Anda di halaman 1dari 7

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

Dilla Arta Febriyani Page 1


111.110.034
Plug 1
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil
perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun
organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian
mengalami pembatuan ( Pettjohn, 1975 ) . Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan
tersebar sangat luas dengan ketebalan antara beberapa centimeter sampai beberapa kilometer.
Juga ukuran butirnya dari sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting
lagi yang termasuk kedalam batuan sedimen. Dibanding dengan batuan beku, batuan sedimen
hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari seluruh
batuan batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung adalah 80%,
batupasir 5% dan batu gamping kira kira 80%.
Batuan sedimen terbentuk dari batuan-batuan yang telah ada sebelumnya oleh
kekuatan-kekuatan yaitu pelapukan, gaya-gaya air, pengikisan-pengikisan angina angin serta
proses litifikasi, diagenesis, dan transportasi, maka batuan ini terendapkan di tempat-tempat
yang relatif lebih rendah letaknya, misalnya: di laut, samudera, ataupun danau-danau. Mula-
mula sediment merupakan batuan-batuan lunak,akan tetapi karena proses diagnosi sehingga
batuan-batuan lunak tadi akan menjadi keras.
Proses diagnesis adalah proses yang menyebabkan perubahan pada sediment selama
terpendamkan dan terlitifikasikan, sedangkan litifikasi adalah proses perubahan material
sediment menjadi batuan sediment yang kompak. Proses diagnesis ini dapat merupakan
kompaksi yaitu pemadatan karena tekanan lapisan di atas atau proses sedimentasi yaitu
perekatan bahan-bahan lepas tadi menjadi batuan keras oleh larutan-larutan kimia misalnya
larutan kapur atau silisium. Sebagian batuan sedimen terbentuk di dalam samudera. Bebrapa
zat ini mengendap secara langsung oleh reaksi-reaksi kimia misalnya garam (CaSO4.nH2O).
adapula yang diendapkan dengan pertolongan jasad-jasad, baik tumbuhan maupun hewan.
Batuan endapan yang langsung dibentuk secara kimia ataupun organik mempunyai
satu sifat yang sama yaitu pembentukkan dari larutan-larutan. Disamping sedimen-sedimen di
atas, adapula sejenis batuan sejenis batuan endapan yang sebagian besar mengandung bahan-
bahan tidak larut, misalnya endapan puing pada lereng pegunungan-pegunungan sebagai hasil
penghancuran batuan-batuan yang diserang oleh pelapukan, penyinaran matahari, ataupun
kikisan angin. Selama proses ini terjadilah seleksi yaitu bahan-bahan yang lebih besar dan
berat diendapkan ditempat yang lebih dekat dengan tempat asalnya. Sedangkan yang lebih
kecil/halus dan ringan diendapkan lebih jauh. Setelah mengendap material-material tersebut
Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

Dilla Arta Febriyani Page 2
111.110.034
Plug 1
terjadilah sementasi (perekatan) yang biasanya oleh CaCo3 atau SiO2 dan kompaksi
(pemadatan), sehingga terbentuk batuan sendimen. Puing-puing yang besar pada umumnya
tetap tinggal dan mengendap di tempat terjadinya pelapukan. Pembentukan sendimen di
tempat asal atau di sekitar tempat terjadinya pelapukan disebut eluvium, sedangkan
pembentukan sendimen yang terjadi di tempat yang jauh dari asal batuan induknya di sebut
alluvium. Eluvium menghasilkan endapan atau sendimen eluvial contohnya breksi.
Sedangkan alluvium menghasilkan endapan alluvial contohnya konglomerat, batupasir,
batulempung, dan lain-lain. Bagian-bagian yang larut biasanya hanya dapat menjadi batuan
sendimen setelah melalui proses yang pelik,yakni proses kimiawi atau proses organis.
Ciri khas batuan sendimen adalah pelapisannya (membentuk lapisan-lapisan),sehingga batuan
sendimen disebut juga batuan berlapis (strata=lapisan), sifat utama dari batuan sedimen
adalah berlapis-lapisdan pada awalnya diendapkan secara mendatar.
Lapisan-lapisan ini tebalnya berbeda-beda dari beberapa centimeter sampai beberapa
meter. Di dekat muara sungai endapan-endapan itu pada umunya tebal, sedang semakin maju
ke arah laut endapan-endapan ini akan menjadi tipis(membaji) dan akhirnya hilang. Di dekat
pantai, endapan-endapan itu biasanya merupakan butir-butir besar sedangkan ke arah laut kita
temukan butir yang lebih halus lagi.ternyata lapisan-lapisan dalam sedimen itu disebabkan
oleh beda butir batuan yang diendapkan. Biasanya di dekat pantai akan ditemukan batupasir,
lebih ke arah laut batupasir ini berganti dengan batulempung, dan lebih dalam lagi terjadi
pembentukkan batugamping(Katili dan Marks).
Klasifikasi Batuan Sedimen
1. Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan
sedimen dapat digolongkan atas 3 bagain :
a). Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. Contohnya : gosong
pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.
b). Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin.
Contohnya : tanah loss, sand dunes.
c). Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. contohnya
morena, drimlin.

2. Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagi
menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :
Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

Dilla Arta Febriyani Page 3
111.110.034
Plug 1
a). Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping,
dolomit, napal, dan sebagainya.
b). Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya
endapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun
(aeolis), dan sebagainya.
c). Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut,
misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).

3. Penggolongan batuan sedimen yang didasarkan pada cara
pengendapannya, dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :
a). Sedimen Klastis
Kata clastik berasal dari bahas Yunani yaitu klatos yang artinya pecahan. Batuan sendimen
klastika yaitu batuan sendimen yang terdiri dari kelompok batuan. Bahan asal dari batuan
tersebut (frakmen-frakmennya) terlepas dari batuan induknya karena pengaruh dari batuan
mekanis (misalnya benturan, retakan). Frakmen-frakmen yang telah mengendap di suatu
tempat, mengalami sementasi dan kompaksi sehingga terikat satu sama lain,mengeras dan
membentuk batuan baru seperti: konglomerat, breksi, batupasir, batulempung dan lain
sebagainya. Proses sementasi dan kompeksi ini memakan waktu yang lama.
Sebagai bahan pengikat biasanya terdiri dari kapur asam arang (CaCO3), kwarsa (SiO2) atau
limonite (Hidroksida besi = Fe2O4) yang mengendap secara kimiawi di antara hancuran
batuan.
Besar kecilnya frakmen yang membentuk batuan sendimen dapat dibedakan menjadi:
- Bongkah-bongkah dengan diameter 2.000 200 mm
- Kerikil besar (kerakal) dimeter 200 20 mm
- Kerikil halus diameter 20 2 mm
- Pasir Kasar diameter 2 0,2 mm
- Pasir Halus diameter 0,2 0,02 mm
- Geluh / lanau diameter 0,02 0,002 mm
- Lempung diameter < 0,002 mm
Sendimen klastika menurut besar kecilnya batuan (frakmen) yang membentuknya dapat
dibagi menjadi:
- Psefit : butir-butirnya kasar (kerikil ,konglomerat).
- Psamit : butir-butirnya agak kasar (pasir).
Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

Dilla Arta Febriyani Page 4
111.110.034
Plug 1
- Pelit : butir-butirnya halus (geluh, lempung)
Pesfit : biasanya terdapat/terjadi pada dinding-dinding di mana terjadi penumpukan
puing-puing besar. Contohnya : konglomerat dan breksi. Konglomerat adalah batuan
sendimen klastika yang terdiri dari kumpulan dari batuan-batuan guling (frakmen batuan
yang telah menjadi bulat) yang kemudian terikat menjadi satu/tersementasi oleh SiO2 atau
CacO3. Batuan konglomerat telah terbawa jauh dari sumbernya(mengalami penggelidingan
saat transportasi oleh aliran air). Breksi adalah batuan sendimen klastika yang terdiri dari
kumpulan batuan-batuan yang masih bersudut tajam dan kemudian terikat menjadi satu oleh
CaCO3 atau SiO2. Batuan breksi berada tidak jauh dari sumber batuan induknya, oleh karena
itu frakmennya masih bersudut lancip). Konglomerat atau breksi yang terdiri dari frakmen-
frakmen batuan yang sejenis disebut konglomerat atau breksi monomektos (poligomektos),
dan bila terdiri dari frakmen-frakmen batuan yang bermacam-macam disebut konglomerat
atau polimektos. Kecuali itu bila berasal dari bahan-bahan volkanis di sebut :aglomerat.

Konglomerat Breksi
Psamit : frakmen yang membentuknya biasanya mengendap jauh dari batuan
induknya dan umumnya berlapis-lapis. Contoh ini : batupasir, batulanau dan endapan loss.
Batupasir : sendimen klastika yang merupakan kumpulan dari frakmen-frakmen batuan yang
ukuran butiranya antara 2 0,02 mm. bila bahan pengikatnya terdiri dari lempung, maka
batuannya disebut gravel. Batuan pasir yang mengandung feldspar lebih dari 25 % disebut
orkosa. Bila butirnya sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3) disebut batu
gamping atau kalkarin. Batulanau : kumpulan batuan frakmen yang butir-butirnya paling
sdikit 50 % berukuran 0,2 0,002 mm yang mengeras dan menjadi batu. Tanah loss (endapan
loss) : endapan ini merupakan endapan debu-debu halus berasal dari padang pasir yang
tenaga pengangkutnya angin. Endapan los ini termasuk endapan teristis dan lapisan
endapannya sering terdapat lapisan simpang siur.
Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

Dilla Arta Febriyani Page 5
111.110.034
Plug 1
Pelit : batuan ini terdiri dari frakmen yang halus ( lempung). Yang termasuk batuan
ini adalah : batu lempung dan kwarsa.

b). Sedimen Kimia
Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan
kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Bahan asal batuan batuan sedimen
kimiawi adalah uraian hasil pelapukan batuan beku yang larut dalam air. Kebanyakan terjadi
Karena pengikisan air yang kaya akan garam (evaporit) dan konsentrasi-konsentrasi
pengendapan.
Umumnya batuan sendimen kimiawi tersusun atas garam-garam yang larut dalam air laut,
seperti : NaCl, KCl, MgSO4, CaCo4, CaCO3, dan lain sebagainya.
Contoh batuan sendimen kimiawi adalah:
a. Oolit : batuan yang terdiri dari atsa kumpulan butiran-butiran kecil berdiameter antara 0,5
10 mm,yang terjadi karena pengendapan,meliputi seluruh inti, hingga penampangnya
Nampak sebagai bangunan yang konsentris. Sendimen ini terjadi pada air yang bergerak
cepat.
Macam - macam oolit:
- Oolit gamping
- Oolit besi
- Oolit yang bersifat pesilit.
b. Batu gamping (limestone) : macam- macam batu gamping (kapur) dapat di jelaskan
sebagai berikut :
- Limestone : batu kapur yang utama terdiri dari kalsit (CaCO3) yang berbentuk Kristal, yang
menunjukan bahwa asalnya dari pengendapan kimia.

Limestone
- Chalk : batuan kapur yang terdiri atas frakmen-frakmen binatang berkerangka kapur dan
tumbuh-tumbuhan.
Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

Dilla Arta Febriyani Page 6
111.110.034
Plug 1
- Mergel (Marl) : batuan kapur yang terdiri atas campuran CaCO3 dengan tanah liat dan
pasir.
- Dolomit : batuan kapur yang terjadi dari batu kapur yang lebih keras dan rumus kimianya
CaMg (CO3)2.
- Travertin : endapan kapur di daratan, yang terjadi pada mata air yang mengandung banyak
gamping.
c. Garam dapur : Dengan rumus kimia NaCl, berasal dari laut. Untuk terbentuknya endapan
garam haruslah terdapat di daerah yang beriklim kering dan terdapat pada cekungan yang
terpisah dari laut bebas.

c). Sedimen Organik
Batuan sendimen organis berasal dari larutan-larutan, yang terbentuk karena pemisahan oleh
organism (jasad hidup). Dapat dikatakan bahwa semua sendimen organis CaMg[terdiri atas
gamping (CaCO3) atau dolomit . Batuan ini (CO3) terbentuk oleh longgokan bagian-bagian
rangka jasad tumbuhan-tumbuhan atau binatang. Kebanyakan sendimen organis tercampur
dengan batuan klastika. Contoh batuan sendimen organis adalah :
Batu gamping (kapur) : batuan endapan yang mengandung lebih dari 90% CaCO3.
Dolomit : batuan endapan yang mengandung lebih dari 90% CaMg (CO3).
Batu gamping dolomitan / dolomit gamping : batuan endapan yang berupa campuran antara
dolomit dengan batu kapur.
4. Secara genetis batuan sedimen disimpulkan dalam dua golongan :
a. Batuan Sedimen Klastik
Batuan Sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses
pengendapan secara mekanik ataupun litifikasi batuan-batuan yang telah ada sebelumnya.
Batuan sedimen klastik banyak mengandung Allogenic Minerals (mineral yang terbentuk di
lingkungan sedimentasi atau pada saat sedimentasi berlangsung). Allogenic mineral
mempunyai daya tahan yang tinggi. Mineral ini berasal dari bataun yang telah ada dan yang
telah mengalami tahap transportasi dan kemudian mengendap pada lingkungan sedimentasi.
Contoh mineral ini antara lain : kuarsa, hornblende, biotit, plagioklas, kaolinite,
montmorillonite, hydromuscovite, gypsum, kalsedon, hematit, siderit, limonit, dan garnet.
Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

Dilla Arta Febriyani Page 7
111.110.034
Plug 1

b. Batuan Sedimen Non-Klastik
Batuan sedimen non-klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses kimia
baik dari larutan ataupun aktivitas organik. Didalam batuan sedimen non-klastik banyak
sekali dijumpai Authigenic mineral (mineral yang terbentuk di daerah cekungan atau
lingkungan sedimenasi). Beberapa contoh Authigenic mineral : gypsum, anhydrite, kalsit,
dan halit.

Gypsum
Selain tersusun atas mineral-mineral, batuan sedimen juga tersusun atas fragmen batuan dan
fosil. Kristal-kristal pada batuan sedimen juga memiliki andil dalam pengklasifikasian batuan
sedimen. Pengklasifikasian batuan sedimen berdasarkan ukuran kristal dilakukan oleh Howell
dan Hirschwald.
Pengklasifikasiannya sebagai berikut :
1. Makrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebih dari
0,75mm.
2. Mesokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,2mm hingga
0,75mm.
3. Mikrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,01mm
hingga 0,2 mm.
4. Kriptokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebihkecil dari
0,01 mm

Anda mungkin juga menyukai