Anda di halaman 1dari 16

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan ridho-NYA penulis dapat
menyelesaikan referat dengan judul Sinusitis.
!eferat yang "erjudul Sinusitis ini "ertujuan untuk mengetahui tentang kelainan dan
mengenali sinusitis se#ara le"ih luas melalui definisi$ etiologi$ patogenesis$ faktor resiko$
epidemiologi$ gejala klinis$ diagnosis$ diagnosis "anding$ penatalaksanaan$ komplikasi$
prognosis$ dan pen#egahan.
Penyusun menyadari dalam penulisan referat ini masih "anyak kekurangan dan masih
"anyak yang perlu diper"aiki. %leh karena itu$ penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
mem"angun guna menam"ah ilmu dan pengetahuan penyusun dalam ruang lingkup &lmu
Telinga$ 'idung dan Tenggorokan$ khususnya yang "erhu"ungan dengan referat ini.
Tak lupa penyusun u#apkan terima kasih pada seluruh pem"im"ing di (epartemen T'T
!SPA( )atot Soe"roto *akarta$ atas ilmu dan "im"ingannya selama ini$ khususnya kepada dr.
Susilaningrum$ SpT'T. selaku pem"im"ing dalam penyusunan referat ini. Semoga referat ini
"ermanfaat "agi para pem"a#a.
*akarta$ Agustus +,-.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Sinusitis merupakan penyakit yang sering ditemukan dalam praktek sehari-hari$ "ahkan
dianggap se"agai salah satu penye"a" gangguan kesehatan terseringdi seluruh dunia.
Sinusitis menyerang - dari / orang de0asa di 1nited States$dengan le"ih dari ., juta
indi2idu yang didiagnosis tiap tahunnya. &ndi2idudengan ri0ayat alergi atau asma "erisiko
tinggi terjadinya rhinosinusitis. -$+. Pre2alensi sinusitis tertinggi pada usia de0asa -3-/4
tahun dan kemudian anak-anak "erusia -4 tahun. Pada anak-anak "erusia 4--, tahun. &nfeksi
saluranpernafasan dihu"ungkan dengan sinusitis akut.
)ejala dan tanda sinusitis sangat "er2ariasi dan sering terlihat agak samar sehingga
mem"ingungkan pemeriksa. Sinusitis ini juga "iasanya sudah terlam"at saat sudah
didiagnosis terutama pada sinus maksilla dan sfenoid
(engan melihat hal terse"ut$ diharapkan dokter dapat "erperan dalam pen#egahan$ deteksi
dini$ terapi maupun reha"ilitasi dari sinusitis ini. 1ntuk dapat "ereperan dalam hal terse"ut
dokter perlu mengetahui terle"ih dahulu segala aspek dari sinusitis ini$ meliputi definisi$
anatomi fisiologi sinus paranasal$ epidemiologi dan etiologi$ gejala dan tanda$ patofisiologi $
diagnosis$ komplikasi$ terapi maupun pen#egahanya. Penulis "erusaha untuk menuliskan
semua aspek terse"ut dalam tinjauan pustaka referat ini dan diharapkan dapat "ermanfaat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. SINUS PARANASAL
Sinus paranasal merupakan salah satu organ tu"uh manusia yang sulit dideskripsi karena
ter"entuknya sangat "er2ariasi pada tiap indi2idu. Terdapat empat pasang sinus
paranasal$ mulai dari yang ter"esar yaitu sinus maksila$ sinus frontal$ sinus etmoid dan
sinus sphenoid kanan dan kiri. Sinus paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulang-
tulang kepala$ sehingga ter"entuk rongga di dalam tulang. Semua sinus mempunyai
muara 5ostium, ke dalam rongga hidung.
Se#ara em"riologik$ sinus paranasal "erasal dari in2aginasi mukosa rongga hidung dan
perkem"angannya dimulai pada fetus usia .-6 "ulan$ ke#uali sinus sphenoid dan frontal.
Sinus maksila dan etmoid telah ada saat "ayi lahir$ sedangkan sinus frontal "erkem"ang
dari sinus etmoid anterior pada anak "erusia kurang le"ih 3 tahun. Pneumatisasi sinus
sphenoid dimulai pada usia 3--, tahun dan "erasal dari "agian posterosuperior rongga
hidung. Sinus-sinus ini umumnya men#apai "esar maksimal pada usia antara -4--3
tahun.
-. S&N1S MA7S&8A
Sinus maksila merupakan sinus paranasal yang ter"esar. Saat lahir sinus maksila
memiliki 2olume 9-3 ml$ sinus kemudian "erkem"ang dengan #epat dan akhirnya
men#apai ukuran maksimal$ yaitu -4 ml saat de0asa.
:entuk ; Pyramid.
:atas ;
(inding anterior ; permukaan fasial os maksila yang dise"ut fosa kanina$
(inding posterior ; permukaan infratemporal maksila
(inding medial ; dinding lateral rongga hidung
(inding superior ; dasar or"ita
(inding inferior ; prosesus al2eolaris dan palatum
%stium sinus maksilaris "erada di se"elah superior dinding medial sinus dan
"ermuara ke hiatus semilunaris melalui infundi"ulum etmoid.
(ari segi klinik yang perlu diperhatikan dari anatomi snus maksila adalah ;
a. (asar sinus maksila sangat "erdekatan dengan akar gigi rahang atas$ yaitu
premolar 5P- dan P+<$ molar 5M- dan M+<$ kadang-kadang juga gigi taring 5=<
dan gigi molar M.$ "ahkan akar-akar gigi terse"ut dapat menonjol ke dalam sinus$
sehingga infeksi gigi geligi mudah naik ke atas menye"a"kan sinusitis.
". Sinusitis maksila dapat menim"ulkan komplikasi or"ita
#. %stium sinus maksila terletak le"ih tinggi dari dasar sinus$ sehingga drainase
hanya tergantung dari gerak silia$ lagipula drainase juga melalui infundi"ulum
yang sempit. &nfundi"ulum adalah "agian dari sinus etmoid anterior dan
pem"engkakan aki"at radang atau alergi pada daerah ini dapat menghalangi
drainase sinus maksila dan selanjutnya menye"a"kan sinusitis.
+. S&N1S >!%NTA8
Sinus frontal yang terletak di os frontal mulai ter"entuk sejak "ulan ke empat fetus$
"erasal dari sel-sel resesus frontal atau dari sel-sel infundi"ulum etmoid. Sesudah
lahir$ sinus frontal mulai "erkem"ang pada usia 3--, tahhun dan akan men#apai
ukuran maksimal se"elum usia +, tahun.
Sinus frontal kanan dan kiri "iasanya tidak simetris$ satu le"ih "esar dari pada lainnya
dan dipisahkan oleh sekat yang terletak di garis tengah. 7urang le"ih -4? orang
de0asa hanya mempunyai satu sinus frontal dan kurang le"ih 4? sinus frontalnya
tidak "erkem"ang.
1kuran sinus frontal adalah +$3 #m tingginya$ le"arnya +$6 #m dan dalamnya + #m.
sinus frontal "iasanya "ersekat-sekat dan tepi sinus "erlekuk-lekuk. Tidak adanya
gam"aran septum-septum atau lekuk-lekuk dinding sinus pada foto !ontgen
menunjukkan adanya infeksi sinus. Sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relati2e
tipis dari or"ita dan fosa sere"ri anterior$ sehingga infeksi dari sinus frontal mudah
menjalar ke daerah ini.
Sinus frontal "erdrainase melalui ostiumnya yang terletak di resessus frontal$ yang
"erhu"ungan dengan infundi"ulum etmoid.
.. S&N1S ETM%&(
(ari semua sinus paranasal$ sinus etmoid yang paling "er2ariasi dan akir-akhir ini
dianggap paling penting$ karena dapat merupakan fo#us infeksi "agi sinus-sinus
lainnya. Pada orang de0asa "entuk sinus etmoid seperti pyramid dengan dasarnya di
"agian posterior. 1kurannya dari anterior ke posterior 6-4 #m$ tinggi +$6 #m dan
le"arnya ,$4 #m di "agian anterior dan -$4 #m di "agian posterior.
:atas ;
Atap sinus etmoid 5fo2ea etmoidalis< ; lamina kri"osa
(inding lateral ; lamina papirasea yang tipis dan mem"atasi
sinus etmoid dari rongga or"ita
(inding "elakang ; sinus sfenoid
Sinus etmoid "erongga-rongga$ terdiri dari sel-sel yang menyerupai sarang ta0on$
yang terdapat di dalam massa "agian lateral os etmoid$ yang terletan diantara konka
media dan dinding medial or"ita. Sel-sel ini jumlahnya "er2ariasi. :erdasarkan
letaknya$ sinus etmoid di"agi menjadi sinus etmoid anterior yang "ermuara di meatus
medius dan sinus etmoid posterior yang "ermuara di meatus superior. Sel-sel sinus
etmoid anterior "iasanya ke#il-ke#il dan "anyak$ letaknya di depan lempeng yang
menghu"ungkan "agian posterior konka media dengan dinding lateral 5lamina
"asalis<$ sedangkan sel-sel sinus etmoid pposterior "iasanya le"ih "esar dan le"ih
sedikit jumlahnya dan terletak di posterior dan lamina "asalis.
(i "agian terdepan sinus etmooid anterior ada "agian yang sempit$ dise"ut ressesus
frontal$ yang "erhu"ungan dengan sinus frontal. Sel etmoid yang ter"esar dise"ut "ula
etmoid. (i daerah etmoid anterior terdapat suatu penyempitan yang dise"ut
infundi"ulum$ tempat "ermuaranya sinus maksila. Pem"engkakan atau peradangan di
ressesus frontal dapat menye"a"kan sinusitis frontal dan pem"engkakan di
infundi"ulum dapat menye"a"kan sinusitis maksila.
6. S&N1S S>EN%&(
Sinus sphenoid terletak dalam os sphenoid di "elakang sinus etmoid posterior. Sinus
sphenoid di"agi dua oleh sekat yang dise"ut septum intersfenoid. 1kurannya adalah +
#m tingginya$ dalamnya +$. #m dan le"arnya -$/ #m. 2olumenya "er2ariasi dari 4-/$4
ml. Saat sinus "erkem"ang$ pem"uluh darah dan ner2us di "agian lateral os sphenoid
akan menjadi sangat "erdekatan dengan rongga sinus dan tampak se"agai indentasi
pada dinding sinus sphenoid.
:atas superior ; fosa sere"ri media dan kelenjar hipofisis
:atas inferior ; atap nasofaring
:atas lateral ; sinus ka2ernosus dan a. karotis interna
:atas posterior ; fosa sere"ri posterior di daerah pons
7%MP8E7S %STE%MEATA8
Pada sepertiga tengah dinding lateral hidung yaitu meatus medius$ ada muara-muara
saluran dari sinus maksila$ sinus frontal dan sinus etmoid anterior. (aerah ini rumit
dan sempit$ dan dinamakan kompleks osteomeatal 57%M<$ terdiri dari infundi"ulum
etmoid yang terdapat di "elakang prosessus unsinatus$ rressesus frontalis$ "ula etmoid
dan sel-sel etmoid anterior dengan ostiumnya dan ostium sinus maksila.
S&STEM M17%S&8&A!
Seperti pada mukosa hidung$ pada sinus paranasa juga terdapat mukosa "ersilia dan
palut lendir di atasnya. (i dalam sinus$ silia "ergerak se#ara teratur untuk
mengalirkan lendir menuju ostium alamiahnya mengikuti jalur-jalur yang sudah
tertentu polanya. 8endir yang "erasal dari sinus anterior yang "erga"ung di
infundi"ulum etmoid dialirkan ke nasofaring di depan muara tu"a eusta#hius. 8endir
yang "erasal dari kelompok sinus posterior "erga"ung di ressesus sfenoetmoidalis$
dialirkan ke nasofaring di posterosuperior muara tu"a. &nilah se"a"nya pada sinusitis
didapati sekret pas#a nasal 5post nasal drip)$ tetapi "elum tentu ada sekret di rongga
hidung.
>1N)S& S&N1S PA!ANASA8
a. Se"agai pengatur kondisi udara
Sinus "erfungsi se"agai ruang tam"ahan untuk memanaskan dan mengatur
kelem"a"an udara inspirasi. @olume pertukaran udara dalam 2entilasi sinus
kurang le"ih -A-,,, 2olume sinus pada tiap kali "ernafas$ sehingga di"utuhkan
"e"erapa jam untuk pertukaran udara total dalam sinus. 8agi pula mukosa sinus
tidak mempunyai 2askularisasi dan kelenjar yang se"anyak mukosa hidung.
". Se"agai penahan suhu
Sinus paranasal "erfungsi se"agai penahan panas$ melindungi or"ita dan fosa
sere"ri dari suhu rongga hidung yang "eru"ah-u"ah. Akan tetapi kenyataannya
sinus-sinus yang "esar tidak terletak di antara hidung dan organ-organ yang
dilindungi.
#. Mem"antu keseim"angan kepala
7arena dengan adanya sinus paranasal akan mengurangi "erat tulang muka.
Namun "ula sinus paranasal diisi tulang$ hanya akan mem"erikan pertam"ahan
"erat se"esar -? dari "erat kepala$ sehingga teori ini dianggap tida "ermakna.
d. Mem"antu resonansi suara
Sinus mungkin "erfungsi se"agai rongga untuk resonansi suara dan
mempengaruhi kualitas suara.
e. Se"agai peredam peru"ahan tekanan udara
>ungsi ini "erjalan "ila ada peru"ahan tekanan yang "esar dan mendadak$
misalnya pada 0akt "ersin atau mem"uang ingus.
f. Mem"antu produksi mukus
Mu#us yang dihasilkan oleh sinus paranasal memang jumlahnya ke#il
di"andingkan dengan mu#us dari rongga hidung$ namun efektif untuk
mem"ersihkan partikel yang turut masuk dengan udara inspirasi karena mukosa
ini keluar dari meatus medius$ tempat yang paling strategis.
B. PEMERIKSAAN SINUS PARANASAL
1ntuk mengetahui adanya kelainan pada sinus paranasal dilakukan inspeksi dari luar$
palpasi$ rinoskopi anterior$ rinoskopi posterior$ transiluminasi$ pemeriksaan radiologi#
dan sinoskopi.
a. &nspeksi
Yang diperhatikan adalah adakah pem"engkakan pada muka. Pem"engkakan di pipi
sampai kelopak mata "a0ah yang "er0arna kemerah-merahan mungkin menunjukkan
sinusitis maksila akut. Pem"engkakan di kelopak mata atas mungkin menunjukkan
sinusitis frontal akut.
Sinusitis etmoid akut jarang menye"a"kan pem"engkakan di luar$ ke#uali "ila telah
ter"entuk a"ses.
". Palpasi
Nyeri tekan pada pipi dan nheri ketuk di gigi menunjukkan adanya sinusitis maksila.
Pada sinusitis frontal terdapat nyeri tekan di sinus frontal$ yaitu pada "agian medial
atau atap or"ita. Sinusitis etmoid menye"a"kan rasa nyeri tekan di daerah kantus
medius.
#. !inoskopi anterior
Pemeriksaan dengan menggunakan spe#ulum hidung dengan hati-hati dan di"uka saat
spe#ulum sudah "erada di dalam dan 0aktu mengeluarkannya jangan ditutup dulu di
dalam agar "ulu hidung tidak terjepit. Perhatikan 2esti"ulum$ septum nasi$ konka
inferior$ konka media$ konka superior$ meatus sinus paranasal$ mukosa rongga
hidung. .
d. !inoskopi posterior
1ntuk melohat daerah nasofaring$ dengan menggunakan spatula lidah dan ka#a
nasofaring yang telah dihangatkan dengan lampu spiritus untuk men#egah udara
pernafasan mengem"un pada ka#a. Se"elum ka#a ini dimasukkan$ suhu ka#a tes dites
dulu dengan menempatkannya pada kulit "elakang tangan kiri pemeriksa. Pasien
diminta mem"uka mulut$ lidah +A. anterior ditekan dengan spatula lidah. Pasien
"ernafas melalui mulut$ supaya u2ula terangkat ke atas dan ka#a nasofaring yang
menghadap ke atas dimasukkan melalui mulut ke "a0ah u2ula dan sampai
nasofaring. Setelah ka#a "erada di nasofaring$ pasien diminta "ernafas "iasa melalui
hidung$ u2ula akan turun kem"ali dan nasofaring akan ter"uka. Perhatikan "agian
"elakang septum dan koana$ ka#a diputar ke lateral untuk melihat konka superior$
konka media dan konka inferior$ serta meatus superior dan meatus media. 7a#a
diputar le"ih ke lateral lahi sehingga dapat dilihat torus tu"arius$ muara tu"a
eusta#hius dan >ossa rossenmuler$ lalu ka#a diputar ke sisi lainnya.
e. Transiluminasi
Transiluminasi mempunyai manfaat yang ter"atas hanya dapat dipakai untuk
memeriksa sinus maksila dan sinus frontal$ dan tidak dapat menggantikan peranan
pemeriksaan radiologi#. Pada oemeriksaan sinus maksila dan sinus frontal$ dipakai
lampu khusus se"agai sum"er #ahaya dan pemeriksaan dilakukan pada ruangan yang
gelap. Transiluminasi sinus maksila dilakukan dengan #ara memasukkan sum"er
#ahaya ke dalam mulut dan "i"ir dikatupkan sehingga sum"er #ahaya tidak tampak
lagi. Setelah "e"erapa menit tampak daerah infraor"ita terang seperti "ulan sa"it.
1ntuk pemeriksaan sinus frontal$ lampu diletakkan di daerah na0ah sinus frontal
dekat kantus medius dan didaerah sinus frontal tampak #ahaya terang. )am"aran
yang terang "erarti sinus "erkem"ang dengan "aik dan normal$ "ila gam"aran gelap
"erarti mungkin sinusitis atau sinus yang tidak "erkem"ang.
f. Pemeriksaan radiologik
Pemeriksaan radiologik untuk menilai sinus paranasal dengan posisi 0aters$
posteroanterior dan lateral. Posisi 0aters untuk menilai sinus maksila$ frontal dan
etmoid. Posisi posteroanterior untuk menilai sinus frontal. Posisi latera untuk menilai
sinus frontal$ sphenoid dan etmoid. 1ntuk melakukan penilaian kompleks
osteomeatal dilakukan pemeriksaan dengan =T s#an potongan aksial dan koronal.
&ndikasi =T s#an hidung dan sinus paranasal adalah pada sinusitis kronik$ trauma
5fraktur fronto"asal< dan tunor.
g. Sinoskopi
Pemeriksaan ke dalam sinus maksila menggunakan endoskop yang dimasukkan
melalui lu"ang yang di "uat di meatus medius atau di fossa kanina. (engan sinoskop
dapat dilihat keadaan di dalam sinus$ apakah ada sekret$ polip$ jaringan granulasi$
tumor$ kista$ keadaan mukosa dan apakah ostium sinus ter"uka atau tidak.
C. SINUSITIS PARANASAL
Sinusitis didefinisikan se"agai inflamasi mukosa sinus paanasal. 1mumnya dipi#u atau
disertai dengan rhinitis sehingga sering dise"ut rinnosinusitis. :ila mengenai "e"erapa
sinus dise"ut multisinusitis$ "ila mengenaii seluruh sinus dise"ut pansinusitis. Sinus
maksila dan sinus etmoid paling sering terkena di"andingkan sinus frontal dan sinus
sphenoid. Sinusitis dapat menjadi "er"ahaya karena dapat menim"ulkan komplikasi ke
or"ita dan intrakranial.
Etiologi
:e"erapa faktor etiologi dan faktor predisposisi antara lain &SPA aki"at 2irus$ "erma#am
rhinitis terutama rhinitis alergi$ rhinitis hormonal pada 0anita hamil$ polip hidung$
kelainan anatomi$ seperti de2iasi septum atau hipertrofi konka$ sum"atan kompleks
osteomeatal 57%M<$ infeksi tonsil$ infeksi gigi$ kelainan imunologik$ diskinesia silia
pada Sindrom 7artagener dan fi"rosis kistik.
Pada anak$ hipertrofi adenoid merupakan fakrot penting penye"a" sinusitis sehingga
perlu dilakukan adenoidektomi untuk menghilangkan sum"atan dan menyem"uhkan
rinosinusitisnya. 'ipertrofi adenoid dapat didiagnosis dengan foto polos leher posisi
lateral.
>aktor lain yang juga "erperan adalah lingkungan "erpolusi$ udara dingin dan kering
serta ke"iasaan merokok. 7eadaan ini lama lama menye"a"kan peru"ahan mukosa dan
merusak silia.
Patofisiologi
7esehatan sinus dipengaruhi oleh patensi ostium-ostium sinus dan lan#arnya klirens
mukosiliar di dalam 7%M. Mu#us juga mengandung su"stansi antimi#ro"ial dan Bat-Bat
yang "erfungsi se"agai mekanisme pertahanan tu"uh terhadap kuman yang masuk
"ersama udara pernafasan.
%rgan-organ yang mem"entuk 7%M letaknya "erdekatan dan "ila terjadi edema$ mukosa
yang "erhadapan akan saling "ertemu sehingga silia tidak dapat "ergerak dan ostium
tersum"at. Aki"atnya terjadi tekanan negati2e di dalam rongga sinus yang menye"a"kan
terjadinya transudasi$ mula-mula serous. 7ondisi ini "isa dianggap se"agai rhinosinusitis
non "a#terial dan "iasanya sem"uh dalam "e"erapa hari tanpa pengo"atan.
:ila kondisi ini menetap$ sekret yang terkumpul dalam sinus merupakan media "aik
untuk tum"uh dan multiplikasi "akteri. Sekret menjadi purulen. 7eadaan ini dise"ut
se"agai rhinosinusitis akut "a#terial dan memerlukan terapi anti"iotik.
*ika terapi tidak "erhasil 5misalnya karena adanya faktor predisposisi<$ infkamasi
"erlanjut$ terjadi hipoksia dan "akteri anaero" "erkem"ang. Mukosa makin mem"engkak
dan ini merupaka rantai siklus yang terus "erputar hingga akhirnya peru"ahan mukosa
menjadi kronik yaitu hipertrofi$ polipoid atau pem"entukan polip dan kista. Pada keadaan
ini mungkin diperlukan tindakan operasi.
7lasifikasi dan Mikro"iologi
-. S&N1S&T&S &N>E7S&%SA
a. Sinusitis Akut
)ejala su"jektif ; (emam$ malaise$ nyeri kepala$ 0ajah "engkak$ terasa
penuh$ nyeri pipi tumpul dan menusuk$ gigi terasa nyeri
)ejala o"jektif ;
!inosk. Ant Pus dalam hidung
!inosk. Post Sekret mukopurulen dalam nasofaring
Sinus maksilaris terasa nyeri pada palpasi dan perkusi
Penatalaksanaan ;
Anti"iotik spektrum luas
(ekongestan
Analgetik C kompres hangat pada 0ajah
:ila anti"iotik gagal irigasi antrum segera 5 dapat dilakukan dengan + #ara<
-< Sinusitis Maksilaris
Sinusitis maksilaris akut "iasanya mengikuti infeksi saluran nafas atas yang
ringan. Alergi hidung yang kronik$ "enda asing dan de2iasi septum nasi
merupakan fa#tor D fa#tor predisposisi yang paling sering ditemukan
)ejala ; demam$ malaise$ nyeri kepala yang tidak jelas yang "iasanya reda
dengan pem"erian analgetik seperti aspirin. Eajah terasa "engkak$ nyeri tekan
pada pipi yang tumpul dan menusuk. Sekret mukopurulen dapat keluar dari
hidung dan dapat "er"au "usuk.
Pemeriksaan penunjang ;
-. radiologi ; radiogram harus di"uat dengan posisi tegak dan terlentang.
)am"aran radiologi mula D mula "erupa pene"alan mukosa$ diikuti
dengan opasifikasi sinus lengkap aki"at mukosa yang mem"engkak he"at
atau #airan yang memenuhi sinus$ ter"entuk air fluid le2el yang khas
aki"at akumulasi pus.
+. 1S)
.. 'itung darah lengkap
6. :iakan hidung
Terapi ;
-. farmakologik ;
a. anti"ioti# spektrum luas seperti amoksisilin$ ampisilin$ eritromisin
F sulfonamide
alternati2e lain ; amoksisilinAkla2ulanat$ sefalosklor$ sefuroksim$
dan trimethoprim F sulfonamide
". dekongestan ; pseudoefedrin
#. tetes hidung poten
d. analgetik
+. kompres air hangat pada 0ajah untuk meredakan gejala
.. pengangkatan "enda asing
6. koreksi "edah septum nasi yang "erde2iasi
+< Sinusitis Etmoidalis
)ejala ; nyeri dan nyeri tekan diantara kedua mata dan di atas jem"atan
hidung$ drainase dan sum"atan hidung
Terapi ;
-. >armakologik ;
a. Anti"iotik sistemik
". (ekongestan hidung
#. %"at semprot atau tetes 2asokonstriktor topikal
+. etmoidektomi ; jika an#aman terjadi komplikasi atau per"aikan yang tidak
memadai
.< Sinusitis >rontalis
)ejala ; gejala infeksi$ nyeri kepala yang khas$ Nyeri "erlokasi di atas alis
mata$ "iasa pada pagi hari dan mem"uruk menjelang tengah hari$ kemudian
perlahan-lahan mereda hingga menjelang malam$ dahi tersa nyeri "ila
disentuh$ tanda patognomonik adalah nyeri yang he"at pada palpasi atau
perkusi di atas daerah sinus yang terinfeksi$ !adiogram memperlihatkan
adanya pene"alan periosteum atau kekeruhan sinus yang menyeluruh$ atau
suatu air fluid le2el.
Terapi ;
-. farmakologik ; anti"ioti#$ dekongestan$ tetes hidung 2asokonstriktor
+. (rainase dengan teknik trepanasi "ila terjadi kegagalan penyem"uhan
segera atau tim"ul komplikasi.
6< Sinusitis Sfenoidalis
)ejala ; nyeri kepala mengarah pada 2erteks kranium
". Sinusitis Su" Akut
)ejala su"jektif ; akut$ tanda radang 5-<
)ejala o"jektif ; sama seperti akut
Penatalaksanaan ;
Medikamentosa G akut
Tindakan ; - (iatermi
- Pungsi dan irigasi
- Antrostomi
#. Sinusitis 7ronik
:erdasarkan kriteria International on Sinus Disease tahun -HH.
(iagnosa Sinusitis 7ronik ;
+ gejala mayor$ atau
- gejala mayor F + gejala minor
)ejala Mayor
Eajah terasa nyeriA tertekan
Eajah terasa penuh
%"struksi nasal
&ngus "ernanah A post nasal drip
'iposmia A anosmia
)ejala Minor
Sakit kepala
(emam
'alitosis
7eletihan
Nyeri gigi
:atuk
Nyeri telingaA terasa penuh$ tertekan
)ejala o"jektif ; Pada pemeriksaan klinis tidak se"erat sinusitis akut
Tidak terdapat pem"engkakan 0ajah
!inoskopi ante-posterior G sinusitis akut
Penatalaksanaan ;
=ari faktor predisposisi dan penye"a" terapi disesuaikan
Medikamentosa anti"iotik dan dekongestan
Pem"edahan Caldwell-Luc procedure$ >ESS
+. S&N1S&T&S N%N &N>E7S&%SA
Barosinusitis
Penye"a" ; gangguan ostium sehingga ostium tidak mampu menjaga keseim"angan
tekanan di dalam sinus
Penatalaksanaan ; dekongestan sistemik dan topikal$ anti"iotik$ menghindar dari
peru"ahan tekanan hingga pulihnya fungsi ostium sinus
Sinusitis Alergika
Polip hidung "iasanya "erasal dari sinus dan dapat memenuhi rongga sinus terse"ut.
Penatalaksanaan ;
-. >armakoterapi ;
a. Steroid 5topikal dan sistemik<
". (ekongestan
#. Antihistamin
+. !eseksi ; jika menyum"at jalan nafas atau ostium sinus
.. Pem"edahan sinus tam"ahan dengan teknik fenestra naso antrium atau sinus frontalis
jika polipoid meluas dan "erulang. *ika polipoid menyerang konka dilakukan
tur"inektomi parsial$ "edah "eku atau diatermi untuk menge#ilkan konka.
BAB III
KESIMPULAN
DATAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai