oleh:
Prambayu Citra Ningrum
120810301007
Wulan Pangestu
120810301040
Debby Margaretha
120810301121
PROGRAM STUDI S1
AKUNTANSI JURUSAN
AKUNTANSI FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS
JEMBER
2014
utang, umumnya mudah bagi auditor untuk memperoleh bukti atas kejadian dan otorisasi
pada akhir periode.
Kelengkapan
Satu pendekatan untuk menangani transaksi utang terinci adalah untuk membuat
buku besar pembantu yang memuat informasi mengenai utang jangka panjang yang
terutang oleh klien.
Penilaian
Transaksi wesel dan obligasi telah tercatat dalam catatan akuntansi pada nilai
nominal ditambah tingkat premi atau diskonto yang ada. Masalah penilaian untuk
instrumen keungan yang lebih berkembang jauh lebih kompleks. Meskipun klien
seharusnya memiliki aktivitas pengendalian untuk memastikan utang jangka panjang
dinilai secara memadai, klien mungkin meminta auditor untuk membantu mencatatkan
utang secara tepat.
Pengungkapan-Klasifikasi
Pengendalian seharusnya memastikan bahwa pengungkapan yang memadai tersedia
untuk utang jangka panjang. Pengendalian seharusnya juga memastikan bahwa wesel dan
obligasi diklasifikasi secara baik dalam laporan keuangan.
1.3 Pengujian Substantif Atas Saldo Hutang Jangka Panjang
Strategi substantif untuk melakukan auditing utang jangka panjang melibatkan
pengujian berbagai perjanjian utang baru, menentukan status perjanjian utang sebelumnya,
dan mengonfirmasi saldo dan informasi relevan lain dengan pihak luar. Prosedur analitis
substantif berguna dalam melakukan auditing biaya bunga karena ada hubungan langsung
antara utang jangka panjang dan biaya bunga.
Dari sudut pandang auditing, wesel bayar, hutang hipotek, dan hutang oblligasi
mempunyai karakteristik yang serupa. Pada umumnya, bentuk hutang ini adalah:
1. Melibatkan perjanjian kontraktual berbunga,
2. Memerlukan persetujuan dari dewan direksi, dan
3. Dapat dijamin dengan penggadaian atau agunan.
Pengujian substantif atas saldo hutang jangka panjang dapat dilaksanakan baik
sebelum maupun sesudah tanggal neraca. Sudah merupakan hal yang biasa bagi auditor
untuk menguji akun-akun beban terkait ketika menguji saldo kewajiban.
Menentukan Risiko Deteksi
Karena sifat dan jarang terjadinya sebagian besar jenis transaksi hutang jangka
panjang, maka risiko inheren seringkali rendah untuk semua asersi saldo akun yang
berkaitan kecuali kelengkapan dan penilaian atau lokasi. Risiko inheren untuk asersi ini
mungkin berada pada tingkat sedang atau tinggi karena kerumitan yang terlibat dalam
menghitung amortisasi diskonto atau premi obligasi.
Seringkali auditor akan mengikuti strategi audit, terutama pendekatan substantif
yang menekankan pada pengujian rincian, terutama pendekatan substantif yang
menekankan pada pengujian rincian, karena hal itu efektif dari segi biaya dengan populasi
instrumen hutang yang kecil.
Merancang Pengujian Substantif
Auditor mengandalkan terutama pada komunikasi langsung dengan sumber
independen dari luar, penelaahan dokumentasi, dan perhitungan kembali untuk
mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi mengenai asersi yang bersangkutan dengan
saldo hutang jangka panjang.
Prosedur Awal
Karena ada kemungkinan pengujian substantif dapat dilakukan atas masing-masing
daftar yang dibuat sebelumnya, maka prosedur ini berkaitan dengan komponen ketepatan
matematis dan klerikal dari asersi penilaian atau alokasi, serta dilaksanakan dengan
menggunakan skedul hutang jangka panjang sebagai dasar untuk pengujian substantif
tambahan.
Prosedur Analitis
Sutau bagian penting dari audit atas hutang jangk apanjang adalah menentukan
bahwa informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan harapan auditor. Ketika
melaksanakan prosedur analitis, auditor harus mempertahankan tingkat skeptisisme
profesional yang tepat dan menyelidiki hasil-hasil yang abnormal.
Pengujian Rincian Transaksi
Untuk obligasi, auditor harus mendapatkan bukti tentang nilai nominal dan hasil
bersih obligasi itu pada tanggal penerbitan.
Asersi kelengkapan hanya akan direview dalam pengertian bahwa vouching debet ke
hutang jangka panjang memberikan bukti bahwa ayat jurnal yang dibuat untuk mengurangi
saldo hutang memang sah. Vouching atas ayat jurnal yang dicatat tidak akan
mengungkapkan hutang jangka panjang yang belum tercatat.
Pengujian Rincian Saldo
Ada tiga pengujian substantif dalam kategori ini yaitu menilai otorisasi dan kontrak
atas hutang jangka panjang, mengkonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan
perwalian obligasi, serta menghitung kembali beban bunga.
Pengujian Substantif
1. Mendapatkan
mempengaruhi
kebutuhan
entitas
pembiayaan
dan
kemampuannya
memenuhi
akan
untuk
biaya
hutang
terhadap ekuitas.
c. Standar industri sejauh mana
industri
itu
menggunakan
panjangyang
akan
pengujian
lebih
lanjut.
a. Menelusuri
akun
saldo
hutang
awal
jangka
1,2
PD#
1,2
b. Mereview
aktivitas
di
dan
akun-akun
biasa
dari
segi
skedul
jangka
panjang
akuntansi
Melakukan footing
dan
crossfooting
skedul
serta
merekonsiliasi
totalnya
saldo
dengan
buku
yang
berkaitan.
Menguji
kecocokan pos-pos
dalam
skedul
yang
bertalian.
3. Melaksanakan
prosedur 1,2
1,2
1,2
1,2
analitis
analitis
a. Menghitung rasio
b. Menganalisis
hasil-hasil
berdasarkan
data
tahun-tahun
sebelumnya,
Pengujian
anggaran,
rincian
transaksi
panjang
laporan
Pengujian
rincian saldo
dan
laba
berkaitan.
5. Mereview
kontrak
1,2
1,2
1,2
akun-akun
rugi
yang
otorisasi
dan 1,2
hutang
1,3
jangka
panjang.
6. Mengkonfirmasi
hutang
perwalian obligasi.
7. Menghitung kembali bebna
Penyajian dan
Pengungkapan
bunga.
8. Membandingkan
penyajian
jangka
panjang
diidentifikasi
dan
diklasifikasikan
dengan
tepat
laporan
dalam
keuangan.
b. Menentukan
pengungkapan
kelayakan
mengenai
dengan
hutang
jangka
panjang.
Memverifikasi bahwa transaksi saham dan dividen sesuai dengan anggaran dasar
perusahaan (Keterjadian).
Memverifikasi bahwa suluruh transaksi saham dan dividen telah diposting dan
(Otorisasi).
Memverifikasi bahwa transaksi saham dan dividen telah dinilai secara memadai
(Penilaian).
apapun.
Individu yang bertanggung jawab mengelola catatan pemegang saham terinci
seharusnya independen dari pengelolaan akun pengendali buku besar
dengan menelusuri transaksi yang tercatat pada tahun berjalan pada notulen dewan direksi.
Ketika entitas menggunakan registrar dan lembaga transfer yang independen, auditor
mengonfirmasi total jumlah saham yang beredar pada akhir periode. Jika jumlah saham
yang terdaftar sebagai saham yang beredar pada konfirmasi yang sesuai dengan akun
modal saham buku besar, auditor memiliki bukti bahwa jumlah saham yang beredar pada
akhir tahun adalah benar.
Jika entitas tidak menggunakan jasa lembaga dari luar, entitas akan mengelola
register saham dan/atau buku sertifikat saham. Auditor dapat melakukan prosedur berikut :
modal saham yang terkait, sementara perbedaan antara harga dan nilai pari, atau nominal,
nilainya dialokasikan pada modal disetor. Masalah penilaian lebih kompleks ketika modal
saham diterbitkan dalam pertukaran asset atau jasa, untuk merger atau akuisisi, untuk
sekuritas yang dapat dikonversi, atau untuk dividen saham.
Kelengkapan Pengungkapan
Jumlah pengungkapan penting sering kali diperlukan untuk ekuitas pemegang
saham. Biasanya informasi ini bersumber dari anggaran dasar perusahaan, risalah rapat
dewan komisaris, dan perjanjian kontrak.
2.3 Auditing Dividen
Semua dividen yang diumumkan dan dibayar akan diaudit karena kekhawatiran akan
adanya pelanggaran hukum atau perjanjian utang perusahaan. Auditor dapat menghitung
ulang jumlah dividen dengan mengalikan jumlah saham beredar pada tanggal catatan
dengan jumlah dividen per lembar saham yang disetujui oleh dewan direksi. Jumlah ini
harus sesuai dengan jumlah yang dibayarkan pada pemegang saham dan masih harus
dibayar pada akhir tahun.
2.4 Auditing Laba Ditahan
Laba ditahan dipengaruhi oleh laba atau rugi tahun berjalan, sebagaimana juga
dividen kas atau saham yang dibayarkan. Auditor memulai audit laba ditahan dengan
memperoleh daftar aktivitas akun, saldo awal dicocokkan ke kertas kerja dan laporan
keuangan tahun lalu. Saldo cadangan laba ditahan baru atau perubahan dalam saldo
cadangan laba ditahan yang ada harus ditelusuri pada perjanjian kontrak yang relevan.
2.5 Menentukan Risiko Deteksi
Tanpa memperhatikan apakah transakasi pembiayaan jarang terjadi atau tidak,
auditor harus selalu waspada dengan kewajiban yang belum dicatat. Risiko inheren
untuk asersi ini mungkin berada pada tingkat sedang atau tinggi karena kerumitan
yang terlibat dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi obligasi. Transaksi
saham yang bersifat rutin dalam perusahaan terbuka sering ditangani oleh registrar dan
agen transfer. Penilaian risiko inheren dan pengendalian mungkin lebih tinggi jika ada
transaksi nonrutin yang melibatkan penerbitan dalam akuisisi, sekuritas konvertibel,
atau opsi saham.
2.6 Merancang Pengujian Substantif
Auditor mengandalkan terutama pada :
Komunikasi langsung dengan sumber idependen dari luar.
Penelaah dokumentasi.
Perhitungan kembali untuk mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi
mengenai asersi yang bersangkutan dengan saldo hutang jangka panjang.
Kertas kerja audit, seperti analisis wesel bayar jangka panjang dan bunga
digunakan untuk mendokumentasikan pengujian auditor. Masing-masing pengujian
subtantif ini akan dijelaskan dalam bagian berikut :
1. Prosedur awal
Prosedur awal yang biasanya berlaku untuk saldo hutang jangka panjang. Disini
penting untuk mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industrinya, menentukan
kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal, dan kemampuan untuk melunasi
hutang. Karena pembiayaan begitu jelas berkaitan dengan aktifitas investasi, maka
auditor dapat melaksanakan prosedur-prosedur tersebut secara serentak. Melaksanakan
Prosedur awal atas saldo dan catatan hutang jangka panjang yang akan mendapat
pengujian lebih lanjut.
2. Prosedur analitis
Suatau bagian penting dari audit atas hutang jangka panjang adalah menentukan
bahwa informasi keuangan yang akan di audit konsisten dengan harapan auditor.
a) Menghitung rasio
b) Menganalisis hasil-hasil rasio dibandingkan dengan ekspektasi berdasarkan
data tahun-tahun sebelumnya, anggaran, industry, dan data lainnya.
Rasio
Pengembalian
atas
Rumus
Signifikansi Audit
(Laba bersih dividen saham Memberikan
suatu
pemegang
pengembalian
dihasilkan
saham biasa
ukuran
dari
yang
investasi
memahami
factor
total kewajiban)
Tingkat
industry
Auditor
biasanya
akan
pembayaran
mengharapkan
tingkat
dividen
laba
guna
Laba
bersih
saham.
Rasio
ini
dapat
kelayakannya
ekuitas Memberikan tingkat
Tingkat
Pengembalian
pertumbuhan
yang
atas
industry
dipertahankan
untuk
estimasi
penjualan
yang
atau
struktur
daripada
tingkat
yang
dapat
pertumbuhan
dipertahankan
3. Pengujian rincian transaksi
Pengujian ini mencakup vouching ayat jurnal dalam akun modal disetor dan laba
ditahan, seperti :
Vouching Ayat Jurnal ke Akun Modal Disetor
Setiap perubahan dalam akun modal disetor harus divouch ke dokumen pendukung.
Untuk penerbitan saham baru, auditor dapat memeriksa surat kiriman uang dari hasil
penerbitan. Untuk saham yang diterbitkan, kutipan harga pasar mungkin berguna dalam
menentukan kelayakan penilaian, sementara apabila nilai property yang diterima
digunakan, maka suatu penaksiran mungkin diperlukan.
Vouching Ayat Jurnal ke Laba Ditahan
Setiap ayat jurnal pada laba ditahan kecuali posting laba/rugi bersih harus divouch ke
dokumen pendukung. Sementara ayat jurnal untuk pengunguman dividend an apropriasi
laba ditahan ditelusuri ke buku notulen rapat. Dalam menentukan kelayakan, auditor harus:
Menetapkan bahwa hak preferensi atau hak lainnya dari pemegang saham
kembali
Memastikan kelayakan ayat jurnal untuk mencatat pengunguman itu
Menelusuri pembayaran dividen ke cek-cek yang dibatalkan dan dokumen
lainnya.
Jika modal saham ditahan sebagai treasury stock, maka auditor harus menghitung
sertifikat itu pada saat yang sama dengan perhitungan sekuritas lainnya. Idealnya,
perhitungan itu harus dilakukan pada tanggal neraca. Jumlah saham yang ditahan juga
harus cocok dengan saham yang diperlihatkan dalam akun treasury stock. Dalam
memeriksa sertifikat ini, auditor harus mencatat dalam kertas kerja jumlah saham yang
diakuisisi selama tahun berjalan untuk penulusuran selanjutnya ke catatan kas.
Perubahan tersebut antara lain, terlihat dalam laporan laba rugi menjadi laporan laba rugi
komprehensif.
Pendapatan
komprehensif
ini
berisi
perubahan-perubahan
karena
penggunaan model nilai wajar, pos-pos dalam pendapatan komprehensif lain mencakup
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi. Laporan laba rugi komprehensif tidak
hanya mencakup keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, tetapi juga mencakup
keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi. Bagian yang menyajikan keuntungan atau
kerugian yang telah direalisasi disebut sebagai laporan laba rugi, sedangkan bagian yang
menyajikan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi disebut sebagai bagian
pendapatan komprehensif lain.
Dalam mengaudit akun laporan laba rugi komprehensif, auditor harus memastikan
bahwa akun pendapatan dan biaya tidak memiliki salah saji material dan bahwa mereka
telah sesuai dengan PABU. Laporan laba rugi komprehensif dipandang sebagai sumber
penting untuk informasi oleh berbagai pengguna laporan keuangan. Sebagai contoh,
kreditur atau kreditur potensial melihat profitabilitas entitas sebagai salah satu indikator
kemampuan membayar utang. Investor potensial melihat laporan laba rugi komprehensif
ketika memutuskan apakah akan membeli saham entitas. Terakhir, vendor mungkin
memeriksa potensi pemerolehan laba entitas dalam rangka menilai apakah entitas akan
mampu membayar barang dan jasa yang dibeli secara kredit.
Audit akun pendapatan dan biaya bergantung pada luas pekerjaan yang dilakukan
auditor pada sistem pengendalian entitas dan pada akun laporan posisi keuangan klien.
Sebagai contoh, kemungkinan salah saji material dalam berbagai akun pendapatan dan
biaya merupakan fungsi pengendalian entitas. Tingkat resiko pengendalian yang ditetapkan
untuk proses bisnis yang berbeda secara langsung memengaruhi luas pengujian yang
diperlukan auditor dalam mengaudit kun laporan laba rugi komprehensif.
penyimpangan yang besar dari budget yang sudah ditetapkan. Misalnya window
dressing penjualan, pergeseran mata anggaran atau pergeseran waktu pencatatan.
4. Minta rincian penjualan menurut jenis barangnya atau menurut area penjualannya
yang mencantumkan kuantitas barang yang dijual maupun nilai uangnya selama
setahun (dibuat per bulan). Kemudian bandingkan kuantitas yang dijual, secara tes
basis, dengan pengeluaran barang yang tercatat pada kartu persediaan.
5. Periksa cut - off penjualan, untuk mengetahui ada atau tidaknya pergeseran waktu
pencatatan penjualan. Periksa cut-off pembelian, untuk mengetahui adanya
pergeseran waktu pencatatan pembelian.
6. Periksa subsequent payment untuk mengetahui kemungkinan adanyaunrecorded
liabilities. Periksa juga subsequent collection untuk mengetahui kemungkinan
adanya unrecorded receivables.
7. Buat analisis terhadap beberapa perkiraan biaya atau pendapatan yang
kemungkinan bisa ditanyakan oleh pihak pajak atau diperlukan dalam pengisian
SPT untuk membuat koreksi fiskal, atau yang memungkinkan timbulnyacontingent
liability.
8. Untuk biaya biaya dan pendapatan yang ada kaitannya dengan pajak harus
diperiksa apakah peraturan perpajakan yang berlaku telah ditaati.
9. Khusus untuk biaya gaji :
a. periksa daftar gaji untuk satu atau beberapa bulan, kemudian tes perhitungan
PPh 21 untuk mengetahui apakah perhitungannya sudah sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b. Bandingkan total biaya gaji yang tercantum dalam perhitungan laba rugi
dengan SPT PPh 21. (perhatikan apakah PPh 21 ditanggung karyawan atau
perusahaan)
c. Secara tes basis bandingkan data yang ada dalam daftar gaji denganpersonnel
file untuk mengetahui apakah jumlah gaji, status keluarga sama atau tidak.
d. Lakukan observasi pada saat pembayaran gaji (biasanya dilakukan pada
perusahaan yang pegawainya sangat banyak) untuk mengetahui apakah
ada pegawai yang fiktif.
10. Periksa apakah penyajian pos pos laba rugi sudah sesuai dengan Standar
Akuntansi Keungan ETAP/PSAK/IFRS.
Penilaian Risiko Pengendalian untuk Proses Bisnis Akun Laporan Laba Rugi
Komprehensif
Diaudit
Komprehensif terkait yang Diaudit
Piutang/cadangan piutang tak tertagih
Biaya piutang tak tertagih
Piutang wesel/investasi/piutang bunga Pendapatan bunga
yang masih harus diterima
Properti,
pabrik,
dan Biaya
depresiasi,
untung/rugi
atas
peralatan/akumulasi depresiasi
penjualan atau penghentian aset
Asuransi dibayar dimuka
Biaya asuransi
Utang jangka panjang/utang bunga yang Biaya bunga
masih harrus dibayar
Tabel di atas berisi akun laporan posisi keuangan dan akun laporan laba rugi
komprehensif terkait yang diverifikasi dalam cara ini. Misalnya, ketika cadangan piutang
tak tertagih diaudit, biaya piutang tak tertagih juga diuji. Serupa dengan hal ini, ketika
mengaudit piutang wesel, auditor dapat menguji pendapatan bunga.
Prosedur Analitis Substansif untuk Akun Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk menyediakan keyakinan pada akun pendapatan dan biaya, dapat digunakan
prosedur analitis substansif secara luas. Standar auditing atas pertimbangan risiko
kecurangan mengindikasikan bahwa auditor sebaiknya biasa mengasumsikan bahwa ada
risiko salah saji material karena kecurangan terkait pengakuan pendapatan. Prosedur
analitis
yang
dipisahkan
umumnya
dilakukan
pada
akun
pendapatan
untuk
mengidentifikasi hubungan yang tidak biasa atau tidak diharapkan yang mungkin
mengindikasikan kecurangan.
Salah satu jenis prosedur analitis substansif melibatkan perbandingan jumlah dolar
tahun berjalan untuk tiap akun pendapatan dan biaya (misalnya berdasarkan produk,
segmen bisnis, atau wilayah geografis) dengan saldo-saldo tahun sebelumnya. Akun-akun
yang menyimpang dari trend tahun-tahun sebelumnya dengan jumlah lebih dari yang
ditentukan sebelumnya seharusnya diinvestigasi. Satu alternatif untuk jenis prosedur
analitis substansif ini melibatkan perhitungan rasio akun biaya individual yang dinilai
auditor menyimpang, kemudian diinvestigasi lebih lanjut. Walaupun jenis prosedur analitis
substansif ini adalah umum, penting bahwa prosedur analitis substansif didesain untuk
menyediakan bukti mengenai kewajaran pendapatan atau akun laporan laba rugi
komprehensif lainnya dapat dilakukan pemisahan yang memadai (yaitu data bulanan atau
mingguan versus data tahunan, berdasar segmen bisnis atau produk) untuk mendeteksi
salah saji potensial. Persentase salah saji yang relatif kecil dalam akun laporan laba rugi
komprehensif yang besar seringkali material, oleh karenanya perlu prosedur analitis
substansif yang terinci.
Prosedur analitis substansif juga dapat digunakan untuk menyediakan bukti bagi
akun pendapatan atau biaya yang spesifik. Misalnya, auditor dapat mengevaluasi
kewajaran komisi penjualan dengan menggunakan daftar komisi klien dan mengalikan
tingkat komisi dengan penjualan terkait. Estimasi ini dapat dibandingkan dengan biaya
komisi tercatat. Contoh lain dapat mencakup pengujian kewajaran secara keseluruhan
untuk biaya bunga dan depresiasi.
Pengujian Saldo Akun Tertentu
Auditor dalam mengaudit, memungkinkan untuk memeriksa sejumlah akun lebih
lanjut, walaupun telah mengumpulkan cukup banyak bukti mengenai akun pendapatan dan
biaya berdasar prosedur audit yang baru saja dibahas. Untuk akun-akun tersebut, auditor
umumnya menganalisa secara rinci transaksi yang dimasukkan dalam setiap akun. Auditor
memverifikasi transaksi dengan memeriksa (voutching) dokumentasi pendukung. Akun
yang diperiksa dalam cara ini umumnya merupakan akun yang tidak secara langsung
terpengaruh oleh suatu proses bisnis, akun yang mungkin mengandung informasi sensitif
atau transaksi tidak biasa, atau akun yang informasi rincinya diperlukan untuk retur pajak
atau daftar lain yang dilampirkan dengan laporan keuangan.
Sejumlah contoh akun semacam itu antara lain biaya hukum dan audit, perjalanan
dan hiburan, biaya amal, pendapatan dan biaya lain, dan akun apapun yang memuat
transaksi pihak-pihak terkait.
CONTOH
KUESIONER
INDEPENDEN
AUDITING
PROSES
Pertanyaan
Ya
Tidak
dapat
ditetapkan
Apakah
semua
pengeluaran
saham,
dewan direktur?
Apakah transaksi
diotorisasi
dengan
saham,
pengendali
jurnal
transferdan
sertifikatdan
buku
berharga?
Apakah ada prosedur yang ditetapkan
untuk memperoleh keyakinan perusahaan
Keterangan
DAFTAR PUSTAKA
Boyton, Johnson, dan Kell. 2001. Modern Auditing,Jilid 2 edisi 7. Jakarta: Erlangga
Agus, Sukrisno. 2012. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.