Anda di halaman 1dari 3

PEMANFAATAN SAMPAH KOTA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

Pendahuluan Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia, karena setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Pola pengelolaan sampah saat ini masih menganut paradigma lama dimana sampah dianggap sebagai sesuatu yang tak berguna, dan tidak bernilai ekonomis, dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Bagi setiap kota besar, masalah sampah merupakan salah satu aspek yang cukup pelik, tidak terkecuali kota Manado, oleh sebab itu perlu dicari penyelesaiannya yang optimal. Besarnya umlah sampah yang dibuang setiap hari bertambah dari tahun ke tahun dengan bertambahnya umlah penduduk, sedangkan penyediaan lahan semakin terbatas untuk tempat penampungan sampah. UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Pasal 44 ayat 2 menyebutkan bahwa: Peme !ntah "ae ah ha us menutup tempat pem osesan akh! sampah yang menggunakan s!stem pembuangan te buka pal!ng lama # $l!ma% tahun te h!tung se&ak be lakunya Undang'Undang !n!. Tulisan ini memberikan salah satu alternatif pengelolaan sampah yang efektif, yaitu dengan meng!kon"ersi sampah men adi sumber energi listrik (#aste to $nergy), sehingga akan menyelesaikan masalah sampah, termasuk pencemaran lingkungan, sekaligus memberikan hasil dari pen ualan energi listriknya. (aksud dan Tu&uan Sampah bisa diolah dengan cara penumpukan (dibiarkan membusuk), pengkomposan (dibuat pupuk), dan pembakaran. %ari ketiga cara pengelolaan sampah yang biasa dilakukan, dibutuhkan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang cukup luas. Selain cara pengelolaan sampah seperti disebutkan di atas, ada cara lain yang dapat dilakukan Pemerintah untuk mengelola sampah, yaitu sampah dimanfaatkan men adi sumber energi listrik atau yang lebih dikenal dengan P&TSa (Pembangkit &istrik Tenaga Sampah). 'ota Manado dengan umlah penduduk tahun ())* sekitar +(,.-+, i.a (Sulut dalam Angka ()),) menghasilkan sampah -./,/ m01hari (2etly $. Tamod3 'ondisi $ksisting Pengelolaan Sampah 'ota Manado ()),), atau kurang lebih 4)) ton1hari, yang dapat menghasilkan listrik sebesar 4 M#. &istriknya dapat dipergunakan sendiri, dan sisanya di ual ke P&5. Pada dasarnya ada dua alternatif proses pengolahan sampah men adi energi, yakni proses biologis yang menghasilkan gas!bio dan proses thermal yang menghasilkan panas. Pada kedua proses tersebut, hasilnya dapat langsung dimanfaatkan untuk menggerakkan generator listrik. P oses )on*e s! Sampah (en&ad! +!st !k

Teknologi pengolahan sampah untuk men adi energi listrik pada prinsipnya sangat sederhana, yaitu3 -. Sampah di bakar sehingga menghasilkan panas (proses kon"ersi thermal) (. Panas dari hasil pembakaran dimanfaatkan untuk merubah air men adi uap dengan bantuan boiler 0. 6ap bertekanan tinggi digunakan untuk memutar bilah turbin +. Turbin dihubungkan ke generator dengan bantuan poros 4. 7enerator menghasilkan listrik dan listrik dialirkan kerumah 8 rumah atau ke pabrik Sisa dari proses pembakaran sampah adalah abu. 9olume dan berat abu yang dihasilkan diperkirakan hanya kurang 4: dari berat atau "olume sampah semula sebelum di bakar. Abu ini akan dimanfaatkan untuk men adi bahan baku batako atau bahan bangunan lainnya setelah diproses dan memiliki kualitas sesuai dengan bahan bangunan. Proses kon"ersi sampah men adi listrik dapat uga dilakukan melalui kombinasi proses biologis dan thermal untuk mengurangi pencemaran udara, air maupun tanah.

Truck Grinder Tipping Floor


Leachate Tank $ater treatment

Hidropulper

Fermentor Two stages

Screen Trommel Drier Slurry Gas Heat Biogas

Separator Venturi Scrubber

Venturi Scrubber

Gasifier

"sh

Fertili#er
!ower generator Syn Gas Tank Biogas Tank

"ampak pos!t!, te hadap l!ngkungan -. Menghasilkan gas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi yaitu gas Metana ;<= +> dari hasil fermentasi , gas!gas bakar yang masih memiliki nilai kalor yang tinggi dari hasil proses gasifikasi yang dapat digunakan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik serta produk sampingan lainnya seperti pupuk dan bahan bangunan.
(. Penyerapan tenaga ker a terhadap penduduk sekitar.

0. &ahan tempat pengolahan sampah dapat digunakan secara terus menerus (TPA men adi pabrik industri pengolahan sampah) +. 'emungkinan ter adinya peningkatan emisi gas!gas yang menimbulkan efek rumah kaca seperti <=+, <?(, =(S dan 5o@, dapat direduksi secara maksimal. 4. 'emungkinan bocornya air lindi kedalam tanah yang dapat menyebabkan pencemaran air dan tanah dapat dihilangkan, karena TPA ini, menggunakan closed system. Penanggulangan dampak negat!, Semua air lindi yang ditimbulkan akan dikumpulkan dalam bak dan selan utnya akan diolah secara biologis dalam bak tertutup men adi gas metana (<= +) dan kompos. Sedangkan gas!gas sampingan yang berupa <? (, S?(, =(S yang dihasilkan dalam proses gasifikasi, sebelum dibuang ke udara akan di!AcuciB didalam scrubber dengan larutan kimia, sehingga yang terbuang ke udara hanya berupa uap air.

Penutup Teknologi .aste to energy sudah dilakukan dikota!kota besar di $ropah, Amerika, Cepang, Belanda dll, se ak berpuluh tahun lalu, dan hasilnya diakui dapat menyelesaikan permasalahan sampah dengan baik. Sekarang ini telah dibangun P&TSa di TPA Bantar 7ebang, Bekasi, Ca.a Barat dengan kapasitas total (D M# yang dioperasikan secara bertahap, dengan biaya total sebesar Ep. /)) Milyar. Fang men adi kendala dari teknologi ini ialah biaya in"estasi yang cukup tinggi.

Cakarta, a.al Maret ()--

Gr. Paul Eatumbanua G'AHT Cakarta

Anda mungkin juga menyukai