Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM GENETIKA

PEWARISAN SIFAT YANG DITENTUKAN OLEH ALEL GANDA

Oleh :
Kelompok Kromosom
1. Kurniahtunnisa
2. Aulia Zulfatun Nisa
3. Irma Aprilia

( 4401412062 )
( 4401412060 )
(4401412084 )

Rombel 3 Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
13 Oktober 2014

KEGIATAN PRAKTIKUM 5

PEWARISAN SIFAT YANG DITENTUKAN OLEH ALEL GANDA


I. Tujuan
1. Mengenal beberapa sifat genetik pada manusia yang ditentukan oleh seri alel ganda.
2. Mengetahui distribusi golongan darah sistem ABO pada populasi kelas biologi
3. Mengetahui frekuensi sifat rambut pada segmen digitalis (ruas jari tangan) kedua
pada populasi kelas.
II. Latar belakang
Alel merupakan bentuk alternatif sebuah gen yang terdapat pada lokus (tempat tertentu).
Individu dengan genotipe AA dikatakan mempunyai alel A, sedang individu aa mempunyai alel
a. Demikian pula individu Aa memiliki dua macam alel, yaitu A dan a. Jadi, lokus A dapat
ditempatioleh sepasang (dua buah) alel, yaitu AA, Aa, atau aa, bergantung kepada genotipe
individu yang bersangkutan . Namun, kenyataannya yang sebenarnya lebih umum dijumpai
adalah bahwa pada suatu lokus tertentu dimungkinkan munculnya lebih dari hanya dua dua
macam alel, sehingga lokus tersebut dikatakan memiliki sederetan alel. Fenomena semacam ini
disebut sebagai alel ganda (multiple alleles) (Susanto, Agus Hery, 2011). Alel ganda adalah
faktor yang memiliki lebih dari dua macam alel, sekalipun tidak ada satu pun makhluk diploid
yang mempunyai lebih dari dua macam alel untuk tiap faktor. Sebab timbulnya alel ganda
adalah peristiwa mutasi gen. Stanfield (1983) mengatakan Karena suatu gen dapat berubah
menjadi bentuk -bentuk alternatif oleh proses mutasi, secara teoritis di dalam suatu populasi
mungkin dijumpai sejumlah besar alela (Corebima, 1997)
Pada tumbuhan, hewan dan manusia dikenal beberapa sifat keturunan yang ditentukan
oleh suatu seri alel ganda.Golongan darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun
1900 dan faktor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama Weiner pada tahun 1942 juga
ditentukan alel ganda.Untuk golongan darah tipe ABO misalnya, dkanal alel ganda IA, IB dan i,
harus dipahami tentang pengertian tentang antigen, zat anti (antibodi) dan aglutinasi (Siti,
2011).
Sebagian besar gen yang ada dalam populasi sebenarnya hadir dalam lebih dari dua
bentuk sel. Golongan darah ABO pada manusia merupakan satu contoh dari alel berganda dari
sebuah gen tunggal. Ada empat kemungkinan fenotipe untuk karakter ini. Golongan darah
seseorang mungkin A, B, AB atau O. Huruf-huruf ini menunjukkan dua karbohidrat, substansi A
dan substansi B, yang mungkin ditemukan pada permukaan sel darah merah. Kesesuaian
golongan darah sangatlah penting dalam transfusi darah. Jika darah donor mempunyai factor (A
atau B) yang dianggap asing oleh resipien, protein spesifik yang disebut antibody yang
diproduksi oleh resipien akan mengikatkan diri pada molekul asing tersebut sehingga
menyebabkan sel-sel darah yang disumbangkan menggumpal (Campbell, 2002).
Golongan darah ABO pada manusia misalnya, ditentukan oleh tiga alel dalam satu gen
tunggal IA, IB, dan i. golongan darah seseorang (fenotipe) mungkin salah satu dari empat tipe: A,
AB, AB, atau O. huruf-huruf ini mengacu pada dua karbohidrat-A dan B- yang bisa ditemukan
dipermukaan sel darah merah. Sel darah seseorang mungkin memiliki karbohidrat A (golongan
darah A), karbohidrat B (golongan darah B), keduanya (golongan darah AB), atau tidak
keduanya (golongan darah O) (Campbell, 2010).
Selain pada golongan darah, alel ganda pada manusia juga dapat ditunjukkan dariletak
rambut pada ruas tengah jari tangan. Namun, tidak seluruh jari tangan yang dapatditumbuhi
rambut tersebut. Hanya ibu jari saja yang tidak mungkin ditumbuhi rambut.Jika rambut tumbuh
pada semua jari, yaitu jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking, maka sifat ini
ditentukan oleh seri alel ganda H 1. Sedangkan jika hanya jari telunjuk yang tidak
ditumbuhi rambut, dalam hal ini adalah kelingking, jari manis dan jari tengah, sifat ini
ditentukan oleh seri alel ganda H 2. N a m u n , j i k a r a m b u t i n i h a n y a tumbuh di jari
manis dan jari tengah, maka hal ini menunjukkan pengaruh dari seri alelganda H 3.
Jika rambut hanya tumbuh pada jari manis, sifat ini diatur oleh seri alel ganda H4. Dan terakhir,
jika tidak satu jaripun yang ditumbuhi oleh rambut itu, maka fenotip ini diatur oleh seri alel
ganda 5.
Dominan dari alel-alel itu ialah :

H1,H2, H3, H4,H5


.H1: rambut terdapat pada semua jari. Ibu jari tidak termasuk
H2: rambut pada jari kelingking, manis dan tengah
H3: rambut pada jari manis dan tengah
H4: rambut pada jari manis saja
H5: tidak terdapat rambut pada keempat jari
III. Permasalahan
1. Menurut saudara manakah yang ditemukan terlebih dahulu simbol-simbol untuk alel
ataukan macam golongan darah parental dan filialnya?
2. Berapakah frekuensi masing-masing golongan darah dalam kelas saudara? Sesuaikan
dengan frekuensi pada umumnya?
3. Dapatkah saudara menentukan kemungkinan genotip saudara? Untuk keperluan ini
coba saudara mencari data golongan darah ayah, ibu dan saudara (kakak/adik)
4. Berdasarkan data asa tidaknya rambut pada ruas tengaj jari tangan saudara, alel apa
yang menurut saudara paling banyak dalam populasi kelas?
IV. Metode
A. Alat dan Bahan
Alat
: Penggaris, alat tulis, blood lancet, gelas obyek
Bahan : Jari tangan manusia ( diri sendiri dan teman satu kelompok ), alkohol,
anti A, Anti B, anti AB, kapas, alkohol dan tusuk gigi
B. Cara Kerja
Kegiatan 1 (Golongan darah sistem ABO)

Kegiatan 2 (frekuensi sifat rambut pada segmen digitalis (ruas jari tangan) kedua)

V. Hasil dan Pembahasan


Tabel Pengamatan Golongan Darah dan Frekuensi Rambut Pada Segmen Digitalis
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.

Nama
Zanuar
Diyah
Uswatan
Nia
Aulia Z
Irma A
Yulia H
Lisanaah
Nur Jazilah
Aulia Nur Lita
Tiya Istiani
Rizki Andita
Suherdi
Nofitasari
Faizatin
Aisyah
Siti Khalimah
Linailis
Susi
Erlita
Annastalia
Farkhana
Devi
Ibnu
Ani J
Aini Maria
Melisa
Arif K
Hidayatun
Arif Nur
Ayu
Kori

Golongan Darah
A
B
B
B
O
O
O
O
A
O
A
A
O
B
B
O
A
B
O
B
B
AB
B
B
B
B
A
B
A
O
A
A

Alel ganda

Hasil kelas
Jumlah
1 / 32 x 100 %
3 / 32 x 100 %
3 / 32 x 100 %
4 / 32 x 100%
21/32 x 100 %

H1
H2
H3
H4
H5

Tipe Alel Ganda


H5
H5
H4
H1
H5
H5
H2
H5
H5
H4
H5
H2
H3
H5
H5
H2
H5
H5
H5
H5
H5
H5
H4
H5
H4
H5
H5
H3
H5
H5
H3
H5

Persentase
3,125%
9,375 %
9,375 %
12,5 %
65,625 %

Pembahasan
Kegiatan 1 (Golongan darah sistem ABO)
Pada kegiatan praktikum 1 mengenai sistem golongan darah ABO, setiap mahasiswa
dalam kelas didata jenis golongan darahnya sehingga akan terkumpul data kelas berisi seluruh
jenis golongan darah. Dalam mengetahui golongan darah seorang praktikan, bahan utama
yang digunakan adalah darah praktikan, serum anti A, anti B dan anti AB. Jika darah praktikan
pada serum anti A terjadi penggumpalan, begitu juga jika ditetesi serum anti AB berarti dalam

darahnya terkandung antigen A dengan kata lain praktikan tersebut bergolongan darah A.
Apabila darah mengalami penggumpalan ketika ditetesi serum anti B dan serum anti AB, maka
bergolongan darah B. Apabila darah tersebut menggumpal saat ditetesi aerum anti A, anti B
dan anti AB, maka golongan darah praktikan adalah AB, sedangkan jika tidak terjadi
penggumpalan saat ditetesi ketiga serum tersebut maka golongan darah praktikan adalah O,
karena pada orang yang bergolongan darah O tidak memiliki antigen A maupun B. Orang yang
mempunyai golongan darah A dalam eritrositnya terdapa antigen A dan di dalam plasma
darahnya terdapat zat anti B.
Orang yang bergolongan darah B memiliki antigen B di dalam eritrositnya dan zat anti A di
dalam plasma darahnya. Orang yang bergolongan darah AB memiliki antigen A dan antigen B
di dalam eritrositnya, namun tidak memiliki zat anti A dan B di dalam plasma darahnya.
Sedangkan orang yang bergolongan darah O tidak memiliki antigen A dan B dalam eritrositnya
dan hany memiliki zat anti A dan zat anti B di dalam plasma darahya ( Widianti,2014 ). Dalam
hal ini jika dalam darah seseorang terjadi aglutinasi ( penggumpalan ) maka akan dapat
menyebabkan kematian.golongan darah sangat penting sekali untuk diperhatikan, terutama
dalam hal tranfusi darah. Antingen adalah sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun,
terutama dalam produksi antibodi. Antingen biasanya berupa protein atau polisarida, tetapi
dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil dipasangkan dengan protein
pembawa. Anti gen ini dibagi menjadi anti gen A dan anti gen B. Serum adalah zat anti yang
disebut sebagai antibodi atau agglutinin yang dihasilkan di dalam sel darahnya, sehingga yang
disebut dengan anti serum adalah zat anti atau agglutinin yang tidak dihasilkan seseorang di
dalam sel darahnya.
Dari data pengamatan dapat dianalisis sebagai berikut :
Golongan darah
A
B
AB
O

Jumlah
9 / 32 x 100 %
13 / 32 x 100 %
1 / 32 x 100 %
9 / 32 x 100%

Persentase
28,125 %
40,625%
3,125 %
28,125 %

Sedangkan menentukan golongan darah berdasarkan hukum Hardy Weinberg


Frekuensi alel IA = p
Frekuensi alel IB = q
Frekuensi alel i = r
Persamaan Hukum Hardy Weinberg adalah:
(p + q + r) = 1
(p + q + r)2 = 1
(p2 + 2pr + q2 + 2qr + 2pq + r2) = 1
(p2 IA IA + 2pr IA io + q2 IB IB + 2qr IB i + 2pq IA IB + r2 ii ) = 1
Frekuensi alel IA, IB, i:
r2
r
( p+ r ) 2
(p+r)

= frek.gol.dar O / jumlah probandus


= 9 / 32
= 0.3
= 0.5
= ( frek.gol.dar A + frek.gol.dar O ) / jumlah probandus
= ( 9+9) / 32
= 0.6
= 0.8

= 0.8 r
= 0.8 0.5
= 0.3
(p+q+r)
=1
q
= 1 ( p+r )
= 1 ( 0.3 + 0.5 )
= 0.2
Golongan darah berdasarkan hukum Hardy Weinberg :
a. Golongan darah A
- Homozigot = p2
x jumlah probandus
=( 0.3 ) 2
x 32
= 2.88
- Heterozigot= 2pr
x jumlah probandus
= 2 ( 0.3x 0.5 )x 32
= 9.6
b. Golongan darah B
- Homozigot = q2
x jumlah probandus
= ( 0.2 ) 2
x 32
= 1.28
- Heterozigot=2qr
x jumlah probandus
= 2 ( 0.2 x 0.5)x 32
= 6.4
c. Golongan darah AB
= 2pq x jumlah probandus
= 2 (0.3 x 0.2 ) x 32
= 3.84
d. Golongan darah O
= r2 x jumlah probandus
= ( 0.5 ) 2 x 32
=8
Berdasarkan tabel presentase, golongan darah dengan persentase tertinggi di dalam kelas
adalah golongan darah B dengan jumlah 13 probandus dan persentase 40,625 %. Persentase
tersebut dianggap dominan dalam populasi kelas. Selanjutnya diurutan berikutnya ada jenis
golongan darah A dan O dengan jumlah dan persentase yang sama yaitu berjumlah 9
probandus dengan persentase dalam kelas 28,125 %. Persentase paling sedikit yang ada di
dalam kelas adalah jenis golongan darah AB, hanya satu probandus yang memiliki golongan
darah AB dalam kelas yaitu Farkhana, persentasenya hanya bernilai 3,125 %. Hukum Hardy
Weinberg menunjukkan presentase golongan darah berdasarkan genotipnya. Seperti yang kita
ketahui bahwa golongan darah merupakan variasi sifat pada manusia yang ditentukan oleh alel
ganda. Pada analisis menggunakan hukum Hardy Weinberg, frekuensi alel IA dilambangkan
dengan p, alel IB dengan q , dan alel I dengan r. Sehingga diperoleh hasil alel IA sebesar 0.3,
elel IB sebesar 0.2 dan alel i sebesar 0.5.
Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa frekuensi alel i lebih banyak dibandingkan
yang lain. Alel i memiliki kemungkinan besar terhadap munculnya genotip bergolongan darah O.
Karena banyaknya kemungkinan perkawinan yang menghasilkan golongan darah O, sehingga
dapat menyebabkan jumlah individu yang bergolongan darah O secara umum berjumlah
banyak. Hal ini karena pada probandus yang bergolongan darah A maupun B tidak serta merta
homozigot IAIA atau IBIB, bisa juga heterozigot sehingga dalam golongan darahnya terdapat alel
i. Dan apabila terjadi perkawinan antar heterozigot maka anakannya memiliki kemungkinan
bergolongan darah O. Sedangkan untuk frekuensi golongan darah AB sangat kecil seperti yang
terjadi pada data kelas. Hanya 1 probandus yang memiliki golongan darah AB dari 32
probandus. Hal ini dikarenakan golongan darah AB kemungkinan hanya lahir dari pasangan
bergolongan darah A homozigot dan B homozigot, golongan darah AB dengan AB dan golongan

darah A heterozigot dan B heterozigot. Sehingga sangat kecil kemungkinan menghasilkan


keturunan bergologan darah AB.
Jika presentase hasil semua genotip sebanyak jumlah probandus, maka perhitungannya
benar. Berikut penjelasannya. Jumlah golongan darah A homozigot dominan (IA IA) yaitu 2.88
dan golongan darah A heterozigot (IA i) yaitu 9.6. Jumlah golongan darah B homozigot dominan
(IB IB) yaitu 1.28 dan golongan darah B heterozigot (IB i) yaitu 6.4. Jumlah golongan darah AB
kodominan (IA IB) yaitu 3.84 . Jumlah golongan darah O homozigot resesif (ii) yaitu 8. Hasil
tersebut menunjukkan jumlah genotip golongan darah A, B, AB dan O yaitu 32 probandus.
Kegiatan 2 (frekuensi sifat rambut pada segmen digitalis (ruas jari tangan) kedua)
Berdasarkan data pengamatan mengenai rambut yang terdapat pada segmen digitalis
kedua jari manusia terhadap 32 probandus. Maka penjabarannya sebagai berikut pada H1
hanya terdapat 1 orang, pada H2 ada 3 orang, H3 ada 3 orang, H4 ada 4 orang dan H5 ada 21
orang. Dalam data ini presentase masing masing alel berdasarkan data tersebut adalah
sebagai berikut : H1 sebesar 3.125 %, H2 dan H3 sebesar 9.375 %, H4 sebesar 12.5 % dan H5
sebesae 65,625 %. Dari penjabaran tersebut dapat dianalisis bahwa frekuensi terbanyak
terdapat pada H5 yaitu tidak adaya rambut pada segmen digitalis kedua. Data tersebut dapat
menunjukkan bahwa seri alel ganda pada H5 bersifat dominan daripada seri alel ganda
H1,H2,H3 dan H4. Hal ini dikarenakan H5 sering muncul yang menandakan bahwa seri alel H5
lebih dominan. Dari data pengamatan yang diperoleh, dapat dilihat urutan seri dominansi
alelnya yaitu H1 > H2 > H3 > H4 >H5. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan ,
didapatkan bahwa keberadaan rambut pada segmen digitalis kedua tidak dipengaruhi oleh
adanya factor lingkungan atau factor luar.

VI. Simpulan
1. Beberapa sifat genetik pada manusia yang ditentukan oleh alel ganda antara lain
golongan darah system ABO dan sifat rambut pada segmen digitalis kedua. Golongan
darah system ABO alelnya adalah sebgai berikut IA, IB dan i. Sedangkan pada sifat
rambut pada segmen digitalis kedua jari tangan adalah sebagai berikut :
H1: rambut terdapat pada semua jari. Ibu jari tidak termasuk
H2: rambut pada jari kelingking, manis dan tengah
H3: rambut pada jari manis dan tengah
H4: rambut pada jari manis saja
H5: tidak terdapat rambut pada keempat jari
2. Distribusi golongan darah system ABO dalam populasi kelas yaitu :
Golongan darah
Jumlah
Persentase
A
9 / 32 x 100 %
28,125 %
B
13 / 32 x 100 %
40,625%
AB
1 / 32 x 100 %
3,125 %
O
9 / 32 x 100%
28,125 %
3. Frekuensi sifat rambut pada segmen digitalis kedua jari tangan :
Alel ganda

Hasil kelas

Jumlah
1 / 32 x 100 %
3 / 32 x 100 %
3 / 32 x 100 %
4 / 32 x 100%
21/32 x 100 %

H1
H2
H3
H4
H5

Persentase
3,125%
9,375 %
9,375 %
12,5 %
65,625 %

VII. Daftar Pustaka


-

Campbell, Neil A., J. B. Reece & L. G. Mitchell. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Susanto, Agus Hery. 2011. Genetika. Yogyakarta : Graha ilmu
Corebima, AD. 1997. Genetika Mendel. Surabaya : Airlangga University Press
Siti,
Annisa,
2011.
Faktor
penentu
penggolongan
darah.
http://Sitianiezha.blogspot.com. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2014 pukul 21.00
WIB
Widianti, Tuti. 2014. Petunjuk Praktikum Genetika. Semarang : FMIPA UNNES

VIII. Jawaban Pertanyaan


1. Menurut saya macam golongan darah parental dan filial terlebih dahulu ditemukan.
Golongan darah ABO ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1900.
2. Berikut tabel frekuensi dan persentase golongan darah dalam populasi kelas :
Golongan darah
A
B
AB
O

Jumlah
9 / 32 x 100 %
13 / 32 x 100 %
1 / 32 x 100 %
9 / 32 x 100%

Golongan darah A

: 9 orang

Golongan darah B

: 13 orang

Golongan darah AB

: 1 orang

Golongan darah O

: 9 orang

Persentase
28,125 %
40,625%
3,125 %
28,125 %

Frekuansi masing masing golongan darah sesuai pada umumnya. Golongan darah O relative
banyak meskipun belum mendominasi, sedangkan golongan darah AB paling sedikit dalam
populasi kelas.
3. Dapat.
Nia

><

IAIA

G
F1

Ayah

Ibu
IBIB

Didik ,

Nia,

Uni

IAIA

IBIB

IBIB

Aulia

: Ayah

><

Ibu

ii

F1

ii
Salafudin , Imam , Ghufron , Aulia , Hasim
ii

Irma

: Ayah

ii

F1

ii

><

ii

ii

ii

Ibu
ii

Irma , rezal
ii , ii

4. Alel H5 merupakan seri alel ganda yang paling banyak ditemukan dalam populasi kelas.
Dapat dibuktikan dengan tabel berikut :

Alel ganda
H1
H2
H3
H4
H5

Hasil kelas
Jumlah
1 / 32 x 100 %
3 / 32 x 100 %
3 / 32 x 100 %
4 / 32 x 100%
21/32 x 100 %

Persentase
3,125%
9,375 %
9,375 %
12,5 %
65,625 %

Anda mungkin juga menyukai