Anda di halaman 1dari 2

PENYEBAB TERJADINYA KORUPSI

Dahulu korupsi yang bermotif ganda jarang dilakukan. Yang ada, ialah korupsi material yang
sederhana sifatnya. Sebabnya, di samping memang obyek yang akan dikorup terbatas adanya,
juga moral masih belum banyak terkena erosi. Dahulu rasa harga diri dan menjaga martabat
pribadi masih sangat kuat, sebab umumnya orang merasa sangat malu jika dijadikan buah
bibir orang sebagai penyeleweng atau koruptor, yang sekarang ini terjadi hal tersebut luntur.
Jika dahulu ada perbuatan korupsi yang bermotif ganda, itu umumnya secara kebetulan saja.
Artinya, si koruptor tidak sadar kalau perbuatannya itu di samping menggerogoti uang, juga
bermotif dan dapat berakibat lain seperti pada umumnya yang sering terjadi dewasa ini.

Kini korupsi sangat kejam dan munafik, karena seringnya penyuapan diiringi dengan maksud
menjatuhkan si pejabat yang menerima suap. Dilain pihak, si penerima suap sudah sangat
berani meminta sesuatu dengan berbagai macam cara (cara halus dan kasar) dengan alasan
balas jasa, seolah-olah ia sendiri tidak mendapat nafkah dari Negara. Bahkan, dibandingkan
dengan korupsi yang terjadi di masa lampau yang oleh beberapa sarjana, antara lain Prof.
W.F. Werheim dikatakan bahwa karena pengaruh pendatang feodal (kebiasaan penduduk
memberikan upeti-upeti kepada raja) dan yang tetap tidak kita setujui, koruptor dewasa ini
lebih kejam lagi sifatnya. Banyak di antaranya yang hanya hidup berfoya-foya, sementara
rakyat di sekelilingnya masih hidup melarat.

Faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi adalah sebagai berikut:
1. Lemahnya pendidikan agama dan etika.
2. Kolonialisme. Suatu pemerintahan asing tidak menggugah kesetiaan dan kepatuhan
yang diperlukan untuk membendung korupsi.
3. Kurangnya pendidikan. Namun kenyataannya sekarang kasus-kasus korupsi di
Indonesia dilakukan oleh koruptor yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi,
terpelajar dan terpandang sehingga alas an ini dapat dikatakan kurang tepat.
4. Kemiskinan. Pada kasus korupsi yang merebak di Indonesia, para pelakunya bukan
didasari oleh kemiskinan melainkan keserakahan, sebab mereka bukanlah dari
kalangan yang tidak mampu melainkan para konglomerat.
5. Tidak adanya sanksi yang keras dan tegas atas pelaku tindak pidana korupsi.
6. Kelangkaan lingkungan yang subur untuk pelaku anti korupsi.
7. Kurangnya pengetahuan. Namun pada kenyataannya sekarang kasus-kasus tindak
pidana korupsi di Indonesia justru dilakukan oleh para koruptor yang memiliki
wawasan dan pengetahuan yang luas sehingga alas an tentang kurangnya pengetahuan
ini dapat dipatahkan alias masih kurang tepat.
8. Struktur dan sistem pemerintah.
9. Perubahan radikal. Pada saat system nilai mengalami perubahan radikal, korupsi
muncul sebagai suatu penyakit transisional.
10. Keadaan masyarakat. Korupsi dalam suatu birokrasi bisa mencerminkan keadaan
masyarakat secara keseluruhan.
Huntington menulis sebagai berikut. Korupsi terdapat dalam masyarakat, tetapi korupsi lebih
umum di masyarakat yang satu daripada yang lain, dan dalam masyarakat yang sedang
tumbuh korupsi lebih umum dalam suatu periode yang satu dari yang lain. Bukti-bukti
menunjukan bahwa luas perkembangan korupsi berkaitan dengan modernisasi sosial dan
perkembangan perekonomian yang cepat.

Penyebab modernisasi mengembangbiakkan korupsi dapat disingkat dari jawaban Huntington
berikut:
1. Modernisasi membawa perubahan-perubahan pada nilai dasar atas masyarakat.
2. Modernisasi juga ikut mengembangkan korupsi karena modernisasi membuka
sumber-sumber kekayaan dan kekuasaan baru. Hubungan sumber-sumber ini dengan
kehidupan politik tidak diatur oleh norma-norma tradisional yang terpenting dalam
masyarakat, sedangkan norma-norma baru dalam hal ini belum dapat diterima oleh
golongan-golongan berpengaruh dalam masyarakat.
3. Modernisasi merangsang korupsi karena perubahan-perubahan yang
diakibatkannyadalam bidang kegiatan sistem politik. Modernisasi terutama di Negara-
negara yang memulai modernisasi lebih kemudian, memperbesar kekuasaan
pemerintahan dan melipatgandakan kegiatan-kegiatan yang diatur oleh peraturan-
peratu

Anda mungkin juga menyukai