Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

Otitis eksterna merupakan radang liang telinga akut maupun kronis yang
disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, dan virus. Otitis eksterna akut dibagi
menjadi otitis eksterna sirkumskripta dan otitis esktrena difusa (Hafil, 2012).
Otitis eksterna difusa atau yang juga dikenal sebagai telinga perenang merupakan
problema umum dibagian otology yang didapat !20" penderita yang berobat ke
dokter di daerah!daerah tropis dan sub tropis pada musim panas. #enyakit ini
jarang ditemukan pada iklim!iklim yang sejuk dan kering. ($bdullah, 200%).
#enelitian yang dilakukan di #oliklinik &H&!'( )*+ #rof ,r. 'andou
-anado tahun 2011 memperlihatkan bah.a kasus otitis eksterna difusa
merupakan bentuk otitis eksterna yang terbanyak ditemukan yaitu %/0 pasien
(1/")( *u.u, 201%). 2an *ati 32 dalam penelitiannya di )* *umber 4aras 5
6' +2&$) 7akarta mulai 1 7anuari 1810 sampai dengan %0 ,esember 1810
mendapatkan 1.%00 penderita baru dengan diagnosis otitis eksterna yang terdiri
dari 9%% pria dan 0%0 .anita ($bdullah, 200%).
6aktor penyebab timbulnya otitis eksterna difusa diantaranya
kelembaban, :ua:a, penyumbatan liang telinga, trauma lokal seperti mengkorek
telinga berlebihan atau karena berenang. 6aktor!faktor inilah yang kemudian
menyebabkan berkurangnya lapisan protektif sehingga menyebabkan edema dari
epitel skuamosa. $pabila terjadi trauma lokal akan mengakibatkan bakteri masuk
melalui kulit, terjadi inflamasi dan akhirnya menimbulkan eksudat (Hughes,
2001). ;nfeksi penyakit telinga ini disebabkan oleh bakteri patogen, yang paling
1
umum ialah Pseudomonas aureginosa, S. epidermidis dan S. aureus (Ong <',
200).
#ada umumnya penderita datang ke rumah sakit dengan keluhan rasa
sakit pada telinga, terutama bila daun telinga disentuh. =ila peradangan ini tidak
diobati se:ara adekuat, maka keluhan seperti rasa sakit, gatal dan mungkin sekret
yang berbau akan menetap.
,ari uraian diatas didapatkan suatu masalah yaitu bagaimanakah
mengenali otits eksterna difusa sehingga pen:egahan dan penanganan dapat
dilakukan se:ara dini.
&ujuan dari pembuatan refrat ini dapat menambah ilmu pengetahuan
mengenai otitis eksterna difusa lebih dalam dan sebagai studi kepustakaan bagi
penulis.

2
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Telinga Luar
&elinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran
timpani. ,aun telinga terdiri dari tulang ra.an elastin dan kulit. (iang telinga
berbentuk huruf *, dengan rangka tulang ra.an pada sepertiga bagian luar,
sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang. #anjangnya
kira!kira 2, > %:m. *epertiga bagian luar kulit telinga terdapat banyak kelenjar
serumen dan rambut. 'elenjar keringat terdapat pada seluruh liang telinga. #ada
dua pertiga bagian dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen (*oetirto ,
2012).
*erumen adalah hasil sekresi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, yang
terdapat dibagian kartilago liang telinga luar dan epitel kulit yang terlepas dan
partikel debu, yang berguna untuk melin:inkan dinding liang telinga. *elain
berguna untuk meli:inkan dinding liang telinga, serumen juga menghasilkan
senya.a antimikroba seperti lsyso?ymes yang dapat menghambat bakteri dan
pertumbuhan jamur (Onk <', 200, *ander ), 2001). 2ormal flora yang terdapat
pada liang telinga luar ialah Staphylococcus albus, S. epidermidis,
Corneybacterium sp,. (4ang -:, 200)
Definisi
Otitis eksterna merupakan peradangan liang telinga akut maupun kronis
yang disebabkan infeksi bakteri, jamur, dan virus. 6aktor yang mempermudah
radang telinga luar ialah perubahan pH di liang telinga menjadi basa, keadaan
3
udara yang lembab dan hangat, serta faktor predisposisi yaitu trauma ringan ketika
mengorek telinga (*u.u, 201%).
Otitis eksterna difusa atau yang dikenal juga dengan swimmer ear (telinga
perenang) atau hot weather ear ( telinga :ua:a panas) adalah infeksi pada 25%
dalam liang telinga yang diakibatkan oleh infeksi bakteri yang menyebabkan
pembengkakakn stratum korneum kulit sehingga menyumbat saluran folikel.
'uman penyebabnya biasanya golongan Pseudomonas (Hafil, 2012).
&erjadinya kelembapan yang berlebihan karena berenang atau mandi
menambah maserasi kulit liang telinga dan merupakan kondisi yang :o:ok bagi
pertumbuhan bakteri. *elain itu perubahah ini juga dapat menyebablkan rasa gatal
di liang telinga sehingga akan menimbulkan trauma karena korekan.
Epidemiologi
Otitis eksterna difusa merupakan penyakit telinga luar yang paling sering
dijumpai, dibandingkan penyakit telinga luar lainnya. *e:ara umum di dunia
frekunesi otitis eksterna tidak diketahui, namun insidennya meningkat di negar
tropis seperti ;ndonesia. =erdasarkan penelitian yang dilakukan di #oliklinik &H&!
'( )*+ #rof ,r. ), 'andou -anado tahun 2011 memperlihatkan kasus otitis
eksterna difusa merupakan bentuk otitis eksterna yang terbanyak ditemukan yaitu
%/0 pasien (1/"). (*u.u 201%)
#enyakit ini sering dijumpai pada daerah!daerah yang panas dan lembab
dan jarang terjadi pada :ua:as yang sejuk dan kering. 2an *ati 32 dalam
penelitiannya di )* *umber 4aras 5 6' +2&$) 7akarta mulai 1 7anuari 1810
sampai dengan %0 ,esember 1810 mendapatkan 1.%00 penderita baru dengan
4
diagnosis otitis eksterna yang terdiri dari 9%% pria dan 0%0 .anita ($bdullah,
200%).
Etiologi
-enurut penelitian yang dilakukan di $merika utara 80" penyebab otitis
eksterna akut difusa adalah bakteri. =akeri yang paling sering ditemukan yaitu
(Pseudmonas auruginosa (20!90") dan Staphylococcus aureus.(10!00")
( *:haefer #, 2012, )osenfeld, 2009).
=eberapa faktor yang mempermudah terjadinya otitis eksterna difusa ,
yaitu derajat keasaman (pH). pH pada liang telinga biasanya normal atau asam,
pH asam berfungsi sebagai protektor terhadap kuman. #eningkatan pH menjadi
basa akan mempermudah terjadinya otitis eksterna akut difusa yang disebabkan
oleh karena proteksi terhadap infeksi menurun. +dara yang hangat dan lembab
juga memudahkan kuman dan jamur mudah tumbuh. *elain itu trauma ringan
seperti mengkorek!korek telinga degan benda tumpul seperti :otton bud juga
merupakan faktor predisposisi terjadinya otitis eksterna difusa akut. 3ederanya
kulit telinga memungkinkan invasi organisme eksogen melalui permukaan
superfi:ial dari epidermis yang biasanya resisten terhadap bakteri. &idak adanya
serumen di dalam liang telinga luar bisa merupakan suatu keadaan predisposisi
untuk terjadinya infeksi telinga. &elah dikemukankan bah.a serumen dari telinga
penyebab terjadinya lapisan asam ( a:id :loa:k) yang bersifat anti bakteri yang
dianggap berguna untuk mempertahankan telinga sehat. 2amun berenang
merupakan fakor resiko yang sering terjadi terutama pada air yang ter:emar. $ir
kolam renang menyebabkan maserasi kulit dan merupakan sumber kontaminasi
yang sering dari bakteri. Hoadley dan 'night memperlihatkan bah.a sakit telinga
5
terjadi 2./ kali lebih sering pada perenang daripada yang bukan perenang
(*:hafer #, 2012, Hughes 2001, 4ang -3 200)
Patofisiologi
'analis auditorius eksternal dilapisi dengan epitel skuamosa dan
panjangnya sekitar 2, :m pada orang de.asa. 6ungsi kanal auditori eksternal
adalah untuk mengirimkan suara ke telinga tengah sekaligus melindungi struktur
yang lebih proksimal dari benda asing dan setiap perubahan kondisi lingkungan.
*epertiga luar kanal adalah tulang ra.an dan terorientasi di superior dan posterior,
bagian dari kanal berisi serumen yang diproduksi oleh kelenjar apokrin. ,ua
pertiga dari bagian dalam kanal adalah osseus, ditutupi dengan kulit tipis yang
melekat erat, dan berorientasi inferior dan anterior@ bagian ini adalah kanal yang
tidak memiliki kelenjar apokrin atau folikel rambut (Osguthopre, 2009).
7umlah serumen yang dihasilkan bervariasi antara individu. *erumen
umumnya bersifat asam (pH /!), sehingga menghambat pertumbuhan bakteri
atau jamur. *ifat lilin dari serumen melindungi epitel yang mendasari dari
maserasi atau kerusakan kulit. Otitis eksterna mungkin berkembang pada atlet
akuatik atau perenang sebagai akibat dari paparan air yang berlebihan yang
mengakibatkan pengurangan se:ara keseluruhan dari serumen. #enurunan
serumen ini kemudian dapat menyebabkan pengeringan dari kanalis auditorius
eksternal dan pruritus. #ruritus kemudian dapat menyebabkan probingdari kanalis
auditorius eksternal, mengakibatkan kerusakan kulit dan memudahkan kejadian
untuk infeksi. Obstruksi saluran pendengaran eksternal dari serumen yang
berlebihan, debris, eAostosis peselan:ar, atau kanal yang sempit dan berliku!liku
6
juga dapat menyebabkan infeksi dengan :ara retensi kelembaban (4ang -.3,
200, )osenfeld, 2009)
-enurut perjalan penyakitnya otitis eksterna difusa dibagi menjadi %
stadium yaitu stadium pre inflammatory, peradangan akut, radang kronik.
*tadium Pre inflammatory bermula dengan hilangnya lapisan lemak yang
disebabkan oleh trauma dan kelembapan. =ila lapisan lemak menghilang pada
.aktu :ua:a panas dan lembap maka kandungan air darti stratum korneum
meningkat sehingga terjadi edema intraseluler. Bdema ini akan menyebabkan
penyumbatan pada kelnejar sebasea. Hal ini akan menimbulkan perasaan gatal
sehingga penderita berusaha menguranginya dengan menggaruk atau menggosok.
&indakan seperti ini akan menimbulkan trauma terhadap strarum korneum, yang
merupakan salah satu predisposisi untuk terjadinya infeksi (Hughes, 2001,
$bdullah, 200%)
*tadium peradangan akut dibagi menjadi % tingkat yaitu ringan, sedang
berat. #ada stadium ringan pasien akan mengalami rasa tidak enak yang ringan
bila menyentuh tragus atau menggerakkan daun telinga. #ada pemeriksaan kulit
liang telinga akan tampak eritema dan edema. *tadium sedang akan dijumpai rasa
gatal Cdan sakit yang sedang. (umen liang telinga sebagian tertutup oleh edema
dan eksudat. &ampak massa debris Dseropurulen menutupi lumen dan juga terlihat
adanya edema periaurikula yang sedang, tetapi tidak adenopati, dan pada stadium
yang lebih berat penderita akan mengeluh rasa sakit yang hebat bila mengunyah.
*ekret seropurulen ber.arna abu! abu atau hijau dan massa yang bereksfoliasi
terlihat dalam lumen. 'ulit liang telinga tampak edema, menebal dan bisa
kelihatan seperti papula, terutama pada dinding atasbelakang. ,alam kasus yang
7
lebih parah, infeksi ini dapat meluas ke jaringan di sekitarnya dan kelenjar getah
bening. ;nfeksi dapat menyebar melalui k:elah santorini ke kelenjar parotis dan
sendi temporomandibular (Hughes, 2001, $bdullah, 200%, Onk <k, 200)
#ada stadium radang kronik terlihat kulit liang telinga yang menebal
(hyperkeratosis, akantosis) dan edema yang meluas ke dalam liang telinga
sehingga akan terjadi penyempitan dari orifusium liang telinga dan seluruh liang
teling, le:et dan adanya laserasi pada daun telinga dan konka. -assa kering dan
bereksfoliasi sering menutupui liang telinga dan bisa ditemui pula sekret ber.arna
abu :oklat atau kehijau!hijauan yang bau busuk.($bdullah, 200%).
Gejala Klinis
Eatal merupakan gejala a.al dari otitis eksterna difusa. #ada kebanyakan
penderita rasa gatal disertai dengan rasa penuh. )asa penuh ini disebabkan oleh
adanya debris dan sekret yang terdapat pada -$B (4ang -3, 200). *ekret yang
terdapat pada -$B otitis eksterna difusa ber.arna putih dan kadang!kadang
tebal, dan ber.arna kekuningan ketika sudah purulen. (*ander, 2001).
)asa sakit di dalam telinga bisa bervariasi dari yang hanya berupa rasa
tidak enak sedikit, perasaan penuh di dalam telinga, perasaan seperti terbakar
hingga rasa sakit yang hebat, serta berdenyut. 2yeri terutama ketika daun telinga
ditarik, nyeri tekan tragus, dan ketika mengunyah makanan -eskipun rasa sakit
sering merupakan gejala yang dominan, keluhan ini juga sering merupakan gejala
sering mengelirukan. 'ehebatan rasa sakit bisa agaknya tidak sebanding dengan
derajat peradangan yang ada. ;ni diterangkan dengan kenyataan bah.a kulit dari
liang telinga luar langsung berhubungan dengan periosteum dan perikondrium,
sehingga edema dermis menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit
8
yang hebat. 'ulit dan tulang ra.an 15% luar liang telinga bersambung dengan
kulit dan tulang ra.an daun telinga sehingga gerakan yang sedikit saja dari daun
telinga akan dihantarkan ke kulit dan tulang ra.an dari liang telinga luar dan
mengkibatkan rasa sakit yang hebat dirasakan oleh penderita otitis eksterna
($bdullah 200%).
'urang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis
eksterna akut. Bdema kulit liang telinga, sekret yang sorous atau purulen,
penebalan kulit yang progresif pada otitis eksterna yang lama, sering menyumbat
lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli konduktif. 'eratin yang
deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat!obatan yang digunakan ke dalam
telinga bisa menutup lumen yang mengakibatkan peredaman hantaran suara
($bdullah, 200%).
Diagnosis
,iagnosis otitis eksterna difusa ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. ,ari anamnesis didapatkan
keluhan dengan gejala a.al berupa rasa gatal. )asa gatal berlanjut menjadi nyeri.
2yeri terutama ketika daun telinga di tarik, nyeri tekan tragus, dan nyeri saat
mengunyah makanan. *elain rasa gatal dan nyeri, disertai pula keluarnya sekret
en:er, bening sampai kental purulen tergantung pada kuman atau jamur yang
terinfeksi. #endengaran pasien biasanya normal atau sedikit berkurang, hal ini
tegantung pada besarnya edema yang tejadi dan telah menyumbat liang telinga
()osenfeld, 2009, (al.ani, 200, 4ang -:, 200). *elain itu juga didapatkan
faktor predisposisi misalnya kebiasaan berenang atau ri.ayat berenang ataupun
kebiasaan mengkorek telinga dengan :otton bud.
9
#ada pemeriksaan fisik akan didapatkan kulit -$B edema, hiperemi,
merata sampai ke membrane timpani dengan liang telinga penuh sekret. 7ika
edema hebat maka membran timpani dapat tidak tampak, *elain itu juga
didapatkan nyeri tekan tragus (*:hafer, 2012).
#ada pemeriksaan histopatologi otitis eksterna difusa akut tampak adanya
gambaran hyperkeratosis epidermis, parakeratosis, akanthosis, erosi spingiosis,
hiperplasiastartum korneum dan startum germinativum, edema, hiperemis,
infiltrasi leukosti, nekrosis, nekrosis fokalyang diikuti penyembuhan
fibroblastikpada dermis dan apparatus kelenjar berkurang, aktifitas sekretorik
kelenjar berkurang ($bdullah, 200%).
Penatalasanaan
#rinsip pengobatan otitis eksterna difusa meliputi pembersihan telinga,
pengobatan nyeri, penggunaan obat oral ataupun topi:al, pengasaman saluran
telinga luar, dan mengontrol faktor predisposisi.
#embersihan saluran telinga merupakan aspek penting dalam tatalaksana
otitis eksterna difusa. #embersihan telinga dapat dilakukan melalui irigasi,
su:tion, dan penggunaaan s.ab kapas. 3ara irigasi dapat dilakukan bila
membrane timpani intak. &ujuan dari pemberihan telinga ini adalah untuk
meningkatkan efekttivitas obat!obat topikal. =ahan yang digunakan untuk
membersihkan telinga dapat berupa al:ohol 00" atau H
2
O
2.
(4ang -3, 200).
2yeri merupakan gejala yang umum pada kasus otitis eksterna difusa.
$nalgesik oral yang dapat digunakan antara lain adalah obat!obat golongan 2*;,,
bila nyerinya hebat bisa menggunakan obat golongan narkotik seperti kodein
(4ang -3, 200, *ander, 2001, *:haefer, 2012). $danya oedema pada otitis
10
eksterna difusa dapat dikurangi dengan pemberian kortikosteroid. -anfaat
kortikosteroid topikal dapat mengurangi inflamasi edema dan gatal (*ander, 2001)
#engobatan topikal berupa antimikroba. $ntimikroba yang efektif untuk
pengobatan otitis eksterna difusa dengan bakteri Pseudomonas sp adalah
#olymiAin, sedangkan untuk bakteri Staphylococcus aureus dan proteus yang
efektif yaitu 2eomy:in ((al.ani, 200). #ada kasus dengan membran timpani
yang tidak bisa dilihat atau membrane timpani yang tidak intak dapat digunakan
ofloA:a:in (*:haefer,2012). 3ara pemberian obat topikal bisa diteteskan langsung
ke liang telinga atau menggunakan tampon.
#engasaman saluran telinga bertujuan untuk menghambat pertumbuhan
bakteri dan jamur. =ahan yang digunakan berupa larutan asam asetat 2" (4ang
-:, 200%). -enurut #aul =augh *:haefer untuk kasus yang ringan!sedang
penggunaan asam asetat tanpa antimikroba sudah :ukup memadai (*:haefer,
2012).
$ntibiotik oral tidak selalu diberikan. #engobatan ini diberikan pada pada
otitis eksterna yang menetap, atau disertai dengan otitis media atau bila terdapat
penyebaran lokal maupun sistemik. Hal ini ditandai dengan suhu pasien lebih dari
%1,%
o
:, adanya limfadenopati regional. $ntibiotika oral juga diberikan pada
pasien dengan sistem kekebalan tubuh menurun (immunocomprimised) seperti
diabetes, penggunaan kortikosteroid sistemik (*ander, 2001).
*elain dengan pengobatan pasien juga harus diingatkan mengenai
kemungkinan kekambuhan yang mungkin terjadi pada pasien, terutama setelah
berenang. +ntuk menghindarinya pasien harus menjaga agar telinganya selalu
kering misalnya ketika berenang pasien menggunakan tutup telinga dan tutup
11
kepala. *elain itu #asien juga harus diingatkan agar tidak menggaruk 5
membersihkan telinga dengan :otton bud terlalu sering. (Hughes, 2001)
Prognosis
#ada umumnya otitis eksterna dapat sembuh jika segera diobati dan faktor
pen:etusnya dapat dihindari. $kan tetapi otitis eksterna sering kambuh jika
kebersihan telinga tidak dijaga, adanya ri.ayat penyakit tertentu seperti diabetes
yang menyulitkan penyembuhan otitis sendiri, dan tidak menghindari faktor
pen:etus dengan baik.
12
!ingasan
Otitis eksterna merupakan peradangan liang telinga akut maupun kronis
yang disebabkan infeksi bakteri, jamur, dan virus. 6aktor yang mempermudah
radang telinga luar ialah perubahan pH di liang telinga menjadi basa, keadaan
udara yang lembab dan hangat, faktor predisposisi yaitu trauma ringan ketika
mengorek telinga, dan berenang.
Otitis ekterna difusa mengenai kulit liang telinga bagian dua pertiga
dalam. &ampak kulit liang telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas
batasannya. =akteri penyebabnya yang tersering adalah Pseudomonas.
+ntuk mendiagnosis otitis eksterna difusa dapat ditegakkan dengan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. ,ari anamnesis
didapatkan rasa gatal, nyeri telinga, keluarnya :airan, dan penurunan
pendengaran. ,ari pemeriksaan fisik didapatkan liang telinga yang edema,
hiperemi, terdapat sekret serous atau purulen,dan kadang disertai nyeri tekan
tragus. #emeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu pemeriksaan histopatologi.
#rinsip pengobatan otitis eksterna difusa meliputi pembersihan telinga,
pengobatan nyeri, penggunaan obat oral ataupun topikal, pengasaman saluran
telinga luar, dan mengontrol faktor predisposisi.
13
DA"TA! PUSTAKA
$bdullah, 6arhan. 200%. +ji =anding 'linis #emakaian (arutan =uro.i saring dengan
*alep ;:hthytol #ada Otitis Bksterna $kut.
Hafil, $lfian, dkk. 2012. 'elainan &elinga (uar, dalamF =uku $jar ;lmu 'esehatan &H&,
6akultas 'edokteran +;, Bdisi 'etujuh, 7akarta.
Hughes B, (ee 7. 2001. Otitis BAterna. #ediatri: in )evie. Gol 22 2o 9
Onk <k, 3hee E. 200. ;nfe:tion of the BAternal Bar. $nnals $:ademy of -edi:ine Gol
%/ 2o /
Osguthorpe 7,, 2ielsen ,). 2009. Otiits BAternaF )evie. and 3lini:al +pdate. $meri:an
family #hysi:ian Gol 0/ 2o 98
)osenfel ), et all. 2009. 3lini:al #ra:ti:e EuidelineF $:ute otitis BAterna.
Otolaryngology!Head and ne:k *urgery Gol 1%/ 2o /*
*ander, )obert. 2001. Otitis BAternaF $ #ra:ti:le Euide to &reatment and #reventation.
$meri:an 6amily #hysi:an Gol 9% 2o
*:hafer #, =augh ). 2012. $:ute Otitis BAternaF $n +pdate. $meri:an 6amily #hysi:an
Gol 19 2o11
*oetirto, ;ndro, dkk. 2012. 'elainan &elinga (uar, dalamF =uku $jar ;lmu 'esehatan
&H&, 6akultas 'edokteran +;, Bdisi 'etujuh, 7akarta.
*u.u, #ingkan, dkk. 201%. #ola 'uman dan +ji 'epekaan terhadap $ntibiotik #ada
#enderita Otitis Bksterna di #oliklinik &H&!'( =(+ )*+ #rof. ,). ,. 'andou
-anado. 7urnal e!3lini: Gol 1 2o 1
14
4ang, -ao!:he, et all. 200. )evie. $rti:le Bar #roblem in *.immer. 7 3hin -ed
$sso: Gol 91 2o 1
(al.ani, $nil '. 200. 3urrent ,iagnosis and &reatment in Otolaryngo:ology Head and
2e:k *urgery. 2e.<ork. +niversity of -edi:ine

15

Anda mungkin juga menyukai