Anda di halaman 1dari 40

Tinjauan Pustaka

MANAJEMEN SYOK PADA TRAUMA


Oleh:
Nyoman Gede Prayudi
(00!00"0"#$
Pem%im%in&:
dr' ( Ke)u) *iar&i)ha+ S,'-(K$
DA.AM RANGKA MENG(KUT( KEPAN(TERAAN K.(N(K MADYA
.A-/SM0 -EDA1 RSUP SANG.A1
0AKU.TAS KEDOKTERAN UN(2ERS(TAS UDAYANA
DESEM-ER !03!
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya
sehingga tinjauan pustaka ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tinjauan
pustaka ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam rangka
mengikuti kepaniteraan klinik madya di Bagian Bedah Fakultas Kedokteran
ni!ersitas dayana.
Tinjauan Pusataka ini "erjudul #Manajemen $yok Pada Trauma#. %alam
penyusunan laporan ini& penulis "anyak memperoleh "im"ingan dan petunjuk
serta "antuan dan dukungan dari "er"agai pihak. Melalui kesempatan ini penulis
mengu'apkan terima kasih yang se"esar-"esarnya kepada(
). Pro*. %+. dr. $ri Maliawan& $p.B$ selaku Kepala Bagian,$MF Bedah
Fakultas Kedokteran ni!ersitas dayana
-. dr. Putu .nda Tusta .diputra& $p. B /K0 1nk selaku Koordinator
Pendidikan di 2a",$MF Bagian 3lmu Bedah FK N%,+$P $anglah
4. dr. 3 Ketut 5iargitha& $p.B/K0 selaku pem"im"ing tinjauan pustaka ini.
6. +esiden-residen di "agian "edah Fakultas Kedokteran ni!ersitas
dayana,+$P $anglah %enpasar yang telah mem"erikan "anyak
masukan.
7. Pihak-pihak lain yang turut mem"antu dalam penyusunan laporan kasus
ini yang tidak dapat saya se"utkan satu persatu.
$emoga laporan kasus ini dapat mem"eri sum"angan ilmiah dalam masalah
kesehatan dan mem"eri man*aat "agi "er"agai pihak.
%enpasar& %esem"er -8)-
Penulis
2
-A- (
PENDA1U.UAN
$yok adalah suatu sindroma klinis dimana terdapat gangguan per*usi dan
oksigenasi sel se'ara menyeluruh sehingga ke"utuhan jaringan tidak terpenuhi.
.ki"atnya& terjadi gangguan *ungsi sel atau jaringan atau organ& "erupa gangguan
kesadaran& *ungsi pernapasan& system pen'ernaan& perkemihan& serta sistem
sirkulasi itu sendiri. $e"agai respons terhadap menurunnya pasokan oksigen&
meta"olisme energi sel akan "eru"ah menjadi meta"olisme anaero"ik. Keadaan
ini hanya dapat ditoleransi tu"uh untuk sementara waktu dan jika "erlanjut& tim"ul
kerusakan nirpulih pada jaringan organ !ital yang dapat menye"a"kan kematian&
$yok "ukanlah suatu penyakit dan tidak selalu disertai kegagalan per*usi jaringan.
$yok dapat terjadi setiap waktu pada siapapun. Penanganannya didasarkan pada
diagnosis dini yang tepat.
Kehilangan 'airan yang 'epat dan "anyak menurunkan preload !entrikel
sehingga terjadi penurunan isi sekun'up dan 'urah jantung sehingga terjadi
penurunan hantaran oksigen kejaringan tu"uh. Pada renjatan karena perdarahan&
selain terjadi penurunan 'ardia' output juga terjadi pengurangan haemoglo"in&
sehingga transport dari oksigen ke jaringan makin "erkurang.
%iagnosa adanya syok harus didasarkan pada data-data "aik klinis maupun
la"oratorium yang jelas yang merupakan aki"at dari "erkurangnya per*usi
jaringan. $yok mempengaruhi kerja organ-organ !ital dan penangannya
memerlukan pemahanam tentang pato*isiologi syok. $yok "ersi*at progresi* dan
terus mem"uruk jika tidak segera ditangani.
)&-&4
-A- ((
3
T(NJAUAN PUSTAKA
!'3 De4ini5i
$yok adalah sindroma klinis yang terjadi aki"at gangguan hemodinamik
dan meta"olik yang ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk
mempertahankan per*usi yang adekuat dari organ-organ !ital tu"uh. 9al ini
mun'ul aki"at kejadian pada hemostasis tu"uh yang serius seperti& perdarahan
yang masi*& trauma atau luka "akar "erat /syok hipo!olemik0& in*ark miokard luas
atau em"oli paru /syok kardiogenik0& sepsis aki"at "akteri yang tidak terkontrol
/syok septi'0& tonus !asomotor yang tidak adekuat /syok neurogenik0 atau aki"at
respon imun /syok ana*ilaktik0.
-
!'! Kla5i4i6a5i
$e'ara umum syok ter"agi atas empat jenis& yaitu syok hipo!olemik&
o"strukti*& kardiogenik& dan distri"uti*. $elain keempatnya& saat ini ada jenis syok
"aru& yakni syok endokrin& yang dise"a"kan oleh kelainan hormon yaitu "erupa
kele"ihan maupun kekurangan hormon.
-&4
Menurut nilai 'urah jantung& syok ter"agi menjadi dua yaitu syok
hipodinamik dan syok hiperdinamik. Pada syok hipodinamik& 'urah jantung
di"awah normal dan tekanan !ena sentral mele"ihi normal. $yok hipo!olemik&
kardiogenik& dan o"strukti* termasuk dalam jenis syok ini. %i lain pihak& pada
syok hiperdinamik& nilai 'urah jantung mele"ihi normal dan tekanan !ena sentral
kurang dari normal. $yok distri"uti* termasuk dalam jenis syok ini.
). $yok 9ipo!olemik
$yok hipo!olemik merupakan jenis syok yang paling sering ditemukan
dan hampir semua jenis syok memiliki komponen syok hipo!olemik didalamnya
aki"at menurunnya "e"an preload. $yok hipo!olemik dise"a"kan oleh tidak
'ukupnya !olume sirkulasi& seperti aki"at pendarahan dan kehilangan 'airan tu"uh
lain.
4
Menurut derajat !olume sirkulasi yang hilang& syok hipo!olemik di"agi
menjadi empat kelas. Namun& per"edaan ini mungkin tidak terlalu jelas pada
penderita syok hemoragik sehingga resusitasi 'airan harus diarahkan pada respons
terhadap tindakan awal dan "ukan hanya mengandalkan klasi*ikasi awal saja.
Pengelompokkan ini "erguna untuk memastikan tanda dini dan pato*isiologi
keadaan syok.
$yok hipo!olemik dapat digolongkan le"ih lanjut ke dalam syok
hemoragik atau non-hemoragik. Pendarahan dapat "ersi*at terlihat /misalnya
aki"at luka atau hematemesis pada tukak lam"ung0 atau tidak terlihat /pendarahan
dari saluran 'erna seperti pada tukak duodenum& 'edera limpa& kehamilan ektopik&
patah tulang pel!is dan patah tulang "esar atau majemuk0. Pendarahan dalam
jumlah "anyak akan menggangu per*usi jaringan sehingga tim"ul hipoksia.
+espon jaringan terhadap hal ini "er!ariasi menurut jenis jarigan. 1tot merupakan
jaringan yang le"ih tahan terhadap hipoksia di"andingkan dengan otak.
$yok hipo!olemik non hemoragik terjadi aki"at hilangnya 'airan tu"uh
total dan keluarnya 'airan intra!askuar ke kompartemen ekstra!askular atau
interstitial& seperti pada luka "akar luas& muntah he"at atau diare& o"struksi ileus&
dia"etes atau penggunaan diuretik kuat& sepsis "erat& pankreatitis akut atau
peritonitis purulenta di*us.
-. $yok 1"strukti*
$yok o"strukti* terjadi aki"at o"struksi mekanis aliran darah di luar
jantung& paling sering aki"at tamponade jantung& sehingga per*usi sistemuk
menurun. .ki"atnya& terjadi gangguan pengisian !entrikel dan peru"ahan !olume
aliran "alik !ena aki"atkompresi 'airan peri'ardium yang menggangu 'urah
jantung& jika hal ini "erlangsung sama& akan terjadi gangguan per*usi sistemik dan
oksigenasi jaringan sehingga tim"ul kerusakan sel. :umalah 'airan peri'ardium
yang dapat mempengaruhi pengisisan diastoli' jantung "ergantung pada
akumulasi 'airan dan daya regang peri'ardium.
5
$elain itu& syok o"strukti* dise"a"kan juga oleh trom"oem"oli paru&
o"struksi mekanis arteri pulmonalis& hipertensi pulmonal& dan tension
pneumathira;& yang menggangu 'urah jantung.
4. $yok Kardiogenik
Penye"a" primer syok krdiogenik adalah kegagalan *ungsi jantung se"agai
pompa sehingga 'urah jantung menurun. <8= syok kardiogenik dise"a"kan oleh
gangguan *ungsi !entrikel kiri aki"at in*ark miokard dengan ele!asi $T. $elain
karena dis*ungsi miokard& penurunan kontaktilitas jantung& o"struksi aliran
!entrikel ke luar jantung& kelainan pengisisan !entrikel& disritmia dan de*ek
septum turut mengagalkan *ungsi jantung. Mortalitas aki"at syok kardiogenik
adalah sekitar 78=.
Menurut penelitian terakhir& sindrom peradangan sistemik ternyata
menjadi komponen penting dalam tim"ulnya syok kardiogenik. Kriteria diagnosis
syok kardiogenik adalah )0 tekanan darah sistol > ?8mm9g atau penurunan
tekanan darah sistol se"esar @ 48 mm9g se'ara mendadakA -0 hipoper*usi yang
ditandai dengan produksi urin > -8 '',jam& gangguan *ungsi sara* pusat dan
!asokontriksi peri*er /akral dan keringat dingin0
6. $yok %istri"uti*
$yok distri"uti* adalah jenis syok yang tim"ul aki"at kesalahan distri"usi
aliran dan !olume darah. Ber"agai keadaan yang termasuk dalam kelompok syok
distri"uti* antara lain syok septik& syok ana*ilaktik dan syok neurogenik.
B $yok $eptik
Pro*il hemodinamik pada syok septik dipengaruhi oleh "er"agai peru"ahan
*isiologis yang dipi'u oleh sepsis. $yok septik dise"a"kan oleh septisemia yang
"iasanya dise"a"kan oleh kuman gram negati!e dan menye"a"kan kolaps system
kardio!askular. Endotoksin "asil gram negati!e menye"a"kan !asodilatasi kapiler
dan ter"ukanya hu"ungan pintas atrio!ena peri*er. $elain itu terjadi peningkatan
permea"ilitas kapiler. Peningkatan kapasitas !askular aki"at !asodilatasi peri*er
6
menye"a"kan hipo!olemia relati!e& sedangkan permea"ilitas kapiler
menye"a"kan kehilangan 'airan intra!as'ular yang terlihat se"agai odem.
Pada syok septik& gam"aran hemodinamik yang klasik adalah peningkatan
'urah jantung /kadang-kadang sampai tiga kali normal0 dan per'epatan peredaran
darah& tetapi terjadi hipotensi sistemik. Tim"ul per*usi "erle"ihan aki"at
"ertam"ah "anyaknya !olume darah yang "eredar /karenanya& syok ini termasuk
jenis syok hiperdinamik0. 9ipoksia sel disini tidak dise"a"kan oleh penurunan
per*usi jaringan melainkan karena ketidakmampuan sel menggunakan Cat asam
karena toksin kuman
B $yok .na*ilaktik
:ika seseorang hipersensiti* terhadap suatu antigen dan kemudian terpajan
lagi pada antigen terse"ut& akan tim"ul reaksi hipersensiti!itas umum tipe 3.
.ntigen yang "ersangkutan terikat pada anti"ody di permukaan sel mast sehingga
terjadi degranulasi& pengeluaran histamine dan Cat !asoakti* lainnya. .ki"atnya&
permea"ilitas meningkat dan seluruh kapiler "erdilatasi. 9ipo!olemia relati!e
aki"at !asodilatasi ini menim"ulkan syok& sedangkan meningkatnya permea"ilitas
kapiler menye"a"kan oedem. Pada syok ana*ilaksis& terjadi "ronkospasme yang
menurunkan !entilasi.
$yok ana*ilaksis sering dise"a"kan oleh o"at& terutama o"at intra!ena
seperti anti"iotik atau media kontras. $engatan le"ah juga dapat menim"ulkan
syok pada orang yang rentan.
B $yok Neurogenik
$yok neurogenik dise"ut juga sinkope. Pada syok ini& terjadi reaksi !aso!agal
"erle"ihan yang menye"a"kan !asodilatasi menyeluruh di regio splanknikus
sehingga pendarahan otak "erkurang. +eaksi !aso!agal umumnya dise"a"kan
oleh suhu lingkungan yang panas& terkejut atau nyeri. $yok neurogenik pada
trauma terjadi karena hilangnya tonus simpatis& misalnya pada 'edera tulang
"elakang atau yang sangat jarang 'edera pada "atang otak. 9ipotensi pada pasin
7
dengan 'edera tulang "elakang disertai dengan pasokan oksigen yang 'ukup
karena 'urah jantung tinggi meskipun tekanan darahnya rendah.
Penderita merasa pusing dan kemudian "iasanya jatuh pingsan. %enyut nadi
lam"at tetapi umumnya kuat dan isinya 'ukup. $etelah penderita di"aringkan&
umumnya keadaan mem"aik spontan tanpa meninggalkan penyulit& ke'uali jika
terjadi 'edera karena jatuh.
!'7 Pa)o4i5iolo&i
9ipoper*usi pada syok menye"a"kan terganggunya pasokan oksigen ke sel
/le"ih tepatnya& ke mitokondria0 sehingga meta"olism sel terganggu dan aki"atnya
pem"entukan .TP "erkurang. 9ipoper*usi juga men'etuskan re*le; akti!asi
system simpatis yang meningkatkan kontraktilitas dan *rekuensi denyut jantung
sehingga meningkatkan 'urah jantung. $elain itu& terjadi pengeluaran
katekolamin& angiotensin& !asopressin serta endotelin yang akan meningkatkan
tonus pem"uluh darah agar tekanan per*usi dapat dipertahankan dan per*usi
menjadi 'ukup.
9ipoksia mem"uat jaringan "erusaha mengekstraksi 1
-
semaksimal
mungkin agar ke"utuhan meta"olisme ter'ukupi. Ketika segala re*lek pertahanan
terse"ut sampai pada "atas toleransi dan hipoksia tidak teratasi& maka mitokondria
akan terganggu& dan pem"entukan .TP menurun. $emua sistem dalam tu"uh pun
tidak "er*ungsi sehingga terjadi kegagalan organ menyeluruh. $eperti gagal otak&
gagal jantung& !aso plegia& penumpukan asam laktat& gagal ginjal& gagal sistem
pen'ernaan yang diikuti dengan perpindahan kuman dan "ahan toksin ke aliran
darah /translokasi0& dan "erakhir dengan kematian. Kegagalan organ multiple dan
kematian "er"anding lurus dengan lama "eratnya hipoksia.
<
Menurut pato*isiologinya& syok ter"agi atas 4 *ase yaitu (
). Fase Kompensasi
8
Penurunan 'urah jantung /'ardia' output0 terjadi sedemikian rupa sehingga
tim"ul gangguan per*usi jaringan tapi "elum 'ukup untuk menim"ulkan gangguan
seluler. Mekanisme kompensasi dilakukan melalui !asokonstriksi untuk
menaikkan aliran darah ke jantung& otak dan otot skelet dan penurunan aliran
darah ke tempat yang kurang !ital. Faktor humoral dilepaskan untuk
menim"ulkan !asokonstriksi dan menaikkan !olume darah dengan konser!asi air.
Dentilasi meningkat untuk mengatasi adanya penurunan kadar oksigen di daerah
arteri. :adi pada *ase kompensasi ini terjadi peningkatan detak dan kontraktilitas
otot jantung untuk menaikkan 'urah jantung dan peningkatan respirasi untuk
memper"aiki !entilasi al!eolar. 5alau aliran darah ke ginjal menurun& tetapi
karena ginjal mempunyai 'ara regulasi sendiri untuk mempertahankan *iltrasi
glomeruler. .kan tetapi jika tekanan darah menurun& maka *iltrasi glomeruler juga
menurun.
-. Fase %ekompensasi
Pada *ase ini mekanisme kompensasi mulai gagal mempertahankan 'urah
jantung yang adekuat dan system sirkulasi menjadi tidak e*isien lagi. :aringan
dengan per*usi yang "uruk tidak lagi mendapat oksigen yang 'ukup& sehingga
meta"olisme "erlangsung se'ara anaero"i' yang tidak e*isien. .lur anaero"i'
menim"ulkan penumpukan asam laktat dan asam-asam lainnya yang "erakhir
dengan asidosis. .sidosis akan "ertam"ah "erat dengan ter"entuknya asam
kar"onat intra selular aki"at ketidak mampuan sirkulasi mem"uang E1
-
.
%inding pem"uluh darah menjadi lemah& tak mampu "erkonstriksi
sehingga terjadi "endungan !ena& !ena "alik /!enous return0 menurun. +elaksasi
s*inkter prekapiler diikuti dengan aliran darah ke jaringan tetapi tidak dapat
kem"ali ke jantung. Peristiwa ini dapat menye"a"kan trom"osis ke'il-ke'il
sehingga dapat terjadi koagulopati intra!asa yang luas /%3E F %isseminated
3ntra!as'ular Eoagulation0.
Menurunnya aliran darah ke otak menye"a"kan kerusakan pusat
!asomotor dan respirasi di otak. Keadaan ini menam"ah hipoksia jaringan.
9ipoksia dan anoksia menye"a"kan terlepasnya toksin dan "ahan lainnya dari
9
jaringan /histamin dan "radikinin0 yang ikut memperjelek syok /!asodilatasi dan
memperlemah *ungsi jantung0. 3skemia dan anoksia usus menim"ulkan penurunan
integritas mukosa usus& pelepasan toksin dan in!asi "akteri usus ke sirkulasi.
3n!asi "akteri dan penurunan *ungsi detoksikasi hepar memperjelek
keadaan. %apat tim"ul sepsis& %3E "ertam"ah nyata& integritas sistim
retikuloendotelial rusak& integritas mikro sirkulasi juga rusak. 9ipoksia jaringan
juga menye"a"kan peru"ahan meta"olisme dari aero"ik menjadi anaero"ik.
.ki"atnya terjadi asidosis meta"olik& terjadi peningkatan asam laktat ekstraseluler
dan tim"unan asam kar"onat di jaringan.
4. Fase 3rre!esi"el,+e*rakter
Karena kerusakan seluler dan sirkulasi sedemikian luas sehingga tidak
dapat diper"aiki. Kekurangan oksigen memper'epat tim"ulnya ire!ersi"ilitas
syok. Gagal sistem kardiorespirasi& jantung tidak mampu lagi memompa darah
yang 'ukup& paru menjadi kaku& tim"ul edema interstisial& daya respirasi menurun&
dan akhirnya anoksia dan hiperkapnea.
!'7'3 Pa)o&ene5i5 Syo6 1i,o8olemi6
Penye"a" syok hipo!olemik yang paling umum adalah perdarahan mukosa
saluran 'erna dan trauma "erat. Penye"a" perdarahan terselu"ung adalah antara
lain trauma a"domen dengan ruptur aneurisma aorta& ruptur limpa atau ileus
o"struksi& dan peritonitis. $e'ara klinis syok hipo!olemik ditandai oleh !olume
'airan intra!askuler yang "erkurang "ersama-sama penurunan tekanan !ena
sentral& hipotensi arterial& dan peningkatan tahanan !askular sistemik. +espon
jantung yang umum adalah "erupa takikardia& +espon ini dapat minimal pada
orang tua atau karena pengaruh o"at-o"atan. Gejala yang ditim"ulkan "ergantung
pada tingkat kegawatan syok.
!'7'! Pa)o&ene5i5 Syo6 Kardio&eni6
Pato*isiologi yang mendasari syok kardiogenik adalah depresi
kontraktilitas miokard yang mengaki"atkan lingkaran setan penurunan 'urah
10
jantung& tekanan darah rendah&insu*isiensi koroner& dan selanjutnya terjadi
penurunan kontraktilitas dan 'urah jantung. $yok kardiogenik ditandai dengan
gangguan *ungsi !entrikel kiri& yang mengaki"atkan gangguan "erat pada pe*usi
jaringan dan penghantaran oksigen ke jaringan. Yang khas pada syok kardiogenik
oleh in*ark miokardium akut adalah hilangnya 68= atau le"ih jaringan otot pada
!entrikel kiri. $elain dari kehilangan masi* jaringan otot !entrikel kiri juga
ditemukan daerah-daerah nekrosis *okal diseluruh !entrikel. Nekrosis *okal
diduga merupakan ki"at dari ketidak seim"angan yang terus-menerus antara
ke"utuhan dan suplai oksigen miokardium. Pem"uluh koroner yang terserang juga
tidak mampu meningkatkan alira darah se'ara memadai se"agai respon terhadap
peningkatan "e"an kerja dan ke"utuhan oksigen jantung oleh akti!itas respon
kompensatorik seperti perangsangan simpatik. $e"agai aki"at dari proses in*ark&
kontraktilitas !entrikel kiri dan kinerjanya menjadi sangat terganggu.
Dentrikel kiri gagal "ekerja se"agai pompa dan tidak mampu menyediakan
'urah jantung yang memadai untuk mempertahankan per*usi jaringan. Maka
dimulailah siklus "erulang. $iklus dimulai dengan terjadinya in*ark yang "erlanjut
dengan gangguan *ungsi miokardium. Gangguan *ungsi miokardium yang "erat
akan menye"a"kan menurunnya 'urah jantung dan hipotensi arteria. .ki"atnya
terjadinya asidosis meta"olik dan menurunnya per*usi koroner& yang le"ih lanjut
mengganggu *ungsi !entrikel dan menye"a"kan terjadinya aritmia.
!'7'7 Pa)o&ene5i5 Syo6 Se,)i6
Pada umumnya penye"a" syok septik adalah in*eksi kuman gram negati*
yang "erada dalam darah,endotoksin. :amur dan jenis "akteri juga dapat menjadi
penye"a" septi'emia. $yok septik sering diikuti dengan hipo!olemia dan
hipotensi. 9al ini dapat dise"a"kan karena penim"unan 'airan disirkulasi mikro&
pem"entukan pintasan arterio!enus dan penurunan tahanan !askuler sistemik&
ke"o'oran kapiler menyeluruh& depresi *ungsi miokardium. Be"erapa *aktor
predisposisi syok septi' adalah trauma& dia"etes& leukemia& granulositopenia "erat&
penyakit saluran kemih& terapi kortikosteroid jangka panjang& imunosupresan atau
radiasi. $yok septik sering terjadi pada "ayi "aru lahir& usia di atas 78 tahun& dan
penderita gangguan sistem keke"alan.
11
!'7'9 Pa)o&ene5i5 Syo6 Neuro&eni6
$yok neurogenik dise"ut juga syok spinal merupakan "entuk dari syok
distri"uti*' $yok neurogenik terjadi aki"at kegagalan pusat !asomotor karena
hilangnya tonus pem"uluh darah se'ara mendadak di seluruh tu"uh sehingga
terjadi hipotensi dan penim"unan darah pada pem"uluh darah pada capacitance
vessels. 9asil dari peru"ahan resistensi pem"uluh darah sistemik ini diaki"atkan
oleh 'idera pada sistem sara* /seperti ( trauma kepala& 'edera spinal atau anestesi
umum yang dalam0. $yok neurogenik juga dise"ut sinkop.
$yok neurogenik terjadi karena reaksi !aso!agal "erle"ihan yang
mengaki"atkan terjadinya !asodilatasi menyeluruh di daerah splangnikus
sehingga aliran darah ke otak "erkurang. +eaksi !aso!agal umumnya dise"a"kan
oleh suhu lingkungan yang panas& terkejut& takut& atau nyeri he"at. Pasien merasa
pusing dan "iasanya jatuh pingsan. $etelah pasien di"aringkan& umumnya keadaan
"eru"ah menjadi "aik kem"ali se'ara spontan. Trauma kepaa yang terisolasi tidak
akan menye"a"kan syok. .danya syok pada trauma kepala harus di'ari penye"a"
yang lain. Trauma pada medulla spinalis akan menye"a"kan hipotensi aki"at
hilangnya tonus simpatis. Gam"aran klasik dari syok neurogenik adalah hipotensi
tanpa takikardi atau !asokonstriksi peri*er.
!'7'" Pa)o&ene5i5 Syo6 Ana4ila65i5
Eoom" dan Gell /)?H40& ana*ilaksis dikelompokkan dalam
hipersensiti!itas tipe ) atau Immediate type reaction. Mekanisme ana*ilaksis
melalui "e"erapa *ase (
- 0a5e Sen5i)i5a5i& yaitu waktu yang di"utuhkan untuk pem"entukan 3gE
sampai diikatnya oleh reseptor spesi*ik pada permukaan mastosit dan "aso*il.
.lergen yang masuk lewat kulit& mukosa& saluran napas atau saluran makan
ditangkap oleh makro*ag. Makro*ag segera mempresentasikan antigen terse"ut
kepada 2im*osit T& dimana ia akan mensekresikan sitokin /32-6& 32-)40 yang
menginduksi 2im*osit B "erproli*erasi menjadi sel plasma /Plasmosit0. $el
plasma memproduksi 3mmunoglo"ulin E /3gE0 spesi*ik untuk antigen terse"ut.
12
3gE ini kemudian terikat pada reseptor permukaan sel Mast /Mastosit0
dan "aso*il.
- 0a5e A6)i8a5i& yaitu waktu selama terjadinya pemaparan ulang dengan
antigen yang sama. Mastosit dan Baso*il melepaskan isinya yang "erupa
granula yang menim"ulkan reaksi pada paparan ulang. Pada kesempatan lain
masuk allergen yang sama ke dalam tu"uh. .lergen yang sama tadi akan diikat
oleh 3gE spesi*ik dan memi'u terjadinya reaksi segera pelepasan mediator
!asoakti* antara lain histamin& serotonin& "radikinin dan "e"erapa "ahan
!asoakti* lain dari granula yang dise"ut preformed mediators. 3katan antigen-
anti"odi merangsang degradasi asam arakidonat dari mem"ran sel yang akan
menghasilkan 2eukotrien /2T0 dan Prostaglandin /PG0 yang terjadi "e"erapa
waktu setelah degranulasi yang dise"ut Newly formed mediators.
- 0a5e E4e6)or& yaitu waktu terjadinya respon yang kompleks /ana*ilaksis0
se"agai e*ek mediator yang dilepas mastosit atau "aso*il dengan akti!itas
*armakologik pada organ I organ tertentu. 9istamin mem"erikan e*ek
"ronkokonstriksi& meningkatkan permea"ilitas kapiler yang nantinya
menye"a"kan edema& sekresi mu'us dan !asodilatasi. $erotonin meningkatkan
permea"ilitas !askuler dan "radikinin menye"a"kan kontraksi otot polos.
Platelet Activating Factor /P.F0 "ere*ek "ronkospasme dan meningkatkan
permea"ilitas !askuler& agregasi dan akti!asi trom"osit. Be"erapa *aktor
kemotaktik menarik eosino*il dan neutro*il. Prostaglandin yang dihasilkan
menye"a"kan "ronkokonstriksi& demikian juga dengan leukotrien.
:enis $yok
Tekanan
.rteri
rerata
Tekanan
..
Pulmonal
Eurah
:antung
semenit
Tahanan
Daskular
sistemik
$aturasi
1ksigen
Dena
$entral
Konsentrasi
2aktat
9ipo!olemik
Kardiogenik
1"strukti*
13
%istri"uti*
Ta%el' Pola 9emodinamika $yok
!'9 Mani4e5)a5i Klini5
Penurunan tekananan darah sistolik dianggap merupakan tanda khas syok
hipo!olemik. $e"elum tekanan darah menurun& tu"uh mengompensasi dengan
melakukan !asokontriksi kapiler kulit sehingga kulit menjadi pu'at dan dingin.
Karena itu& syok hipo!olemik kadang dise"ut syok dingin. $elain itu& terjadi
penurunan diuresis dan takikardi untuk mempertahankan 'urah jantung dan
peredaran darah. .ki"at tindakan kompensasi ini& tekanan darah untuk sementara
waktu tidak menurun. Meta"olisme jaringan hipoksik menghasilkan asam laktat
yang menye"a"kan asidosis meta"olik sehingga terjadi takipnea. .khirnya& karena
terus-menerus kehilangan 'airan intra!askular& tindakan kompensasi tidak dapat
mempertahankan tekanan darah yang memadai sehingga terjadi dekompensasi
yang mengaki"atkan penurunan tekanan darah se'ara ti"a-ti"a.
$elain gam"aran klinis terse"ut& pada syok o"strukti* dapat dijumpai
"er"agai tanda dan gejala seperti peningkatan tekanan !ena jugularis& pulsus
paradoksus /tamponade0& takipnea& takikardia& hipotensiA pada tension
pneumothorax& dapat pula dijumpai penurunan "unyi na*as dan hipersonor pada
perkusi dada.
Pada syok kardiogenik& dapat dijumpai pele"aran "atas jantung pada
perkusi& kelainan irama /disritmia0 pada auskultasi jantung. Biasanya& terjadi
!asokontriksi peri*er sehingga kulit dan "agian akral tera"a dingin& tetapi tidak
selalu terjadi !asokontriksi sehingga kulit dan akral tetap hangat. $elain itu&
oligouria juga dapat ditemui. :ika terjadi kegagalan *ungsi diastolik& "e"an hulu
dapat menurun& walaupun ditemukan "er"agai tanda yang menggam"arkan
kele"ihan 'airan seperti edema pulmonal& edema peri*er dan hepatomegali.
Gam"aran klinis pada syok distri"uti* ter"agi menurut jenis syoknya. Pada
syok septik& !asodilatasi peri*er tidak dipengaruhi oleh katekolamin. Kulit
14
penderita hangat sehingga syoknya juga dise"ut syok panas. Kulit menjadi merah
karena !asodilatasi& sedangkan peredaran darah meningkat pesat untuk
mengkompensasi ruang !askular yang meluas. %enyut nadi menguat se"agai
tanda peningkatan 'urah jantung. Tekanan nadi& yaitu per"edaan antara tekanan
sistolik dan tekanan diastolik& juga meningkat. $uhu "adan mungkin tidak
meningkat. 9ipoksia otak menye"a"kan kegelisahan dan akhirnya koma. Per*usi
ginjal yang yang tidak men'ukupi menye"a"kan oligouria. Pada syok ana*ilaktik&
dapat dijumpai tanda "erupa reaksi dermatologik /eritema0 dan o"struksi jalan
na*as yang ditandai dengan "unyi mengi.
4&6&7&H
!'" Dia&no5i5
%iagnosis syok pada stadium dini sangat penting untuk "erhasilnya suatu
pengo"atan& namun sering kali hal ini tidak mudah. Karena itu sangat penting
adalah kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya syok pada penderita
dengan resiko tinggi. Pada penderita pada resiko terse"ut kita lakukan pemantauan
yang le"ih ketat sehingga dapat dilakukan tindakan yang le"ih dini "ila terdapat
tanda-tanda syok.
Pemeriksaan *isik yang menyeluruh dan pemeriksaan la"oratorium yang
tepat dapat mem"antu dari mendiagnosis syok dan tingkat keparahannya. Gejala
klinis penting seperti tanda !ital yang a"normal menunjukkan peru"ahan status
neurologi& penurunan output urin yang menye"akan peru"ahan suhu pada
ekstremitas. Gejala klinis "isa menjadi penentu langsung untuk menentukan syok
seperti "radikardi& takikardi& hipotensi ataupun temuan klinis "erupa oligouria dan
agitasi.
)&-&4
!'"'3 Syo6 1i,o8olemia
Anamne5i5
Pada pasien dengan kemungkinan syok aki"at hipo!olemik& riwayat
penyakit penting untuk menentukan penye"a" yang mungkin dan untuk
penanganan lansung. $yok hipo!olemik aki"at kehilangan darah dari luar
"iasanya nyata dan mudah didiagnosis. Perdarahan dalam kemungkinan tidak
nyata& seperti pasien hanya mengeluhkan kelemahan& letargi& atau peru"ahan
status mental.
J
15
Gejala-gejala syok seperti kelemahan& penglihatan ka"ur& dan
ke"ingungan& se"aiknya dinilai pada semua pasien. Pada pasien trauma&
menentukan mekanisme 'edera dan "e"erapa in*ormasi lain akan memperkuat
ke'urigaan terhadap 'edera tertentu /misalnya& 'edera aki"at tertum"uk kemudi
kendaraan& gangguan kompartemen pada pengemudi aki"at ke'elakaan kendaraan
"ermotor0. :ika sadar& pasien mungkin dapat menunjukkan lokasi nyeri.Tanda
!ital& se"elum di"awa ke unit gawat darurat se"aiknya di'atat. Nyeri dada& perut&
atau punggung mungkin menunjukkan gangguan pada pem"uluh darah. Tanda
klasik pada aneurisma arteri torakalis adalah nyeri yang menjalar ke punggung.
.neurisma aorta a"dominalis "iasanya menye"a"kan nyeri perut& nyeri punggung&
atau nyeri panggul.
J&<
Pada pasien dengan perdarahan gastrointestinal& mengumpulan keterangan
tentang hematemesis& melena& riwayat minum alkohol& penggunaan o"at anti-
in*lamasi non steroid yang lama& dan koagulopati /iatrogenik atau selainnya0
adalah sangat penting.
<
Kronologi muntah dan hematemesis harus ditentukan.Pada
pasien dengan hematemesis setelah episode "erulang muntah yang he"at
kemungkinan mengalami $indrom Boerhaa!e atau Mallory-Weiss tear sedangkan
pasien dengan riwayat hematemesis sejak sejak awal kemungkinan mengalami
ulkus peptik atau !arises esophagus.
:ika suatu penye"a" ginekologik dipertim"angkan& perlu dikumpukan
in*ormasi mengenai hal "erikut( periode terakhir menstruasi& *aktor risiko
kehamilan ektopik& perdarahan per!aginam /termasuk jumlah dan durasinya0&
produk konsepsi pada saluran !agina& dan nyeri. $emua wanita usia su"ur
se"aiknya menjalani tes kehamilan& untuk meyakinkan apakah mereka hamil. Tes
kehamilan negati* "ermakna untuk menyingkirkan diagnosis kehamilan ektopik.
J
Pemeri65aan 0i5i6
Pemeriksaan *isik pada umumnya dilakukan untuk menilai .BE& yaitu
airway /jalan udara0& "reathing /perna*asan0& dan 'ir'ulation /sirkulasi0. $e"aiknya
dalam pemeriksaan !ital signs nilai tekanan sistolik tidak dijadikan indikator
utama untuk menilai syok& karena dapat menye"a"kan diagnosis tertunda oleh
karena mekanisme kompensasi tu"uh yang tidak akan menim"ulkan gejala
16
penurunan tekanan darah sampai tu"uh kehilangan !olume 48=.J Perhatian le"ih
perlu kita "erikan pada denyut nadi& respiratory rate& dan per*usi pada kulit.
Pada pasien yang mengalami trauma& perdarahan "iasanya merupakan
penye"a" terjadinya syok. Bagaimanapun& penye"a" syok harus di"edakan
dengan penye"a" lainnya seperti tamponade jantung /"unyi jantung melemah&
distensi !ena leher0& tension pneumothora; /de!iasi trakea& suara napas melemah
unilateral0& dan trauma medulla spinalis /kulit hangat& jarang takikardi& dan de*isit
neurologis0..
Empat area yang mengan'am keselamatan jiwa oleh karena perdarahan
"iasanya terjadi pada dada& perut& paha& dan area lainnya.
J
Pada area dada diauskultasi "iasanya didapatkan penurunan suara na*as.
3ni dapat terjadi oleh karena sayatan,luka pada myokardium& pem"uluh
darah& dan paru I paru.
Pada perut dipalpasi apakah ada rasa nyeri atau pem"engkakan& yang
menandakan 'idera intraa"dominal.
Pada paha die!aluasi apakah ada de*ormitas atau pem"engkakan /tanda
*raktur *emoral dan perdarahan pada paha0.
$eluruh area permukaan tu"uh pasien harus die!aluasi untuk menilai
adanya perdarahan eksternal
Pemeriksaan 2a"oratorium
$etelah anamnesis dan pemeriksaan *isis dlakukan& langkah diagnosis
selanjutnya tergantung pada penye"a" yang mungkin pada hipo!olemik& dan
sta"ilitas dari kondisi pasien itu sendiri.
J
Pemeriksaan la"oratorium awal yang se"aiknya dilakukan antara lain(
<&)8
). 9emoglo"in dan hematokrit
Pada *ase awal renjatan syok karena perdarahan kadar 9" dan
hematokrit masih tidak "eru"ah& kadar 9" dan hematokrit akan
menurun sesudah perdarahan "erlangsung lama& karena proses
autotrans*usi. 9al ini tergantung dari ke'epatan hilangnya darah yang
terjadi. Pada syok karena kehilangan plasma atau 'airan tu"uh seperti
pada dengue fever atau diare dengan dehidrasi akatn terjadi
haemokonsentrasi.
-. rin
Produksi urin akan menurun& le"ih gelap dan pekat. Berat jenis urin
menigkat K)&8-8. $ering didapat adanya proteinuria
17
4. Pemeriksaan analisa gas darah
p9& Pa1-& PaE1- dan 9E14 darah menurun. Bila proses "erlangsung
terus maka proses kompensasi tidak mampu lagi dan akan mulai
tampak tanda-tanda kegagalan dengan makin menurunnya p9 dan
Pa1- dan meningkatnya PaE1- dan 9E14. Terdapat per"edaan yang
jelas antara P1- dan PE1- arterial dan !ena.
6. Pemeriksaan elektrolit serum
Pada renjatan sering kali didapat adanya gangguan keseim"angan
elektrolit seperti hiponatremi& hiperkalemia& dan hipokalsemia
terutama pada penderita dengan asidosis
7. Pemeriksaan *ungsi ginjal pemeriksaan BN /!lood urea nitrogen"
dan serum kreatinin penting pada renjatan terutama "ila ada tanda-
tanda gagal ginjal
H. Pemeriksaan *aal hemostasis
J. Pemeriksaan yang lain untuk menentukan penye"a" penyakit primer
Pemeriksaan +adiologi
Pasien dengan hipotensi dan,atau kondisi tidak sta"il harus pertama kali
diresusitasi se'ara adekuat. Penanganan ini le"ih utama daripada pemeriksaan
radiologi dan menjadi inter!ensi segera dan mem"awa pasien 'epat ke ruang
operasi.
2angkah diagnosis pasien dengan trauma& dan tanda serta gejala
hipo!olemia langsung dapat ditemukan kehilangan darah pada sum"er
perdarahan. Pasien trauma dengan syok hipo!olemik mem"utuhkan pemeriksaan
ultrasonogra*i di unit gawat darurat jika di'urigai terjadi aneurisma aorta
a"dominalis. :ika di'urigai terjadi perdarahan gastrointestinal& se"aiknya dipasang
selang nasogastrik& dan gastri' la!age harus dilakukan. Foto polos dada posisi
tegak dilakukan jika di'urigai ulkus per*orasi atau $indrom Boerhaa!e. Endoskopi
dapat dilakukan /"iasanya setelah pasien tertangani0 untuk selanjutnya men'ari
sum"er perdarahan.
J
:ika di'urigai terjadi diseksi dada karena mekanisme dan penemuan dari
*oto polos dada awal& dapat dilakukan transeso*ageal e'ho'ardiography&
aortogra*i& atau ET-s'an dada.
:ika di'urigai terjadi 'edera a"domen& dapat dilakukan pemeriksaan F.$T
/Focused A#dominal $onography for %rauma0 yang "isa dilakukan pada pasien
yang sta"il atau tidak sta"il. ET-$'an umumnya dilakukan pada pasien yang
18
sta"il. :ika di'urigai *raktur tulang panjang& harus dilakukan pemeriksaan
radiologi.
<
Tes kehamilan se"aiknya dilakukan pada semua pasien perempuan usia
su"ur. :ika pasien hamil dan sementara mengalami syok& konsultasi "edah dan
ultrasonogra*i pel!is harus segera dilakukan pada pelayanan kesehatan yang
memiliki *asilitas terse"ut. $yok hipo!olemik aki"at kehamilan ektopik sering
terjadi. $yok hipo!olemik aki"at kehamilan ektopik pada pasien dengan hasil tes
kehamilan negati* jarang& namun pernah dilaporkan.
<
Di44eren5ial dia&no5i5

). $olusio plasenta Kehamilan ektopik


-. .neurisma a"dominal Perdarahan post partum
4. .neurisma thora'is Trauma pada kehamilan
6. Fraktur *emur $yok hemoragik
7. Plasenta pre!ia
2.5.2 Syo6 Ana4ila6)i6
Anamne5i5
Pada anamnesis didapatkan Cat penye"a" ana*ilaksis /injeksi& minum o"at&
disengat hewan& makan sesuatu atau setelah test kulit 0& tim"ul "iduran mendadak&
gatal dikulit& suara parau sesak &sekarna*as& lemas& pusing& mual&muntah sakit
perut setelah terpapar sesuatu.
?&)8
Pemeri65aan 0i5i6
). Keadaan umum ( "aik sampai "uruk
-. Kesadaran( 'omposmentis sampai koma
4. Tensi ( hipotensi
6. Nadi ( takikardi
7. Kepala dan leher ( sianosis& dispneu& konjungti!itis& lakrimasi& edema
perior"ita& perioral& rinitis
H. Thora; aritmia sampai arrest pulmo "ronkospasme& stridor& rhonki dan
whee&ing& a"domen ( nyeri tekan& "ising usus meningkat
J. Ekstremitas ( urtikaria& edema.
19
Pemeri65aan Penun:an&
). Pemeriksaan Tam"ahan 9ematologi ( Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah
sel darah putih yang "anyak atau sedikit& dan jumlah *aktor pem"ekuan yang
menurun. :ika terjadi gagal ginjal& kadar hasil "uangan meta"olik /seperti urea
nitrogen0 dalam darah akan meningkat. 9itung sel meningkat
hemokonsentrasi& trom"ositopenia eosino*ilia naik, normal , turun. Biakan
darah di"uat untuk menentukan "akteri penye"a" in*eksi.
-. .nalisa gas darah menunjukkan adanya asidosis dan rendahnya konsentrasi
oksigen.
4. L *oto ( 9iperin*lasi dengan atau tanpa atelektasis karena mukus plug&
6. EKG ( Gangguan konduksi& atrial dan !entrikular disritmia atau menunjukkan
ketidakteraturan irama jantung& menunjukkan suplai darah yang tidak
memadai ke otot jantung.
)8
Di4eren5ial Dia&no5i5
Be"erapa keadaan dapat menyerupai reaksi ana*ilaktik& seperti (
3' +eaksi !aso!agal
+eaksi !aso!agal sering dijumpai setelah pasien mandapat suntikan. Pasien
tampak pingsan& pu'at dan "erkeringat. Tetapi di"andingkan dengan reaksi
ana*ilaktik& pada reaksi !aso!agal nadinya lam"at dan tidak terjadi sianosis.
Meskipun tekanan darahnya turun tetapi masih mudah diukur dan "iasanya
tidak terlalu rendah seperti ana*ilaktik.
J
!' 3n*ark miokard akut
Pada in*ark miokard akut gejala yang menonjol adalah nyeri dada& dengan
atau tanpa penjalaran. Gejala terse"ut sering diikuti rasa sesak tetapi tidak
tampak tanda-tanda o"struksi saluran napas. $edangkan pada ana*ilaktik tidak
ada nyeri dada.
J
7' +eaksi hipoglikemik
+eaksi hipoglikemik dise"a"kan oleh pemakaian o"at antidia"etes atau se"a"
lain. Pasien tampak lemah& pu'at& "erkeringat& sampai tidak sadar. Tekanan
darah kadang-kadang menurun tetapi tidak dijumpai tanda-tanda o"struksi
saluran napas. $edangkan pada reaksi ana*ilaktik ditemui o"struksi saluran
napas.
J
9' +eaksi histeris
20
Pada reaksi histeris tidak dijumpai adanya tanda-tanda gagal napas& hipotensi&
atau sianosis. Pasien kadang-kadang pingsan meskipun hanya sementara.
$edangkan tanda-tanda diatas dijumpai pada reaksi ana*ilaksis.
J
5. 'arsinoid syndrome
Pada sindrom ini dijumpai gejala-gejala seperti muka kemerahan& nyeri
kepala& diare& serangan sesak napas seperti asma.
J

6. 'hinese restaurant syndrome
%apat dijumpai "e"erapa keadaan seperti mual& pusing& dan muntah pada
"e"erapa menit setelah mengkonsumsi M$G /monosodium glutamat0 le"ih
dari )gr& "ila penggunaan le"ih dari 7gr "isa menye"a"kan asma. Namun
tekanan darah& ke'epatan denyut nadi& dan pernapasan tidak "er"eda nyata
dengan mereka yang di"eri makanan tanpa M$G.
J
;' .sma "ronkial
Gejala-gejalanya dapat "erupa sesak napas& "atuk "erdahak& dan suara napas
yang "er"unyi ngik-ngik. %an "iasanya tim"ul karena *aktor pen'etus seperti
de"u& akti!itas *isik& dan makanan& dan le"ih sering terjadi pada pagi hari.
J
' +initis alergika
Penyakit ini menye"a"kan gejala seperti pilek& "ersin& "untu hidung& gatal
hidung yang hilang-tim"ul& mata "erair yang dise"a"kan karena *aktor
pen'etus& mis. de"u& terutama di udara dingin.dan hampir semua kasus asma
diawali dengan +..
J

2.5.3 Syo6 Neuro&eni6
Anamne5i5
9ampir sama dengan syok pada umumnya tetapi pada syok neurogenik
dari anamnesis "iasanya terdapat 'edera pada sistem sara* /seperti( trauma
kepala& 'idera spinal& atau anestesi umum yang dalam0.
J
Pemeri65aan 0i5i6
Pada pemeriksaan *isik terdapat tanda tekanan darah turun& nadi tidak
"ertam"ah 'epat& "ahkan dapat le"ih lam"at /"radikardi0 kadang disertai dengan
adanya de*isit neurologis "erupa Muadriplegia atau paraplegia.
J

Pemeri65aan ,enun:an& yan& dila6u6an an)ara lain:
;
). %arah /9"& 9t& leukosit& golongan darah0& kadar elektrolit& kadar ureum&
kreatinin& glukosa darah.
-. .nalisa gas darah
4. EKG
Di4eren5ial Dia&no5i5
21
). $emua jenis syok.
-. $inkop /pingsan0
4. 9ipoglikemia
2.5.4 Syo6 Kardio&eni6
$yok kardiogenik dapat didiagnosa dengan mengetahui adanya tanda-
tanda syok dan dijumpai adanya penyakit jantung& seperti in*ark miokard yang
luas& gangguan irama jantung& rasa nyeri daerah torak& atau adanya em"oli paru&
tamponade jantung& kelainan katu" atau sekat jantung.
)8
$yok kardiogenik ditandai dengan tekanan sistolik rendah /kurang dari ?8
mm9g0& diikuti menurunnya aliran darah ke organ !ital (
<&)8
). Produksi urin kurang dari -8 ml,jam
-. Gangguan mental& gelisah& sopourus
4. .kral dingin
6. .ritmia yang serius& "erkurangnya aliran darah koroner& meningkatnya laktat
kardial.
7. Meningkatnya adrenalin& glukosa& free fatty acid cortisol& rennin& angiotensin
plasma serta menurunnya kadar insulin plasma.
Pada keadaan lanjut akan diikuti hipoksemia primer ataupun sekunder&
terjadi karena ketidakseim"angan !entilasi-per*usi& hipo!olemia& dan asidosis
meta"olik. 9ipo!olemia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada syok
kardiogenik& dise"a"kan oleh meningkatnya redistri"usi 'airan dari intra!askular
ke interstitiel& stres akut& ataupun penggunaan diuretika.
)8
Kriteria hemodiamik syok kardiogenik adalah hipotensi terus menerus
/tekanan darah sistolik N ?8 mm9g le"ih dari ?8 menit0 dan "ekurangnya cardiac
index /N-&-,menit per m-0 dan meningginya tekanan kapiler paru /K)7 mm9g0.
)8

%iagnosis dapat juga ditegakkan se"agai "erikut(
)8
). Tensi turun ( sistolik N ?8 mm9g atau menurun le"ih dari 48-H8 mm9g dari
semula& sedangkan tekanan nadi N 48 mm9g.
-. Eurah jantung& indeks jantung N -&) liter,menit,m-.
4. Tekanan di atrium kanan /tekanan !ena sentral0 "iasanya tidak turun& normal&
rendah sampai meninggi.
6. Tekanan diatrium kiri /tekanan kapiler "aji paru0 rendah sampai meninggi.
7. +esistensi sistemis.
22
H. .sidosis.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang segera dilakukan (
). $erum elektrolit& *ungsi ginjal dan *ungsi hepar.
-. :umlah sel darah merah& leukosit /in*eksi0& trom"osit /koagulopati0
4. EnCim jantung /Ereatinine Kinase& troponin& myoglo"in& 2%90
6. .nalisa gas darah arteri& dapat meggam"arkan keseim"angan asam8"asa
dan kadar oksigen. %e*isit "asa penting& menggam"arkan kejadian dan
derajat renjatan& harus dipantau terus selama resusitasi.
7. Pemeriksaan serial kadar laktat& menggam"arkan hipoper*usi dan
prognosis.
H. Pemeriksaan yang harus diren'anakan adalah EKG& ekokardiogra*i& *oto
polos dada.
2.5.5 Syo6 Se,5i5
Pada anamnesis sering didapatkan riwayat demam tinggi yamg
"erkepanjangan& sering "erkeringat dan menggigi& menilai *a'tor resiko
menderita penyakit menahun& mengkonsumsi anti"iotik jangka panjamg
pernah mendapatka tindakan medis.
Pemeriksaan *isik didapatkan keadaan demam tinggi& akral dingin&
tekanan darah turunN <8 mm9g dan disertai penurunan kesadaran.
Pemeriksaan 2a"oratorium
Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah sel darah putih yang "anyak atau
sedikit& dan jumlah *aktor pem"ekuan yang menurun. :ika terjadi gagal ginjal&
kadar hasil "uangan meta"olik /seperti urea nitrogen0 dalam darah akan
meningkat. .nalisa gas darah menunjukkan adanya asidosis dan rendahnya
konsentrasi oksigen. Pemeriksaan EKG jantung menunjukkan ketidakteraturan
irama jantung& menunjukkan suplai darah yang tidak memadai ke otot jantung.
Biakan darah di"uat untuk menentukan "akteri penye"a" in*eksi.
)8
Di4eren5ial Dia&no5i5
$emua penyakit in*eksi
!'< Pena)ala65anaan
23
Tujuan keseluruhan dari manajemen syok adalah untuk meningkatkan
pengiriman oksigen ke jaringan untuk memper"aiki de*isit per*usi yang terjadi.
Pengo"atan "er*okus pada peningkatan 'ardia' output dan mengoptimalkan
kandungan oksigen dalam darah serta men'egah hipoper*usi organ. Tindakan ini
tidak "ergantung pada penye"a" syok. %iagnosis harus juga segera ditegakkan
sehingga dapat di"erikan pengo"atan kausal.
-
Ke"utuhan oksigen jaringan harus segera di'ukupi dengan
mengoptimalkan penyediaan oksigen dalam darah /oxygendelivery& %1-0. Dolume
'airan intra!askular juga harus di'ukupi agar !olume "e"an hulu maksimal.
$elain itu& harus dipertim"angkan pem"erian Cat inotropik untuk merangsang
miokard dan !asokonstriktor untuk mengatasi !asodilatasi peri*er& ke'uali jika ada
syok kardiogenik.
ntuk mengitung %1-& digunakan rumus Nunn Freeman& yaitu(
Openyediaan oksigen dalam darah /do-0 F 'urah jantung ; kandungan oksigen
dalam darah#
Eurah jantung dipengaruhi oleh *rekuensi denyut jantung dan isi sekun'up.
3si sekun'up dipengaruhi oleh ke'ukupan air dalam system kardio!askular /"e"an
hulu0& kemampuan kontraksi otot jantung /kontraktilitas0& dan tahanan dalam
pem"uluh darah /"e"an hilir0.
Kandungan oksigen dalam darah dihitung dengan rumus se"agai "erikut(
/)&46 ; 9" ; $a1-0 P /8&884 ; Pa1-0
%engan demikian& untuk mengoptimalkan kandungan oksigen dalam
darah& komponen yang harus diper"aiki ialah hemoglo"in /9"0& saturasi oksigen
/$a1-0& dan tekanan parsial oksigen dalam darah arteri /Pa1-0. $a1- dan Pa1-
dioptimalkan melalui pem"erian terapi oksigen dan,atau "antuan napas.
Ke"utuhan oksigen jaringan /Da1-0 sangat "er!ariasi antara satu pasien
dengan yang lain& tetapi se'ara keseluruhan dipengaruhi oleh suhu tu"uh&
akti!itas& tingkat meta"olisme jaringan& ds". Ke'ukupan oksigen jaringan
ditentukan oleh keseim"angan antara %1- dan D1-.
24
.gar per*usi dapat memenuhi ke"utuhan meta"olit dan oksigen jaringan&
tekanan darah harus sekurang-kurangnya J8-<8 mm9g& yang di'apai dengan
memperhatikan prinsip resustasi .BE. :alan napas /airway& .0 harus "e"as& "ila
perlu menggunakan intu"asi. Pernapasan /"reathing& B0 harus terjamin& "ila perlu
menggunakan !entilasi "uatan dan pem"erian oksigen )88=. Pada pasien syok
yang menggunakan !entilasi mekanis& ke"utuhan oksigen dapat dipenuhi se"esar
-8--7=. %e*isit !olume peredaran darah /'ir'ulation& E0 pada syok hipo!olemik
sejati atau hipo!olemik relati!e /syok septik dan ana*ilaktik0 dapat diatasi dengan
pem"erian 'airan intra!ena dan mempertahankan *ungsi jantung.
:enis 'airan resusitasi yang se"aiknya di"erikan masih menjadi
perde"atan. Kristaloid merupakan 'airan yag murah dan mudah didapat& tetapi
karena mudah keluar dari pem"uluh darah& diperlukan "anyak 'airan kristaloid
untuk men'ukupi !olume intra!askular. Kerugian lain dari 'airan kristaloid ialah
mudah menye"a"kan udem interstitial& terutama pada syok septik& ketika terjadi
kenaikan permea"ilitas kapiler. dem interstitial pada paru akan mengganggu
di*usi oksigen ke kapiler paru& apalagi kalau sudah terjadi .23 /.'ute 2ung
3njury0 atau .+%$ /.'ute +espiratory %istress $yndrome0. dem jaringan akan
mengganggu di*usi oksigen ke sel.
Eairan koloid mempunyai partikel yang le"ih "esar sehingga tidak mudah
keluar dan le"ih lama "erada dalam pem"uluh darah. %engan demikian&
hemodinamika relati* le"ih 'epat mem"aik. Kerugian 'airan koloid ialah harganya
mahal& dan "e"erapa jenis dapat menye"a"kan gangguan pem"ekuan darah "ila
di"erikan dalam jumlah yang "esar. Ke"o'oran 'airan koloid ke interstitial hanya
dapat dikeluarkan melalui saluran lim*e sehingga "erlangsung lam"at. Per"aikan
per*usi se'ara kuantitati* diperiksa melalui metode in!asi* /pengukuran tekanan
arteri pulmonalir& teanan !ena sentral& selisih tekanan hati& e'ho %opplet0 dan
se'ara la"oratoris dari adanya penurunan kadar laktat dan per"aikan "ase e;'ess.
%iagnosis ditegakkan dari anamnesis& pemeriksaan *isik dan pemeriksaan
penunjang. Penunjang diagnosis yang dapat digunakan pada syok antara lain
ekokardiogra*i untuk memastikan tamponade jantung. EKG untuk mem"edakan
oklusi koroner dengan in*ark miokard atau em"olus paru yang "esar. Pemantauan
25
dilakukan terus menerus terhadap suhu "adan& denyut nadi& tekanan darah&
pernapasan dan kesadaran. Pemantauan tekanan !ena sentral diperlukan se"agai
pegangan untuk mengatur pem"erian 'airan parenteral dan pengawasan jantung.
Pemasangan kateter di "uli-"uli di"utuhkan untuk mengukur dieresis setiap jam.
Pemeriksaan la"oratorium dilakukan untuk mengetahui kadar hemoglo"in&
hematokrit& ureum& elektrolit& keseim"angan asam "asa& kadar gas darah dan
"iakan darah.
6&7
Pena)ala65anaan Pra=Rumah Sa6i)
Perawatan pasien syok pada trauma seringkali dimulai karena adanya latar
"elakang trauma,ke'elakaan. Perawatan pra-rumah sakit harus dilakukan dengan
tujuan mengurangi 'idera,trauma le"ih lanjut& mem"awa pasien se'epat mungkin
menuju rumah sakit& dan mem"erikan perawatan yang tepat.
J
2angkah pre!enti* terhadap 'idera le"ih lanjut dilakukan pada semua
pasien yang mengalami trauma. Melakukan penekanan pada area pem"uluh darah
yang mengalami perdarahan dapat dilakukan untuk men'egah perdarahan le"ih
lanjut.J $arana transportasi yang 'epat merupakan salah satu aspek yang penting
dalam perawatan pra-rumah sakit pada kasus syok hipo!olemik.
Perawatan pra-rumah sakit dilakukan dengan immo"ilisasi pasien jika
meli"atkan trauma& menamankan jalan udara yang adekuat& menjamin !entilasi
yang "aik& dan memaksimalkan sirkulasi.
J

!'<'3 Pena)ala65anaan Syo6 1i,o8olemia
Keadaan syok hipo!olemia "iasanya terjadi "er"arengan dengan
ke'elakaan sehingga diperlukan tatalaksana prehospital untuk men'egah
tim"ulnya komplikasi& trans*er pasien ke rumah sakit harus 'epat& tatalaksana
awal di tempat kejadian harus segera dikerjakan. Pada perdarahan eksternal yang
jelas& dapat dilakukan penekanan langsung untuk men'egah kehilangan darah
yang le"ih "anyak lagi.
)-
Prinsip pengelolaan dasar adalah menghentikan
perdarahan dan mengganti kehilangan !olume.
)4
I. Penatalaksanaan .wal
.. Pemeriksaan Fisik
26
Meliputi penilaian .BE%E& serta respon penderita terhadap terapi&
yakni melalui tanda-tanda !ital& produksi urin dan tingkat kesadaran.
). .irway dan Breathing
Tujuan( menjamin airway yang paten dengan 'ukupnya pertukaran
!entilasi dan oksigenasi. %i"erikan tam"ahan oksigen untuk
mempertahankan saturasi K?7=. Pada pasien 'edera ser!ikal perlu
dilakukan imo"ilisasi. Pada pasien dengan syok hipo!olemik
mem"erikan !entilasi tekanan positi* dapat mengaki"atkan terjadinya
penurunan aliran "alik !ena& 'ardia' output& dan memper"uruk syok.
ntuk mem*asilitasi !entilasi maka dapat di"erikan oksigen yang si*at
alirannya high *low. %apat di"erikan dengan menggunakan non
re"reathing mask se"anyak )8-)- 2,menit.
-. $irkulasi
Kontrol pendarahan dengan mengendalikan pendarahan& memperoleh
akses intra!ena yang 'ukup& menilai per*usi jaringan. Pengendalian
pendarahan dari luka luar dapat dilakukan dengan mem"erikan tekanan
langsung pada tempat pendarahan /"alut tekan0. Pada pendarahan oleh
karena patah tulang pel!is dan ekstremitas "awah& pengendalian
perdarahan dapat dilakukan dengan pemasangan P.$G /Pneumati'
.nti $ho'k Garment0. Pada perdarahan internal pengendalian
perdarahan dilakukan dengan operasi.
Posisi pasien juga dapat mempengaruhi sirkulasi. Pada pasien dengan
hipotensi sirkulasi dapat ditingkatkan dengan menaikkan kakinya le"ih
tinggi dari kepala dan "adannya& sehingga akan meningkatkan !enous
return. Pada pasien hipotensi yang hamil dengan 'ara memiringkan
posisinya ke se"elah kiri& hal ini juga akan meningkatkan aliran darah
"alik ke jantung.
4. %isa"ility ( pemeriksaan neurologi
Menentukan tingkat kesadaran& pergerakan mata dan respon pupil&
*ungsi motorik dan sensorik. Man*aat pemeriksaan terse"ut adalah
menilai per*usi otak& mengikuti perkem"angan kelainan neurologi dan
meramalkan pemulihan.
27
6. E;posure ( pemeriksaan lengkap
Pemeriksaan lengkap terhadap 'edera lain yang mengan'am jiwa serta
pen'egahan terjadi hipotermi pada penderita.
7. %ilatasi 2am"ung( dekompresi
%ilatasi lam"ung pada penderita trauma& terutama anak-anak
mengaki"atkan terjadinya hipotensi dan disritmia jantung yang tidak
dapat diterangkan. %istensi lam"ung menye"a"kan terapi syok
menjadi sulit. Pada penderita yang tidak sadar& distensi lam"ung
menye"a"kan resiko aspirasi isi lam"ung. %ekompresi dilakukan
dengan memasukkan selang melalui mulut atau hidung dan
memasangnya pada penyedot untuk mengeluarkan isi lam"ung.
H. Pemasangan kateter urin
Memudahkan penilaian adanya hematuria dan e!aluasi per*usi ginjal
dengan memantau produksi urin. Kontraindikasi pemasangan adalah
adanya darah pada uretra.
B. .kses pem"uluh darah
9arus segera didapatkan akses ke pem"uluh darah. Paling "aik
dengan - kateter intra!ena ukuran "esar& se"elum dipertim"angkan jalur
!ena sentral. Kateter yang digunakan adalah kateter pendek dan kali"er
"esar agar dapat memasukkan 'airan dalam jumlah "esar. Tempat ter"aik
jalur intra!ena orang dewasa adalah lengan "awah. Bila tidak
memungkinkan digunakan akses pem"uluh sentral atau melakukan
!enaseksi. Pada anak-anak N H tahun& teknik penempatan jarum
intraosseus harus di'o"a se"elum menggunakan jalur !ena sentral. $elain
itu& teknik intraoseus juga dapat dilakukan pada pasien dewasa dengan
hipotensi.
)-
:ika kateter !ena telah terpasang& diam"il darah untuk
crossmatch& pemeriksaan la"oratorium& pemeriksaan toksikologi& serta tes
kehamilan pada wanita su"ur serta analisis gas darah arteri.
E. Terapi .wal Eairan
2arutan elektrolit isotonik digunakan se"agai terapi 'airan awal.
:enis 'airan ini mengisi intra!askuler dalam waktu singkat dan juga
28
mensta"ilkan !olume !askuler dengan mengganti !olume darah yang
hilang "erikutnya ke dalam ruang intersisial dan intraseluler. 2arutan
+inger 2aktat adalah 'airan pilihan pertama sedangkan NaEl *isologis
adalah pilihan kedua. :umlah 'airan yang di"erikan adalah "erdasarkan
hukum 4 untuk )& yaitu memerlukan se"anyak 488 ml larutan elektrolit
untuk )88 ml darah yang hilang. $e"agai 'ontoh& pasien dewasa dengan
"erat "adan J8 kg dengan derajat perdarahan 333 mem"utuhkan jumlah
'airan se"anyak 6.6)8 'airan kristaloid. 9al ini didapat dari perhitungan
Q/BB ; = darah untuk masing-masing usia ; = perdarahan0 ; 4R& yaitu
QJ8 ; J= ; 48= ; 4R.
)4
:umlah darah pada dewasa adalah sekitar J= dari
"erat "adan& anak-anak sekitar <-?= dari "erat "adan. Bayi sekitar ?-)8=
dari "erat "adan.
)H
Pem"erian 'airan ini tidak "ersi*at mutlak& sehingga
perlu dinilai respon penderita untuk men'egah kele"ihan atau kekurangan
'airan.
)4&)J
Bila sewaktu resusitasi& jumlah 'airan yang diperlukan
mele"ihi perkiraan& maka diperlukan penilaian ulang yang teliti dan perlu
men'ari 'edera yang "elum diketahui atau penye"a" syok yang lain.
$ingkatnya untuk "olus 'airan inisial dapat di"erikan )-- 2 'airan
kristaloid& pada pasien anak di"erikan -8 '',kg BB
33. E!aluasi +esusitasi Eairan dan Per*usi 1rgan
.. mum
Pulihnya tekanan darah menjadi normal& tekanan nadi dan denyut nadi
merupakan tanda positi* yang menandakan "ahwa per*usi sedang kem"ali
ke keadaan normal& tetapi tidak mem"eri in*ormasi tentang per*usi organ.
B. Produksi urin
:umlah produksi urin merupakan indikator penting untuk per*usi ginjal.
Penggantian !olume yang memadai menghasilkan pengeluaran urin sekitar
8&7 ml,kgBB,jam pada orang dewasa& ) ml,kgBB,jam pada anak-anak dan
- ml,kgBB,jam pada "ayi. :ika jumlahnya kurang atau makin turunnya
produksi dengan "erat jenis yang naik menandakan resusitasi yang tidak
'ukup.
E. Keseim"angan .sam-Basa
29
Penderita syok hipo!olemik dini akan mengalami alkalosis perna*asan
karena takipneu. .lkalosis respiratorik disusul dengan asidosis meta"olik
ringan dalam tahap syok dini tidak perlu diterapi. .sidosis meta"olik yang
"erat dapat terjadi pada syok yang terlalu lama atau "erat. .sidosis yang
persisten pada penderita syok yang normothermic harus dio"ati dengan
'airan darah dan dipertim"angkan inter!ensi operasi untuk mengendalikan
pendarahan. %e*isit "asa yang diperoleh dari analisa gas darah arteri dapat
memperkirakan "eratnya de*isit per*usi yang akut.
333. +espon Terhadap +esusitasi Eairan .wal
+espon penderita terhadap resusitasi awal merupakan kun'i untuk
menentukan terapi "erikutnya. Pola respon yang potensial terse"ut& di"agi dalam 4
kelompok(
)8
). +espon 'epat
Penderita 'epat mem"eri respon ketika "olus 'airan awal dan tetap
hemodinamis normal kalau "olus 'airan awal selesai dan 'airan kemudian
diperlam"at sampai ke'epatan maintenance.
-. +espon sementara /transient0
$e"agian "esar penderita akan "erespon terhadap pem"erian 'airan& namun
"ila tetesan diperlam"at hemodinamik menurun kem"ali karena
kehilangan darah yang masih "erlangsunya.
4. +espon minimal atau tanpa respon
5alaupun sudah di"erikan 'airan dan darah 'ukup& tetap tanpa respon&
perlu operasi segera.
Per"edaan masing-masingnya tampak pada ta"el "erikut.
Ke"erhasilan manajemen syok hemoragik atau le"ih khusus lagi resusitasi 'airan
"isa dinilai dari parameter-parameter "erikut(
Eapilary re*ill time N - detik
M.P H7-J8 mm9g
1- sat K?7=
rine output K8.7 ml,kg,jam /dewasa0 A K ) ml,kg,jam /anak0
30
$ho'k inde; F 9+,$BP /normal 8.7-8.J0
EDP < to)- mm 9g
$'!1- K J8=
3D. Trans*usi %arah
)8
Tujuan utama trans*usi darah adalah memper"aiki kemampuan mengangkut
oksigen dari !olume darah. Pem"erian darah juga tergantung respon penderita
terhadap pem"erian 'airan.
a. Pem"erian darah pac(ed red cell !s whole #lood /darah "iasa0
Pem"erian 'airan adekuat dapat memper"aiki cardiac output tetapi tidak
memper"aiki oksigensi se"a" tidak ada penam"ahan jumlah dari media transport
oksigen yaitu hemoglo"in. Pada keadaan terse"ut perlu dilakukan tran*usi.
Be"erapa indikasi pem"erian tran*usi P+E adalah(
). :umlah perdarahan diperkirakan K48= dari !olume total atau
perdarahan derajat 333
-. Pasien hipotensi yang tidak "erespon terhadap - 2 kristaloid
4. Memper"aiki delivery oksigen
6. Pasien kritis dengan kadar hemoglo"in H-< gr,dl.
Fresh *roCen plasma di"erikan apa"ila terjadi kehilangan darah le"ih dari -8--7=
atau terdapat koagulopati dan dianjurkan pada pasien yang telah mendapat 7-)8
unit P+E. Tran*usi platelet di"erikan apada keadaan trom"ositopenia /trom"osit
N-8.888-78.888,mm0 dan perdarahan yang terus "erlangsung. 3ndikasi pem"erian
produk darah dapat dilihat pada ta"el -.4.
Ta"el -.4 3ndikasi dan unit pem"erian tran*usi produk darah
Komponen 3ndikasi %osis awal
Pa'ked +ed Eell Pengganti dari kapasitas
angkut oksigen
--6 unit 3D
Platelet Trom"ositopenia H-)8 nit 3D
Fresh FroCen Plasma .danya koagulopati --H nit 3D
Eryopre'ipitate Koagulopati dengan
*i"rinogen rendah
)8--8 nit 3D
". %arah crossmatch& jenis spesi*ik dan tipe 1
- 2e"ih "aik darah yang sepenuhnya crossmatched.
31
- %arah tipe spesi*ik dipilih untuk penderita yang responnya
sementara atau singkat.
- :ika darah tipe spesi*ik tidak ada& maka pac(ed cell tipe 1
dianjurkan untuk penderita dengan pendarahan exsanguinating.
'. Pemanasan 'airan plasma dan kristaloid
9ipotermia harus dihindari dan dikoreksi "ila penderita saat ti"a di +$ dalam
keadaan hipotermi. ntuk men'egah hipotermi pada penderita yang menerima
!olume kristaloid adalah menghangatkan 'airannya sampai 4?SE se"elum
digunakan.
d. .utotrans*usi
Pengumpulan darah keluar untuk autotrans*usi se"aiknya dipertim"angkan untuk
penderita dengan hemothoraks "erat.
e. Koagulopati
Koagulopati jarang ditemukan pada jam pertama. Penye"a" koagulopati
diantaranya adalah(
- Trans*usi masi* akan menghasilkan dilusi platelet dan *aktor-*aktor
pem"ekuan
- 9ipotermi menye"a"kan gangguan agregasi platelet dan clotting
cascade.
*. Pem"erian Kalsium
Kalsium tam"ahan dan "erle"ihan dapat "er"ahaya.
2.6.2 Syo6 Kardio&eni6
Prehospital 'are( "ertujuan untuk meminimalisir iskemik dan syok yang
sedang terjadi. Pasien dipasang akses intra!ena& oksigen high flow& dan monitor
jantung, EKG. %engan EKG dapat segera dideteksi terjadinya $T ele!asi yang
terjadi pada in*ark miokard. 1"at-o"atan inortropik se"aiknya dipersiapkan. Bila
perlu& dapat dilakukan pem"erian !entilasi tekanan positi* dan intu"asi.
Pemasangan EP.P /'ontinuous positive airway pressure0 atau B3P.P /#ilevel
positive airway pressure0 dapat dipertim"angkan.
Berdasarkan penelitian yang terdahulu& terapi pilihan untuk syok tipe ini
adalah percutaneus coronary intervention )P'I" atau #ypass arteri koroner.
32
%engan terapi ini maka angka kematian dapat turun dalam ) tahun pertama. PE3
ter"aik dilakukan saat onset dengan kejadian in*ark sekitar ?8 menit sampai )-
jam pertama. :ika *asilitas seperti ini tidak ada& maka terapi dengan trom"olitik
dapat dipertim"angkan. Be"erapa penelitian menunjukkan pem"erian trom"olitik
pada tekanan darah yang rendah tidak dapat mengaki"atkan lisis throm"us di
pem"uluh darah. Tatalaksana dimulai dengan manajemen .BE. Pada pasien yang
sangat sesak dapat dipertim"angkan intu"asi dan !entilasi mekanik. Pem"erian
!asopresor intra!ena "aik untuk meningkatkan inortropik dan memaksimalkan
per*usi ke miokardium yang iskemik. Yang perlu diperhatikan& pem"erian
!asopresor itu sendiri dapat "eraki"at peningkatan denyut jantung yang pada
akhirnya akan memperluas in*ark yang telah terjadi. $ehingga penggunaan
!asopresor di sini harus digunakan se'ara hati-hati. Be"erapa !asopresor yang
dapat di"erikan seperti(
-8& -)
- %opamin& dengan dosis tinggi mengaki"atkan peningkatan
konsumsi oksigen miokard& dosis yang digunakan 7-)8
m'g,kg,min
- %o"utamin selain memiliki si*at inortropik tetapi juga memiliki
e*ek !asodilatasi sehingga dapat mengurangi preload dan a*terload
- Norepine*rin per in*us dapat di"erikan pada syok kardiogenik yang
re*rakter& o"at ini dapat mengaki"atkan peningkatan a*terload&
dosis yang dapat digunakan 8.7 m'g,kg,min
Preparat nitrat atau mor*in digunakan untuk analgetik& tetapi perlu diingat
"ahwa keduanya dapat mengaki"atkan hipotensi sehingga jangan sampai
memperparah keadaan syok pasien dengan pem"erian preparat ini. .lat yang
dapat mem"antu pasien dalam syok kardiogenik se'ara mekanis yakni intraaortic
#alloon pump /3.BP0 "erman*aat terutama pada syok kardiogenik yang sudah
tidak dapat ditangani dengan o"at-o"atan.

.ntiagregasi trom"osit seperti aspirin tersedia dalam <) mg& 4-7 mg& 788
mg& dapat menurunkan mortalitas aki"at in*ark miokard. Dasodilator yang juga
dapat digunakan adalah nitrogliserin 3D yang "ekerja dengan merelaksasikan otot
polos pem"uluh darah sehingga menurunkan resistensi peri*er.
33
Be"erapa komplikasi syok kardiogenik seperti henti jantung& disritmia& gagal
ginjal& kegagalan multiorgan& aneurisma !entrikel& sekuele trom"oem"olik& $troke
dan kematian
2.6.3 Syo6 Neuro&eni6
Konsep dasar untuk syok distri"uti* adalah dengan pem"erian !asoakti*
seperti *enile*rin dan e*edrin& untuk mengurangi daerah !askuler dengan
penyempitan s*ingter prekapiler dan !ena kapasitan untuk mendorong keluar
darah yang "erkumpul ditempat terse"ut.
6&?
). Baringkan pasien dengan posisi kepala le"ih rendah dari kaki /posisi
Trendelen"urg0.
-. Pertahankan jalan na*as dengan mem"erikan oksigen& se"aiknya dengan
menggunakan masker. Pada pasien dengan distress respirasi dan hipotensi
yang "erat& penggunaan endotracheal tu#e dan !entilator mekanik sangat
dianjurkan. 2angkah ini untuk menghindari pemasangan endotra'heal yang
darurat jika terjadi distres respirasi yang "erulang. Dentilator mekanik juga
dapat menolong mensta"ilkan hemodinamik dengan menurunkan penggunaan
oksigen dari otot-otot respirasi.
4. ntuk keseim"angan hemodinamik& se"aiknya ditunjang dengan resusitasi
'airan. Eairan kristaloid seperti NaEl 8&?= atau +inger 2aktat se"aiknya
di"erikan per in*us se'ara 'epat -78-788 '' "olus dengan pengawasan yang
'ermat terhadap tekanan darah& akral& turgor kulit& dan urin output untuk
menilai respon terhadap terapi.
6. Bila tekanan darah dan per*usi peri*er tidak segera pulih& "erikan o"at-o"at
!asoakti* /adrenergikA agonis al*a yang indikasi kontra "ila ada perdarahan
seperti ruptur lien0 (
T %opamin
Merupakan o"at pilihan pertama. Pada dosis K )8 m'g,kg,menit& "ere*ek
serupa dengan norepine*rin. :arang terjadi takikardi.
T Norepine*rin
E*ekti* jika dopamin tidak adekuat dalam menaikkan tekanan darah. Monitor
terjadinya hipo!olemi atau 'ardia' output yang rendah jika norepine*rin gagal
dalam menaikkan tekanan darah se'ara adekuat. Pada pem"erian su"kutan&
diserap tidak sempurna jadi se"aiknya di"erikan per in*us. 1"at ini merupakan
34
o"at yang ter"aik karena pengaruh !asokonstriksi peri*ernya le"ih "esar dari
pengaruh terhadap jantung /palpitasi0. Pem"erian o"at ini dihentikan "ila
tekanan darah sudah normal kem"ali. .wasi pem"erian o"at ini pada wanita
hamil& karena dapat menim"ulkan kontraksi otot-otot uterus.
T Epine*rin
Pada pem"erian su"kutan atau im& diserap dengan sempurna dan
dimeta"olisme 'epat dalam "adan. E*ek !asokonstriksi peri*er sama kuat
dengan pengaruhnya terhadap jantung $e"elum pem"erian o"at ini harus
diperhatikan dulu "ahwa pasien tidak mengalami syok hipo!olemik. Perlu
diingat o"at yang dapat menye"a"kan !asodilatasi peri*er tidak "oleh
di"erikan pada pasien syok neurogenik
T %o"utamin
Berguna jika tekanan darah rendah yang diaki"atkan oleh menurunnya
cardiac output. %o"utamin dapat menurunkan tekanan darah melalui
!asodilatasi peri*er.
2.6.4 Syo6 Se,)i6
Pada $3+$ /systemic inflammation response syndrome" dan sepsis& "ila
terjadi syok ini karena toksin atau mediator penye"a" !asodilatasi. Prinsip utama
semua syok tetap .BE. Pengo"atan "erupa resusitasi 'airan segera dan setelah
kondisi 'airan terkoreksi& dapat di"erikan !asopressor untuk men'apai M.P
optimal. Per*usi jaringan dan oksigenasi sel tidak akan optimal ke'uali "ila ada
per"aikan preload. %apat dipakai dopamin& norepinephrine dan !asopressin.
ntuk menurunkan suhu tu"uh yang hiperpireksia dapat di"erikan antipiretik.
Pengo"atan lainnya "ersi*at simtomatik. Pengo"atan kausal dari sepsis.
4
Pemilihan anti"iotik untuk sepsis "iasanya se'ara empiris dapat
digunakan( !ankomisin& 'e*taCidim& 'e*epime& ti'ar'ilin& piper'ilin& imipenem&
meropenem& 'e*ota;im& klindamisin& metronidaCol.
2.6.5 Syo6 Ana4ila6)i6
Penanggulangan syok ana*ilaktik memerlukan tindakan 'epat se"a"
penderita "erada pada keadaan gawat. $e"enarnya& pengo"atan syok ana*ilaktik
tidaklah sulit& asal tersedia o"at-o"at emerjensi dan alat "antu resusitasi gawat
darurat serta dilakukan se'epat mungkin. 9al ini diperlukan karena kita "erpa'u
35
dengan waktu yang singkat agar tidak terjadi kematian atau 'a'at organ tu"uh
menetap.
6
Kalau terjadi komplikasi syok ana*ilaktik setelah kemasukan o"at atau Cat
kimia& "aik peroral maupun parenteral& maka tindakan yang perlu dilakukan&
adalah(
6
). $egera "aringkan penderita pada alas yang keras. Kaki diangkat le"ih
tinggi dari kepala untuk meningkatkan aliran darah "alik !ena& dalam
usaha memper"aiki 'urah jantung dan menaikkan tekanan darah.
-. Penilaian .& B& E dari tahapan resusitasi jantung paru& yaitu(
.. Airway Upenilaian jalan napasU. :alan napas harus dijaga tetap "e"as&
tidak ada sum"atan sama sekali. ntuk penderita yang tidak sadar&
posisi kepala dan leher diatur agar lidah tidak jatuh ke "elakang
menutupi jalan napas& yaitu dengan melakukan ekstensi kepala&
tarik mandi"ula ke depan& dan "uka mulut.
B. !reathing support segera mem"erikan "antuan napas "uatan "ila
tidak ada tanda-tanda "ernapas& "aik melalui mulut ke mulut atau
mulut ke hidung. Pada syok ana*ilaktik yang disertai udem laring&
dapat mengaki"atkan terjadinya o"struksi jalan napas total atau
parsial. Penderita yang mengalami sum"atan jalan napas parsial&
selain ditolong dengan o"at-o"atan& juga harus di"erikan "antuan
napas dan oksigen. Penderita dengan sum"atan jalan napas total&
harus segera ditolong dengan le"ih akti*& melalui intu"asi
endotrakea& krikotirotomi& atau trakeotomi.
E. 'irculation support& yaitu "ila tidak tera"a nadi pada arteri "esar
/a. karotis& atau a. *emoralis0& segera lakukan kompresi jantung
luar.
Penilaian .& B& E ini merupakan penilaian terhadap ke"utuhan "antuan
hidup dasar yang penatalaksanaannya sesuai dengan protokol resusitasi
jantung paru.
4. $egera "erikan adrenalin 8.4--8.7 mg larutan ) ( )888 untuk penderita
dewasa atau 8.8) mk,kg untuk penderita anak-anak& intramuskular.
Pem"erian ini dapat diulang tiap )7 menit sampai keadaan mem"aik.
36
Be"erapa penulis menganjurkan pem"erian in*us kontinyu adrenalin ---6
ug,menit.
6. %alam hal terjadi spasme "ronkus di mana pem"erian adrenalin kurang
mem"eri respons& dapat ditam"ahkan amino*ilin 7--H mg,kgBB intra!ena
dosis awal yang diteruskan 8.6--8.? mg,kgBB,menit dalam 'airan in*us.
7. %apat di"erikan kortikosteroid& misalnya hidrokortison )88 mg atau
deksametason 7--)8 mg intra!ena se"agai terapi penunjang untuk
mengatasi e*ek lanjut dari syok ana*ilaktik atau syok yang mem"andel.
H. Bila tekanan darah tetap rendah& diperlukan pemasangan jalur intra!ena
untuk koreksi hipo!olemia aki"at kehilangan 'airan ke ruang
ekstra!askular se"agai tujuan utama dalam mengatasi syok ana*ilaktik.
Pem"erian 'airan akan meningkatkan tekanan darah dan 'urah jantung
serta mengatasi asidosis laktat. Pemilihan jenis 'airan antara larutan
kristaloid dan koloid tetap merupakan perde"atan didasarkan atas
keuntungan dan kerugian mengingat terjadinya peningkatan permea"ilitas
atau ke"o'oran kapiler. Pada dasarnya& "ila mem"erikan larutan kristaloid&
maka diperlukan jumlah 4--6 kali dari perkiraan kekurangan !olume
plasma. Biasanya& pada syok ana*ilaktik "erat diperkirakan terdapat
kehilangan 'airan -8--68= dari !olume plasma. $edangkan "ila di"erikan
larutan koloid& dapat di"erikan dengan jumlah yang sama dengan
perkiraan kehilangan !olume plasma. Tetapi& perlu dipikirkan juga "ahwa
larutan koloid plasma protein atau de;tran juga "isa melepaskan histamin.
J. %alam keadaan gawat& sangat tidak "ijaksana "ila penderita syok
ana*ilaktik dikirim ke rumah sakit& karena dapat meninggal dalam
perjalanan. Kalau terpaksa dilakukan& maka penanganan penderita di
tempat kejadian sudah harus semaksimal mungkin sesuai dengan *asilitas
yang tersedia dan transportasi penderita harus dikawal oleh dokter. Posisi
waktu di"awa harus tetap dalam posisi telentang dengan kaki le"ih tinggi
dari jantung.
<. Kalau syok sudah teratasi& penderita jangan 'epat-'epat dipulangkan&
tetapi harus diawasi,dio"ser!asi dulu selama kurang le"ih 6 jam.
37
$edangkan penderita yang telah mendapat terapi adrenalin le"ih dari ---4
kali suntikan& harus dirawat di rumah sakit semalam untuk o"ser!asi.
Komplikasi syok ana*ilaktik( Pada syok ana*ilaktik& "isa terjadi "ronkospasme
yang menurunkan !entilasi.

-A- (((
PENUTUP
). $yok adalah sindroma klinis yang terjadi aki"at gangguan hemodinamik dan
meta"olik yang ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk
mempertahankan per*usi yang adekuat dari organ-organ !ital tu"uh.
38
-. $e'ara umum syok ter"agi atas empat jenis& yaitu syok hipo!olemik&
o"strukti*& kardiogenik& dan distri"uti*.
4. $yok dihasilkan oleh dis*ungsi empat sistem yang terpisah namun saling
"erkaitan yaitu A jantung& !olume darah& resistensi arteriol /"e"an akhir0& dan
kapasitas !ena.
6. Mani*estasi klinis syok tergantung pada penyakit primer penye"a" syok&
ke'epatan dan jumlah 'airan yang hilang& lamanya syok serta kerusakan
jaringan yang terjadi dan tipe stadium renjatan
7. %iagnosis syok pada stadium dini sangat penting untuk "erhasilnya suatu
pengo"atan& namun sering kali hal ini tidak mudah. Karena itu sangat penting
adalah kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya syok pada penderita
dengan resiko tinggi.
DA0TAR PUSTAKA
). 2ewis Flint& 2. 5ayne Meredish& et al. Trauma Eontemporary Prin'iples
and Therapy. -88<
-. +.$jamsuhidajat& de :ong& dkk. Buku .jar 3lmu Bedah& Edisi 4. :akarta (
Pener"it Buku Kedokteran EGE& -88J.
4. $udoyo& .ru 5.& dkk. !u(u A*ar Ilmu Penya(it +alam jilid )& Ed 6.
:akarta( Pusat Pener"itan %epartemen 3lmu Penyakit %alam FK3. -88J.
39
6. Mansjoer& .ri*& dkk. ,apita $ele(ta ,edo(teran jilid )& ed 4. -88).
:akarta( Media .es'ulapius.
7. E . Graham& T + : Parke. Eriti'al Eare in the Emergen'y %epartment(
$ho'k and Eir'ulatory $upport. No!em"er 48& -8)-
H. Marie-:o'elyne Martel& M%& F+EPE. 9emorrhagi' $ho'k. $1GE Elini'al
Pra'ti'e Guideline& No. ))7& :une -88-.
J. Mi'hael N. Eo''hi& Edward Kimlin. 3denti*i'ation and +esus'itation o*
the Trauma Patient in $ho'k. -88J.
<. +i'hard P. %utton& M%& MB.. Pathophysiology o* Traumati' $ho'k.
3nternational TraumaEare /3T.EE$0& Dol. )<& No. )& -88<.
?. Triedman :K et all. Mild 9ypo!olemi' $tress .lters .utonomi'
Modulation o* 9eart +ate. 9ypertension. -). )??4. p. -4H--6J
)8. Brian $K& Eri' E+& :ay 2F. The +elationship Between 1;ygen %eli!ery
and Eonsumption during Fluid +esus'itation o* 9ypo!olemi' and $epti'
$ho'k. Ehest )?<6A<7A p. 44H-468
40

Anda mungkin juga menyukai