Anda di halaman 1dari 22

AUDITING PROSES PEMBIAYAAN/ INVESTASI:

LIABILITAS JANGKA PANJANG, EKUITAS PEMEGANG


SAHAM, DAN AKUN LAPORAN LABA RUGI
KOMPREHENSIF.

diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah


Auditing II

oleh:
Prambayu Citra Ningrum

120810301007

Wulan Pangestu

120810301040

Debby Margaretha

120810301121

PROGRAM STUDI S1
AKUNTANSI JURUSAN
AKUNTANSI FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS
JEMBER
2014

AUDITING PROSES PEMBIAYAAN/ INVESTASI: LIABILITAS JANGKA


PANJANG, EKUITAS PEMEGANG SAHAM, DAN AKUN LAPORAN LABA
RUGI KOMPREHENSIF.
1. AUDITING PROSES LIABILITAS JANGKA PANJANG
Jenis-jenis umum pembiayaan utang jangka panjang diantaranya adalah wesel,
obligasi, dan hipotek. Jenis-jenis pembiayaan utang yang lebih berkembang adalah
kewajiban hipotek yang dijaminkan, perjanjian pembelian kembali dan pembelian kembali
yang sebaliknya, swap suku bunga, kontrak keuangan berjangka, derivatif, dan banyak lagi
instrumen keuangan lainnya.
Sebagai contoh, utang dapat dikonversi dalam saham, atau utang dapat dikombinasi
dengan waran, opsi, atau hak yang dapat ditukarkan dengan ekuitas. Utang dapat ditarik
kembali dalam kondisi tertentu, atau diperlukan untuk pembentukan dana pembayaran
utang, yang merupakan satu tempat mengumpulkan uang yang beredar tiap tahun. Dana
pembayaran utang sering dipegang oleh wali amanat obligasi untuk memastikan bahwa
dana hanya digunakan untuk membayar hutang.
Pertimbangan auditor untuk utang jangka panjang, bagaimanapun, tidak berbeda dari
akun laporan keuangan lainnya. Pendekatan audit pada berbagai utang jangka panjang
tergantung pada frekuensi aktivitas pembiayaan entitas.
1.1 Penilaian Risiko Bawaan-Utang Jangka Panjang
Risiko bawaan untuk wesel dan obligasi, umumnya, akan dinilai rendah hingga
moderat karena volume transaksi yang rendah, akuntansi terkait biasanya tidak kompleks,
dan klien umumnya menerima laporan pihak ketiga atau daftar amortisasi.
1.2 Penilaian Risiko Pengendalian-Utang Jangka Panjang
Ketika sutau strategi substantif diikuti, auditor perlu pemahaman yang memadai
tentang sistem pengendalian entitas atas transaksi utang untuk dapat mengantisipasi jenis
salah saji yang mungkin terjadi. Pembahasan atas penilaian risiko pengendalian untuk
utang jangka panjang berfokus pada jenis umum aktivitas pengendalian yang seharusnya
ada untuk meminimalkan kemungkinan salah saji material. Asersi yang menjadi perhatian
utama auditor adalah:
Keterjadian dan Otorisasi
Entitas seharusnya memiliki pengendalian untuk memastikan bahwa transaksi apa
pun terkait pembiayaan jangka panjang diawali secara tepat oleh individu yang
terotorisasi. Jika klien memiliki pengendalian dan dokumentasi yang baik untuk transaksi

utang, umumnya mudah bagi auditor untuk memperoleh bukti atas kejadian dan otorisasi
pada akhir periode.
Kelengkapan
Satu pendekatan untuk menangani transaksi utang terinci adalah untuk membuat
buku besar pembantu yang memuat informasi mengenai utang jangka panjang yang
terutang oleh klien.
Penilaian
Transaksi wesel dan obligasi telah tercatat dalam catatan akuntansi pada nilai
nominal ditambah tingkat premi atau diskonto yang ada. Masalah penilaian untuk
instrumen keungan yang lebih berkembang jauh lebih kompleks. Meskipun klien
seharusnya memiliki aktivitas pengendalian untuk memastikan utang jangka panjang
dinilai secara memadai, klien mungkin meminta auditor untuk membantu mencatatkan
utang secara tepat.
Pengungkapan-Klasifikasi
Pengendalian seharusnya memastikan bahwa pengungkapan yang memadai tersedia
untuk utang jangka panjang. Pengendalian seharusnya juga memastikan bahwa wesel dan
obligasi diklasifikasi secara baik dalam laporan keuangan.
1.3 Pengujian Substantif Atas Saldo Hutang Jangka Panjang
Strategi substantif untuk melakukan auditing utang jangka panjang melibatkan
pengujian berbagai perjanjian utang baru, menentukan status perjanjian utang sebelumnya,
dan mengonfirmasi saldo dan informasi relevan lain dengan pihak luar. Prosedur analitis
substantif berguna dalam melakukan auditing biaya bunga karena ada hubungan langsung
antara utang jangka panjang dan biaya bunga.
Dari sudut pandang auditing, wesel bayar, hutang hipotek, dan hutang oblligasi
mempunyai karakteristik yang serupa. Pada umumnya, bentuk hutang ini adalah:
1. Melibatkan perjanjian kontraktual berbunga,
2. Memerlukan persetujuan dari dewan direksi, dan
3. Dapat dijamin dengan penggadaian atau agunan.
Pengujian substantif atas saldo hutang jangka panjang dapat dilaksanakan baik
sebelum maupun sesudah tanggal neraca. Sudah merupakan hal yang biasa bagi auditor
untuk menguji akun-akun beban terkait ketika menguji saldo kewajiban.
Menentukan Risiko Deteksi
Karena sifat dan jarang terjadinya sebagian besar jenis transaksi hutang jangka
panjang, maka risiko inheren seringkali rendah untuk semua asersi saldo akun yang

berkaitan kecuali kelengkapan dan penilaian atau lokasi. Risiko inheren untuk asersi ini
mungkin berada pada tingkat sedang atau tinggi karena kerumitan yang terlibat dalam
menghitung amortisasi diskonto atau premi obligasi.
Seringkali auditor akan mengikuti strategi audit, terutama pendekatan substantif
yang menekankan pada pengujian rincian, terutama pendekatan substantif yang
menekankan pada pengujian rincian, karena hal itu efektif dari segi biaya dengan populasi
instrumen hutang yang kecil.
Merancang Pengujian Substantif
Auditor mengandalkan terutama pada komunikasi langsung dengan sumber
independen dari luar, penelaahan dokumentasi, dan perhitungan kembali untuk
mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi mengenai asersi yang bersangkutan dengan
saldo hutang jangka panjang.
Prosedur Awal
Karena ada kemungkinan pengujian substantif dapat dilakukan atas masing-masing
daftar yang dibuat sebelumnya, maka prosedur ini berkaitan dengan komponen ketepatan
matematis dan klerikal dari asersi penilaian atau alokasi, serta dilaksanakan dengan
menggunakan skedul hutang jangka panjang sebagai dasar untuk pengujian substantif
tambahan.
Prosedur Analitis
Sutau bagian penting dari audit atas hutang jangk apanjang adalah menentukan
bahwa informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan harapan auditor. Ketika
melaksanakan prosedur analitis, auditor harus mempertahankan tingkat skeptisisme
profesional yang tepat dan menyelidiki hasil-hasil yang abnormal.
Pengujian Rincian Transaksi
Untuk obligasi, auditor harus mendapatkan bukti tentang nilai nominal dan hasil
bersih obligasi itu pada tanggal penerbitan.
Asersi kelengkapan hanya akan direview dalam pengertian bahwa vouching debet ke
hutang jangka panjang memberikan bukti bahwa ayat jurnal yang dibuat untuk mengurangi
saldo hutang memang sah. Vouching atas ayat jurnal yang dicatat tidak akan
mengungkapkan hutang jangka panjang yang belum tercatat.
Pengujian Rincian Saldo
Ada tiga pengujian substantif dalam kategori ini yaitu menilai otorisasi dan kontrak
atas hutang jangka panjang, mengkonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan
perwalian obligasi, serta menghitung kembali beban bunga.

Perbandingan Penyajian Laporan dengan GAAP


Pengujian terdahulu yang memeriksa kontrak utang dan mengkonfirmasi hutang
memberikan data tentang klien untuk digunakan dalam perbandingan. Pengujian ini
berkaitan dengan asersi penyajian dan pengungkapan.
Pengujian Substantif yang mungkin untuk Asersi Hutang Jangka Panjang
Kategori
Prosedur Awal

Pengujian Substantif

Tujuan Audit Saldo Akun


EO# C#
RO# VA#
pemahaman 1,2 1,2 1
1,2

1. Mendapatkan

tentang bisnis dan industri serta


menentukan:
a. Signifikansi dari berbagai
sumber pembiayaan (hutang
dan ekuitas) bagi
b. Pendorong ekonomi utama
yang

mempengaruhi

kebutuhan

entitas

pembiayaan

dan

kemampuannya
memenuhi

akan
untuk

biaya

hutang

terhadap ekuitas.
c. Standar industri sejauh mana
industri

itu

menggunakan

pembiayaan dengan hutang


dan ekuitas serta dampak
hutang terhadap laba.
2. Melaksanakan prosedur awal
atas saldo dan catatan hutang
jangka
mendapat

panjangyang

akan

pengujian

lebih

lanjut.
a. Menelusuri
akun

saldo

hutang

awal
jangka

panjang ke kertas kerja


tahun sebelumnya.

1,2

PD#
1,2

b. Mereview

aktivitas

di

semua akun hutang jangka


panjang

dan

akun-akun

laporan laba rugi yang


berkaitan serta menyelidiki
ayat jurnal yang tampak
tidak

biasa

dari

segi

jumlah atau sumbernya.


c. Mendapatkan
hutang

skedul

jangka

panjang

yang disiapkan klien dan


menentukan bahwa hal itu
secara akurat merupakan
catatan

akuntansi

mendasar yang disiapkan


darinya dengan:

Melakukan footing
dan

crossfooting

skedul

serta

merekonsiliasi
totalnya
saldo

dengan
buku

tambahan dan buku


besar

yang

berkaitan.

Menguji
kecocokan pos-pos
dalam

skedul

dengan ayat jurnal


dalam akun buku
tambahan dan buku
1besar
Prosedur

yang

bertalian.
3. Melaksanakan
prosedur 1,2

1,2

1,2

1,2

analitis

analitis
a. Menghitung rasio
b. Menganalisis

hasil-hasil

rasio dibandingkan dengan


ekspektasi

berdasarkan

data

tahun-tahun

sebelumnya,
Pengujian

anggaran,

industri, dan data lainnya.


4. Memvouching ayat jurnal 1,2

rincian

dalam akun hutang jangka

transaksi

panjang
laporan

Pengujian
rincian saldo

dan
laba

berkaitan.
5. Mereview
kontrak

1,2

1,2

1,2

akun-akun
rugi

yang

otorisasi

dan 1,2

hutang

1,3

jangka

panjang.

6. Mengkonfirmasi

hutang

dengan pemberi pinjaman dan

perwalian obligasi.
7. Menghitung kembali bebna
Penyajian dan
Pengungkapan

bunga.
8. Membandingkan

penyajian

laporan dengan GAAP.


a. Menentukan bahwa saldo
hutang
telah

jangka

panjang

diidentifikasi

dan

diklasifikasikan

dengan

tepat

laporan

dalam

keuangan.
b. Menentukan
pengungkapan

kelayakan
mengenai

semua syarat, perjanjian,


komitmen, dan ketentuan
penarikan yang berkaitan

dengan

hutang

jangka

panjang.

2. AUDITING PROSES EKUITAS PEMEGANG SAHAM


Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang / badan
terhadap suatu perusahaan, artinya surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan yang berbentuk PT atau yang bisa disebut emiten. Wujud saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu adala pemilik perusahaan
yang menerbitkan kertas tersebut.
Jenis-jenis saham :
a) Saham biasa, adalah pemilik sebenarnya dari perusahaan. Karakteristiknya :
hak suara pemegang saham dapat memilih dewan komisaris, hak
didahulukan bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru, dan tanggung
jawab terbatas pada jumlah yang diberikan saja.
b) Saham preferen, pemilik mendapat hak istimewa dalam pembayaran
dividen dibanding saham biasa. Karakteristiknya : memiliki berbagai
tingkat dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda, tagihan
terhadap aktiva dan pendapatan memiliki prioritas lebih tinggi dari saham
biasa dalam hal pembagian dividen, dividen kumulatif bila belum
dibayarkan pada periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode
berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa, dan konvertibilitas dapat ditukar
menjadi saham biasa bila kesepakatan antara pemegang saham dan
organisasi penerbit terbentuk

Tujuan audit dari proses ekuitas pemegang saham :


Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan ekuitas pemegang saham
Membuktikan bahwa saldo modal saham mencerminkan kepentingan pemegang
saham yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi yang
berkaitan dengan ekuitas pemegang saham selama tahun yang diaudit
Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit dan
kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit dan kelengkapan
saldo ekuitas pemegang saham yang disajikan di neraca

Membuktikan bahwa saldo ekuitas pemegang saham yang dicantumkan di neraca


merupakan klaim pemilik terhadap aktiva entitas
Membuktikan kewajaran penilaian ekuitas pemegang saham yang dicantumkan di
neraca
Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan ekuitas pemegang saham di
neraca
Prosedur pengumpulan bukti dan asersi yang utama untuk ekuitas pemegang saham :

Memverifikasi bahwa transaksi saham dan dividen sesuai dengan anggaran dasar

perusahaan (Keterjadian).
Memverifikasi bahwa suluruh transaksi saham dan dividen telah diposting dan

diringkas secara tepat dalam catatan akuntansi (Akurasi).


Memverifikasi bahwa transaksi saham dan dividen telah disetujui dengan tepat

(Otorisasi).
Memverifikasi bahwa transaksi saham dan dividen telah dinilai secara memadai
(Penilaian).

Tiga jenis transaksi yang terjadi dalam ekuitas pemegang saham :

Penerbitan Saham mencakup transaksi seperti penjualan saham untuk kas,


pertukaran saham untuk asset, jasa, atau utang yang dapat dikonversi, dan

penerbitan saham untuk pembagian saham


Pembelian Kembali Saham mencakup pembelian kembali saham (mengacu pada

saham treasuri ) dan penghentian saham


Pembayaran Dividen mencakup pembayaran dividen kas atau penerbitan dividen
saham
2.1 Penilaian Risiko Pengendalian Ekuitas Pemegang Saham
Strategi substantive paling sering digunakan untuk melakukan audit atas ekuitas

pemegang saham karena jumlah transaksinya umumnya kecil. Meskipun risiko


pengendalian kemudian dapat ditetapkan pada tingkat maksimum, auditor masih harus
memahami jenis pengendalian yang digunakan untuk mencegah salah saji transaksi
ekuitas. Jika entitas memiliki personel yang cukup, pemisahan tugas berikut harus dikelola
:

Individu yang bertanggung jawab untuk menerbitkan, mentransfer, dan


membatalkan sertifikat saham seharusnya tidak memiliki tanggung jawab akuntansi

apapun.
Individu yang bertanggung jawab mengelola catatan pemegang saham terinci
seharusnya independen dari pengelolaan akun pengendali buku besar

Individu yang bertanggung jawab mengelola catatan pemegang saham terinci

seharusnya juga tidak memproses penerimaan atau pengeluaran kas


Pemisahan tugas yang baik seharusnya juga dibuat di antara persiapan, pencatatan,
penandatanganan, dan pengiriman cek dividen
2.2 Auditing Akun Modal Saham
Keterjadian dan Kelengkapan
Auditor dapat memperoleh keyakinan atas keterjadian transaksi modal saham

dengan menelusuri transaksi yang tercatat pada tahun berjalan pada notulen dewan direksi.
Ketika entitas menggunakan registrar dan lembaga transfer yang independen, auditor
mengonfirmasi total jumlah saham yang beredar pada akhir periode. Jika jumlah saham
yang terdaftar sebagai saham yang beredar pada konfirmasi yang sesuai dengan akun
modal saham buku besar, auditor memiliki bukti bahwa jumlah saham yang beredar pada
akhir tahun adalah benar.
Jika entitas tidak menggunakan jasa lembaga dari luar, entitas akan mengelola
register saham dan/atau buku sertifikat saham. Auditor dapat melakukan prosedur berikut :

Menelusuri transfer saham antara pemegang saham ke register saham dan/atau

buku sertifikat saham (akurasi dan kelengkapan)


Menjumlahkan saham yang beredar dalam register saham dan/atau buku sertifikat
saham dan mencocokkan nilainya pada jumlah saham yang beredar dalam akun

modal saham di buku besar (kelengkapan)


Memeriksa sertifikat saham yang dibatalkan (keterjadian)
Menghitung untuk dan menginspeksi sertifikat saham yang tidak diterbitkan dalam
buku sertifikat saham (kelengkapan)
Penilaian
Nilai pari, atau nominal, nilai untuk saham yang diterbitkan dimasukkan dalam akun

modal saham yang terkait, sementara perbedaan antara harga dan nilai pari, atau nominal,
nilainya dialokasikan pada modal disetor. Masalah penilaian lebih kompleks ketika modal
saham diterbitkan dalam pertukaran asset atau jasa, untuk merger atau akuisisi, untuk
sekuritas yang dapat dikonversi, atau untuk dividen saham.
Kelengkapan Pengungkapan
Jumlah pengungkapan penting sering kali diperlukan untuk ekuitas pemegang
saham. Biasanya informasi ini bersumber dari anggaran dasar perusahaan, risalah rapat
dewan komisaris, dan perjanjian kontrak.
2.3 Auditing Dividen

Semua dividen yang diumumkan dan dibayar akan diaudit karena kekhawatiran akan
adanya pelanggaran hukum atau perjanjian utang perusahaan. Auditor dapat menghitung
ulang jumlah dividen dengan mengalikan jumlah saham beredar pada tanggal catatan
dengan jumlah dividen per lembar saham yang disetujui oleh dewan direksi. Jumlah ini
harus sesuai dengan jumlah yang dibayarkan pada pemegang saham dan masih harus
dibayar pada akhir tahun.
2.4 Auditing Laba Ditahan
Laba ditahan dipengaruhi oleh laba atau rugi tahun berjalan, sebagaimana juga
dividen kas atau saham yang dibayarkan. Auditor memulai audit laba ditahan dengan
memperoleh daftar aktivitas akun, saldo awal dicocokkan ke kertas kerja dan laporan
keuangan tahun lalu. Saldo cadangan laba ditahan baru atau perubahan dalam saldo
cadangan laba ditahan yang ada harus ditelusuri pada perjanjian kontrak yang relevan.
2.5 Menentukan Risiko Deteksi
Tanpa memperhatikan apakah transakasi pembiayaan jarang terjadi atau tidak,
auditor harus selalu waspada dengan kewajiban yang belum dicatat. Risiko inheren
untuk asersi ini mungkin berada pada tingkat sedang atau tinggi karena kerumitan
yang terlibat dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi obligasi. Transaksi
saham yang bersifat rutin dalam perusahaan terbuka sering ditangani oleh registrar dan
agen transfer. Penilaian risiko inheren dan pengendalian mungkin lebih tinggi jika ada
transaksi nonrutin yang melibatkan penerbitan dalam akuisisi, sekuritas konvertibel,
atau opsi saham.
2.6 Merancang Pengujian Substantif
Auditor mengandalkan terutama pada :
Komunikasi langsung dengan sumber idependen dari luar.
Penelaah dokumentasi.
Perhitungan kembali untuk mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi
mengenai asersi yang bersangkutan dengan saldo hutang jangka panjang.
Kertas kerja audit, seperti analisis wesel bayar jangka panjang dan bunga
digunakan untuk mendokumentasikan pengujian auditor. Masing-masing pengujian
subtantif ini akan dijelaskan dalam bagian berikut :
1. Prosedur awal
Prosedur awal yang biasanya berlaku untuk saldo hutang jangka panjang. Disini
penting untuk mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industrinya, menentukan
kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal, dan kemampuan untuk melunasi

hutang. Karena pembiayaan begitu jelas berkaitan dengan aktifitas investasi, maka
auditor dapat melaksanakan prosedur-prosedur tersebut secara serentak. Melaksanakan
Prosedur awal atas saldo dan catatan hutang jangka panjang yang akan mendapat
pengujian lebih lanjut.
2. Prosedur analitis
Suatau bagian penting dari audit atas hutang jangka panjang adalah menentukan
bahwa informasi keuangan yang akan di audit konsisten dengan harapan auditor.
a) Menghitung rasio
b) Menganalisis hasil-hasil rasio dibandingkan dengan ekspektasi berdasarkan
data tahun-tahun sebelumnya, anggaran, industry, dan data lainnya.
Rasio
Pengembalian
atas

Rumus
Signifikansi Audit
(Laba bersih dividen saham Memberikan
suatu

ekuitas preferen) : Ekuitas pemegang tingkat

pemegang

saham biasa rata-rata

pengembalian

dihasilkan

saham biasa

ukuran

dari

yang

investasi

pemegang saham biasa. Auditor


harus

memahami

factor

persaingan yang memungkinkan


sebuah perusahaan mendapatkan
pengembalian tinggi yang tidak
biasa
Ekuitas terhadap Ekuitas pemegang saham : Memberikan kelayakan proporsi
total kewajiban (Ekuitas pemegang saham + ekuitas entitas tersebut yang
dan ekuitas

total kewajiban)

dapat diperbandingkan dengan


pengalaman tahun lalu atau data

Tingkat

Dividen tunai : Laba bersih

industry
Auditor

biasanya

akan

pembayaran

mengharapkan

tingkat

dividen

pembayaran dividen yang rendah


untuk perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan tinggi yang perlu
mereinvestasikan

laba

guna

mendanai investasi dalam modal


Laba per saham

Laba

bersih

kerja dan aktiva jangka panjang


rata-rata Laba per saham berguna untuk

tertimbang saham biasa yang dibandingkan dengan harga per


beredar

saham.

Rasio

ini

dapat

dibandingkan dengan rasio laba


harga

kelayakannya
ekuitas Memberikan tingkat

Tingkat

Pengembalian

pertumbuhan

saham biasa x (1 tingkat pertumbuhan

yang

atas

industry

dapat pembayaran dividen)

dipertahankan

untuk
estimasi

penjualan

yang

dapat diperoleh tanpa mengubah


profitabilitas

atau

struktur

pembiayaan ketika pertumbuhan


penjualan lebih cepat secara
signifikan

daripada

tingkat

yang

dapat

pertumbuhan
dipertahankan
3. Pengujian rincian transaksi

Pengujian ini mencakup vouching ayat jurnal dalam akun modal disetor dan laba
ditahan, seperti :
Vouching Ayat Jurnal ke Akun Modal Disetor
Setiap perubahan dalam akun modal disetor harus divouch ke dokumen pendukung.
Untuk penerbitan saham baru, auditor dapat memeriksa surat kiriman uang dari hasil
penerbitan. Untuk saham yang diterbitkan, kutipan harga pasar mungkin berguna dalam
menentukan kelayakan penilaian, sementara apabila nilai property yang diterima
digunakan, maka suatu penaksiran mungkin diperlukan.
Vouching Ayat Jurnal ke Laba Ditahan
Setiap ayat jurnal pada laba ditahan kecuali posting laba/rugi bersih harus divouch ke
dokumen pendukung. Sementara ayat jurnal untuk pengunguman dividend an apropriasi
laba ditahan ditelusuri ke buku notulen rapat. Dalam menentukan kelayakan, auditor harus:
Menetapkan bahwa hak preferensi atau hak lainnya dari pemegang saham

dan setiap pembatasan pembagian dividen telah diakui


Menetapkan jumlah saham yang beredar pada tanggal pencatatan dan
memverifikasi ketepatan total pengunguman dividen dengan menghitung

kembali
Memastikan kelayakan ayat jurnal untuk mencatat pengunguman itu
Menelusuri pembayaran dividen ke cek-cek yang dibatalkan dan dokumen
lainnya.

Vouching akan memungkinkan auditor untuk meyakinkan apakah : perbedaan yang


tepat telah dilakukan antara modal disetor dan laba ditahan dan persyaratan hukum serta
kontrak yang berlaku telah dipenuhi.
4. Pengujian rincian saldo
Pengujian substantive dikategorikan menjadi 5 bagian, yaitu ;
1) Review Akte Pendirian dan Anggaran Rumah Tangga
Salinan akte pendirian dan anggaran rumah tangga harus disimpan dalam arsip kertas
kerja permanen auditor ketika mengaudit klien yang berlanjut. Auditor harus melakukan
Tanya jawab dengan manajemen dan konsulen hukum klien tentang perubahan dalam salah
satu atau kedua dokumen dan jawaban dari kedua pihak lebih diinginkan dalam bentuk
tertulis.
2) Review Otorisasi dan Persyaratan Penerbitan Saham
Semua terbitan saham, reakusisi saham, dan pengunguman dividen harus diotorisasi
oleh dewan direksi. Dengan demikian, suatu penelaahan atas notulen rapat harus
memberikan bukti tentang transaksi ekuitas pemegang saham yang diotorisasi selama
tahun berjalan. Pengujian substantive berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian
dan hak serta kewajiban.
3) Konfirmasi Saham yang Beredar dengan Registrar dan Agen Transfer
Apabila klien menggunakan registrar, maka auditor dapat mengkonfirmasi total
saham yang diotorisasi, diterbitkan, dan beredar pada tanggal neraca dengan registrar.
Jawaban atas konfirmasi kemudian dibandingkan dengan akun modal saham dan buku
besar pemegang saham.
4) Memeriksa Buku Sertifikat Saham
Pengujian ini diwajibkan apabila klien bertindak sebagai agen transfer bagi dirinya
sendiri. Beberapa cara melakukan pengujian pemeriksaan buku sertifikat saham :
a. Auditor harus memeriksa buku sertifikat saham untuk menentukan bahwa : stubs
untuk saham yang diterbitkan dan beredar telah dipisahkan, sertifikat yang
dibatalkan digabungkan pada stubs yang asli, dan semua sertifikat yang belum
diterbitkan dalam keadaan utuh
b. Auditor harus memastikan bahwa perubahan yang terjadi selama tahun berjalan
telah dicatat dengan benar dalam masing-masing akun pemegang saham di buku
besar pembantu.
c. Auditor harus merekonsiliasi total saham yang diterbitkan dan beredar seperti
yang tercantum dalam buku sertifikat saham dengan total saham yang
dilaporkan dalam buku besar pemegang saham serta akun modal saham.
5) Memeriksa Sertifikat Saham yang Ditahan Sebagai Treasury Stock

Jika modal saham ditahan sebagai treasury stock, maka auditor harus menghitung
sertifikat itu pada saat yang sama dengan perhitungan sekuritas lainnya. Idealnya,
perhitungan itu harus dilakukan pada tanggal neraca. Jumlah saham yang ditahan juga
harus cocok dengan saham yang diperlihatkan dalam akun treasury stock. Dalam
memeriksa sertifikat ini, auditor harus mencatat dalam kertas kerja jumlah saham yang
diakuisisi selama tahun berjalan untuk penulusuran selanjutnya ke catatan kas.

3. AUDITING AKUN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF


Pada tahun 2011,

komponen laporan keuangan mengalami sedikit perubahan.

Perubahan tersebut antara lain, terlihat dalam laporan laba rugi menjadi laporan laba rugi
komprehensif.

Pendapatan

komprehensif

ini

berisi

perubahan-perubahan

karena

penggunaan model nilai wajar, pos-pos dalam pendapatan komprehensif lain mencakup
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi. Laporan laba rugi komprehensif tidak
hanya mencakup keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, tetapi juga mencakup
keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi. Bagian yang menyajikan keuntungan atau
kerugian yang telah direalisasi disebut sebagai laporan laba rugi, sedangkan bagian yang
menyajikan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi disebut sebagai bagian
pendapatan komprehensif lain.
Dalam mengaudit akun laporan laba rugi komprehensif, auditor harus memastikan
bahwa akun pendapatan dan biaya tidak memiliki salah saji material dan bahwa mereka
telah sesuai dengan PABU. Laporan laba rugi komprehensif dipandang sebagai sumber
penting untuk informasi oleh berbagai pengguna laporan keuangan. Sebagai contoh,
kreditur atau kreditur potensial melihat profitabilitas entitas sebagai salah satu indikator
kemampuan membayar utang. Investor potensial melihat laporan laba rugi komprehensif
ketika memutuskan apakah akan membeli saham entitas. Terakhir, vendor mungkin
memeriksa potensi pemerolehan laba entitas dalam rangka menilai apakah entitas akan
mampu membayar barang dan jasa yang dibeli secara kredit.
Audit akun pendapatan dan biaya bergantung pada luas pekerjaan yang dilakukan
auditor pada sistem pengendalian entitas dan pada akun laporan posisi keuangan klien.
Sebagai contoh, kemungkinan salah saji material dalam berbagai akun pendapatan dan
biaya merupakan fungsi pengendalian entitas. Tingkat resiko pengendalian yang ditetapkan
untuk proses bisnis yang berbeda secara langsung memengaruhi luas pengujian yang
diperlukan auditor dalam mengaudit kun laporan laba rugi komprehensif.

Auditing laporan laba rugi komprehensif mencakup pertimbangan hasil pekerjaan


audit yang dilakukan dalam bagian lain dan penyelesaian prosedur substansif tambahan
pada akun laporan laba rugi komprehensif yang dipilih, termasuk pada hal-hal berikut.

Hasil pengujian pengendalian untuk berbagai proses bisnis


Hasil pengujian rinci akun laporan posisi keuangan dan akun laporan laba rugi

komprehensif ynag terkait


Kinerja prosedur analisis substansif dalam akun laporan laba rugi komprehensif
Pengujian rinci akun laporan laba rugi komprehensif tertentu

Tujuan Pemeriksaan (Audit Objektives) Perkiraan Laba Rugi


Tujuan pemeriksaan perkiraan laba rugi, ialah:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat internal control yang baik atas pendapatan dan
beban termasuk apakah perusahaan menggunakan acrual basis untuk mencatat
pendapatan maupun beban.
2. Untuk memeriksa apakah semua pendapatan yang menjadi hak perusahaan telah
dicatat di buku perusahaan, dan apakah pendapatan yang dicatat betul betul
merupakan hak perusahaan dengan menggunakancut-off yang tepat.
3. Untuk memeriksa apakah semua biaya yang menjadi beban perusahaan telah dicatat
di buku perusahaan, dan apakah semua biaya yang dicatat betul betul merupakan
beban perusahaan, dengan memperhatikan cut-off yang tepat.
4. Untuk memeriksa apakah terdapat fluktuasi yang besar dalam perkiraan pendapatan
dan beban jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maupun jika dibandingkan
bulan per bulan atau jika dibandingkan dengan anggaran pendapatan dan beban.
5. Untuk memeriksa apakah pendapatan dan beban telah dilaporkan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS
Audit Prosedur Yang disarankan
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas pendapatan dan biaya. (gunakan internal
control quetionnaires, flow chart atau narrative memo)
2. Minta rincian laporan laba rugi untuk periode yang diperiksa dengan angka
perbandingan untuk periode sebelumnya, dan lakukan analytical review
procedures. Buat analisis rasio dan hitung juga ROI dan ROE. Rasio yang dihitung
untuk tahun yang diperiksa dibandingkan denga rasio tahun lalu dan rasio industri.
3. Minta rincian laba rugi untuk periode yang diperiksa, yang dibandingkan dengan
budget untuk periode yang sama. Hitung variance yang terjadi dalam rupiah
maupun persen. Viarance yang jumlahnya material harus diselidiki sebab-sebabnya.
Dari analisis variance tersebut kemungkinan bisa diketahui seandainya perusahaan
melaporkan angka yang tidak sebenarnya dengan tujuan agar tidak terjadi

penyimpangan yang besar dari budget yang sudah ditetapkan. Misalnya window
dressing penjualan, pergeseran mata anggaran atau pergeseran waktu pencatatan.
4. Minta rincian penjualan menurut jenis barangnya atau menurut area penjualannya
yang mencantumkan kuantitas barang yang dijual maupun nilai uangnya selama
setahun (dibuat per bulan). Kemudian bandingkan kuantitas yang dijual, secara tes
basis, dengan pengeluaran barang yang tercatat pada kartu persediaan.
5. Periksa cut - off penjualan, untuk mengetahui ada atau tidaknya pergeseran waktu
pencatatan penjualan. Periksa cut-off pembelian, untuk mengetahui adanya
pergeseran waktu pencatatan pembelian.
6. Periksa subsequent payment untuk mengetahui kemungkinan adanyaunrecorded
liabilities. Periksa juga subsequent collection untuk mengetahui kemungkinan
adanya unrecorded receivables.
7. Buat analisis terhadap beberapa perkiraan biaya atau pendapatan yang
kemungkinan bisa ditanyakan oleh pihak pajak atau diperlukan dalam pengisian
SPT untuk membuat koreksi fiskal, atau yang memungkinkan timbulnyacontingent
liability.
8. Untuk biaya biaya dan pendapatan yang ada kaitannya dengan pajak harus
diperiksa apakah peraturan perpajakan yang berlaku telah ditaati.
9. Khusus untuk biaya gaji :
a. periksa daftar gaji untuk satu atau beberapa bulan, kemudian tes perhitungan
PPh 21 untuk mengetahui apakah perhitungannya sudah sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b. Bandingkan total biaya gaji yang tercantum dalam perhitungan laba rugi
dengan SPT PPh 21. (perhatikan apakah PPh 21 ditanggung karyawan atau
perusahaan)
c. Secara tes basis bandingkan data yang ada dalam daftar gaji denganpersonnel
file untuk mengetahui apakah jumlah gaji, status keluarga sama atau tidak.
d. Lakukan observasi pada saat pembayaran gaji (biasanya dilakukan pada
perusahaan yang pegawainya sangat banyak) untuk mengetahui apakah
ada pegawai yang fiktif.
10. Periksa apakah penyajian pos pos laba rugi sudah sesuai dengan Standar
Akuntansi Keungan ETAP/PSAK/IFRS.

Penilaian Risiko Pengendalian untuk Proses Bisnis Akun Laporan Laba Rugi
Komprehensif

Auditor tidak bergantung pada pengendalian tapi melakukan prosedur substantif


yang luas, apabila risiko pengendalian ditetapkan pada tingkat maksimum. Ketika strategi
kepercayaan diikuti, auditor melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substansif
transaksi untuk menentukan apakah pengendalian klien beroperasi secara efektif. Jika
beroperasi secara efektif, auditor dapat mengurangi risiko pengendalian di bawah tingkat
maksimum.
Akun laba rugi komprehensif yang dipengaruhi oleh proses bisnis pendapatan dan
pembelian perlu dipertimbangkan untuk memahami dengan baik pengaruh penilaian risiko
pengendalian yang dikurangi pada audit akun pendapatan dan biaya. Misalnya, penilaian
risiko pengendalian yang dikurangi dapat dibenarkan untuk proses pendapatan yang
menyediakan bukti bahwa akun penjualan, piutang, cadangan piutang tak tertagih, dan
pengembalian penjualan dan cadangannya tidak mengandung salah saji material. Serupa
dengan hal tersebut, penilaian risiko pengembalian yang dikurangi pada proses pembelian
menyediakan bukti bahwa akun laporan keuangan seperti persediaan, properti, pabrik, dan
perlengkapan; utang; dan sebagian besar akun biaya tidak mengandung salah saji material.
Auditor telah memiliki bukti yang dapat diandalkan untuk akun yang termasuk dalam
laporan keuangan. Temuan proses pembelian yang sangat relevan, karena pengendalian
yang baik memberi bukti atas sebagian besar akun biaya. Hal ini memungkinkan auditor
melakukan jauh lebih sedikit prosedur substantif untuk akun laporan keuangan ini.
Prosedur Substansif Akun Laporan Laba Rugi Komprehensif
1. Pengujian Langsung Akun Laporan Posisi Keuangan
Akun laporan laba rugi komprehensif biasanya diaudit dalam pelaksanaan
auditing akun laporan posisi keuangan terkait.
Akun Laporan Posisi Keuangan yang

Akun Laporan Laba Rugi

Diaudit
Komprehensif terkait yang Diaudit
Piutang/cadangan piutang tak tertagih
Biaya piutang tak tertagih
Piutang wesel/investasi/piutang bunga Pendapatan bunga
yang masih harus diterima
Properti,
pabrik,

dan Biaya

depresiasi,

untung/rugi

atas

peralatan/akumulasi depresiasi
penjualan atau penghentian aset
Asuransi dibayar dimuka
Biaya asuransi
Utang jangka panjang/utang bunga yang Biaya bunga
masih harrus dibayar
Tabel di atas berisi akun laporan posisi keuangan dan akun laporan laba rugi
komprehensif terkait yang diverifikasi dalam cara ini. Misalnya, ketika cadangan piutang

tak tertagih diaudit, biaya piutang tak tertagih juga diuji. Serupa dengan hal ini, ketika
mengaudit piutang wesel, auditor dapat menguji pendapatan bunga.
Prosedur Analitis Substansif untuk Akun Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk menyediakan keyakinan pada akun pendapatan dan biaya, dapat digunakan
prosedur analitis substansif secara luas. Standar auditing atas pertimbangan risiko
kecurangan mengindikasikan bahwa auditor sebaiknya biasa mengasumsikan bahwa ada
risiko salah saji material karena kecurangan terkait pengakuan pendapatan. Prosedur
analitis

yang

dipisahkan

umumnya

dilakukan

pada

akun

pendapatan

untuk

mengidentifikasi hubungan yang tidak biasa atau tidak diharapkan yang mungkin
mengindikasikan kecurangan.
Salah satu jenis prosedur analitis substansif melibatkan perbandingan jumlah dolar
tahun berjalan untuk tiap akun pendapatan dan biaya (misalnya berdasarkan produk,
segmen bisnis, atau wilayah geografis) dengan saldo-saldo tahun sebelumnya. Akun-akun
yang menyimpang dari trend tahun-tahun sebelumnya dengan jumlah lebih dari yang
ditentukan sebelumnya seharusnya diinvestigasi. Satu alternatif untuk jenis prosedur
analitis substansif ini melibatkan perhitungan rasio akun biaya individual yang dinilai
auditor menyimpang, kemudian diinvestigasi lebih lanjut. Walaupun jenis prosedur analitis
substansif ini adalah umum, penting bahwa prosedur analitis substansif didesain untuk
menyediakan bukti mengenai kewajaran pendapatan atau akun laporan laba rugi
komprehensif lainnya dapat dilakukan pemisahan yang memadai (yaitu data bulanan atau
mingguan versus data tahunan, berdasar segmen bisnis atau produk) untuk mendeteksi
salah saji potensial. Persentase salah saji yang relatif kecil dalam akun laporan laba rugi
komprehensif yang besar seringkali material, oleh karenanya perlu prosedur analitis
substansif yang terinci.
Prosedur analitis substansif juga dapat digunakan untuk menyediakan bukti bagi
akun pendapatan atau biaya yang spesifik. Misalnya, auditor dapat mengevaluasi
kewajaran komisi penjualan dengan menggunakan daftar komisi klien dan mengalikan
tingkat komisi dengan penjualan terkait. Estimasi ini dapat dibandingkan dengan biaya
komisi tercatat. Contoh lain dapat mencakup pengujian kewajaran secara keseluruhan
untuk biaya bunga dan depresiasi.
Pengujian Saldo Akun Tertentu
Auditor dalam mengaudit, memungkinkan untuk memeriksa sejumlah akun lebih
lanjut, walaupun telah mengumpulkan cukup banyak bukti mengenai akun pendapatan dan
biaya berdasar prosedur audit yang baru saja dibahas. Untuk akun-akun tersebut, auditor

umumnya menganalisa secara rinci transaksi yang dimasukkan dalam setiap akun. Auditor
memverifikasi transaksi dengan memeriksa (voutching) dokumentasi pendukung. Akun
yang diperiksa dalam cara ini umumnya merupakan akun yang tidak secara langsung
terpengaruh oleh suatu proses bisnis, akun yang mungkin mengandung informasi sensitif
atau transaksi tidak biasa, atau akun yang informasi rincinya diperlukan untuk retur pajak
atau daftar lain yang dilampirkan dengan laporan keuangan.
Sejumlah contoh akun semacam itu antara lain biaya hukum dan audit, perjalanan
dan hiburan, biaya amal, pendapatan dan biaya lain, dan akun apapun yang memuat
transaksi pihak-pihak terkait.

CONTOH

KUESIONER

INDEPENDEN

AUDITING

PROSES

PEMBIAYAN/INVESTASI: EKUITAS PEMEGANG SAHAM.


Tidak
No

Pertanyaan

Ya

Tidak

dapat
ditetapkan

Apakah

semua

pengeluaran

saham,

penarikandan distribusi diotorisasi oleh


2

dewan direktur?
Apakah transaksi

diotorisasi

dengan

mendengarkan suara pemegang saham


3

sesuai dengan yang disyaratkan hukum?


Apakah saham yang belum dikeluarkan

diberi nomor dan terjaga baik?


Apakah catatan dan transfer diotorisasi

oleh dewan direktur?


Apakah catatan detail mengenai buku besar
pemegang
catatan

saham,

pengendali

jurnal

transferdan

sertifikatdan

buku

pembantu buku besar diperhitungkan untuk


6

berbagai klasifikasi surat berharga?


Apakah catatan rinci modal dipegang oleh
pegawai independen yang menjaga surat

berharga?
Apakah ada prosedur yang ditetapkan
untuk memperoleh keyakinan perusahaan

menaati undang-undang pasar modal?


Apakah pembayaran dividen dihitung
kembali secara periodik?

Keterangan

DAFTAR PUSTAKA
Boyton, Johnson, dan Kell. 2001. Modern Auditing,Jilid 2 edisi 7. Jakarta: Erlangga
Agus, Sukrisno. 2012. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai