Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya

berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap ataudipantulkan


oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajariinteraksi antar cahaya dan materi (Syaifudin,2001). Spektroskopi telah
diaplikasikan pada beberapa bidang diantaranya biofisika, biokimia, geofisika,
kedokteran, kimia farmasi,astronomi sebagai analisa kandungan protein, pengamatan
batu permata,immonoossay, DNA sequencing, dan pengamatan lingkungan
(Bass,M.1995).
Spektrometer adalah alat untuk mengukur spectrum yang digunakan dalam
spektroskopi. Spektrometer terdiri dari lima bagian utama yaitu, celah masuk,
kolimator, pendispersi, lensa, detektor. Terdapat dua jenis spektrometer jika ditinjau
dari bagian pendispersi, yaitu dengan prisma dan kisi. Pada spectrometer berbasis
prisma, prisma memiliki keuntungan menghasilkan satu spektrum cahaya yang jelas
(terang), tapi nilainya tidak linear. Dispersi akan berkurang secara signifikan di
daerah panjang gelombang merah, dan analisis spektral selanjutnya memerlukan tiga
referensi (pengukuran ulang) untuk kalibrasinya. Sedangkan pada kisi mempunyai
kemampuan untuk memberikan resolusi yang sangat baik, tapi grating juga akan
mendispersikan spectrum visibel pada gambar. Ini berarti tidak semua spektrum
cocok di bidang kamera, mungkin diperlukan beberapa eksposur untuk menangkap
gambar (Harrison, M. K. 2011).
Pada saat ini telah dikembangkan berbagai macam spektrometer baik yang
berbiaya mahal, yang telah di produksi secara umum oleh beberapa perusahaan, untuk
aplikasi medis, astronomi dan yang lain, ada juga berbiaya murah seperti
Page
1

spektrometer dengan grating yang dikembangkan oleh lighting sciences canada yang
dapat digunakan sebagai instrument pengukuran optik, untuk mengukur spektrum
cahaya dari beberapa sumber cahaya. Untuk pengembangan spectrometer berbiaya
murah dapat dipertimbangkan penggunaan webcam sebagai elemen detektor. Telah
dikembangkan spectrometer dengan menggunakan webcam namun elemen lainyng
digunakan adalah grating sebagai elemen pendispersi hal ini yang menjadi perbedaan
dalam penelitian ini (Lighting Sciences Canada Ltd.2008). Sedangkan salah satu
penelitian S2 jurusan teknik elektro ITS, mengembangkan video spektroskopi dengan
menggunakan jaringan saraf tiruan untuk identifikasi jenis cairan (Syaifudin, 2001),
dimana dalam hal ini tidak dikorelasikan hubungan antara materi yang diuji dengan
panjang gelombang yang dilewatkan. Pada penelitian tugas akhir ini, dilakukan
pengembangan spektrometer yang murah, dengan bagian pendispersi berupa prisma,
dan webcam, yang diterapkan untuk menghitung konsentrasi suatu larutan dengan
memperhatikan hubungan intensitas dan panjang gelombang.
Pada makalah ini penulis akan mengajak pembaca untuk mengenal lebih jauh
spektroskopi, baik pengertiannya, jenis-jenis spektroskopi, dan alat yang dipakai
untuk mengukur spekrtum.
B.
1.
2.
3.
4.

Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
Untuk mengetahui pengertian spektroskopi dan tipe spektroskopi
Untuk mengeteui metode-metode spektroskopi
Untuk mengetahui jenis-jenis spektroskopi
Untuk mengetahui alat merekam spectrum

C.

Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini, antara lain :
1. Apakah itu spektroskopi dan tipe spektroskopi?
2. Apakah metode-metode spektroskopi?
3. Apa sajakah jenis-jenis spektroskopi?
4. Apakah alat perekam spectrum?

D.

Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah:
Page
2

1.

Bagi penulis
Untuk mengenal lebih jauh materi spektroskopi dan juga sebagai tugas

mata kulih farmasi fisis, makalah ini juga sebagai prasyarat dalam mengikuti
ujian akhir farmasi fisis.
1.
Bagi pembaca
Untuk membantu para pembaca mengenal lebih jauh mengenai materi
spektroskopi.
E.

Meteode Pembuatan
Disini metode yang penulis gunakan adalah metoda tinjauan pustaka.

Page
3

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian dan Tipe Spektroskopi


Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari

materi

dan

atributnya

berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan
oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari interaksi antara cahayadan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi
mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori
struktur materi serta analisis kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi
spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk
memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi
elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro,gelombang radio,
electron, foton, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya.
Spektroskopi pada umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis
untuk mengidentifikasi suatu subtansi melalui spectrum yang dipancarkan atau
diserap.alat untuk merekam spectrum disebut spectrometer.
Spektroskopi juga digunakan secara intensif dalam astronomi dan
pengindraan jarak jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf
yang digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu
objek

astronomi

atau

untuk

mengukur

kecepatan

objek

astronomi

berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis spektral.


Spektroskopi merupakan studi antaraksi radiasi elektromagnetik dengan
materi. Radiasi elektromagnetik adalah suatu bentuk dari energi yang diteruskan
melalui ruang dengan kecepatan yang luar biasa. Dikenal berbagai bentuk radiasi
elektromagnetik dan yang mudah dilihat adalah cahaya atau sinar tampak. Contoh
lain dari radiasi elektromagnetik adalah radiasi sinar gamma, sinar x, ultra violet,
infra merah, gelombang mikro, dan gelombang radio.
Efek Raman berdasarkan deformasi molekular pada medan listrik E yang
ditentukan oleh kemampuan polarisasi molekular . Sinar laser dapat dianggap
Page
4

sebagai gelombang EM berosilasi dengan vektor listrik E. Ketika terdapat interaksi


dengan sample, maka akan terbentuk momen dipole magnet P = E. Karena adanya
deformasi periodik, molekul mulai bergetar dengan karakteristik frekuensi m.

Gambar 1. Skema transisi raman


Pada gambar di atas, dipole yang berosilasi akan menghasilkan cahaya dengan tiga
frekuensi yang berbeda.
1. Ketika sebuah molekul yang tidak memiliki mode Raman menyerap foton dengan
frekuensi 0, maka molekul yang telah tereksitasi akan kembali ke keadaan vibrasi
dasar dan memancarkan cahaya dengan frekuensi yang sama 0 dengan sumber
eksitasi. Interaksi inilah yang disebut interaksi Rayleigh.
2. Ketika sebuah foton dengan frekuensi 0 diserap oleh molekul Raman-active pada
keadaan vibrasi dasar, maka sebagian dari energi foton akan berubah menjadi mode
Raman-active dengan frekuensi m yang menyebabkan frekuensi hamburan cahaya
berkurang menjadi 0-m. Frekuensi Raman ini disebut frekuensi Stokes.
Page
5

3. Ketika sebuah foton dengan frekuensi 0 diserap oleh molekul Raman-active pada
keadaan vibrasi tereksitasi, maka sejumlah besar energi dari mode Raman-active
tereksitasi akan dilepaskan. Sehingga molekul kembali ke keadaan vibrasi dasar dan
frekuensi yang dihasilkan oleh cahaya yang terhambur akan meningkat hingga 0+m.
Frekuensi Raman ini disebut frekuensi Anti-Stokes.
Radiasi elektromagnetik dan tipe spektroskopi
Radiasi elektromagnetik
Sinar gamma

Tipe spektroskopi
Spektroskopi emisi

gamma
Spekroskopi absorpsi sinar x
Spektroskopi emisi sinar x
spektroskopi absorpsi UV

Sinar x
Ultra violet

vakum
spektroskopi absorpsi UV
spektroskopi emisi UV
spektroskopi fluoresensi UV
Spektroskopi absorpsi VIS
Spektroskopi emisi VIS
Spektroskopi fluoresensi VIS
Spektroskopi absorpsi IR
Spektroskopi raman
Spektroskopi
gelombang

Sinar tampak
Infra merah
Gelombang mikro

mikro
Spektroskopi

Elektromagnetik

resonansi

parametric
Electron (EPR)
Spektroskopi resonansi
Magnet inti

Gelombang radio

Radiasi

sinar

mempunyai

panjang

gelombang,

frekuensi,

kecepatan, dan amplitudo. Panjang gelombang (dengan simbol ) adalah jarak antara
dua puncak atau dua lembah dari suatu gelombang.

Page
6

B.
a)

Metode spektroskopi
Spektroskopi UV-VIS
Umumnya spektroskopi dengan sinar ultraviolet (UV) dan sinar tampak (VIS)

dibahas bersama karena sering kedua pengukuran dilakukan pada waktu yang sama.
Karena spektroskopi UV-VIS berkaitan dengan proses berenergi tinggi yakni transisi
elektron dalam molekul, informasi yang didapat cenderung untuk molekul
keseluruhan bukan bagian-bagian molekulnya.Metoda ini sangat sensitif dan dengan
demikian sangat cocok untuk tujuan analisis. Lebih lanjut,spetroskopi UV-VIS sangat
kuantitatif dan jumlah sinar yang diserap oleh sampel diberikan oleh ungkapan
hukum Lambert-Beer. Menurut hukum ini, absorbans larutan sampel sebanding
dengan panjang lintasan cahaya d dan konsentrasi larutannya c
b)

Spektroskopi infra merah


Dibandingkan dengan panjang gelombang sinar ultraviolet dan tampak, panjang

gelombang infra merah lebih panjang dan dengan demikian energinya lebih rendah.
Energi sinar inframerah akan berkaitan dengan energi vibrasi molekul. Molekul akan
dieksitasi sesuai dengan panjang gelombang yang diserapnya.
Vibrasi ulur dan tekuk adalah cara vibrasi yang dapat diekstitasi oleh sinar dengan
bilangan gelombag (jumlah gelombang per satuan panjang) dalam rentang 1200-4000
cm1. Hampir semua gugus fungsi organik memiliki bilangan gelombang serapan
khas di daerah yang tertentu. Jadi daerah ini disebut daerah gugus fungsi dan
absorpsinya disebut absorpsi khas.
Spektroskopi inframerah merupakan salah satu alat yang banyak dipakai untuk
mengidentifikasi senyawa, baik alami maupun buatan. Dalam bidang fisika bahan,
seperti bahan-bahan polimer, inframerah juga dipakai untuk mengkarakterisasi
sampel. Suatu kendala yang menyulitkan dalam mengidentifikasi senyawa dengan
inframerah adalah tidak adanya aturan yang baku untuk melakukan interpretasi
spektrum. Karena kompleksnya interaksi dalam vibrasi molekul dalam suatu senyawa
Page
7

dan efek-efek eksternal yang sulit dikontrol seringkali prediksi teoretik tidak lagi
sesuai. Pengetahuan dalam hal ini sebagian besar diperoleh secara empiris dan
pengalaman. Spektroskopi inframerah dekat (IMD) didasarkan pada efek overtone
molekul dan getaran kombinasi. Transisi dua efek ini terlarang dalam aturan
larangan pada mekanika kuantum. Sebagai hasilnya, absorptivitas molar pada wilayah
inframerah dekat cukup kecil.
Teknik ini memiliki keuntungan karena IMD secara umum dapat jauh menembus
sampel daripada radiasi inframerah sedang. Teknik ini dikenal kurang sensitif,
tetapi sangat berguna dalam pengujian material mentah (belum diolah), tanpa atau
hanya sedikit persiapan sebelumnya. Dalam praktek, NIRS seringkali dikalibrasi
dengan teknik lain yang lebih sensitif untuk mendapatkan hubungan antara hasil
kedua teknik itu. Spektrum yang dihasilkan overtone molekul dan getaran kombinasi
di bagian IMD umumnya sangat lebar, sehingga terbentuk spektrum-spekrum yang
rumit. Ini menyulitkan penentuan komponen kimiawi yang spesifik. Teknik-teknik
kalibrasi statistika multivariat (seperti analisis komponen utama atau kuadrat terkecil
parsial) sering dipakai untuk memberikan informasi tentang kandungan kimiawi yang
diinginkan.
Spektroskopi

(Gelombang)

Inframerah-Dekat

(Inggris:

Near-infrared

Spectroscopy, biasa dikenal dengan singkatannya: NIRS) merupakan satu teknik


spektroskopi yang menggunakan wilayah panjang gelombang inframerah pada
spektrum elektromagnetik (sekitar 800 sampai 2500 nm). Dikatakan inframerah
dekat (IMD) karena wilayah ini berada di dekat wilayah gelombang merah yang
tampak. Penggunaan teknik (dan alat) ini umum di bidang farmasetika, diagnostik
medis, ilmu pangan dan agrokimia (terutama yang terkait dengan pengujian kualitas),
riset mesin bakar, serta spektroskopi dalam astronomi.NIRS umum dipakai dalam
diagnostik medis, terutama dalam pengukuran kadar oksigen darah, atau juga kadar
Page
8

gula darah. Meskipun bukan teknik yang sangat sensitif, NIRS tidak menakutkan
pasien/subjek karena tidak memerlukan pengambilan sampel (non-invasif) dan
dilakukan langsung dengan menempelkan sensor di permukaan kulit.

C.

Jenis-jenis spektroskopi

a.

Penyerapan
Penyerapan spektroskopi adalah teknik di mana kekuatan seberkas cahaya diukur

sebelum dan sesudah interaksi dengan sampel dibandingkan. teknik penyerapan


spesifik cenderung disebut dengan panjang gelombang radiasi yang terukur seperti
ultraviolet, inframerah atau spektroskopi penyerapan microwave. Penyerapan terjadi
ketika energi dari foton sesuai dengan perbedaan energi antara dua negara material.
b.

Flouresensi
Fluoresensi spektroskopi menggunakan foton energi yang lebih tinggi untuk

merangsang sampel, yang kemudian akan memancarkan foton energi yang lebih
rendah. Teknik ini telah menjadi populer untuk biokimia dan aplikasi medis, dan
dapat digunakan untuk mikroskopi confocal, fluoresensi mentransfer resonansi
energi, dan pencitraan fluoresensi seumur hidup.
c.

Sinar X
Ketika X-ray dari frekuensi yang cukup (energi) berinteraksi dengan zat, elektron

cangkang bagian dalam atom yang bersemangat untuk orbital kosong luar, atau
mereka bisa dihapus sepenuhnya, ionisasi atom. Shell "lubang" batin kemudian akan
diisi oleh elektron dari orbital luar. Energi yang tersedia dalam proses de-eksitasi
yang dipancarkan sebagai radiasi (fluoresensi) atau akan menghapus elektron kurangterikat lain dari atom (Auger effect). Frekuensi absorpsi atau emisi (energi)
merupakan karakteristik dari atom tertentu. Selain itu, untuk atom tertentu, kecil
frekuensi (energi) variasi yang merupakan ciri khas dari ikatan kimia terjadi. Dengan
alat yang cocok, ini X-ray karakteristik frekuensi atau energi elektron Auger dapat
Page
9

diukur. Penyerapan sinar-X dan spektroskopi emisi yang digunakan dalam ilmu kimia
dan bahan untuk menentukan komposisi unsur danikatankimia.
X-ray kristalografi adalah proses hamburan; material kristalin scatter sinar-X di
sudut didefinisikan dengan baik. Jika panjang gelombang insiden sinar-X yang
diketahui, hal ini memungkinkan perhitungan jarak antara bidang atom dalam kristal.
Intensitas dari sinar-X yang tersebar memberikan informasi tentang posisi atom dan
memungkinkan pengaturan atom-atom dalam struktur kristal untuk dihitung. Namun,
sinar X-ray maka tidak tersebar sesuai dengan panjang gelombang tersebut, yang
ditetapkan pada nilai tertentu, dan X-ray difraksi dengan demikian bukanlah sebuah
spektroskopi.
d.

Api
Sampel cair solusi yang disedot ke dalam burner atau nebulizer / kombinasi

burner, desolvated, dikabutkan, dan kadang-kadang bersemangat untuk keadaan


energi yang lebih tinggi elektronik. Penggunaan api selama analisis membutuhkan
bahan bakar dan oksidan, biasanya dalam bentuk gas. bahan bakar gas yang umum
digunakan adalah asetilena (etuna) atau hidrogen. gas oksidan umum digunakan
adalah oksigen, udara, atau nitrous oxide. Metode ini seringkali mampu menganalisis
analit Unsur logam di bagian per juta, miliar, atau mungkin rentang konsentrasi yang
lebih rendah. Light detektor diperlukan untuk mendeteksi cahaya dengan informasi
analisis yang berasal dari api.

D.

Spektrometer
Sistim optik Spektrofotometer FTIR seperti pada gambar dibawah ini

dilengkapi dengan cermin yang bergerak tegak lurus dan cermin yang diam. Dengan
demikian radiasi infra merah akan menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh
menuju cermin yang bergerak ( M ) dan jarak cermin yang diam ( F ). Perbedaan

Page
10

jarak tempuh radiasi tersebut adalah 2 yang selanjutnya disebut sebagai retardasi ( d ).
Hubungan antara intensitas radiasi IR yang diterima detektor terhadap retardasi
disebut sebagai interferogram. Sedangkan sistim optik dari Spektrofotometer IR yang
didasarkan atas bekerjanya interferometer disebut sebagai sistim optik Fourier
Transform Infra Red.
Pada sistim optik FTIR digunakan radiasi LASER (Light Amplification by
Stimulated Emmission of Radiation) yang berfungsi sebagai radiasi yang
diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi infra merah yang
diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.
Detektor yang digunakan dalam Spektrofotometer FTIR adalah TGS (Tetra
Glycerine Sulphate) atau MCT (Mercury Cadmium Telluride). Detektor MCT lebih
banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS,
yaitu memberikan respon yang lebih baik pada frekwensi modulasi tinggi, lebih
sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi
vibrasi yang diterima dari radiasi infra merah.

E. Instrumentasi
Pada dasarnya, sistem Raman teridiri atas empat komponen utama. Yakni:
a. Sumber eksitasi (laser)
b. Sample sistem iluminasi dan optik pengumpul cahaya
c. Filter atau spectrophotometer
d. Detector (Photodiode array, CCD, atau PMT)

Page
11

Gambar 2. Skema kerja spektroskopi Raman


Adapun prinsip kerja spektroskopi Raman dapat dilihat pada gambar 2. Di
mana sample disinari dengan sinar laser yang memiliki range antara UV hingga NIR.
Hamburan cahaya kemudian dikumpulkan oleh lensa dan dikirim melalui filter
interferensi atau spectrophotometer untuk mendapatkan spectrum Raman sample.
Kemudian digunakan Photodiode Arrays (PDA) atau Charge-Coupled Devices (CCD)
untuk mendeteksi cahaya terhambur Raman.

F. Cara untuk Meningkatkan Intensitas Sinyal Raman


Teknologi spektroskopi Raman terus mengalami perbaikan. Saat ini telah
tersedia beberapa cara untuk meningkatkan intensitas dari sinyal Raman.
Stimulated Raman
Hamburan Raman terstimulasi merupakan peristiwa spektroskopi Raman nonlinear. Di mana lebih banyak sinar datang yang ditransformasi menjadi hamburan
Ramsan sehingga meningkatkan perbandingan signal-to-noise. Karena frekuensi
Page
12

Stoke yang besar, maka frekuensi ini kemudian berperan menjadi sumber eksitasi
sekunder dan menghasilkan garis Stokes kedua dan seterusnya (gambar 3).

Gambar 3. Skema transisi stimulated Raman


CARS
Coherent Anti-Stokes Raman (CARS) merupakan contoh lain dari
Spektroskopi Raman non-linear. Digunakan dua collinear laser untuk menerangi
sample. Di mana laser pertama memiliki frekuensi konstan, sedangkan frekuensi laser
kedua dapat diatur sedemikian rupa sehingga perbedaan frekuensi diantara dua laser
sama dengan frekuensi mode Raman-active. Dengan CARS, kita hanya mendapatkan
satu puncak Raman yang kuat.

Page
13

Gambar 4. Skema transisi CARS


Dengan kata lain, untuk mendapatkan sinyal Raman yang kuat, laser kedua diatur
agar 2= 1-m. Sehingga frekuensi cahaya terhamburnya akan menjadi 0+m yang
merupakan frekuensi Anti-Stokes.
Resonance Raman
Terdapat beberapa material terutama yang berwarna, yang menyerap sinar
laser dan menghasilkan fluorescence yang mengkontaminasi spectrum Raman. Hal
ini akan menjadi masalah ketika kita melakukan analisa. Terutama apabila yang
digunakan merupakan laser UV. Efek resonansi Raman dapat digunakan untuk
meminimalisir kendala tersebut. Efek ini terjadi ketika frekuensi laser eksitasi
berpotongan dengan frekuensi elektronik keadaan eksitasi dan beresonansi bersama.

Page
14

Gambar 5. Skema transisi Raman Resonance


Intensitas sinyal resonansi raman paling tinggi didapat ketika frekuensi laser sama
dengan keadaan eksitasi pertama atau kedua.
SERS dan SERRS
Salah satu sifat dari sinyal Raman adalah sinyal raman molekul yang terserap
oleh permukaan metal dapat menjadi 5 hingga enam kali lebih kuat dari sinyal raman
molekul yang sama dengan jumlah besar. Peristiwa inilah yang mendasari SurfaceEnhanced Raman Spectroscopy. Permukaan substrat yang paling umum digunakan
adalah elektroda perak yang telah digores secara elektrokimia dengan ukuran partikel
kurang dari 20nm. Salah satu kelemahan dari SERS adalah sulitnya interpretasi
spectra. Karena penguatan sinyal yang dramatis, pita Raman yang lemah pun akan
muncul pada SERS. Serta karena interaksi dengan logam, maka dimungkinkan
puncak tertentu yang pada konvensional Raman merupakan puncak yang kuat, tidak
akan terdeteksi di SERS. Sehingga untuk mengatasi hal ini, diciptakanlah Surface-

Page
15

Enhanced Resonance Spectroscopy atau SERRS yang dapat menghasilkan spectra


yang mirip dengan spectra regular resonansi raman.
Spektrofotometri Raman merupakan cara monitoring produk korosi in situ
yang banyak menarik perhatian dunia dalam beberapa tahun terakhir ini, khususnya
pada penelitian yang berteknologi tinggi. Raman tidak hanya digunakan untuk
mempelajari struktur molekul serta sifat dinamikanya dari larutan hingga temperature
superkritis, tetapi juga dikembangkan untuk dapat mempelajari reaksi beberapa
senyawa organik dan inorganik di dalam air. Tetapi, spektrofotometri Raman sangat
membutuhkan sistim optik yang mempunyai presisi atau keakuratan yang tinggi,
sebab pendaran cahaya dari Raman yang sangat lemah dikarenakan besarnya
kontribusi cahaya fluoresens. Walaupun demikian, metoda ini telah mulai
dikembangkan untuk mengamati produk korosi hingga temperatur 400C oleh
beberapa peneliti. Spektroskopi Raman sangat berhubungan erat dengan spektroskopi
Infrared(IR), yang menyimpan semua data pergerakan vibrasi, rentangan, dan
pembengkokan molekul. Tetapi, Raman bergerak sedikit berbeda dengan IR, sehingga
menjadi lebih baik di dalam pemakaiannya dari pada IR. Spektroskopi Raman
diambil dari nama Chandrasekhara Venkata Raman yang pertama kali menjelaskan
mengenai "feeble fluorescence" (yang kemudian dikenal dengan nama efek Raman)
pada tahun 1928 yang kemudian memenangkan nobel dalam bidang fisika pada tahun
1930. Efek Raman ini sangat lemah dan menjadi kenyataan setelah ditemukan teknik
laser 40 tahun kemudian. Cahaya sinar laser tidak sama dengan cahaya yang datang
dari matahari atau dari bola lampu, karena cahaya laser seluruhnya mempunyai satu
panjang gelombang. Oleh karena itu, jika cahaya mengenai objek, seluruh cahaya
akan di hamburkan balik oleh objek tersebut, dimana panjang gelombang cahaya
yang

datang

sama

dengan

yang

dipancarkan

balik.

Tidak hanya itu saja, gelombang cahayanya berjajar rapih dengan arah yang
sama (polarisasi), seperti lasagna. Dengan demikian laser dapat meletakkan banyak
Page
16

foton pada spot yang kecil. Ada banyak foton yang menumbuk sampel, satu dalam
sejuta, meningkatkan sinyal sehingga menjadi cukup kuat untuk dideteksi. Karena
seluruh foton mempunyai panjang gelombang yang sama, maka semua akan
berinteraksi dengan cara yang sama pada molekul yang jenisnya sama, sehingga
memperkuat efek yang terjadi.
Sistem modular Raman yang digunakan pada percobaan ini adalah HoloLab 532
(Kaiser Optical System Inc.). Sinar eksitasi yang digunakan berasal harmonik ke-dua
dari Laser YAG berkekuatan 35 mW pada panjang gelombang 532 nm. Sistem
modular Raman menyerap kembali cahaya pendaran balik. Cahaya eksitasi dan
pendaran (scattering) ditransmisikan balik melalui kabel optik yang sama. Sistem
modular Raman adalah (1) notch filter yang efektif memotong cahaya scattering
Raleigh, (2) transmission holographic grating, (3) charge coupled device (CCD)
detector yang mencakup Raman shift dari 100 ke 4,400 cm-1. Resolusi dari Holo Lab
532 adalah 5cm.
Tidak hanya itu saja, gelombang cahayanya berjajar rapih dengan arah yang sama
a. (polarisasi), seperti lasagna. Dengan demikian laser dapat meletakkan
banyak foton
b. pada spot yang kecil. Ada banyak foton yang menumbuk sampel, satu
dalam sejuta,
c. meningkatkan sinyal sehingga menjadi cukup kuat untuk dideteksi.
Karena seluruh
d. foton mempunyai panjang gelombang yang sama, maka semua akan
berinteraksi
e. dengan cara yang sama pada molekul yang jenisnya sama, sehingga
memperkuat efek yang terjadi.
f. Sistem modular Raman yang digunakan pada percobaan ini adalah
HoloLab 532 (Kaiser Optical System Inc.). Sinar eksitasi yang digunakan
berasal harmonik ke-dua dari Laser YAG berkekuatan 35 mW pada
Page
17

panjang gelombang 532 nm. Sistem modular Raman menyerap kembali


cahaya pendaran balik. Cahaya eksitasi dan pendaran (scattering)
ditransmisikan balik melalui kabel optik yang sama. Sistem modular
Raman adalah (1) notch filter yang efektif memotong cahaya scattering
Raleigh, (2) transmission holographic grating, (3) charge coupled device
(CCD) detector yang mencakup Raman shift dari 100 ke 4,400 cm-1.
Resolusi dari Holo Lab 532 adalah 5cm.

Page
18

BAB III
PENUTUP
Dari uraian materi yang telah disajikan maka penulis ingin menyimpulkan
beberapa hal yaitu:
1)

Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan

cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi
tersebut.
2)

Metode spektroskopi yang sering dipakai adalah metode UV-VIS dan metode

infra merah.
3)

Spektroskopi dapat dibagi atas beberapa jenis yaitu penyerapan,flouresensi,sinar

X, dan api.
4) Alat yang dipakai untuk mengukur spectrum adalah spectrometer.

Page
19

DAFTAR PUSTAKA

For a review, see, e.g., raman spectroscope. Academic, London. 1972.


Grega Klannik, Joef Medved, Primo Mrvar. spectroscope as a method of, Vol.
57, No. 1, pp. 127142, 2010.
Schilling A. and M. Reibelt. Spectroscope instrumental. Zurich. 2007.

Shaise Jacob, raman spectroscope, Nirmala College of Pharmacy India. 2002

Page
20

Anda mungkin juga menyukai