Anda di halaman 1dari 10

MORFOMETRI

Oleh :
Nama : Cikha Farahdiba Iman
NIM : B1J011157
Rombongan : I
Kelompok : 5
Asisten : Ana Diana Solich






LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI HEWAN






KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Morfometri merupakan peneraan-pengukuran morfologi yang meliputi
ukuran panjang dan berat, serta skala kondisi fisik berdasarkan standar morfologi
tubuh, sesuai fase hidup hewan. Disamping itu morfometri dimaksudkan untuk
mengukur bagian tubuh yang penting pada hewan, sehingga informasi untuk
determinasi taksa menjadi lebih lengkap dan akurat. Nilai penting yang
terkandung dalam morfometri yaitu untuk mengenal lebih mendalam tentang
jenis-species, melakukan estimasi umur dan jenis kelamin serta mengetahui berat
dan ukuran tubuh (Kassam, 2003).
Ikan Nilem /Paweh (Osteochilus hasselti) bentuk tubuh hampir serupah
dengan ikan mas, hanya kepalah relatif kecil, pada sudut-sudut mulutnya terdapat
dua pasang sungut peraba. Warna tubuh ikan ini hijau abu-abuan, dan hidup di
perairan yang jernih, makanan berupa tumbuhan. Sirip punggung dari ikan nilem
ini di sokong jari-jari keras dan 12-18 jari-jari lunak. Sirip ekor bercagak
bentuknya simetris. Sirip dubur di sokong oleh 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari
lunak,sirip perut di sokong 1 jari-jari keras dan 8 jari lunak, sirip dada di sokong 1
jari-jari keras dan 13-15 jari-jari lunak. Di indonesia ikan ini terdapat di jawa,
sumatra, dan kalimantan di luar indonesia terdapat di malaysia dan siam.
(Djuhanda, 1981).
Contoh ukuran bagian-bagian tubuh penting yang mendukung karakter
morfologi ikan nilem yaitu panjang antara mulut dengan pertengahan bagian ekor,
titik maxilla dorsa dan maxilla ventral, titik maxilla dorsal dengan pangkal
operkulum bagian ventral, titik maxilla dorsal dengan pangkal operkulum bagian
dorsal, titik maxilla ventral dengan pangkal operkulum bagian ventral, titik
maxilla ventral dengan pangkal operkulum bagian dorsal dan lain sebagainya
(Hilderbrand, 1974).

B. Tujuan
1. Mengenal karakter morfologi pada hewan avertebrata dan vertebrata yang
digunakan sebagai dasar untuk melakukan determinasi
2. Mengukur bagian morfologi tubuh yang penting pada hewan avertebrata dan
vertebrata, disetiap fase pertunbuhannya, sehingga informasi untuk melakukan
determinasi taksa menjadi lebih lengkap dan akurat
3. Menerapkan teknik truss morphometrics pada ikan, agar mendapatkan
gambaran tubuh lebih menyeluruh.



























II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Bahan yang digunakan dalam praktikum morfometri ini adalah Ikan Nilem
(Osteochillus hasselti).
Alat yang digunakan adalah bak preparat, jarum preparat, sterofoam, jangka
sorong dan kertas milimeter blok.

B. Metode

1. Ikan nilem ditaruh di atas steroform yang sudah ditempel kertas millimeter
blok.
2. Titik truss morfologi ditentukan dengan menggunakan jarum pentul.
3. Mencatat hasil pengukur antar titik truss dengan jangka sorong.















III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel Pengukuran Karakter Morfometri yang Diukur pada Ikan









































Kelompok
Kriteria
I II III V
PB
100,05 111,07 115,75 128,35
A
1
18,02
21,3 19,75 24,05
A
2
21,05
22,05 25,75 31,05
A
3
7,02
5,32 14,25 13,35
A
4
6,05
5,02 16,75 10,15
A
5
23,20
25,12 48,5 30,5
A
6
23,20
26,40 27,5 32,35
B
1
55,23
70,02 63,25 69,05
B
2
39,10
46,30 43,5 48,3
B
3
55,02
66,10 73 83,25
B
4
63,30
77 72,75 76,4
B
5
28,05
31,20 33,75 26,35
B
6
55,10
60,02 73 72,15
C
1
41,25
51,37 52 56,15
C
2
19,30
26,12 23,75 25,1
C
3
10,05
6,3 16 14,45
C
4
27,3
30,02 42,5 50,54
C
5

43,15 54,4 59,75 63,4
C
6

18,18 26,05 23,75 19,05
D
1

25,45 29,05 27 18,35
D
2

28,12 37,05 32,75 23,45
D
3

28,05 26,07 27 21,1
D
4

12,05 17,20 16 14,35
D
5

19,02 18,02 24,5 18,05

Jarak Truss:
PB = 1-12
A
1
= 2-3
A
2
= 2-4

A
3
= 2-5

A
4
= 3-4
A
5
= 3-5
A
6
= 4-5

B
1
= 4-6
B
2
= 4-7

B
3
= 4-8

B
4
= 5-6
A
5
= 5-7
B
6
= 5-8
C
1
= 6-7
C
2
= 6-8

C
3
= 6-9

C
4
=7-8
C
5
= 7-9
C
6
= 8-9

D
1
= 8-10
D
2
= 8-11

D
3
= 9-10

D
4
= 9-11
D
5
= 10-11

























Keterangan :
1. Mulut (moncong terdepan)
2. Titik maksila dorsal
3. Titik maksila ventral
4. Pangkal operculum bagian ventral
5. Pangkal operculum bagian dorsal
6. Pangkal depan sirip anal
7. Pangkal depan sirip punggung
8. Pangkal belakang sirip punggung
9. Pangkal belakang sirip anal
10. Pelipatan ekor bagian dorsal
11. Pelipatan ekor bagian ventral
12. Pertengahan pelipatan ekor
7
5
2
1
3
4
6
8
10
12
11
9
B. Pembahasan
Menurut Saanin (1968), morfometri merupakan peneraan-pengukuran
morfologi yang meliputi ukuran panjang dan berat, serta skala kondisi fisik
berdasarkan standar morfologi tubuh, sesuai fase hidup hewan. Morfometri
dimaksudkan untuk mengukur bagian tubuh yang penting pada hewan, agar
diketahui kisaran ukurannya, disetiap fase pertumbuhan pada masing-masing
jenis-species hewan, sehingga informasi untuk determinasi taksa menjadi lebih
lengkap dan akurat. Nilai penting yang terkandung dalam morfometri yaitu untuk
mengenal lebih mendalam tentang jenis spesies, melakukan estimasi umur dan
jenis kelamin serta mengetahui berat dan ukuran tubuh. Contoh ukuran bagian-
bagian tubuh penting yang mendukung burung yaitu: panjang seluruh tubuh,
panjang seluruh kepala, panjang paruh dengan dan tanpa sere, tebal paruh,
panjang dan lebar rentang sanyap, panjang bulu primer sayap, panjang bulu ekor,
panjang tarsus, panjang cakar, panjang tiap digiti, skala bulu primer dan bulu ekor
Morfometri tradisional adalah perbandingan antara univariate karakter
meristik dan morfometrik seperti panjang tubuh, lebar tubuh, dan tinggi tubuh
yang mampu mengidentifikasi perbedaan antar spesies. Kekurangannya dari
morfometri tradisional yaitu seringkali gagal mengidentifikasi perbedaan antara
galur populasi (Kassam, 2003). Metode analisis morfologis tradisional yaitu
perbandingan antara univariate karakter meristik dan morfometrik seperti panjang
tubuh, lebar tubuh, dan tinggi tubuh, yang mampu mengidentifikasi perbedaan
antar species, sering kali gagal mengidentifikasi perbedaan antara galur atau
populasi. Sedangkan teknik truss morphometrics merupakan salah satu upaya
menggambarkan bentuk ikan dengan cara mengukur bagian-bagian dari tubuhnya
atas dasar titik-titik patokan. Kegunaan dari truss morfometrics adalah
menentukan galur species dan menentukan hewan-hewan yang tidak punya
seksual dimorphisme (Mayr, 1982).
Teknik truss morphometrics merupakan salah satu upaya
menggambarkan bentuk ikan dengan cara mengukur bagian-bagian dari tubuhnya
atas dasar titik-titik patokan. Pengukuran karakter morfometrik dengan pola truss
network menberikan gambaran yang lebih menyeluruh. Metode ini menghasilkan
karakterisasi geometri bentuk tubuh ikan secara lebih sistematik dan menunjukan
peningkatan kemampuan untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan bentuk
tubuh (Mayr, 1982).
Menurut Roesma (2011) ada 28 karakter morfometrik dan meristik yang
dianalisis dan dijadikan patokan pada Osteochilus hasselti yaitu panjang total,
panjang standar (umum), lebar caudal, panjang caudal, panjang predorsal, panjang
tulang belakang, panjang tulang ekor, lebar badan, garis pada branchiostegal,
panjang pectoral, panjang pelvik (perbatasan dengan ekor), panjang tulang
belakang terpanjang, panjang kepala, lebar kepala, panjang mulut, lebar bagian
sub-orbital, jarak dari orbital ke tulang penutup insang, diameter mata, panjang
rahang atas, tulang sirip punggung, garis sisik pada punggung, tulang anal
(dubur), lingkaran dubur, jumlah garis dan sisik pada dada, sisik sepanjang linea
lateralis, sisik di atas linea lateralis, sisik di bawah linea lateralis, sisik sebelum
sirip dada. Ukuran ini juga terdapat pada pengukuran secara truss yang dilakukan
Strauss dan Bookstein terhadap ikan Nilem di tahun 1982. Manfaat dari
morfometri dimaksudkan untuk mengukur bagian tubuh yang penting pada
hewan, agar diketahui kisaran ukurannya, disetiap fase pertumbuhan pada masing-
masing jenis spesies hewan, sehingga informasi untuk determinasi taksa menjadi
lebih lengkap dan akurat. Nilai penting yang terkandung dalam morfometri yaitu
untuk mengenal lebih mendalam tentang jenis-species, melakukan estimasi umur
dan jenis kelamin serta mengetahui berat dan ukuran tubuh (Indarmawan, 2010).
Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur yang dilengkapi dengan
skala nonius, sehingga tingkat ketelitiannya mencapai 0,02 mm dan ada juga yang
ketelitiannya 0,05 mm. Kegunaan jangka sorong adalah untuk mengukur suatu
benda dari sisi luar dengan cara diapit, mengukur sisi dalam suatu benda yang
biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur,
mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat
pada gambar karena berada di sisi pemegang (Kanginan, 2004).




IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Ikan Nilem /Paweh (Osteochilus hasselti) bentuk tubuh hampir serupah
dengan ikan mas, hanya kepala relatif kecil, pada sudut-sudut mulutnya
terdapat dua pasang sungut peraba.
2. Morfometri merupakan penerapan-pengukuran morfologi yang meliputi
ukuran panjang dan berat, serta skala kondisi fisik berdasarkan standar
morfologi tubuh, sesuai fase hidup hewan.
3. Teknik truss morphometrics merupakan salah satu upaya menggambarkan
bentuk ikan dengan cara mengukur bagian-bagian dari tubuhnya atas dasar
titik-titik patokan.

B. Saran
Praktikan sebaiknya lebih cepat dalam memberi keterangan. Formalin yang
digunakan pada hewan awetan baunya sangat menyengat, seharusnya
diperbolehkan memakai masker.















DAFTAR PUSTAKA
Djuhanda, T. 1982. Anatomi dari Empat Species Hewan Vertebrata. Armico,
Bandung.
Mayr, Ernest. 1982. Principles Of Systematic Zoologi. New Delhi, Tata McGraw-
Hill Publishing Company.
Saanin, H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan I. Bina Tjipta, Bandung.
Kanginan, Marthen. 2004. Fisika untuk SMA 2A. Jakarta : Erlangga
Indarmawan, dkk. 2010. Petunjuk Praktikum Taksonomi Hewan. Purwokerto,
Unsoed.

Roesma, D.I.,and P. Santoso. 2011. Morphological divergences among three
sympatric populations of Silver Sharkminnow (Cyprinidae: Osteochilus
hasseltii C.V.) in West Sumatra. Biodiversitas vol.12 (3) : 141-145.

Kassam,D.D., D.C. Adams, M.M. Hori, K. Yamaoka. 2003. Morphometric
analysis on ecomorphologically equivalent Cichlid Species from Lakes
Malwai and Tanganyika. J Zool London 260: 153-157.

Anda mungkin juga menyukai