Oleh:
Ni Nyoman Adi Pala Dewi
Nim. 1102105071
Syok Kardogenik
A. Konsep Dasar Penyakit
1. Definisi/ Pengertian
Syok kardiogenik merupakan stadium akhir disfungsi ventrikel kiri atau gagal jantung
kongestif, terjadi bila ventrikel kiri mengalami kerusakan yang luas. Otot jantung
kehilangan kekuatan kontraktilitasnya,menimbulkan penurunan curah jantung dengan
perfusi jaringan yang tidak adekuat ke organ vital (jantung, otak, ginjal). Derajat syok
sebanding dengan disfungsi ventrikel kiri. Meskipun syok kardiogenik biasanya
sering
terjadi
sebagai
komplikasi
MI,
namun
bisa
juga
terajdi
pada
3. Etiologi
Etiologi menurut Tjokronegoro, dkk( 2003), yaitu :
a. Gangguan fungsi miokard : Infark miokard akut yang cukup jelas (>40%), infark
ventrikel kanan. Penyakit jantung arteriosklerotik. Miokardiopati : Kardiomiopati
restriktif kongestif atau kardiomiopati hipertropik..
b. Mekanis : Regurgitasi mitral/aorta Ruptur septum interventrikel Aneurisma ventrikel
masif Obstruksi : Pada aliran keluar (outflow) : stenosis atrium Pada aliran masuk
(inflow) : stenosis mitral, miksoma atrium kiri/thrombus, perikarditis/efusi
perikardium
c. Aritmia: Bradiaritmia/takiaritmia.
4. Pathway (terlampir)
5. Manifestasi klinis
-
Peningkatan katekolamin (gelisah, keringat dingin, akral dingin, takikardi dan lainlain)
6. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan awal ditemukan tekanan darah sistolik menurun sampai < 90 mmHg
bahkan dapat turun < 80 mmHg pada pasien yang tidak memperoleh pengobatan adekuat.
Denyut jantung cenderung meningkat akibat stimulasi simpatis, peningkatan frekuensi
nafas akibat kongesti paru. Pemeriksaan dada menunjukkan adanya ronki, system
kardiovaskuler seperti vena-vena di leher seringkali meningkat distensinya. Letak impuls
apical dapat bergeser pada pasien kardiomiopati dilatasi dan intensitas bunyi jantung
akan jauh menurun pada efusi pericardial ataupun tamponade. Irama gallop dapat timbul
akibat adanya disfungsi ventrikel kiri yang bermakna. Pasien dengan gagal jantung kanan
bermakna menunjukkan beberapa tanda seperti : hepatomegali, pulsasi di liver atau
asites. Pulsasi arteri perifer akan menurun intensitasnya dan edema perifer dapat timbul
pada gagal jantung kanan. Sianosis dan ekstermitas yang teraba dinginj menunjukkan
terjadinya penurunan perfusi ke jaringan (Tjokronegoro, A., dkk, 2003).
Pada pasien karena infark miokard akut dengan gagal ventrikel kiri (LV failure),
gelombang Q (Q waves) dan/atau >2-mm ST elevation pada multiple leads atau
left bundle branch block biasanya tampak. Lebih dari setengah (> 50%) dari
semua infark yang berhubungan dengan syok adalah anterior. Global ischemia
karena severe left main stenosis biasanya disertai dengan depresi ST berat (>3
mm) pada multiple leads.
2. Radiografi
Radiografi dada (chest roentgenogram) dapat terlihat normal pada mulanya atau
menunjukkan tanda-tanda gagal jantung kongestif akut (acute congestive heart
failure), yaitu:
a. Cephalization karena dilatasi pembuluh darah-pembuluh darah pulmoner.
b. Saat tekanan diastolik akhir ventrikel kiri (left ventricular end-diastolic
pressures) meningkat, akumulasi cairan interstitial ditunjukkan secara
radiografis dengan adanya gambaran fluffy margins to vessels,
peribronchial cuffing, serta garis Curley A dan B. Dengan tekanan
hidrostatik yang sangat tinggi, cairan dilepaskan (exuded) ke alveoli,
menyebabkan diffuse fluffy alveolar infiltrates.
Gambaran foto/rontgen dada (chest x-ray) lainnya yang mungkin tampak pada
penderita syok kardiogenik:
a. Kardiomegali ringan
b. Edema paru (pulmonary edema)
c. Efusi pleura
d. Pulmonary vascular congestion
e. Ukuran jantung biasanya normal jika hasil syok kardiogenik berasal dari
infark miokard yang pertama, namun membesar jika ada riwayat infark
miokard sebelumnya.
3. Bedside echocardiography
4. Laboratorium
Penemuan laboratorium :
a. Hitung leukosit secara khas meningkat disertai dengan left shift.
b. Tidak adanya prior renal insufficiency, fungsi ginjal pada mulanya
normal, namun blood urea nitrogen (BUN) dan creatinine meningkat
secara cepat (rise progressively).
c. Hepatic transaminases jelas meningkat karena hipoperfusi hati (liver
hypoperfusion).
d. Perfusi jaringan yang buruk (poor tissue perfusion) dapat menyebabkan
anion gap acidosis dan peningkatan (elevation) kadar asam laktat (lactic
acid level).
e. Gas darah arteri (arterial blood gases) biasanya menunjukkan hypoxemia
dan metabolic acidosis, dimana dapat dikompensasi oleh respiratory
alkalosis.
f. Petanda jantung (cardiac markers), creatine phosphokinase dan MB
fractionnya, jelas meningkat, begitu juga troponins I dan T.
(Mubin,2008)
b. Tanda Penting
-
Takikardi
Nadi cepat
Sianosis
Ekstremitas dingin
Perubahan mental
c. Kriteria
Adanya disfungsi miokard disertai :
-
9. Penatalaksanaan
Langkah-langkah tata laksana syok kardiogenik adalah :
Berikan
dopamine
2-15
m/kg/m
atau
Dobutamin
2,5-10m/kg/m
untuk
meninggikan tekanan perfusi arterial dan kontraktilitas. Boleh juga diberikan amrinon
intravena
Furosemid 40-80 mg atau asam etakrinik 50 mg (bila ada bendungan paru). Diuretic
menyebabkan vasodilatasi vena dan diuresis, hingga bendungan bendungan paru
berkurang dan oksigenasi darah meningkat. Juga ukuran jantung serta kebutuhan
oksigen dikurangi .
Vasodilator hanya diberikan bila dijumpai vasokontriksi perifer hebat dan penderita
dipantau ketat secara klinik dan hemodinamik.
:-
No. RM
:-
Triage
: P1/P2/P3
Diagnosa Medis : -
AIR
WA
Y
Identitas
Nama
Jenis Kelamin :
Umur
Alamat
Tidak Paten
Obstruksi : Lidah
Cairan
Muntahan Darah
Suara Nafas :
Oedema
Snoring
Gurgling
crowing
Tidak ada
Keluhan Lain: ... ...
Masalah Keperawatan:
Nafas
: Spontan
Tidak Spontan
Asimetris
Dangkal Normal
Jenis
Tidak Ada
Tidak Ada
Lain
Ronchi
Tidak Ada
Pernafasan Perut
RR :
Keluhan Lain:
Masalah Keperawatan:
Nadi
: Teraba
Tidak teraba
N:
CIRCULATION
Tekanan Darah :
Pucat
: Ya
Tidak
Sianosis
: Ya
Tidak
CRT
Akral
: Hangat
Dingin
S: ... ...C
: Elastis
Lambat
Tidak ada
Diaphoresis: Ya
Tidak
DISABILITY
: Eye ...
Verbal ...
Motorik ...
Pupil
: Isokor
Unisokor
Pinpoint
Medriasis
EXPOSURE
Masalah Keperawatan:
Deformitas : Ya
Tidak
: Ya
Tidak
Contusio
Abrasi
: Ya
Tidak
Penetrasi
: Ya
Tidak
Laserasi
: Ya
Tidak
Edema
: Ya
Tidak
Luka Bakar : Ya
Tidak
: ... ...
: ... ...
Masalah Keperawatan:
FIVE INTERVENSI
Tidak
GIVE COMFORT
Nyeri : Ada
(H 10 SAMPLE
Sinus Takikardi
Tidak
Problem
: ... ...
Qualitas/ Quantitas : ... ...
Regio
: ... ...
Skala
: ... ...
Timing
: ... ...
Lain-lain
: ... ...
Masalah Keperawatan:
Keluhan Utama
Allergi
Tidak
Medication/ Pengobatan
Leher
Dada
Ekstremitas
Masalah Keperawatan:
Daftar Pustaka