PERCOBAAN II
PENENTUAN KADAR MULTIKOMPONEN CAMPURAN
ASETOSAL DAN KOFEIN SECARA SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
OLEH :
NAMA
: SITTI MUNAWARAH
NIM
: F1F1 12 044
KELAS
:A
KELOMPOK
: II (DUA)
ASISTEN
LABORATORIUM FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
pada
panjang
gelombang
spesifik
dengan
menggunakan
F1F1 12 044
(Margono, 2006).
SITTI MUNAWARAH
F1F1 12 044
SITTI MUNAWARAH
F1F1 12 044
tidak
berasap.
: Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P
Penyimpanan
Kegunaan
SITTI MUNAWARAH
F1F1 12 044
Identifikasi
Penyimpanan
Kegunaan
Identifikasi
dalam eter P.
: Dalam wadah tertutup baik.
: Sebagai sampel.
: Didihkan 200 mg dengan 4 ml larutan natrium
hidroksida P 8% b/v selama 3 menit, dinginkan.
Tambahkan 5 ml asam sulfat encer P, terbentuk
endapan hablur putih asam salisilat, saring,
SITTI MUNAWARAH
F1F1 12 044
Pemerian
Kelarutan
pahit.
: Agak sukar larut dalam air, dan dalam etanol
(95%) P, mudah larut dalam kloroform P, sukar
Penyimpanan
Kegunaan
Identifikasi
SITTI MUNAWARAH
F1F1 12 044
B. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Larutan Asetosal dan Kofein Murni 20 ppm
Asetosal murni
- Ditimbang sebanyak 0,1 g
- Dilarutkan dengan alkohol 25 ml
- Dimasukkan dalam labu takar 500 ml
- Dicukupkan dengan akuades hingga 500 ml
- Digojog hingga homogen
- Diulangi perlakuan di atas untuk kofein
Larutan asetosal dan Kofein murni 20 ppm
2. Pembuatan Larutan Sampel murni
Sampel obat Puyer 16
-
ml
Digojog hingga homogen
Larutan sampel
SITTI MUNAWARAH
F1F1 12 044
C. Hasil Pengamatan
1. Tabel Hasil Pengamatan Asetosal
a. Larutan Standar Asetosal Murni
No.
1
2
3
4
5
Konsentrasi (ppm)
WL1[235 nm]
0,061
0,059
0,079
0,127
0,091
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
Absorbansi
0,061
0,059
0,079
0,127
0,091
Nama Sampel
Puyer Bintang
Toedjoe 16
SITTI MUNAWARAH
Panjang
Gelombang (nm)
235,2 nm
F1F1 12 044
Konsentrasi
Absorbansi
(ppm)
8,3660
2,309
Konsentrasi (ppm)
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
WL1[265 nm]
0,037
0,048
0,071
0,082
0,086
Absorbansi
0,037
0,048
0,071
0,082
0,086
No.
Nama Sampel
Puyer Bintang
Toedjoe 16
SITTI MUNAWARAH
Panjang
Gelombang
(nm)
Konsentrasi
(ppm)
Absorbansi
265,5 nm
9,3476
1,95
F1F1 12 044
10
3. Grafik
a. Asetosal
1) Panjang Gelombang Maksimum
Smooth: 0
ABS
Deri.: 0
0.14
0.13
0.12
0.11
0.10
0.09
0.08
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0.00
nm
190
200
210
220
230
240
250
260
270
280
max = 235,2 nm
2) Kurva Larutan Standar
290
300
310
320
330
340
350
360
370
380
390
400
ABS
1 .0
0 .9
0 .8
0 .7
0 .6
0 .5
0 .4
0 .3
0 .2
0 .1
0 .0
ppm
0 .0
0 .1
0 .2
0 .3
0 .4
0 .5
0 .6
S td . C a l. P a ra m e te rs
K 1:
3 .6 2 2 0
K 0:
0 .0 0 0 0
R:
0 .8 5 4 7
R 2:
0 .7 3 0 5
b. Kofein
1) Panjang Gelombang Maksimum
SITTI MUNAWARAH
F1F1 12 044
11
Smooth: 0
ABS
Deri.: 0
0.14
0.13
0.12
0.11
0.10
0.09
0.08
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0.00
nm
190
200
210
220
230
240
250
260
270
280
max = 265,5 nm
2) Kurva Larutan Standar
290
300
310
320
330
340
350
360
370
380
390
400
ABS
0 .5 0
0 .4 5
0 .4 0
0 .3 5
0 .3 0
0 .2 5
0 .2 0
0 .1 5
0 .1 0
0 .0 5
0 .0 0
ppm
0 .0
0 .1
0 .2
0 .3
0 .4
0 .5
0 .6
S td . C a l. P a ra m e te rs
K 1:
4 .7 9 1 9
K 0:
0 .0 0 0 0
R:
0 .9 6 0 7
R 2:
0 .9 2 3 0
SITTI MUNAWARAH
F1F1 12 044
12
D. Pembahasan
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisis yang didasarkan
pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan
berwarna
pada
monokromator
panjang
prisma
gelombang
atau
spesifik
kisi difraksi
dengan
menggunakan
dengan detektor
fototube.
SITTI MUNAWARAH
F1F1 12 044
13
larutan blanko ini adalah untuk mengetahui besarnya serapan oleh zat yang
bukan analat. Larutan analat adalah larutan yang dianalisis. Larutan standar
adalah larutan yang mendapat perlakuan yang sama dengan analat dan
mengandung kkomponen analat dengan konsentrasi yang sudah diketahui.
Praktikum ini, dilakukan penetapan kadar multikomponen campuran
asetosal dan kofein secara spektrometer ultraviolet. Bahan-bahan yang
digunakan adalah asetosal, kofein, sediaan obat sampel, etanol dan akuades.
Sampel yang akan ditentukan kadarnya yakni asetosal dan kafein.
Asetosal mempunyai nama sinonim asam asetil salisilat, asam salisilat asetat
dan yang paling terkenal adalah aspirin. Serbuk asam asetil salisilat dari tidak
berwarna atau kristal putih atau serbuk granul kristal yang berwarna putih.
Asam asetilsalisilat stabil dalam udara kering tapi terdegradasi perlahan jika
terkena uap air menjadi asam asetat dan asam salisilat. Nilai titik lebur dari
asam asetil salisilat adalah 135oC. Asam asetilsalisilat larut dalam air (1:300),
etanol (1:5), kloroform (1:17) dan eter (1:10-15), larut dalam larutan asetat
dan sitrat dan dengan adanya senyawa yang terdekomposisi, asam
asetilsalilsilat larut dalam larutan hidroksida dan karbonat.
Kafein biasanya digunakan untuk pengobatan jantung, stimulant
pernapasan dan juga sebagai peluruh kencing. Kafein berbentuk serbuk atau
hablur bentuk jarum mengkilat biasanya menggumpal, putih, tidak berbau dan
rasa pahit. Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol (95%) P, mudah larut
dalam kloroform P, sukar larut dalam eter P.
SITTI MUNAWARAH
F1F1 12 044
14
SITTI MUNAWARAH
F1F1 12 044
15
yang tertera pada etiket dapat disebabkan karena kurangnya ketelitian dalam
proses pengamatan.
Dalam bidang farmasi, metode analisis dengan spektrofotometer
sangat diperlukan guna membantu dalam menganalisis kadar senyawa
senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan obat. Sehingga diperlukan
pemahaman yang baik mengenai prinsip dari metode tersebut agar dapat
diaplikasikan dengan baik dan benar sehingga dapat diperoleh hasil yang
akurat.
SITTI MUNAWARAH
F1F1 12 044
16
E. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah :
1. Sampel Puyer Bintang Toedjoe 16 secara kualitatif mengandung asetosal
dan kofein.
2. Kadar asetosal
SITTI MUNAWARAH
F1F1 12 044
17
Daftar Pustaka
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Fatimah, I., 2003, Analisis Fenol Dalam Sampel Air Menggunakan
Spektrofotometri Derivatif, Jurnal Logika, Vol.9,No.10, Fakultas Mipa
Universitas Islam Indonesia, Jakarta.
Hardiyanti, E. A., 2009, Bahaya Kimia, Penerbit Buku Kedokteran, Egc, Jakarta.
Margono, S. A., dkk., 2006, Sintesis Dan Prediksi Parameter Fisikokimia
Senyawa Baru Berpotensi Anti-Inflamasi: Diasetil Pentagamavunon1, Indo. J. Chem, Vol. 6, No. 1.
Maramis, K. R., Gayatri, C., dan Frenly, W., 2013, Analisis Kafein Dalam Kopi
Bubuk Di Kota Manado Menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis, Jurnal
Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 4, Manado.
Miladiyah, I., 2012, Therapeutic Drug Monitoring (TDM) pada Penggunaan
Aspirin sebagai Antireumatik, Jurnal sains medika, Vol. 4, No. 2.
Setiono, Monica Dan Dewi, Avriliana, 2013, Penentuan Jenis Solven Dan Ph
Optimum Pada Analisis Senyawa Delphinidin Dalam Kelopak Bunga
Rosela Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis, Jurnal Teknologi
Kimia Dan Industri, Vol. 2, No. 2, Semarang.
SITTI MUNAWARAH
F1F1 12 044
18