Di Indonesia, pengobatan alternatif sebagai pilihan untuk penyembuhan
penyakit saat ini tengah berkembang pesat. Satu diantaranya adalah terapi akupresur, yaitu sebuah sistem metode yang menitik beratkan pada penekanan di titik-titik syaraf tubuh. Penekanan pada titik-titik syaraf tubuh itu adalah untuk mengobati berbagai macam penyakit. Setidaknya ada 160 macam penyakit baik berat maupun ringan yang bisa disembuhkan dengan terapi akupresur. Metode terapi akupresur ini sama dengan cara yang digunakan akupuntur, bedanya akupresur tidak menggunakan jarum dalam proses pengobatan. Terapi akupresur asalnya dari China. Terapi akupresur berawal dari prajurit yang tertekan tombak pada titik tertentu di badannya. Setelah ditekan tombak, penyakit asma yang dideritannya malah sembuh. Ada juga prajurit yang terjatuh dan tangannya menekan batu, pusing-pusing yang dideritanya malah hilang. Titik-titik akupresur terletak pada kedua telapak kaki dan tangan. Di telapak-telapak itu terdapat titik akupresur untuk jantung, paru, ginjal, hati, kelenjar tiroid, pankreas, sinus dan otak. Akupresur adalah suatu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh berguna untuk mengurangi berbagai macam sakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan, kelelahan, dan penyakit. Akupresur adalah terapi dengan menekan titik dibagian tubuh yang merupakan jalur meridian (saluran dalam tubuh yang dilewati energy Chi) dengan penekanan menggunakan tangan, terutama jempol sehingga dengan penekanan tersebut akan mempengaruhi Chi (energy), Xie (darah) dan organ-organ tubuh baik organ padat (Cang) dan organ berongga (Fu), sehingga keseimbangan panas dingin tubuh bisa harmonis, daya tahan tubuh meningkat, sehingga pathogen penyakit bisa ditangani oleh imunitas tubuh tersebut (Wei Chi).
Hal Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Akupresur:
1. Kondisi pasien : akupresur tidak boleh dilakukan terhadap penderita dalam keadaan: terlalu lapar, terlalu kenyang, terlalu emosi, hamil, sangat lemah. Pemijatan pada kondisi tersebut dapat memperparah penderitaan orang itu. 2. Kondisi ruangan : suhu kamar, jangan terlalu panas dan terlalu dingin, sirkulasi udara lancar agar tetap segar, dan jangan ditempat yang berasap. 3. Posisi pasien dan pemijat : posisi duduk atau baring, sebainya dalam keadaan santai, tidak tegang. Demikian juga posisi pemijat dalam keadaan bebas dan nyaman, aman dalam melakukan pekerjaan akupresur. Cara Memijat: 1. Cara memijat dapat dilakukan dengan menekan dan diputar atau diurut. Khusus untuk bayi di bawah satu tahun, dielus-elus saja (meraba-raba) pada
bagian tulang belakang, jangan dipijat,karena tulang rawan masih rapuh
terhadap penekanan/perubahan. 2. Pemijatan pada orang dewasa, bisa dimulai setelah menemukan titik pijat yang tepat, yaitu timbulnya reaksi berupa nyeri atau pegal. 3. Pemberian rangsangan pada titik pijat akan memberikan reaksi terhadap: daerah sekitar pijatan, organ yang mempunyai hubungan dengan titik pijat. Oleh sebab itu pemijat harus dapat memperhitungkan secara cermat reaksi apa yang ditimbulkan. 4. Alat pijat yang digunakan adalah : jari tangan, jempol, telunjuk, siku, telapak tangan, pangkal telapak tangan, kepalan tangan, alat bantu yang tumpul.