Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 1

PENGUJIAN IMPAK
Oleh :
Nama : Muhammad Abdurrahman
NIM : 123.11.!
Tan""al Pra#$%#um : & Mare$ 21!
Nama A'%'$en : R%(#) *%da)a$
TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
+AKULTA, TEKNIK DAN DE,AIN
IN,TITUT TEKNOLOGI DAN ,AIN, -ANDUNG
-EKA,I
21!
I. TINJAUAN PU,TAKA
Uji impak merupakan teknik yang digunakan untuk mengkarakterisasi patahan
material yang sulit dilakukan pada uji tarik khususnya untuk material yang memiliki
transisi deformasi yang sangat kecil. Uji impak juga dapat menunjukkan seberapa tangguh
suatu material dapat menerima beban tanpa mengalami patah.
Ada dua metoda standar pengujian yang dapat dilakukan pada uji impak yaitu metode
Charpy dan Metode Izod.
Standar ASTM uji impak yangditunjukkan oleh gambar di baah ini !
"erbedaan charpy dengan izod adalah peletakan spesimen. "engujian dengan
menggunkan charpy lebih akurat# karena pada izod pemegang spesimen juga turut
menyerap energi# sehingga energi yang terukur bukanlah energi yang mampu di serap
material seutuhnya.
"rinsip pengujian impak ini adalah menghitung energi yang diberikan oleh
beban$pendulum% dan menghitung energi yang diserap oleh spesimen. "ada saat beban
dinaikkan pada ketinggian tertentu# beban memiliki energi potensial maksimum# kemudian
saat akan menumbuk spesimen energi kinetik mencapai maksimum. &nergi kinetik
maksimum tersebut akan diserap sebagian oleh specimen hingga specimen tersebut patah.
'ilai (arga Impak pada suatu specimen adalah energy yang diserap tiap satuan luas
penampang lintang specimen uji. "ersamaannya sebagai berikut!
)eterangan! m * massa bandul pemukul
g * percepatan grafitasi
h
+
* tinggi pusat bandul sebelum pemukulan
h
,
* tinggi pusat bandul setelah pemukulan
-entuk patahan spesimen akan menimbulkan dua jenis patahan# yaitu patahan ulet dan
patahan getas. .aktor/faktor yang mempengaruhi bentuk dua patahan tersebut dipengaruhi
oleh beberapa hal. 0aitu!
+. Temperatur
,. 1enis material
2. Arah butiran specimen
3. )ecepatan pembebanan
4. Tegangan tria5ial
II. DATA PER.O-AAN
"ada praktikum uji impak ini menggunakan alat Uni6ersal Impact Tester.
7idapatkan hasil data percobaan pada setiap kelompok dan masing/masing material
yang diuji. "erbedaan tersebut ditunjukkan oleh tabel berikut ini !
Kel/m0/# 1
Ma$er%al Pan1an"
2mm3
Lebar
2mm3
T%n""%
2mm3
D%ame$er
2mm3
,udu$
2dera1a$3
Ener"% 2J3
A 44 +8 / +8 + +8,#42+
- / / / +8 ++ +8+#39+
. / / / 4 ++2 ,+#:32
Kel/m0/# 2
Ma$er%al Pan1an"
2mm3
Lebar
2mm3
T%n""%
2mm3
D%ame$er
2mm3
,udu$
2dera1a$3
Ener"% 2J3
A 44 +8 / +8 ; +8+#<,3
- / / / +8 ++ +8+#39+
. / / / 4 +,: +8#+<+
III. PEM-A*A,AN
A. Perband%n"an *a'%l U1% Im0a# 2#el/m0/# 23 Ma$er%al A4 - dan ..
7ari data percobaan dapat diketahui perbedaan sudut maupun energi yang diserap
dari masing/masing spesimen. (al ini membuktikan apakah spesimen tersebut
bersifat getas atau ulet. Apabila bersifat getas maka sudut yang dibentuk tinggi#
hal ini menunjukkan baha energi yang diserap oleh spesimen tersebut kecil.
Sedangkan jika sifatnya ulet maka sudut yang dibentuk rendah = kecil# hal ini
menunjukkan baha energi yang diserap oleh spesimen tersebut besar. Contoh
patahan pada material yang ulet adalah berserat sedangkan pada material yang
getas adalah kristalin.
"ada Spesimen A diketahui sudut yang terbentuk adalah ;
8
# artinya energi
yang diserap oleh spesimen A adalah +8+#<,3 1oule dan menunjukkan patahan
yang ulet# yang artinya tidak patah. (al ini menunjukkan baha spesimen A
adalah material yang sifatnya ulet# tangguh dan mempunyai kadar karbon yang
rendah sehingga energi yang diberikan oleh alat uji impak tersebut dapat
diserap.
"ada Spesimen - diketahui sudut yang terbentuk adalah ++
8
# artinya energi
yang diserap oleh spesimen - adalah +8+#39+ 1oule dan menunjukkan patahan
yang getas# yang artinya mengalami patahan $menjadi , bagian%. (al ini
menunjukkan baha spesimen - adalah material yang sifatnya getas# tidak
tangguh dan mempunyai kadar karbon yang tinggi sehingga penyerapan
energinya kecil.
"ada Spesimen C diketahui sudut yang terbentuk adalah +,:
8
# artinya energi
yang diserap oleh spesimen C adalah +8#+<+ 1oule dan menunjukkan patahan
yang getas# yang artinya mengalami patahan $menjadi , bagian%. (al ini
menunjukkan baha spesimen C adalah material yang sifatnya sangat getas#
sangat tidak tangguh dan mempunyai kadar karbon yang tinggi sehingga
penyerapan energinya sangat kecil.
7ari perbandingan tersebut dapat disimpulkan baha semakin tinggi sudut yang
dibentuk maka semakin kecil energi yang diserap oleh material.
-. Perband%n"an *a'%l U1% Im0a# An$ara Kel/m0/# 2 dan Kel/m0/# 1
Spesimen yang digunakan dalam pengujian impak yang dilakukan oleh kelompok
, maupun kelompok + adalah sama. 'amun terdapat perbedaan sudut yang
terbentuk dan energi yang diserap. Contohnya pada spesimen A dan C. "ada
spesimen A dari kelompok , diketahui sudut yang terbentuk adalah ;
8
dan energi
yang diserap adalah +8+#<,3 1oule. Sedangkan pada hasil percobaan kelompok +
sudut yang terbentuk adalah +
8
$tidak 6alid% dan energi yang diserap adalah
+8,#42+ 1oule. "erbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor >human error# yaitu
pada saat pemasangan spesimen ke dalam alat uji impak tidak presisi# pembacaan
sudut yang tidak benar dan penghentian=pengereman pendulum pada saat jarum
$yang membentuk sudut% masih bergerak. Sehingga hasil yang didapatkan tidak
akurat.
I5. KE,IMPULAN
7ari praktikum yang telah dilakukan# dapat disimpulkan baha !
+. Material yang sifatnya ulet mempunyai ketangguhan dan kadar karbon yang
rendah sehingga energi yang diberikan oleh alat uji impak tersebut dapat diserap
sehingga tidak patah.
,. Material yang sifatnya getas tidak mempunyai ketangguhan namun mempunyai
kadar karbon yang tinggi sehingga penyerapan energinya kecil dan mengalami
patahan $menjadi , bagian%.
2. 1ika semakin tinggi sudut yang dibentuk maka semakin kecil energi yang diserap
oleh suatu material.
3. .aktor yang mempengaruhi hasil uji impak adalah >human error# yaitu pada saat
pemasangan spesimen ke dalam alat uji impak tidak presisi# pembacaan sudut
yang tidak benar dan penghentian=pengereman pendulum pada saat jarum $yang
membentuk sudut% masih bergerak. Sehingga hasil yang didapatkan tidak akurat.
5. PERTAN6AAN dan JA7A-AN
+. "&?TA'0AA'
Tem0era$ur Ener"% Im0a# 2J3
Material I Material II Material III Material I@
U1% 2

.3
81 , 4 4 +4
89: , 4 9 +4
8: , +, ,8 34
82: +8 ,4 38 ,8
28 44 94 ++8
2: :8 +88 ++8 +24
: +84 +,4 +28 +38
9: +28 +24 +24 +38
1 +28 +24 +24 +38
7engan ! Material I * -aja 8.2 AMn
Material II * -aja 8.2; AMn
Material III * -aja +.8+ AMn
Material I@ * -aja +.44 AMn
+.a. Tentukan 7-TT untuk setiap material
+.b. "lot kur6a temperatur transisi 6s. AMn dan jelaskan pengaruh mangan
pada ketangguhan di material tersebut.
,. Apa yang dimaksud dengan 7-TT dan notch sensiti6ity B
,. 1ACA-A'
+.a. menentukan 7-TT untuk setiap material
"ada grafik 7-TT tersebut dapat diketahui baha jika semakin kecil
temperaturnya maka penyerapan energinya semakin kecil# yang artinya
material tersebut semakin getas. Sedangkan jika semakin besar temperaturnya
maka penyerapan energinya semakin besar# yang artinya material tersebut
semakin ulet.
+.b. / Memplot kur6a temperatur transisi 6s AMn
/ Mangan akan mempengaruhi ketangguhan dan kekerasan pada material
tersebut. 1ika AMn semakin banyak maka ketangguhan akan semakin
tinggi
,. / 7-TT adalah temperatur yang menunjukkan perubahan dari sifat ulet ke
getas atau energi impak rata/rata antara ulet dan getas.
/ 'otch sensiti6ity adalah sensiti6itas suatu bahan untuk fraktur dengan adanya
peningkatan inhomogeneti permukaan seperti lekukan# perubahan
mendadak dalam bagian# crack# atau goresan. Sensiti6itas notch rendah#
biasanya berhubungan dengan bahan ulet# dan sensiti6itas notch tinggi
dengan bahan getas.
@I. 7A.TA? "USTA)A
http!==id.scribd.com=doc=2829+8;9=Daporan/"raktikum/Uji/Impak
http!==teknikmesin,8++unila.blogspot.com=,8+2=8,=uji/impak.html
http!==.slideshare.net=rahman2;48=sa6edfilesBsEtitle*pengujian/impak/dan/
fenomenaFuserElogin*aambrey
http!==dc338.3shared.com=doc=-S3DG,M=pre6ie.html
http!==ekoalan.blogspot.com=,8+2=8,=uji/impak.html
+. 7a6is.(.&# Tro5el.H.& and (auck.H...C.+;:3# The Testing Of Engineering
Materials#3
th
.ed#Mc.Hro/(ill#'e 0ork
,. Shingley.d.& and Mitchell.D.7#+;<2# Mechanical Engineering Design.
3
th
.ed#Mc.Hra/(ill#'e 0ork
@II. DAM"I?A'

Anda mungkin juga menyukai