Anda di halaman 1dari 44

Tugas Akhir Manajemen Keperawatan

Tugas ini diajukan untuk Mata Ajar MANAJEMEN KEPERAWATAN DISUSUN OLEH:
HERI PRIATNA NPM : 0806443944

P O! AM KA"IAN ADMINIST ASI

UMAH SAKIT

#AKULTAS KESEHATAN MAS$A AKAT UNI%E SITAS INDONESIA &''(

IMPLEMENTASI PATIENT SA#ET$ DALAM

AN!KA PENIN!KATAN

KUALITAS LA$ANAN DI UMAH SAKIT M )A) I PENDAHULUAN

A*

Latar )e+akang Pertumbuhan jumlah Rumah Sakit yang ada juga membutuhkan SDM

keperawatan yang memadai baik secara kuantitas maupun kualitas.Ketersediaan perawat menjadi sangat penting untuk menunjang mutu pelayanan.Mutu pelayanan di rumah sakit pada saat ini masih belum memadai. Mutu merupakan gambaran t tal si!at dari suatu jasa pelayanan yang berhubungan dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan. Mutu dalam pelayanan di rumah sakit berguna untuk mengurangi tingkat kecacatan atau kesalahan" #$ij n % &'''(. Pelayanan di Rumah Sakit harus memenuhi standar pelayanan Kesehatan yang didalamnya juga terdapat tentang keselamatan.Keselamatan #safety( telah menjadi isu gl bal termasuk juga untuk rumah sakit. Keselamatan pasien merupakan pri ritas utama untuk dilaksanakan di rumah sakit dan hal itu terkait dengan isu mutu dan citra rumah sakit. Sejak awal tahun &')) *nstitusi rumah sakit selalu meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu struktur% pr ses% dan outcome dengan berbagai macam pr gram regulasi yang berwenang misalnya antara lain penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit% *S+% *ndikat r Klinis dan lain sebagainya. ,amun harus diakui% pada pelayanan yang berkualitas masih terjadi Kejadian Tidak Diduga #KTD( #Dep Kes R.* -)).(. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi assament risik % identi!ikasi dan pengel laan hal yang berhubungan dengan pasien k ma% pelap ran dan analisis accident% kemampuan belajar dari accident dan tindak lanjutnya serta implementasi s lusi untuk meminimalkan timbulnya risik " #Dep Kes R.*% -)).(.

Rumah Sakit /mum M merupakan rumah sakit dengan tipe 0 yang terletak di jantung k ta Tangerang.Rumah Sakit M adalah pengembangan dari RS*A yang kemudian berubah menjadi RS/ M. Rumah Sakit ini terdiri dari tiga instalasi yaitu% instalasi rawat jalan% instalasi rawat inap% dan instalasi rawat khusus #*0/% +K% 1K partus kamar bersalin(. *nstalasi rawat inap membawahi &' ruangan% dengan kapasitas tempat tidur berjumlah '). 2umlah perawat 3. rang. Data yang didapat dari rumah sakit umum M bahwa mutu pelayanan dirumah sakit tersebut sejak - tahun belakangan ini mulai mengalami kemunduran dalam hal keselamatan pasien yang dikarenakan sekitar 4)5 ketidakpuasan pasien terhadap mutu pelayanan di rumah sakit tersebut. *ndikat r terjadinya ketidakpuasan tersebut jika dikaitkan dengan keselamatan pasien diantaranya didapatkan data kesalahan dalam pr sedur pemberian bat6 &7 5% angka kejadian cidera -8 5% data lain yang ada pada tahun -))7 rata9rata :+R RS M; 7& 5. Pada Tahun -))3 menurun menjadi .-5 #Rekam Medik RS M(. )* Kasus Terdapat beberapa kasus kesalahan dalam pr sedur pemberian bat baru9 baru ini mencuat kepermukaan karena akibat yang ditimbulkan sangat besar karena berujung dengan tuntutan 8 milyard rupiah terhadap Rumah Sakit M. Peristiwa itu berawal dari <isite d kter spesialis anak pada pagi hari yang memeriksa pasien anak S di bangsal mawar%pada saat <isite tersebut d kter = didampingi leh - rang perawat%setelah <isite d kter mulai menulis instruksi yang akan diberikan>direncanakan untuk anak S%tidak lama berselang d kter = menerima teleph ne bahwa akan ada perasi 0aesar setengah jam lagi%tak ayal lagi d kter = dengan tergesa9gesa menulis instruksi pemberian :icnat terhadap anak S yang pada saat itu mengalami sesak na!as dan ?asil A@D yang menggambarkan bahwa anak tersebut mengalami asid sis Respirat rik.:eberapa waktu berselang d kter = bergegas pergi meninggalkan dan mengingatkan bahwa inj :icnat harus segera diberikan. Perawat yang saat itu tugas dengan segera menyiapkan bat yang di maksud.Tidak sampai satu jam perawat tersebut memberikan suntikan injeksi *ntra 1ena :icnat yang diinstruksikan.Ketika suntikan dilakukan anak S yang saat itu masih berusia A bulan langsung menangis keras dan tampak amat

kesakitan%keadaan makin tidak terkendali ketika keluarga menuding

bat injeksi

yang diberikan salah sehingga anaknya terlihat sangat kesakitan.Perawat yang saat itu bertugas tidak kalah garangnya dan sangat tersinggung atas kata9kata keluarga pasien yang menuding perawat salah memberikan suntikan.Setelah dilakukan beberapa kali penjelaskan yang dilakukan penjelasan yang diberikan. :eberapa jam kemudian keluarga pasien menanyakan kembali kepada perawat dan d kter jaga mengapa warna kulit disekitar ab cath tempat in!us terpasang berwarna merah kebiruan dan pucat%sentak saja perawat yang bertugas saat itu panik dan langsung meminta d kter jaga melihat anak S.D kter jaga kemudian menanyakan kepada petugas perawat jaga saat itu apakah bicnat yang diberikan telah diencerkan terlebih dahulu sebelum di suntikanB%Alangkah terkejutnya perawat yang ada dan sambil kebingungan perawat itu bertanya apakah pemberian :icnat harus selalu diencerkanB%dan ternyata perawat yang bertugas saat itu memang belum pernah melakukan penyuntikan bicnat sebelumnya%sehingga tidak mengetahui persis tata cara penyuntikan :icnat%akhirnya d kter jaga bekerja sama dengan tim d kter anak bekerja keras menanggulangi dampak yang ada%namun A hari setelah itu lengan kanan anak S nekr tik dan dinyatakan sudah tidak ber!ungsi%karena pembuluh darah dan syara! lengan kanan rusak t tal. :eberapa angg ta keluarga besar pasien terus mempertanyakan sejauh apa yang telah dilakukan leh pihak rumah sakit untuk menanggulangi dampak dari kesalahan penyuntikan tersebut.+rang tua pasien yang terus histeris makin membuat suasana makin tidak menguntungkan untuk pihak rumah sakit menjelaskan hal tersebut./ntuk beberapa saat pihak rumah sakit hanya memberikan penjelasan seadanya%karena beberapa pihak yang terkait masih belum mengerti benar masalah yang sedang terjadi%baik itu mengenai sebab ataupun dampak yang sebenarnya terjadi terhadap kesalahan penyuntikan tersebut. Setelah beberapa saat keluarga pasien menyadari bahwa telah terjadi salah pr sedur dalam pemberian injeksi bat%pada saat yang bersamaan ada se rang wartawan yang melihat si ibu pasien menangis histeris dan menanyakan leh d ter jaga dan super<is r yang saat itu bertugas akhirnya keluarga pasien mau menerima

apa yang telah ibu tersebut alami%dengan serta merta wartawan tersebut menemui pihak rumah sakit untuk menanyakan apakah benar memang telah terjadi kesalahan pr sedur dalam penyuntikan pasien tersebut.Cagi9lagi pihak rumah sakit belum dapat menjelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi%karena sejak awal memang karena para pimpinan dan pihak yang terkait dengan masalah ini tidak pernah tahu dan tidak pernah bertemu untuk mendiskusikan masalah yang terjadi.Akibat dari penjelasan yang mengambang tersebut sang wartawan" akhirnya menganjurkan keluarga pasien untuk menyelesaikan hal tersebut ke jalur hukum dan meminta tuntutan atas apa yang menimpa anaknya.Dengan penjelasan dan sedikit pr < kasi dari wartawan tersebut akhirnya keluaga meminta dan menuntut ganti rugi 8 milyard rupiah untuk satu tangan mahluk kecil yang tidak berd sa.Salah siapakah iniB. Masalah seperti ini%pada dasarnya mungkin dan sangat mungkin sering terjadi%hanya saja penangan awal setelah terjadinya kesalahan tersebut akan sangat ber<ariasi pada setiap rumah sakit yang ada baik itu cara pendekatan terhadap keluarga pasien maupun penanganan terhadap pasien itu sendiri agar tidak terjadi kecacatan maupun kerugian lain yang lebih besar apabila initial threatment" yang tepat tidak dilakukan dengan cepat dan tepat. Pada Kasus di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul *mplementasi Patient sa!ety di Rumah sakit M dalam upaya peningkatan kualitas layanan.

)A) II TIN"AUAN PUSTAKA

A* MUTU PELA$ANAN ,* Mutu Pe+a-anan ,*, Pengertian Tuntutan akan adanya standar mutu makin kian semarak di gaungkan leh para k nsumen per rangan maupun k munitas k nsumen terlebih lagi setelah adanya kasus9kasus tentang layanan dan malpraktek yang gencar digulirkan di media masa dan elektr nik.Kasus terhangat adalah kasus Prita 1S RS +M,* *nternasi nal Tangerang"%dimana ada k munikasi yang terputus dimana Rumah Sakit sebagai penyelenggara layanan kesehatan yang seharusnya dapat menberikan gambaran dan penjelasan tentang segala hal yang akan%sedang dan telah mereka lakukan%hal ini sangat diperlukan guna menghindari persepsi yang salah diantara kedua belah pihak. K munikasi mutlak dibutuhkan untuk setiap hal yang berhubungan dengan layanan%dimana mutu layanan tercakup didalamnya. Mutu merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik leh penyedia jasa atau pelayanan" #T mey% -)).(. Aplikasi mutu sebagai suatu si!at dari penampilan pr duk atau kinerja yang merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam rangka meraih keunggulan yan g berkesinambungan% baik sebagai pemimpin pasar atau pun sebagai strategi untuk terus tumbuh. Keunggulan suatu pr duk jasa atau pelayanan adalah tergantung dari keunikan jasa tersebut% apakah sudah sesuai dengan harapan keinginan pelanggan #Suprant % -))&(. Mutu adalah penentuan pelanggan% bukan ketetapan insinyur% pasar atau ketetapan manajemen. *a berdasarkan atas pengalaman nyata pelanggan terhadap pr duk dan jasa pelayanan% mengukurnya% mengharapkannya% dijanjikan atau tidak% sadar atau hanya dirasakan% perasi nal teknik atau subyekti! sama

sekali dan selalu menggambarkan target yang bergerak dalam pasar yang k mpetiti!" #$ij n % &'''( Dengan kata lain mutu merupakan suatu pr duk yang diberikan kepada pelanggan untuk memberikan kepuasan akan kebutuhan dalam pelayanan jasa yang diberikan kepada pelanggan% dengan menjamin kualitas pelayanan yang berkesinambungan% e!ekti! dan e!isien serta tanggap terhadap adanya indikat r yang menyebabkan ketidakpuasan. Manajemen Mutu menurut 2.M 2uran dan $ij n % &''' bahwa mutu yang lebih tinggi memungkinkan untuk mengurangi tingkat kesalahan% mengurangi pekerjaan ulang% mengurangi kegagalan di lapangan% mengurangi ketidakpuasan pelanggan% mengurangi keharusan memeriksa dan menguji% meningkatkan hasil kapasitas% memberikan dampak utama pada biaya% dan biasanya mutu pebih tinggi biaya lebih sedikit ,*& Dimensi Mutu Pe+a-anan Kesehatan Dimensi mutu pelayanan kesehatan menurut C ri Di Prete :r wn% et. al dalam $ij n % &'''% menjelaskan bahwa kegiatan menjaga mutu dapat menyangkut dalam beberapa dimensi; - K mpetensi teknis% yang terkait dengan keterampilan% kemampuan dan penampilan petugas. K mpetensi teknis berhubungan dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan. K mpetensi teknis yang tidak sesuai standar dapat merugikan pasien. - Akses terhadap pelayanan kesehatan tidak terhalang ge gra!is% s sial dan ek n mi% budaya atau hambatan bahasa. - D!ekti!itas% kualitas pelayanan kesehatan tergantung dari e!ekti!itas pelayanan kesehatan dan petunjuk klinis sesuai standar yang ada. - ?ubungan antar manusia% berkaitan dengan interaksi antara petugas kesehatan dan pasien% manajer% petugas serta antar tim kesehatan. ?ubungan antar manusia yang baik menanamkan kepercayaan dan kredibilitas dengan cara menghargai% menjaga rahasia% mengh rmati% resp nsi! % dan memberikan perhatian. 7 leh keadaan

- D!isiensi% pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi leh e!isiensi sumber daya pelayanan kesehatan. Pelayanan yang e!isien akan memberikan perhatian yang ptimal daripada memaksimalkan pelayanan pasien dan masyarakat. - Kelangsungan pelayanan% klien menerima pelayanan yang lengkap sesuai yang dibutuhkan. Klien hendaknya mempunyai terhadap pelayanan rutin dan pre<enti!. - Keamanan dan kenyamanan klien% mengurangi risik pelayanan melibatkan petugas dan pasien. cidera% in!eksi% e!ek samping% atau bahaya lain yang berkaitan dengan pelayanan. Keamanan Keramahan>kenikmatan #Amenietis( berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan e!ekti!itas klinik tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan bersedia untuk kembali ke !asilitas kesehatan untuk memper leh pelayanan berikutnya. Dimensi mutu yang lain menurut Dep Kes -)).% yaitu kepr !esian% e!isiensi% keamanan pasien% kepuasan pasien% aspek s sial budaya.

,* .* Pen/ekatan Sistem /a+am Menjaga Mutu Mutu pelayanan rumah sakit perlu untuk ditingkatkan dengan pendekatan sistem% menurut D nabedian dalam $ij n % &''' bahwa penilaian mutu terbagi atas input>struktur% pr ses% dan utc me. Struktur meliputi peralatan dan sarana !isik% keuangan% rganisasi dan

%sumber daya kesehatan lainnya. :aik tidaknya struktur sebagai input dapat diukur dari ; jumlah besarnya input% mutu struktur atau mutu input% besarnya anggaran atau biaya% kewajaran. Pr ses merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara pr !essi nal kasus. Sedangkan kesehatan leh tenaga kesehatan. Pr ses mencakup

diagn sa% rencana peng batan% indikasi tindakan% pr sedur dan penanganan utc me adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga terhadap pasien. Penilaian terhadap utc me pr !essi nal

merupakan e<aluasi hasil akhir dari kesehatan atau kepuasan pelanggan #$ij n % &'''(. Penilaian mutu menurut Dep Kes R.*% -)). terdiri dari struktur% pr ses% dan utc me. Struktur adalah sumber daya manusia% sumber daya !isik% sumber daya keuangan% dan sumber daya pada !asilitas pelayanan kesehatan% Pr ses adalah kegiatan yang dilakukan d kter dan tenaga pr !esi lain terhadap pasien% e<aluasi% diagn sa keperawatan% k nseling% peng batan% tindakan dan penanganan pasien secara e!ekti! dan bermutu. +utc me adalah kegiatan dan tindakan d kter dan tenaga pr !esi lain terhadap pasien dalam arti perubahan derajat keseahtan dan kepuasan pelanggan.

,*0* Mengukur Mutu Pe+a-anan Kesehatan Mutu pelayanan kesehatan perlu dilakukan pengukuran% dengan cara mengetahui tentang pengertian indikat r% kriteria% dan standar. *ndikat r adalah petunjuk atau t lak ukur. *ndikat r mutu asuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu pada indikat r yang rele<an berkaitan dengan struktur% pr ses% dan utc mes. *ndikat r terdiri dari indikat r pr ses% indikat r utc me. *ndikat r pr ses memberikan petunjuk tentang utc mes pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan% pr sedur asuhan yang ditempuh leh tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya. *ndikat r merupakan indikat r hasil daripada keadaan sebelumnya% yaitu *nput dan Pr ses seperti :+R% C+S% dan *ndikat r klinis lain seperti ; Angka Kesembuhan Penyakit% Angka Kematian 43 jam% Angka *n!eksi , s k mial% K mplikasi Perawatan % dan sebagainya. *ndikat r dispesi!ikasikan dalam berbagai kriteria. /ntuk pelayanan

kesehatan% kriteria ini adalah !en mena yang dapat dihitung. Selanjutnya setelah

kriteria ditentukan dibuat standar9standar yang eksak dan dapat dihitung kuantitati!% yang biasanya mencakup hal9hal yang standar baik #$ij n % &'''(. Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan yang dapat mengukur

mutu pelayanan kesehatan menurut Dep Kes -)). yaitu melalui indikat r% kriteria% dan standar. *ndikat r adalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu indikasi. *ndikat r merupakan suatu <ariabel yang digunakan untuk dapat melihat perubahan. Kriteria adalah spesi!ikasi dari indikat r. Standar adalah tingkatan performance atau keadaan yang dapat diterima leh sese rang yang berwenang an dan merupakan suatu n rma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat baik. *ndikat r mutu yang mengacu pada keselamatan pasien diantaranya pasien terjatuh dari tempat tidur% pasien diberi bat salah% tidak ada bat>alat emergensi% tidak ada ksigen% tidakada alat penyed t lendir% tidak tersedia alat pemadam kebakaran% dan pemakaian bat #Muninjaya% &'''(.

)* KE"ADIAN TIDAK DIHA APKAN 1KTD2 1A/3erse E3ent2 Pengertian Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan #c mmisi n( atau karena tidak bertindak # mmisi n(% dan bukan karena "underlying disease" atau k ndisi pasien #KKP9RS(. KTD yang tidak dapat dicegah #unpre<entable ad<erse e<ent(; 9 suatu KTD akibat k mplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan yang mutakhir #KKP9RS(. Masalah KTD bisa terjadi dikarenakan #A?RE Publicati n , .)49R@))8% Agency for Healthcare Research and Quality December -))A(; Masa+ah k4munikasi. Penyebab yang paling umum terjadi medical err rs. Kegagalan k munikasi; <erbal>tertulis% misk munikasi antar sta!% antar shi!% in! rmasi tidak did kumentasikan dengan baik > hilang% masalah9masalah

10

k munikasi; tim layanan kesehatan di & l kasi% antar berbagai l kasi% antar tim layanan dengan pekerja n n klinis% dan antar sta! dengan pasien. Arus in54rmasi -ang ti/ak a/ekuat. Ketersediaan in! rmasi yang kritis saat akan merumuskan keputusan penting% k munikasi tepat waktu dan dapat diandalkan saat pemberian hasil pemeriksaan yang kritis% k ke unit lain > dirujuk ke RS lain. Masa+ah SDM. @agal mengikuti kebijakan% S+P dan pr ses9pr ses% d kumentasi sub ptimal dan labeling spesimen yang buruk% kesalahan berbasis pengetahuan% sta! tidak punya pengetahuan yang adekuat% untuk setiap pasien pada saat diperlukan Ha+6ha+ -ang 7erhu7ungan /engan pasien . *deni!ikasi pasien yang tidak tepat% asesmen pasien yang tidak lengkap% kegagalan memper leh c nsent% pendidikan pasien yang tidak adekuat Trans5er pengetahuan /i rumah sakit . Kekurangan pada rientasi atau training% tingkat pengetahuan sta! untuk jalankan tugasnya% trans!er pengetahuan di RS pendidikan P4+a SDM 8 a+ur kerja. Para d kter% perawat%% dan sta! lain sibuk karena SDM tidak memadai% pengawasan > Super<isi yang tidak adekuat Kegaga+an6kegaga+an teknis. Kegagalan alat > perlengkapan; p mpa in!us% m nit r. K mplikasi > kegagalan implants atau gra!ts. *nstruksi tidak adekuat% peralatan dirancang secara buruk bisa sebabkan pasien cidera. Kegagalan alat tidak teridenti!ikasi secara tepat sebagai dasar cideranya pasien% dan diasumsikan sta! yang buat salah. R0A yang lengkap% sering tampilkan kegagalan teknis% yang mula9mula tidak tampak% terjadi pada suatu KTD rdinasi instruksi bat saat trans!er antara unit% in! rmasi penting tidak disertakan saat pasien ditrans!er

11

Ke7ijakan /an pr4se/ur -ang ti/ak a/ekuat . Ped man cara pelayanan dapat merupakan !akt r penentu terjadinya banyak medical err rs. Kegagalan dalam pr ses layanan dapat ditelusuri sebabnya pada buruknya d kumentasi% bahkan tidak ada pencatatan% atau S+P klinis yang adekuat

9* PASIENT SAFETY Pengertian dari Keselamatan pasien #patient safety( rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi asesmen resik % identi!ikasi dan pengel laan hal yang berhubungan dengan resik pasien% pelap ran dan analisis insiden% kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi s lusi untuk meminimalkan timbulnya resik . Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yan disebabkan leh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan. #Panduan ,asi nal Keselamatan Pasien Rumah sakit% Depkes R.*. -)).( Setiap tahun menetapkan ,ati nal Patient Safety Goals" #sejak -))-(% 2uli -))A; Menerbitkan Ped man The Universal Protocol for Preventing Wrong Site, Wrong Procedure, Wrong Person Surgery "% Maret -))8 mendirikan nternational !enter for Patient Safety. #20A?+ #"oint !omm# $n Accreditation for Healthcare organi%ation & USA ( $?+ Health Assem'ly ke 88 Mei -))- menetapkan res lusi yang mend r ng #urge( ,egara untuk memberikan perhatian kepada pr blem Patient Sa!ety meningkatkan keselamatan dan system m nit ring. +kt ber -))4 $?+ dan berbagai lembaga mendirikan World Alliance for Patient Safety" dengan tujuan mengangkat Patient Safety Goal ()irst do no harm " dan menurunkan m rbiditas% cidera dan kematian yang diderita pasien. #$?+; World Alliance for Patient Safety, )or*ard Programme % -))4(

12

Enam tujuan penanganan patient safet Inte$nati!na%2:

menurut 1J!int "!##issi!n

Mengidenti!ikasi pasien dengan benar% meningkatkan k munikasi secara e!ekti!% meningkatkan keamanan dari high+alert medications% memastikan benar tempat% benar pr sedur% dan benar pembedahan pasien% mengurangi resik in!eksi dari pekerja kesehatan% mengurangi resik terjadinya kesalahan yang lebih buruk pada pasien Salah satu penyebab utama kesalahan yang tidak dapat dihindarkan leh pasien dalam rganisasi perawatan kesehatan adalah kesalahan peng batan. yang paling tinggi yang menyebakan luka melalui Peng batan dengan risik

pnyalahgunaan #meliputi kem terapi% k nsentrasi cairan elektr lit% heparin% *1 dig Fin% dan adrenergic ag nists( adalah dkenal sebagai high9alert drugs". ,amun mungkin kesalahan atau mungkin tidak menjadi lebih banyak dengan bat9 batan tersebut dibandingkan bat yang lainnya% mungkin berhubungan dapat juga lebih menghancurkan atau memperburuk.

MENIN!KATKAN KEAMANAN PADA HI&H'A(ERT ME)I"ATI*NS Pada tahun &'''% sekitar &.) rganisasi perawat kesehatan melalui United States+'ased nstitute for Safe ,edication Practices #*SMP(% lima peng batan yang sering terjadi dan hasil yang salah dalam kematian atau masalah yang serius yang mana adalah *nsulin% +piates and narc tics% *njectable p tassium chl ride>ph sphate c ncentrate% *ntra<en us antic agulants #heparin( dan s dium chl ride s luti ns diatas ).' 5. +bat9 batan adalah salah satu bagian yang terpenting dalam penanganan pada pasien. Management dengan benar untuk memastikan dalam pasien sa!ety. Seperti% p tassium chl ride #- mDG>ml atau k nsentrasi yang lebih(% p thasium ph sphate% S dium chl ride #)%'5( atau dengan k nsentrasi lebih(% dan magnesium sul!ate #8)5 atau k nsentrasi lebih(. Kesalahan ini dapat juga muncul ketika ang ta sta!! tidak engan benar meng rientasikan ke unit perawatan pasien%

13

ketika perawat k ntrak dan digunakan dan tidak ber rientasi dengan benar% atau selama keadaan gawat darurat.

Hi+, A%%e$t Me-i.ati!n High Allert ,edication adalah +bat9 batan yang menyebabkan resik tinggi memperburuk pasien ketika diberikan kesalahan dalam peng batan. ,amun kesalahan mungkin atau tidak mungkin lebih banyak dengan bat9 batan ini. #20*% -))7( PE EN9ANAAN P OAKTI# UNTUKMEN!U AN!I #AKTO )E HU)UN!AN DEN!AN HI&H'A(ERT ME)I"ATI*NS Tipe bat *nsulin ESIKO $AN!

+piates nark tik

Hakt r Resik /mum Rencana Pr akti! Tidak ada system cek Menetapkan sistem d sis pengecekan yang mana satu perawat membuat b t l9b t l insulin dan preparat d sis dan heparin dicampur dan perawat lainnya dijaga dalam melakukan re<iew kedekatan tertutup terhadapnya. satu sama lainnya Menyimpan insulin dan pada unit keperawatan. heparin tidak berdekatan. untuk unit9unit dalam Melakukan ejaan untuk rder. #dapat dibingungkan dengan setiap unit lebih baik +% mudah <erd sis daripada menyingkatnya &)F lipat(. Menetapkan sebuah Angka kesalahan sistem pengecekan yang terjadi ke dalam cairan independen untuk angka in!us p mpa in!use dan pengaturan k nsentrasi. dan Membatasi ketersediaan Hakt r resik umum pium dan nark tik dalam st k dasar. ,ark tik parenteral Mengajarkan para sta!! disimpan sebagai st k dasar di area tentang kemungkinan keperawatan. pencampuran hydr m rph ne dan ?ydr m rphine m rphine. dibingungkan dengan Menyediakan Pr t c l m rphine peralatan P0A untuk Patient9c ntr led dua kali cek bat% 14

analgesia mengacaukan k nsentrasi. Penyuntikan p tassium chl ride>ph s phate c ncentrate

#P0A(

pengaturan p mpa% dan d sis. Memindahakan p tassium chl ride>ph sphate dari st k dasar. Memindahakan preparasi bat dan gunakan pra campuran k mersial dari *1. Menetapkan standard an batasi k nsentrasi bat.

Antik agulan *ntra<ena > ?eparin

Menyimpan c ncentrated p tassium chl ride>ph sphate di luar !armasi. Mencampur tanpa persiapan dari p tassium chl ride>ph sphate Reguests for unusual concentrations Hact r resik umum K nsentrasi dan t tal < lume tidak terlabel dengan jelas. : t l multid sis b t l9b t l insulin dan heparin dicampur dan dijaga dalam kedekatan tertutup satu sama lainnya pada unit keperawatan. menyimpan s dium chl ride s luti n di atas ).' 5 di atas nursing unit. Tersedianya banyak k nsentrasi>! rmula Tidak ada sistem pengecekan dua kali.

Menetapkan standar k nsentrasi dan menggunakan premiFed s luti ns Menggunakan b t l single9d sis Memisahkan heparin dan insulin; pindahkan heparin dari t p ! medicati n carts

S dium chl rine s luti ns atas ).'5

di

Membatasi jalan masuk s dium chl ride s luti ns di atas ).'5; pindahkan s luti ns ini dari nursing unit. Membuat satandar dan batasan bat dan k nsentrasi. Menyediakan pr t k l peralatan untuk d uble9 check angka p mpa bat% k nsentrasi% dan garis tambahan. #"oint !ommission nternational, -../0#

Pa/a sta5 pen/i/ik /apat /i:egah ;(!!/'A%i/e0 S!1n- A%i/e E$$!$s< Mengajarkan sta! untuk mencegah bunyi kedengarannya sama tetapi berbeda dengan menggunakan; 15

&. Menuliskan dengan benar dan mengucapkan ketika mengk munikasikan in! rmasi dalam peng batan. :uat pendengar tersebut mengulang kembali peng batan tersebut untuk meyakinkan mereka mengerti dengan benar. -. Mengingatkan merek tersebut dan nama diucapakan dan seperti terlihat. A. Memperhatikan p tensial untuk kesalahan Ikesalahan pembagian ketika menambahkan bat 4. Kel mp kkan bat dengan kateg ri daripada dengan alpabet. 8. Mengingatkan menempatkan dalam sistem k mputer dan diatas label pada tempat peng batan untuk tanda d kter% perawat% dan !armasi pada masalah yang p tensial. .. Meliputi indikasi pada peng batan dalam men l ng !armasi mengidenti!ikasi masalah p tensial. 7. Melakukan chec1 tempat atau label peng batan selain label pasien sebelum memberikan d sis kepada pasien. # "oint !ommission nternational,-../( ENAM TAHAPAN UNTUK MN!AM)IL KEPUTUSAN DALAM PEM)E IAN PEN!O)ATAN ADALAH: #&(. Membuat diagn sa yang benar% #-(. Mengerti pat !isi l gi pada penyakit tersebut% re<iew pilihan menu dari !armak teraphy% #A(. Teliti pasien I bat dan d sis yang benar% #4(. Memilih p in I p in akhir atau bagian untuk mengikuti% #8(. Memelihara hubungan terapeutik dg pasien. Pharmacology% -)))( TINDAKAN ENAM TEPAT DALAM PEM)E IAN O)AT &. Tepat +bat ; mengecek pr gram terapi peng batan dari d kter% menanyakan ada tidaknya alergi bat% menanyakan keluhan pasien sebelum dan setelah memberikan bat% mengecek label bat% mengetahui reaksi bat% mengetahui e!ek samping bat% hanya memberikan bat yang didiapkan diri sendiri. -. Tepat d sis ; mengecek pr gram terapi peng batan dari d kter% mengecek hasil hitungan d sis dengan dengan perawat lain% mencampur>meng pl s bat. #,elmon and ,orelli2s !linical bat generik yang biasa

16

A. Tepat waktu ; mengecek pr gram terapi peng batan dari d kter% mengecek tanggal kadarluarsa bat% memberikan bat dalam rentang A) menit. 4. Tepat pasien ; mengecek pr gram terapi peng batan dari d kter% memanggil nama pasien yang akan diberikan papan>kardeks di tempat tidur pasien 8. Tepat cara pemberian ; mengecek pr gram terapi peng batan dari d kter% mengecek cara pemberian pada label>kemasan bat. .. Tepat d kumentasi ; mengecek pr gram terapi peng batan dari d kter% mencatat nama pasien% nama bat% d sis% cara% dan waktu pemberian bat #K Jier% :. Drb% @. K :lais% K. #&''7(. Pr4gram ;Kese+amatan Pasien umah sakit< se7agai Langkah Strategis bat% mengecek identitas pasien pada

Keselamatan Pasien Rumah Sakit9 KPRS #Patient Safety( adalah suatu system dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman. ?al ini termasuk; asesment risik % *denti!ikasi dan pengel laan hal yang berhubungan dengan risik pasien% Pel p ran dan analisis insiden% Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi s lusi untuk meminimalkan timbulnya risik . Sistem ini mencegah terjadinya cidera yang disebabkan seharusnya diambil. Tujuan sistem kese+amatan pasien S &. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS -. Meningkatnya akuntabilitas RS terhadap pasien dan masyarakat A. Menurunnya KTD di RS 4. Terlaksananya pr gram9pr gram pencegahan sehingga tidak trjadi pengulangan KTD #:uku Panduan ,asi nal Keselamatan Pasien Rumah sakit% Depkes R.*. -)).( W!$%- A%%ian.e f!$ Patient Safet P$!+$a#: Si2 a$eas !f a.ti!n f!$ &''= &. Tantangan @l bal Keselamatan Pasien leh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang

17

H cusing

<er an initial tw 9year cycle

n the challenge

! health9care

ass ciated in!ecti n -))89-)).; !lean care associated infection3 (!lean !are is safer !are4 -. Pasien untuk Keselamatan Pasien nvolving patient organi%ations and individuals in Alliance *or1 . A. TaF n my untuk Keselamatan Pasien 5nsuring consistency in the concepts, principles, norms and terminology used in patient safety *or1 4. Riset untuk Keselamatan Pasien Promoting e6isting interventions in patient safety and coordinating international efforts to develop solutions# 8. Pelap ran dan Pembelajaran Generating 'est practice guidelines for e6isting and ne* reporting systems# P$!+$a#e: si2 a$eas !f a.ti!n 1&''=2 7# Spea1 up if you have guestions or concerns3 it2s your right to 1no* -# Pay attention to the care you are receiving 8# 5ducate youself a'out your diagnosis, test and treatment 9# As1 a trusted family mem'er or friend to 'e your advocate :# ;no* *hat medications you ta1e and *hy you ta1e them <# Use a health & care provider that rigorously evaluates itself against safety standars /# Participate in all decisions a'out your care =WH$3 World Alliance for Patient safety, )or*ard Programme % -))4( Menurut Pan/uan Nasi4na+ Kese+amatan Pasien &''>2 &. Tujuh Cangkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit ; &. ,5,>A?GU? ;5SA@ARA? A;A? ? AA ;P % menciptakan umah sakit 1Depkes *I*

kepemimpinan K budaya yg terbuka K adil. -. ,5, ,P ? @A? @U;U?G STA) A?@A% membangun k mitmen K ! kus yang kuat K jelas tentang KP di RS Anda

18

A. ,5?G ?T5GRAS ;A?

A;T B TAS

P5?G5A$AAA?

R S ;$ %

mengembangkan sistem K pr ses pengel laan risik % serta melakukan identi!ikasi K asesmen hal yang p tensial bermasalah 4. ,5?G5,>A?G;A? S ST5, P5AAP$RA?% memastikan sta! agar dgn mudah dapat melap rkan kejadian > insiden% serta RS mengatur pelap ran kpd KKP9RS. 8. ,5A >AT;A? @A? >5R;$,U? ;AS @5?GA? PAS 5? % Mengembangkan cara9cara k munikasi yg terbuka dgn pasien .. ,5AA;U;A? ;5G ATA? >5AA"AR C >5R>AG P5?GAAA,A? T5?TA?G ;P% mend r ng sta! anda utk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana K mengapa kejadian itu timbul 7. ,5?!5GAH !5@5RA ,5AAAU ,PA5,5?TAS S ST5, ;P % Menggunakan in! rmasi yang ada tentang kejadian > masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan ?* Stan/ar Kese+amatan Pasien S 1KA S @ DepKes2 &. ?ak pasien -. Mendidik pasien dan keluarga A. Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan 4. Penggunaan met da9met da peningkatan kinerja% untuk melakukan e<aluasi dan meningkatkan keselamatan pasien 8. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien .. Mendidik sta! tentang keselamatan pasien 7. K munikasi merupakan kunci bagi sta! untuk mencapai keselamatan pasien. #Panduan ,asi nal Keselamatan Pasien Rumah sakit% Depkes R.*. -)).(

19

Uraian tujuh stan/ar terse7ut /iatas a/a+ah se7agai 7erikut: Stan/ar I* Hak pasien Stan/ar: Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan in! rmasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan. Kriteria: ?arus ada d kter penanggung jawab pelayanan% d kter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan% d kter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan% peng batan atau pr sedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan. Stan/ar II* Men/i/ik pasien /an ke+uarga Stan/ar: RS harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien. Kriteria : Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan pasien yang merupakan partner dalam pr ses pelayanan. Karena itu% di RS harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien. Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat ; Memberikan in! rmasi yang benar% jelas% lengkap dan jujur% mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga% mengajukan pertanyaan9pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti% memahami dan menerima k nsekuensi pelayanan% mematuhi instruksi dan mengh rmati peraturan RS% memperlihatkan sikap mengh rmati dan tenggang rasa dan emenuhi kewajiban !inansial yang disepakati.

Stan/ar III* Kese+amatan pasien /an kesinam7ungan pe+a-anan*

20

Stan/ar : RS menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin k antar tenaga dan antar unit pelayanan. Kriteria : Terdapat k

rdinasi

rdinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat rdinasi

pasien masuk% pemeriksaan% diagn sis% perencanaan pelayanan% tindakan peng batan% rujukan dan saat pasien keluar dari RS% terdapat k pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan lancar% terdapat k rdinasi pelayanan yang mencakup peningkatan k munikasi untuk mem!asilitasi dukungan keluarga% pelayanan keperawatan% pelayanan s sial% k nsultasi dan rujukan% pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya% terdapat k munikasi dan trans!er in! rmasi antar pr !esi kesehatan sehingga dapat tercapainya pr ses k rdinasi tanpa hambatan% aman dan e!ekti!. I%* Penggunaan met4/e6met4/e peningkatan kinerja untuk

Stan/ar

me+akukan e3a+uasi /an pr4gram peningkatan kese+amatan pasien* Stan/ar : RS harus mendesain pr ses baru atau memperbaiki pr ses yang ada% mem nit r dan menge<aluasi kinerja melalui pengumpulan data% menganalisis secara intensi! Kejadian Tidak Diharapkan% dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien. Kriteria : Setiap RS harus melakukan pr ses perancangan #desain( yang baik% mengacu pada <isi% misi% dan tujuan RS% kebutuhan pasien% petugas pelayanan kesehatan% kaidah klinis terkini% praktik bisnis yang sehat% dan !akt r9!akt r lain yang berp tensi risik bagi pasien sesuai dengan LTujuh Cangkah Menuju Keselamatan Pasien RSL% setiap RS harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain terkait dengan; pelap ran insiden% akreditasi% manajemen risik % utilisasi% mutu pelayanan% keuangan% setiap RS harus melakukan e<aluasi intensi! terkait dengan semua Kejadian Tidak Diharapkan% dan secara pr akti! melakukan e<aluasi satu pr ses kasus risik tinggi% setiap RS harus menggunakan semua

21

data dan in! rmasi hasil analisis untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan% agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin. Stan/ar %* Peran kepemimpina /a+am meningkatkan kese+amatan pasien Stan/ar: Pimpinan mend r ng dan menjamin implementasi pr gram keselamatan pasien secara terintegrasi dalam rgansasi melalui penerapan Tujuh Cangkah keselamatan pasien dan pr gram Menuju Keselamatan Pasien Rumah sakit"% pimpinan menjamin berlangsungnya pr gram pr akti! untuk identi!ikasi risik menumbuhkan k munikasi dan menekan atau mengurangi kejadian tidak diharapkan% pimpinan mend r ng dan rdinasi antar unit dan indi<idu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien% pimpinan mengal kasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur% mengkaji% dan menigkatkan kinerja rumah sait serta meningkatkan keselamatan pasien dan pimpinan mengukur dan mengkaji e!ekti!itas k nribusinya dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien. Kriteria: Terdapat tim antar disiplin untuk mengel la pr gram keselamatan pasien% tersedia pr gram pr akti! untuk identi!ikasi risik keselamatan dan pr gram meminimalkan insiden% yang mencakup jenis9jenis kejadian yang memerlukan perhatian% mulai dari kejadian nyaris cedera # ?ear miss( sampai dengan Kejadian Tidak Diharapkan" #Adverse event(% Tersedia mekanisme kerja untuk menjmin bahwa semua k mp nen dari rumah sakit terintregrasi dan berpatisipasi dalam pr gram keselamatan pasien% tersedia pr sedure cepat tanggap" terhadap insiden% termasuk asuhan kepada pasien yang terkena musibah% membatasi risik pada rang lain dan penyampaian in! rmasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis. Stan/ar %I: men:akup keterkaitan ja7atan /engan kese+amatan pasien se:ara je+as Stan/ar: rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara k mpetensi sta! serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.

22

Kriteria: Setiap rumah sakit harus memiliki pr gram pendidikan% pelatihan dan rientasi bagi sta! baru yang memuat t pik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya masing9masing% setiap rumah sakit harus megintregasikan t pik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in9ser<ice training dan memberi ped man yan jelas tentang pelap ran insiden dan setiap rumah sakit harus menyelenggarkan pelatihan tentang kerjasama kel mp k #teamw rk( guna mendukung pendekatan interdisiplin dan k lab rati! dalam rangka melayani pasien. Stan/ar %II: K4munikasi merupakan kun:i 7agi sta5 untuk men:apai kese+amatan pasien Stan/ar: Rumah sakit merencanakan dan mendesain pr ses manajemen in! rmasi keelamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan in! rmasi internal dan eksternal% transmisi data dan in! rmasi harus tepat waktu dan akurat. Kriteria: Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain pr ses manajemen untuk memper leh data dan in! rmasi tentang hal9hal terkait dengan keselamatan pasien% tesedia mekanisme identi!ikasi masalah dan kendala k munikasi untuk mere<isi manajemen in! rmasi yang ada.

In/ikat4r Patient Safet *ndikat r patient sa!ety merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat keselamatan pasien selama dirawat di rumah sakit. *ndikat r ini dapat digunakan bersama dengan data pasien rawat inap yang sudah diperb lehkan meninggalkan rumah sakit. *ndikat r patient safety berman!aat untuk menggambarkan besarnya masalah yang dialami pasien selama dirawat di rumah sakit% khususnya yang berkaitan dengan berbagai tindakan medik yang berp tensi menimbulkan risik di sisi pasien. Dengan mendasarkan pada *PS ini maka rumah sakit dapat menetapkan upaya9upaya yang dapat mencegah timbulnya outcome klinik yang tidak diharapkan pada pasien. #Dwiprahast % -))3(.

23

Se:ara umum IPS ter/iri atas & jenisA -aitu IPS tingkat rumah sakit /an IPS tingkat area pe+a-anan* &. *ndikat r tingkat rumah sakit #hospital level indicator( digunakan untuk mengukur p tensi k mplikasi yang sebenarnya dapat dicegah saat pasien mendapatkan berbagai tindakan medik di rumah sakit. *ndikat r ini hanya mencakup kasus9kasus yang merupakan diagn sis sekunder akibat terjadinya risik pasca tindakan medik. -. *ndikat r tingkat area mencakup semua risik medik yang did kumentasikan di k mplikasi akibat tindakan pelayanan setempat tingkat

#kabupaten>k ta(. *ndikat r ini mencakup diagn sis utama maupun diagn sis sekunder untuk k mplikasi akibat tindakan medik. Tujuan penggunaan In/ikat4r Patient Safet *ndikat r patient safety #*PS( berman!aat untuk mengidenti!ikasi area9area pelayanan yang memerlukan pengamatan dan perbaikan lebih lanjut% seperti misalnya untuk menunjukkan; &. Adanya penurunan mutu pelayanan dari waktu ke waktu. -. :ahwa suatu area pelayanan ternyata tidak memenuhi standar klinik atau terapi sebagaimana yang diharapkan A. Tingginya <ariasi antar rumah sakit dan antar pemberi pelayanan 4. Disparitas ge gra!i antar unit9unit pelayanan kesehatan #pemerintah <s swasta atau urban <s rural(. #Dwiprahast % -))3(.

Selain penjelasan diatas met de tim perlu menjadi strategi dalam penanganan patient sa!ety karena met de tim merupakan met de pemberian asuhan keperawatan% yaitu se rang perawat pr !essi nal memimpin sekel mp k tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada sekel mp k pasien melalui upaya k juga perati! dan k lab rati!. #Sit rus% -)).(. Pada met de ini memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh. Adanya

pemberian asuhan keperawatan terhadap sekel mp k pasien. #,ursalam% -))-(. 24

2adi dengan pemberian asuhan keperawatan yang menyeluruh kepada pasien diharapkan keselamatan pasien dapat diperhatikan% sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan.

PENE APAN PEDOMAN PENTIN! INTE NATIONAL PATIENT SA#ET$ !OALS 1IPS!2 A-a 6 sasa$an pentin+ -en+an t!ta% 8 s a$at 34e$-asa$/an s a$at an+

-itetap/an -i RS J5: Ta$+et 67 S a$at 6 : dentifi1asi Pasien secara Tepat# Ta$+et 87 S a$at 8 : ,ening1at1an ;omuni1asi yang 5fe1tif# Ta$+et 37S a$at 3 : ,ening1at1an ;eamanan Penggunaan $'at yang 0 ,em'utuh1an Perhatian# Ta$+et 47 S a$at 40 90 : 6 : ,engurangi Salah Ao1asi, Salah Pasien dan Salah 0 Tinda1an $perasi# Ta$+et 97 S a$at ; : ,engurangi Risi1o nfe1si# Ta$+et 67 S a$at 8 : ,engurangi risi1o pasien cidera 1arena Datuh#

TA !ET ,B S$A AT , *denti!ikasi Pasien secara Tepat; Tujuan dari sasaran ini adalah untuk mendapatkan identiti!ikasi yang setepatnya dari indi<idu yang menerima perawatan tersebut. A: Menggunakan paling sedikit dua #-( cara untuk menilai pasien ketika memberikan bat% darah atau pr duk dari darah6 mengambil c nt h darah dan spesimen9spesimen lain untuk pengujian secara klinis. , m r ruangan pasien tidak diperb lehkan untuk digunakan sebagai pengenalan pasien% pengenal yang digunakan untuk semua % pemeriksaan pr sedur% pengantaran bat% pengambilan sampel dan spesimen% yaitu;

25

a( , m r catatan medis pasien harus diperiksa b( Tanggal lahirnya pasien harus diperiksa I ini harus dilakukan secara lisan atau mengenai pasien yang tidak sadar% harus ditunjukkan pada gelang nama pasien. ): Semua pasien yang dipr sedur>di perasi% akan diharuskan unutk memiliki @elang ,ama pada salah satu diantara pergelangan tangan atau pergelangan kaki.

TA !ET &B S$A AT & Meningkatkan k munikasi yang e!ekti!; K munikasi yg tidak e!ekti! adalah hal yang paling sering disebutkan sebagai penyebab dalam kasus9kasus Sentinel. K munikasi harus tepat pada waktunya% akurat% k mplit% tidak rancu dan dimengerti akhir pasien. TA !ET .B S$A AT . Meningkatkan Keamanan Penggunaan +bat yang% membutuhkan perhatian; manajamen bat9 batan yang tepat merupakan !akt r penting dalam menjamin keselamatan pasien. leh sang penerima. Penelitian juga menunjukan bahwa penundaan dalam menanggapi hasil yang penting dapat mempengaruhi secara negati! hasil

TA !ET 0B S$A AT 0A = C > Mengurangi Salah l kasi% Salah Pasien dan Salah Tindakan +perasi; Tujuan dari target ini adalah untuk SDCAC/ mengenali Tepat l kasi% Tepat pasien dan Tepat tindakan. S-arat 0 Melakukan (time out4 tepat sebelum memulai sebuah perasi% untuk memastikan pasien% S-arat = pr sedur dan bagian tubuh yang akan di perasi adalah tepat.

26

Membuat suatu pr ses atau chec1list untuk memeriksa semua d kumen dan peralatan yang diperlukan untuk baik sebelum perasi dimulai. S-arat > :erikan tanda pada bagian yang tepat dimana perasi akan dilakukan. @unakan tanda yang dapat dipahami dengan jelas dan libatkan pasien dalam melakukan hal ini. perasi siap digunakan dan ber!ungsi dengan

TA !ET =B S$A AT ? Mengurangi Risik *n!eksi; Penelitian telah membuktikan bahwa melakukan petunjuk cuci tangan akan mengurangi transmisi in!eksi dari sta! ke pasien. ?al ini akan mengurangi insiden kesehatan yang berhubungan dengan in!eksi. TA !ET >B S$A AT D Mengurangi risik pasien cidera karena jatuh; 2atuh menjadi salah satu bagian besar dari penyebab cideranya pasien yang sedang dirawat di rumah sakit.

27

)A) III IMPLEMENTASI PATIENT SA#ET$ DI UMAH SAKIT M

Pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan yang sangat k mplek sehingga risik terjadinya kesalahan maupun kekhila!an cukup besar.Rumah sakit M hingga saat ini belum dapat menjalankan pr gram patient sa!ety secara k mprehensi! baik dalam hal perangkat peraturannya maupun implementasi dilapangan. Data yang dikeluarkan di Rumah sakit M angka Kejadian Tidak Diharapkan #KTD( berkisar -&5 pada tahun -))7% sedangkan pada -))3 mengalami peningkatan menjadi A-%5. Angka ini tentu saja memiliki arti yang serius bagi rumah sakit. Mengingat kejadian tidak diharapkan #KTD( tersebut maka Rumah sakit berkesimpulan untuk segera menerapkan pr gram Patient sa!ety yang benar9 benar dapat di implementasikan dilapangan. Seiring dengan itu% harapan masyarakat terhadap pelayanan di Rumah Sakit RS M semakin tinggi tentang peningkatan mutu layanan. ?arapan yang tinggi ini cenderung memunculkan masalah serius apabila harapan tidak dapat dipenuhi leh pihak rumah sakit. Masalah yang terjadi bisa berkembang ketika masalah biaya dan manajemen lingkungan rumah sakit ikut memberikan k ntribusi didalamnya%+leh karenanya sangat tepat kiranya pr gram patient sa!ety ini segera di implementasikan khususnya di lingkungan Rumah sakit M. Selain itu data yang ditemukan pada tahun -))7 rata9rata :+R di Rumah Sakit 7& 5. Pada Tahun -))3 menurun menjadi .-5. :erdasarkan data dari RS.M bahwa mutu pelayanan dirumah sakit tersebut sejak - tahun belakangan ini mulai mengalami kemunduran dalam hal kualitas pelayanan yang dikarenakan sekitar 4)5 ketidakpuasan pasien terhadap mutu pelayanan di rumah sakit M.Penurunan :+R juga dimungkinkan karena makin banyaknya berdiri Rumah sakit di daerah Tangerang.

28

)A) I% PEM)AHASAN Setelah melihat pencapaian tentang patient sa!ety di Rumah Sakit M amat sangat di sayangkan apabila terjadinya penurunan kualitas layanan khususnya pada keselamatan pasien.Pemberian bat merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus mendapat perhatian khusus dari manajemen%hal tersebut karena sangat berpengaruh terhadap citra dan kerugian !inansial yang sangat besar. Melihat kasus tersebut diatas kita harus dapat melihat secara h listik masalah yang ada tidak hanya menyalahkan se rang atau dua S+AP tata cara pemberian rang perawat yang saat itu bertugas%kita harus juga menilai sebelum hal tersebut terjadi.apakah bat memang telah ada di rumah sakit M%ataukah sudah ada S+AP untuk d kter <isite%membuat instruksi maupun k nsultasi 1ia telp nB%Apakah pengaturan jadwal yang benar telah diterapkan di rumah sakit M%sehingga tingkat kelelahan dan k nsentrasi para petugas medis tetap terjaga baik%apakah pelatihan dan peningkatan kualitas SDM keperawatan telah dilakukan dengan baik dan berkelanjutanB.Masih amat sangat banyak pihak9pihak yang terkait yang harus bertanggung jawab dari kasus tersebut%baik itu yang terkait langsung maupun tidak. Pada kasus tersebut diatas sangat jelas terlihat dimana belum adanya pr tap yang jelas mengenai intruksi dan tata cara penulisan resep d kter yang melakukan <isite%dimana resep seharusnya d kter yang menulis dan ditulis dengan jelas dan benar%dan petugas ap tik serta perawat juga harus mengerti tata cara membaca resep yang benar%agar kesalahan pembacaan resep serta kesalahan persepsi dapat di hindari.Keterampilan paramedis juga harus terus diasah dan ditingkatkan karena pada dasarnya bat9 batan yang ada di pasaran juga banyak jenisnya dan akan banyak sekali mungkin sekali sangat s!esi!ik sekali bat9 batan yang baru yang d sis dan tata cara tentang

pemberiannya.Peningkatan SDM para medis juga merupakan tanggung jawab rumah sakit sebagai institusi yang mempekerjakan mereka%bukan hanya pekerjaan saja yang menjadi tanggung jawab para medis akan tetapi

29

pengembangan keterampilan dan *lmu pengetahuan juga menjadi tanggung jawab rumah sakit untuk memberikannya secara berkala dan berkelanjutan. Kesalahan yang dilakukan suster jaga tersebut juga menjadi tanggung jawab suster tersebut sebagai pribadi terhadap pr !esinya karena tiap tindakan dan tata cara kerja harusnya sudah mereka kuasai dan apabila masih ada hal9hal yang mereka anggap belum mereka ketahui hendaknya ia dapat menanyakan kepada perawat seni r atau seper<is r yang saat itu bertugas%apabila tata cara pemberian sudah dikuasai terjadi. ?al lain yang mungkin terjadi adalah human err r" dimana sebenarnya mungkin perawat terseut sudah tahu hanya saja karena kurang k nsentrasi dan kelelahan yang dialaminya membuat dirinya lupa akan apa yang semestinya ia lakukan sebelum melakukan penyuntikan%atau mungkin pula karena ketidak tahuan akibat yang akan terjadi apabila hal tersebut tidak dilakukan%dimana perawat tersebut misalnya tahu harus diencerkan tetapi karena untuk mempersingkat waktu ia langsung berikan%ia tidak tahu apabila hal tersebut dilakukan akan <er e!ek !atal terhadap pasien yang bersangkutan% Para pihak yang terkait yaitu bagian pelayanan medis juga harus tanggap terhadap apa yang terjadi dilapangan karena apa yang terjadi dilapangan terus berkembang dan perlu perhatian setiap saat" bukan hanya sekedar tahu jumlah pasien saja tapi lebih dari itu pihak rumah sakit juga harus memiliki tim yang memang kusus menangani hal9hal semacam ini agar ada alur dan tanggung jawab yang jelas terhadap setiap kejadian yang ada yang tentunya harus melibatkan semua elemen yang berhubungan dengan pelayanan yang ada. Penjelasan yang di berikan terhadap pihak9pihak terkait juga hendaknya juga berasal dari satu rang saja yang dijadikan sebagai juru bicara agar tidak terjadi bias" terhadap in! rmasi yang diberikan pihak rumah sakit%hal ini untuk menghindari ketidak jelasan in! rmasi dan kesimpang siuran berita yang ada yang pada akhirnya membuat celah pihak ketiga mengambil inisiati! yang akan merugikan rumah sakit.Mediasi sangat dibutuhkan untuk hal9hal semacam ini karena jelas sekali rumah sakit melakukan kesalahan dalam hal ini penjelasan dan s lusi yang diambil seharusnya dapat diterima leh kedua belah pihak%agar dalam penyelesaiannya nanti tidak berlarut9larut dan berkembang. leh paramedis tersebut mungkin saja hal ini tidak

30

Rumah Sakit sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan diharapkan memiliki estMndar pelayanan mutu yang jelas.Peningkatan mutu pelayanan merupakan suatu pr duk yang diberikan dari pelanggan untuk memberikan kepuasan akan kebutuhan pelayanan penerima jasa secara berkesinambungan. Mutu adalah penentuan pelanggan berdasarkan pengalaman nyata terhadap pruduk dan jasa pelayanan% mengukur% mengharapkan% dan menggambarkan target yang bergerak pada pasar yang k mpetiti! #$ij n % &'''(. /paya peningkatan mutu pelayanan menurut C ri Di Prete :r wn% berdasarkan dimensi mutu berupa k mpetensi tekhnis dimana perawat memiliki kemampuan% ketrampilan% dan penampilan perawat. K mpetensi tehnis yang tidak sesuai estMndar akan merugikan pasien. Misalnya pda kasus cidera akibat jatuh dari tempat tidur dan kesalahan dalam pemberian bat. Perawat memberi pelayanan secara e!ekti! dan e!isien% menjalin hubungan antar manusia% dan memberi kenyamanan dalam memberikan perawatan kepada pasien #$ij n % &'''(. 2uran dalam $ij n menjelaskan mengenai mutu bahwa mutu yang lebih tinggi memungkinkan untuk mengurangi tingkat kesalahan% mengurangi pekerjaan ulang% mengurangi kegagalan di lapangan% mengurangi ketidakpuasan pelanggan% mengurangi keharusan memeriksa dan menguji% meningkatkan hasil kapasitas% memberikan dampak utama pada biaya% dan biasanya mutu lebih tinggi biaya lebih sedikit. Dengan demikian angka ketidakpuasan pada klien #4)%45( akan pelayanan kesehatan di RS M dapat diturunkan setiap tahunnya dan kepuasan dapat tercipta secara berkesinambungan Penanganan pasien safety di area Pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan yang sangat k mpleks sehingga risik terjadinya kesalahan maupun kekhila!an cukup besar. Sejalan dengan itu% harapan masyarakat terhadap pelayanan di rumah sakit semakin tinggi. ?arapan yang tinggi ini cenderung memunculkan masalah serius apabila harapan tidak dapat dipenuhi leh pihak rumah sakit. /ntuk itu% tiada pilihan lain bagi rumah sakit untuk segera melakukan langkah9 langkah k ngkrit dalam mempersiapkan diri terutama di era persaingan gl bal yang begitu ketat.

31

*ndikat r patient sa!ety merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat keselamatan pasien selama dirawat di rumah sakit. *ndikat r ini dapat digunakan bersama dengan data pasien rawat inap yang sudah diperb lehkan meninggalkan rumah sakit. *ndikat r patient safety berman!aat untuk menggambarkan besarnya masalah yang dialami pasien selama dirawat di rumah sakit% khususnya yang berkaitan dengan berbagai tindakan medik yang berp tensi menimbulkan risik di sisi pasien #Nahya% -))7(. Rumah sakit hendaknya memiliki standar dalam penanganan patient sa!ety. Standar Keselamatan Pasien RS #KARS I DepKes( hak pasien% mendidik pasien dan keluarga% keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan% penggunaan met da9met da peningkatan kinerja% untuk melakukan e<aluasi dan meningkatkan keselamatan pasien% peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien% mendidik sta! tentang keselamatan pasien% k munikasi merupakan kunci bagi sta! untuk mencapai keselamatan pasien #Dep Kes R.* -)).(. Keselamatan pasien #patient safety( rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi asesment risik % identi!ikasi dan pengel laan hal yang berhubungan dengan risik pasien% pelap ran dan analisis insiden% kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi s lusi untuk meminimalkan timbulnya risik #Dep Kes R.*% -)).( /paya peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui pastient sa!ety diantaranya adalah dengan melakukan kegiatan pelatihan pasien sa!ety baik secara internal maupun eFternal% hendaknya RS.M tersebut membuat pr gram untuk mengikuti pelatihan pasien sa!ety . bulan sekali atau satu tahun sekali. /ntuk pelatihan internal dianjurkan setiap satu bulan sekali yang harus diikuti semua ruangan yang akan diatur penjadwalannya leh ruangan atau RS tersebut. Sehingga diharapkan semua perawat pelaksana dapat menerapkan pr sedur9 pr sedur yang sesuai dengan ilmu yang didapatkan atau sesuai standar perating pr sedur.

32

a< Penan+anan Pe#4e$ian !4at pa-a pasien Angka kejadian kesalahan dalam pr sedur pemberian pasien. Pemberian bat6 &75 di RS M

dimana angka ini menunjukkan kelalaian dari kerja perawat yang dapat merugikan bat yang benar berdasarkan 20* #2 int 0 missi n bat harus memiliki bat. Perawat *nternati nal( bahwa sebagai perawat dalam pemberian

aturan9aturan yang tepat yaitu enam benar dalam pemberian

bertanggung jawab dalam pemberian bat I batan yang aman . Perawat harus mengetahui semua k mp nen dari perintah pemberian bat dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau tidak jelas atau d sis yang diberikan di luar batas yang direk mendasikan. +bat9 batan adalah salah satu bagian yang terpenting dalam penanganan pada pasien. Management dengan benar untuk memastikan dalam pasien sa!ety. Seperti% p tassium chl ride #- mDG>ml atau k nsentrasi yang lebih(% p thasium ph sphate% S dium chl ride #)%'5( atau dengan k nsentrasi lebih(% dan magnesium sul!ate #8)5 atau k nsentrasi lebih(. Kesalahan ini dapat juga muncul ketika ang ta sta!! tidak dengan benar meng rientasikan ke unit perawatan pasien% ketika perawat k ntrak dan digunakan dan tidak ber rientasi dengan benar% atau selama keadaan gawat darurat. High Allert ,edication High Allert ,edication adalah +bat9 batan yang menyebabkan resik tinggi memperburuk pasien ketika diberikan kesalahan dalam peng batan. ,amun kesalahan mungkin atau tidak mungkin lebih banyak dengan bat9 batan ini. #20*% -))7( Tindakan9tindakan pemberian bat dengan enam benar perlu diterapkan di rumah sakit agar kesalahan dalam pemberian bat tidak terjadi. Pemberian bat dengan enam benar diantaranya adalah tepat bat% tepat d sis% tepat waktu% tepat pasien% tepat cara pemberian% tepat d kumentasi #K Jier% &''7(. S lusi keselamatan pasien adalah sistem atau inter<ensi yang dibuat% mampu mencegah atau mengurangi cedera pasien yang berasal dari pr ses pelayanan kesehatan. S lusi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sembilan s lusi Aive+saving diantaranya memperhatikan nama bat% rupa% dan 33

ucapan mirip #,+R/M(% yang dapat membingungkan sta! pelaksana. S lusi , rum ditekankan pada penggunaan pr t k l untuk pengurangan risik dan memastikan terbacanya lebel% atau penggunaan perintah yang dicetak terlebih dahulu. Perlu identi!ikasi pasien secara jelas yang sering mengarah pada kesalahan peng batan atau trans!usi. K munikasi secara benar saat serah terima atau peng peran pasien karena kesenjangan k munikasi antara pelyanan kesehatan dapat mengakibatkan terputusnya kesinambungan layanan dan peng batan yang tidak tepat serta mengurangi cedera pada pasien #PDRS*% -))8(. Selain itu k munikasi yg tidak e!ekti! adalah hal yang paling sering disebutkan sebagai penyebab dalam kasus9kasus Sentinel. K munikasi harus tepat pada waktunya% akurat% k mplit% tidak rancu dan dimengerti penerima Petugas kesehatan perlu memastikan akurasi pemberian pengalihan pelayanan. Pemberian leh sang bat pada

bat melalui injeksi perlu diperhatikan hanya

untuk sekali pakai untuk mencegah penyebaran ?*1% ?:1% da ?10 yan gdisebabkan leh pakai ulang #refuse( dari jarum suntik #PDRS*% -))8(. TINDAKAN ENAM TEPAT DALAM PEM)E IAN O)AT &. Tepat +bat ; mengecek pr gram terapi peng batan dari d kter% menanyakan ada tidaknya alergi bat% menanyakan keluhan pasien sebelum dan setelah memberikan bat% mengecek label bat% mengetahui reaksi bat% mengetahui e!ek samping bat% hanya memberikan bat yang didiapkan diri sendiri. -. Tepat d sis ; mengecek pr gram terapi peng batan dari d kter% mengecek hasil hitungan d sis dengan dengan perawat lain% mencampur>meng pl s bat. A. Tepat waktu ; mengecek pr gram terapi peng batan dari d kter% mengecek tanggal kadarluarsa bat% memberikan bat dalam rentang A) menit. 4. Tepat pasien ; mengecek pr gram terapi peng batan dari d kter% memanggil nama pasien yang akan diberikan papan>kardeks di tempat tidur pasien 8. Tepat cara pemberian ; mengecek pr gram terapi peng batan dari d kter% mengecek cara pemberian pada label>kemasan bat. bat% mengecek identitas pasien pada

34

.. Tepat d kumentasi ; mengecek pr gram terapi peng batan dari d kter% mencatat nama pasien% nama bat% d sis% cara% dan waktu pemberian bat #K Jier% :. Drb% @. K :lais% K. #&''7(. Mengajarkan perawat untuk pemberian bat dengan istilah Aoo1+Ali1e, Sound Ali1e 5rrors" yaitu mengajarkan sta! untuk mencegah bunyi kedengarannya sama tetapi berbeda dengan menggunakan; menuliskan dengan benar dan mengucapkan ketika mengk munikasikan in! rmasi dalam peng batan. :uat pendengar tersebut mengulang kembali peng batan tersebut untuk meyakinkan mereka mengerti dengan benar% mengingatkan merek tersebut dan nama bat generik yang biasa diucapakan dan seperti terlihat% memperhatikan p tensial untuk kesalahan Ikesalahan pembagian ketika menambahkan bat% kel mp kkan bat dengan kateg ri daripada dengan alpabet% mengingatkan menempatkan dalam sistem k mputer dan diatas label pada tempat peng batan untuk tanda d kter% perawat% dan !armasi pada masalah yang p tensial% meliputi indikasi pada peng batan dalam men l ng !armasi mengidenti!ikasi masalah p tensial% melakukan chec1 tempat atau label peng batan selain label pasien sebelum memberikan d sis kepada pasien. #"oint !ommission nternational,-../( Pada met de ini memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh. Adanya pemberian asuhan keperawatan terhadap sekel mp k pasien. #,ursalam% -))-(. 2adi dengan pemberian asuhan keperawatan yang menyeluruh kepada pasien diharapkan keselamatan pasien dapat diperhatikan% sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan. Mengurangi angka kejadian kesalahan dalam pemberian bat perlu juga

dilakukan dengan met de T*M didalam penerapan asuhan keperawatan di ruang perawatan. Menurut Sit rus R% -))3 bahwa met de tim merupakan met de pemberian asuhan keperawatan% yaitu se rang perawat pr !essi nal memimpin sekel mp k tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada sekel mp k pasien melalui upaya k perati! dan k lab rati!.

35

A/a > sasaran -ang /itetapkan /i

penting /engan t4ta+ D s-arat 17er/asarkan s-arat

S "2:

Target ,B S-arat , :*denti!ikasi Pasien secara Tepat. Target &B S-arat & : Meningkatkan K munikasi yang D!ekti!. Target .BS-arat . : Meningkatkan Keamanan Penggunaan +bat yang A Membutuhkan Perhatian. Target 0B S-arat 0A =A C > : Mengurangi Salah C kasi% Salah Pasien dan Salah A Tindakan +perasi. Target =B S-arat ? : Mengurangi Risik *n!eksi. Target >B S-arat D : Mengurangi risik pasien cidera karena jatuh.

TA !ET ,B S$A AT , *denti!ikasi Pasien secara Tepat; Tujuan dari sasaran ini adalah untuk mendapatkan identiti!ikasi yang setepatnya dari indi<idu yang menerima perawatan tersebut. A: Menggunakan paling sedikit dua #-( cara untuk menilai pasien ketika memberikan bat% darah atau pr duk dari darah6 mengambil c nt h darah dan spesimen9spesimen lain untuk pengujian secara klinis. , m r ruangan pasien tidak diperb lehkan untuk digunakan sebagai pengenalan pasien% pengenal yang digunakan untuk semua % pemeriksaan pr sedur% pengantaran bat% pengambilan sampel dan spesimen% yaitu; a( , m r catatan medis pasien harus diperiksa b( Tanggal lahirnya pasien harus diperiksa I ini harus dilakukan secara lisan atau mengenai pasien yang tidak sadar% harus ditunjukkan pada gelang nama pasien. ): Semua pasien yang dipr sedur>di perasi% akan diharuskan unutk memiliki @elang ,ama pada salah satu diantara pergelangan tangan atau pergelangan kaki.

36

TA !ET &B S$A AT & Meningkatkan k munikasi yang e!ekti!; K munikasi yg tidak e!ekti! adalah hal yang paling sering disebutkan sebagai penyebab dalam kasus9kasus Sentinel. K munikasi harus tepat pada waktunya% akurat% k mplit% tidak rancu dan dimengerti akhir pasien. O Menerapkan sebuah pr ses>pr sedur untuk perintah yang disampaikan melalui telep n #lisan(% atau penyampaian hasil uji klinis penting% yang harus di<eri!ikasi dengan mengulang" selengkapnya perintah atau pun hasil uji klinis yang diterima% yang harus dilakukan leh rang yang menerima in! rmasi tersebut. TA !ET .B S$A AT . Meningkatkan Keamanan Penggunaan +bat yang% membutuhkan perhatian; manajamen bat batan yang tepat merupakan !akt r penting dalam menjamin keselamatan pasien; O Memindahkan semua k nsentrat elektr lit #termasuk p tasium kl rida% p tasium ! s!at% s dium k rida P ).'5% dan tidak terbatas hanya itu semua( dari semua ruang perawatan pasien. O Di RS M% p tasium banyak disimpan di berbagai area klinik. Penelitian di seluruh dunia telah menunjukkan bahwa tindakan ini menempatkan pasien dalam bahaya TA !ET 0B S$A AT 0A = C > Mengurangi Salah l kasi% Salah Pasien dan Salah Tindakan +perasi; Tujuan dari target ini adalah untuk SE(A(= mengenali Tepat l kasi% Tepat pasien dan Tepat tindakan. S-arat 0 O Melakukan (time out4 tepat sebelum memulai sebuah perasi% untuk memastikan pasien% pr sedur dan bagian tubuh yang akan di perasi adalah tepat. O Diharapkan% dengan berjalannya waktu% pr ses time out" akan menjadi tindakan rutin di RS M. leh sang penerima. Penelitian juga menunjukan bahwa penundaan dalam menanggapi hasil yang penting dapat mempengaruhi secara negati! hasil

37

S-arat = O Membuat suatu pr ses atau chec1list untuk memeriksa semua d kumen dan peralatan yang diperlukan untuk perasi siap digunakan dan ber!ungsi dengan baik sebelum perasi dimulai. O Di setiap RS M% penggunaan chec1list sebelum memasukkan aspek9aspek penting dalam chec1list. perasi atau tindakan belum dilakukan. /ntuk memenuhi kuali!ikasi di atas% bisa saja dibutuhkan re<isi untuk

S-arat > O :erikan tanda pada bagian yang tepat dimana perasi akan dilakukan. @unakan tanda yang dapat dipahami dengan jelas dan libatkan pasien dalam melakukan hal ini. O *ni adalah k nsep baru di RS M. Pemberian tanda diharuskan untuk semua pr sedur yang meliputi; 9 Perbedaan kanan dan kiri 9 Struktur Multipel #c nt h; jari9jari tangan K kaki( 9 Tingkat9tingkat #c nt h; tulang belakang( O Pemberiaan tanda tidak diperlukan bila ada luka>lesi yang jelas dimana% luka>lesi tersebut menjadi bagian yang akan ditindak. O Pr sedur dental dikecualikan dari pr ses ini walaupun dental 6+ray harus diberi penandaan. O Tanda harus jelas dan dimengerti leh semua. Pr ses pemberian tanda harus terjadi sebelum memindahkan pasien ke l kasi dimana tindakan perasi akan dilakukan. O Pr ses pemberian tanda adalah tanggung jawab dari d kter bedah atau asistennya. TA !ET =B S$A AT ? Mengurangi Risik *n!eksi; Penelitian telah membuktikan bahwa melakukan petunjuk cuci tangan akan mengurangi transmisi in!eksi dari sta! ke pasien. ?al ini akan mengurangi insiden kesehatan yang berhubungan dengan in!eksi.

38

O Mengikuti sesuai dengan petunjuk cuci tangan yang telah dipublikasikan dan diterima secara umum. O Ddukasi dan auditing adalah bagian yang penting dalam menjaga tingkat kesadaran. Ped man nfection !ontrol akan terus ditinjau9ulang dan diperbaharui sesuai kebutuhan% dan ped man manual akan tersedia di seluruh area klinik untuk mencapai hasil terbaik.

TA !ET >B S$A AT D Mengurangi risik pasien cidera karena jatuh; 2atuh menjadi salah satu bagian besar dari penyebab cideranya pasien yang sedang dirawat di rumah sakit. O Di RS M akan menerapkan sistem dan pr ses yang menghasilkan pengkajian yang akurat dan berulang secara berkala pada setiap risik jatuhnya pasien. ?al ini juga berhubungan dengan pengkajian ulang p la pemberian pasien% dimana n m r dan tipe meningkatnya risik telah teridenti!ikasi. O Mengedukasi pasien% keluarga dan sta! menjadi bagian yang penting dalam upaya menjaga tingkat kesadaran dan mengurangi risik pasien. Ped man *PS@ sedang berlangsung di RS M. Management resik4 umah Sakit bat untuk bat dapat menjadi penyebab langsung yang

pasien jatuh. Di RS M juga akan menerapkan tindakan9

tindakan pre<enti! untuk mengurangi dan> menghilangkan segala risik

Managemen risik Rumah sakit menjadi Paradigma baru 5nterprise Ris1 ,anagement #DRM( yang mendasari manajemen resik Rumah sakit yaitu suatu kerangka kerja dan kerangka ber!ikir manajemen !inansial% dan peman!aatan berbagai resik manajemen perasi nal dan manajemen strategis% yang ! kus pada identi!ikasi% pengel laan di Ruamah Sakit. Sehingga Rumah Sakit memper leh keuntungan k mpetiti!. Resik adalah m dal #capital% Risik memang secara klasik berp tensi negati!% tetapi sebenarnya memiliki karakteristik pr !itable".

39

#R berta 0ar ll% edit r; Risk Management ?anb 4th editi n% 2 ssey :ass% -))4( Tujuan sistem keselamatan pasien RS

k ! r ?ealth 0are +rganiJati n%

&. Menciptakan budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit. -. Meningkatnya akuntabilitas RS terhadap RS dan masyarakat. A. Menurunya KTD di RS 4. Melakasanakan pr gram I pr gram pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD #:uku Panduan ,asi nal Keselamatan Pasien Rumah Sakit% DepKes R*% -)).( Peng rganisasian Sistem Keselamatan Pasien RS Terkait dengan manajemen mutu dan manajemen risik RS% Asuhan pasien atau patient care% patient sa!ety ada ditangan Padat Pr !esi" di berbagai unit p int ! care" dengan ujung t mbak; D kter dan Perawat. Pelayanan keselamatan pasien dapat menjadi unggulan". #:uku Panduan ,asi nal Keselamatan Pasien Rumah Sakit% DepKes R*% -)).( 2adi% berdasarkan pembahasan diatas maka untuk peningkatan mutu pelayanan terhadap patient sa!ety perlu dibuat suatu standar patient sa!ety% menghindari terjadinya kesalahan9kesalahan dalam memberikan tindakan keperawatan% penanganan pasien cidera% dan kesalahan dalam pemberian bat. Serta dapat mendeteksi segera akan terjadinya kesalahan9kesalahan yang mengakibatkan terjadinya mal praktek. Di rumah Sakit M merencanakan penanganan patient safety mulai tahun -))' s>d -)&) dan jika target keselamatan pasien berhasil maka kegiatan ini akan berjalan secara berkesinambungan. Adapun rencana kegiatan pengembangan layanan patient safety ; melakukan kajian yang diperlukan meliputi kuali!ikasi tenaga yang diperlukan #Sarjana Keperawatan% dan DA Keperawatan(% membentuk tim dalam Pengembangan SDM melalui pelatihan keperawatan patient safety% Merumuskan Standar Asuhan Keperawatan patient safety diantaranya penyusunan Standar Asuhan Keperawatan #SAK(% penyusunan

40

Standard $perating Prosedure #S+P(% s sialisasi serta re<isi dan penggunaan SAK dan S+P.

)A) % KESIMPULAN DAN SA AN A* KESIMPULAN Patient sa!ety adalah merupakan salah satu cara yang paling ampuh dalam rangka penurunan jumlah k mplain di Rumah sakit%karena dengan memberikan jaminan keselamatan dan kenyamanan di Rumah sakit secara tidak langsung Rumah sakit juga melindungi dirinya dari gugatan9gugatan tentang layanan di kemudian hari. Dalam hal upaya peningkatan mutu pelayanan berdasarkan dimensi mutu berupa k mpetensi tekhnis dimana perawat memiliki kemampuan% ketrampilan% dan penampilan perawat. K mpetensi tehnis yang tidak sesuai stMndar akan merugikan pasien. Dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan di RS.M masih belum maksimal dalam penanganan pasien sa!ety khususnya dalam pemberian bat9 batan dan penanganan pasien cidera. Peranan petugas medis dalam hal ini menjadi sangat d minan dalam pelaksanaan patient sa!ety.Dalam hal ini hendaknya perawat memberi pelayanan secara e!ekti! dan e!isien% menjalin hubungan antar manusia% dan memberi kenyamanan dalam memberikan perawatan kepada pasien. Keselamatan pasien #patient safety( rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi asesment risik % identi!ikasi dan pengel laan hal yang berhubungan dengan risik pasien% pelap ran dan analisis insiden% kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi s lusi untuk meminimalkan timbulnya risik . Sehingga peningkatan asuhan keperawatan yang meliputi aspek bi % psik % s si % spiritual dapat terwujud dengan adanya penanganan pada pasien sa!ety.

41

/paya yang dilakukan Rumah sakit hendaknya dapat terimplementasi dengan baik di lapangan karena kesesuaian harapan dan rencana yang dibuat hendaknya terus di e<aluasi guna peningkatan kualitas layanan itu sendiri. )* SA AN Rumah Sakit diharapkan selain memiliki standar pelayanan yang

didalamnya juga terdapat pr gram patient sa!ety juga di harapkan melakukan langkah9langkah yang lebih besar lagi untuk implementasinya di lapangan.?al ini dapat dilakukan dengan menetapkan suatu unit kerja keselamatan pasien rumah sakit dengan !ungsi unit kerja mengel la pr gram keselamatan pasien dan pusat in! rmasi keselamatan pasien. Dalam hal ini RS menetapkan pr gram dan kerangka acuannya% menetapkan alur dan tatalaksana pencatatan dan pelap ran KTD% melakukan analisis tentang masalah cidera dan kesalahan dalam pemebrian bat. RS dapat menyelenggarakan pelatihan KPRS yang merata dan

berkesinambungan untuk seluruh karyawan sehingga dapat mengatasi cara penanganan patient safety dalam setiap unit kerja yang ada di Rumah sakit agar pada akhirnya tingkat layanan yang di harapkan akan makin meningkat *mplementasi Patient sa!ety harus terus di e<aluasi dan diperkaya dengan berbagai in <asi yang akan makin meningkatkan citra Rumah sakit pada akhirnya..

42

DA#TA

PUSTAKA

Departemen Kesehatan R.*#-)).(. Panduan nasional 1eselamatan pasien rumah sa1it# utama1an 1eselamatan pasien. :akit ?usada Depertemen Kesehatan R.* #-)).(. Upaya pening1atan mutu pelayanan rumah sa1it# =1onsep dasar dan prinsip0# Direkt rat 2endral Pelayanan Medik Direkt rat Rumah Sakit Khusus dan Swasta. K Jier% :. Drb% @. K :lais% K. #&''7( Professional nursing practice concept, and prespective. 0ali! rnia; Addis n $esley C gman% *nc. PDRS* I KARS% KKP9RS. #-)).(. ,em'angun 'udaya 1eselamatan pasien rumah sa1it# C kakarya pr gram KP9RS. &7 , pember -)). P tter% P.A and Perry % A.@. #&''7(. )undamental of nursing conceptE proses and Practice. St. C uis; M sby. 2ilid Sit rus% R. #-)).(. ,etode pra1ti1 1epera*atan pofessional di rumah sa1it# penataan stru1tur C proses =sistem0 pem'erian asuhan 1epera*atan di ruang ra*at# D@0. 2akarta. T mey. A.M. dan Allig C uis; M sby. g% M.R.#-)).(. ?ursing theorist and their *or1 . .th ed. St.

43

44

Anda mungkin juga menyukai