Anda di halaman 1dari 16

A.

Definisi Hernia

Hernia adalah kelemahan dinding otot abdominal yang melewati
sebuah segmen dari perut atau struktur abdominal yang lain yang menonjol.
Hernia dapat juga menembus melewati beberapa defect yang lain di dalam
dinding abdominal,melewati diafragma, atau melewati struktur lainnya di di
rongga abdominal.(Donna Ignatavicius, 1999)
.Hernia umumnya terdiri dari kulit dan subkutan meliputi jaringan,
sebuah peritoneal kantung, dan yang mendasarinya visera, seperti loop usus atau
organ-organ internal lainnya. Hernia kongenital disebabkan oleh penutupan
strukturalcacat atau yang berhubungan dengan melemahnya otot-otot normal.
Menimbulkanfaktor termasuk pembedahan; mendadak peningkatan tekanan
intra-abdomen,yang mungkin terjadi selama angkat berat atau batuk - batuk dan
lebih bertahapdan berkepanjangan peningkatan tekanan intra-abdomen yang
berhubungandengan kehamilan, obesitas, atau asites.(LeMone, 2000).

B.Etiologi dan Klasifikasi Hernia

Menurut schwartz, hernia adalah penonjolan viskus melalui lubang didinding
kavitas (rongga) tempat visera (organ dalam) tersebut berada. Jenis
dan terminologi hernia bermacam-macam, bergantung pada proses
terjadinya hernia, letaknya dan keadaan ( sifat ) benjolannya.Secara umum ada
dua jenis hernia, yaitu internal dan eksternal.

1. Hernia internal. berada dalam tubuh dan tidak bisa dilihat secara kasat mata.
Contohnya hernia diafragmatika dimana hernia terjadi akibatadanya celah di
diafragma (otot pemisah antara bagian perut dengan dada) karena pembentukan
diafragma yang tidak sempurna. Contoh lainnya adalah hernia hiatal esofagus,
yaitu hernia terjadi melalui celah masuknya esofagus yang masuk dari rongga
dada, serta banyak lagi jenis lainnya.

2. Hernia eksternal. Dari jenis hernia ini yang paling sering dijumpaiadalah
hernia inguinalis yang muncul di lipat paha dan hernia umbilikalisyang muncul di
daerah pusar. Bayi umumnya mengalami hernia eksternalyang bisa dideteksi
secara kasat mata karena terlihat secara langsung.

Berdasarkan terjadinya, hernia terdiri dari:

1.Hernia konginetal ( bawaan sejak lahir ), misalnya Hernia umbilicalis,yakni
hernia pada pusar yang menonjol ketika bayi menangis,
mengejan, batuk dan aktifitas lain yang menyebabkan tekanan rongga
perut(abdomen) menigkat.
2.Hernia didapat ( aquired ), yakni hernia yang timbul karena berbagai faktor
pemicu.Menurut sifatnya, hernia terbagi terbagi atas:
1. Reponible :
Benjolan di daerah lipat paha atau umbilikus tampak keluar masuk (kadang-
kadang terlihat menonjol, kadang-kadang tidak). Benjolan ini membedakan
hernia dari tumor yang umumnya menetap. Ini adalah tanda yang paling
sederhana dan ringan yang bisa dilihat dari hernia eksternal. Bisa dilihat secara
kasat mata dan diraba, bagian lipat paha dan umbilikus akan terasa besar sebelah.
Sedangkan pada bayi wanita, seringkali ditemukan bahwa labianya besar sebelah.
Labia adalah bagian terluar dari alat kelamin perempuan.

2. Irreponible :
benjolan yang ada sudah menetap, baik di lipat paha maupun didaerah pusat. Pada
hernia inguinalis misalnya, air atau usus atau omentum(penggantungan usus)
masuk ke dalam rongga yang terbuka kemudian terjepit dan tidak bisa keluar lagi.
Di fase ini, meskipun benjolan sudah lebih menetap tapi belum ada tanda-tanda
perubahan klinis pada anak.

3.Incarcerata :
benjolan sudah semakin menetap karena sudah terjadi sumbatan pada saluran
makanan sudah terjadi di bagian tersebut. Tak hanya benjolan,keadaan klinis pun
mulai berubah dengan munculnya mual, muntah, perut kembung, tidak bisa buang
air besar, dan tidak mau makan.

4.Strangulata :
ini adalah tingkatan hernia yang paling parah karena pembuluh darah sudah
terjepit. Selain benjolan dan gejala klinis padatingkatan incarcerata, gejala lain
juga muncul, seperti demam dan dehidrasi. Bila terus didiamkan lama-lama
pembuluh darah di daerah tersebut akan mati dan akan terjadi penimbunan racun
yang kemudian akan menyebar ke pembuluh darah. Sebagai akibatnya, akan
terjadi sepsis yaitu beredarnya kuman dan toxin di dalam darah yang dapat
mengancam nyawa. Sangat mungkin tidak akan bisa tenang karena merasakan
nyeri yang luar biasa.

C. Mani f e s t as i Kl i ni s

Keluhan yang dirasakan dapat dari yang ringan hingga yang berat. Karena pada
dasarnya hernia merupakan isi rongga perut yang keluar melalui suatu celahdi
dinding perut, keluhan berat yang timbul disebabkan karena terjepitnya isi
peruttersebut pada celah yang dilaluinya (yang dikenla sebagai strangulasi). Jika
masih ringan, penonjolan yang ada dapat hilang timbul. Benjolan yang ada
tidak dirasakan nyeri atau hanya sedikit nyeri dan timbul jika kita mengedan,
batuk,atau mengangkat beban berat. Biasanya tonjolan dapat hilang jika kita
beristirahat.Jika pada benjolan yang ada dirasakan nyeri hebat, maka perlu
dipikirkan adanya penjepitan isi perut. Biasanya jenis hernia inguinalis yang
lateralis yang lebih memberikan keluhan nyeri hebat dibandingkan jenis hernia
inguinalis yang medialis. Terkadang, benjolan yang ada masih dapat dimasukkan
kembali kedalam rongga perut dengan tangan kita sendiri, yang berarti
menandakan bahwa penjepitan yang terjadi belum terlalu parah. Namun, jika
penjepitan yang terjadi sudah parah, benjolan tidak dapat dimasukkan kembali,
dan nyeri yang dirasakansangatlah hebat. Nyeri dapat disertai mual dan muntah.
Hal ini dapat terjadi jikasudah terjadi kematian jaringan isi perut yang terjepit
tadi. hernia strangulatamerupakan suatu keadaan yang gawat, jadi perlu segera
dibawa ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.
D. Macam-macam hernia berdasarkan letaknya
Hernia Ingunalis
Terletak di pelipatan paha. Paling banyak terjadi (sekitar 75%) pada
berbagaihernia yang melibatkan rongga perut (abdomen). Sebagian besar dialami
oleh priaketimbang wanita.Terjadi karena konginetal akibat adanya kelainan pada
saluran inguinal. Dapat pula terjadi karena didapat (aquired) akibat (a) lemahnya
jaringan penyanggasaluran inguinal dan (b) peningkatan tekanan rongga perut
yang berkepanjangan.Hernia inguinalis bisa timbul di bagian samping pelipatan
paha (hernia inguinalislateralis), di bagian tengah (hernia inguinalis medialis).
adapun hernia inguinalisyang menonjol di kantong buah zakar disebut dengan
hernia scrotalis.
Hernia Femoralis
Berupa benjolan di lipat paha melalui anulus femoralis.Selanjutnya isi hernia
masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan
pembuluh darah balik paha (vena femoralis) sepanjang sekitar 2 cm dan keluar
pada fosa ovalis di lipat paha.

Hernia Umbilicalis
Merupakan kelainan kongenital. Henia Umbilicalis adalah penonjolan
yang mengandung isi rongga perut yang masuk melalui cincin umbilikus (pusar)
akibat peninggian tekanan intra abdomen. Pusar nampak menojol saat bayi
menangis, batuk, tertawa,mengejan. Hernia ini biasanya akan regresi spontan
dalam 6 bulan sampai 1tahun, bila cincin hernia < 2 cm. Bila ukurannya
lebih dari 2 cm, perlu tindakanoperasi
Hernia Hiatal
adalah penonjolan dari suatu bagian lambungmelalui diafragma (sekat rongga
dada), dari posisinya yangnormal di dalam perut. Diafragma adalah lembaran otot
yangdigunakan untuk bernafas, yang merupakan pembatas antara
rongga dada danrongga perut. Hernia hiatal sering terjadi, terutama pada usia
diatas 50 tahun.Akibat dari kelainan ini bisa terjadi regurgitasi asam
lambung.Pada anak-anak, hernia hiatal biasanya merupakan suatu
cacat bawaan. Hernia hiatal pada bayi biasanya disertai dengan refluks
gastroesofageal (muntah,tersedak).
HNP( Hernia Nukleus Pulposus )
Hernia nukleus pulposus, yaitu saraf tulang belakang terjepit diantara kedua
ruas tulang belakang sehingga menyebabkan selain nyeri pinggang yang luar
biasa. Tak jarang disertai rasa kesemutan yang menjalar ke tungkai sampai
ke kaki. Seringkali penderita mengeluh nyeri hebat di pinggang hingga sulit
duduk dan berdiri. HNP da pa t t e r j a di ka r e na ge r a k a n me n da da k
da n bi s a pul a ka r e na a kt i f i t a s ya n g berkepanjangan dengan posisi
tubuh yang tidak benar. Faktor resiko lain sebagai pe mi c u t i mbul n ya HNP
di a nt a r a n ya : obe s i t a s ( be r a t ba da n ya n g be r l e bi h a n) , poisisi
postur tubuh yang tidak benar dan gaya hidup yang santai (malas
bergerak)HNP terbanyak (sekitar90%) terjadi di tulang belakang daerah
Lumbal 4-5 danLumbo-sacral (L5-S1: perbatasan antara tulang Lumbal bagian
bawah dan tulangekor bagian atas)
jenis-jenis Hernia yang lain, diantaranya: Hernia Vaginalis, Hernia Diafragmatika,
Hernia Epigastrika.

E . P a t o f i s i o l o g i
Defek pada dinding otot mungkin kongenital karena melemahkan
jaringanatau ruang luas pada ligamen inguinal atau dapat disebabkan olehtrauma.
Tekanan intra abdominal paling umum meningkat sebagai akibat dari
kehamilanatau kegemukan. Mengangkat berat juga menyebabkan peningkatan
tekanan,seperti pada batuk dan cidera traumatik karena tekanan tumpul. Bila dua
darifaktor ini ada bersama dengan kelemahan otot, individu akan mengalami
hernia.Hernia inguinalis indirek, hernia ini terjadi melalui cincin inguinal
danmelewati korda spermatikus melalui kanalis inguinalis. Ini umumya terjadi
pada pria dari pada wanita.Insidennya tinggi pada bayi dan anak kecil. Hernia ini
dapat menjadi sangat besar dan sering turun ke skrotum.Hernia inguinalis direk,
hernia ini melewati dinding abdomen di areakelemahan otot, tidak melalui kanal
seperti pada hernia inguinalis dan femoralisi ndirek. Ini lebih umum pada lansia.
Hernia inguinalis direk secara bertahap terjadi pada area yang lemah ini karena
defisiensi kongenital.Hernia femoralis, hernia femoralis terjadi melalui cincin
femoral dan lebihumum pada wanita dari pada pria. Ini mulai sebagai
penyumbat lemak di kanalis femoralis yang membesar dan secara
bert ahap menarik peritonium dan hampir tidak dapat dihindari kandung
kemih masuk ke dalam kantung. Ada insiden yangtinggi dari inkar serata dan
strangulasi dengan tipe hernia ini.
Hernia umbilikalis, hernia umbilikalis pada orang dewasa lebih
umum pada wanita dan karena peningkatan tekanan abdominal. Ini biasanya
terjadi padaklien gemuk dan wanita multipara (Ester, 2002 : 53) Hernia
umbilicalis terjadi karena kegagalan orifisium umbilikal untuk menutup (Nettina,
2001 : 253) Bila tekanan dari cincin hernia (cincin dari jaringan otot yang dilalui
oleh protusi usus) memotong suplai darah ke segmen hernia dari usus,
usus menjaditerstrangulasi. Situasi ini adalah kedaruratan bedah
karena kecuali usus terlepas, usus ini cepat menjadi gangren karena
kekurangan suplai darah (Ester, 2002 : 55).Pembedahan sering dilakukan
terhadap hernia yang besar atau terdapatresiko tinggi untuk terjadi
inkarserasi. Suatu tindakan herniorrhaphy terdiri atas tindakan menjepit
defek di dalam fascia. Akibat dan keadaan post operatif seperti peradangan,
edema dan perdarahan, sering terjadi pembengkakan skrotum.Setelah perbaikan
hernia inguinal indirek. Komplikasi ini sangat menimbulkanrasa nyeri dan
pergerakan apapun akan membuat pasien tidak nyaman, kompres esakan
membantu mengurangi nyeri (Long. 1996 : 246)
Proses vaginalis peritonei
Gagal abliterasi
Sebagian terbuka Terbuka terus
Hidrokel
H. inguinalis
(terjadi jepitan oleh anulus inguinalis)
Gangguan aliran darah
Gangguan pasase segmen
usus yang terjepit
Muntah hijau Nyeri
Abdomen lambung

F. Pathways











G. Tanda dan Gejala
Umumnya penderita menyatakan turun berok, burut atau kelingsir atau
menyatakan adanya benjolan di selakanganya/kemaluan.bnjolan itu bisa
mengecil atau menghilang, dan bila menangis mengejan waktu defekasi/miksi,
mengangkat benda berat akan timbul kembali. Dapat pula ditemukan rasa
nyeri pada benjolan atau gejala muntah dan mual bila telah ada komplikasi.

H. Pengobatan
Pada hernia inguinalis lateralis reponibilis maka dilakukan tindakan bedahefektif
karena ditakutkan terjadi komplikasi.- Pada yang ireponibilis, maka diusahakan
agar isi hernia dapat dimasukkankembali. Pasien istirahat baring dan dipuasakan
atau mendapat diit halus.Dilakukan tekanan yang kontinyu pada benjolan
misalnya dengan bantal pasir. Baik juga dilakukan kompres es untuk mengurangi
pembengkakan.
Lakukan usaha ini berulang-ulang sehingga isi hernia masuk untuk kemudian
dilakukan bedah efektif di kemudian hari atau menjadiinkarserasi. Pada
inkerserasi dan strangulasi maka perlu dilakukan bedah darurat.Tindakan bedah
pada hernia ini disebut herniotomi (memotong hernia dan herniorafi (menjahit
kantong hernia). Pada bedah efektif manalis dibuka, isi hernia
dimasukkan,kantong diikat dan dilakukan bassin plasty untuk
memperkuatdinding belakang kanalis inguinalis.Pada bedah darurat, maka
prinsipnya seperti bedah efektif. Cincin hernia langsung dicari dan dipotong. Usus
dilihat apakah vital/tidak. Bila tidak dikembalikan ke rongga perut dan bila tidak
dilakukan reseksi usus dananastomois end to end.
a. Hernia yang terstrangulasi atau inkarserata dapat secara mekanis berkurang.
Suatu penokong dapat digunakan untuk mempertahankan hernia berkurang.
Penyokong ini adalah bantalan yang diikatkan ditempatnyadengan sabuk.
Bantalan ditempatkan di atas hernia setelah herniadikurangi dan dibiarkan
ditempatnya untuk mencegah hernia dankekambuhan. Klien harus secara cermat
memperhatikan kulit di bawah penyokong untuk memanifestasikan kerusakan
(Long, 1996 : 246)
b. Perbaikan hernia dilakukan dengan menggunakan insisi kecil secara langsung
di atas area yang lemah. Usus ini kemudian dikembalikan kerongga perintal,
kantung hernia dibuang dan otot ditutup dengan kencangdi atas area tersebut.
Hernia diregion inguinal biasanya diperbaikan herniasaat ini dilakukan sebagai
prosedur rawat jalan.





KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
Pengkajian pasien Post operatif(Doenges, 1999) meliputi :

Sirkulasi:
Gejala :
riwayat masalah jantung, GJK, edemapulmonal, penyakit vascular perifer, atau
stasisvascular (peningkatan risiko pembentukan trombus).
Integritas ego:
Gejala :
perasaan cemas, takut, marah, apatis ;factor-faktor stress multiple,
misalnya financial,hubungan, gaya hidup.
Tanda :
Tidak dapat istirahat, peningkatan ketegangan/peka rangsang ; stimulasi simpatis.

Makanan / cairan:
Gejala :
insufisiensi pancreas/DM, (predisposisi untuk hipoglikemia/ketoasidosis) ;
malnutrisi (termasukobesitas) ; membrane mukosa yang kering(pembatasan
pemasukkan / periode puasa praoperasi).

Pernapasan
Gejala :
infeksi, kondisi yang kronis/batuk, merokok.

Keamanan:
Gejala :
alergi/sensitive terhadap obat, makanan,plester, dan larutan.
Defisiensi immune(peningkaan risiko infeksisitemik dan penundaan
penyembuhan) ; Munculnya kanker / terapi kankerterbaru ; Riwayat keluarga
tentang hipertermiamalignant/reaksi anestesi ; Riwayat penyakit hepatic (efek dari
detoksifikasi obat-obatan dandapat mengubah koagulasi) ; Riwayat transfuse
darah / reaksi transfuse.
Tanda :
menculnya proses infeksi yang melelahkan ; demam.

Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : pengguanaan antikoagulasi, steroid,antibiotic, antihipertensi,
kardiotonik glokosid,antidisritmia, bronchodilator, diuretic,
dekongestan,analgesic, antiinflamasi, antikonvulsan atau tranquilizer dan juga
obat yang dijual bebas, atauobat-obatan rekreasional. Penggunaan alcohol (risiko
akan kerusakanginjal, yang mempengaruhi koagulasi dan pilihan anastesia, dan
juga potensialbagi penarikan diri pasca operasi).

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan diskontuinitas jaringan
akibat tindakan operasi.
2. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan luka insisi bedah/operasi.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post operasi.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan diskontuinitas jaringan
akibat tindakan operasi.
Tujuan : Nyeri hilang atau berkurang

Kriteria Hasil : - klien mengungkapkan rasa nyeri berkurang
-tanda-tanda vital normal
-pasien tampak tenang dan rileks.



INTERVENSI


RASIONAL

Pantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeri
Anjurkan klien istirahat ditempat tidur

Atur posisi pasien senyaman mungkin

Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam.
Kolaborasi untuk pemberian analgetik.




Mengenal dan memudahkan dalam melakukan
tindakan keperawatan.
Istirahat untuk mengurangi intesitas nyeri
posisi yang tepat mengurangi penekanan dan
mencegah ketegangan otot serta mengurangi
nyeri.
relaksasi mengurangi ketegangan dan membuat
perasaan lebih nyaman
analgetik berguna untuk mengurangi nyeri
sehingga pasien menjadi lebih nyaman.




2. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan luka insisi bedah/operasi.
Tujuan : tidak ada infeksi
Kriteria hasil : -tidak ada tanda-tanda infeksi seperti pus.
- luka bersih tidak lembab dan kotor.
- Tanda-tanda vital normal

INTERVENSI

RASIONAL
Pantau tanda-tanda vital.



Jika ada peningkatan tanda-tanda vital
besarkemungkinan adanya gejala infeksi karena
tubuhberusaha intuk melawan mikroorganisme
asing yang masuk maka terjadi peningkatan tanda


Lakukan perawatan luka dengan teknik
aseptik.
Lakukan perawatan terhadap prosedur
inpasif seperti infus, kateter, drainase luka,
dll
Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi
untuk pemeriksaan darah, seperti Hb
danleukosit.

Kolaborasi untuk pemberian antibiotik.

.


vital.
perawatan luka dengan teknik aseptic mencegah
risiko infeksi.
untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial.

penurunan Hb dan peningkatan jumlahleukosit dari
normal membuktikan adanya tanda-tanda infeksi.
antibiotic mencegah perkembangan
mikroorganisme patogen.







3).Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post operasi.
Tujuan : pasien dapat tidur dengan nyaman
Kriteria hasil :- pasien mengungkapkan kemampuan untuk tidur.
- pasien tidak merasa lelah ketika bangun tidur- kualitas dan kuantitas tidur
normal.







INTERVENSI


RASIONAL

berikan kesempatan untuk beristirahat /
tidursejenak, anjurkan latihan pada siang hari,
turunkanaktivitas mental / fisik pada sore hari.

Hindari penggunaan Pengikatan secara terus
menerus

Evaluasi tingkat stress orientasi sesuai
perkembangan hari demi hari.



lengkapi jadwal tidur dan ritoal secara
teratur.Katakan pada pasien bahwa saat ini
adalah waktu untuk tidur.



Berikan makanan kecil sore hari, susu hangat,
mandi dan masase punggung
Turunkan jumlah minum pada sore hari.
Lakukan berkemih sebelum tidur.

Kolaborasi
berikan obat sesuai indikasi : Antidepresi,
sepertiamitriptilin (Elavil); deksepin (Senequan)

Karena aktivitas fisik dan mental yang lama
mengakibatkan kelelahan yang dapat
mengakibatkan kebingungan, aktivitas yang
terprogram tanpa stimulasi berlebihan yang
meningkatkan waktu tidur
Risiko gangguan sensori, meningkatkan agitasi
dan menghambat waktu istirahat.
Peningkatan kebingungan, disorientasi dan
tingkah laku yang tidak kooperatif
(sindromsundowner) dapat melanggar pola tidur
yang mencapai tidur pulas.
Pengatan bahwa saatnya tidur dan
mempertahankan kestabilan
lingkungan.Catatan :Penundaan waktu tidur
mungkin di indikasikan untuk memungkin pasien
membuang kelebihan energi dan memfasilitas
tidur.
Meningkatkan relaksasi dengan perasan
mengantuk

Menurunkan kebutuhan akan bangun untuk
pergi kekamar mandi/berkemih selama malam
hari.


Mungkin efektif dalam menangani
dantrasolon (Desyrel).





Koral hidrat; oksazepam (Serax); triazolam
(Halcion).



Hindari penggunaan difenhidramin
(Benadry1).


Pseudodimensia atau depresi, meningkatkan
kemampuan untuk tidur, tetapi anti kolinergik
dapat mencetuskan dan memperburuk kognitif
dalam efeksamping tertentu (seperti hipotensi
ortostatik) yang membatasi manfaat yang
maksimal.
Gunakan dengan hemat, hipnotik dosis rendah
mungkin efektif dalam mengatasi insomnia atau
sindrom sundowner.

Bila digunakan untuk tidur, obat ini sekarang
dikontraindikasikan karena obat ini
mempengaruhi produksi asetilkon yang sudah
dihambat dalam otak pasien dengan DAT ini.


4).Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
Tujuan : klien dapat melakukan aktivitas ringan atau total.
Kriteria hasil :-perilaku menampakan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan diri.
-pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa
dibantu.
-Koordinasi otot, tulang dan anggota gerak lainya baik.

INTERVENSI


RASIONAL
Rencanakan periode istirahat yang cukup.


Berikan latihan aktivitas secara bertahap.
mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan,dan
energi terkumpul dapat digunakan untuk
aktivitas seperlunya secar optimal.
tahapan-tahapan yang diberikan membantu



Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
sesuai kebutuhan.

Setelah latihan dan aktivitas kaji respons
pasien

proses aktivitas secara perlahan dengan
menghemattenaga namun tujuan yang tepat,
mobilisasi dini.
mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan
pasien pulih kembali.


menjaga kemungkinan adanya respons
abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan


DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E. Doenges. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian pasien, ed. 3. EGC, Jakarta.Diambil dari
http:// andisetiadi.blogspot.com/2008/03/hernia asuhan keperawatan

- Kapita Selekta Kedokteran. Edisi II. Medica Aesculaplus FK UI.1998.-
Keperawatan Medikal Bedah.
Swearingen. Edisi II. EGC. 2001
. -Keperawatan Medikal Bedah. Charlene J. Reeves, Bayle Roux,Robin Lockhart.
Penerjemah Joko Setyono. Penerbit Salemba Media. Edisi I.2002
.-Brunner & Suddarth, 2002, Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8Vol. 1, EGC,
Jakarta.
-Barbara C. Lag, 1996, Keperawatan Medikal Bedah Bagian I dan3, Yayasan
TAPK Pengajaraan, Bandung.
- Mans j oe r , Ar i f dkk. , 2001, Kapi t a Sel ekt a Ke dokt e r an Edi s i
3 J i l i dI, Medica Aesculapius FKUI, Jakarta
.-R. Syamsuhidayat & Wim de Jong, 2001, Buku Ajar Ilmu BedahEdisi Revisi,
EGC, Jakarta

LAPORAN PENDAHULUAN
POST HERNIOGRAFI HERNIA FEMORALIS DEXTRA INKARSERATA
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah KMB II







Disusun Oleh :
Puspa Pertiwi
P17320111013
Tingkat 2A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES R.I BANDUNG
JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
Jl. Dr. Otten No.32
2012

Anda mungkin juga menyukai