Anda di halaman 1dari 11

Blefaritis adalah radang pada kelopak mata, sering mengenai bagian kelopak mata dan tepi

kelopak mata. Pada beberapa kasus disertai tukak atau tidak pada tepi kelopak mata, biasanya
melibatkan folikel dan kelenjar rambut.
Blefaritis adalah inflamasi kronik batas kelopak mata. Dapat disebabkan yang paling umum
oleh seborea (nonulseratif), atau infeksi stapilokokus (ulseratif), atau keduanya. (Keperawatan
Medikal Bedah ol.!).
". #pidemiologi
Pada $% dari total jumlah penyakit mata yang dilaporkan pada rumah sakit (sekitar "&$%
berasal dari konsultasi pasien yang punya kaitan dengan penyakit mata). 'nsidensi blefaritis
menurut ()* + Blefaritis staphylo,o,,al sering terjadi pada wanita pada usia rata&rata -" tahun
dan biasanya disertai dengan mata kering pada $.% kasus, blefaritis seboroik umumnya terjadi
pada pria dan wanita pada rata&rata usia $. tahun dan disertai mata kering pada !!% kasus,
sedangkan pada blefaritis meibom juga umum terjadi pada pria dan wanita pada usia rata&rata $.
tahun, dan disertai syndrom mata kering sekitar ".&-.%.
!. #tiologi
Berdasarkan penyebabnya blefaritis dapat dibagi menjadi " yaitu+
a. Blefaritis /lseratif
Penyebabnya adalah staphylo,o,,us aureus, staphylo,o,,us epidermidis.
b. Blefaritis 0on&/lseratif
Penyebabnya adalah kelainan metabolisme dan jamur pitirusponem oale.
1e,ara umum +
a. 'nfeksi2alergi yang biasanya berjalan kronik2akibat disfungsi kelenjar meibom.
3ontoh + Debu, asap, bahan kimia, iritatif2bahan kosmetik.
b. 'nfeksi bakteri stafilokok, strepto,o,,us alpha2beta hemolyti,us, pnemokok,
psedomonas, demode4 folli,ulorum, hingga pityrosporum oale.
,. 'nfeksi oleh irus disebabkan herpes 5oster, herpes simple4, aksinia dan sebagainya.
d. 6amur dapat menyebabkan superfisial (sistemik).
-. 7aktor predisposisi
1ebenarnya yang mempengaruhi untuk terjadinya blefaritis, khususnya 1taphylo,o,,us 8ureus,
1taphylo,o,,us epidermidis, ada faktor lainnya yaitu +
- Kesehatan yang buruk
- Malnutrisi
- )ygiene yang buruk
$. pathway
D*(09*8D
:. Klasifikasi
a. Blefaritis /lseratif
Blefaritis ulseratif adalah infeksi yang terjadi pada kelopak mata. Penyebabnya
1taphylo,o,,us aureus atau staphylo,o,,us epidermidis. Pada kasus ini bulu mata rontok dan
tidak dapat diganti oleh yang baru karena ada destruksi folikel rambut. Pada pangkal rambut
terdapat sisik kering (krusta) berwarna kuning pada bulu mata. 6ika sisik dilepas tampak ulkus&
ulkus ke,il di tepian palpebra. Palpebra merah. 8pabila menetap akan menyebabkan distorsi
permanen dari folikel&folikel rambut dan akhirnya akan terjadi pertumbuhan bulu mata yang
mengarah ke dalam atau kearah bola mata (trikiasis) yang akan menyebabkan ulserasi kornea.
'nfeksi ini juga dapat timbul karena kesehatan atau kebersihan yang buruk dan malnutrisi.

b. Blefaritis 1eboreik
Blefaritis seboreik adalah inflamasi kelenjar kulit di daerah bulu mata atau kelenjar bulu
mata. Penyebabnya adalah kelainan metabolisme dan jamur pitirusporum oale. Pada kasus ini
bulu mata ,epat jatuh tetapi dapat diganti yang baru karena tidak ada destruksi folikel rambut.
Pada pangkal bulu mata tidak tampak krusta tetapi didapatkan skuama, tidak terjadi ulserasi dan
tepian palpebra tidak begitu merah . 1eborea2 ketombe di kepala, alis, mata atau telinga
seringkali menyertai blefaritis seboreik . Kodisi dapat diperberat dengan menggosok atau
mengu,ek palpebra.

;. <ejala Klinis
a. Blefaritis /lseratif+
- Pada kasus blefaritis ini bulu mata rontok dan tidak dapat diganti oleh yang baru sehingga
menyebabkan pasien fotofobi.
- 'ritasi, rasa terbakar dan gatal pada tepi kelopak mata
- Pada pangkal rambut terdapat sisik kering (krusta) berwarna kuning pada bulu mata. 6ika sisik
dilepas tampak ulkus&ulkus ke,il di tepian palpebra
- Palpebra merah.
- =erjadi pertumbuhan bulu mata yang mengarah ke dalam atau kearah bola mata (trikiasis) yang
akan menyebabkan ulserasi kornea.
b. Blefaritis 1eboreik
- Bulu mata ,epat rontok tetapi masih dapat diganti dengan yang baru
- 'ritasi, rasa terbakar dan gatal pada tepi kelopak mata
- =idak ditemukan krusta tetapi terdapat skuama pada pangkal bulu mata, kepala, alis, telinga
- =idak terjadi ulserasi
- =epian palpebra tidak begitu merah
>. Pemeriksaan fisik
Difokuskan pada pemeriksaan kelopak mata
'nspeksi +
- Pada kasus blefaritis ini diinspeksi bulu mata rontok sehingga menyebabkan pasien fotofobi
- Pada pangkal rambut terdapat sisik kering (krusta) berwarna kuning pada bulu mata atau
terdapat skuama.
- 6ika sisik dilepas tampak ulkus&ulkus ke,il di tepian palpebra
- Palpebra merah atau tidak terlalu merah.
- =erjadi pertumbuhan bulu mata yang mengarah ke dalam atau kearah bola mata (trikiasis) yang
akan menyebabkan ulserasi kornea.
Palpasi+
- =erdapat penebalan palpebra, nyeri tekan daerah palpebra (kelopak mata)
?. Pemeriksaan penunjang
Dilakukan pemeriksaan mikrobiologi untuk mengetahui penyebabnya+
a. /ji 9aboratorium
b. @adiografi
& 7luores,ein 8ngiografi
& 3omputed =omografi
& Pemeriksaan dengan slit lamp
A.. Prognosis
Bisa menyebabkan komplikasi dan terjadi kekambuhan. 0amun, blefaritis tidak
menyebabkan kerusakan pandangan dan penglihatan.
AA. Penatalaksanaan
Pengobatan tergantung dari jenis blefaritisnya, namun kun,i dari semua jenis blefaritis
adalah menjaga kebersihan kelopak mata dan menghindarkan dari kerak. 1angat dianjurkan
untuk mengurangi dan menghentikan penggunaan bedak atau kosmetik saat dalam penyembuhan
blefaritis, karena jika kosmetik tetap digunakan maka akan sulit untuk menjaga kelopak mata
tetap bersih.
=erapi meliputi pembersihan se,ara ,ermat setiap hari batas tepi kelopak mata (palpebra)
menggunakan aplikator berujung kapas, shampo noniritatif seperti shampoo bayi tidak pedih
dimata, air dan gosokan lembut. Dapat diberikan kompres air hangat pada kedua mata.
Menggunakan teknik asepti,, pasien atau perawat mengangkat krusta dengan waslap dan
memberikan antibiotika dan steroid topi,al untuk kasus yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
A". Komplikasi
a. 1yndrome mata kering
8dalah komplikasi yang paling sering terjadi pada blefaritis. 1yndrome mata kering
(keratokonjungtiis si,a) adalah kondisi dimana mata pasien tidak bisa memproduksi air mata
yang ,ukup, atau air mata menguap terlalu ,epat. 'ni bisa menyebabkan mata kekurangan air dan
menjadi meradang. 1yndrome ini dapat terjadi karena dipengaruhi gejala blefaritis, dermatitis
seboroik, dan dermatitis rosea, namun dapat juga disebabkan karena kualitas air mata yang
kurang baik.
<ejalanya ditandai dengan nyeri atau kering, sekitar mata, dan ada yang mengganjal di
dalam mata dengan penglihatan yang buram. 1emua gejala tersebut dapat dihilangkan dengan
menggunakan obat tetes mata yang mengandung ,airan yang dibuat untuk bisa menggantikan air
mata.
b. Konjungtiitis
8dalah peradangan pada mata. 'ni terjadi ketika ada bakteri didalam kelopak mata. Kondisi
ini menyebabkan efek buruk pada penglihatan. Pada banyak kasus konjungtiitis akan hilang
setelah dua atau tiga minggu tanpa perlu pengobatan. 8ntibiotik berupa obat tetes mata
disarankan untuk mengurangi gejala, atau untuk menghindari infeksi berulang. 8kan tetapi, pada
beberapa kasus masih didapatkan bahwa penggunaan antibiotik tetes tidak lebih ,epat
memperbaiki kondisi dibanding dengan menunggu sampai kondisi itu kembali lagi tanpa
pengobatan apapun.
,. Kista meibom
8dalah pembengkakan yang terjadi pada kelopak mata. 'ni bisa terjadi ketika salah satu
kelenjar meibom meradang da menyebabkan blefaritis. Kista umumnya tapa rasa sakit, ke,uali
jika disertai dengan infeksi, yang memerlukan antibiotik. Penggunaan kompres hangat untuk
kista bisa membuat kista menge,il, akan tetapi kista itu sering menghilang dengan sendirinya.
6ika kista tetap ada, ini dapat dihilangkan dengan bedah sederhana dengan anastesi lokal.
d. Bintil pada kelopak mata
Bintil pada kelopak mata ini merupakan benjolan yang nyeri yang terbentuk di luar kelopak
mata. 'ni disebabkan karena infeksi bakteri pada folikel bulu mata (yang berlokasi di dasar bulu
mata). Pada kasus ringan bisa disembuhkan dengan kompres hangat pada daerah sekitar bintil.
0amun, pada kasus yang berat perlu diberikan antibiotik salep dan tablet.
B. K*01#P D818@ 81/)80 K#P#@8(8=80
A. Pengkajian
a. Data 1ubjektif
& Pasien mengeluh ada rasa terbakar dan gatal pada tepi kelopak mata yang mengalami iritasi
& 0yeri (ringan sampai berat) pada kelopak mata
& 9akrimasi (mata selalu berair)
& 1ensitif terhadap ,ahaya (fotofobia)
& <elisah akibat gatal&gatal2nyeri
& Penderita merasa ada sesuatu di matanya
& Malu dan kurang per,aya diri akibat efek dari penyakitnya (bulu mata rotok dan tidak terganti)
& Pandangan mata kabur
b. Data objektif
& Kemerahan pada palpebra
& Kelopak mata dapat menjadi rapat ketika tidur
& Pada kelopak mata terdapat ulkus ke,il&ke,il di tepian palpebra
& Bulu mata rontok
& 'ritasi pada tepi kelopak mata
& Pada pangkal bulu mata terdapat sisik kering (krusta) berwarna kuning atau terdapat skuama
& =erjadi pertumbuhan bulu mata yang mengarah ke dalam atau kearah bola mata (trikiasis) yang
akan menyebabkan ulserasi kornea.
& 9akrimasi
". Diagnosa keperawatan yang mungkin mun,ul
a. <angguan rasa nyaman (0yeri) b.d agen injuri biologis (iritasi dan fotofobia sekunder akibat
peradangan di margo papebra ) d2d rasa terbakar dan gatal pada palpebra, sensitie terhadap
,ahaya.
b. Kerusakan integritas kulit b.d proses inflamasi kelenjar kulit di daerah bulu mata
d2d pelepasan lapisan tanduk di kulit dan di daerah bulu mata, ulkus ke,il di tepian palpebra.
,. <angguan ,itra tubuh b.d perubahan kondisi fisik + bulu mata rontok dan tidak diganti dg yang
baru, adanya krusta berwarna kuning , adanya skuama pada palpebra d2d klien malu tidak
per,aya diri
d. 8nsietas b.d penyakit yang diderita d2d klien tampak ,emas dan selalu bertanya tentang
penyakitnya
e. Kurang pengetahuan (tentang penyakit dan penatalaksanaannya) yang b.d kurang paparan
informasi d2d pasien tidak mengerti kondisinya, menggosok&gosok mata

3. Intervensi Keperawatan
NO Dx. Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
A. <angguan rasa nyaman (nyeri)
b.d agen injuri biologis (iritasi
dan fotofobia sekunder akibat
peradangan di margo papebra )
1etelah dilakukan tindakan
keperawatan selama !4"- jam
diharapkan nyeri dapat
ditoleransi
Dengan K) klien+
Melaporkan nyeri berkurang
se,ara erbal
1kala nyeri menurun (skala
nyeri .&- pada skala nyeri .&A. )
Mampu beristirahat
*bserasi karakteristik nyeri klien
(PB@1=)
Kompres daerah mata dengan air
hangat
Berikan dan ajarkan klien teknik
relaksasi atau teknik distraksi
Kolaborasi pemberian analgetik

memudahan interensi selanjutnya
Kompres menggunakan air hangat
dapat mengurangi rasa nyeri
=eknik relaksasi akan membantu
mengurangi nyeri yang dirasakan klien
dan teknik distraksi akan membantu
mengalihkan perhatian sehingga nyeri
berkurang.
8nalgetik dapat menghilangkan nyeri
". Kerusakan integritas kulit b.d
proses inflamasi kelenjar kulit di
daerah bulu mata
1etelah dilakukan tindakan
keperawatan selama !4"- jam
diharapkan terjadi perbaikan
integritas kulit2 penyembuhan
luka dengan K)+
1kuama2sisik berkurang
<atal berkurang sampai hilang
Kondisi ulkus membaik
Bersihkan daerah palpebra se,ara
teratur dan setiap hari
<unakan teknik asepti,, pasien atau
perawat mengangkat krusta, skuama
Kompres tepi kelopak mata dengan
air hangat ! kali atau sesuai
kebutuhan
Kolaborasi pemberian antibiotika
dan steroid topi,al untuk kasus yang
disebabkan oleh infeksi bakteri.
Pembersihan se,ara ,ermat setiap hari
akan menjaga kebersihan palpebra
sehingga luka ,epat sembuh
=eknik asepti, akan men,egah iritasi
yang lebih berat2 kontak dengan
bakteri.
Kompres membersihkan tepi kelopak
mata dari krusta 2skuama
Men,egah terjadinya infeksi lebih
lanjut dan mengurangi peradangan
!. <angguan ,itra tubuh b.d
perubahan kondisi fisik + bulu
mata rontok dan tidak diganti dg
yang baru, adanya krusta
berwarna kuning, adanya skuama
pada palpebra
1etelah dilakukan tindakan
keperawatan selama !4"- jam
diharapkan pasien tidak merasa
malu dan dapat menyesuaikan
diri dengan keadaan fisiknya
dengan K)+
Menunjukkan penerimaan
terhadap kondisi diri
1e,ara aktif berpartisipasi dalam
program terapi
6alin hubungan terapeutik antara
perawat dengan pasien
Dorong pasien untuk
mengekspresikan perasaan
'dentifikasi masalah peran pasien
saat ini
Dorong pasien untuk mengargai
hidup sendiri dengan ,ara lebih sehat
dengan membuat keputusan sendiri
dan menerima diri sebagai diri
sendiri saat ini.
Dengan hubungan terapiutik, pasien
akan merasa dihargai dan lebih
terbuka
Dengan ber,erita akan dapat
mengurangi beban perasaan klien.
/ntuk mengetahui permasalahan klien.
Membantu meningkatkan rasa per,aya
diri klien
-. 8nsietas b.d penyakit yang
diderita
1etelah dilakukan tindakan
keperawatan selama "4"- jam
diharapkan ansietas klien
berkurang dan dapat beradaptasi
terhadap penyakitnya dengan
K)+
Melaporkan ,emas berkurang
sampai hilang
Melaporkan pengetahuan yang
,ukup terhadap penyakitnya
Klien menerima penyakit yang
dialami
A. *bserasi tingkah laku yang
menunjukkan tingkat ansietas
". =inggal bersama pasien,
mempertahankan sikap yang tenang.
Mengakui atau menjawab
kekhawatirannya
!. Berikan informasi yang akurat dan
8nsietas ringan dapat ditunjukkan
dengan peka rangsang dan insomnia.
8nsietas berat yang berkembang
kedalam keadaan panik dapat
menimbulkan perasaan teran,am,
ketidakmampuan untuk berbi,ara dan
bergerak.
Menegaskan pada pasien atau orang
terdekat bahwa walaupun perasaan
pasien diluar kontrol lingkungannya
tetap aman
Memberikan informasi yang akurat
yang dapat menurunkan kesalahan
jujur tentang penyakitnya dan beri
tahu bahwa pengawasan dan
pengobatan dapat men,egah
gangguan penglihatan
-. Dorong klien untuk mengakui
masalah dan mengekspresikan
perasaannya.
interpretasi yang dapat berperan pada
reaksi ansietas

mengekspresikan perasaanya klien
akan merasa lebih tenang
$. Kurang pengetahuan (tentang
penyakit dan
penatalaksanaannya) yang b.d
kurang paparan informasi
1etelah dilakukan tindakan
keperawatan selama "4"- jam
diharapkan klien mendapat
informasi yang ,ukup tentang
penyakit dan penatalaksanaan
penyakitnya dengan K)+
Mengetahui dan mampu
menyebutkan kembali tindakan
yang harus dilakukan untuk
meningkatkan keadaan umum
=ekankan dan beri tahu klien tetang
penting nya perbaikan keadaan
umum, meliputi kebersihan
perorangan terutama mata dan
peningkatan gi5i.
8njurkan klien untuk tidak
mengerjakan pekerjaan dekat terlalu
lama atau mengu,ek mata.
8njurkan klien untuk tidak merokok.
Beri tahu klien bahwa pengobatan
harus dilakukan se,ara teratur dan
tuntas.

penurunan status kesehatan dan
malnutrisi.
8komodasi mata yang berlebihan akan
memperberat kondisi penyakitnya dan
mengu,ek mata akan memperberat
keadaan blefaritis
Pemajanan asap pada mata akan
memperhebat iritasi pada mata.
Pengobatan yang tidak memadai akan
membuat blefaritis dan menjadi
menahun serta menimbulkan berbagai
ma,am komplikasi dan kerusakan
kornea karena timbulnya trikiasis
4. Implementasi
'mplementasi sesuai dengan interensi
5. Evaluasi
D4. A 0yeri klien dapat ditoleransi
& Klien melaporkan nyeri berkurang se,ara erbal
& 1kala nyeri menurun (skala nyeri .&- pada skala nyeri A&A. )
& Klien mampu beristirahat
D4. " =erjadi perbaikan integritas kulit2 penyembuhan luka
& 1kuama2sisik berkurang
& <atal berkurang sampai hilang
& Kondisi ulkus membaik
D4. ! Pasien tidak merasa malu dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan fisiknya
& Menunjukkan penerimaan terhadap kondisi diri
& 1e,ara aktif berpartisipasi dalam program terapi
D4. - 8nsietas klien berkurang dan dapat beradaptasi terhadap penyakitnya
- Melaporkan ,emas berkurang sampai hilang
& Melaporkan pengetahuan yang ,ukup terhadap penyakitnya
& Klien menerima penyakit yang dialami
D4.$ Klien mendapat informasi yang ,ukup tentang penyakit dan penatalaksanaan penyakitnya
& Mengetahui dan mampu menyebutkan kembali tindakan yang harus dilakukan untuk
meningkatkan keadaan umum.
D87=8@ P/1=8K8
'stiComah, dkk. "..-. 8suhan Keperawatan Pada Klien Dengan <angguan Mata. #<3D 6akarta.
Brunner E 1uddarth. "..". Keperawatan Medikal Bedah. #<3 + 6akarta
3arpenito, 9ynda 6uall. A??>. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, edisi 6. 6akarta+ Penerbit buku
kedokteran, #<3

Anda mungkin juga menyukai

  • Surat Undangan Seminar Maternitas
    Surat Undangan Seminar Maternitas
    Dokumen1 halaman
    Surat Undangan Seminar Maternitas
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Intervensi Irb
    Intervensi Irb
    Dokumen10 halaman
    Intervensi Irb
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Leaflet HT
    Leaflet HT
    Dokumen2 halaman
    Leaflet HT
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • LK Eros Kejang Demam
    LK Eros Kejang Demam
    Dokumen36 halaman
    LK Eros Kejang Demam
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Dokumen3 halaman
    Analisa Data
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Leaflet HT
    Leaflet HT
    Dokumen2 halaman
    Leaflet HT
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Sap HT
    Sap HT
    Dokumen19 halaman
    Sap HT
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Anfis Endo
    Anfis Endo
    Dokumen9 halaman
    Anfis Endo
    Dany Satyogroho
    Belum ada peringkat
  • Anfis Indera
    Anfis Indera
    Dokumen18 halaman
    Anfis Indera
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Materi Pokjakes
    Materi Pokjakes
    Dokumen7 halaman
    Materi Pokjakes
    Alice Reis
    50% (2)
  • Format Pengkajian Maternitas Post Partum
    Format Pengkajian Maternitas Post Partum
    Dokumen4 halaman
    Format Pengkajian Maternitas Post Partum
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Anfis Nafas
    Anfis Nafas
    Dokumen3 halaman
    Anfis Nafas
    Agung Santoso
    Belum ada peringkat
  • Pathway Otitis Media
    Pathway Otitis Media
    Dokumen1 halaman
    Pathway Otitis Media
    Donny Hartawinata
    100% (6)
  • Leaflet Marah
    Leaflet Marah
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Marah
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Implementasi PK
    Implementasi PK
    Dokumen1 halaman
    Implementasi PK
    Syaiful Arief
    Belum ada peringkat
  • Askep PK
    Askep PK
    Dokumen10 halaman
    Askep PK
    Syaiful Arief
    Belum ada peringkat
  • SP Halusinasi
    SP Halusinasi
    Dokumen4 halaman
    SP Halusinasi
    Efendi Ardianto Vrij
    Belum ada peringkat
  • SP Halusinasi
    SP Halusinasi
    Dokumen4 halaman
    SP Halusinasi
    Efendi Ardianto Vrij
    Belum ada peringkat
  • Renpra PK
    Renpra PK
    Dokumen7 halaman
    Renpra PK
    Syaiful Arief
    Belum ada peringkat
  • LP Waham Resume
    LP Waham Resume
    Dokumen17 halaman
    LP Waham Resume
    Syaiful Arief
    Belum ada peringkat
  • SP PK
    SP PK
    Dokumen4 halaman
    SP PK
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Pre Plan Pendkes PK
    Pre Plan Pendkes PK
    Dokumen8 halaman
    Pre Plan Pendkes PK
    Syaiful Arief
    Belum ada peringkat
  • Drop Dead
    Drop Dead
    Dokumen2 halaman
    Drop Dead
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Sak Sop
    Sak Sop
    Dokumen13 halaman
    Sak Sop
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Konflik Lalu Tanjung
    Manajemen Konflik Lalu Tanjung
    Dokumen7 halaman
    Manajemen Konflik Lalu Tanjung
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Sap Rokok
    Sap Rokok
    Dokumen9 halaman
    Sap Rokok
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Serial Killer 2
    Serial Killer 2
    Dokumen9 halaman
    Serial Killer 2
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Serial Killer 2
    Serial Killer 2
    Dokumen9 halaman
    Serial Killer 2
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Serial Killer 1
    Serial Killer 1
    Dokumen18 halaman
    Serial Killer 1
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat
  • Serial Killer
    Serial Killer
    Dokumen18 halaman
    Serial Killer
    Pandi Rocketrockfriend
    Belum ada peringkat