Anda di halaman 1dari 4

Gangguan Keseimbangan Asam Basa

1. Asidosis Metabolik
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya
kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH,
darah akan benar-benar menjadi asam. Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi
lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah
dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida. Pada akhirnya, ginjal juga berusaha
mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air
kemih.
Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama:
1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu
bahan yang diubah menjadi asam.
Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun.
Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol).
Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.
2. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.
Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa
penyakit; salah satu di antaranya adalah diabetes melitus tipe I.
Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan
asam yang disebut keton.
Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat
dibentuk dari metabolisme gula.
3. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam
jumlah yang semestinya.
Bahkan jumlah asam yang normal pun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak
berfungsi secara normal.
Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis (ATR) atau rhenal
tubular acidosis (RTA), yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita
kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.
Penyebab utama dari asidois metabolik:
Gagal ginjal
Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal)
Ketoasidosis diabetikum
Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)
Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau
amonium klorida
Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau
kolostomi.


A. Patofisiologis
Produksi asam metabolik meningkat (kelaparan, puasa lama, DKA, keracunan
salisilat).
Gangguan ekskresi asam metabolik (gagal ginjal).
Kehilangan bikarbonat meningkat melaului sekresi intestinal atau ginjal.
Konsentrasi klorida meningkat karena fungsi ginjal abnormal.

B. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala asidosis metabolik beragam bergantung pada keperawatan asidosis. Tanda
dan gejala ini dapat menckup:
Anoreksia
Mual & muntah
Nyeri abdomen
Kelemahan
Ganguan status mental
Penurunan kesadaran
Disritmia
Bradikardia
Hiperventilasi

Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan
kematian.
C. Hasil Laboratorium
Analisa gas darah arteri
pH 7.35
HCO3 22 mEq/L
PaCO2 38 mmHg
Serum HCO
3
22 mEq/L
Serum elektrolit: potasium
EKG: disritmia hiperkalemia
D. Management madical
PENATALAKSANAAN ASIDOSIS
Pengobatan yang paling baik untuk asidosis adalah mengoreksi keadaan yang telah
menyebabkan kelainan, seringkali pengobatan ini menjadi sulit terutama pada penyakit kronis
yang menyebabkan gangguan fungsi paru atau gagal ginjal.
Untuk menetralkan kelebihan asam sejumlah besar natrium bicarbonat dapat diserap melalui
mulut. Natrium bicarbonat diabsorbsi dari traktus gastroinstestinal ke dalam darah dan
meningkatkan bagian bicarbonat pada sistem penyangga bicarbonat sehingga meningkatkan
pH menuju normal. Natrium bicarbonat dapat juga diberikan secara intravena. Untuk
pengobatan asidosis respiratorik dapat diberikan O
2
dan juga obat-obatan yang bersifat
broncodilator.
Treatment Asidosis Metabolik
Atasi penyebab utamanya.
Batasi pemberian NaCl (kalau penyebabnya pemberian NaCl yang berlebihan).
Beri NaHCO
3
7.5% sebanyak 44.4 mEq/L atau 8.4% sebanyak 50 mEq/L secara intravena jk
pH 7.2.

2. Alkalosis Metabolik
Alkalosis metabolik adalah gangguan kilinis yang ditandai dengan pH yang tinggi (penurunan
konsentrasi ion hidrogen) dan konsentrasi bikarbonat plasma yang tinggi. Kondisi ini
diakibatkan oleh penambahan bikarbonat atau kehilangan ion hidrogen.
Penyebab :
Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam.
Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang
berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti yang
kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut).Pada kasus
yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi terlalu banyak
basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat.Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila
kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal
dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah. Penyebab utama akalosis metabolik:
1. Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)
2. Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung
3. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat penggunaan
kortikosteroid).
A. Patofisiologis
Hilangnya ion hidrogen dr sistem gastrointestinal.
Hilangnya ion hidrogen krn diuretik, mineralokortokoid, atau krn hiperkalsemia.
Hilangnya ion hidrogen krn perpindahan ion hidrogen ke dlm sel.
Retensi bikarbonat krn pemberian bikarbonat/tranfusi drh berlebihan.
B. Manisfestasi Klinik
Alkalosis secara primer dimanifestasikan dengan gejala yang berhubungan dengan penurunan
ionisasi kalsium seperti :
Hipotensi
Takikardi
Kebingungan
Kesadaran menurun
Hiper-refleksi
pusing
Kesemutan pada jari-jari
tangan dan kaki
Tetani
Disritmia
Kejang
Gagal napas


C. Hasil Laboraatoium
Diagnostik tes alkalosis metabolik
Analisa gas darah arteri
pH 7.45
HCO
3
26 mEq/L
PaCO
2
42 mmHg
Serum HCO
3
26 mEq/L
Serum elektrolit: potasium & klorida
EKG: disritmia

D. Mangement medical
Biasanya alkalosis metabolik diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit (natrium dan
kalium) . Pada kasus yang berat, diberikan amonium klorida secara intravena.

Anda mungkin juga menyukai

  • Inti Komunitas
    Inti Komunitas
    Dokumen4 halaman
    Inti Komunitas
    Sambel Korekiblis Pakkumis
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Waham
    Leaflet Waham
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Waham
    Sambel Korekiblis Pakkumis
    Belum ada peringkat
  • Kelebihan Volume
    Kelebihan Volume
    Dokumen2 halaman
    Kelebihan Volume
    Sambel Korekiblis Pakkumis
    Belum ada peringkat
  • Observasi PHBS SD
    Observasi PHBS SD
    Dokumen30 halaman
    Observasi PHBS SD
    Sambel Korekiblis Pakkumis
    Belum ada peringkat
  • TAK Lansia2
    TAK Lansia2
    Dokumen10 halaman
    TAK Lansia2
    Sambel Korekiblis Pakkumis
    Belum ada peringkat
  • Terapi Okupasi
    Terapi Okupasi
    Dokumen10 halaman
    Terapi Okupasi
    Sambel Korekiblis Pakkumis
    Belum ada peringkat
  • AGD
    AGD
    Dokumen10 halaman
    AGD
    Sambel Korekiblis Pakkumis
    Belum ada peringkat
  • KB Penyuluhan
    KB Penyuluhan
    Dokumen16 halaman
    KB Penyuluhan
    Sambel Korekiblis Pakkumis
    Belum ada peringkat
  • Leaflet DM Ges
    Leaflet DM Ges
    Dokumen2 halaman
    Leaflet DM Ges
    Sambel Korekiblis Pakkumis
    Belum ada peringkat