Oleh
THIFLA FARHANI
1107101010024
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kualitas sumber daya manusia (SDM) di suatu negara dapat dilihat dari
bagaimana masyarakatnya memenuhi kebutuhan hidup, seperti terkait aspek
kesehatan maupun pendidikan. Semakin baik tingkat kesehatan penduduk suatu
negara maka akanmemberikan dampak positif terhadap kualitas penduduk tersebut.
Individu yang sehat akan memiliki kemampuan untuk melakukan aktivitas yang
produktif dan konsumtif dengan baik dan optimal
(1)
.Mahasiswa merupakan
kelompok kecil dari generasi muda yang merupakan bagian dari SDM yang mendapat
kesempatan untuk mengeyam pendidikan formal di perguruan tinggi
(2)
. Mahasiswa
memiliki aktivitas yang padat, mulai dari mempersiapkan kebutuhan kuliah pada pagi
hari sampai menyelesaikan segala tugas perkuliahan pada malam hari. Tidak jarang
sebagian besar mahasiswa mengalami kesulitan tertidur untuk menyelesaikan tugastugas perkuliahan tersebut, begitu juga dengan mahasiswa kedokteran
(3) (4)
. Jadwal
(5)
mahasiswa sehingga mahasiswa akan lebih siap untuk menerima pelajaran dan akan
menunjukkan hasil pembelajaran yang diharapkan. (7)
pada tahun 2010 yaitu tingkat kesegaran jasmani, dalam hal ini diperlukan
pengukuran yang berkala .(Ulvie) Umur dan status gizi merupakan faktor utama
untuk kinerja fisik dan dapat menurunkan tingkat kesegaran jasmani. (teixera dan
felden)
Aktivitas fisik mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Kualitas tidur yang
buruk mengakibatkan kesehatan fisiologis dan psikologis menurun.Dari segi
fisiologis, kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
individu dan meningkatkan kelelahan atau mudah letih. Prevalensi gangguan tidur
setiap tahun cenderung meningkat, hal ini berkaitan dengan peningkatan usia dan
penyebab lainnya. Pada tahun 2011, survey rutin dilakukan sejak 1991 oleh National
Sleep Foundation itu melibatkan 1.508 responden. Responden dibagi dalam 4
kelompok yakni usia 13-18tahun, 19-29 tahun, 30-45 tahun dan 46-64 tahun.
Sebagian besar responden mengaku tidak pernah atau jarang tidur pulas pada hari
bekerja atau sekolah dengan persentase tertinggi yakni sekitar 51% pada usia 19-29
tahun. (10) JKM 2012 sulistiani c
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang pengaruh status gizi, aktivitas fisik dan kualitas tidur terhadap indeks prestasi
kumulatif (IPK) mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.Karena
penelitian ini belum pernah dilakukan. Penelitian ini juga ingin melihat faktor apa
yang sangat berperan dalam indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa.
Manfaat Teoritis
Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa kedokteran, dosen dan tenaga medis
lain untuk mengetahui pengaruh status gizi, aktivitas fisik dan kualitas tidur terhadap
indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
Kuala ?
1.4.2
1.
Manfaat Praktis
Sebagai informasi kepada fakultas untukmengetahui pengaruh status gizi,
aktivitas fisik dan kualitas tidur terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK)
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala ?
2.
1.5 Hipotesis
Status gizi, aktivitas fisik dan kualitas tidur berpengaruh terhadap indeks
prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Indeks Prestasi Kumulatif
2.1.1 Definisi Indeks Prestasi Kumulatif
Pada Perguruan tinggi mempunyai persyaratan akademik yang mengharuskan
mahasiswanya tidak hanya mengikuti proses perkuliahan, tetapi juga ada ketentuan
lain yang harus dipenuhi seperti persentase kehadiran, menyelesaikan tugas
perkuliahan, dan aktif dalam kegiatan akademik (diskusi, presentasi, ujian, kuis).
Setelah semua proses akademik diatas diikuti dengan baik, mahasiswa berhak
memperoleh akademik berdasarkan tingkat kemampuannya yang ditunjukkan melalui
indeks prestasi (IP) atau indeks prestasi kumulatif (IPK) .(st20132847)
Di perguruan tinggi hasil prestasi belajar mahasiwa diwakilkan dengan Indeks
Prestasi (IP) yaitu suatu angka menunjukkan keberhasilan mahasiswa dalam satu
kurun waktu sebelum menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang merupakan
rata-rata terimbang. Sedangkan IPK adalah tingkat keberhasilan mahasiswa pada
akhir keseluruhan program akademik pembelajaran yang merupakan rata-rata
terimbang dari seluruh mata kuliah yang ditempuh.(frenty,2010)
IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) merupakan suatu tolak untuk mengevaluasi
kemajuan studi mahasiswa yang merupakan hasil pembagian nilai seluruh mata
kuliah yang diperoleh dengan besar seluruh sks mata kuliah yang telah dirata-ratakan
terlebih dahulu. Indeks prestasi kumulatif (IPK) dihitung pada akhir suatu program
pendidikan atau pada akhir semester kedua dan seterusnya. Indeks prestasi kumulatif
(IPK) sebagai evaluasi dari keberhasilan proses perkuliahan yang mencakup ilmu
pengetahuan dan skill kognitif. (syah,2008)
Indeks prestasi akademik yang diperoleh mahasiswa merentang dari nilai 0 sampai
dengan nilai 4. Semakin tinggi nilai yang diperoleh mahasiwa dalam indeks prestasi
kumulatif menggambarkan semakin cerdas atau pandai mahasiswa tersebut.
Mahasiswa yang memiliki IPK tinggi lebih mempunyai peluang yang besar untuk
mendapatkan pekerjaan. Dalam memasuki dunia pekerjaan, baik pada instansi
pemerintah maupun swata menuntut IPK yang tinggi untuk dijadikan suatu
persyaratan untuk lolos seleksi administrasi. (jupsi 2012) .
Namun jika indeks prestasi kumulatif mahasiswa dibawah minimal menggambarkan
mahasiswa tersebut belum belajar dengan maksimal. Pada mahasiwa yang
mempunyai IPK dibawah jumlah minimal cenderung akan mendapat sanksi seperti
tidak diperbolehkan melanjutkan mata perkuliahan bahkan bisa sampai dipindahkan
ke Fakultas lain atau dikeluarkan dengan tidak hormat yang disebut Drop Out.
(Tradisi Kehidupan akademik)
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruh Prestasi Belajar
Menurut Syah (2008) secara menyeluruh faktor yang mempengaruhi prestasi dapat
dibedakan menjadi tiga macam:
a. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri sendiri yaitu:
1) Fisiologis
Faktor yang berasal dari dalam diri sendiri yang bersifat jasmaniah. Kondisi
umum jasmani dan tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organorgan tubuh yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas dalam
mengikuti pelajaran.
2) Psikologis
Faktor yang berasal dari dalam diri yang bersifat rohaniah, meliputi:
pada
setiap
semester
maupun
pada
akhir
penyelesaian
studi.(Syah,2008)ana dewi
Menurut Panduan Administrasi Akademik Universitas Syiah Kuala tahun
2010, penilaian adalah kegiatan yang menjadi tanggung jawab staf pengajar untuk
mengukur dan menilai keberhasilan kegiatan belajar-mengajar mahasiswa. Penilaian
diperoleh
laboratorium, dan skill laboratorium, praktik lapangan, tugas terstruktur, serta skripsi.
Berikut standar penilaian yang dipakai:
Tabel 2.1 Konversi Penilaian Prestasi Mahasiswa
Huruf
Angka
Predikat
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Gagal
gizi yang dapat dilakukan terhadap berat badan, tinggi badan, dan lingkaran-lingkaran
bagian tubuh serta lemak dibawah kulit. (supariasa 2012
Metode pengukuran antropometri digunakan untuk anak usia 5-18 tahun
menggunakan Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U). Pada pengukuran secara
indeks massa tubuh (IMT) telah mengelompokkan status gizi dalam 5 kategori yaitu
sangat kurus, kurus, normal, gemuk dan obesitas. (kemenkes 2010)
Untuk mengukur status gizi seseorang dari umur 19 sampai 59 tahun maka
dapat digunakan pengukuran dengan Indeks Massa Tubuh. (arisman 2010) Indeks
massa tubuh (IMT) disosialisasikan untuk penilaian status nutrisi pada anak dalam
kurva CDC (Center for Disease Center) tahun 2009. (CDC) Body Mass Indeks (BMI)
dapat memperkirakan lemak tubuh , tetapi tidak dapat diartikan sebagai persentase
dari lemak tubuh. Hubungan lemak dengan BMI dipengaruhi oleh usia dan jenis
kelamin. (Arisman 2007) Rumus BMI adalah sebagai berikut :
BMI= Berat (kg) / Tinggi badan (m)
b. Pemeriksaan Klinis
Metode pemeriksaan klinis digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi
seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala atau riwayat
penyakit. (supariasa 2012) Pemeriksaan klinis dapat menunjukkan gejala-gajala yang
terjadi dan dihubungkan dengan ketidakcukupan gizi. Pemeriksaan dapat kita lakukan
pada jaringan epitel seperti kulit, mata , rambut dan mukosa oral atau pada organ
yang dekat dengan tubuh seperti tiroid. Pemeriksaan klinis dapat kita lakukan secara
menyeluruh, termasuk riwayat kesehatan. Ada beberapa pertanyaan yang wajib
ditanyakan meliputi kemampuan mengunyah dan menelan, keadaan nafsu makan,
makanan yang digemari dan makanan yang dihindari termasuk masalah saluran
pencernaan.(Arisman 2007)
c. Biokimia
Penilaian status gizi secara biokimia dengan cara pengambilan spesimen
memerlukan jaringan tubuh antara lain : darah, urine, tinja, dan beberapa jaringan
tubuh lain seperti hati dan otot. Pengujian secara biokimia dilakukan pada
laboratorium. (supariasa 2012)
d. Biofisik
Pada penilaian secara biofisik dengan melihat kemampuan fungsi (khusus
jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Pada pemeriksaan kita harus
memperhatikan rambut, mata, lidah, tegangan otot dan bagian tubuh lainnya.
(supariasa 2012)
2. Penilaian Gizi secara tidak langsung
a. Survey konsumsi makanan yaitu metode penentuan gizi dengan mengamati
jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi. (supariasa
b. Statistik Vital yaitu dengan menganalisa data statistik kesehatan seperti angka
kematian berdasarkanumur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab
tertentu yang berhubungan dengan gizi. (supariasa
c. Faktor ekologi yaitu mengetahui penyebab malnutrisi suatu masyarakat
dihubungkan dengan masalah ekologi. (supariasa
2.3 Aktivitas fisik
2.3.1
beberapa rangkaian gerakan yang dihasilkan oleh tubuh yang memerlukan tenaga
atau energi. Aktivitas fisik mempunyai jenis-jenis diantaranya berjalan, berlari,
berolahraga,mengangkat dan memindahkan barang, mengayuh sepeda, dan lain-lain.
Kegiatan fisik memerlukan energi yang berbeda-beda serta intensitas kerja otot.
(4453fkm ui) Aktivitas fisik meliputi semua gerakan tubuh mulai dari gerakan yang
hanya membutuhkan energi sedikit sampai yang banyak. Aktivitas fisik merupakan
gerakan beberapa otot dan aktivitas fisik umumnya sebagai gerak tubuh yang
ditimbulkan oleh otot muskuloskeletal dan menyebabkan terjadinya pengeluaran
energi. (gizi kesehatan masyarakat)
Selain itu aktivitas fisik dapat menentukan kondisi kesehatan seseorang.
Sebagai contoh jika seseorang mempunyai aktivitas fisik yang rendah sedangkan
masukan makanan tinggi, ini menunjukkan hal yang tidak sesuai dan akan
menyebabkan obesitas. Maka, diharapkan antara aktivitas fisik dengan masukan
makanan harus sesuai. (FAO WHO)
2.3.2
Aktivitas fisik mempunyai manfaat yang baik bagi tubuh diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Menbantu
mengurangi
resiko
penyakit
jantung,
hiperlipidemia,
Akibat dari ketidakaktifan fisik jangka panjang dapat menimbulkan hal sebagai
berikut:
1. Kegemukan dan obesitas, yang dipengaruhi aktivitas fisik dan pola makan
yang buruk dapt meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke, DM tipe 2,
gangguan otak dan saraf, kanker, hipertensi, dan kanker.
2.
2.3.4
1. Nutrisi
Nutrisi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik
karena kandungan nutrisi yang kita konsumsi akan dapat mempengaruhi tubuh kita
untuk melakukan aktivitas.
2. Jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik.
Laki-laki cenderung mempunyai aktivitas fisik lebih besar dari pada perempuan.
3. Status kesehatan
4. Maturitas seksual pada wanita
5. Genetik
6. Kebiasaan sehari-hari beraktivitas
7. Faktor psikologis
8. Sosial
9. demografis( malina 2004) (dishman et al 2012)
2.3.5
2.4.1
Definisi Tidur
Setiap manusia tidak akan bisa terlepas dari tidur, tidur sudah menjadi
kebutuhan bagi setiap manusia.(jkm 2012) Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan
bawah sadar saat orang tersebut dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang
sensorik atau dengan rangsang lainnya.(guyton)
2.4.2
Fisiologi Tidur
Terdapat dua jenis pola tidur yang berlainan yaitu:
2.4.3
Kualitas Tidur
Kualitas tidur tidak langsung berhubungan dengan kuantitas tidur.
Kualitas tidur lebih dikaitkan dengan kemudahan memasuki waktu tidur, cara
memelihara tidur yang baik, waktu tidur total dan menghasilkan kesegaran
saat bangun lebih awal. (cinar) Kualitas tidur merupakan kemampuan seorang
individu untuk tetap dapat tidur, tidak hanya mencapai atau lamanya
tidur.(JKM 2000) Kualitas tidur lebih menunjukkan adanya kemampuan
individu
untuk
tidur
dan
memperoleh
jumlah
istirahat
sesuai
kebutuhannya.(JKM2012)
2.4.4
mengantuk
disiang
hari
sehingga
memudahkan
untuk
Kualitas tidur
yang
penyebab
insomnia(cinar)
2.4.5
bekerja
yang
berlebihan
pada
malam
hari
akan
lingkungan,
faktor
kebiasaan,
faktor
budaya
dapat
Strees emosional
Depresi dapatmeningkatkan kadar darah norepinefrimmelalui stimulasi
saraf simpatis. Kecemasan yang berlangsung lama dapat mempengaruhi
tidur.37
8. Faktor penyakit
Kondisi kesehatan seseorang yang kurang baik dapat menyebabkan
terganggunya kebutuhan tidur antara lain penyakit stroke, hipertensi,
kejang noktural, penyakit esophagus maupun Parkinson dapat
membatasi kedalaman tidur39.
2.4.6
Selalu lapar, menurunnya daya tahan tubuh, rentan terhadap diabetes, stress
meningkat, tampak lebih tua, resiko kanker lebih tinggi, dan paling sering terjadi
adalah daya konsentrasi menurun. Pada mahasiswa yang lebih sering terjadi adalah
menurunnya konsentrasi. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi kortisol (yang mengatur
daya konsentrasi) menurun dengan cepat, mencapai tingkat minimal sejenak sehingga
nantinya akan mempengaruhi konsentrasi kerja. (13-16
2.4.7
jawaban bagian ini adalah bila 7 jam bernilai 0. Bila 6-7 jam bernilai 1. Bila
5-6 jam bernilai 2. Sedangkan >5 bernilai 3.
d. Komponen keempat merupakan pertanyaan untuk mengukur efisiensi tidur.
Terdiri dari 3 komponen pertanyaan yang dimulai dari nomor 1, nomor 3,
dan nomor 4. Pilihan jawaban bagian ini mempunyai kalkulasi sebagai
berikut:
Efisiensi tidur = ( lama tidur (dalam jam)) X 100%
(lama ditempat tidur (dalam jam))
Keterangan:
Lama tidur= didapatkan dari pertanyaan nomor 4
Lama ditempat tidur= didapatkan berdasarkan kalkulasi pertanyaan nomor 1
dan nomor 3.
e. Komponen kelima merupakan pertanyaan untuk mengukur gangguan tidur
pada malam hari. Terdiri dari 2 yang dimulai dari nomor 5b sampai 5j.
Pilihan jawabannya yaitu tidak pernah bernilai 0, sekali seminggu bernilai 1,
bila 2 kali seminggu bernilai 2 sedangkan 3 kali seminggu bernilai 3. Dari
hasil tersebut pertanyaan 5b sampai 5j dijumlahkan. Jika skor yang
didapatkan 0 berarti bernilai 0. Bila skor 1-9 bernilai bernilai 1. Bila skor 1018 bernilai 2, sedangkan 19-27 bernilai 3.
f. Komponen keenam merupakan pertanyaan untuk mengukur obat tidur.
Terdiri dari 1 pertanyaan yang dimulai dari nomor 6. Pilihan jawabannya
adalah sebagai berikut tidak pernah bernilai 0, sekali seminggu bernilai 1,
bila 2 kali seminggu bernilai 2, sedangkan >3 kali seminggu bernilai 3.
g. Komponen ketujuh merupakan komponen untuk mengukur terganggunya
aktivitas disiang hari. Terdiri dari 2 pertanyaan yang dimulai dari nomor 7
dan nomor 8. Pilihan jawaban dibawah ini adalah sebagai berikut:
1. Jawaban nomor 7 adalah tidak pernah bernilai 0. Sekali seminggu bernilai 1.
Bila 2 kali seminggu bernilai 2. Sedangakan >3 kali seminggu bernilai 3.
2. Jawaban nomor 8 adalah tidak antusias yang bernilai 0, bila kecil bernilai ,
sedangkan besar bernilai 3.
terganggu dan ukuran otak menjadi lebih kecil. Jumlah sel dalam otak
berkurang dan menyebabkan perkembangan biokimia dalam otak menjadi
tidak
sempurna
sehingga
akan
berpengaruh
terhadap
kecerdasan
Penelitian
Dengan
melakukan
aktivitas
fisik
yang
teratur
dapat
STATUS GIZI
AKTIVITAS FISIK
KUALITAS TIDUR
IPK
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status gizi, aktivitas
fisik dan kualitas tidur terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa
Pendidikan Dokter Universitas Syiah Kuala.
3.2
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juni
2014, pengumpulan data dilakukan sampai waktu yang telah ditentukan yang dapat di
lihat pada lampiran 1.
3.3
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi
Pendidikan Dokter angkatan 2011, 2012, 2013 Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh yang berjumlah 693 mahasiswa.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiwa yang aktif mengikuti proses
perkuliahan di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala.
3.3.3
pengambilan sampel secara stratified ramdom sampling. Sampel yang diambil adalah
sampel yang memenuhi criteria yang diinginkan oleh peneliti (criteria inklusi). Cara
pengambilan ini disebut juga dengan pengambilan sampel secara proporsional
random sampling denga menggunakan rumus :
Keterangan :
Definisi Operasional
Indeks prestasi kumulatif (IPK) merupakan parameter untuk
mengevaluasi kemajuan studi mahasiswa yang merupakan hasil pembagian
nilai seluruh mata kuliah yang diperoleh dengan besar seluruh sks mata kuliah
yang telah dirata-ratakan terlebih dahulu. Indeks prestasi kumulatif (IPK)
dihitung pada akhir suatu program pendidikan atau pada akhir semester kedua
dan seterusnya. Indeks prestasi akademik yang diperoleh mahasiswa
merentang dari nilai 0 sampai dengan nilai 4. Untuk mengetahui data indeks
prestasi kumulatif mahasiswa (IPK) dengan cara mengambil data dari bagian
akademik mahasiswa. (
Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau
sekelompok orang yang disebabkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbsi) dan
mempengaruhi
aktivitas fifik antara lain faktor biologis termasuk nutrisi, status kesehatan,
jenis kelamin, maturitas seksual pada wanita, genetic pada bayi kembar dan
kebiasaan keluarga dalam beraktivitas. Faktor lain diantaranya mencakup
psikologi, sosial, demografis dan kognitif. Cara mengukur aktivitas fisik pada
mahasiswa dengan menggunakan kuisioner.(???,????)
Kualitas tidur adalah suatu keadaan tidur dialami seseorang yang meliputi aspek
kedalaman tidur, kemampuan untuk mempertahankan agar tetap tidur dan
mudahnya tertidur sehingga menghasilkan kesegaran disaat bangun dari tidur.
Cara mengukur kualitas tidur dilakukan dengan wawancara terstruktur. Alat
pengukuran kualitas tidur adalah kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Indeks
(PSQI). Jumlah pertanyaan yang terdapat pada PSQI terdiri dari 7 komponen.
Komponen 1 sampai 7 dijumlahkan untuk memperoleh nilai total. Hasil
pengukuran yang didapat bila nilai total 5 dikategorikan kualitas tidur baik.
Baik nilai total >5 dikategorikan kualitas tidur buruk. Skala pengukuran adalah
skala ordinal. Kuisioner PSQI dapat dilihat pada lampiran.()
3.5
data sekunder. Data primer dikumpulakan langsung oleh peneliti seperti pada
pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk mengetahui status gizi.
Selanjutnya data yang dikumpulkan dari hasil pengisian angket untuk
kuisioner aktivitas fisik dan kuisioner PSQI untuk kuisioner kualitas tidur.
Kuisioner diberikan kepada responden pada tempat dan waktu yang
bersamaan.
Untuk mengumpulkan data Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) digunakan
data sekunder. Data sekunder adalah data yang diambil dari suatu sumber dan
sudah di data terlebih dahulu oleh bagian tersebut. Data sekunder berupa hasil
indeks prestasi kumulatif (IPK) dan data jumlah mahasiswa angkatan 2011,
2012, 2013 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala.
3.7
Prosedur penelitian
Prosedur awal yang harus kita lakukan dalam melakukan penelitian ini
3.8
3.8.1
Analisa Data
1. Analisis Univariat
Analisa univariat digunakan untuk memperoleh hasil distribusi
frekuensi dan proporsi dari variable yang diteliti, baik variable dependen
dan variable independen selanjutnya akan diolah dengan data statistik.
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk mencari hubungan atau korelasi
antara veriabel dependen dan variable independen. Dalam analisisini dapat
dilakukan pengujian statistik salah satunya dengan Chi-square.