 9). Deteksi Osteoperosis: Esteocalcin, B-Crosslaps.

c. Platinum. 1). Konsultasi dokter. 2). Pengukuran Body Mass Index. 3). Hematologi lengkap. 4). Analisa Urine Lengkap. 5). Profil Kolesterol lengkap: Kolesterol total, HDL, LDL, Trigleserida.

10

6). Profil Jantung & Diabetes: Hs-Crp, Lp-a, Homosistein, Gular darah puasa, HbA1C. 7). Profil Hati: SGOT, SGPT. 8). Profil Ginjal: Ureum, Kreatinin, Asam urat. 9). Profil Hormon anti-aging: DHEA, Free Testosterone, FT-3, TSH, Estradiol, Progesterone, lgF-1, Cortisol. 10) Penanda Tumor: CEA & AFP (khusus Wanita) atau PSA (khusus Pria). 11) Deteksi Osteoperosis: Esteocalcin, B-Crosslaps.

d. Total Care. 1). Konsultasi dokter. 2). Pengukuran Body Mass index. 3). Hematologi lengkap. 4). Profil Kekentalan Darah: Laju Endap Darah, Prothombine Timer, INR, Fibrinogen. 5). Analisa Urine Lengkap. 6). Profil Kolesterol lengkap: Kolesterol total, HDL, LDL, Trigleserida. 7). Profil jantung & Diabetes: Hs-cRP, Lp-a, Homosistein, Gula darah puasa, HbA1C. 8). Profil Hati: SGOT, SGPT. 9). Profil Ginjal: Ureum, Kreatinin, Asam urat. 10). Profil Hormon anti-aging: DHEA, Free Testosterone, FT-3, TSH, Estradiol, Progesterone, lgF-1, Cortisol. 11). Penanda Tumor: CEA & AFP (khusus Wanita) atau PSA (khusus Pria). 12). Deteksi Osteoperosis: Esteocalcin, B-Crosslaps. 13). SHBG.

11

14 Uji Kesehatan Khusus Perokok a. Spirometri b. Pemeriksaan volume paru dengan body plethysmography dan cardiopulmonary exercise test c. Foto Toraks d. EKG + Echocardiograpy e. Pemeriksaan Laboratorium seperti : 1). darah lengkap 2). DPL 3). Pemeriksaan fungsi hati 4). Pemeriksaan fungsi ginjal 5). Gula darah puasa dan post prandial 6). Profil lipid f. Konsultasi Paru g. Konsultasi Jantung h. KonsultasiPsikiatri i. Petugas follow up Program Berhenti Merokok j. Bila diperlukan : konsultasi dengan ahli nutrisi dan Spesialis rehabilitasi medik, CT Scan Toraks dengan Kontras 15. Berikut adalah beberapa contoh pemeriksaan tambahan yang kami sediakan dalam dalam medical check up a. Body mass index (Indeks massa tubuh) b. Smoking ratio (rasio merokok) c. Wellness Test (kes kebugaran) d. Metabolic syndrome (tes gangguan metabolisme) e. Mental stress level (tes tingkat stress) f. Fatigue test (tes kelelahan)
12

LO 1.4 Prosedur GMC Medical checkup dapat dilakukan oleh internis atau dokter umum yang berkualifikasi melakukannya. Prosedurnya dapat meliputi beberapa langkah berikut: Wawancara riwayat kesehatan. Dokter akan menanyakan kondisi umum, penyakit dan operasi yang pernah Anda jalani atau obat-obatan yang diambil. Dia juga menanyai gaya hidup Anda, seperti apakah Anda merokok, pola makan Anda, apakah Anda teratur berolahraga dan lainnya. Dia juga akan menanyakan apakah ada penyakit tertentu yang menurun di keluarga Anda, seperti diabetes melitus, serangan jantung atau kanker. Pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan diagnosis lebih lanjut untuk menentukan kesehatan umum, misalnya: pengukuran tekanan darah, detak jantung, denyut nadi, pemeriksaan pernapasan, kulit, abdomen, leher, kelenjar getah bening dan refleks saraf. Dengan cara ini dokter dapat menemukan, misalnya, bila ada tanda-tanda penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan hipertensi. Dokter juga perlu mengukur tinggi dan berat badan untuk menghitung indeks massa tubuh. Indeks masa tubuh di atas normal meningkatkan risiko berbagai penyakit. Pemeriksaan pendukung. Dokter akan merujuk Anda untuk mendapatkan tes darah dan tes urin rutin di laboratorium. Pemeriksaan darah dan urin terutama untuk mengidentifikasi kemungkinan gangguan metabolik (misalnya diabetes melitus) atau penyakit ginjal. Untuk tujuan ini, dokter perlu mengetahui tingkat glukosa darah dan lipid darah (misalnya trigliserida dan kolesterol). Untuk mengukur tingkat kebugaran dan kesehatan jantung Anda, dokter bisa meminta Anda mengikuti pemeriksaan dengan threadmill. Wawancara akhir. Dalam wawancara akhir, dokter membahas hasil-hasil medical check up dengan Anda dan langkah-langkah berikutnya. Dia akan menyusun profil risiko Anda untuk penyakit kardiovaskular dan penyakit lainnya dan memberikan saran-saran untuk meningkatkan tingkat kesehatan dan kebugaran Anda. Pemeriksaan lebih lanjut (mungkin oleh dokter rujukan), misalnya pemeriksaan EKG untuk penyakit jantung, hanya perlu dilakukan jika ada kecurigaan penyakit. Bila tingkat kesehatan Anda secara umum baik, medical check up berikutnya bisa Anda lakukan dua tahun kemudian. LI.2 Memahami dan Menjelaskan Profil Lipid Darah LO 2.1 Definisi Profil Lipid Darah Profil lipid adalah tes darah yang mengukur kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol HDL. Pemeriksaan kadar kolesterol (lipid profile) adalah pengukuran kadar HDL (kadar kolesterol baik) dan trigliserid (jenis lemak darah lainnya) dan kadar LDL (kolesterol jahat).

LO 2.2 Profil Lipid Darah Normal A. Kadar profil lipid darah normal Bayi: 80-130 mg/dl Anak-anak: 130-170 mg/dl
13

Dewasa: 200-240 mg/dl (brain storming langkah 1) Kadar Lipid Serum Normal Kolesterol total : <200 mg/dl Kolesterol LDL : <100 mg/dl Kolesterol HDL : >40 - 60 mg/dl Trigilserida : <150 mg/dl B. Metabolisme lipid

Sumber gambar: http://winduowindu.blogspot.com/p/sains_04.html

Adapun metabolisme lemak di dalam tubuh. Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembalimenjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi.Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asamlemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA). Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalamiesterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asamlemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis. Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Asetil-KoA yang dibentuk oleh-oksidasi dapat mengalami beberapa proses :

14

Seperti asetil-KoA yang berasal dari glikolisis, dan senyawa ini dioksidasi menjadi + O melalui siklus asam sitrat. Menjadi prekursor untuk membentuk kolestrol dan steroid lain. Di hati, senyawa ini digunakan untuk membentuk badan keton(asetoasetat dan 3hidroksibutirat) yang merupakan bahan bakar penting pada keadaan puasa lama. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetilKoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Disisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesismenjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida. Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalamikolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesismembentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (Proses ini dinamakan ketogenesis.Ketogenesis diatur ditiga tahap penting 1). Ketosis tidak terjadi in vivo, kecuali jika terjadi peningkatan kadar asam lemak bebas dalam darah yang Berasal dari lipolisis triasilgliserol di jaringan adiposa. Asam lemak bebas adalah prekursor badan keton di Hati. Hati, baik dalam keadaan kenyang maupun puasa, mengekstraksi sekitar 30% asam lemak bebas Yang melewatinya sehingga pada konsentrasi tinggi, aliran asam lemak yang melewati hati cukup Banyak. Karena itu faktor-faktor yang mengatur mobilisasi asam lemak dari jaringan adiposa penting Untuk mengontrol ketogenesis. 2). Setelah diserap oleh hati,asam lemak bebas mengalami oksidasi- menjadi atau badan keton Menjadi triasilgliserol dan fosfolipid. Masuknya asam lemak ke dalam jalur oksidatif Di atur oleh karnitin palmitoiltransferase-I (CPT-I), dan asam lemak lainnya yang Terserap di esterifikasi. Dalam keadaan kenyang, aktivitas CPT-I rendah sehingga Oksidasi asam lemak berkurang. Pada keadaan puasa, aktivitas enzim ini meningkat sehingga oksidasi asam lemak juga meningkat. Melonil KoA, zat antara awal pada biosintesis asam lemak yang dibentuk oleh asetil-KoA karboksilase dalam keadaan kenyang adalah inhibitor poten bagi CPT-I. Pada keadaan-keadaan in, asam lemak bebas masuk ke sel hati dalam konsentrasi rendah dan hampir semua teresterifikasi menjadi asil-gliserol dan diangkul keluar hati dalam bentuk lipoprotein berdensitas (berberat jenis) sangat rendah (VLDL). Namun, seiring dengan meningkatnya konsentrasi asam lemak bebas pada keadaan lapar, asetil-KoA karboksilase dihambat secara langsung oleh asil-KoA, dan [malonil-KoA] menurun, yang membebaskan inhibisiterhadap CPT-I dan memungkinkan lebih banyak asilKoA yang mengalami oksidasi-. 3). Pada gilirannya, asetil-KoA yang dibentuk dalam oksidasi- dioksidasi dalam siklus asam sitrat, atau memasuki jalur ketogenesis untuk membentuk badan keton. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosi yang dapat menyebakan kematian.

LO 2.3 Profil Lipid Darah Abnormal A. Kadar profil lipid darah Abnormal Kolesterol total : 240 mg/dl Kolesterol LDL : -tinggi : 160-189 mg/dl 190 mg/dl
15

-sangat tinggi :

Kolesterol HDL Trigilserida

: >60 mg/dl : -tinggi : 200-499 mg/dl 500 mg/dl

-sangat tinggi : B . Kelainan dalam profil lipid darah

Berikut ini sebagai salah satu kelainan dalam profil lipid darah: Hubungan obesitas sentral dengan resistensi insulin dan dislipidemia Resistensi pada obesitas sentral diduga merupakan penyebab sindrom metabolik. Insulin mempunyai peran penting karena berpengaruh baik pada penyimpanan lemak maupun sintesis asam lemak pada jaringan adiposa. Resistensi insulin dapat menyebabkan terganggunya proses penyimpanan lemak maupun sintesis lemak. Hubungan obesitas sentral dengan resistensi insulin. Resistensi insulin dapat menyebabkan terganggunya proses penyimpanan lemak maupun sintesis lemak. Resistensi insulin merupakan suatu penyakit dimana sel tidak merespon insulin agar glukosa bisa masuk ke dalam sel. Obesitas (kegemukan) adalah salah satu penyebab resistensi insulin. Simpanan adiposa yang tinggi pada orang gemuk mengaktifkan paling tidak salah satu enzim, yaitu lipoprotein lipase yang meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas dalam darah. Konsentrasi tinggi asam lemak bebas menstimulasi pelepasan sitokin seperti TNF-a (tumor necrosis factor-alpha) yang memicu resistensi insulin. Resistensi insulin dapat disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Jenis kelamin memengaruhi sensitivitas insulin dan otot rangka laki-laki lebih resisten dibandingkan perempuan.

Sumber gambar: ((Suroyo, A. W. et al. 2009. Ilmu Penyakit Dalam jilid 3 edisi 5)

16

LO 2.4 Pencegahan dan penanganan akibat dari profil lipid darah abnormal Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam rangka menghindarkan diri dari profil lipid yang abnormal. Kunci utamanya adalah menerapkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat sendiri merupakan gaya hidup yang memperhatikan factor kesehatan.

1. Konsumsi makanan
Konsumsi makanan yang memenuhi standar kesehatan adalah harus bisa memenuhi kebutuhan tubuh, untuk itu anda harus mengetahui tentang makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Umumnya, banyak yang belum memperhatikan masalah ini. Bahkan banyak makanan yang sebenarnya sangat berbahaya bagi kesehatan sangat diminati, seperti makanan yang mengandung pengawet, junkfood, makanan cepat saji/makanan instan. 2. Olahraga Olahraga adalah kegiatan yang mudah dilakukan tetapi banyak yang mengabaikannya, pada hal olahraga merupakan sumber kesehatan bagi seluruh tubuh. Olahraga yang teratur memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti akan lebih giat, menurunkan tekanan dara tinggi, menguatkan tulangtulang, meningkatkan HDL(kolesterol yang baik), mencegah kencing manis, menurunkan resiko kanker, mengurangi stress dan depresi, dan juga akan memberikan kebugaran. 3. Istirahat Istirahat yang cukup akan memberikan bagi tubuh kita yang letih untuk memulihkan diri dan memberikan cukup waktu bagi tubuh untuk mengembalikan tenaga yang telah dipakai. 4. Jika ingin menikmati kesehatan yang optimal maka selayaknya lingkungan harus dipelihara dengan baik. Lingkungan itu adalah termasuk iklim, air, tanah, tumbuh-tumbuhan, dan atmosfir. Memelihara lingkungan dengan baik berarti tidak mengotori lingkungan dengan segala macam kotoran seperti membuang sampah sembarangan, asap rokok, sisa bahan bakar industri, asap dari mobil ataupun pembakaran sampah dll Dapat dilaksanakan dengan cara pola hidup sehat. Pada prinsipnya pasien dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas fisik sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. Semua jenis aktivitas fisik bermanfaat, seperti jalan kaki, naik sepeda, berenang, dll. Penting sekali agar jenis olahraga disesuaikan dengan kemampuan dan kesenangan pasien, selain itu agar berlangsung secara terus menerus.

LI.3 Memahami dan Menjelaskan makanan yang halal dan thoyibah LO 3.1 Definisi halal dan thoyibah Halal adalah satu kata nama bahasa Arab di mana kata kerjanya ialah halla, yahillu, hillan yang membawa arti membebaskan, melepaskan, memecahkan, membubarkan dan membolehkan. Apabila ia digunakan di dalam bidang Islami dengan maksud; pertama segala
17

sesuatu yang menyebabkan seseorang itu tidak dihukum jika menggunakannya dan kedua sesuatu yang boleh dikerjakan menurut syarak. Al-Jurjani dalam Kitab al-Tarifat menjelaskan bahwa pengertian halal dengan maksud pertama merujuk kepada keharusan menggunakan benda-benda atau apa-apa yang diperlukan untuk memenuhi keperluan jasmani seperti makanan, minuman dan obat-obatan. Manakala pengertian halal dengan maksud yang kedua adalah bersangkut paut dengan keharusan memanfaatkan, memakan, meminum dan mengerjakan sesuatu yang kesemuanya ditentukan berdasarkan nas. Apa yang lebih menarik tentang konsep makanan dan rezeki halal yang disebut di dalam alQuran adalah kata sifat "Toyyib" yang mengikutinya. Toyyib (atau toyyibah; toyyibat atau tuuba sebagai jamak) dari segi makna adalah sesuatu yang baik atau elok atau yang berlawanan dengan yang buruk. Jadi apabila disebut "halalan toyyiban" ia berarti sesuatu yang halal yang bersifat baik atau elok. LO 3.2 Syarat-syarat makanan yang halal dan thoyibah 1. Suci, bukan najis atau yang terkena najis. Allah berfirman :

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disembelih dengan nama selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Al Baqarah:173]. 2. Aman, tidak bermudharat baik yang langsung maupun yang tidak langsung. Allah berfirman :

Dan janganlah kamu menjerumuskan diri kamu kedalam kebinasaan. [QS. Al Baqarah:195]. 3. Tidak memabukkan. Rasulullah bersabda : setiap yang memabukkan adalah khamar dan setiap khamar adalah haram. [HR.Muslim,2003]. 4. Disembelih dengan penyembelihan yang sesuai dengan syariat jika makanan itu berupa daging hewan.

18

LO 3.3 Dalil-dalil tentang makanan halal dan thoyibah QS Al Maidah : 88

artinya: dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya QS Al Maidah : 3

artinya : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tecekik, yang dipukul, yang jatuh ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali kamu sempat menyembelihnya.

QS Al Baqarah : 173

19

artinya : Sesungguhnya Allah yang mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan yang disembelih dengan nama selain Allah.

20

DAFTAR PUSTAKA

Guyton AC, Hall JE, 1996, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EdisiIX, Penerjemah: Setiawan I, Tengadi LMAKA, Santoso A, Jakarta: EGC Murray RK,Granner DK.2008.Harpers Illustrated Bioochemistry.Lange Suroyo, A. W. et al. 2009. Ilmu Penyakit Dalam jilid 3 edisi 5 http://www.alquran-indonesia.com http://www.anneahira.com/pengertian-pola-hidup-sehat-8691.htm http://www.belajarislam.com/makanan-halal-dan-haram/ http://www.ikim.gov.my http://www.majalahkesehatan.com http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=68 http://kamuskesehatan.com/arti/profil-lipid/ http://www.oocities.org/idaparida/sehat/teskesehatan.html http://prodia.meta-technology.net/populer_detail.php?id=75&pagenum=1&lang=ina http://kesehatan.kompas.com youthvoices.net visitramsbottom.org

21

22

Anda mungkin juga menyukai