Anda di halaman 1dari 50

DIABETES MELITUS

SEJARAH
Diabetes Mellitus Sudah dikenal sejak zaman Ebers Papyrus 1550 SM.
Penyakit dengan ciri khas :
emas
!aus
Sering "#$ % Penyakit "anyak $encing &
1'() *ilis + Mencatat rasa manis pada air seni % $encing digelimangi madu dan gula &
mellitus , madu
Matthe- D.bs.n : /asa manis karena ada gula.
1015+ 1he2reul %ahli kimia& : Membuktikan bah-a gula dalam air seni adalah gluk.sa.
3bnu Sina+ kaki busuk % gangren & pada penderita DM.
1451+ D.kter $anada %d.kter bedah& :
6rederic 7rant
"anting
1harles "est
Menemukan insulin pertama kali+ berhasil meng.ntr.l DM dengan insulin mengekstraksi dari
pancreas anjing.
1180181455 : e.nard. 9h.ms.n %remaja& pasien pertama menerima insulin di /S 9.r.nt.+ $anada
145)+ :bat;.bat DM %:ral& mulai ditemukan
14(4+ 7.edde menghasilkan insulin manusia sintetis yang sempurna dengan rekayasa genetika.
DEFINISI
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit gangguan metab.lik disebabkan .leh kekurangan insulin secara
relati2e maupun abs.lut.
$ekurangan insulin abs.lute adalah insulin tidak dapat dihasilkan sama sekali .leh pancreas.
$ekurangan insulin relati2e :
3nsulin yang disekresikan sedikit
$ualitas insulin yang disekresikan buruk
/esistensi insulin atau tubuh tidak menggunakan insulin untuk metab.lism gluk.sa terutama
jaringan .t.t.
1
Diabetes melitus merupakan suatu kel.mp.k kelainan heter.gen yang ditandai .leh kenaikan kadar
gluk.sa dalam darah atau hyperglikemia. 7luk.sa secara n.rmal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam
darah. 7luk.sa dibentuk di hati dari makanan yang dik.nsumsi %"runner < Suddarth+ 5005&.
EPIDEMIOLOGI
3nd.nesia berkisar = 1+) > 1+' ? dari jumlah penduduk. Pada @0 tahun yang akan datang penduduk
3nd.nesia meningkat )0? dan pasien DM diperkirakan meningkat 0';1@0 ?.
1
Diantara penyakit degenerati2e+diabetes adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang akan
meningkat jumlahnya di masa yang akan datang. Diabetes sudah merupakan salah satu ancaman utama
bagi kesehatan umat manusia pada abad 51.
5
Menurut penelitian epidemi.l.gi yang sampai saat ini dilaksanakan di 3nd.nesia+kekerapan diabetes di
3nd.nesia berkisar antara 1+) dengan 1+'? .
5
Diperkirakan dalam jangka -aktu @0 tahun penduduk 3nd.nesia akan naik sebesar )0? dengan
peningkatan jumlah pasien diabetes yang jauh lebih besar yaitu 0' > 1@0?+ yang disebabkan .leh :
6akt.r dem.graAi
- Bumlah penduduk meningkat
- Pendududuk usia lanjut bertambah banyak
- Crbanisasi makin tidak terkendali
7aya hidup
- Penghasilan percapita tinggi
- "anyaknya 6ast 6..d
- 9ekhn.l.gi canggih menimbulkan sedentary liAe+kurang gerak badan.
5
KLASIFIKASI
$lasiAikasi DM yang dianjurkan .leh PE/$ED3 adalah yang sesuai dengan anjuran klasiAikasi DM
#merican Diabetes #ss.ciati.n %#D#& 144(.
Klasifikasi Etiologis Diabetes Mellits !ADA "##$%
1. Diabetes ti&e ". %destruksi sel beta+ umumnya menjurus ke deAisiensi insulin abs.lut& :
#ut.imun
3di.patik
5. Diabetes ti&e '. %ber2ariasi mulai yang terutama d.minan resistensi insulin disertai deAisiensi
insulin relatiA sampai yang terutama deAek sekresi insulin disertai resistensi insulin&.
@. Diabetes ti&e Lai(
a& DeAek genetik Aungsi sel beta :
Maturity-Onset Diabetes of the Young %M:DE
&
1+5+@
DD# mit.k.ndria
b& DeAek genetik kerja insulin
c& Penyakit eks.krin pankreas
Pankreatitis
tum.r8pankreatekt.mi
pankreat.pati Aibr.kalkulus
d& End.krin.pati
akr.megali
sindr.m 1ushing
Ae.kr.m.sit.ma
hipertir.idisme
e& $arena .bat8zat kimia
2ac.r+ pentamidin+ asam nik.tinat
gluk.k.rtik.id+ h.rm.n tir.id
tiazid+ dilantin+ interAer.n alAa dan lain;lain.
A& 3nAeksi
/ubella k.ngenital+ 1yt.;Megal.Firus %1MF&
g& Sebab imun.l.gi yang jarang
antib.di anti insulin
h& Sindr.m genetik lain yang berkaitan dengan DM
sindr.m D.-n+ sindr.m $lineAelter+ sindr.m 9urner+ dan lain;lain
). Diabetes Melits Gestasio(al !DMG%
ETIOLOGI
Diabetes Melits !B)((e) * S++a)t,- '..'%
#. Diabetes 9ipe 3
Terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel
pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. Glukosa yang berasal dari
makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan
menimbulkan hiperglikemia p.stprandial %sesudah makan&.
Bika k.nsentrasi gluk.sa dalam darah cukup tinggi+ ginjal tidak dapat menyerap kembali semua
gluk.sa yang tersaring keluar akibatnya gluk.sa tersebut diekskresikan dalam urin %gluk.suria&.
Ekskresi ini akan disertai .leh pengeluaran cairan dan elektr.lit yang berlebihan+ keadaan ini
dinamakan diuresis osmotik. Pasien mengalami peningkatan dalam berkemih %p.liuria& dan rasa haus
%p.lidipsi&.

". Diabetes 9ipe 33
9erdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin+ yaitu: resistensi insulin dan
gangguan sekresi insulin. D.rmalnya insulin akan terikat dengan resept.r khusus pada permukaan
sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan resept.r tersebut+ terjadi suatu rangkaian reaksi dalam
metab.lisme gluk.sa di dalam sel. /esistensi insulin pada diabetes tipe 33 disertai dengan penurunan
reaksi intrasel+ dengan demikian insulin menjadi tidak eAektiA untuk menstimulasi pengambilan
gluk.sa .leh jaringan.
Cntuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya gluk.sa dalam darah harus
terdapat peningkatan insulin yang disekresikan. Pada penderita t.leransi gluk.sa terganggu+ keadaan
ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar gluk.sa akan dipertahankan pada
tingkat yang normal atau sedikit meningkat. Namun jika sel-sel tidak mampu
mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin maka kadar glukosa akan
meningkat dan terjadi diabetes tipe II.
Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas diabetes tipe 33+ namun
terdapat jumlah insulin yang adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan pr.duksi badan ket.n.
:leh karena itu+ ket.asid.sis diabetik tidak terjadi pada diabetes tipe 33. Meskipun demikan+ diabetes
tipe 33 yang tidak terk.ntr.l dapat menimbulkan masalah akut lainnya yang dinamakan sindr.m
hiperglikemik hiper.sm.ler n.nket.tik. #kibat int.leransi gluk.sa yang berlangsung lambat dan
pr.gresiA+ maka a-itan diabetes tipe 33 dapat berjalan tanpa terdeteksi+ gejalanya sering bersiAat
ringan dan dapat mencakup kelelahan+ iritabilitas+ p.liuria+ p.lidipsia+ luka pada kulit yang tidak
sembuh;sembuh+ inAeksi dan pandangan yang kabur.

Pembentukan insulin yang n.rmal Penurunan pembentukan insulin
Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) atau Diabetes Melitus Tidak
Tergantung Insulin (DMTTI) disebabkan karena kegagalan relati sel dan
resistensi insulin. !esistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk
merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perier dan untuk menghambat
produksi glukosa oleh hati. "el tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini
sepenuhnya# artinya terjadi deisiensi relati insulin. $etidakmampuan ini terlihat
dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa# namun pada
rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. %erarti sel
pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa ($apita "elekta $edokteran#
&''().
1. Diabetes 7estasi.nal
Pada DM dengan kehamilan+ ada 5 kemungkinan yang dialami .leh si 3bu :
1. 3bu tersebut memang telah menderita DM sejak sebelum hamil
5. Si ibu mengalami8menderita DM saat hamil
$lasiAikasi DM dengan $ehamilan menurut Pyke :
$las 3 : Gestasional diabetes+ yaitu diabetes yang timbul pada -aktu hamil dan menghilang
setelah melahirkan.
$las 33 : Pregestasional diabetes+ yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut
setelah hamil.
$las 333 : Pregestasional diabetes yang disertai dengan k.mplikasi penyakit pembuluh darah
seperti retin.pati+ neAr.pati+ penyakit pembuluh darah panggul dan pembuluh darah periAer.
40? dari -anita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke dalam kateg.ri DM 7estasi.nal %9ipe
33& dan DM yang tergantung pada insulin %3nsulin Dependent Diabetes Mellitus , 3DDM+ tipe 3&.
9erjadi pada -anita yang tidak menderita diabetes sebelum kehamilannya. !iperglikemia terjadi
selama kehamilan akibat sekresi h.rm.ne;h.rm.n plasenta. Sesudah melahirkan bayi+ kadar gluk.sa
darah pada -anita yang menderita diabetes gestasi.nal akan kembali n.rmal.
6akt.r /isik. terkena DM :
$eturunan
:besitas 8 $egemukan
!ipertensi
$urang .lah raga
Penyakit kr.nis
$urang gizi.
1
PATOFISIOLOGI
9ubuh manusia membutuhkan energi agar dapat berAungsi dengan baik. Energi tersebut diper.leh
dari hasil peng.lahan makanan melalui pr.ses pencernaan di usus. Di dalam saluran pencernaan itu+
makanan dipecah menjadi bahan dasar dari makanan tersebut. $arb.hidrat menjadi gluk.sa+ pr.tein
menjadi menjadi asam amin.+ dan lemak menjadi asam lemak. $etiga zat makanan tersebut akan diserap
.leh usus kemudian masuk ke dalam pembuluh darah dan akan diedarkan ke seluruh tubuh untuk
dipergunakan sebagai bahan bakar. Dalam pr.ses metab.lisme+ insulin memegang peranan sangat penting
yaitu memasukkan gluk.sa ke dalam sel+ untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar. Pengeluaran
insulin tergantung pada kadar gluk.sa dalam darah. $adar gluk.sa darah sebesar G (0 mg8dl akan
menstimulasi sintesa insulin. 3nsulin yang diterima .leh resept.r pada sel target+ akan mengakti2asi
tyr.sin kinase dimana akan terjadi akti2asi sintesa pr.tein+ glik.gen+ lip.genesis dan meningkatkan
transp.rt gluk.sa ke dalam .t.t skelet dan jaringan adip.se dengan bantuan transp.rter gluk.sa %7C9
)&.
I(k)eti(
Suatu h.rm.ne yang dipr.duksi di usus % jejunum dan ileum& akibat adanya makanan dalam usus
dan dilepaskan ke darah dengan tujuan resp.n insulin menjadi lebih intensiA.
/esp.n lebih intensiA karena :
)danya prolierasi dan peningkatan massa sel *ankreas
Menghambat apoptosis sel
Mensupresi pelepasan glukagon sel .
1
Patofisiologi DM ti&e "
Pada saat diabetes mellitus tergantung insulin muncul+ sebagian sel beta pancreas sudah rusak.
Pr.ses perusakan ini hampir pasti karena pr.ses aut.imun+ meski rinciannya masih samar. Pertama+ harus
ada kerentanan genetik terhadap penyakit ini. $edua+ keadaan lingkungan biasanya memulai pr.ses ini
pada indi2idu dengan kerentanan genetik. 3nAeksi 2irus diyakini merupakan satu mekanisme pemicu tetapi
agen n.n inAeksius juga dapat terlibat. $etiga+ dalam rangkaian resp.n peradangan pankreas+ disebut
insulitis. Sel yang mengiAiltrasi sel beta adalah m.n.sit atau makr.Aag dan limA.sit 9 terakti2asi.
$eempat+ adalah perubahan atau transA.rmasi sel beta sehingga tidak dikenali sebagai sel sendiri+ tetapi
dilihat .leh sistem imun sebagai sel. $elima+ perkembangan resp.n imun karena dianggap sel asing
terbentuk antib.di sit.t.ksik dan bekerja bersama;sama dengan mekanisme imun seluler. !asil akhirnya
adalah perusakan sel beta dan penampakan diabetes.
Patofisiologi DM ti&e '
Pasien Diabetes Mellitus tipe 5 mempunyai dua eAek Aisi.l.gis. Sekresi insulin abn.rmal dan
resistensi terhadap kerja insulin pada jaringan sasaran. #da tiga Aase n.rmalitas. Pertama gluk.sa plasma
tetap n.rmal meskipun terlihat resistensi urin karena kadar insulin meningkat. $edua+ resistensi insulin
cenderung menurun sehingga meskipun k.nsentrasi insulin meningkat+ tampak int.leransi gluk.sa bentuk
hiperglikemia.
Pada diabetes mellitus tipe 5+ jumlah insulin n.rmal+ malah mungkin banyak+ tetapi jumlah resept.r
pada permukaan sel yang kurang. Dengan demikian+ pada DM tipe 5 selain kadar gluk.sa yang tinggi+
terdapat kadar insulin yang tinggi atau n.rmal. $eadaan ini disebut sebagai resistensi insulin. Penyebab
resistensi insulin sebenarnya tidak begitu jelas+ tetapi Aakt.r berikut ini turut berperan :
:besitas terutama sentral.
Diet tinggi lemak rendah karb.hidrat.
9ubuh yang kurang akti2itas.
6akt.r keturunan.
"aik pada DM tipe 1 atau 5+ jika kadar gluk.sa dalam darah melebihi ambang batas ginjal+ maka
gluk.sa itu akan keluar melalui urine.
Pada DM tipe 33+ jumlah insulin n.rmal atau mungkin jumlahnya banyak+ tetapi jumlah resept.r
insulin yang terdapat dalam permukaan sel berkurang. #kibatnya gluk.sa yang masuk ke dalam sel
sedikit dan gluk.sa di dalam pembuluh darah meningkat %Suy.n.+ 5005&.
DM TIPE II/
"
7angguan resept.r insulin
3nsulin darah tinggi tapi gluk.sa darah juga tinggi
7ula intrasel rendah DaAsu makan meningkat
Merangsang sel *ankreas terus berproduksi
$erusakan sel *ankreas
3nsulin darah rendah
6ailed c.unter pada glukag.n
7lukag.n meningkat
!epat. 7luc.s Pr.ducti.n meningkat
7ula darah meningkat
DM TIPE I DM TIPE II
D#M# #M# DM BCFED3 DM DE*#S#
CMC/ "3#S# H )0 % 9D$ SE#C& "3#S# G )0 % 9D$ SE#C&
$E#D##D S##9
D3#7D:S#
"E/#9 /3D7#D
$#D#/ 3DSC3D 93D#$ #D# 3DSC3D 3DSC3D 1C$CP 93D773
"E/#9 "#D#D "3#S#DE# $C/CS "3#S#DE# 7EMC$8D:/M#
PED7:"#9#D 3DSC3D+D3E9+:#!/#7# D3E9+:#!/#7#+9#"E9+3DSC3D
Pe(gat)a( Ho0eostasis Glkosa Da)a,
7ula darah perlu dipertahankan n.rmal % (0;150mg?& karena Sel .tak dan sel;sel mata energinya
terutama berasal dari gluk.sa darah. Mencegah kerusakan .rgan tubuh+ apabila gula darah terlalu rendah
atau terlalau tinggi baik yang terjadi secara akut maupun kr.nik.
1
Mekanisme tubuh pada saat hip.glikemi 8 lapar. :
!ip.glikemi % H (0mg? &
7lic.gen.lisis I 7luc.ne.genesis 7lukag.n
Seluruh sel jaringan terutama hepar !7P
:tak tidak mampu glic. I gluc.
Mekanisme tubuh pada saat hiperglikemi 8 sesudah makan.
1
%aal
DM Tipe I Genetik#kerusakan pancreas berat (tidak mungkin sembuh)
)kut $ronik
$omplikasi
+bat minum ( obat DM +ral)
+ral kombinasi
Insulin
+ral , Insulin
Mungkin sembuh#mungkin tidak sembuh
DM Tipe II -'. oleh karena obesitas keturunan
DM Tipe lain oleh karena penyakit/tumor
DM pada 0anita hamil oleh karena gestasional
Tergantung insulin dari luar
Normal tetapi kualitas buruk atau gangguan reseptor insulin pada target organ
$urang
Nol/ "angat kurang Insulin
+tot , jaringan lemak (reseptor utama/-1.)
*roduksi Insulin +leh $elenjar *ankreas
Glicogenesis
2epar (terutama) +tak tidak mampu
2iperglikemi
3(1' mg.
Ma(ifestasi Kli(is
ManiAestasi klinis diabetes mellitus dikaitkan dengan k.nsekuensi metab.lik deAisiensi
%ukan DM DM
4ek 5lang GD
%aal
)kut $ronik
$omplikasi
6emas
Mual
"akit kepala
%erdebar
Tremor
6apar
$eringat dingin
%ingung
Ngantuk
"ulit bicara
$oma
insulin.Pasien;pasien dengan deAisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar gluk.sa plasma puasa
yang n.rmal atau t.leransi gluk.sa setelah makan karb.hidrat.Bika hiperglikemi berat dan melebihi
ambang ginjal untuk zat ini+maka timbul glik.suria. 7lik.suria ini akan mengakibatkan diuresis .sm.tic
yang meningkatkan pengeluaran urin %p.liuria& dan timbul rasa haus %p.lidipsia&. $arena gluk.sa hilang
bersama urin+maka pasien mengalami keseimbangan kal.ri negatiA sehingga berat badan berkurang. /asa
lapar yang semakin besar %p.liAagia& mungkin akan timbul sebagai akibat kehilangan kal.ri. Pasien
mengeluh lelah dan mengantuk.
@
Pasien dengan diabetes tipe 3 sering memperlihatkan a-itan gejala yang ekspl.siA dengan
p.lidipsia+p.liuria+turunnya berat badan+p.liAagia+lemah+s.mn.len yang terjadi selama beberapa hari atau
beberapa minggu.Pasien dapat menjadi sakit berat dan timbul ket.asid.sis+serta dapat meninggal kalau
tidak mendapatkan peng.batan segera.9erapi insulin biasanya diperlukan untuk meng.ntr.l metab.lism
dan umumnya penderita peka terhadap insulin.Sebaliknya pasien dengan diabetes tipe 33 mungkin sama
sekali tidak memperlihatkan gejala apapun dan diagn.se hanya dibuat berdasarkan pemeriksaan darah di
lab.rat.rium dan melakukan tes t.leransi gluk.sa.Pada hiperglikemia berat+pasien tersebut mungkin
menderita p.lidipsia+p.liuria+lemah dan s.mn.len."iasanya mereka tidak mengalami ket.asid.sis karena
pasien ini tidak deAisiensi insulin secara abs.lute namun hanya relatiA.
@
7ejala akut
Pada tahap permulaan+ gejala yang ditunjukkan meliputi: banyak makan atau p.liAagia+ banyak
minum atau p.lidipsia+ dan banyak kencing atau p.liuria. Pada Aase ini+ biasanya penderita
menunjukkan berat badan yang terus naik+ karena pada saat ini jumlah insulin masih mencukupi
%9j.kr.pra-ir.+ 5001&.
7ejala $r.nik
7ejala kr.nik yang sering timbul adalah kesemutan+ kulit terasa panas atau seperti tertusuk;tusuk
jarum+ rasa tebal dikulit+ kram+ lelah+ mudah mengantuk+ mata kabur+ gatal disekitar kemaluan
terutama -anita+ gigi mudah g.yah dan mudah lepas+ kemampuan seksual menurun+ pada ibu hamil
sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan+ atau dengan bayi berat lahir
lebih dari ) kg %9j.kr.pra-ir.+ 5001&.
$eluhan khas diabetes mellitus :
P.liuria.
P.lidipsia.
P.liAagia.
"erat badan menurun cepat.
Neuropati
%ukan DM DM
-+tak &7
-8antung &7
-Ginjal 97
-Mata &17
)mputasi kaki 17
Impoten 1'-9' . pria DM
4ek 5lang GD
$oma-D$) asidosis laktat
%aal
"el sara
*embuluh darah Darah lebih asam
)kut $ronik
$omplikasi
6emas
Mual
"akit kepala
%erdebar
Tremor
6apar
$eringat dingin
%ingung
Ngantuk
"ulit bicara
$oma
$urang / hipoglikemia
6ebih / hiperglikemia
Gula Darah
$eluhan tidak khas diabetes mellitus :
$esemutan.
7atal di daerah genital.
$eputihan.
3nAeksi sulit sembuh.
"isul yang hilang sembuh.
Penglihatan terganggu.
1epat lelah.
Mudah mengantuk+ dll


4alon DM/gangguan toleransi glukosa
%ukan DM DM
GD puasa (('-(&: mg. atau dan GD se0aktu (& jam **) (;'-(-- mg. GD *uasa < (('mg. atau dan GD se0aktu ( & jam **) < (;' mg. GD *uasa 3 (&:mg. atau dan GD se0aktu ( & jam **) 3 &''mg.
4ek 5lang GD
DIAGNOSIS
Sese.rang disebut DM apabila
7D Puasa G 15' mg? atau dan
7D Se-aktu % 5 jam PP& G 500 mg? ditambah 7ejala klinis khas % p.liuri+p.lidipsi+p.liAagi&
"ila 7D Puasa G 15' mg? atau dan 7D Se-aktu G 500mg? % 5 jam PP& tanpa gejala klinik yang khas+
maka
1
:

Menurut Suy.n. %5005&+ diagn.sis diabetes dipastikan bila :
1& $adar gluk.sa darah se-aktu 500 mg8d atau lebih ditambah gejala khas diabetes.
5& 7luk.sa darah puasa 15' mg8d atau lebih pada dua kali pemeriksaan pada saat berbeda.
"ila ada keraguan+ perlu dilakukan tes t.leransi gluk.sa .ral %997:& atau yang p.puler disebut :799
%:ral 7luk.se 9.lerance 9est& dengan mengukur kadar gluk.sa puasa dan 5 jam setelah minum (5 g
gluk.sa %Suy.n.+ 5005&.
1ara test 9.leransi 7luk.sa :ral % 997:&
Puasa semalam selama 10;15 jam
7D puasa diperiksa
Diberikan gluk.sa (5 gram dilarutkan dalam air 550 ml dan diminum dalam -aktu 5
menit
Periksa 7D setelah 5 jam
Selama pemeriksaan pasien tetap istirahat dan tidak mer.k.k.
1
Diagn.sis DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar gluk.sa darah+ tidak dapat ditegakkan
hanya atas dasar adanya gluk.suria saja. Dalam menentukan diagn.sis DM harus diperhatikan asal bahan
darah yang diambil dan cara pemeriksaan yang dipakai. Cntuk diagn.sis DM+ pemeriksaan yang
dianjurkan adalah pemeriksaan gluk.sa dengan cara enzimatik dengan bahan darah plasma 2ena. Cntuk
memastikan diagn.sis DM+ pemeriksaan gluk.sa darah sey.gyanya dilakukan di lab.rat.rium klinik yang
terpercaya %yang melakukan pr.gram pemantapan kendali mutu secara teratur&. Cntuk memantau kadar
gluk.sa darah dapat dipakai bahan darah kapiler.
Saat ini banyak dipasarkan alat pengukur kadar gluk.sa darah cara reagen kering yang umumnya
sederhana dan mudah dipakai. !asil pemeriksaan kadar gluk.sa darah memakai alat;alat tersebut dapat
dipercaya sejauh kalibrasi dilakukan dengan baik dan cara pemeriksaan dilakukan sesuai dengan cara
standar yang dianjurkan+ terutama untuk memantau kadar gluk.sa darah. Secara berkala+ hasil
pemantauan dengan cara reagen kering perlu dibandingkan dengan cara k.n2ensi.nal.
Pe0e)iksaa( Pe(1a)i(g
Pemeriksaan penyaring yang khusus ditujukan untuk DM pada penduduk umumnya %mass-
screening,pemeriksaan penyaring& tidak dianjurkan karena di samping biaya yang mahal+ rencana tindak
lanjut bagi mereka yang p.sitiA belum ada. "agi mereka yang mendapat kesempatan untuk pemeriksaan
penyaring bersama penyakit lain %general check up&+ adanya pemeriksaan penyaring untuk DM dalam
rangkaian pemeriksaan tersebut sangat dianjurkan. Pemeriksaan penyaring berguna untuk menjaring
pasien DM+ 979 %t.leransi gluk.sa terganggu&+ dan 7DP9 %gluk.sa darah puasa terganggu&+ sehingga
kemudian dapat ditentukan langkah yang tepat untuk mereka. Peran aktiA para pengel.la kesehatan sangat
diperlukan agar deteksi DM dapat ditegakkan sedini mungkin dan pencegahan sekunder dapat segera
diterapkan.
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kel.mp.k dengan salah satu Aakt.r risik. untuk DM+ yaitu :

kel.mp.k usia de-asa tua %G )5 tahun&

kegemukan J"" %kg&G 150? "" idaman atau 3M9 G 5( %kg8m
5
&K

tekanan darah tinggi %G 1)0840 mm!g&

ri-ayat keluarga DM

ri-ayat kehamilan dengan "" lahir bayi G )000 gram

ri-ayat DM pada kehamilan

dislipidemia %!D H @5 mg8dl dan atau 9rigliserida G 550 mg8dl&.

pernah 979 atau 7DP9

Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar gluk.sa darah se-aktu+ kadar
gluk.sa darah puasa+ kemudian dapat diikuti dengan 9es 9.leransi 7luk.sa :ral %997:& standar %lihat
skema langkah;langkah diagn.stik DM&.
Cntuk kel.mp.k risik. tinggi yang hasil pemeriksaan penyaringnya negatiA+ pemeriksaan
penyaring ulangan dilakukan tiap tahun+ sedangkan bagi mereka yang berusia G )5 tahun tanpa Aakt.r
risik.+ pemeriksaan penyaring dapat dilakukan setiap @ tahun.
Pasien dengan 9.leransi 7luk.sa 9erganggu dan 7luk.sa Darah Puasa 9erganggu merupakan
tahapan sementara menuju DM. Setelah 5;10 tahun kemudian 18@ kel.mp.k 979 akan berkembang
menjadi DM+ 18@ tetap 979 dan 18@ lainnya kembali n.rmal.
#danya 979 sering berkaitan dengan resistensi insulin. Pada kel.mp.k 979 ini risik. terjadinya
ater.skler.sis lebih tinggi daripada kel.mp.k n.rmal. 979 sering berkaitan dengan penyakit
kardi.2askular+ hipertensi dan dislipidemia.
Tabel Ka+a) glkosa +a)a, se2akt3 +a( &asa3 sebagai &atoka( &e(1a)i(g +a( +iag(osis DM
!0g4+l%

Bka(
DM
Bel0 &asti
DM
DM
Ka+a) glkosa +a)a,
se2akt
plasma 2ena
darah kapiler
H110
H 40
110;144
40 ; 144
G500
G500
Ka+a) glkosa +a)a, &asa
plasma 2ena
darah kapiler
H110
H 40
110;155
40 ; 104
G15'
G110
L met.da enzimatik
La(gka,5la(gka, (tk Me(egakka( Diag(osis Diabetes Melits
Diagn.sis klinis DM umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas DM berupa p.liuria+
p.lidipsia+ p.liAagia+ lemah+ dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. $eluhan
lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah kesemutan+ gatal+ mata kabur dan imp.tensia pada pasien
pria+ serta pruritus 2ul2ae pada pasien -anita. Bika keluhan khas+ pemeriksaan gluk.sa darah se-aktu G
500 mg8dl sudah cukup untuk menegakkan diagn.sis DM. !asil pemeriksaan kadar gluk.sa darah puasa
G 15' mg8dl juga digunakan untuk pat.kan diagn.sis DM. Cntuk kel.mp.k tanpa keluhan khas DM+ hasil
pemeriksaan gluk.sa darah yang baru satu kali saja abn.rmal+ belum cukup kuat untuk menegakkan
diagn.sis klinis DM. Diperlukan pemastian lebih lanjut dengan mendapatkan sekali lagi angka abn.rmal+
baik kadar gluk.sa darah puasa G 15' mg8dl+ kadar gluk.sa darah se-aktu G 500 mg8dl pada hari yang
lain+ atau dari hasil tes t.leransi gluk.sa .ral %997:& yang abn.rmal.
Cntuk kemudahan+ PE/$ED3 hanya menganjurkan pemeriksaan kadar gluk.sa darah pada jam ke;5 saja.
#lasan untuk kemudahan ini disarankan juga .leh #D#+ yang bahkan juga memakai hasil pemeriksaan
kadar gluk.sa darah puasa M 15' mg8dl untuk kriteria diagn.sis.
K)ite)ia +iag(ostik Diabetes Melits3
1. $adar gluk.sa darah se-aktu %plasma 2ena& N 500 mg8dl
Ata
5. $adar gluk.sa darah puasa %plasma 2ena& N 15' mg8dl
Puasa berarti tidak ada masukan kal.ri sejak 10 jam terakhir
Ata
@. $adar gluk.sa plasma N 500 mg8dl pada 5 jam sesudah beban gluk.sa (5 gram
pada 997:LL
L $riteria diagn.stik tersebut harus dik.nAirmasi ulang pada hari yang lain+ kecuali untuk keadaan khas
hiperglikemia dengan dek.mpensasi metab.lik akut+ seperti ket.asid.sis+ berat badan yang menurun
cepat.
LL1ara diagn.sis dengan kriteria ini tidak dipakai rutin di klinik
Cntuk penelitian epidemi.l.gis pada penduduk dianjurkan memakai kriteria diagn.stik kadar gluk.sa
darah puasa.
Cntuk DM 7estasi.nal juga dianjurkan kriteria diagn.stik yang sama %ihat "uku $.nsensus
Pengel.laan Diabetes Melitus 7estasi.nal&.
:#!/#7#
Makan dulu dan minum .bat DM sebelum .lahraga
:lahraga teratur @ > 5 kali seminggu
9ipe .lah raga adalah yang ringan dan sedang seperti jalan+j.gging+lari kecil+berenang dan
bersepeda
*aktu @0 > '0 menit
9arget tercapai '0 > (0? M!/ %MaOimum heart rate 8 nadi &. M!/ , '0? P % 550 > CMC/ &
Pakai sepatu yang baik.
1
atihan jasmani dianjurkan secara teratur yaitu @;5 kali dalam seminggu selama kurang lebih @0
menit yang siAatnya 1/3PE %1.ntinu.us+ rhytmical+ inter2al+ pr.gresiAe+ endurance training& %Perkeni+
1440&. Menurut !aznam %1441& .lahraga dianjurkan karena bertambahnya kegiatan Aisik menambah
resept.r insulin dalam sel target. Dengan demikian insulin dalam tubuh bekerja lebih eAektiA+ sehingga
lebih sedikit .bat anti diabetik %:#D& diperlukan+ baik yang berupa insulin maupun :!: %:bat
!ip.glikemik :ral&.
atihan jasmani %n.rmal& pada -aktu gerak badan %eOercise&.
#mbilan gluk.sa .leh .t.t & ( > 50O
1urah jantung & 5 > 'O
$.nsumsi .ksigen tubuh & 50O
Pr.duksi gluk.sa hati & @ > 5O %dari pemecahan glik.gen&
!al ini terjadi .leh karena glik.gen .t.t relatiA sedikit.
7lukag.n
!.rm.n pertumbuhan
$atek.lamin
$.rtis.l
Penurunan insulin dalam sirkulasi
"ila gerak badan lama %5 jam& & utilisasi asam lemak bebas %Aree Aatty acid& di jaringan periAeri.
Dengan mekanisme ini & gluk.sa darah stabil.
$euntungan latihan ketahanan teratur penderita DM :
Efek Metabolik
Q Sensiti2itas &
Q D.rmalisasi .ksidasi bahan bakar
Q Enzim .udati2e &
Q #mbilan asam amin. &
Q #mbilan .Oygen maO &
Efek Kardiovaskular
Q !"#31 &
Q 9rigliserida serum &
Q !D ch.lester.l &
Q 9ekanan darah istirahat &
Q Sirkulasi periAer membaik
Q 9ransp.tasi .Oygen &
Q 1ardiac dynamic &
atihan Basmani :
Dianjurkan latihan jasmani secara teratur: @ > ) O8minggu
SiAatnya sesuai 6RIPE :
1.ntinu.us
/hytmical
3nter2al
Pr.gressi2e
Endurance training
Sedapat mungkin dapat mencapai z.na sasaran (5 > 05?.
Denyut nadi maksimal , 550 ; umur
Disesuaikan dengan kemampuan dan k.ndisi penyakit penyerta.
1.nt.h :
:lahraga ringan : "erjalan kaki @0 m
sedang : "erjalan cepat 50 m
berat : B.gging
$.ntraindikasi abs.lut :
1 . /etin.pati pr.liAeratiA
5 . My.kard inAark gmg terakhir
@ . Deur.pati .t.n.mik stress Araktur
$.ntraindikasi relatiA :
1 . Deur.pati DM I gagal ginjal
5 . $.ntr.l metab.lik jelek
@ . Penderita yang selalu mengalami hip.glikemi.
PENANGANAN 4 PENGOBATAN
Pada prinsipnya+ pengendalian DM melalui .bat ada 5 yaitu :
1& :bat #nti Diabetes %:#D& atau :bat !ip.glikemik :ral %:!:& yang berAungsi untuk
merangsang kerja pankreas untuk mensekresi insulin.
5& Suntikan insulin. Pasien yang mendapat peng.batan insulin -aktu makanannya harus teratur dan
disesuaikan dengan -aktu pemberian insulinnya. Makan selingan diberikan untuk mencegah
hip.glikemia %Perkeni+ 1440&.
7ula darah akan naik bila :
- Pr.duksi insulin menurun
- Pr.duksi gula .leh hati meningkat
- #Ainitas resept.r insulin pada target .rgan menurun
- #supan makanan di usus meningkat.
1
Obat Be)k,asiat Hi&oglike0ik
Bika pasien telah menerapkan pengaturan makan dan kegiatan jasmani yang teratur namun
pengendalian kadar gluk.sa darahnya belum tercapai %lihat sasaran pengendalian gluk.sa darah&+
dipertimbangkan pemakaian .bat berkhasiat hip.glikemik %.ral8suntikan&.
1. :bat !ip.glikemik :ral %:!:&
Pada umumnya dalam menggunakan .bat hip.glikemik .ral+ baik g.l.ngan sulA.nilurea+
metA.rmin maupun inhibit.r gluk.sidase alAa+ harus diperhatikan benar Aungsi hati dan ginjal.
9idak dianjurkan untuk memberikan .bat;.bat tersebut pada pasien dengan gangguan Aungsi
hati atau ginjal.
Macam > macam .bat DM :ral :
a) Golongan Sulfonil Urea
Meningkatkan sekresi insulin
Penurunan pr.duksi gluk.sa .leh hati dengan mekanisme mengurangi degradasi insulin
!ati hati hip.glikemi
:bat g.l.ngan ini mempunyai eAek utama meningkatkan sekresi insulin .leh sel beta
pankreas. :leh sebab itu merupakan pilihan utama untuk pasien dengan berat badan n.rmal dan
kurang+ namun masih b.leh diberikan kepada pasien dengan berat badan lebih. Cntuk
menghindari risik. hip.glikemia yang berkepanjangan+ pada pasien usia lanjut .bat g.l.ngan
sulA.nilurea dengan -aktu kerja panjang sebaiknya dihindari. 7.l.ngan slfo(il)ea seringkali
dapat menurunkan kadar gula darah secara adekuat pada penderita diabetes tipe 33+ tetapi tidak
eAektiA pada diabetes tipe 3. 1.nt.hnya adalah glipizid+ gliburid+ t.lbutamid dan kl.rpr.pamid.
:bat ini menurunkan kadar gula darh dengan cara merangsang pelepasan insulin .leh
pankreas dan meningkatkan eAekti2itasnya. :bat lainnya+ yaitu metA.rmin+ tidak mempengaruhi
pelepasan insulin tetapi meningkatkan resp.n tubuh terhadap insulinnya sendiri.
b) Golongan Biguanid
Mekanisme utama adalah penurunan pr.duksi gluk.sa .leh hati % !7P Menurun& yaitu
turun nya glik.gen.lisis dan gluk.ne.genesis .leh hati
3kut meningkatkan jumlah resept.r insulin
EAek samping mual + diare.
:bat g.l.ngan ini mempunyai eAek utama mengurangi pr.duksi gluk.sa hati di samping juga
eAek memperbaiki ambilan gluk.sa periAer. :bat g.l.ngan ini terutama dianjurkan dipakai
sebagai .bat tunggal pada pasien gemuk. "iguanid merupakan k.ntraindikasi pada pasien dengan
gangguan Aungsi ginjal dan hati+ serta pasien;pasien dengan kecenderungan hip.ksemia %misalnya
pasien dengan penyakit serebr. kardi.2askular&.
:bat biguanid dapat memberikan eAek samping mual. Cntuk mengurangi keluhan tersebut
dapat diberikan bersamaan atau sesudah makan.
c) Golongan Alfa glukosidase inhibitor
Menghambat abs.rbs gluk.sa dari usus yaitu dengan cara menghambat enzim
gluk.sidase
D.sis a-al 50 mg+ diminum bersama makan 8 dikunyah bersama suap pertama+dinaikkan
secara bertahap sampai dengan d.sis maksimal '00 mg
!ip.glikemi yang terjadi bila dik.mbinasi dengan sulA.nil urea lainnya hanya dapat
diatasi dengan gula murni % DeOtr.se )0 ?& bukan dengan gula pasir
EAek samping mual+Alatus+diare.
:bat g.l.ngan ini mempunyai eAek utama menurunkan puncak glikemik sesudah
makan.9erutama bermanAaat untuk pasien dengan kadar gluk.sa darah puasa yang masih n.rmal.
"iasanya dimulai dengan d.sis 5 kali 50 mg setelah suapan pertama -aktu makan. Bika tidak
didapati keluhan gastr.intestinal+ d.sis dapat dinaikkan menjadi @ kali 100 mg. Pada pasien yang
menggunakan acarb.se jangka panjang perlu pemantauan Aaal hati dan ginjal secara serial+
terutama pasien yang sudah mengalami gangguan Aaal hati dan ginjal.
#karb.s bekerja dengan cara menunda penyerapan gluk.sa di dalam usus. :bat hip.glikemik
per;.ral biasanya diberikan pada penderita diabetes tipe 33 jika diet dan .leh raga gagal
menurunkan kadar gula darah secara adekuat. :bat ini kadang bisa diberikan hanya satu kali
%pagi hari&+ meskipun beberapa penderita memerlukan 5;@ kali pemberian.
d) Golongan Thiazolindion / Glitazon
Meningkatkan jumlah resept.r di sel .t.t dan sel lemak % lebih kuat dari metA.rmin&
Paling t.ksik terhadap hati disbanding .bat .ral lain nya
EAek samping retensi cairan 8 gemuk
e) Golongan Vildagliptin
Memperpanjang masa kerja inkretin dengan cara menghambat DPP;).
1
Tabel Meka(is0e Ke)7a- Efek Sa0&i(g Uta0a +a( Pe(ga), te),a+a& HbA"8
1ara kerja utama EAek samping utama Pengaruh terhadap !b#
1c
SulA.nilurea Meningkatkan sekresi
insulin
"" naik
!ip.glikemia
1+5;5+5?
MetA.rmin Menekan pr.duksi
gluk.sa hati
Diare+ dispepsia+
asid.sis laktat
1+5;5+5?
3nhibit.r
gluk.sidase
alAa
Menghambat abs.rpsi
gluk.sa
6latulens+ tinja lembek 0+5;1+0?
3nsulin Menekan pr.duksi
gluk.sa hati+ stimulasi
pemanAaatan gluk.sa
!ip.glikemia+ "" naik P.tensial n.rmal
Tabel Obat Hi&oglike0ik O)al
:bat D.sis a-al D.sis maksimal Pemberian sehari yg
dianjurkan
Golo(ga( Slfo(il)ea3
7libenklamid 5+5 mg
15;50 mg
1;5
kali
7liklasid 00 mg
5)0 mg
1;5
kali
7likuid.n @0 mg
150 mg
5;@
kali
7lipisid 5 mg
50 mg
1;5
kali
7lipisid 739S 5 mg
50 mg
1 kali
7limepiridLL 1 mg
' mg
1 kali
$l.rpr.pamid 50 mg
500 mg
1 kali
Golo(ga( Biga(i+
MetA.rminLLL 500
mg
5500 mg
1;@
kali
Golo(ga( i(,ibito) glkosi+ase alfa
R

#carb.se 50 mg
@00 mg
@ kali
L diberikan kurang lebih @0 menit sebelum makan
LL dapat diberikan sesaat sebelum makan
LLL diberikan sebelum makan. Cntuk mengurangi eAek samping mual dapat diberikan
bersama maupun sesudah makan
R diberikan segera setelah suapan pertama -aktu makan
Pada umumnya pemberian :!: maupun insulin selalu dimulai dengan d.sis rendah+ untuk
kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai dengan kadar gluk.sa darah pasien. $alau dengan
sulA.nilurea atau metA.rmin sampai d.sis maksimal ternyata sasaran kadar gluk.sa darah belum tercapai+
perlu dipikirkan k.mbinasi 5 kel.mp.k .bat hip.glikemik .ral yang berbeda %sulA.nilurea I metA.rmin
atau metA.rmin I sulA.nilurea+ acarb.se I metA.rmin atau sulA.nilurea&. $.mbinasi :!: d.sis kecil
dapat pula digunakan untuk menghindari eAek samping masing;masing kel.mp.k .bat. Dapat pula
diberikan k.mbinasi ketiga kel.mp.k :!: bila belum juga dicapai sasaran yang diinginkan+ atau ada
alasan klinik di mana insulin tidak memungkinkan untuk dipakai.
$alau dengan d.sis :!: maksimal baik sendiri;sendiri ataupun secara k.mbinasi sasaran gluk.sa
darah belum tercapai+ dipikirkan adanya kegagalan pemakaian :!:. Pada keadaan demikian dapat
dipakai k.mbinasi :!: dan insulin %lihat skema pengel.laan DM&.
#da berbagai cara k.mbinasi :!: dan insulin %:!: I insulin kerja cepat @ kali sehari+ :!: I
insulin kerja sedang pagi hari+ :!: I insulin kerja sedang malam hari&. Eang banyak dipergunakan
adalah k.mbinasi :!: dan insulin malam hari mengingat -alaupun dapat diper.leh keadaan kendali
gluk.sa darah yang sama+ tetapi jumlah insulin yang diperlukan paling sedikit pada k.mbinasi :!: dan
insulin kerja sedang malam hari.
Semua dapat diberikan .bat minum kecuali :
DM 9ipe 3 8 DM 9ipe 33 % tergantung insulin &
$urus 8 Malnutrisi
$ehamilan
Pembedahan
Pasien yang tidak bisa makan
3nAeksi akut di rumah sakit
Penyakit hati
7agal dengan .bat minum.
1
Terapi insulin
Pada diabetes tipe 3+ pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sehingga harus diberikan insulin
pengganti. Pemberian insulin hanya dapat dilakukan melalui suntikan+ insulin dihancurkan di dalam
lambung sehingga tidak dapat diberikan per;.ral %ditelan&. "entuk insulin yang baru %sempr.t hidung&
sedang dalam penelitian. Pada saat ini+ bentuk insulin yang baru ini belum dapat bekerja dengan baik
karena laju penyerapannya yang berbeda menimbulkan masalah dalam penentuan d.sisnya. 3nsulin
disuntikkan diba-ah kulit ke dalam lapisan lemak+ biasanya di lengan+ paha atau dinding perut.
Digunakan jarum yang sangat kecil agar tidak terasa terlalu nyeri.
3nsulin terdapat dalam @ bentuk dasar+ masing;masing memiliki kecepatan dan lama kerja yang berbeda :
! Insulin ker"a cepat!
1.nt.hnya adalah insulin reguler+ yang bekerja paling cepat dan paling sebentar. 3nsulin ini
seringkali mulai menurunkan kadar gula dalam -aktu 50 menit+ mencapai puncaknya dalam -aktu
5;) jam dan bekerja selama ';0 jam. 3nsulin kerja cepat seringkali digunakan .leh penderita yang
menjalani beberapa kali suntikan setiap harinya dan disutikkan 15;50 menit sebelum makan.

#! Insulin ker"a sedang!
1.nt.hnya adalah insulin suspensi seng atau suspensi insulin is.Aan. Mulai bekerja dalam -aktu 1;@
jam+ mencapai puncak maksimun dalam -aktu ';10 jam dan bekerja selama 10;5' jam. 3nsulin ini
bisa disuntikkan pada pagi hari untuk memenuhi kebutuhan selama sehari dan dapat disuntikkan
pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan sepanjang malam.
$! Insulin ker"a lama!
1.nt.hnya adalah insulin suspensi seng yang telah dikembangkan. EAeknya baru timbul setelah '
jam dan bekerja selama 50;@' jam.
Cara Penuntikan !nsulin
3nsulin umumnya diberikan dengan suntikan di ba-ah kulit %subkutan&. Pada keadaan khusus
diberikan intramuskular atau intra2ena secara b.lus atau drip. 3nsulin dapat diberikan tunggal %satu
macam insulin kerja cepat+ kerja menengah atau kerja panjang&+ tetapi dapat juga diberikan k.mbinasi
insulin kerja cepat dan kerja menengah+ sesuai dengan resp.ns indi2idu terhadap insulin+ yang dinilai dari
hasil pemeriksaan kadar gluk.sa darah harian. Cntuk menyuntik insulin k.mbinasi kerja cepat dan
menengah atau panjang+ diperlukan teknik khusus untuk mencampur kedua macam insulin tersebut dalam
satu semprit. .kasi penyuntikan juga harus diperhatikan benar+ demikian pula mengenai r.tasi tempat
suntik. #pabila diperlukan+ sejauh sterilitas penyimpanan terjamin+ semprit insulin dapat dipakai lebih
dari satu kali %sampai satu minggu& .leh pasien yang sama. Barum suntik dapat dipakai sampai dirasakan
tidak nyaman lagi.
Tabel Je(is +a( la0a ke)7a i(sli(
Benis #-itan kerja
%jam&
Puncak kerja %jam& ama kerja
%jam&
3nsulin kerja pendek 0+5 ; 1 5 > ) 5 > 0
3nsulin kerja menengah 1 ; 5 ) > 15 0 > 5)
3nsulin kerja panjang 5 ' > 50 10 > @'
3nsulin campuran 0+5 ; 1 5 ; ) dan ' ;15 0 > 5)
3ndikasi penggunaan insulin pada DM ; tipe 5 :
$et.asid.sis+ k.ma hiper.sm.lar dan asid.sis laktat
Stres berat %inAeksi sistemik+ .perasi berat&
"erat badan yang menurun dengan cepat
$ehamilan 8 DM gestasi.nal yang tidak terkendali dengan perencanaan makan.
9idak berhasil dikel.la dengan :!: d.sis maksimal atau ada k.ntra indikasi dengan
:!:.
PENGATURAN MAKAN 4 DIET
"
!itung berat badan ideal
"" 3deal , % tinggi badan ;100 & O 40 ?
Diet : "" 3deal O % 55 atau @0 kal & I akti2itas Aisik I stress %misalnya sakit&
55 kal untuk -anita+ @0 kal untuk pria
#kti2itas Aisik : ringan I 50 ?+ sedang I @0?+ berat I )0?
Stress : 10 s8d 50 ?
$urus : "" H 50? "" 3deal
Diet I 50 s8d @0 ?
7emuk : "" G 50? "" 3deal
Diet > 50 s8d @0 ?
Pada -anita hamil
:2er -eight tidak dihitung
9rimester 3 : 9ambahkan 100kal
9rimester 33 : 9ambahkan 500kal
9rimester 333 : 9ambahkan @00kal
"ote # Peningkatan berat badan sela$a ha$il tidak boleh lebih dari %& kg
$.mp.sisi makanan
'0 ? $arb.hidrat
50? Pr.tein
50? emak
Pengaturan jad-al makanan
50? makan pagi
@0? makan siang
55? makan malam
55? makan tambahan 8 makanan kecil antara makan pagi+makan siang+makan malam atau setelah
makan malam.
1
Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan k.mp.sisi yang seimbang dalam hal karb.hidrat+
pr.tein+ dan lemak+ sesuai dengan kecukupan gizi baik sebagai berikut :
$arb.hidrat '0 ; (0?
Pr.tein 10 ; 15?
emak 50 ; 55?
Bumlah kal.ri disesuaikan dengan pertumbuhan+ status gizi+ umur+ stres akut dan kegiatan jasmani untuk
mencapai dan memper tahankan berat badan idaman.
Cntuk penentuan status gizi+ dipakai ".dy Mass 3ndeO %"M3& , 3ndeks Massa 9ubuh %3M9&.
"" %kg&
"M3 , 3M9 ,
J9" %m&K
5
3M9 n.rmal *anita , 10+5 ; 55+4 kg8m
5
3M9 n.rmal Pria , 50 ; 5)+4 kg8m
5
Cntuk kepentingan klinik praktis+ dan menghitung jumlah kal.ri+ penentuan status gizi memanAaatkan
/umus "r.ca+ yaitu :

BB i+a0a( 9 !TB : "..% : ".;
Status gizi :
"erat "adan kurang , H 40? "" idaman
"erat "adan n.rmal , 40 ; 110? "" idaman
"erat "adan lebih , 110 ; 150? "" idaman
7emuk , G 150? "" idaman
Bumlah kal.ri yang diperlukan dihitung dari berat badan idaman dikalikan kebutuhan kal.ri basal
%@0 $kal8kg "" untuk laki;laki dan 55 $kal8kg "" untuk -anita&. $emudian ditambah dengan kebutuhan
kal.ri untuk akti2itas %10 ; @0?S untuk atlet dan pekerja berat dapat lebih banyak lagi+ sesuai dengan
kal.ri yang dikeluarkan dalam kegiatannya&+ k.reksi status gizi %gemuk dikurangi+ kurus ditambah& dan
kal.ri yang diperlukan untuk menghadapi stres akut %inAeksi+ dan sebagainya& sesuai dengan kebutuhan.
Cntuk masa pertumbuhan %anak dan de-asa muda& serta ibu hamil+ diperlukan perhitungan tersendiri
%lihat k.nsensus DM tipe 1 dan k.nsensus DM gestasi.nal&.
Makanan sejumlah kal.ri terhitung+ dengan k.mp.sisi tersebut di atas dibagi dalam @ p.rsi besar
untuk makan pagi %50?&+ siang %@0?& dan s.re %55?& serta 5;@ p.rsi %makanan ringan+ 10 ; 15?& di
antaranya. Pembagian p.rsi tersebut sejauh mungkin disesuaikan dengan kebiasaan pasien untuk
kepatuhan pengaturan makanan yang baik. Cntuk pasien DM yang mengidap pula penyakit lain+ p.la
pengaturan makan disesuaikan dengan penyakit penyertanya. Perlu diingatkan bah-a pengaturan makan
pasien DM tidak berbeda dengan .rang n.rmal+ kecuali jumlah kal.ri dan -aktu makan yang terjad-al.
Cntuk kel.mp.k s.sial ek.n.mi rendah+ makanan dengan k.mp.sisi karb.hidrat sampai (0 ; (5? juga
memberikan hasil yang baik.
Bumlah kandungan k.lester.l H @00 mg8hari. Diusahakan lemak dari sumber asam lemak tidak
jenuh dan menghindari asam lemak jenuh. Bumlah kandungan serat = 55 g8hari+ diutamakan serat larut.
Pasien DM dengan tekanan darah yang n.rmal masih diperb.lehkan mengk.nsumsi garam seperti .rang
sehat+ kecuali bila mengalami hipertensi+ harus mengurangi k.nsumsi garam. Pemanis buatan dapat
dipakai secukupnya. 7ula sebagai bumbu masakan tetap diizinkan. Pada keadaan kadar gluk.sa darah
terkendali+ masih diperb.lehkan untuk mengk.nsumsi sukr.sa %gula pasir& sampai 5? kal.ri. Cntuk
mendapatkan kepatuhan terhadap pengaturan makan yang baik+ adanya pengetahuan mengenai bahan
penukar akan sangat membantu pasien.
a& 9ujuan diet Menurut Pranadji %5000&+ tujuan diet DM adalah membantu diabetesi atau penderita
diabetes memperbaiki kebiasaan gizi dan .lah raga untuk mendapatkan k.ntr.l metab.lik yang
lebih baik+ serta beberapa tujuan khusus yaitu :
1& Memperbaiki kesehatan umum penderita+
5& Memberikan jumlah energi yang cukup untuk memelihara berat badan ideal atau n.rmal.
@& Memberikan sejumlah zat gizi yang cukup untuk memelihara tingkat kesehatan yang .ptimal
dan akti2itas n.rmal.
)& Men.rmalkan pertumbuhan anak yang menderita DM.
5& Mempertahankan kadar gula darah sekitar n.rmal.
'& Menekan atau menunda timbulnya penyakit angi.pati diabetik.
(& Memberikan m.diAikasi diet sesuai dengan keadaan penderita+ misalnya sedang hamil+
mempunyai penyakit hati+ atau tuber k.l.sis paru.
0& Menarik dan mudah diterima penderita.
b& Prinsip Diet
Prinsip pemberian makanan bagi penderita DM adalah mengurangi dan mengatur k.nsumsi
karb.hidrat sehingga tidak menjadi beban bagi mekanisme pengaturan gula darah. %Pranadji+ 5000&.
c& Syarat Diet
Menurut Pranadji %5000&+ syarat diet DM antara lain :
1& Bumlah energi ditentukan menurut umur+ jenis kelamin+ berat badan dan tinggi badan+
akti2itas+ suhu tubuh dan kelainan metab.lik.
Cntuk kepentingan klinik praktis+ kebutuhan energi dihitung berdasarkan status gizi
penderita+ dengan rumus "r.ca+ yaitu :
"" idaman , %9" > 100& > 10?
Status gizi : %;& "erat badan kurang , 150? "" idaman
Bumlah energi yang dibutuhkan ,
aki;laki : ""3 O %@0 kkal8kg ""& I #kti2itas %10;@0?& I k.reksi status gizi
Perempuan : ""3 O %55 kkal8kg ""& I #kti2itas %10;@0?& Ik.reksi status gizi
$.reksi status : %;& gemuk dikurangi
%;& kurus ditambah %Perkeni+ 1440&
5& !idrat arang diberikan '0;(0? dari t.tal energi+ disesuaikan dengan kesanggupan tubuh
untuk menggunakannya.
@& Makanan cukup pr.tein dianjurkan 15? dari t.tal energi.
)& 1ukup 2itamin dan mineral.
5& Pemberian makanan disesuaikan dengan macam .bat yang diberikan %Persagi+ 1444&.
'& emak dianjurkan 50>55? dari t.tal energi.
(& #supan k.lester.l hendaknya dibatasi+ tidak lebih dari @008mg perhari.
0& Mengk.nsumsi makanan yang berserat+anjuranya adalah kira;kira 55g8hari dengan
mengutamakan serat larut.
d& Makanan yang diperb.lehkan dan tidak diperb.lehkan
Semua bahan makanan b.leh diberikan dalam jumlah yang telah ditentukan kecuali gula murni
seperti terdapat pada: gula pasir+ gula ja-a+ gula batu+ sir.p+ jam+ jelly+ buah;buahan yang dia-et
dengan gula+ susu kental manis+ minuman b.t.l ringan+ es krim+ kue;kue manis+ d.d.l+ cake+ tarcis+
ab.n+ dendeng+ sarden dan semua pr.duk makanan yang di.lah dengan gula murni.
e& Macam diet
Menurut Persagi %1444&+ ped.man diet bagi penderita DM dapat dilihat seperti dalam 9abel 1.
9abel 1. M#1#M D3E9 CD9C$ PEDDE/39# DM
Macam Diet 3 33 333 3F F F3 F33 F333
Energi %kal& 1100 1@00 1500 1(00 1400 5100 5@00 5500
Pr.tein %gr& 50 55 '0 '5 (0 00 05
4
0
emak %gr& @0 @5 )0 )5 50 55 '5
'
5
!idrat arang
%gr&
1'5 145 555 5'0 @00 @55 @50
@
4
0
Sumber : Persagi+ 1444
Diet 3 s8d 333 : diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk
Diet 3F s8d F : diberikan kepada penderita yang mempunyai berat badan n.rmal
Diet F3 s8d F333 : diberikan kepada penderita yang kurus+ diabetes remaja atau ju2enille diabetes serta
diabetes dengan k.mplikasi.
A& Standar diet
Cntuk perencanaan p.la makan sehari+ pasien diberi petunjuk berupa kebutuhan bahan makanan
setiap kali makan dalam sehari dalam bentuk penukar. Makanan sehari;hari pasien dapat disusun
berdasarkan p.la makan pasien dan daAtar bahan makanan penukar %Sukardji+ 5005&.
g& DaAtar "ahan Makanan Penukar
D"MP adalah suatu daAtar yang memuat nama bahan makanan dengan ukuran tertentu dan
dikel.mp.kan berdasarkan kandungan energi+ pr.tein+ lemak dan hidrat arang. Setiap kel.mp.k
bahan makanan dianggap mempunyai nilai gizi yang kurang lebih sama %Sukardji+ 5005&.
h& Ped.man diet
Dalam melaksanakan diet diabetes sehari;hari+ hendaknya pasien mengikuti ped.man T@BU yaitu
tepat jumlah+ jad-al dan jenis+ artinya B1: energi yang diberikan harus habis+ B5: Bad-al diet harus
diikuti sesuai dengan inter2al yaitu @jam+ B@: Benis makanan yang manis harus dihindari+ termasuk
pantang buah g.l.ngan #%9j.kr.pra-ir.+ 1440&.
Pasa &a+a Pe(+e)ita Diabetes Mellits
Penyakit Diabetes Melitius %DM& merupakan penyakit degeneratiA yang memerlukan upaya
penanganan yang tepat dan serius. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan tapi dengan penanganannya yang
baik+ DM bisa diatasi. Penderitanya pun dapat hidup n.rmal dan melakukan aktiAitas sehari;hari termasuk
melakukan aktiAitas ibadah berupa puasa pada bulan /amadhan.
Ma(faat Be)&asa
Puasa dapat mengistirahatkan sistim pencernaan. ambung yang biasanya harus bekerja 10 jam
n.nst.p tanpa henti. Dengan berpuasa+ lambung dapat beristirahat sekitar 15;1) jam. Puasa juga
mengaktiAkan sistim pengendalian kadar gula darah+ cadangan gula %glik.gen& mulai digunakan+ agar gula
darah tidak turun. Penurunan kadar gula darah terutama dialami .leh diabetisi yang gemuk. Dengan
berpuasa terjadi penurunan lemak trigliserida dan k.lester.l terutama tekanan darah pada penderita
hipertensi. Puasa juga bisa menurunkan berat badan pada penderita kegemukan %.besitas&+ bila buka dan
sahur tidak makan berlebihan.
Pe(+e)ita DM 1a(g A0a( (tk Be)&asa
9idak semua penderita DM aman utk berpuasa. #da pun mereka yang diperb.lehkan untuk puasa
adalah bila kadar gula dalam darah H500 mg8dl atau mereka yang mendapat .bat hip.glikemik .ral
%:!:& d.sis 1O85O dan suntikan insulinH50C. Penderita yang mendapat .bat :!: 1O+ dapat diberikan
pada -aktu buka. 5O sehari diberikan saat sahur. Penderita yang hanya mendapat 1O suntikan insulin
d.sis H50 C untuk jenis insulin kerja menengah+ harus mendapat ijin dari d.kter sebelum berpuasa. Pada
penderita DM usia lanjut harus berhati;hati+ sebab dapat terjadi dehidrasi.penderita DM harus cukup
banyak minum.
Diet DM merupakan diet yang seimbang antara karb.hidrat+ pr.tein dan lemak+ ditambah dengan
sayur dan buah. $arb.hidrat dalam bentuk k.mpleks sumbernya $! murni dibatasi hanya untuk bumbu+
dapat digunakan gula pengganti. Masukkan .lahraga dalam kegiatan sehari;hari+ untuk membantu
menurunkan kadar gula darah. Minum .bat DM dan penyuntikan insulin pada -aktu yg tepat. "ila -aktu
puasa timbul gejala hip.glikemi+ harus segera buka puasa. Penderita yang kadar gulanya terkendali
dengan diet DM dan .lah raga+ tidak ada masalah. Damun bila terjadi gejala hip.glikemi %kadar gula
darah turun di ba-ah n.rmal& harus segera buka. 7ejala hip.glikemi biasanya ditandai dengan keluar
keringat dingin+ gemetar+ pusing+ rasa peril di ulu hati seperti .rang kelaparan+ mata berkunang;kunang.
Pe+o0a( &asa (tk &e(+e)ita DM ti&e II/
% "erdasarkan $.nsensus Pengel.laan Diabetes Melitus 9ipe 5 di 3nd.nesia 9hn. 5005&
a& Pasien yang terkendali dengan pengaturan makan saja+ tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa.
Selama berpuasa /amadhan+ perlu dicermati adanya perubahan jad-al+ jumlah dan k.mp.sisi asupan
makanan.
b& Pasien diabetes usia lanjut mempunyai kecenderungan dehidrasi bila berpuasa+ .leh karena itu
dianjurkan minum yang cukup.
c& Perlu peningkatan ke-aspadaan pasien diabetes terhadap gejala;gejal hip.glikemia. Dianjurkan untuk
jad-al makan sahur mendekati -aktu imsak8subuh+ kurangi akti2itas Aisik disiang hari dan bila
ber.lahraga dianjurkan pada s.re hari.
d& Pasien yang cukup terkendali dengan :bat !ip.glikemik :ral %:!:& d.sis tunggal juga tidak
mengalami kesulitan untuk berpuasa. :!: diberikan pada saat berbuka puasa. !ati;hati terhadap
terjadinya hip.glikemia pada pasien yang mendapat :!: dengan d.sis maksimal.
e& Cntuk pasien yang terkendali dengan :!: d.sis terbagi+ pengaturan d.sis .bat diberikan sedemikian
sehingga d.sis sebelum berbuka lebih besar daripada d.sis sahur.
A& Cntuk pasien diabetes 9ipe 5 yang menggunakan insulin+ dipakai insulin kerja menengah yang
diberikan saat berbuka puasa.
g& Diperlukan ke-aspadaan yang lebih tinggi terhadap hip.glikemia pada pasien pengguna insulin.
Perlu pemantauan yang lebih ketat disertai penyesuaian d.sis dan jad-al suntikan insulin. "ila terjadi
hip.glikemia+ puasa dihentikan.
h& Cntuk pasien yang harus menggunakan insulin d.sis multipel+ dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam
bulan /amadhan.
i& Sebaiknya m.mentum puasa /amadhan ini digunakan untuk lebih meningkatkan pengetahuan
pengetahuan dan ketaatan ber.bat pasien DM. Dengan berpuasa /amadhan diharapkan adanya
perubahan psik.l.gis yang menciptakan rasa lebih sehat bagi pasien diabetes.
6a)a Pe0bagia( Maka(
#dapun pembagian makan yang baik bagi diabetesi selama puasa+ para diabetesi sebaiknya
mengk.nsumsi makanan dengan menu seimbang. $.mp.sisi menu seimbang terdiri dari karb.hidrat %50;
'0?&+ pr.tein %15;50?&+ lemak %50;55?&+ ditambah sayur dan buah untuk sumber 2itamin dan mineral.
Cntuk memperlancar buang air besar + cukup mengk.nsumsi tinggi serat. Sedangkan k.mp.sisi
dan -aktunya terdiri dari @0 persen saat berbuka puasa+ 50 persen sesudah tara-ih dan 10? lainnya
sebelum tidur dengan ditambah makanan ringan %snack&. Sisanya @0 persen untuk sahur dan 10 persen
lagi sebelum imsak+ dengan menambahkan snack serta 2itamin. Eang paling penting adalah cukup banyak
minum 0 gelas perhari. ima gelas -aktu buka dan tiga gelas -aktu sahur.
Pe(1l,a( !E+kasi Diabetes%
Penyuluhan untuk rencana pengel.laan sangat penting untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Edukasi diabetes adalah pendidikan dan pelatihan mengenai pengetahuan dan ketrampilan bagi pasien
diabetes+ yang bertujuan menunjang perubahan perilaku untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang
penyakit DM+ yang diperlukan untuk mencapai keadaan sehat yang .ptimal %Perkeni+1440&. Sukardji
%5005& mengatakan bah-a penyuluhan sangat diperlukan agar pasien mematuhi diet.
"#3$ SED#D7 "C/C$
7ula darah puasa 00;100 100;155 N 15'
7DS 00;1)) 1)5;1(4 N100
#31 %?& H'+5 '+5;0 G0
$.lester.l t.tal %mg8dl& H500 500;5@4 N5)0
$.lester.l D %mg8dl& H100 100;154 N1@0
$.lester.l !D %mg8dl& G)5
9rigliserida %mg8dl& H150 150;144 N500
3M9 % kg8m& 1'+5;55+4 5@;55 G55
9ekanan darah %mm8hg& H1@0800 1@0;1)0800;40 G1)0840
Ko0&likasi Diabetes Mellits
1. $.mplikasi akut :
$et.asid.sis Diabetik+ ditandai dengan :
Sympt.m DM %p.liuri+p.liAagi+p.lidipsi&
!ip.tensi
9achicardi
"au naAas aset.n
/espirasi $ussmaul
Penurunan kesadaran
!iper.sm.lar D.n ket.tik.
!ip.glikemia.
5. $.mplikasi kr.nis :
Micr.angi.pathy
/etin.pathy diabeticum yang disebabkan karena kerusakan pembuluh darah retina. #da
dua klasiAikasi dari retin.pathy yaitu n.n;pr.liAerati2e dan pr.liAerati2e.
Dephr.pathy diabeticum yang ditandai dengan ditemukannya kadar pr.tein yang tinggi
dalam urine. !al ini disebabkan adanya kerusakan pada gl.mer.lus berupa penebalan
gl.mer.lus pada a-alnya. Diabetic nephr.pathy merupakan Aakt.r resik. dari gagal
ginjal kr.nik.
Deur.pathy diabeticum biasanya ditandai dengan hilangnya rasa sens.rik terutama
bagian distal diikuti dengan hilangnya reAleO. Selain itu bisa juga terjadi
p.liradicul.pathy diabeticum yang merupakan suatu sindr.m yang ditandai dengan
gangguan pada satu atau lebih akar saraA dan dapat disertai dengan kelemahan m.t.rik.
"iasanya selA;limited dalam -aktu ';15 bulan.
Macr.angi.pathy
1.r.nary heart disease+ dimana bera-al dari berbagai bentuk dislipidemia+ yaitu
hipertrigliseridemia dan penurunan kadar !D. Pada DM sendiri tidak meningkatkan
kadar D+ namun sedikit partikel D pada DM tipe 5 sangat bersiAat ather.genik
karena mudah mengalami glikasilasi dan .ksidasi.
1erebr.2ascular disease
Peripheral 2ascular disease dengan tanda klinis :
Q Dyeri kaki bila berjalan dan hilang bila beristirahat.
Q Perubahan -arna pada kaki
Q Dyeri .t.t pada kaki
Q $aki terasa dingin
Q $aki terlihat membiru %sian.sis&
Q Pulsasi lemah atau hilang
$.mplikasi DM dapat muncul secara akut dan kr.nik.
1& $.mplikasi #kut :
a& /eaksi !ip.glikemia
/eaksi hip.glikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan gluk.sa+ dengan tanda;
tanda: rasa lapar+ gemetar+ keringat dingin+ pusing. Bika keadaan ini tidak segera di.bati+
penderita dapat menjadi k.ma. $arena k.ma pada penderita disebabkan .leh kekurangan
gluk.sa di dalam darah+maka k.ma disebut T$.ma !ip.glikemikU.
b& $.ma diabetik
$.ma diabetik timbul karena kadar gluk.sa di dalam darah terlalu tinggi+ dan biasanya lebih
dari '00 mg8d. 7ejala yang sering timbul adalah: naAsu makan menurun+ haus+ minum banyak+
kencing banyak+ disusul rasa mual+ muntah+ naAas penderita menjadi cepat dan dalam serta
berbau aset.n+ dan sering disertai panas badan karena biasanya terdapat inAeksi %9j.kr.pra-ir.+
1440&.
5& $.mplikasi $r.nis
Menurut Pranadji %5000&+ k.mplikasi kr.nis meliputi :
a& $.mplikasi mikr.2askuler
$.mplikasi mikr.2askuler adalah k.mplikasi pada pembuluh darah kecil+ diantaranya :
/etin.pati diabetika+ yaitu kerusakan mata seperti katarak dan gluk.ma
atau meningkatnya tekanan pada b.la mata. "entuk kerusakan yang paling
sering terjadi adalah bentuk retin.pati yang dapat menyebabkan kebutaan.
DeAr.pati diabetika+ yaitu gangguan ginjal yang diakibatkan karena
penderita menderita diabetes dalam -aktu yang cukup lama.
Deur.pati diabetika yaitu gangguan sistem syaraA pada penderita DM.
3ndera perasa pada kaki dan tangan berkurang disertai dengan kesemutan+
perasaan baal atau tebal serta perasaan seperti terbakar.
b& $.mplikasi makr.2askuler
$.mplikasi makr.2askuler adalah k.mplikasi yang mengenai pembuluh darah arteri yang lebih
besar+ sehingga menyebabkan ather.skler.sis. #kibat ather.skler.sis antara lain timbul
penyakit jantung k.r.ner+ hipertensi+ str.ke+ dan gangren pada kaki.
PEN<ULIT DM
Dalam perjalanan penyakit DM+ dapat terjadi penyulit akut dan menahun.
#. Penyulit akut :
1& $et.asid.sis Diabetik
5& !iper.sm.lar D.n $et.tik
@& !ip.glikemia
". Penyulit menahun
1& Makr.angi.pati :
Pembuluh darah jantung %penyakit jantung k.r.rner&
Pembuluh darah tepi
Pembuluh darah .tak %str.ke&
5& Mikr.angi.pati :
/etin.pati diabetik
DeAr.pati diabetik
@& Deur.pati
)& /entan inAeksi+ seperti misalnya tuberkul.sis paru+ ginggi2itis+ dan inAeksi saluran
kemih
5& $aki diabetik %gabungan 1 sampai dengan )&
Cntuk penatalaksanaan penyulit ini seringkali diperlukan kerja sama dengan bidang8disiplin ilmu lain.
!ipertensi dan dislipidemia merupakan Aakt.r risik. penting penyulit makr.angi.pati+ .leh sebab itu
hipertensi dan dislipidemia harus dicari dan di.bati dengan sebaik;baiknya %lihat bab Masalah $husus&.
Te)a&i ,i&oglike0i
"eri Pisang 8 r.ti 8 nasi 8 karb.hidrat lain

9eh gula

3njeksi gluk.sa )0 ? 55 ml

3nAus gluk.sa 10 ?

Ditambah gluk.sa )0 ? tiap V jam sampai sadar

3njeksi eAedrin 55 > 50 mg i.m

7lukag.n 1 mg i.m

$alau belum sadar Periksa lagi $7D


HIPERGLIKEMIA
9erjadi sehubungan dengan terjadinya kekurangan insulin yang terjadi dalam -aktu yang relatiA singkat.
$ekurangan insulin ini disebabkan .leh kebutuhan insulin yang meningkat .leh beberapa hal sbb :
1. /adang :
Pneum.nia
/adang sal. $emi
/adang sal. Pencernaan
1h.lecystitis
Meningitis
Pancreatitis
5. 7angguan keseimbangan elektr.lit muntah 8 mencret
@. :perasi
). Penghentian insulin tiba;tiba
5. 7angguan darah 8 pembuluh darah
3nAark mi.kard
Peny. Pemb. Darah .tak
Str.ke
'. :bat
1hl.r.thiazide
!idr. chl.r.thiazide
DiaO.zide
(. $elainan end.kin
!ipertir.idi
1ushingWs syndr.me
SKEMA TERJADIN<A KETOASIDOSIS
KEKURANGAN INSULIN
7angguan Metab.lisme $! 7angguan Metab.lisme emak
Pengambilan gluk.sa .leh sel berkurang ip.genesis dari $! berkurang
Pengambilan gluk.sa .leh jaringan berkurang ip.lisis
!epat.gluk.ne.genesis meningkat $et.nemia meningkat muntah :
!5:+Da+$+1l
!yperglycemia #sid.sis
7luk.suria PernaAasan $ussmaul
:sm.tic diuresis $.laps 1ardi.2ascular
$ehilangan cairan Da+$+1l+P+Di+Mg
Dehidrasi
!em.k.nsentrasi
9akikardi
!ip.tensi
Sh.ck
$.ma
Ketoasi+osis Diabetik 4 Ko0a Ketoasi+osis
Kli(is
o k.ma 8 sadar
o Dehidrasi
o #da 8 tidak hip.tensi
o Pernapasan kussmaul %I&
o Dapas bau acet.n %I&
o #da 8 tidak gejala neur.l.gik
U)i(e
reduksi %I I I I&
ket.n urin %I I&
Da)a,
o gluk.sa darah G @00 mg ?
o ket.n darah meningkat
bikarb.nat 15 meX 8
ph darah H (+55
uremia %=&
Pe(gobata(
o /esusitasi
Perbaikan keseimbangan cairan dan elektr.lit
Pemberian insulin secukupnya : );5 u8jam i2 atau im. "ila $7D membaik : injeksi insulin ) P
) ; 50 u hari sk
Mengatasi Aakt.r pencetus
Ko0a Hi&e)os0ola) No( Ketotik !6o0a Ho(k%
Kli(is
k.ma yang dalam
Dehidrasi berat
!ip.tensi 8 sh.ck
Pernapasan kusmaul %;&
Dapas bau acet.n %;&
#da 8 tidak ada gejala neur.l.gik.
U)i(e
reduksi %I I I I&
ket.n %;&
Da)a,
$7D G '00 mg ?
kadar na
I
G 150 meX 8l
1:5 darah meningkat
.sm.lalitas plasma G @50 m.sm8l
ket.nemia tidak ada atau ringan
P)isi& &e(gobata(
/esusitasi : Da1l 0+)5?
Da1l 0+4 ? I deOtr.sa 5 ? 1:1 atau
Da1l 0+4 ? I aXuadest 1:1 untuk pengenceran Da darah
Perbaikan keseimbangancairan < elektr.lit
Pemberian insulin secukupnya
Mengatasi Aakt.r pencetus k.ma
P)og(osa
kurang baik
m.rtalitas tinggi.
Ko0&likasi K)o(ik
Sesudah didapat insulin .leh "anting < "est : k.mplikasi akut berkurang bergeser ke k.mplikasi kr.nik
bertambah.
Dasar kejadian .leh adanya perubahan dinding pembuluh darah :
Penebalan
"ertambahhnya lemak < p.lisakarida
umen betambah kecil
"iasanya disebutkan telah terjadi : arteri.skler.se
Pada DM arteri.skler.sis lebih dini dari .rang n.rmal dan dinamakan : angi.pati
Pa+a +iabetes =
A(gio&ati &e0b/ Da)a, besa) !Mak)o a(gio&ati DM%
Mis : #. $.r.naria+ ). "erebral+ #. D.rsalis pedis
A(gio&ati &e0bl, +a)a, ke8il !Mik)o a(gio&ati DM%
Mis = pemb. Darah retina retinopati DM
pemb. Darah ginjal neAr.pati DM
pemb. Darah syaraA neur.pati DM
Pada DM G 15 th sering di jumpai
T)io&ati +iabetik = retin.pati DM
neAr.pati DM
neur.pati DM
sekarang......... cardi.my.pati DM
Pe(+e)ita DM 0e0&(1ai ke8e(+e)(ga( =
55 O lebih mudah buta
1( O lebih mudah gagal ginjal
5 O lebih mudah gangren
5 O lebih mudah peny. Bantung k.r.ner
5 O lebih mudah tr.mb.sis serebral
6akt.r yang berperan :
1. 7enetik : !# % human leuc.cyte antigen &
5. /egulasi DM
Penderita DM mempunyai kelainan :
1. Membrana basalis : tebal
2. End.tel pemb. Darah : mudah lesi
3. Eritr.sit : !"#
31 Y
kelenturan
4. 9r.mb.sit : umur pendek
1acat : mudah agregasi dan adhesi
5. Plasma : 2isk.sitas Y
'. Pr.liAerasi sel .t.t p.l.s diba-ah end.tel pemb. Darah cepat tebal.
(. euk.sit : daya Aag.sit.sis inAeksi sukar diatasi
Kelai(a( &a+a 0ata
1. $.rnea
- striae pada k.rnea % beethamWs lines &
- terlihat pada keadaan ket.sis.
- er.si k.rnea ulkus
5. $amar depan
- glauk.ma
- pada DM : 5?
- n. DM : 5?
@. ensa
- katarak
- mi.pi pada hiperglikemi berat.
). 3ris
- irid.pati diabetik
'etinopati diabetik
Pat.genesis belum jelas
$elainan yang dijumpai :
1. Perubahan sel end.tel retina
5. $erusakan barier darah retina
@. Perubahan aliran darah retina
). Pembentukan pemb. Darah baru Tne. 2askurarisasiU
Klasifikasi
1. /etin.pati Diabetik back graund
5. /etin.pati Diabetik prepr.liAeratiA
@. /etin.pati Diabetik pr.liAeratiA
). Makul.pati atau edema makula
Kel,a( : mata kabur
Diag(osa : Aundusk.pi dijumpai
1. Pendarahan
5. EOudat
@. De.2ascularisasi
). #nerisma
Pe(gobata( =
1. /egulasi DM
5. 6.t. k.agulasi : laser
@. Pembedahan : 2itrekt.mi
pendarahan 2itreus
"efropati diabetic
Kli(ik =
mikr.albuminuria intermitten
makr.albuminuria persisten
retin. pati diabetik
peningkatan tekanan darah
kemunduran Aungsi ginjal
Patologi =
gl.merul.skler.sis n.duler %, gl.merul.skler.se inter. $apilaris &
Dijumpai m.rA.l.gi n.duler yang khas untuk dm :
Penebalan membrana basalis gl.merulus % mbg&
Penebalan mesangium dengan adanya penebalan matrik
Dep.sit linier 3g7 pd dinding kapiler gl.merulus.
Sta+i0 =
1. Stadium !ipertr.Ai /enal #cute %re2ersible&
5. Stadium penebalan M"7
@. Stadium :klusi 7l.merulus DiAus+ D.duler+ EksudatiA
Diag(osa kli(is =
1. Pr.teinuria persisten yaitu G 0+5 gr85) jam
Paling sedikit diperiksa ) O berurut dengan inter2al 1 bulan.
5. #danya retin.pati diabetik
@. 9idak ada kelainan ginjal klinis < lab.rat.ris sebelumnya
Pat.l.gi anat.mi
Stadium diabetik neAr.pati di klinik
Stadium Pr.teinuria $ $$ !arapan !idup
3. 3ntermitt
en
H 5+5 G'0 G5 thn
33. Presisten 5+5 > ) 55 > '0
G5 thn
333. Presisten ) > 10 ( > 55
) > 10 bln
3F. Presisten G10 H(
5 > 5 bln
"europati diabetik
PA : demielinasi dan degenerasi Sch-ann cell.
Dapat mengenai :
SaraA periAer : m.t.ris dan sens.ris
SaraA .t.n.mik
Eti.l.gi belum jelas
Data klinis menunjukan adanya hubungan dengan :
$-alitas k.ntr.l DM
Peningkatan kadar s.rbit.l < Arukt.sa
Penurunan 8 kekurangan mi.in.sit.l.
7angguan pembuluh darah saraA.
Sering terjadi pada usia G50 th
Barang terjadi pada usia H@0 th
Stadiu$ neuropati kronik
"/ Ne)o&ati k)o(ik +i(i
7ejala :
/asa sakit samar
/asa ditusuk;tusuk
$ejang dan kaku
/asa terbakar
Sering pada tungkai
Sering pada malam hari
/eAlek tend.m menurun
$elemahan .t.t betis
'/ Ne)o&ati +iabetik sta+i0 &e)te(ga,a(
erutama kelainan pada reAlek tend.n.
Dapat bersamaan dengan kelainan saraA .t.n.m.
7ejala :
Diare itermiten malam hari
$adang k.nstidasi
Peng.s.ngan lambung lambat
3mp.tensi
2as.m.t.r yang tidak stabil menyebabkan rasa penuh pada 2esica urinaria hilang
>/ Ne)o&ati +iabetik sta+i0 la(7t
9erutama mengenai saraA periAer dan disertai dengan :
Penurunan ""
$elemahan umum
gangguan perasaan sampai hilang perasaan -alau ada ulkus namun tidak terasa sakit
!ip.tensi .rt.statik .leh kelainan ngur.sirkulasi dgn gejala :
Pusing
"adan lemah
synk.p .leh tekanan darah turun
$elainan katub 2esica urinaria .leh pr.ses degenerasi D.pudendus dgn gejala %1.rd "ladder
Syndr.me& :
/asa penuh 2esica urinaria hilang
/etensi. urine
Predisp.sisi terjadinya radang saluran kemih.
Gangren (iabetik
$ematian jaringan akibat penyumbatan arteri
Selalu di dahului .leh trauma :
1. Mekanik
5. 9ermal
@. $emikal
.kasi terbanyak tungkai ba-ah
3. 7angren kering
"erperan :
7angguan sirkulasi
7angguan saraA
/adang tidak dijumpai+ daerah nekr.sis ber-arna c.klat dan kering.
33. 7angren basah
"erperan :
7angguan sirkulasi
7angguan syaraA
/adang
Dijumpai kematian jaringan dgn k.mplikasi radang.
Didahului oleh trauma tajam.
uka bernanah dan berbau busuk.
Pada kedua jenis gangren bila sirkulasi tidak dapat diperbaiki lagi dilakukan amputasi.
Pencegahan :
1. $.ntr.l DM
5. $ebersihan kaki
@. !indari g.resan+ luka+ iritasi kulit+ kuku
). !indari perhiasan8kaus kaki yang ketat mengganggu sirkulasi
5. Menghindari mer.k.k
KOMPLIKASI
A/ Pe(1lit akt
$et.asid.sis diabetik
!iper.sm.lar n.n ket.tik
!ip.glikemia
B/ Pe(1lit 0e(a,( 4 k)o(is
Makr. angi.pati:
Pemb. Darah jantung %pjk&
Pemb. Darah tepi
Pembuluh darah .tak %str.ke&
Mikr. angi.pati :
/etin.pati diabetik
DeAr.pati diabetik
Deur.pati
!entan ineksi
Misalnya= T%.*aru# Ginggi>itis# Ineksi sal.kemih
$aki diabetik % gabungan 1;) &
PEN6EGAHAN DM
A/ Pe(8ega,a( P)i0e)
Pencegahan primer adalah upaya yang ditujukan pada .rang;.rang yang termasuk kel.mp.k
risik. tinggi+ yakni mereka yang belum menderita+ tetapi berp.tensi untuk menderita DM %lihat
halaman )&. 9entu saja untuk pencegahan primer ini harus dikenal Aakt.r;Aakt.r yang berpengaruh
terhadap timbulnya DM dan upaya yang perlu dilakukan untuk menghilangkan Aakt.r;Aakt.r tersebut.
Penyuluhan sangat penting perannya dalam upaya pencegahan primer. Masyarakat luas melalui
lembaga s-adaya masyarakat dan lembaga s.sial lainnya harus diikutsertakan. Demikian pula
pemerintah melalui semua jajaran terkait seperti Departemen $esehatan dan Departemen Pendidikan
dan $ebudayaan perlu memasukkan upaya pencegahan primer DM dalam pr.gram penyuluhan dan
pendidikan kesehatan. Sejak masa prasek.lah hendaknya telah ditanamkan pengertian tentang
pentingnya kegiatan jasmani teratur+ p.la dan jenis makanan yang sehat+ menjaga badan agar tidak
terlalu gemuk+ dan risik. mer.k.k bagi kesehatan.
B/ Pe(8ega,a( Sek(+e)
Maksud pencegahan sekunder adalah upaya mencegah atau menghambat timbulnya penyulit
dengan tindakan deteksi dini dan memberikan peng.batan sejak a-al penyakit. Deteksi dini
dilakukan dengan pemeriksaan penyaring+ namun kegiatan tersebut memerlukan biaya besar.
Memberikan peng.batan penyakit sejak a-al berarti mengel.la DM dengan baik agar tidak timbul
penyulit lanjut DM.
Dalam mengel.la pasien DM+ sejak a-al sudah harus di-aspadai dan sedapat mungkin dicegah
kemungkinan terjadinya penyulit menahun. Penyuluhan mengenai DM dan pengel.laannya
memegang peran penting untuk meningkatkan kepatuhan pasien ber.bat. Sistem rujukan yang baik
akan sangat mendukung pelayanan kesehatan primer yang merupakan ujung t.mbak pengel.laan
DM. Melalui langkah;langkah yang disebutkan di atas diharapkan dapat diper.leh hasil yang
.ptimal+ apalagi bila ditunjang pula dengan adanya tatacara peng.batan baku yang akan menjadi
pegangan bagi para pengel.la.
6/ Pe(8ega,a( Te)sie)
$alau kemudian penyulit menahun DM ternyata terjadi juga+ maka pengel.la harus berusaha
mencegah terjadinya kecacatan lebih lanjut dan merehabilitasi pasien sedini mungkin+ sebelum
kecacatan tersebut menetap. Sebagai c.nt.h aspirin d.sis rendah %00 ; @55 mg& dapat dianjurkan
untuk diberikan secara rutin bagi pasien DM yang sudah mempunyai penyulit makr.;angi.pati.
Pelayanan kesehatan yang h.listik dan terintegrasi antar disiplin terkait sangat diperlukan+
terutama di rumah sakit rujukan+ baik dengan para ahli sesama disiplin ilmu seperti ahli penyakit
jantung dan ginjal+ maupun para ahli dari disiplin lain seperti dari bagian ilmu penyakit mata+ bedah
.rt.pedi+ bedah 2askular+ radi.l.gi+ rehabilitasi medis+ gizi+ p.diatri dan lain sebagainya.
PEN<ULUHAN
Penyuluhan bagi pasien DM tidak hanya dilakukan .leh d.kter yang meng.bati+ tetapi juga .leh
segenap jajaran terkait dengan pengel.laan DM+ seperti pera-at penyuluh+ pekerja s.sial+ ahli gizi+ dan
sebagainya sesuai dengan bidang keahlian masing; masing. 9entu saja penataran8penyuluhan berkala bagi
para penyuluh juga sangat penting untuk setiap saat dapat menyegarkan dan memperbaiki materi
penyuluhan yang mereka berikan kepada para pasien DM. Dalam menjalankan tugasnya tenaga kesehatan
dalam bidang diabetes memerlukan suatu landasan empati+ yaitu kemampuan untuk ikut merasakan apa
yang dirasakan .leh .rang lain.
Prinsip yang perlu diperhatikan pada pr.ses edukasi diabetes adalah :
"erikan dukungan dan nasehat yang p.sitiA dan hindari terjadinya kecemasan.
"erikan inA.rmasi secara bertahap+ jangan sekaligus.
Mulailah dengan hal yang sederhana+ baru kemudian yang lebih sulit.
7unakan alat bantu dengar pandang.
akukan pendekatan dengan mengatasi masalah dan lakukanlah simulasi.
"erikan peng.batan sesederhana mungkin agar kepatuhan lebih baik.
akukan k.mpr.mi dan neg.siasi agar tujuan peng.batan dapat diterima.
Bangan memaksakan tujuan peng.batan kita.
akukan m.ti2asi+ berikan penghargaan dan diskusikanlah hasil pemeriksaan lab.rat.rium.
Pe(1l,a( (tk Pe(8ega,a( P)i0e)
Penyuluhan untuk pencegahan primer harus diberikan kepada :
$el.mp.k masyarakat risik. tinggi :
Masyarakat perlu ditingkatkan kepeduliannya bah0a DM merupakan suatu
problem kesehatan masyarakat dan dapat dicegah dengan mengendalikan
kegemukan dan meningkatkan kegiatan jasmani# terutama pada indi>idu
dengan risiko tinggi.
Perencana kebijakan kesehatan :
*erencana kebijakan kesehatan perlu memahami dampak sosio - ekonomik
penyakit ini dan betapa pentingnya peran penyuluhan dalam
penatalaksanaan DM# sehingga kemudian dapat diambil langkah-langkah
untuk meningkatkan asilitas pelayanan kesehatan bagi pasien DM.
Diabetes Mellits +a( HIPERTENSI
Penderita diabetes tipe 33 pada umumnya memiliki k.ndisi yang disebut dengan resistensi insulin.
/esistensi insulin adalah k.ndisi dimana sese.rang memiliki jumlah insulin yang cukup untuk mer.mbak
gluk.sa+ namun tidak bekerja sebagaimana mestinya. 3nsulin yang ada tidak digunakan untuk mer.mbak
gluk.sa+ yang mengakibatkan kadar gluk.sa dalam darah naik+ yang mengakibatkan diabetes. 3nsulin
yang tidak bekerja ini tidak akan dir.mbak menjadi apapun+ dia akan tetap berada dalam bentuk insulin.
3nsulin berlebih ini lah yang menyebabkan terjadinya hipertensi pada pasien diabetes.
3nsulin+ selain bekerja untuk merubah gluk.sa menjadi glik.gen %yang nantinya akan disimpan di
jaringan periAer tubuh& dapat mengakibatkan peningkatan retensi natrium di ginjal dan meningkatkan
akti2itas sistem syaraA simpatik. /etensi natrium dan meningkatnya akti2itas sistem syaraA simpatik
merupakan dua hal yang berpengaruh terhadap meningkatnya tekanan darah. ebih lanjut+ insulin juga
dapat meningkatkan k.nsentrasi kalium di dalam sel+ yang mengakibatkan naiknya resistensi pembuluh+
yang merupakan salah satu Aakt.r naiknya tekanan darah.
Pasien penderita diabetes yang juga menderita hipertensi+ peng.batannya perlu diperhatikan dengan
seksama. $arena beberapa .bat antihipertensi justru dapat meningkatkan kadar gula darah pasien+ yang
akan memperburuk k.ndisi diabetesnya. :leh karena itu biasanya untuk menangani k.ndisi
hipertensinya+ pasien diabetes diberikan .bat dari g.l.ngan #1E 3nhibit.r %seperti capt.pril+ lisin.pril&
atau #ngi.tensin /ecept.r "l.cker %Falsartan+ 3rbesartan&.
Pre2alensi hipertensi 5P lipat pada pasien DM
DM tipe 1 dengan neAr.pati hipertensi )0?
DM tipe 1 tanpa neAr.pati sama dengan .rang n.rmal
DM tipe 5 hipertensi (0? terutama yang .besitas
!ipertensi pada DM k.mplikasi mikr.8makr.2askuler
$.mplikasi makr.2askuler '5? m.rtalitas DM tipe5 I hipertensi m.rtalitas GG );5
kali
$.mplikasi mikr.2askuler DD penyebab utama P79#
Dikutip dari : /.esli /M. Penatalaksanaan hipertensi pada penderita diabetes. Dalam : 9he
5nd jakarta nephr.l.gy and hypertensi.n c.urse.Bakarta 5005S 40;40.
!ubungan hipertensi dengan diabetes
!iperinsulinemia : DM tipe 1 insulin eks.gen
DM tipe 5 resistensi insulin
!iperglikemia : :sm.laritas intra2askuler GG transl.kasi air < i.n
hiper2.lemia < hipernatremia
!ipertensi dan Penyakit 7injal Diabetik
DM k.mplikasi mikr.2askuler hipertensi neAr.pati P79#
DM tipe 1 18@ kasus neAr.pati
DM tipe 5 hipertensi dapat berdiri sendiri dapat muncul sebelum diagn.sa DM
!ipertensi dan Sindr.ma Metab.lik satu kel.mp.k gejala klinis dan bi.kimia yang sangat kuat
hubungannya dengan kejadian ater.skler.sis.
#ntihipertensi dan EAek Samping
;"l.ker < diuretik tiazid : pengaruh k.ntr.l $7D+ 9rigliseri& dan !D
EAek diuretik thd metab.lisme lemak < gluk.sa tergantung d.sis
;"l.ker %praz.sin& < 11" : tidak mempengaruhi $7D8lemak
#1E;3 : !iperkalemi+ hip.reninemi+ hip.ald.ster.nemi neur.pati diabetes+ kerusakan
ginjal $3 pada sten.sis arteri renalis
DAFTAR PUSTAKA
1. Penanganan diabetes secara menyeluruh+ Dr 9auAiX M.*aly+Sp.Pd+ 5010
5. "uku ajar ilmu penyakit dalam+ Bilid 33 Edisi 3F+ 6$C3+500(
@. Pat.Aisi.l.gi Edisi F3+ 500'+ Bakarta+ E71
). "runner < Suddarth. %144(&+ Kepera%atan Medikal &edah+ alih bahasa !art.n.+ #.+ $uncara+ M.+
Ester+ M.+ Edisi 0+ F.l. 5+ Bakarta: E71
5. *aspadji+ S. %144''( Ilmu )enyakit Dalam+ Edisi @+ Bilid 3+ Bakarta: "alai Penerbit 6$C3
'. Smetzer. %5001&+ &uku Kepera%atan Medikal &edah+ alih bahasa *aluy.+ #.+ Edisi 0+ F.l. 3+
Bakara: E71
(. Mansj.er+ #. %5001&+ Kapita *elekta Kedokteran+ Edisi ketiga+ Bilid pertama+ Bakarta: Media
#esculapius 6$C3
0. 1arpenit.+ . %&+ +encana ,suhan - Dokumentasi Kepera%atan( Edisi 5+ Bakarta: E71
4. Sibbuea+ *. %144(&+ )erencanaan Makan )enderita Diabetes Dengan sistem .nit+ Bakarta:
3nA.medika
10. D.enges+ M. %1444&+ +encana ,suhan Kepera%atan+ alih bahasa $ariasa+ M+. Sumar-ati+ M.+
Edisi @+ Bakarta: E71
11. 1arpenit.+ . %5000&+ Diagn.sa $epera-atan+ edit.r Ester+ M+. Edisi 0+ Bakarta: E71
15. #tm.sukart.+ $. %5001&+ 9erapi Dutrisi $r.mium Cntuk Penderita Diabetes+ Ma"alah Kesehatan
Masyarakat Indonesia+ 9ahun PP3P+ D.. 5+ Page 10(;110
1@. Sar-.n.+ S. %144@&+ *osiologi Kesehatan+ B.gjakarta: C7M
1). S.eg.nd. Sidarta-an+ dkk. 5005. Diabetes Melitus Penatalaksanaan 9erpadu. Bakarta: 6$C3..
15. Subekti+ 5005 dalam S.eg.nd.. Pat.Aisi.l.gi Diabetes. Bakarta: 6$C3.
1'. "uku $.nsensus Pengel.laan Diabetes Melitus di 3nd.nesia 1440 Perkumpulan End.krin.l.gi
3nd.nesia.
1(. *aspadji S.+ "uku #jar 3lmu Penyakit Dalam+ Bilid 3+ "alai Penerbit 6$C3+ Bakarta+ 5001
10. Peranan Diit dalam Penanggulangan Diabetes+ #2ailable at
---.depkes.c.m8makalah8pekanDm8pdA.
(-.Diabetes Mellitus+ #2ailable at ---.medicast.re.c.m8diabetesmellitus
&'.Puasa pada Penderita DM tipe33+ #2ailable at ---.6$unpad.htm
&(.Diagn.sis DM+ #2ailable at ---.Eijkman3nstitute.htm
&&.$iat Sehat Diabetesi yang "erpuasa+ #2ailable at ---.1yberM#D!E#9!.htm

Anda mungkin juga menyukai