Anda di halaman 1dari 28

Presentasi Kasus

PARKINSON DISEASE
Dokter Pembimbing : dr.Hardhi Pranata, SpS, MARS
Penyusun : Daniel France R. H !!"
#$!#"#%!&
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Sara
RSPAD Gatot Subroto
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
a!ana
"akarta
PE#$A%ASAN
Pada manusia, terdapat sistem yang mengatur dan mengendalikan ker'a alat
tubuh agar beker'a serasi dan sesuai dengan (ungsinya. Sistem tersebut
dinamakan sistem sara( dan hormon. )ntuk penyakit Parkinson, umumnya
memiliki ge'ala a*al yang menyerang kemampuan motorik halus penderita.
+emampuan ini diatur oleh sistem sara( pusat otak &. Ada gangguan pada
neurotransmitter penghantar rangsang pada otak & yaitu dopamin, hal ini
mengakibatkan gerakan tubuh tidak lu*es karena otot , otot men'adi kaku.
Penyakit Parkinson umumnya menyerang orang"orang yang berusia antara -$".%
tahun, namun ada sebagian penelitian yang ada bah*a parkinson 'uga bisa
ter'adi pada orang muda usia #$"an. Parkinson menyerang sekitar ! diantara #-$
orang yang berusia diatas /$ tahun dan sekitar ! dari !$$ orang yang berusia
diatas .- tahun. Penyakit Parkinson telah ditemukan oleh Dr. 0ames Parkinson
pada tahun !1!2 di 3ondon. +emudian oleh pierre Marie 4harlott, seorang dokter
ahli asli syara( prancis, penyakit tersebut dinamakan parkinson sesuai dengan
nama penemunya. Penyakit ini sering 'uga di sebut dengan Sharking palsy.
Se'ak saat itu muncul istilah parkinsonism yang menggambarkan ge'ala klinisnya.
5iasanya penderita mengalami tremor, kaku otot, sulit ber'alan, gangguan
keseimbangan dan gerak gerik men'adi lambat bradykinesia&. 6e'ala primer
tersebut disebabkan berkurangnya rangsangan pada korteks motorik dari ganglia
basalis, biasanya karena kekurangan dopamin, yang diproduksi oleh neuron
dopaminergik di otak, sedangkan ge'ala sekunder biasanya berupa gangguan
pada (ungsi luhur dan gangguan *icara.
Para ahli menyebutkan bah*a penyakit parkinson disebabkan oleh kekurangan
7Dopamin8 yaitu 9at yang dihasilkan oleh otak yang ber(ungsi untuk
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memulai, melan'utkan dan
mengakhiri gerakan. Hampir 2$: penderita penyakit parkinson mengalami
sedikit getaran pada tangan atau kaki hingga keseluruh badan. Parkinson bersi(at
progresi(,yang berarti semakin buruk dari *aktu ke *aktu, tapi biasanya ini
ter'adi perlahan , lahan, selama bertahun"tahun dan ada pera*atan yang baik
yang dapat membantu anda men'alani kehidupan yang penuh.
& ' P a g e
DEFINISI
;erdapat dua istilah berkaitan yang perlu dibedakan yaitu Penyakit
Parkinson dan Parkinsonism. Penyakit Parkinson adalah penyakit bersi(at
progresi( yang disebabkan adanya gangguan pada otak, suatu penyakit
degenerati( pada sistem sara( neurodegenerative) yang secara patologi ditandai
oleh degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta
S<4 & yang disertai adanya inklusi sitoplasmik eosino=lik 3e*y bodies &.
Penyakit parkinson adalah bagian dari parkinsonism.
Parkinsonism yaitu suatu sindroma yang ditandai oleh tremor *aktu
istirahat, rigiditas kekakuan otot &, bradikinesia berkurangnya kecepatan
gerakan & dan gangguan postural kesulitan memelihara keseimbangan dan
ber'alan & akibat penurunan kadar dopamin dengan berbagai macam sebab.
( ' P a g e
EPIDE#IO)OGI
Penyakit Parkinson adalah salah satu penyakit neurodegenerati( yang
paling banyak dialami pada umur lan'ut dan 'arang ter'adi diba*ah umur >$
tahun. 5iasanya mulai timbul pada usia /$"2$ tahun, dan mencapai puncak pada
dekade ke"enam. Penyakit Parkinson bisa menyerang laki"laki dan perempuan.
?nsetnya ter'adi pada sekitar usia .$ tahun, rata"rata usia mulai terkena
penyakit Parkinson adalah .! tahun.
Penyakit Parkinson yang mulai sebelum umur #$ tahun disebut sebagai
0u@enile Parkinsonism. Penyakit Parkinson lebih banyak pada pria dengan ratio
pria dibandingkan *anita >:#. Penyakit Parkinson meliputi lebih dari 1$:
Parkinsonism. Di Amerika )tara meliputi ! 'uta penderita atau !: dari populasi
berusia lebih dari .- tahun. Penyakit Parkinson mempunyai pre@alensi !.$ per
!$$.$$$ populasi, dan angka ke'adiannya berkisar #$ per !$$.$$$ populasi.
+eduanya meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Pada umur 2$ tahun
pre@alensi dapat mencapai !#$ dan angka ke'adian -- kasus per !$$.$$$
populasi per tahun. +ematian biasanya tidak disebabkan oleh Penyakit Parkinson
sendiri tetapi oleh karena ter'adinya in(eksi sekunder.
ANA*O#I SIS*E# SARAF PUSA* DAN GANG)IA $ASA)IS
?tak merupakan pusat sistem sara(. ?tak dapat dibagi men'adi korteks
serebral, ganglia basalis, talamus dan hipotalamus, mesencephalon, pons,
serebelum. +orteA serebral tersusun men'adi dua hemis(er yang masing"masing
dibagi men'adi empat lobus yaitu: lobus (rontal, parietal, occipital, dan temporal.
Serebrum bertanggung 'a*ab untuk (ungsi motorik, asosiati(, dan (ungsi mental.
6anglia basalis terdiri dari nukleus caudatus dan lentikularis, kapsula interna, dan
amigdala yang merupakan struktur eAtrapiramidal. Struktur ini ber(ungsi untuk
modulasi gerakan @olunter tubuh, perubahan sikap tubuh, dan integrasi otonom.
6anglia basal berperan khusus dalam gerakan eAtremitas secara halus.
+erusakan ganglia basal akan mengakibatkan kaku dan tremor.
6anglia basalis sering ikut terlibat di dalam proses degenerati( dan
mengakibatkan gangguan gerakan, yang dapat berupa gerakan men'adi lamban
atau gerakan men'adi berlebihan. 6erak lamban di sebut sebagai gerak
+ ' P a g e
in@olunter yang abnormal, hiperkinesia atau diskinesia.
6anglia basalis itu sendiri terdiri dari :
! +orpus striatum : nukleus kaudatus, putamen, dan globus palidus.
# Substansia nigra.
> <ukleus subtalamik.
0ika otak memerintahkan suatu akti@itas misalnya mengangkat lengan&, maka
sel"sel sara( di dalam ganglia basalis akan membantu menghaluskan gerakan
tersebut dan mengatur perubahan sikap tubuh. 6anglia basalis mengolah sinyal
dan mengantarkan pesan ke talamus, yang akan menyampaikan in(ormasi yang
telah diolah kembali ke korteks serebri. +eseluruhan sinyal tersebut diantarkan
oleh bahan kimia neurotransmiter sebagai impuls listrik di sepan'ang 'alur sara(
dan diantara sara("sara(. <eurotransmiter yang utama pada ganglia basalis
adalah dopamin.
&, E*IO)OGI
+ebanyakan orang yang menderita Parkinson Disease PD& tidak diketahui
penyebab pastinya idiopatik&. Akan tetapi ada beberapa (aktor risiko
multi(aktorial& yang telah dikenalpasti dan mungkin men'adi penyebab penyakit
parkinson yakni :
Usia
+arena Penyakit Parkinson umumnya di'umpai pada usia lan'ut dan
'arang timbul pada usia di ba*ah >$ tahun.
Ras
Di mana orang kulit putih lebih sering mendapat penyakit Parkinson
daripada orang Asia dan A(rika.
Genetik
- ' P a g e
Faktor genetik amat penting dengan penemuan pelbagai kecacatan
pada gen tertentu yang terdapat pada penderita Penyakit Parkinson,
khususnya penderita Parkinson pada usia muda.
)in.kun.an
;oksin seperti !"methyl"/"phenyl"!,#,>,."trihidroAypyridine MP;P&,
4?, Mn, Mg, 4S#, methanol, etanol dan sianida&, penggunaan
herbisida dan pestisida, penggunaan obat misalnya antipsikosis
yang digunakan untuk mengobati paranoria berat dan skizofrenia &
menghambat ker'a dopamia pada sel sara( serta 'angkitan.
Fenotia9in, ben9amid, metildopa, dan reserpin, metoklopramid,
SSRB, Amiodarone, Diltia9em, asam @alproat
/edera kranio serebral : meski peranannya masih belum
'elas, dan
*ekanan emosional : yang 'uga dipercayai men'adi (aktor
risiko.
PA*O)OGI
Secara makroskopis, substansia nigra dan locus seruleus mengalami
depigmentasi dan dari pemeriksaan makroskopis pada daerah tersebut
ditemukan hilangnya neuron yang mengandung melanin. Pada beberapa neuron
yang tersisa ditemukan badan le*y, yaitu inklusi dalam sitoplasma yang
berbentuk bulat sampai meman'ang, bersi(at osmo=lik dengan porosnya yang
padat dikelilingi oleh lingkaran yang lebih 'ernih.
Secara histologis, terdapat degenerasi dari 'alur nigrostriata dopaminergik,
dengan hilangnya badan"badan sel dari substansia nigra, degenerasi akson dan
sinaps di dalam striatum dengan akibat berkurangnya isi dopamin dalam
striatum.
0 ' P a g e
)e1y bodies
PA*OFISIO)OGI
Pada penyakit Parkinson, sel"sel sara( pada ganglia basalis mengalami
kemunduran sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan
sel sara( dan otot lainnya 'uga lebih sedikit.
Secara pato=siologi diketahui bah*a pada penyakit parkinson ter'adi gangguan
keseimbangan neuro"humoral di ganglia basal, khususnya traktus nigrostriatum
dalam sistem ekstrapiramidal. Chringer dan Hornykie*ie9 mengungkapkan
bah*a kemusnahan neuron di pars kompakta substansia nigra yang
dopaminergik itu merupakan lesi utama yang mendasari penyakit parkinson.
+orpus striatum sebagian terdiri dari kolinergik. +omponen kolinergik yang
merangsang dan komponen dopaminergik yang menghambat terdapat dalam
suatu keseimbangan yang dinamis. 5ilamana kondisi dopaminergik striatal lebih
unggul daripada kondisi kolinergik striatal, yang berarti bah*a dalam striatum
terdapat 'umlah dopamin yang 'auh lebih banyak dari asetilkolin, maka timbul
sindrom yang menyerupai +orea Huntington, suatu gerak berlebihan dan tak
bertu'uan yang tidak dapat dikendalikan. Sebaliknya, bilamana ter'adi disproporsi
(ungsional antara kedua komponen tersebut dengan meningkatnya (ungsi
komponen kolinergik akan menimbulkan sindrom Parkinson. Pada penyakit
parkinson, baik yang idiopatik maupun yang simptomatik, konsentrasi dopamin di
dalam korpus striatum dan substansia nigra sangat kurang sehingga kondisi di
korpus striatum lebih kolinergik daripada dopaminergik. Peningkatan akti@itas
kolinergik striatal memberikan e(ek tremor.
2 ' P a g e
Menurunnya 'umlah dopamin dan 9at metabolitnya yang dinamakan Homo@anilic
Acid HDA& di kedua bangunan itu berkolerasi secara rele@an dengan dera'at
kemusnahan neuron di substansia nigra pars kompakta.
<euron dopaminergik di substansia nigra rusak, korpus striatum mendapat
impuls dari substania nigra yang kekurangan dopamin E Stimulasi ke korteks
menurun
Dopaminer.i! neuron
PA*OGENESIS
Fakta yang menun'ukkan bah*a penyakit ini muncul pada usia lan'ut memberi
pemikiran bah*a penyakit ini mungkin berhubungan dengan proses penuaan sel"
sel neuronal, khususnya pada indi@idu"indi@idu yang sel"sel nigranya sangat
rentan. Cn9im"en9im yang dibutuhkan untuk membuang metabolisme
katekolamin, mungkin merupakan (aktor pada penyakit parkinson. Hidrogen
peroksida adalah hasil produk dari metabolisme katekolamin dan
pembuangannya tergantung pada en9im"en9im peroksidase dan katalase. Cn9im"
3 ' P a g e
en9im ini normalnya tinggi pada substansia nigra dan mengalami penurunan
seiring penuaan umur, tapi akan lebih menurun pada penderita parkinson.
Reduksi en9im"en9im ini akan mengakibatkan akumulasi hidrogen peroksida dan
produk toksik lainnya yang kemudian menyebabkan destruksi sel"sel nigra dan
hilangnya tirosin hidroksilase yang adalah en9im yang bertanggung 'a*ab atas
produksi dopamin.
Penurunan dopamin dalam korpus striatum mengacaukan keseimbangan antara
dopamin penghambat& dan asetilkolin perangsang&. Bnilah yang men'adi dasar
dari kebanyakan ge'ala penyakit parkinson. Sampai saat ini belum diungkapkan
dengan baik bagaimana berkurangnya dopamin di striatum yang menyebabkan
ge'ala parkinson tremor, rigiditas, dan aknesia&
Suatu teori mengemukakan bah*a munculnya tremor diduga oleh karena
dopamin yang disekresikan dalam nukleus kaudatus dan putamen ber(ungsi
sebagai penghambat yang merusak neuron dopamingik di substansia nigra
sehingga menyebabkan kaudatus dan putamen men'adi sangat akti( dan
kemungkinan menghasilkan signal perangsang secara terus menerus ke sistem
pengaturan motorik kortikospinal. Signal ini diduga merangsang otot bahkan
seluruh otot sehingga menimbulkan kekakuan dan melalui mekanisme umpan
balik mengakibatkan e(ek inhibisi penghambat dopamin akan hilang sehingga
menimbulkan tremor.
Akinesia didiga disebabkan oleh karena adanya penurunan dopamin di sistim
limbik terutama nukleus accumbens, yang diikuti oleh menurunnya sekresi
dopamin di ganglia basalis. +eadaan ini menyebabkan menurunnya dorongan
=sik untuk akti@asi motork begitu besar sehingga timbul akinesia.
K)ASIFIKASI
Parkinsonismus primer4 idiopatik4paralysis a.itans
& Sering di'umpai dalam praktek sehari"hari dan kronis, tetapi penyebabnya
belum 'elas.
( +ira"kira 2 dari 1 kasus parkinson termasuk 'enis ini.
+ Penyakit Parkinson
5 ' P a g e
Parkinsonismus sekunder atau simtomatik
& Dapat disebabkan pasca ense(alitis @irus, pasca in(eksi lain : tuberkulosis,
si=lis meningo@askuler.
( Batrogenik atau drug induced, misalnya neuroleptik antipsikotik &
golongan (enotia9in, anti emetic, reserpin, tetrabena9in.
+ 3ain"lain, misalnya perdarahan serebral petekial pasca trauma yang
berulang"ulang pada petin'u, in(ark lakuner, tumor serebri, hipoparatiroid
dan kalsi=kasi.
- ;oksin : MP;P, 4?, Mn, Mg, methanol, etanol, sianid
Sindrom Paraparkinson 6 Parkinson plus 7
& Pada kelompok ini ge'alanya hanya merupakan sebagian dari gambaran
penyakit keseluruhan.
( 0enis ini bisa didapat pada penyakit Filson degenerasi hepato"lentikularis
&, hidrose(alus normotensi(, sindrom Shy"drager, degenerasi striatonigral,
atropi palidal parkinsonismus 'u@enilis &.
+ Sindroma Demensia : +ompleks Parkinsonism , dementia , A3S 6uam &,
penyakit 3e*y bodies di(us, penyakit Al9heimer.
Penyakit 8eredode.enerati9
! Penyakit Hungtinton
# Penyakit Filson
> <ekrosis striatal dan sitopati mitokondria
/ Penyakit 6erstmann , Strausler " Scheinker
GE"A)A K)INIS
Ge:ala utama dari penyakit PD adala8 6;*RAP;7<
= ' P a g e
! ;remor:
;remor Bstirahat Rest ;remor& yang khas ini merupakan ge'ala yang paling 'elas,
sering terdapat pada a*al penyakit dan mudah diidenti=kasi oleh penderita
maupun keluarganya sendiri. Rest tremor ini bersi(at kasar kurang lebih /
siklusGdetik&, dan gerakannya seperti memulung pil pill"rolling& atau seperti
menghitung uang logam. ;remor dapat dimulai dari satu ekstremitas sa'a pada
a*al ge'ala dan dapat menyebar sehingga mengenai seluruh anggota tubuh
lengan, rahang, lidah, kelopak mata, tungkai& bahkan 'uga suara. ;remor dapat
menghilang 'ika otot berelaksasi total ataupun dengan melakukan gerakan
@olunter. Faktor =sik dan emosi dapat mencetuskan timbulnya tremor ini. Ada
'enis tremor yang lainnya dengan (rekuensi 2"1 siklusGmenit. ;idak seperti yang /
siklusGmenit, tremor ini dapat tetap ada pada gerakan @olunter dan tidak
berhubungan dengan posisi diam dari anggota gerak bukan rest tremor& dan
lebih mudah hilang pada posisi otot yang relaksasi. Pasien bisa menampakkan
ge'ala kedua tremor ini atau hanya salah satunya.
# Rigiditas
+ekakuanH peningkatan tonus otot. Dikombinasikan dengan rest tremor, kekakuan
ini menghasilkan (enomena Icog"*heelI saat ekstremitas digerakkan secara
pasi(. Hal ini 'uga sangat 'elas dapat dirasakan dengan cara mempalpasi otot
pasien bahkan pada keadaan rileks
> 5radykinesiaGAkinesia:
Pengurangan atau tidak adanya gerakan sama sekali. 6erakan cepat, berulang"
ulang menghasilkan sebuah gerakan disritmik dan pengurangan kekuatan
gerakan.
/ Postural instability ketidakstabilan postural&:
;idak adanya reJeks postural sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan dan
rasa ingin 'atuh
&> ' P a g e
(, Ge:ala motorik yan. lainnya<
- 6angguan gerakan dan postur tubuh.
. ShuKing
Ditandai gerakan dengan langkah kecil"kecil, dengan kaki yang hampir tidak
terangkat dari lantai sehingga menimbulkan suara diseret *aktu ber'alan.
Halangan kecil sa'a dapat menyebabkan pasien tersandung.
! ;urning Len blocL
lain halnya dengan gerakan membalik badan pada orang normal, pasien
Parkinson mempertahankan tulang belakang mereka tetap kaku rigit&
karena untuk membalikkan badan, mereka butuh melakukannya dengan
perlahan"lahan.
# 5ungkuk.
Pada keadaan yang parah, kepala dan bahu atas dapat sangat
membungkuk camptocornia&.
> Festination
+ombinasi dari postur yang membungkuk, ketidakseimbangan, dan
langkah yang pendek"pendek. Bni menyebabkan gerakan yang makin lama
semakin cepat sehingga berakhir dengan ter'atuh.
/ 6ait (ree9ing
LMembekuL adalah sebuah mani(estasi dari akinesia ketidakmampuan
untuk bergerak&. Membekunya gerakan dikarakterisasikan dengan adanya
ketidakmampuan untuk menggerakkan kaki yang makin parah 'ika
ber'alan pada tempat yang sempit dan berantakan atau pada usaha untuk
memulai sebuah gerakan.
- Distonia sekitar #$: dari kasus&
+ontraksi otot yang abnormal, terus menerus, dan menimbulkan sakit
seperti terbelit, biasanya mengenai otot kaki dan pergelangan kaki
terutama Jeksi dari ibu 'ari kaki dan in@ersi dari kaki& yang mengganggu
pergerakan tubuh saat ber'alan.
&& ' P a g e
. 6angguan menelan dan berbicara.
2 Hipo(onia
Suara men'adi kecil, serak, dan bicara monoton. 5eberapa orang
dengan penyakit Parkinson mengeluhkan lidahnya LberatL ataupun
berkata"kata IkotorI.
! 6angguan non motorik yang menyebabkan gangguan pada berbicara
ataupun berbahasa, baik yang ekspresi( maupun pengulangan kata"kata
;ermasuk diantaranya penurunan ke(asihan berbahasa dan gangguan kogniti(
tertutama yang terkait dengan pemahaman arti dari isi pembicaraan dan
ekspresi *a'ah.
# Dis(agia
+etidakmampuan untuk menelan, sehingga dapat menyebabkan aspirasi dan
pneumonia.
> Fatigue"kelelahan lebih dari -$: kasus&
/ Muka seperti topeng
5erkurangnya gerakan pada otot"otot kecil *a'ah menimbulkan gambaran *a'ah
yang tanpa atau sedikit ekspresi hipomimia& ,disertai dengan 'arangnya mata
mengedip. Pada orang normal, (rekuensi mengedipkan mata kurang lebih !#"#$
kali per menit, sedangkan pada pasien Parkinson hanya -"!$ kali per menit.
Selain itu ditemukan adanya sedikit pembesaran pada =sura palpebra sehingga
pasien seperti melotot Stell*ag Sign&.
+esulitan untuk membalikkan posisi tubuh saat di ran'ang ataupun bangun
dengan posisi duduk.
+, Ge:ala non?motorik
6e'ala non"motorik ini sering ter'adi dan merupakan penyebab yang utama
dalam menimbulkan kematian pada pasien Parkinson.
! Depresi
&( ' P a g e
Dapat muncul pada tahap apapun pada pasien dengan Parkinson , bahkan
sebelum timbul dis(ungsi motorik, dan menimbulkan dampak yang signi=kan
pada kualitas hidup pasien yang bersangkutan.
# 6angguan kogniti(
Respon yang melambat baik @olunteer ataupun in@olunter respon.
6angguan (ungsi eksekuti( : dapat berkembang men'adi demensia yang hampir
timbul pada #$"/$: kasus PD, dimulai dengan berkurangnya daya pikir dan
berkembang dengan kesulitan mengintepretasi pikiran abstrak, ingatan, dan
tingkah laku. Halusinasi, delusi dan paranoia dapat muncul. ?bat asetilkolin
esterease dapat memperbaiki keadaan ini pada beberapa pasien.
+ehilangan ingatan 'angka pendek.
>. Dis(ungsi otonom
+eringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan s=ngter terutama
inkontinensia dan hipotensi ortostatik.
Gan..uan *idur
! Somnolensi pada siang hari yang berlebihan.
# Bnsomnia
> 6angguan pada (ase tidur RCM
Mimpi yang mengganggu " dapat muncul beberapa tahun kemudian setelah
diagnosa PD ditegakkan
Abnormalitas Sistem Sensorik
6e'ala sensorik seperti dis(ungsi ol(aktorik, nyeri, parestesi, akathisia, nyeri
daerah mulut dan nyeri pada regio genitalia merupakan gangguan terbanyak
namun sekaligus sering tidak dikenali sebagai ge'ala Parkinsonian. Dalam salah
satu studi ditemukan bah*a dis(ungsi system ol(aktori hiposmia& mungkin
&+ ' P a g e
merupakan tanda dini dari penyakit Parkinson, hal ini dikorelasikan dengan
meningkatnya resiko sebanyak !$: terhadap ter'adinya penyakit dalam # tahun
kemudian. ;elah didalilkan bah*a dis(ungsi ol(aktori dihubungkan dengan
hilangnya neuron di area kortikomedial amigdala, atau hilangnya neuron
dopaminergik di bulbus ol(aktorius
KO#P)IKASI PEN@AKI*
%ipokinesia
Atro= G kelemahan otot sekunder, kontraktur sendi, de(ormitas :
ki(osis, skoliosis
Gan..uan 9un.si lu8ur
A(asia, agnosia, apraksia
Gan..uan postural
Perubahan kardio"pulmonal, ulkus dekubitus, 'atuh
Gan..uan mental
6angguan pola tidur, emosional, gangguan seksual, depresi,
bradi(renia, psikosis, demensia
Gan..uan ve.etative
Hipotensi postural, inkontinensia urine, gangguan keringat
DIAGNOSIS
Parkinson Disease kadang sulit untuk didiagnosa secara akurat. Penelitian"
penelitian telah menun'ukkan #-">-: diagnosa salah bukanlah hal yang 'arang.
Sampel dari 'aringan otak adalah satu"satunya metoda diagnostik yang pasti.
Saat ini belum ada tes darah maupun laboratorium yang telah terbukti
membantu dalam mendiagnosa PD. +arenanya, diagnosis dibuat berdasarkan
ri*ayat per'alanan penyakit dan pemeriksaan neurologis. )ni=ed ParkinsonIs
Disease Rating lihat lampiran& adalah alat klinis yang utama digunakan dalam
&- ' P a g e
membantu mendiagnosa dan menentukan dera'at keparahan dari PD. ;anda dan
ge'ala dini dari PD kadang dikesampingkan sebagai e(ek dari proses penuaan
yang normal. +arenanya klinisi mungkin perlu untuk mengobser@asi orang
tersebut untuk beberapa *aktu hingga terlihat 'elas bah*a ge'ala"ge'ala yang
dimaksud memang ada secara konsisten. ;anda"tanda motorik biasanya bera*al
secara unilateral. Sebuah diagnosa PD memerlukan adanya tanda"tanda cardinal
berikut ini: tremor distal saat istirahat dengan ukuran > hingga . H9, rigiditas,
bradikinesia, dan onset yang asimetris. ;anda"tanda lain yang sering dikenal
meliputi instabilitas postural dengan onset lambat, penciuman yang berkurang,
dan mikrogra=a. Pasien 'uga harus merespon positi( terhadap tes terapi dari
le@odopa atau agonis dopamine.
Kriteria Dia.nostik berdasarkan Kriteria %u.8es<
Possible: terdapat salah satu dari ge'ala utama
!. ;remor istirahat
#. Rigiditas
>. 5radikinesia
/. +egagalan reJeA postural
Probable
! 5ila terdapat kombinasi dua ge'ala utama termasuk kegagalan reJeA
postural& atau satu dari tiga ge'ala pertama yang tidak simetris dua dari
empat tanda motorik&.
De=nite
# 5ila terdapat kombinasi tiga dari empat ge'ala atau dua ge'ala dengan satu
ge'ala lain
yang tidak simetris tiga tanda cardinal&. 5ila semua tanda"tanda tidak 'elas
sebaiknya
dilakukan pemeriksaan ulangan beberapa bulan kemudian.
&0 ' P a g e
+ema'uan di bidang radiologi telah membantu dalam menentukan etiologi
Parkinsonism dan dalam mendiagnosa PD yang idiopatik dengan lebih akurat.
Falaupun 4; scan dan MRB tidak dapat menun'ukkan pola yang spesi=k untuk
PD, alat"alat ini dapat membantu mengeliminasi atau mengkon=rmasi penyakit"
penyakit lainnya. ;eknologi yang sedang dikembangkan contohnya Positron
Cmission ;omography, Single Photon Cmission 4;& kemungkinan akan
berpengaruh pada diagnosa PD, tetapi, keduanya tidaklah murah.
*anda k8usus
MeyersonMs sign
> ;idak dapat mencegah mata berkedip , kedip bila daerah glabela diketuk
berulang.
/ +etukan berulang #AGdetik & pada glabela membangkitkan reaksi berkedip
, kedip terus menerus &
PE#ERIKSAAN PENUN"ANG
Pemeriksaan penun'ang dilakukan bila ada indikasi, antara lain dengan
melakukan pemeriksaan :
! <euroimaging : 4; , Scan, MRB
)ntuk mengetahui gambaran internal otak. Pada penyakit parkinson
kemungkinan didapatkan gambaran pelebaran @entrikel.
# Analisis cairan serebrospinalis
Pengambilan cairan serebrospinal dapat dilakukan dengan cara 3umbal Punksi,
Sisternal Punksi atau 3ateral 4er@ical Punksi. 3umbal Punksi merupakan
prosedure neuro diagnostik yang paling sering dilakukan, sedangkan sisternal
punksi dan lateral hanya dilakukan oleh orang yang benar"benar ahli. Dilakukan
dengan cara menginsersi 'arum berongga ke dalam ruang sub"araknoid di antara
lengkung sara( @ertebra lumbal ketiga dan lumbal keempat. +emungkinan hasil
menun'ukkan adanya penurunan kadar dopamine
&2 ' P a g e
> 3aboratorium Penyakit Parkinson sekunder & : patologi anatomi,
pemeriksaan kadar bahan 4u FilsonMs disease, prion 5o@ine spongi(orm
encephalopathy&
DIAGNOSIS $ANDING
! ;remor esensial
# Hidrose(alus bertekanan normal
> Progresi( supranuklear palsi
/ Degenerasi striatonigra
- Parkinsonism akibat pengaruh obat , obatan
Sekali didiagnosis, dapat die@aluasi perkembangan penyakitnya dengan skala
Hoehn dan Nahr Hoehn dan Nahr Staging o( ParkinsonMs Disease &
Stadium satu
6e'ala dan tanda pada satu sisi, terdapat ge'ala yang ringan, terdapat ge'ala
yang menggangu tetapi tidak menimbulkan kecacatan, biasanya terdapat tremor
pada satu anggota gerak, ge'ala yang timbul dapat dikenali orang terdekat
teman &.
Stadium dua
;erdapat ge'ala bilateral, terdapat kecacatan minimal, sikap G cara ber'alan
terganggu.
Stadium ti.a
6erak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulai terganggu saat ber'alan G
berdiri, dis(ungsi umum sedang.
Stadium empat
;erdapat ge'ala yang lebih berat, masih dapat ber'alan hanya untuk 'arak
tertentu, rigiditas dan bradikinesia, tidak mampu berdiri sendiri, tremor dapat
berkurang dibanding stadium sebelumnya.
&3 ' P a g e
Stadium lima
Stadium kakhetik cachectic stage &, kecacatan total, tidak mampu berdiri dan
ber'alan, memerlukan pera*atan tetap.
PENA*A)AKSANAAN
Penyakit Parkinson bisa diobati dengan berbagai obat, seperti le@odopa,
5romokriptin, pergolid, selegilin, antikolinergik 5en9tropin atau triheksi(enidil&,
antihistamin, anti depresi, propanolol dan amantadin.
;idak satupun dari obat"obat tersebut yang menyembuhkan penyakit atau
menghentikan perkembangannya, tetapi obat"obat tersebut menyebabkan
penderita lebih mudah melakukan suatu gerakan dan memperpan'ang harapan
hidup penderita. ?bat ini mengurangi tremor dan kekakuan otot dan
memperbaiki gerakan.
Penderita Parkinson ringan bisa kembali men'alani akti@itasnya secara
normal dan penderita yang sebelumnya terbaring di tempat tidur men'adi
kembali mandiri. 5eberapa ahli percaya bah*a menambahkan atau mengganti
3e@odopa dengan 5romokriptin selama tahun"tahun pertama pengobatan bisa
menunda munculnya gerakan"gerakan yang tidak dikehendaki.
)ntuk mempertahankan mobilitasnya, penderita dian'urkan untuk tetap
melakukan kegiatan sehari"harinya sebanyak mungkin dan mengikuti program
latihan secara rutin.
;erapi =sik dan pemakaian alat bantu mekanik misalnya kursi roda& bisa
membantu penderita tetap mandiri.
Makanan kaya serat bisa membantu mengatasi sembelit akibat kurangnya
akti@itas, dehidrasi dan beberapa obat. Makanan tambahan dan pelunak tin'a
bisa membantu memperlancar buang air besar. Pemberian makanan harus benar"
benar diperhatikan karena kekakuan otot bisa menyebabkan penderita
mengalami kesulitan menelan sehingga bisa mengalami kekurangan gi9i
malnutrisi&.
*atalaksana Supporti9
! Pendidikan
&5 ' P a g e
Pasien harus mengerti bah*a penyakit Parkinson merupakan penyakit kronik
progresi(, dengan tingkat progresi=tas yang berbeda"beda pada setiap orang,
dan telah banyak pendekatan yang dilakukan untuk memperingan ge'ala. Adanya
group pendukung yang berisikan pasien penderita Parkinson tahap lan'ut, akan
lebih membantu penderita yang baru sa'a didiagnosa sebagai penderita penyakit
Parkinson. Pasien harus diberikan nasehat mengenai latihan, termasuk
stretching, strengthening, =tness kardio@askular, dan latihan keseimbangan,
*alaupun hanya dalam *aktu singkat.
# 3atihan =sik
5agi penderita Parkinson dapat diberikan =sioterpi berupa terapi *icara.
Fisioterapi 'uga diarahkan untuk mempertahankan mobilitas sendi, menghindari
kelainan sikap anggota gerak badan, koreksi terhadap kelainan sikap anggota
gerak badan serta mempertahankan gaya ber'alan yang normal.
>
> <utrisi
*atalaksana 6#edikamentosa7
5erdasarkan konsep keseimbangan komponen dopaminergik"kolinergik,
kemoterapi penyakit Parkinson dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
obat yang bersi(at dopaminergik sentral dan dengan obat yang bere(ek
antikolinergik sentral. Selain itu dikembangkan penghambat MA?"5 berdasarkan
konsep pengurangan pembentukan 9at radikal bebas. Pilihan obat Parkinson
dapat dilihat pada tabel !.
;abel !. Pilihan obat penyakit Parkinson
! ?bat dopaminergik sentral
! 3e@odopa
# 5romokriptin
> Perangsang SSP :
Dekstroam(etamin
&= ' P a g e
Metam(etamin
Metil(enidat
# ?bat Anti +olinergik Sentral
! Senya*a Parasimpatolitik
;riheksi(enidil
5iperiden
Sikrimin
Prosiklidin
5en9tropin Mesilat
+arami(en
# Senya*a Anti Histamin
Di(enhidramin
+lor(enoksamin
?r(enadrin
Fenindamin
> Deri(at Fenotia9in
Ctoprapa9in
Prometa9in
Dieta9in
> ?bat Dopamino"antikolinergik
! Amantadin
# Antidepresan ;risiklik
Bmipramin
Amitriptin
(> ' P a g e
/ Penghambat MA?"5 Mono Amine ?Aidase n 5 & Bnhibitor
Selegiline
)evodopa
3e@odopa merupakan precursor dopamine, diyakini merupakan obat
antiparkinsonian yang paling e(ekti(. Dalam percobaan yang membandingkan
e(ekti=tas le@odopa dan agonis domain, yang dilakukan secara random,
menun'ukkan peningkatan AD3 dan motorik sebanyak /$"-$: dengan
penggunaan le@odopa. 3e@odopa dalam penggunaannya dikombinasikan dengan
peripheral decarboAylase inhibitor seperti carbidopa, untuk mengurangi
ter'adinya dekarboksilasi le@odopa, sebelum mencapai otak. ;ersedia dalam
bentuk immediate"release dan controlled"release. 4arbidopa plus le@odopa
dikombinasikan dengan catechol ?"methyltrans(erase inhibitor, entacapone,
merupakan satu preparat lain, yang di produksi untuk menciptakan suatu prolong
aksi, dengan mencegah ter'adinya metilasi.
5anyak alasan yang mendasari ter'adinya kegagalan terapi dengan
menggunakan le@odopa, termasuk di dalamnyaH penggunaan yang tidak sesuai
indeA respons seperti tremor, dosis yang tidak adekuat, durasi terapi yang tidak
adekuat, dan interaksi obat misH penggunaan le@odopa bersamaan dengan
metoclopramide, atau risperidone&. Percobaan dengan le@odopa harus digunakan
selama > bulan, dengan peningkatan dosis bertahap, setidaknya !$$$ mg per
hari bentuk immediate"release& atau sampai dosis limitasi yang menampakkan
e(ek merugikan sebelum pasien tidak memiliki respon lagi terhadap pengobatan
dengan le@odopa. +arena kegagalan terapi terhadap dosis terapi le@odopa hanya
dicapai sebanyak kurang dari !$: pasien yang secara patologi terbukti
menderita penyakit Parkinson, maka kegagalan yang timbul diduga merupakan
suatu kemungkinan dari adanya kerusakan lain yang mengindikasikan tidak
adanya terapi (armakologis ataupun terapi pembedahan yang menguntungkan.
A.onis Dopamin
(& ' P a g e
Meskipun agonis dopamine kurang e(ekti( dibandingkan dengan le@odopa, obat"
obatan ini merupakan obat frst-line alternati@e dalam terapi penyakit Parkinson.
5ermacam"macam agonis dopamine memiliki e(ekti=tas yang hampir mirip.
Salah satu keuntungan yang potensial dari obat ini dibandingkan dengan
le@odopa ialah rendahnya resiko untuk ter'adinya diskinesia dan Juktuasi (ungsi
motorik sebagai e(ek terapi, dalam ! hingga - tahun pengobatan, khususnya
pada pasien yang mendapatkan agonis dopamine sebagai pengobatan tunggal.
<amun bagaimanapun, sering dibutuhkan penggunaan kombinasi dari agonis
dopamine dan le@odopa selama beberapa tahun setelah diagnosis ditegakkan,
untuk mengontrol ge'ala"ge'ala lan'utan. Agonis dopamine dihindari
pemakaiannya pada pasien dengan demensia, karena kecenderungan obat ini
dalam menimbulkan halusinasi.
?bat"obat agonis dopamine yang lama dikenal, seperti bromokriptine dan
pergolide, merupakan deri@ate ergot yang 'arang menimbulkan =brosis
retroperitoneal, pleural dan pericardial. 5aru"baru ini dilaporkan mengenai
hubungan antara penggunaan pergolide dengan ter'adinya penebalan dan
dis(ungsi katup"katup 'antung. Hasil echocardiogra= pada pasien dengan
penggunaan pergolide 'angka pan'ang menun'ukkan adanya penyakit restrikti(
@al@ular dengan resiko # sampai / kali lipat lebih besar dibandingkan pasien
penyakit Parkinson yang tidak mendapat terapi dengan pergolide. Dengan
adanya peristi*a ini, agonis dopamine tidak diberikan yang berasal dari deri@ate
ergotH seperti pramipeAole dan ropinirole.
Obat?obatan )ainnya
Secara umum, antikolinergik tidak digunakan sebagai pengobatan dalam
penyakit Parkinson, dikarenakan e(eknya yang merugikan. <amun begitu, obat"
obatan golongan ini kadang ditambahkan 'ika ge'ala tremor dirasa sangat
mengganggu dan tidak responsi@e dengan pengobatan lain, meskipun
sesungguhnya, (akta di lapangan menun'ukkan kekurang"e(ekti(an obat ini dalam
mengurangi tremor. ?bat golongan antikolinergik merupakan kontraindikasi pada
pasien dengan demensia dan biasanya dihindari penggunaannya pada pasien
yang berusia lebih dari 2$ tahun. MA? inhibitor dan amantadine memiliki
beberapa e(ek yang merugikan dan membutuhkan peningkatan titrasi sedikit
demi sedikit untuk mencapai dosis terapetik. <amun +aren e(ek dari obat"obatan
(( ' P a g e
ini cenderung lemah, maka obat ini tidak digunakan sebagai obat tunggal dalam
pengobatan.
?bat"obatan untuk mengobati penyakit Parkinson
Obat Aturan Pemakaian Keteran.an
3e@odopa
dikombinasikan dengan
karbidopa&
Merupakan pengobatan utama
untuk Parkinson
Diberikan bersama karbidopa
untuk meningkatkan
e(ekti@itasnya O mengurangi
e(ek sampingnya
Mulai dengan dosis rendah, yg
selan'utnya ditingkatkan sampai
e(ek terbesar diperoleh
Setelah beberapa tahun
digunakan,
e(ekti@itasnya bisa
berkurang
5romokriptin atau pergolid Pada a*al pengobatan
seringkali ditambahkan pada
pemberian 3e@odopa untuk
meningkatkan ker'a 3e@odopa
atau diberikan kemudian ketika
e(ek samping 3e@odopa
menimbulkan masalah baru
0arang diberikan sendiri
Seleglin Seringkali diberikan sebagai
tambahan pada pemakaian
3e@odopa
5isa meningkatkan
akti@itas 3e@odopa di
otak
?bat antikolinergik
ben9tropin O
triheksi(enidil&, obat anti
depresi tertentu,
antihistamin di(enhidramin&
Pada stadium a*al penyakit
bisa diberikan tanpa 3e@odopa,
pada stadium lan'ut diberikan
bersamaan dengan 3e@odopa,
mulai diberikan dalam dosis
rendah
5isa menimbulkan
beberapa e(ek samping
Amantadin Digunakan pada stadium a*al
untuk penyakit yg ringan
Pada stadium lan'ut diberikan
untuk meningkatkan e(ek
3e@odopa
5isa men'adi tidak
e(ekti( setelah beberap
bulan digunakan sendiri
(+ ' P a g e
*atalaksana 6Pembeda8an7
;halamotomy dan thalamic stimulation,deep brains timulation D5S& dengan
implantasi elektoda, dapat merupakan terapi yang mu'arab dalam mengatasi
tremor pada penyakit Parkinson, ketika sudah tidak ada lagi respon dengan
pengobatan non"surgikal. Secara umum tindakan bedah ;halamotomi
@entrolateral dan Pallidektomi& memberikan hasil yang paling baik pada
Parkinsonisme idiopatik dengan ge'ala unilateral pada penderita diba*ah umur
.- tahun. Pallidotomy, pallidal deep brain stimulation dapat mengatasi ge'ala"
ge'ala penyakit Parkinson pada pasien yang responnya terhadap medikasi
antiparkinsonism mengalami komplikasi dengan adanya Juktuasi (ungsi motorik
yang memburuk dan diskinesia. +arena indikasi dari terapi surgical pada tahap
dini penyakit tidak ditemui dan karena tindakan yang cukup beresiko serta
membutuhkan biaya yang mahal, maka terapi pembedahan ini tidak mempunyai
peran pada a*al penyakit Parkinson.
RE%A$I)I*ASI #EDIK
;u'uan rehabilitasi medik adalah untuk meningkatkan kualitas hidup penderita
dan menghambat bertambah beratnya ge'ala penyakit serta mengatasi masalah
, masalah sebagai berikut :
! Abnormalitas gerakan
# +ecenderungan postur tubuh yang salah
> 6e'ala otonom
/ 6angguan pera*atan diri Acti@ity o( Daily 3i@ing , AD3 &
- Perubahan psikologik
)ntuk mencapai tu'uan tersebut diatas dapat dilakukan tindakan
! ;erapi =sik R?M range o( motion &
! Peregangan
# +oreksi postur tubuh
> 3atihan koordinasi
(- ' P a g e
/ 3atihan 'alan gait training &
- Cdukasi dan program latihan di rumah
# ;erapi okupasi
> ;erapi *icara
/ Psikoterapi
- ;erapi sosial medik
PROGNOSIS
Parkinson Disease bukanlah suatu penyakit yang dengan sendirinya
bersi(at (atal, melainkan PD merupakan suatu penyakit yang bertambah parah
dengan seiringnya *aktu. Perkiraan hidup pasien PD biasanya lebih rendah
dibanding orang yang tidak mempunyai penyakit tersebut. Pada PD tahap lan'ut,
PD mungkin dapat menyebabkan komplikasi seperti tersedak, pneumonia, dan
'atuh yang dapat menimbulkan kematian.
Progresi dari ge'ala PD mungkin akan memakan *aktu #$ tahun atau lebih. Pada
beberapa orang, progresi penyakit ini dapat ber'alan lebih cepat. ;idak ada cara
untuk memprediksi bagaimana PD akan bermani(estasi pada seseorang. Dengan
penanganan yang baik, kebanyakan dari penderita PD dapat mempunyai hidup
yang produkti( untuk *aktu yang pan'ang setelah didiagnosa.
5eberapa penelitian mengatakan bah*a mortalitas meningkat, dan kelangsungan
hidup menurun pada pasien di rumah 'ompo dibanding pasien yang tinggal di
komunitas.
KESI#PU)AN
Penyakit Parkinson merupakan gangguan neurodegenerati@e progresi(
yang disebabkan karena proses degenerasi spesi=k neuron"neuron dopaminergik
ganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta yang disertai inklusi
sitoplasmik eosino=lik badan le*y&. Penyakit Parkinson adalah tipe tersering dari
suatu keadaan Parkinsonism, lebih kurang 1$: dari seluruh kasus. Selain itu
penyakit Parkinson 'uga merupakan penyakit neurodegenerati@e tersering kedua
setelah demensia Al9heimer. PD terdapat / mani(estasi ge'ala utama motorik :
(0 ' P a g e
tremor saat istirahat, rigiditas, bradikinesia berkurang atau lambatnya suatu
gerakan&, dan instabilitas postural.
!,-
Selain itu pada PD 'uga terdapat ge'ala non
motorik yang termasuk didalamnya adalah gangguan sensoris dan otonom serta
gangguan neurobeha@ioral neuropsikiatri& seperti depresi, ansietas, dan psikosis
Mana'emen pasien dengan penyakit Parkinson tahap lan'ut sangatlah menantang
kita dalam penanganannya dilihat dari segi motorik, sering timbul komplikasi
ge'ala psikosis, yang disertai dengan berbagai komorbiditas neuropsikiatri
lainnya. Penilaian dan penanganan pasien PD yang disertai ge'ala neuropsikiatri
membutuhkan perhatian yang lebih besar bagi kita untuk lebih memperhatikan
lagi berbagai (aktor penyebab timbulnya ge'ala neuropsikiatri. Pengenalan secara
dini dari ge'ala"ge'ala neuropsikiatri yang timbul hampir menyerupai ge'ala PD
sangatlah penting dalam tatalaksana pasien lebih lan'ut.
DAF*AR PUS*AKA
! Medika therapy. com. in(o penyakit Parkinson. #$$%. Diunduh dari
http:GGmedicatherapy.comGindeA.phpGcontentGreadG>/1Gin(o"penyakitGparkinson
# Health dokter. Penyakit Parkinson. !! September #$$%. Diunduh dari
http:GGdokterk*ok.blog.comG#$$%G$%G!!Gpenyakit"parkinsonG
> Medikaholistik.com. 3ebih 'auh mengenal penyakit Parkinson. #1 Mei #$$%. Diunduh dari
http:GG***.medikaholistik.comGmedika.htmlPAmoduleQdocumentRdetailOAidQ#$1
/ Medicine and Health Bn@estigation. Penyakit Parkinson. #$!$. Diunduh dari
http:GGid.sh@oong.comGmedicine"and"healthGin@estigati@e"medicineG#$/>..1"penyakit"
parkinsonGSiA99!3kMe(Nh9
- <uartha 5<. : Penyakit Parkinson dan Parkinsonismus. Dalam Harsono editor&. +apita
Selekta <eurologi. Cdisi B. Nogyakarta )ni@ersity, !%%. : >>! , %.
. Perhimpunan Dokter Spesialis Sara( Bndonesia., 5uku A'ar <eurologi +linisCdisi B.
Nogyakarta : 6a'ahmada )ni@ersity Press !%%. : ##> , 1.
2 6uyton Hall. : Serebelum 6anglia 5asalais dan Seluruh Pengatur Motorik. Dalam : Fisiologi
+edokteran. Cdisi % 0akarta C64 !%%2 : %$/ , -.
(2 ' P a g e
1 Morris., 0H. : Sistem Sara(. Dalam Robbins, SB., +umar, D. Cditor. 5uku A'ar Patologi BB. Alih
5ahasa : 3unardhi, 0H. Santoso, R. Cdisi ke"/. C64. 0akarta !%%- : /2/ , -!$.
% Sudarmanto. 0ournal +elainan Fungsi Sara(. Penyakit Parkinson. May #$$1. Diunduh dari
http:GGsudarmanto.multiply.comG'ournal
!$ <utt 0ohn 6, Footen 6. Frederick. Diagnosis and Bnitial Management o( ParkinsonMs Disease.
;he <e* Cngland 0ournal o( Medicine, #$$-H>->:!$#!"2
!! Artikel +esehatan. Penyakit Parkinson. #- 0uni #$$%. Diunduh dari http:GGartikel"in(o"
kesehatan.blogspot.comG#$$%G$.Gpenyakit"parkinson"parkinsons"disease.html
(3 ' P a g e

Anda mungkin juga menyukai