11
Terdapat 150 jenis jamur dalam famili Deutromycetes, dan tujuh diantaranya (
C.albicans, C.
tropicalis, C. parapsilosi, C. krusei, C. kefyr, C. glabrata, dan C. guilliermondii )
dapat menjadi patogen, dan C. albican merupakan jamur terbanyak yang
terisolasi dari tubuh manusia sebagai flora normal dan penyebab infeksi
oportunistik.
1,6,8,11
Terdapat sekitar 30-40% Kandida albikan pada rongga mulut orang dewasa
sehat,
45% pada neonatus, 45-65% pada anak-anak sehat, 50-65% pada pasien yang
memakai gigi palsu lepasan, 65-88% pada orang yang mengkonsumsi obat-obatan
jangka panjang, 90% pada pasien leukemia akut yang menjalani kemoterapi, dan
95% pada pasien HIV/AIDS.
Kandidiasis oral dapat menyerang semua umur, baik pria maupun wanita.
Meningkatnya prevalensi infeksi Kandida albikan ini dihubungkan dengan
kelompok penderita HIV/AIDS, penderita yang menjalani transplantasi dan
kemoterapi maligna. Odds dkk ( 1990 ) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa
dari 6.545 penderita HIV/AIDS, sekitar 44.8% adalah penderita kandidiasis.
Faktor resiko
12
ke dinding
5
sel epitel host. Perubahan bentuk dari ragi ke hifa diketahui berhubungan dengan
patogenitas dan proses penyerangan Kandida terhadap sel host.
11
Produksi enzim
13
b. Faktor Host
Faktor host dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor lokal dan faktor
sistemik. Termasuk faktor lokal adalah adanya gangguan fungsi kelenjar ludah yang
dapat menurunkan jumlah saliva.
6,14
kandidiasis oral karena efek pembilasan dan antimikrobial protein yang terkandung
dalam saliva dapat mencegah pertumbuhan berlebih dari Kandida, itu sebabnya
kandidiasis oral dapat terjadi pada kondisi Sjogren syndrome, radioterapi kepala dan
leher, dan obat-obatan yang dapat mengurangi sekresi saliva.
5,6,14
Pemakaian
gigi tiruan lepasan juga dapat menjadi faktor resiko timbulnya kandidiasis oral.
Sebanyak
65% orang tua yang menggunakan gigi tiruan penuh rahang atas menderita infeksi
Kandida, hal ini dikarenakan pH yang rendah, lingkungan anaerob dan oksigen yang
6,14
kandidiasis juga dapat dihubungkan dengan keadaan sistemik, yaitu usia, penyakit
sistemik
seperti diabetes,
kondisi
keganasan
6,13,15
dan hifa jamur, dapat dihapus meninggalkan permukaan merah dan kasar.
Pada
6,16
Penderita
kandidiasis ini dapat mengeluhkan rasa terbakar pada mulut. Kandidiasis seperti ini
sering diderita oleh pasien dengan sistem imun rendah, seperti HIV/AIDS,
pada pasien yang mengkonsumsi kortikosteroid, dan menerima kemoterapi.
6,18
17
jenis
ini
membuat
daerah
permukaan
mukosa
2,17
oral
Infeksi ini
terjadi karena pemakaian antibiotik spektrum luas, terutama Tetrasiklin, yang mana
obat tersebut dapat
mengganggu
keseimbangan
ekosistem
oral
antara
subur.
terbakar.
15
Disebut
juga
denture
stomatitis
atau
alergi
gigi
tiruan.
6,17
Mukosa palatum maupun mandibula yang tertutup basis gigi tiruan akan
menjadi merah, kondisi ini dikategorikan sebagai bentuk dari infeksi Kandida.
6,18
Kandidiasis ini hampir 60% diderita oleh pemakai gigi tiruan terutama pada wanita
tua yang sering memakai gigi tiruan selagi tidur.
8,18
15
17
Kondisi ini dapat berkembang menjadi displasia berat atau keganasan, dan kadang
disebut sebagai Kandida leukoplakia.
18
Kandidiasis ini
6,8
15
3. Keilitis Angularis
Keilitis angularis merupakan infeksi Kandida albikan pada sudut mulut,
6
dapat bilateral maupun unilateral. Sudut mulut yang terkena infeksi tampak merah
dan pecah-pecah, dan terasa sakit ketika membuka mulut.
17
dapat terjadi pada penderita defisiensi vitamin B12 dan anemia defisiensi besi.
6,16
Perawatan
Pada pasien yang kesehatan tubuhnya normal, seperti perokok dan pemakai
gigi tiruan, perawatan kandidiasis oral relatif mudah dan efektif, namun pasien yang
mengkonsumsi antibiotik jangka panjang, dan pasien dengan sistem imun tubuh
rendah yang mendapat perawatan kemoterapi dimana infeksi jamur mau tidak mau
akan timbul, maka perawatan kandidiasisnya lebih spesifik. Adapun perawatan
kandidiasis oral yaitu dengan menjaga kebersihan rongga mulut, memberi
obat-
obatan antifungal baik lokal maupun sistemik, dan berusaha menanggulangi faktor
predisposisi, sehingga infeksi jamur dapat dikurangi.
18
menyikat
daerah bukal dan lidah dengan sikat lembut. Pada pasien yang memakai gigi tiruan,
gigi tiruan harus direndam dalam larutan pembersih seperti Klorheksidin, hal ini
lebih efektif dibanding dengan hanya meyikat gigi tiruan, karena permukaan gigi
tiruan yang tidak rata dan poreus menyebabkan Kandida mudah melekat, dan jika
hanya menyikat gigi tiruan tidak dapat menghilangkannya.
6,19
14,19
menggunakan gentian violet, namun karena perkembangan resisten dan adanya efek
samping seperti meninggalkan stain pada mukosa oral, sehingga obat itu
diganti dengan Nystatin yang ditemukan pada tahun 1951 dan Amphotericin B
pada tahun
1956. Obat-obat tersebut bekerja dengan mengikat sterol pada membran sel
jamur, dan mengubah permeabilitas membran sel. Nystatin merupakan obat
antifungal yang paling banyak digunakan. Obat antifungal sistemik digunakan pada
pasien yang tidak mempan terhadap obat antifungal topikal dan pada pasien dengan
resiko tinggi menderita infeksi sistemik.
6,19
cairan
pembersih,
seperti
Klorheksidin,
mengurangi
rokok
saliva,
menangani penyakit
menunda
yang
dapat
pemberian
memicu
antibiotik
kemunculan
dan
kortikosteroid,
kandidiasis
seperti
DAFTAR PUSTAKA
1.
Miftahullaila.
2010.
Kandidiasis
oral
dan
Leukimia
akut.
USU.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17808/3/Chapter%20II.pdf
2.
Silverman. S Jr at al, 2001, Essential of Oral Med, BC. Decker Inc, Hamilton, London, h.
170 177
3.
4.
Greenberg. M.S et al,2003 Burkets Oral Medicine, 10 ed, , Bc Decker Inc, Hamilton
Ontario, h. 94-8
5.
6.
Anonim.
2008.
/kandidiasis_rongga_mulut.pdf
Bandung. pustaka.unpad.ac.id/wp-content/