Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN

PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN



Modul : Cooling Tower
Pembimbing : Dr. Ir. Ahmad Rifandi, M.Sc



Oleh :
Kelompok : 8
Sumiyati 121411028
Taopik Pratama Suhendar 121411029
Kelas : 3A




PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014

Tanggal Praktikum : 15 April 2014
Tanggal Penyerahan laporan : 22 April 2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada unit pendingin yang berkapasitas besar, biasanya menggunakan kondensor
dengan pendingin air. Hal ini disebabkan karena faktor ekonomis. Untuk itu diperlukan alat
bantu sirkulasi air yang disebut menara pendingin (cooling tower). Alat ini berfungsi untuk
mendinginkan air panas yang berasal dari kondensor dan mensirkulasikannya kembali ke
menara pendingin. Menara pendingin merupakan suatu perlatan yang digunakan untuk
menurunkan suhu aliran air dengan cara menyerap panas dari air dan mengemisikannya ke
atmosfir. Menara pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan kealiran
udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir. Menara pendingin mampu
menurunkan suhu air lebih dari perlatan-peralatan perpindahan panas yang lain yang hanya
menggunakan udara untuk membuang panas, seperti halnya pada radiator dalam mobil, dan
oleh karena itu biayanya lebih efektif dan efisien.

1.2 Tujuan
1. Mengerti cara kerja dari sistem menara pendingin (cooling tower).
2. Mengerti cara kerja masing-masing komponen menara pendingin.
3. Melakukan perawatan dan perbaikan ringan.
4. Mengetahui kondisi/kinerja cooling tower dengan mengukur variabel-variabel
operasi untuk mengetahui penyimpangan dari kondisi normal.
5. Mampu memberikan solusi perawatan dan perbaikan.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Komponen Cooling Tower
Sebagai alat proses yang berfungsi sebagai pendingin air, cooling memiliki komponen
yang cukup berpengaruh dalam berlangsungnya proses tersebut. Berikut adalah komponen-
komponen dari Cooling tower :
1. Rangka dan casing
Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup luar
(wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan yang lebih
kecil, seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka.
2. Bahan pengisi
Terdapat dua jenis bahan pengisi, yakni:
Bahan pengisi berbentuk percikan/splash fill: air jatuh bdi atas lapisan yang
berurut dari batang pemercik horizontal, secara terus-menerus pecah menjadi
tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan
pengisi percikan dari plastic memberikan perpindahan panas yang lebih baik
daripada bahan pengisi percikan dari kayu.
Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastic uang yipis dengan
jarak yang berdekatan dimana di atasnya terdapat semprotan air, membentuk
lapisan film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara. Permukaannya dapat
berbentuk datar bergelombang, berlekuk, atau pola lainnya. Jenis bahan pengisi
film lebih efisien dan memberi perpindahan panas yang sama dalam volume yang
lebih kecil daripada bahan pengisi jenis splash.
3. Kolam air dingin
Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan menerima air
dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi. Kolam
biasanyamemiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin.
4. Drift eliminators
Alat ini menanglap tetesan air yang terjebak dalam aliran udara agar tidak hilang ke
atmosfir.
5. Saluran udara masuk
Ini adalah titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk ini dapat berada pada
seluruh sisi menara.
6. Louvers
Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan
menahan air dalam menara.
7. Nosel
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi.
8. Fan
Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan di dalam menara.
Fan ini disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki .

Beberapa istilah yang digunakan dalam cooling tower ini adalah :
Drift
Droplet air yang terbawa oleh udara keluar dari cooling tower. Droplet drift ini
mempunyai konsentrasi yang murni sama seperti air yang msuk ke tower. Kecepatan
drift secara khusus diturunkan dengan menggunakan alat seperti baffle, yang disebut
dengan drift eliminator, udara mengalir setelah meninggalkan daerah fill dan spray
tower.
Blow out
Droplet air keluar cooling tower dengan memutar, secara umum pada aliran udara
masuk yang terbuka. Air juga dapat hilang, tidak memutar, melalui deburan atau
misting. Alatnya seperti wind server, louver, splash deflector. Dan water diverter yang
digunakan untuk membatasi kehilangan ini.
Plume
Aliran udara keluar yang jatuh meninggalkan cooling tower. Plume ini terlihat ketika
air
menguap yang mengandung kondensat yang kontak dengan pendingin air.
Blow down
Bagian mensirkulasi aliran air yang keluar untuk mempertahankan atau
mempertahankan jumlah padatan terlarut dan yang murni lainnya pada level yang
sesuai.
Leaching
Menghilangkan bahan kimia pengawet kayu dengan mencucinya pada air yang
mengalir melalui cooling tower berstruktur kayu.


Noise
Pancaran bunyi yang sangat kuat dari cooling tower dan catatan yang diberikan dari
jarak arahnya. Bunyi dibangkitkan dengan air yang jatuh, gerak air dari kipas, daun
kipas yang bergerak didalam struktur, dan motor, gearbox atau sabuk penggerak.

Cooling tower ini berfungsi untuk melepaskan panas air yang keluar dari kondensor
agar air dapat diresirkulasi atau dikeluarkan dan digunakan kembali.
Major Components
1. Cooling Tower(Supply) Basin
Air disediakan dari pemecatan Berputar-Putar Sistem Penyediaan Air [bagi/kepada]
suatu Kolom/Dok/Bak Distribusi, dari yang mana Pompa Menara Pendingin mengambil
suatu pengisapan.
2. Cooling Tower Pumps
Pompa [yang] besar ini menyediakan air pada (di) atas 100,000 galon per menit
[bagi/kepada] satu atau lebih Menara Pendingin. Masing-Masing pompa pada umumnya
(di) atas 15 kaki dalam. Motor Perakitan mungkin (adalah) 8 [bagi/kepada] 10 kaki
tinggi. Total permintaan elektrik dari semua Menara Pendingin pompa mungkin
(adalah) sebanyak . seperti 5% tentang keluaran yang elektrik setasiun [itu].

1.1 Prinsip Kerja Cooling Tower

Gambar 1. Diagram skematik sistim menara pendingin
Air panas yang masuk pada bagian atas cooling tower didistribuskan secara merata
didalam rumah cooling tower, lalu akan jatuh kebawah dikarenakan gaya gravitasi atau
pancaran air diarahkan ke bawah. Air yang masuk dan udara melalui filling arahnya searah.
Disana terjadi perpindahan panas dan perpindahan massa, dimana perpindahan panas dan
perpindahan massa terjadi dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki kandungan
air(jenuh) disirkulasikan dengan kipas sehingga udara yang belum jenuh masuk ke rumah
cooling tower. Air dingin yang ditampung di bak penampung digunakan kembali.
Dalam proses ini, terjadi penghilangan air karena terjadi penguapan. Sehingga harus
diberi masukan air tambahan (make up water). Air dingin yang dihasilkan dilewatkan melalui
saringan agar kotoran-kotoran atau padatan-padatan mineral tertahan dan tidak melewati alat
lainnya.

1.2 Tipe-Tipe Cooling Tower
Cooling tower dimasukan kedalam dua subdivisi utama, yaitu :
1. Natural draft atau atmospheric
Cooling tower jenis ini menggunakan cerobong asap beton yang sangat besar untuk
memasukan udara melalui media. Dikarenakan ukuran tower yang besar (tinggi 500 kaki dan
diameter dasarnya 400 kaki) maka secara umum digunakan untuk laju alir diatas 200000
gal/menit. Biasanya jenis tower ini digunakan untuk menghasilkan daya di Amerika Serikat.
Jenis ini tidak menggunakan kipas untuk mengahsilkan aliran udaranya, udara diperoleh dari
aliran induksi natural atau alami dari spray tekanan.



2. Mechanical draft
Cooling tower jenis ini paling banyak digunakan. Tower ini menggunakan kipas besar
untuk mengambil udara melalui sirkulasi air. Air mengalir kebawah diatas permukaan fill
yang membantu meningkatkan panas antara air dan udara.Cooling tower jenis Mechanical
Draft dibagi menjadi dua macam yaitu :

Forced Draft
Tower jenis ini mempunyai kipas, basin, dan pipa yang diletakan didalam struktur
tower. Pada jenis ini , kipas diletakan dibagian bawah atau dasar. Tidak ada celah pada
dinding bagian luarnya. Struktur baja atau susunan kayu tertutupi dengan panel yang
terbuat dari aluminium, galvanized baja, atau asbestos cemnent board. Selama operasi
kipas mengahsilkan udara pada kecepatan rendah secara horizontal melalui packing
dan kemudian secara vertical berlawanan dengan aliran air yang kebawah yang terjadi
pada sisi kipas. Drift eliminator diletakan pada atas tower yang melepaskan air yang
masuk ke udara. Vibrasi dan noise dikurangi ketikan alat berputar yang terbuat dari
pondasi padat (solid). Kipas ini sering mengatasi dry air atau keringnya udara,
pengurangan erosi, dan masalah kondensasi air.


Induced Draft
Berdasarkan aliran udaranya tower jenis ini terdiri dari 2 macam, yaitu :
1. Counterflow
Pada tower counterflow ini, udara bergerak naik secra vertical melalui fill,
berlawanan dengan jatuhnya air. Dikarenakan keperluan pemasukan yang tinggi
dan daya hisap yang penuh, penggunaan system spray bertekanan tinggi, tekanan
udara yang hilang besar, maka beberapa counterflow tower kecil yang secara fisik
lebih tinggi, memerlukan lebih banyak pompa, dan menggunakan lebih banyak
kipas dibandingkan crossflow. Pada counterflow tower yang lebih besar,
penggunaan system distribusi bertekanan rendah gravity-releated, ditambah dengan
ketersediaan daerah masukan dan daerah plenum untuk pengaturan udara,
menyebabkan perawatan yang sangat diperlukan.
2. Crossflow
Tower jenis ini mempunyai fill konfigurasi yang aliran udaranya mengalir secara
horizontal, air yang akan didinginkan dialirkan kedalam kolom masukan air panas
yang diletakan dibagian atas fill, dan didistribusikan ke fill secara gravitasi melalui
lubang orificies didasar basin. Cooling tower jenis crossflow ini terdiri atas 3
macam, yaitu double flow, single flow, spray filled


BAB III
DATA PENGAMATAN

Nama Komponen Keterangan
Nozel

Berfungsi untuk menyemprotkan
air sehingga akan mengalir
melalui bahan pengisi
Bahan
Pengisi

Media yang digunakan untuk
memperluas kontak antara air
dengan udara, sehingga
perpindahan panasnya akan
lebih baik
Fan

Berfungsi untuk
mensirkulasikan udara yang ada
pada cooling tower
Kolam
Penampung
Air

Berfungsi untuk menampung air
yang menetes dari bagian bahan
pengisi yang telah kontak
dengan udara
Casing

Rangka berstruktur yang
menunjang tutup luar (wadah /
casing), motor, fan, dan
komponen lainnya
Pipa
Blowdown

Pipa ini digunakan untuk
mengeluarkan air yang ada di
dalam cooling tower atau untuk
menguras cooling tower
Pipa
Overflow

Pipa ini berfungsi untuk
mencegah kelebihan air yang
ada pada bak penampung air
cooling tower
Pipa Air
Hangat (inlet
cooling
tower)

Pipa ini mengalirkan air dari
hasil proses pertukaran panas
diperalatan proses. Air inilah
yang akan didinginkan pada
cooling tower.
Pipa Air
dingin
(Outlet
cooling
tower)

Pipa ini mengalirkan air yang
telah didinginkan di cooling
tower, dan siap untuk
disirkulasikan kembali menuju
peralatan penukar panas yang
ada di proses.
Pompa

Berfungsi untuk
mensirkulasikan air yang ada
pada sistem perpipaan cooling
tower
Tangki
penampung
air dingin

Tangki ini berfungsi untuk
menampung air yang telah
diproses di cooling tower.



BAB IV
PEMBAHASAN

Taopik Pratama S. (121411029)
Cooling tower merupakan alat yang berfungsi untuk mendinginkan air panas yang
berasal dari kondensor yang akan disirkulasikan lagi ke cooling tower. Pada praktikum kali
ini, kami melakukan praktikum perawatan terhadap cooling tower.Perawatan ini bertujuan
agar umur dari cooling tower menjadi lebih panjang dan menjaga ketahanan dari komponen-
komponennya.
Masalah yang sering muncul pada menara pendingin adalah munculnya kerak, korosi,
adanya mikroorganisme lain, dan lumpur.
Pada cooling tower yang ada di Gedung TKA terdapat beberapa masalah di antaranya
terdapatnya mikroorganisme seperti lumut dan katak juga munculnya korosi pada pipa saluran
air panas. Mikroorganisme tersebut muncul karena sistem pendingin air biasanya
menggunakan sirkulasi dimana kontak dengan udara adalah hal yang utama dalam transfer
panas, hal ini memungkinan kontak yang sangat besar dengan spora algae, jamur dan bakteri
(mikroorganisma) dari udara. Sedangkan korosi yang merupakan proses oksidasi terjadi
karena adanya kontak dari ion Fe di dalam air dengan oksigen.
Perawatan cooling tower pada prinsipnya adalah perawatan sistem pendingin, mulai
dari tandon air, perpipaan, cooling tower sampai pada cooling point ( pendingin alat produksi
). Perawatan dengan bahan kimia harus diperhatikan aspek keseimbangan antara mencegah
pembentukan kerak dengan keberhasilan menahan atau mencegah terbentuknya korosi.
Penentuan dosis chemical didasar pada total volume sistem, make up air yang dikonsumsi,
jenis cooling tower, tata letak dan system perpipaan serta analisa air yang dipakai.
Adakalanya terbentuk endapan yang berlebihan, hal ini terjadi karena kondisi solid dalam air
yang terlalu tinggi. Bila pembentukan lumpur terbentuk pada sistem terbuka pada bagian sisi
dari cooling tower, maka perawatan cukup dengan membersihkan lumpur yang mengendap
secara manual. Mikroorganisme dihambat dengan memberikan chemical yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme tersebut.

KESIMPULAN

1. Cooling Tower yang digunakan di Lab. PILOT PLANT POLBAN merupakan sistem
tertutup.
2. Adanya Korosi dan kerak pada komponen Cooling tower disebabkan karena adanya
kandungan ion-ion seperti Fe2+,Ca2+,dan Mg2+.
3.

DAFTAR PUSTAKA

Subiyanto, Gatot. 2006. TeknikPerawatan. Bandung : Politeknik Negeri Bandung.
Walas, Stanley M. 1988. Chemical Process Equipment. Butterworth Publisher
http://kynas-coating.com/seputar-korosi/38-water-treatment-maintenance-system-for-cooling
tower.html
http://7sinners.blogspot.com/2010_05_01_archive.html
http://langkahpetualang.wordpress.com/2009/09/07/cooling-tower/

Anda mungkin juga menyukai