Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI

SMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013



PRAKTIKUM PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI
MODUL : Filtrasi
PEMBIMBING : Iwan Ridwan, ST, MT
Tanggal Praktikum : 17 April 2013
Tanggal Penyerahan laporan : 24 April 2013

Oleh :
Kelompok : 3
Nama : Fauzi Ramadhan NIM, 11143010
Firstiselanisa NIM, 11143011
Fuji Surya Gumilar NIM, 11143012
Kelas : 2A



PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2013
A. Judul Praktikum
Filtrasi

B. Tanggal Praktikum
Rabu, 17 April 2013

C. Pembimbing
Iwan Ridwan, ST, MT

D. Tujuan
- Menentukan ukuran media filter yang sesuai untuk proses filtrasi
- Menentukan laju optimum pada proses filtrasi
- Menentukan efisiensi penurunan konsentrasi
- Menghitung kapasitas penurunan konsentrasi terhadap volume media filter

E. Dasar Teori


F. Alat dan Bahan
Alat
- Turbidity-meter
- pH-meter
- TDS-meter
- Gelas kimia plastik 2 L
- Gelas kimia 250mL
- Bak FILTRASI
Bahan
- Bentonit (powder) 90 gram
- PAC 90 gram
- Pasir kuarsa
- Sampel (Air kran) 90 Liter


G. Prosedur Kerja



H. Data Pengamatan
Data awal
- Volume air umpan : 90 Liter
- Berat Bentonit : 90 gram
- Berat PAC : 90 gram
- Debit air : 6,62 x 10
-3
L/det
- Volume Bak Filtrasi : 45816,52 cm
3 (dari mba)

- Volume pasir silika : p=61cm ; t=20,8cm ; lebar=24,8cm

Tabel data pengamatan
No Waktu (menit)
Kekeruhan
(NTU)
pH
Konsentrasi TDS
(mg/L)
Volume
Filtrat (L)
1
0 (penambahan
bentonit) 72,15 7,3 378 -
2
0 (penambahan
bentonit + tawas) 73,23 7,28 556 -
3 10 14,21 7,53 560 4,3
4 20 11,6 4,33 565 4,1
5 30 9,83 4,06 568 4,4
6 40 7,35 4,01 600 4
7 50 10,76 4,07 597 3,9
8 60 13,93 3,98 591 3,8
9 70 16,11 3,95 572 3,7
10 80 19,08 3,92 584 3,8
11 90 21,84 3,91 583 3,8
12 100 22,21 3,97 578 3,9






0
5
10
15
20
25
0 20 40 60 80 100 120
k
e
k
e
r
u
h
a
n

(
N
T
U
)

waktu filtrasi (menit)
Kekeruhan
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0 20 40 60 80 100 120
p
H

waktu filtrasi (menit)
pH
550
560
570
580
590
600
610
0 20 40 60 80 100 120
T
D
S

(
m
g
/
L
)

waktu filtrasi (menit)
TDS
Data pengukuran TSS
Pengukuran Volume Sampel Penimbangan Berat (gram) Rata-rata
Sampel awal 100 mL
Kertas saring kosong (a
gram)
0,9963
0,9957 0,9955
0,9953
Kertas saring + sampel (b
gram)
1,0204
1,0203
1,0202
Setelah 30 menit 100 mL
Kertas saring kosong (a
gram)
1,0132
1,0132
1,0131
Kertas saring + sampel (b
gram)
1,0141
1,0140
1,0138

- TSS sampel awal
=
()


=
()


= 246 mg/L
- TSS setelah 30 menit
=
()


=
()


= 8 mg/L

Efisiensi (penurunan konsentrasi TSS)
=
(

)
(

)
x 100%
=

x 100%
= 96,77 %

Debit
Q =
()
()

=


= 6,62 x 10
-3
L/det


Waktu tinggal
waktu tinggal =
()
(

)

=



= 13602,015 menit
= 226,70 jam
Laju alir linier
Q =
(

)


=


= 1,44 x 10
-7
L/det.cm
3





















I. Pembahasan
Proses filtrasi merupakan proses lanjutan dari proses treatment air
limbah menjadi air baku. Proses filtrasi biasanya ditempatkan pada akhir proses
dimana konsentrasi partikel koloid dan tersuspensi tidak terlalu banyak. Proses
filtrasi adalah proses penjernihan air limbah, setelah air limbah melalui
serangkaian proses treatment dengan menggunakan media untuk memperbaiki
kualitasnya dan memisahkan partikel-partikel tersuspensi, partikel koloid,
reduksi bakteri dan organisme lain, dan pertukaran konstituen kimia yang
terdapat dalam air limbah. Filtrasi adalah salah satu bentuk proses pengolahan
air kran untuk mendapatkan atau memperoleh effluent air limbah yang
mempunyai tingkat effisiensi tinggi (Luluk Endahwati dan Suprihatin).
Pada praktikum ini, proses filtrasi dilakukan dengan menggunakan bak
filtrasi dimana dalam bak filtrasi tersebut terdapat media filtrasi, yaitu pasir
silika yang mempunyai ukuran 8-12 mess. Proses filtrasi yang dilakukan adalah
proses lanjutan dari proses koagulasi dan flokulasi dimana partikel-partikel yang
terdapat air kran terbentuk flok dan mengendap pada bak umpan. Koagulan dan
flokulan yang digunakan adalah bentonit dan PAC. Pada proses filtrasi yang
dilakukan, debit air yang mengalir dari bak umpan kedalam bak filtrasi tidak
boleh terlalu deras, karena debit air yang masuk terlalu deras akan
menyebabkan media filtrasi terangkat keatas, sehingga dapat menyebabkan
proses filtrasi berlangsung tidak baik. Debit air yang masuk kedalam bak filtrasi
adalah sebesar 6,63x10
-3
L/det. Dengan debit air yang demikian terjadinya
media filtrasi yang terangkat tidak akan terjadi, dengan laju alir linear sebesar
1,44 x 10
-7
L/det.cm
3
. Debit air yang masuk kedalam baik filtrasi akan
mempengaruhi effisiensi proses filtrasi ynag berlangus. Apabila debit yang
masuk kedalam bak filtrasi maka proses filtrasi akan berkurang effisiensinya
atau fungsi dari media filter tidak berfungsi secara optimal.
Proses filtrasi berlangsung pada media filtrasi berupa pasir silika, yang
mempunyai ukuran 8-12 mess. Pasir silika dalam bak filtrasi disusun atau
disimpan dalam bak filtrasi sedemikian rupa, supaya air kran yang masuk dapat
meresap melalui celah-celah atau pori-pori yang terbentuk diantara partikel
pasir silika, sehingga partikel partikel tersuspensi dan partikel koloid dapat
terjebak diantara partikel pasir silika.

Media filtrasi dengan menggukan pasir silika tidak dapat menjebak/ menyaring
bakteri dan organisme lain yang terdapat dalam air kran tersebut, karena media
filtrasi pasir silika mempunyai ukuran pori-pori yang terlalu besar untuk
menyaring bakteri dan organisme yang terdapat dalam air kran. Selain ukuran
dan jenis media filtrasi yang mempengaruhi effisiensi, ketinggian media filtrasi
juga dapat mempengaruhi effisiensi filtrasi, semakin tinggi media filtrasi yang
digunakan maka effisiensinya akan semakin besar. Pada bak filtrasi yang
digunakan mempunyai ketinggian atau kedalaman 20,8 cm. Pada proses filtrasi
dengan menggunakan aliran horizontal mempunyai waktu tinggal yang singkat
daripada proses filtrasi dengan menggunakan kolom dengan aliran vertikal akan
mempunyai waktu tinggal yang lebih lama.
Selama proses filtrasi berlangsung, effluent air kran hasil filtrasi dianalis
kekeruhan, pH dan TDS nya setiap 10 menit secara periodik. Perubahan
paramater tersebut dapat diketahui dari kurva berikut :

Kurva perubahan kekeruhan terhadap waktu filtrasi









Kurva perubahan pH terhadap waktu filtrasi
0
5
10
15
20
25
0 20 40 60 80 100 120
k
e
k
e
r
u
h
a
n

(
N
T
U
)

waktu filtrasi (menit)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0 20 40 60 80 100 120
p
H

waktu filtrasi (menit)

Kurva perubahan TDS terhadap waktu filtrasi
Berdasarkan kurva tersebut dapat diketahui adanya perubahan nilai
kekeruhan, pH dan TDS. Perubahan parameter kekeruhan adalah hal yang paling
mencolok pada proses filtrasi, karena 10 menit pertama sampai pada menit ke-
40 terjadi penurunan kekeruhan. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses
filtrasi berlangsung dengan baik. Tetapi pada menit ke-50 sampai menit ke-100
terjadi kenaikkan kekeruhan, ini menunjukka bahwa pada waktu tersebut fungsi
dari media filtrasi yang digunakan sudah mulai tergangggu atau sudah mulai
berkurang. Hal dapat disebabkan oleh jenuhnya media filtrasi( pasir silika) yang
digunakan, sehingga pasir silika tidak dapat menyaring partikel-partikel
tersuspensi dan partikel koloid yang terdapat dalam air kran.
Tejadinya penurunan pH dan TDS akibat penambahan koagulan dan
flokulan, yaitu bentonit dan PAC. Sama halnya pada pada praktikum sebelumnya,
yaitu pada proses sedimentasi terjadi penurunan TDS dan pH setelah
penambahan koagulan dan flokulan.
Effisiensi proses filtrasi yang dilakukan dapat diketahui dengan
menghitung TSS dari air kran. Pada awal proses, setelah penambahan bentonit
dan PAC diperoleh TSS awalnya sebesar 246 mg/L. Setelah proses filtrasi
berlangsung selama 30 menit, TSS dari air kran diukur kembali dan diperoleh
TSS akhirnya adalah sebesar 8 mg/L. Setelah mengetahui TSS awal dan akhirnya,
maka effisiensi proses filtrasi diperoleh sebesar 96,77%. Tingginya nilai
555
560
565
570
575
580
585
590
595
600
605
0 20 40 60 80 100 120
T
D
S

(
m
g
/
L
)

waktu filtrasi (menit)
effisiensi yang diperoleh menunjukkan bahwa proses filtrasi selama 30 menit
berlangsung dengan baik.Selain dari faktor debit aliran, ukuran media, jenis
media dan kedalaman/ketinggian media yang digunakan, kekeruhan air limbah
yang masuk kedalam bak/kolom filtrasi akan mempengaruhi tingkat
effisiensinya.
J. Kesimpulan
1. Faktor yang mempengaruhi proses filtrasi adalah debit aliran, ukuran media,
jenis media, kedalaman/ketinggian media dan kekeruhan air limbah yang
masuk kedalam media filtrasi.
2. Effisiensi penurunan kekeruhan setelah proses filtrasi adalah 96,77%.
3. Debit air kran yang digunakan adalah 6,63x10
-3
L/detik dan laju linearnya
sebesar 1,44 x 10
-7
L/det.cm
3
.
K. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai