Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TINJAUAN PUSTAKA

BLOK XI : HEMATOPOETIK DAN LIMFORETIKULER


TORCH (Toxoplasmoss! R"#$lla! CM%! H$&p$s Smpl$x'
ELINA INDRAS(ARI
H)A*)+*),
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNI%ERSITAS MATARAM
+*)-
PENDAHULUAN
Secara umum, terdapat bermacam-macam jenis parasit yang dapat menginfeksi tubuh
manusia. Parasit ini dapat berupa virus, bakteri, dan cacing. Penularan dapat terjadi dengan
berbagai macam kontak seperti kontak makanan, cairan tubuh dan darah, lingkungan yang
terinfeksi, plasenta, ataupun dari hewan. Infeksi parasit yang sering menyerang manusia adalah
T!"#.
T!"# merupakan penggabungan dari berbagai parasit, yaitu Toxoplasma gondii,
!ubella, "$%, dan #erpes Simple& %irus. Penyebaran penyakit ini cukup mendunia sehingga
menjadi sorotan dan perlu penanganan yang baik. Parasit ini juga menginfeksi ke berbagai
kalangan dengan tingkat prevalensi yang berbeda-beda. 'i sini akan dibahas lebih lanjut
mengenai parasit T!"# tersebut.
ETIOLOGI
"ytomegalovirus atau yang disingkat "$% adalah virus dengan '() rantai ganda dan
merupakan anggota dari famili #erpesviridae. "$% hanya tumbuh pada sel manusia dan dapat
bereplikasi dengan baik pada fibroblast manusia. "$% ditularkan dari manusia ke manusia
melalui kontak dengan individu yang terinfeksi virus. %irus dapat disebarkan melalui plasenta,
transfusi darah, transplantasi organ, dan pemberian )SI. *ontak seksual juga dapat membuat
virus berpindah dari satu orang ke orang lain.
+
Secara umum, rubella adalah penyakit e&anthematous benigna. Penyakit ini disebabkan
oleh virus rubella yang merupakan anggota dari genus !ubivirus dari famili Togaviridae. %irus
ini dapat ditransmisikan ke fetus melalui plasenta dan dapat menyebabkan defek kongenital yang
serius dan aborsi.
,
%irus herpes simple& termasuk famili #erpesviridae dan subfamili )lphaherpesvirinae
dan merupakan pathogen yang dapat menyebabkan berbagai macam bentuk penyakit. )da dua
tipe yang saat ini ada, yaitu virus herpes simple& tipe + -#S%-+. dan tipe , -#S%-,.. *eduanya
berelasi dekat, tetapi berbeda secara epidemiologi. #S%-+ berhubungan dengan penyakit
orofacial sedangkan #S%-, berhubungan dengan penyakit genital. #S%-+ biasa terjadi pada
anak-anak melalui kontak dengan sekresi oral yang mengandung virus. #S%-, ditularkan
melalui aktivitas seksual.
/
Toxoplasma gondii merupakan spesies dari "occidia yang mirip dengan Isospora. #ospes
definitive T.gondii adalah kucing dan binatang sejenisnya. #ospes perantaranya adalah manusia,
mamalia lainnya, dan burung. Parasit ini dapat menyebabkan toksoplasmosis kongenital dan
toksoplasmosis akuisita.
0
okista, taki1oit, dan bradi1oit T.gondii dapat menyebabkan infeksi
pada manusia. Infeksi dapat terjadi karena kontak dengan tanah yang terinfeksi kotoran kucing
atau melalui konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi.
2
Selain itu, dapat juga
ditularkan melalui transmisi Toxoplasma pada janin melalui plasenta jika sang ibu mengalami
infeksi primer, transfusi darah, transplantasi organ, dan pekerjaan yang berhubungan dengan
binatang yang terinfeksi.
0
EPIDEMIOLOGI
Infeksi "$% tersebar luas di seluruh dunia dan terjadi endemic tanpa tergantung musim.
Iklim tidak mempengaruhi prevalensi. Pada populasi dengan keadaan sosial ekonomi yang baik,
34-546 orang dewasa menunjukkan hasil pemeriksaan positif terhadap infeksi "$%. Sedangkan
pada keadaan sosial ekonomi yang jelek atau di negara berkembang, 74-846 masyarakatnya
terinfeksi oleh "$%.
3
!ubella terjadi di seluruh dunia. )ngka kasus masih tinggi pada negara yang masih
belum memiliki imunisasi rubella atau baru saja mengenalkan imunisasi rubella pada
masyarakat. Setelah diperkenalkan mengenai vaksin rubella, angka kejadian pada beberapa
negara mulai menurun hingga 246. )ngka mortalitas terlihat semakin turun setelah vaksin
rubella diperkenalkan.
,
#S% terdistribusi merata di seluruh dunia. )ntibodi untuk #S%-+ meningkat seiring
bertambahnya umur dan berkorelasi dengan status sosioekonomi. )ntibodi untuk #S%-, mulai
muncul pada pubertas dan berkolerasi dengan derajat aktivitas seksual. Seropositif untuk
antibodi #S%-, lebih banyak pada perempuan daripada laki-laki. Seroprevalensi antibodi #S%-,
lebih tinggi pada ras kulit hitam daripada ras kulit putih.
/
'i Indonesia, prevalensi 1at anti T,gondii yang positif pada manusia berkisar antara ,6
dan 3/6. Pada umumnya, prevalensi ini meningkat dengan umur dan tidak ada perbedaan yang
signifikan antara laki-laki dan perempuan. Prevalensi di dataran tinggi lebih rendah sedangkan di
daerah tropik lebih tinggi. *eadaan toksoplasmosis di suatu daerah dipengaruhi oleh banyak
faktor seperti kebiasaan makan daging yang kurang matang, adanya kucing yang dipelihara, dan
adanya vektor seperti lipas atau lalat yang dapat memindahkan ookista dari tinja kucing ke
makanan.
0
PATOFISIOLOGI
*etika host telah terinfeksi, '() "$% dapat dideteksi dengan P"!. Infeksi "$%
primer didefinisikan sebagai infeksi yang terjadi pada individu yang sebelumnya "$%
seronegatif. Pada pasien ini, antibodi Ig$ "$% dapat ditemukan 0-5 minggu setelah terinfeksi
dan dapat bertahan selama +3-,4 minggu. Cell-mediated immunity dianggap menjadi faktor yang
paling penting dalam mengontrol infeksi "$%. Pasien dengan defisiensi ini merupakan faktor
risiko terbesar untuk terkena penyakit "$%. "'0
9
dan "'7
9
spesifik "$% memainkan peran
penting dalam proteksi setelah infeksi primer atau reaktivasi penyakit laten. Infeksi "$%
kongenital merupakan salah satu dari infeksi T!"# yang membawa risiko penyakit
simptomatik yang signifikan dan defek pada bayi baru lahir.
+
Infeksi rubella pada fetus terjadi melalui transplasenta selama fase maternal viremik.
$ekanisme virus rubella dalam merusak fetus masih belum diketahui secara pasti. 'efek fetal
yang diobservasi pada sindrom rubella kongenital memperlihatkan nekrosis jaringan tanpa
adanya inflamasi. Pada postnatal, jalan masuk bagi virus rubella adalah melalui epitel pernapasan
pada nasofaring. %irus ditransmisikan melalui partikel aerosol dari sekresi pernapasan pada
individu yang terinfeksi. *emudian virus pun masuk dan bereplikasi di dalam !:S. #al ini
diikuti dengan viremia sekunder yang terjadi 3-,4 hari setelah infeksi. rang yang terinfeksi
mulai melepaskan virus dari nasofaring 3-+0 hari setelah onset ruam.
,
#S% ditransmisikan melalui kontak personal. Infeksi terjadi ketika virus masuk ke
lapisan mukosa seperti orofaring atau konjungtiva atau melalui luka kecil pada kulit. %irus ini
memiliki sifat biologi seperti neurovirulensi, latensi, dan reaktivasi. (eurovirulensi menunjukkan
kemampuan virus untuk menginvasi dan bereplikasi di sistem saraf. ;atensi menunjukkan
pembentukan infeksi laten pada sel saraf ganglia. !eaktivasi menunjukkan reaktivasi dan
replikasi #S% laten pada area yang disuplai oleh ganglia dimana latensi dibentuk yang
menghasilkan infeksi recurrent.
/
Setelah invasi yang biasa terjadi di usus, parasit T.gondii memasuki sel berinti atau
difagositosis. Sebagian parasit mati setelah difagositosis dan sebagian lainnya berkembang biak
dalam sel dan menyebabkan sel hospes pecah dan menyerang sel-sel lain. 'engan adanya parasit
dalam makrofag dan limfosit, penyebaran secara hematogen dan limfogen ke seluruh tubuh
mudah terjadi. Parasitemia berlangsung selama beberapa minggu. *ista jaringan dibentuk jika
sudah ada kekebalan dan dapat ditemukan di berbagai alat dan jaringan. ;esi pada susunan saraf
pusat dan mata biasanya lebih berat dan permanen. Pada infeksi akut di retina ditemukan reaksi
inflamasi fokal dengan edema dan infiltrasi leukosit yang dapat menyebabkan kerusakan total.
0
MANIFESTASI KLINIS
Infeksi "$% dapat menunjukkan gejala klinis seperti proses inflamasi secara umum.
Infeksi ginjal dan saluran kemih, radang hati yang disertai dengan atau tanpa ikterus, dan infeksi
saluran pencernaan juga dapat terlihat pada orang yang terinfeksi "$%.
3
Pada anak-anak, gejala rubella yang pertama tampak adalah ruam. Pada dewasa, demam
dan rhinitis dapat timbul. :&anthem dapat muncul pada wajah yang menjalar hingga leher dan
ekstremitas dan bertahan selama +-/ hari. ;imfadenopati dapat mengenai semua nodus terutama
pada suboksipital, postaurikular, dan anterior dan posterior nodus servikal. Poliartralgia dan
poliartritis dapat terjadi dan bertahan selama , minggu.
5
<ejala pada orang yang terinfeksi #S% terbagi menjadi dua, yaitu infeksi #S%
mukokutaneus primer dan infeksi #S% mukokutaneus recurrent. Pada infeksi #S%
mukokutaneus primer, beberapa kasus menunjukkan asimptomatik. Sering terasa sakit dan lesi
dapat menjadi gelembung dan bertahan selama +-, minggu. ;esi sering muncul pada lapisan
mukosa pada area oral maupun genital dan juga pada kulit sekitarnya. <ejala lain seperti demam,
malaise, dan myalgia juga sering muncul. <elembung pada lapisan mukosa pecah dan
membentuk ulker yang terasa sakit. Pada infeksi #S% mukokutaneus recurrent, kekambuhan
pada oral dapat distimulasi oleh stress maupun sinar matahari. *ekambuhan pada genital lebih
disebabkan oleh stress dan dapat dikaitkan dengan siklus menstruasi pada perempuan.
<elembung dapat muncul pada kulit dan di sekitar genital.
/
Infeksi T.gondii pada orang dewasa biasanya tidak diketahui karena asimptomatik.
$anifestasi klinis yang sering ditemukan pada toksoplasmosis akuisita akut adalah
limfadenopati, rasa lelah, demam, nyeri otot, dan sakit kepala. <ambaran klinis toksoplasmosis
kongenital dapat bermacam-macam seperti prematuritas, retardasi pertumbuhan intrauterine,
postmaturitas, retinokoroiditis, kebutaan, retardasi psikomotor, mikrosefalus atau hidrosefalus,
kejang, icterus, anemia, dan hepatosplenomegali. =erat infeksi tergantung pada umur janin saat
terjadi infeksi. *elainan susunan saraf pusat sering meninggalkan gejala sisa seperti retardasi
mental dan motorik.
0
DIAGNOSIS
Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi infeksi "$% antara lain adalah tes serologis
metode :;IS) untuk menetapkan Ig$, Ig<, dan Ig< avidity spesifik anti-"$% dalam sirkulasi.
*ultur virus juga merupakan gold standard untuk infeksi "$%. Spesimen harus diambil selama
stadium akut dan metode ini memerlukan waktu 5-+4 hari. $etode lain untuk menunjang
diagnosis adalah P"! yang berguna untuk mendeteksi '() dari "$%.
3
Pemeriksaan laboratorium pada pasien rubella menunjukkan >=" yang lebih rendah dari
normal dengan kenaikan nilai limfosit. ?ika dibutuhkan, virus rubella dapat dikultur dari
nasofaring, darah, atau urin. 'an jika diagnosis masih diragukan, dapat dilakukan pemeriksaan
titer antibodi Ig$. )ntibodi Ig$ meningkat 5-+4 hari setelah infeksi. Perkecualian pada bayi
baru lahir, Ig$ dapat dideteksi + tahun setelah kelahiran. )ntibodi Ig< dapat positif sepanjang
hidup karena dapat disebabkan oleh vaksin $$!.
5
Infeksi #S% dapat dilihat melalui isolasi virus pada kultur jaringan. Selain dengan kultur
jaringan, deteksi '() #S% dapat dengan P"!. P"! telah digunakan untuk mendeteksi #S%-,
sebagai penyebab meningitis recurrent dan juga memperlihatkan hubungan yang kuat antara
#S%-+ dan =ell@s palsy. Tes antibodi juga dapat digunakan untuk menunjukkan serokonversi
primer terutama dengan #S%-+ pada anak-anak. Peningkatan titer antibodi umumnya tidak
terjadi pada rekurensi infeksi #S%. leh karena itu, tes ini tidak dapat digunakan untuk
diagnosis pada relaps #S% mukokutaneus.
/
'iagnosis toksoplasmosis akut dapat dipastikan jika menemukan taki1oit dalam biopsi
otak atau sumsum tulang, cairan serebrospinal, dan ventrikel. Tes serologi dapat menunjang
diagnosis toksoplasmosis. Ig< terhadap Toxoplasma biasanya muncul +-, minggu setelah infeksi
dan biasanya menetap seumur hidup. Tes yang sering digunakan untuk mendeteksi antibodi Ig<
dan Ig$ adalah :;IS). P"! juga mulai digunakan untuk mendeteksi '() parasit pada cairan
tubuh dan jaringan. 'engan teknik ini, dapat dibuat diagnosis dini yang cepat dan tepat untuk
toksoplasmosis kongenital prenatal dan postnatal serta infeksi toksoplasmosis akut pada ibu
hamil dan penderita imunokompromais.
0
TATALAKSANA
bat-obat infeksi virus seperti asiklovir dan gansiklovir dapat diberikan untuk infeksi
"$%. Selain itu terdapat valgansiklovir yang dapat menghambat replikasi "$% secara in vitro
maupun in vivo. Pemberian imunisasi dengan plasma hiperimun dan globulin dikemukakan telah
memberi beberapa keberhasilan untuk mencegah infeksi primer.
+
Tidak ada pengobatan yang spesifik pada infeksi rubella. #al yang dapat diberikan adalah
untuk meringankan simptom. ?ika demam tinggi dan poliartralgia terjadi pada anak-anak, dapat
diberikan asetaminofen. Pada dewasa yang lebih sering terkena demam tinggi dan poliartralgia
dapat diberikan asetaminofen, aspirin, atau (S)I' yang lain.
5
Pengobatan pada infeksi #S% hanya menggunakan antiviral. )ntiviral yang dapat
digunakan adalah pensiklovir, asiklovir, valasiklovir, dan famsiklovir. Pensiklovir berguna untuk
menginhibisi polymerase '() #S%-+ maupun #S%-, dan menginhibisi replikasi viral.
Pemberian dosis dua kali lipat disarankan untuk infeksi herpes simple& ocular. Infeksi ocular
dapat diatasi dengan asiklovir topikal. Suspense oral juga tersedia dengan dosis 04mgAm;.
/
bat yang dipakai pada infeksi Toxoplasma hanya membunuh stadium taki1oit.
Pirimetamin dan sulfonamide dipilih sebagai kombinasi dan diberikan selama / minggu atau
sebulan. Pirimetamin diberikan dengan dosis 24mg sampai 52mg sehari untuk dewasa selama /
hari kemudian dikurangi menjadi ,2mg sehari -4,2-+mgAkg==Ahari.. Sulfonamide diberikan
dengan dosis 24-+44mgAkg==Ahari selama beberapa minggu atau bulan. Bntuk mencegah efek
samping dari keduanya, diberikan asam folinat dengan dosis ,-0mg sehari. Spiramisin adalah
antibiotik yang dapat diberikan dengan dosis +44mgAkg==Ahari selama /4-04 hari.
0
PROGNOSIS
Secara umum, prognosis pasien dengan "$% tampak baik dan banyak pasien yang dapat
sembuh secara keseluruhan. "$% pneumonia pada penerima transplant sumsum dapat
membawa mortalitas yang lebih tinggi dari 726. Pemberian gansiklovir dan imun globulin dosis
tinggi pada penatalaksanaan "$% pneumonia dapat menurunkan mortalitas hingga /4-346.
+
Prognosis pada pasien dengan rubella tampak bagus jika gejala klinisnya dapat
diringankan segera mungkin. Prognosis pada sindrom rubella kongenital tidak sebaik pada pasien
dengan infeksi rubella yang didapat dari individu lain.
5
#erpes adalah infeksi yang berjangka panjang dengan simptom yang dapat hilang-
muncul. 'engan pemberian terapi berupa antiviral mungkin dapat membuat gejala menjadi lebih
ringan hingga tidak terlihat atau asimptomatik. (amun, seseorang yang telah terinfeksi virus ini
tidak dapat benar-benar menghilangkan virus dari dalam tubuhnya.
/
Toksoplasmosis akuisita biasanya tidak fatal dan gejala klinis dapat hilang dengan
pengobatan adekuat. =ayi yang dilahirkan dengan toksoplasmosis kongenital yang berat
biasanya meninggal atau hidup dengan infeksi menahun. Pengobatan spesifik tidak dapat
menghilangkan gejala sisa, tetapi hanya mencegah kerusakan lebih lanjut.
0
PENUTUP
T!"# adalah singkatan dari To&oplasmosis, !ubella, "$%, dan #erpes simple&.
*eempat penyakit ini disebabkan oleh parasit yang berbeda-beda dan ditularkan dengan cara
yang berbeda pula. 'iagnosis dapat ditegakkan dengan melihat gejala klinis dan juga berbagai
pemeriksaan yang dilakukan. Setelah diagnosis ditegakkan, pengobatan pun dilaksanakan sesuai
dengan penyakit yang dialami. Prognosis tidak dapat benar-benar baik karena ada beberapa
penyakit yang kongenital sehingga dapat menetap.
DAFTAR PUSTAKA
+. )khter, *auser. "ytomegalovirus. 5 )pril ,4+0. Tersedia di
httpCAAemedicine.medscape.comAarticleA,+254,-overview diakses pada tanggal 8
$ei ,4+0.
2. :1ike, :lias. Pediatric !ubella. +/ $ei ,4+/. Tersedia di
httpCAAemedicine.medscape.comAarticleA8372,/-overview diakses pada tanggal 8
$ei ,4+0.
/. Salvaggio, $ichelle !. #erpes Simple&. 2 ?anuari ,4+,. Tersedia di
httpCAAemedicine.medscape.comAarticleA,+7274-overview diakses pada tanggal 8
$ei ,4+0.
0. Susanto, ;isawati dan <andahusada, Srisasi. ,447. Parasitologi Kedokteran Edisi
Keempat. ?akartaC =alai Penerbit D*BI.
2. #okelek, $urat. To&oplasmosis. / $ei ,4+/. Tersedia di
httpCAAemedicine.medscape.comAarticleA,,8838-overview diakses pada tanggal 8
$ei ,4+0.
3. Suromo, $. ). ;. ,445. =udipradigdo. Kewaspadaan terhadap Ineksi Cytomegalovirus
serta Kegunaan !eteksi "ecara #a$oratorik. SemarangC D* B('IP.
5. ;ombardo, Peter ". 'ermatologic $anifestations of !ubella. /4 ?uli ,4+/. Tersedia di
httpCAAemedicine.medscape.comAarticleA++//+47-overview diakses pada tanggal 8
$ei ,4+0.

Anda mungkin juga menyukai