Anda di halaman 1dari 7

No. ID dan Nama Peserta : dr.

Fatiha Sri Utami Tamad


No. ID dan Nama Wahana : RS PKU Muhammadiyah Gombong
Topik : Kasus Gawat Darurat
Tanggal (kasus) : 8 Januari 2014
Presenter : dr. Fatiha Sri Utami Tamad
Nama Pasien : Tn. H
No. RM : 258640
Tanggal Presentasi : 11 Januari 2014
Pendamping : dr. Mardiati Rahayu
Tempat Presentasi : RS PKU Muhammadiyah Gombong
Obyektif Presentasi :
Keilmuan
Ketrampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik

Manajemen

Masalah

Istimewa

Neonatus Bayi Anak


Remaja
Dewasa
Lansia Bumil
Deskripsi : Laki-laki, 65 tahun, tidak dapat BAK 1 hari
Tujuan : menegakkan diagnosis dan menetapkan manajemen pasien retensio urin e.c susp
BPH
Bahan
Tinjauan Pustaka Riset
Kasus Audit
bahasan :
Cara
Diskusi
Presentasi dan
E-mail Pos
membahas :
diskusi
Data pasien :
Nama : Tn. H
No CM :
258640
Nama klinik : RS PKU Muhammadiyah Telp :
Terdaftar sejak
Gombong
:
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/ Gambaran klinis :
Pasien laki-laki 65 tahun datang ke IGD diantar oleh anaknya dengan keluhan tidak dapat
BAK sejak seharian ini disertai rasa nyeri pada perut bagian bawah. Sebelumnya mengaku
sering susah BAK, BAK tidak tuntas, air kencing menetes diakhir berkemih, sering anyang
anyangan dan frekuensi berkemih meningkat beberapa bulan sebelumnya. Keluhan tidak
membaik ketika pasien mengubah posisi ketika berkemih. Riwayat kencing batu, kencing
bercabang, trauma daerah genital, dan BAK disertai darah disangkal.
2. Riwayat Pengobatan :
3. Riwayat kesehatan/penyakit :
Riwayat penyakit serupa (-)
4. Riwayat keluarga :
Riwayat penyakit serupa (-), DM (-), HT (-), Jantung (-)
5. Riwayat pekerjaan :
Buruh
6. Lain-lain
PEMERIKSAAN FISIK :
KU : Tampak kesakitan, Compos mentis
Vital signs
TD : 130/80 mmHg
N : 96 x/menit, regular, isi dan tegangan cukup

R : 24x/menit
S : 36,3 C aksilla
Mata : CA -/-, SI -/ Mulut : faring tidak hiperemis, tonsil T0=T0, tidak hiperemis, permukaan halus,
detritus tidak ada, muara kripte tidak melebar.
Leher : limfonodi ttb
Thoraks :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi (-)


: P/ taktil fremitus kanan = kiri
C/ ictus cordis di SIC V 2 jari medial LMCS
: P/ Sonor di seluruh lapang paru
C/ batas jantung-paru dbn
: P/ vesikuler +/+, ST (-)
C/ S1-2 reguler, ST (-)

Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi

: Cembung pada reg suprapubik


: peristaltik (+) normal
: timpani diseluruh lapang abdomen kecuali reg suprapubik
: supel diseluruh lapang abdomen kecuali reg suprapubik, NT (+)
suprapubik, Lien dan Hepar ttb

Ekstremitas
Edema -/-/-/- , akral dingin -/-/-/ Punggung
Nyeri ketok CVA -/ Rectal Toucher
Tonus sphingter ani cukup, ampula recti tidak kolaps, permukaan mukosa licin, nyeri
(-). Ukuran prostat teraba membesar, pole atas prostat tidak teraba, sulcus mediana
datar, medio lateralis sinistra 3cm, medio lateralis dextra 3cm, nodul (-),
konsistensi kenyal (+), nyeri tekan (-). Sarung tangan feses (-), lendir (-), darah (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Tidak dilakukan karena pasien menolak.
TERAPI (23.00)
- Pemasangan DC
- Instruksi rawat inap, namun pasien menolak
- Ciprofloxacin 2x500mg p.o.
Daftar Pustaka :
1. Basuki, Purnomo. 2003. Dasar-Dasar Urologi. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya:
Malang.
Hardjowidjoto, S. 2000. Benigna Prostat Hiperplasi. Airlangga University Press: Surabaya

Sjamsuhidajat R, De Jong W. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC: Jakarta.


Hasil pembelajaran :
1. Diagnosis retensio urin e.c BPH melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Penentuan terapi kegawatdaruratan retensio urin
3. Perlunya keterampilan klinis dalam membedakan diagnosis banding retensio urine,
apakah karena batu saluran kemih, striktur uretra, keganasan, BPH, ataupun penyebab
lain
4. Edukasi mengenai tatalaksana penyakit BPH
SUBJEKTIF :

Pasien laki-laki 65 tahun datang ke IGD diantar oleh anaknya dengan keluhan tidak dapat
BAK sejak seharian ini disertai rasa nyeri pada perut bagian bawah. Sebelumnya mengaku
sering susah BAK, BAK tidak tuntas, air kencing menetes diakhir berkemih, sering anyang
anyangan dan frekuensi berkemih meningkat beberapa bulan sebelumnya. Keluhan tidak
membaik ketika pasien mengubah posisi ketika berkemih. Riwayat kencing batu, kencing
bercabang, trauma daerah genital, dan BAK disertai darah disangkal.
OBJEKTIF:

Dari hasil pemeriksaaan didapat pasien berusia 65 tahun sering menunjukkan gejala
LUTS (Lower Urinary Tract Syndrome) seperti mengejan bila memulai BAK (hesitensi),
BAK tidak tuntas, tidak puas, kencing menetes, serta peningkatan frekuensi BAK.
Diagnosis diperkuat dengan pemeriksaan rectal toucher, dimana ditemukan pembesaran
prostat secara simetris, dengan konsistensi kenyal, tidak nyeri tekan dan tidak berbenjol
yang mengindikasikan adanya BPH.
ASSESSMENT :

Diagnosis BPH ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dimana


sebelum terjadi retensio urin total, pasien menunjukkan gejala LUTS (Lower Urinary Tract
Syndrome) berupa gejala iritasi dan obstruksi seperti mengejan bila memulai BAK
(hesitensi) karena detrusor membutuhkan waktu yang lama untuk melawan resistensi uretra,
BAK tidak tuntas, tidak puas, kencing menetes karena masih terdapat banyak residu urin di
dalam buli, serta peningkatan frekuensi BAK karena residu urin yang masih banyak di dalam
buli yang menyebabkan pasien lebih sering ingin berkemih. Diagnosis diperkuat dengan
pemeriksaan rectal toucher, dimana ditemukan pembesaran prostat secara simetris,
dengan konsistensi kenyal, tidak nyeri tekan dan tidak berbenjol yang mengindikasikan
adanya BPH (bukan keganasan prostat). Regio suprapubik yang cembung dan keadaan
umum pasien yang sangat kesakitan akibat seharian urine tertahan di VU
mengindikasikan perlunya dilakukan evakuasi urine segera dengan pemasangan DC. Untuk
lebih meyakinkan lagi penyebab retensio urin ini dikarenakan BPH perlu dilakukan
pemeriksaan tambahan berupa urinalisis untuk melihat adanya sel leukosit, bakteri, infeksi,
dan kristal. Bila terdapat hematuria, diharapkan dilakukan pemeriksaan radiologi untuk
mengetahui etiologi lain seperti keganasan pada saluran kemih, batu, infeksi saluran kemih,
walaupun BPH sendiri dapat menyebabkan hematuria.

PLAN:

Diagnosis
Retensio urine e.c BPH
Pengobatan
Pemasangan DC untuk evakuasi urin (hasilnya 600cc urin pada urin bag)
Instruksi rawat inap untuk dikonsulkan pada bidang yang lebih berkompeten (SpB)
karena pasien menderita BPH derajat IV dan hal tersebut adalah indikasi untuk
dilakukan pembedahan, namun pasien menolak.

Ciprofloxacin 2x500mg p.o sebagai profilakasis terjadinya ISK karena pemasangan


DC

Pendidikan
Edukasi mengenai penyakit bertujuan untuk memotivasi pasien melakukan
pemeriksaan penunjang dan menjalani rawat inap agar dikonsulkan kepada pihak yang
lebih berkompeten (SpB) karena pasien menderita BPH derajat IV dan hal tersebut
adalah indikasi untuk dilakukan pembedahan, namun dikarenakan pasien menolak
maka dilakukan edukasi mengenai tindakan yang harus dilakukan setelah pemasangan
DC yaitu menghabiskan antibiotik yg diberikan sebagai profilaksis terjadinya ISK
akibat pemasangan DC, posisi DC yang harus selalu lebih rendah, dan setelah
pemasangan DC hari ke-7 DC harus dilepas.

Konsultasi
Konsultasi ditujukan kepada dokter spesialis bedah (Sp.B) untuk mendapatkan
pengobatan lebih lanjut, hal ini guna mencegah terjadinya mengobati penyebab
retensio urinnya agar tidak terjadi hal serupa lagi.
Kegiatan
Motivasi pasien mengenai
prosedur yang harus
dilakukan untuk
menegakkan diagnosis
kerja dan terapi causatif
Pemeriksaan urinalisis
dan pencitraan radiologi
serta konsultasi SpB
Kontrol rutin setelah
tindakan pembedahan

Periode
1 hari

Hasil yang diharapkan


Pasien mau mengikuti
prosedurnya

1 hari

Diagnosis kerja dapat ditegakkan


dan dilakukan terapi causatif

1 bulan sekali atau jika


ada keluhan

Mengevaluasi hasil tindakan


pembedahan

KASUS KEGAWATAN
RETENSIO URIN e.c BPH

Disusun oleh :
dr. Fatiha Sri Utami Tamad
Dokter Internship RS PKU Muhammadiyah Gombong

Pendamping :
Dr. Mardiati Rahayu

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
KEBUMEN JAWA TENGAH
2014

BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

Pada hari Sabtu, 11 Januari 2014 telah dipresentasikan kasus portofolio oleh :
Nama

: dr. Fatiha Sri Utami Tamad

Judul/topik

: Retensio urin e.c BPH

Nama Pendamping

: dr. Mardiati Rahayu

Nama wahana

: RS PKU Muhammadiyah Gombong

Daftar peserta yang hadir :


No.

Nama peserta presentasi

Keterangan

1.

dr. Fatiha Sri Utami Tamad

2.

dr. Dimas Gatra Diantoro

Dokter internship

3.

dr. Suli Astuti

Dokter internship

4.

dr. Ema Supriyatin

Dokter internship

5.

dr. Akhmad Faudzan

Dokter internship

Tanda tangan

Presentan

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan sesungguhnya.


Dokter Pendamping

dr. Mardiati Rahayu

Presentan

dr. Fatiha Sri Utami Tamad

Anda mungkin juga menyukai